Anda di halaman 1dari 20

Perekonomian

Indonesia

Pertemuan 4 : Konsep Kependudukan &


Pertumbuhan Penduduk
Dosen Pengampu: Muhammad Abdullah S.E.,
M.M.
Definisi Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik
Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan
tetapi bertujuan untuk menetap → BPS
Penduduk adalah jumlah orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah pada waktu
tertentu dan merupakan hasil dari proses-proses demografi seperti fertilitas,
mortalitas, dan migrasi → Said
Penduduk adalah unsur penting dalam kegiatan ekonomi serta usaha membangun
suatu perekonomian karena penduduk menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli,
pimpinan perusahaan tenaga kerja usahawan dalam menciptakan kegiatan ekonomi →
Sukirno

Salah satu perintang pembangunan ekonomi dinegara berkembang adalah adanya


ledakan penduduk ( population explosion atau population pressure ). Sehingga dengan
adanya perintang pembangun ekonomi maka munculah teori penduduk optimum (
optimum population theory ).
Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang yang dapat menghasilkan upah riil
atau pendapatan riil perkapita yang maksimum
Konsep Penduduk
Apabila jumlah penduduk bertambah dan menjadi lebih besar dari pada jumlah
penduduk yang optimum ,maka akan berlaku law of diminishing return.dan apabila
jumlah penduduk bertambah tetapi belum mencapai jumlah optimumnya maka akan
berlaku increasing return.
Kelemahan dari konsep penduduk optimum adalah tidak dapat menentukan besarnya
jumlah penduduk yang optimum dan banyak perubahan-perubahan seperti selera,
sumber alam dan teknologi sehingga jumlah penduduk optimum dapat berubah-ubah.
Untuk menigkatkan output totalnya di negara berkembanag maka harus diimbangi
dengan penurunan perkembangan penduduk ,sehingga penghasilan riil perkapita akan
meningkat.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan di negara berkembang antara lain:
→ Tingkat perkembangan penduduk yang tinggi
→ Struktur umur yang tidak favorable
→ Distribusi penduduk tidak seimbang atau tidak merata
→ Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih.
Peran Penduduk
Peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi yaitu:
a. Dari segi permintaan : Penduduk bertindak sebagai konsumen
b. Dari segi penawaran : Penduduk bertindak sebagai produsen

Perkembangan penduduk yang cepat tidaklah selalu merupakan penghambat sebagai


jalanya pembangunan ekonomi jika penduduk memiliki kapasitas yang tinggi untuk
menyerap dan menghasilkan hasil produksi.
Di negara maju, pertambahan penduduk yang pesat justru akan menaikkan
penghasilan ril perkapita, karena negara ini telah siap dengan tabungan yang akan
melayani kebutuhan investasi. Selain itu pertumbuhan penduduk yang pesat di negara
maju iniakan menambah potensi masyarakat untuk menhasilkan dan sebagai sumber
permintaan baru.
Berdasarkan teori Profesor A. Hansen mengenai stagnasi secular bertambahnya
penduduk memperbesar permintaan agregratif terutam investasi.Menurut pengikut
Keynes melihat tambahan penduduk tidak sekedar sebagai tambahan penduduk tetapi
juga melihat adanya kenaikan dalam daya beli (purchasing power). Sedangkan
menurut pengikut Keynes kenaikan jumlas tenaga kerja disebabkan karena
meningkatnya produktivitas dan meningkatnya permintaan tenaga kerja.
Isu Kependudukan
Sebaliknya dinegara berkembang perkembangan penduduk malah menghambat
perkembangan ekonomi. Menurut kaum klasik maka akan selalu ada perlombaan
antara tingkat perkembangan output dengan tingkat perkembangan penduduk, yang
akhirnya dimenangkan oleh perkembangan penduduk. Jadi bagi negara yang sedang
berkembang perkembangan penduduk merupakan perintang perkembangan ekonomi
karena negara tersebut sedikit sekali memiliki capital.
Jadi di negara nerkembang terdapat perbandingan yang tinggi antara jumlah manusia
dengan jumlah faktor produksi yang lain, perkembangan penduduk yang cepat akan
menimbulkan “diseconomies of scale”
Keadaan penduduk sekarang ini di dunia ketiga:
a. Isu kependudukan
1) Dunia ketiga mampu memperbaiki standar hidup penduduknya dengan laju
pertumbuhan penduuk seperti sekarang ini;
2) Bagaimana Negara dunia ketiga dapat mengimbangi kenaikan yang cepat dalam
perkembangan angkatan kerja;
Laju Pertumbuhan Penduduk
3) Apakah akibat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi bagi Negara miskin dalam
menghindari kemiskinan absolute;
4) Apakah Negara dunia ketiga akan dapat memperluas ruang lingkup dan
memperbaiki kualitas kesehatan dan sisitem pendidikan;
5) Seberapa jauh tingka hidup yang rendah merupakan faktor yang penting dalam
membatasi kebebasan orang tua untk menentukan besarnya keluarga;
6) Seberapa jauh meningkatnya kesejahteraan dan keinginan untuk berkembang lebih
jauh diantara Negara yang telah maju perekonomiannya.
Penduduk dunia tidak seimbang distribusinya berdasarkan atas tingkat kelahiran.
tingkat kematian dan atas dasar struktur umur.
Laju Pertumbuhan Penduduk
c. Pertumbuhan Penduduk dan Kebutuhan Investasi
Untuk meningkatkan output tambahan investasi harus cukup besar sehingga dapat
meningkatkan penghasilan riil perkapita. Menurut Malthus Negara berkembang
ditandai dengan oleh adanya perangkap pada keseimbangan pendapatan yang rendah (
low level equilibrium trap ).
Artinya tingkat penghasilan yang subsistence apabila penghasilan naik sedikit saja
akan mengakibatkan penduduk berkembang lebih pesat dan lebih tinggi daripada
tingkat perkembangan penghasilan itu sendiri. Akibatnya tingkat penghasilan
perkapita turun sebaliknya penghasilan turun lagi dibawah tingkat subsistence,
penduduk turun jumlahnya dengan tingkat yang lebih cepat daripada tingkat
penurunan jumlah penghasilan. Pada tingkat penghasilan subsistence ini merupakan
keadaan yang stabil ( stable equilibrium ).
Persebaran Penduduk
2. Struktur umur yang tidak favorable
Dinegara yang sedang berkembang sebagian besar penduduknya berusia muda.
Keadaan penduduk yang seperti ini disebut penduduk berciri expansif.
Sehubungan dengan struktur umur penduduk kita kita kenal dengan” angka beban
tanggungan“(dependency ratio).
Angka beban tanggungan“(dependency ratio) adalah perbandingan antara banyaknya
orang yang produktif dengan orang yang tidak produktif.
Negara yang berkembang memiliki angka beban tanggungan yang tinggi karena
besarnya jumlah penuduk usia muda. Proporsi besar penduduk usia muda tidak
menguntungkan dalam pembangunan ekonomi karena :
a. Golongan usia muda, cenderung untuk memperkecil angka penghasilan perkapita
b. Banyaknya alokasi faktor-faktor produksi kearah “investasi-investasi sosial,bukan
kapital”
3. Distribusi penduduk yang tidak seimbang
Urbanisasi biasanya terjadi karena tingkat upah lebih menarik dikota daripada
tingkat upah didesa. Dinegara berkembang mengakibatkan adanya ketidak
seimbangan perkembangan ekonomi antara sektor industry dengan disektor
pertanian. Keinginan untuk mencapai perkembangan yang seimbang antara kedua
sektor merupakan masalah yang tidak mudah diatasi, karena adanya keharusan dalam
membagi jumlah tabungan yang terbatas.
Ledakan Penduduk
4. Kualiatas tenaga kerja yang rendah
Rendahnya kualitas penduduk merupakan penghalang pembangunan ekonomi suatu
negara. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat
pengetahuan tenaga kerja.
Pendidikan merupakan faktor penting bagi berhasilnya pembangunan ekonomi.
Menurut Schumaker pendidikan merupakan sumber daya yang terbesar manfaatnya
dibanding faktor-faktor produsi lain.
B. Ledakan Penduduk
Faktor utama yang menentukan perkembangan penduduk adalah tingkat kematian,
tingkat kelahiran, dan tingkat perpindahan penduduk ( migrasi ).
Di samping itu jumlah penduduk yang besar secara absolute akan bertambah lebih
cepat daripada jumlah penduduk yang kecil, walaupun laju pertumbuhannya sama.
Dari pengalaman yang ada, laju pertumbuhan penduduk selalu meningkat bagi dunia
secara keseluruhan.
Ledakan Penduduk
1. Tingkat kematian (death rate)
Ada empat faktor yang menyumbang terhadap penurunan tingkat kematian pada
umunya:
a. Adanya kenaikan standar hidup sebagai akibat kemajuan teknolgi dan meningkatnya
produktivitas tenaga kerja sertatercapainya perdamian dunia yang cukup lama.
b. Adanya perbaikan pemeliharaan kesehatan umum maupun kesehatan individu.
c. Adanya kemajuan dalam ilimu kedokteran serta diperkenalkannya lembaga-lembaga
kesehatan umum yang modern.
d. Meningkatnya penghasilan riil perkapita sehingga orang mampu membiayai
hidupnya.
2. Tingkat kelahiran (birth rate)
Di negara industri pertumbuhan penduduk berlangsung terus disamping adanya
penurunan tingkat kelahian, misalnya di Perancis, Amerika dan Inggris, tingkat
kelahirannya menurun sejak abad ke 19. Hanya setelah perang dunia ke-II tingkat
kelahiran meningkat dan mempercepat tingkat pertambahan penduduk. Tingkat
kelahiran lebih dihubungkan dengan perkembangan ekonomi melalui pola-pola
kebudayaan seperti: umur perkawinan, status wanitanya, kedudukannya antara ural
dan urban serta sifat-sifat dari sistem famili yang ada.
Ledakan Penduduk
Professor E.E Hagen, menganggap bahwa tingkat kelahiran itu ditentukan oleh
tingginya tingkat kematian. Tingkat kelahiran disesuaikan dengan tingginya tingkat
kematian dengan maksud agar suatu keluarga memiliki jumlah anak yang sedikit dan
dapat hidup sampai hari tua, sehingga keturunannya erus dapat berlangsung.
Disebagaian besar Negara di Eropa, telah terjadi penurunan kematian yang lambat,
kemudian tingkat kelahiran mulai mengikutinya dalam seperempat abad terakhir dari
abad 19.
Jadi, pada mulanya tingkat kematian menurun, sedangkan tingkat kelahiran tetap, yang
ini menghasilkan pembangunan ekonomi. Setelah itu, tingkat kelahiran menurun dengan
cepat dan mengejar cepatnya penurunan tingkat kematian.
Ada tiga tahapan: Tahap I Menggambarkan keadaan dimana laju pertumbuhan
penduduk pada tingkat yang rendah, tetapi baik tingkat kematian dan tingkat
kelahiran tinggi. Tahap II Ditandai dengan menurunnya tingkat kematian, tetapi
tingkat kelahiran tetap tinggi. Tingkat kematian turun karena adanya perbaikan
taraf hidup dan perbaikan kesehatan dengan berkembangnya ilmu kedokteran.
Tahap III Menunjukkan keadaan dimana tingkat kematian masih terus turun dan
dian dibarengi pula oleh turunnya tingkat kelahiran, sehingga laju pertumbuhannya
rendah.
Ledakan Penduduk
3. Migrasi
Migrasi mempunyai peranan juga dalam menentukan tingkat pertumbuhan penduduk.
Oleh karena itu tingkat pertumbuhan penduduk tidak dapat diperhitungkan hanya dari
tingkat kematian saja.
Bagi negara berkembang migrasi bukan berarti peningkatan atau pengurangan jumlah
penduduk. Perpindahan penduduk keluar negeri dari negara yang sedang berkembang
tidaklah mungkin dapat terlaksana lagi guna mengurangi kepadatan penduduknya,
dengan alasan kesulitan-kesulitan integrasi sosial dan rendahnya skill dinnegara yang
mengalami tekanan penduduk tersebut.
Dengan adanya tingkat penurunan yang cepat dan tetap tingginya kelahiran serta
kurang efektifnya migrasi, maka pertumbuhan penduduk akan cepat dan
mengakibatkan terjadinya ledakan penduduk di negara bekembang.
Solusi Masalah Kependudukan
C. Pemecahan Masalah Kependudukan
Ledakan penduduk yang terjadi di negara –negara sedang berkembang dapat
disimpulkan bahwa masalah –masalah merupakan masalah yang sukar diatasi.
Sebenarnya kita dapat menerapkan suatu kebijakan dari sudut tingkat kematian untuk
mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk dan juga program keluarga berencana
sudah banyak dilaksanakan oleh sebagian besar negara – negara sedang berkembang.

Walaupun program keluarga berencana telah diterima hampir semua negara belum
semua penduduk yang tinggal di negara – negara itu melaksanakan program tersebut
yang disebabkan:
1. Adanya kemelaratan dan buta huruf di negara – negara sedang berkembang bersama
organisasi sosial yang masih bersifat tradisional.
2. Perkembangan ilmu obat – obatan dan ilmu kesehatan masih merupakan faktor –
faktor fisikologi dari orang – orang yang akan menjadi akseptor.
Kemajuan ilmu pengetahuan telah dapat menyediakan metode kontrasepsi yang baru
dan bagaimana pemerintah nasional mendorong penduduk untuk memakainya bukan
merupakan masalah yang sulit. Yang sulit ialah agar pengendalian kelahiran atau
kehamilan dapat diterima oleh semua golongan dengan demikian jalan yang patut
ditempuh oleh negara yang sedang berkembang ialah mendidik orang – orangnya
secara lebih baik dan bukan dianjurkan untuk mengurangi kelahiran saja.
Solusi Masalah Kependudukan
D. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia

1. Pemanfaatan Konsep Ketenagakerjaan


Tidak semua penduduk dapat bertindak sebagai faktor produksi. Hanya penduduk yang
berupa tenaga kerja (human power) yang dapat dianggap sebagai faktor produksi.
Tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja yaitu antara 15 sampai 64 tahun, dan
dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan kerja (labor force) dan bukan angkatan
kerja.
Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan penduduk
yang belum bekerja, namun siap bekerja atau sedang mencari pekerjaan pada tingkat
upah yang berlaku. Kuantitas dan kualitas angkatan kerja lebih rendah di negara-
negara sedang berkembang dari pada di negar-negara maju karena sebagian besar
penduduk di negara berkembang berusia muda.
Apabila dilihat dari sudut tenaga kerjanya, maka akan ada pergeseran tenaga kerja
yang membarengi pembangunan itu dari sektor pertanian ke sektor-sektor industri
dan perdagangan atau jasa.
Solusi Masalah Kependudukan
2. Macam-macam pengangguran
Dalam pembangunan ekonomi ada tenaga-tenaga manusia yang disebut menganggur dan
setengah menganggur. Jumlah tenaga kerja yang menganggur, cukup banyak di negara-
negara yang padat penduduknya. Di negara-negara sedang berkembang pengangguran
dapat digolongkan ke dalam 3 jenis, yaitu:
a. Pengangguran yang kelihatan (Visible Underemployment)
b. Pengangguran Tak-Ketara (Invisible Underemployment atau Disguised
Underemployment)
c. Pengangguran Potensial (Potential Underemployment)

E. Memanfaatkan tenaga-tenaga yang menganggur


Persediaan tenaga kerja ini jelas lebih banyak terdapat di daerah-daerah yang padat
penduduknya. Masalah pemanfaatan tenaga kerja yang menganggur ini menyangkut
baik segi penawaran maupun segi permintaan. Suatu keuntungan penggunaan tenaga-
tenaga yang menganggur secara musiman disektor pertanian yakni tidak mengurangi
tenaga-tenaga kerja yang diperlukan untuk mengadakan panenan maupun penanaman.
Industri-industri kecil juga mungkin sekali akan menyerap tenaga-tenaga yang
menganggur karena musim atau memang secara kronis.
Solusi Masalah Kependudukan
Ketidaksempurnaan pasar dapat menghambat alokasi sumber-sumber atau faktor-
faktor produksi secara lebih efisien. Masalah-masalah ini dapat diatasi dengan suatu
perancangan dan pengelolaan sumber daya manusia yang baik, serta diadakan survei
yang mendalam mengenai kemungkinan-kemungkinan investasi baru yang nantinya
akan dapat mengubah sifat-sifat sosial dan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.
F. Kualitas Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional. Dan
selama ini kita hanya memperhatikan segi kuantitasnya saja, kita beranggapan bahwa
kalau jumlah tenaga kerja meningkat, maka jumlah produktifitas juga meningkat.
Pernyataan tersebut tidak seluruhnya benar, karena walaupun jumlah tenaga kerja itu
tidak berubah, tetapi bila kualitas dari tenaga kerja tersebut lebih baik atau meningkat,
maka tingkat produksi juga akan mengalami peningkatan.
Selama ini kita beranggapan bahwa, tingkat produksi hanya tergantung pada jumlah
tenaga kerja, maka kita menganggap tenaga kerja itu bersifat homogen. Padahal dalam
kenyataannya, tenaga kerja itu bersifat heterogen baik dilihat dari jenis kelamin, usia,
kemampuan kerja, dan sebagainya. Oleh karena itu dalam merencanakan pertumbuhan
ekonomi, perlu adanya perencanaan tenaga kerja (manpower planning) secara tepat.
Sehingga suatu negara harus mampu memperkirakan, misalnya jumlah tenaga dokter,
tenaga guru, tenaga tukang, akuntan, sekretaris, ahli teknik untuk lima sampai sepuluh
tahun yang akan datang.
Solusi Masalah Kependudukan
Seperti yang kita ketahui, jika berbicara tentang kualitas tenaga kerja, kita
berhubungan dengan apa yang disebut “human capital”. Ciri khusus yang dimiliki
faktor produksi ini adalah tidak dapat hilang apabila dipakai, dimanfaatkan maupun
dijual. Bahkan semakin sering faktor produksi ini dipakai nilalainya malah semakin
tinggi. Sebelum kita melihat bagaimana meningkatkan kualitas, kita perlu mengetahui
tujuan dari faktor produksi tersebut. Tidak dapat dipungkiri, bahwa tujuan faktor
produksi ini mau dipekerjakan adalah guna mendapatkan upah. Dengan kata lain
penawaran tenaga kerja akan tergantung pada tinggi rendahnya tingkat upah. Maka,
semakin tinggi tingkat upah di pasar tenaga kerja, semakin tinggi pula jumlah
penawaran tenaga kerja.
Dalam hubungan ini perlu dijelaskan bahwa hubungan tingkat upah dengan
penawaran tenaga kerja perseorangan berbeda dengan hubungan antara tingkat upah
dengan penawaran tenaga kerja secara keseluruhan. Hubungan anatara tingkat upah
dan penawaran tenaga kerja perseorangan sering ditunjukkan oleh kurva penawaran
tenaga kerja yang berbelok ke belakang (backward bending supply curve). Ini berarti
bahwa setelah tingkat upah tertentu, naiknya tingkat upah tidak akan mendorong
seseorang untuk bekerja lebih lama atau lebih giat, karena pada tingkat pendapatan
yang relatif tinggi orang ingin hidup lebih santai.
Solusi Masalah Kependudukan
Tetapi hubungan antara tingkat upah dengan penawaran tenaga kerja secara
keseluruhan adalah semakin tinggi tingkat upah maka masih akan mendorong semakin
banyak orang untuk masuk ke pasar tenaga kerja. Orang-orang yang tadinya tidak mau
bekerja pada tingkat upah rendah akan bersedia bekerja pada tingkat upah yang lebih
tinggi. Dengan adanya perkembangan peradaban nasional, peranan tingkat upah dalam
mempengaruhi kemauan orang untuk bekerja masih cukup besar, terutama dengan
adanya “efek pamer” maka orang akan tidak merasa bahwa kebutuhannya telah
terpuaskan seluruhnya.
Disimpulkan bahwa usaha kita untuk meningkatkan pendapatan nasional adalah
lewat peningkatan jumlah tenaga kerja untuk diikutkan dalam kegiatan produksi.
Peningkatan tersedianya jumlah tenaga kerja untuk proses produksi itu dapat
terlihat dari orang ataupun jumlah hari kerja orang maupun jam kerja orang, karena
dapat saja jumlah orang tetap tetapi jumlah hari kerja orang atau jumlah jam kerja
orang bertambah.
Sekarang bagaimana supaya jumlah jam kerja yang disediakan untuk bekerja itu
meningkat. Untuk itu perlu diketahui bahwa tersedianya jam kerja untuk proses
produksi itu dipengaruhi oleh kemauan dan kemampuan untuk bekerja. Artinya
jika orang mau bekerja tetapi tidak mampu bekerja sama dengan orang yang mampu
bekerja tetapi tidak mau bekerja.
Solusi Masalah Kependudukan
Oleh karena itu, kita harus sanggup mencari faktor-faktor apa yang dapat
meningkatkan kemampuan dan kemauan seseorang untuk bekerja.

Berdasarkan teori ekonomi, bahwa kemauan seseorang untuk bekerja itu dipengaruhi
oleh tingkat upah yang ada.
Semakin tinggi tingkat upah, semakin tinggi pula kemauan seseorang untuk bekerja.
Sedangkan kemampuan untuk bekerja seseorang dipengaruhi oleh keadaan kesehatan
dan kecakapannya, keterampilan dan keahliannya.

Selanjutnya tingkat kesehatan dipengaruhi oleh keadaan gizi dan lingkungannya;


sedangkan kecakapan, keterampilan, dan keahlian dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan baik formal maupun nonformal.

Anda mungkin juga menyukai