Anda di halaman 1dari 4

Nama anggota :

1. Tiara Amanda Nurmalasari ( J2A023057)


2. Fayyaza Aqila (J2A023079)
3. Jihan Aribah Salma (J2A023080)
4. Fatimatuzzahra (J2A023093)

1. Teori Transisi demografi dan sejara pertumbuhan penduduk di dunia


 Teori transisi demografi
Definisi transisi demografi yang mudah dipahami adalah menurut Demeny (1968): "pada
masyarakat tradisional tingkat fertilitas dan mortalitas tinggi. Pada masyarakat modern, tingkat
fertilitas dan mortalitas rendahDiantara kedua keadaan tersebut disebut transisi demografi".
Perhatian utama dalam transisi demografi adalah tingkat mortalitas dan fertilitasAhli kesehatan
menggunakan ukuran mortalitas dan fertilitas untuk menggambarkan indikator kesehatan. Disamping
itu, Tingkat mortalitas dan fertilitas juga dipakai sebagai landasan untuk menguraikan tahapan proses
transisi epidemiologi.
Transisi demografi merupakan proses yang dinamis dari suatu penduduk dalam periode
tertentu. Dampak dari transisi demografi adalah adanya penambahan jumlah, struktur dan komposisi
penduduk yang disertai dengan perubahan perubahan sosial ekonomi yang bermakna. Perubahan
perubahan tersebut dapat terjadi karena faktor lingkungan (alam, buatan manusia dan sosial) dan
pembangunan oleh penduduk (Bobadilla et al., 1990; Caldwell, 1990; Omran, 1971;1982).
Mempelajari transisi demografi sangat penting dalam melakukan perencanaan dan pelayanan
kesehatan. Hal ini disebabkan karena dengan mempelajari transisi demografi kita dapat memahami
perubahan tentang jumlah, struktur, dan komposisi penduduk selama proses transisi demografi (pola
fertilitas dan mortalitas pada saat itu) (Jamison dan Mosley, 1991).
Dalam ilmu demografi, perkiraan tentang jumlah, struktur dan komposisi penduduk di masa
yang akan datang dapat diprediksi. Cara ini dikenal dengan nama proyeksi penduduk (Siegel, 1976).
Perencanaan program kesehatan dapat dilakukan dengan baik apabila mengikut-sertakan hasil
proyeksi penduduk dalam proses perencanaan kesehatan (Wilopo, 1994). Sebagai contoh jika di suatu
negara A sebagian besar penduduk berkomposisi jenis kelamin perempuan maka masalah kesehatan
yang menonjol adalah masalah masalah kesehatan wanita seperti kehamilan dan persalinan. Demikian
juga apabila pada saat angka kematian dan kelahiran rendah, maka jumlah yang akan dilayani
berdasarkan struktur umur adalah penduduk usia dewasa dan lansia.

 Sejarah pertumbuhan penduduk di dunia


Sejarah pertumbuhan penduduk di dunia adalah sejarah perubahan dalam jumlah penduduk
yang terjadi di seluruh dunia selama berbagai masa dan kondisi. Pertumbuhan penduduk di dunia
telah menjadi suatu fenomena yang sangat signifikan dan mempengaruhi semua aspek kehidupan
manusia. Berikut adalah beberapa tahap yang menjelaskan sejarah pertumbuhan penduduk di dunia:
1. Tahap awal: Pada awalnya, jumlah penduduk di dunia sangat rendah, dan pertumbuhan
penduduk masih stabil. Ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti teknologi yang masih
terbatas, perubahan ekonomi yang sangat lambat, dan kesehatan yang tidak terlalu baik.
2. Tahap pertumbuhan: Pada tahap ini, jumlah penduduk di dunia mulai bertambah signifikan.
Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan teknologi, perubahan ekonomi, dan
perubahan kesehatan. Ini adalah masa dimana jumlah penduduk mulai meningkat signifikan,
dan masalah demografi mulai menjadi lebih kompleks.
3. Tahap stabilitas: Pada tahap ini, jumlah penduduk di dunia mulai menjadi stabil. Hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan demografi, perubahan ekonomi, dan
perubahan teknologi. Ini adalah masa dimana jumlah penduduk mulai meningkat signifikan,
tetapi masalah demografi mulai menjadi lebih kompleks, dan perkembangan jumlah
penduduk mulai memerlukan perhatian yang lebih baik.
4. Tahap penurunan: Pada tahap ini, jumlah penduduk di dunia mulai menurun. Hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan demografi, perubahan ekonomi, dan
perubahan teknologi. Ini adalah masa dimana jumlah penduduk mulai meningkat signifikan,
tetapi masalah demografi mulai menjadi lebih kompleks, dan perkembangan jumlah
penduduk mulai memerlukan perhatian yang lebih baik.
5. Tahap stabilitas: Pada tahap ini, jumlah penduduk di dunia mulai menjadi stabil. Hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan demografi, perubahan ekonomi, dan
perubahan teknologi. Ini adalah masa dimana jumlah penduduk mulai meningkat signifikan,
tetapi masalah demografi mulai menjadi lebih kompleks, dan perkembangan jumlah
penduduk mulai memerlukan perhatian yang lebih baik.

Pada tahap terakhir, jumlah penduduk di dunia mulai meningkat signifikan, tetapi masalah
demografi mulai menjadi lebih kompleks. Ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan
demografi, perubahan ekonomi, dan perubahan teknologi. Hal ini memerlukan perhatian yang lebih
baik dan perancangan yang lebih baik untuk menangani masalah demografi yang semakin
kompleks.Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di dunia,
seperti:
1. Perubahan ekonomi: Perubahan ekonomi mempengaruhi pertumbuhan penduduk di dunia.
Ketika ekonomi yang baik, jumlah penduduk mulai meningkat, dan ketika ekonomi yang
buruk, jumlah penduduk mulai menurun.
2. Perubahan teknologi: Perubahan teknologi mempengaruhi pertumbuhan penduduk di dunia.
Ketika teknologi yang baik, jumlah penduduk mulai meningkat, dan ketika teknologi yang
buruk, jumlah penduduk mulai menurun.
3. Perubahan demografi: Perubahan demografi mempengaruhi pertumbuhan penduduk di dunia.
Ketika demografi yang baik, jumlah penduduk mulai meningkat, dan ketika demografi yang
buruk, jumlah penduduk mulai menurun.
4. Perubahan politik: Perubahan politik mempengaruhi pertumbuhan penduduk di dunia. Ketika
politik yang baik, jumlah penduduk mulai meningkat, dan ketika politik yang buruk, jumlah
penduduk mulai menurun.
5. Perubahan kultur: Perubahan kultur mempengaruhi pertumbuhan penduduk di dunia. Ketika
kultur yang baik, jumlah penduduk mulai meningkat, dan ketika kultur yang buruk, jumlah
penduduk mulai menurun.
Dalam rangka pemahaman lebih baik tentang sejarah pertumbuhan penduduk di dunia, adalah penting
untuk mengkaji faktor-f
2. Jelaskan transisi demografi yang terjadi di dunia dan Indonesia

 Transisi demografi yang terjadi di dunia


Transisi demografi adalah perubahan dalam tingkat kelahiran dan kematian yang terjadi di
suatu negara atau wilayah. Dunia sedang mengalami transisi demografi yang masif, yang disebabkan
oleh berbagai faktor, seperti perubahan ekonomi, teknologi, dan kultur. Transisi demografi dapat
dibagi menjadi lima tahap:
1. Tahap I: Tingkat kelahiran dan kematian tinggi, disebabkan oleh belum adanya
teknologi yang menekan kelahiran dan adanya peperangan.
2. Tahap II: Pada tahap ini, teknologi kesehatan mulai berkembang, tingkat kematian
mulai menurun, dan tingkat kelahiran masih tinggi.
3. Tahap III: Tingkat kelahiran semakin menurun seiring dengan dunia yang semakin
modern. Banyak program yang dijalankan untuk mempersiapkan kelahiran suatu
generasi, seperti KB (Keluarga Berencana).
4. Tahap IV: Tingkat kelahiran dan kematian semakin rendah, seiring dengan perubahan
ekonomi dan kultur.
5. Tahap V: Tingkat kelahiran dan kematian semakin stabil, seiring dengan perubahan
demografi yang terus berpindah.
Transisi demografi juga mempengaruhi komposisi penduduk, seperti semakin banyak
kelahiran, maka akan semakin banyak penduduk usia muda, dan semakin banyak kematian, maka
akan mengerucutkan jumlah penduduk usia tua.
Transisi demografi yang terjadi di dunia saat ini memiliki dampak yang signifikan terhadap
kehidupan kita. Penduduk yang lebih banyak usia muda akan membawa perubahan dalam konsumsi,
teknologi, dan pendidikan. Sementara itu, penduduk yang lebih banyak usia tua akan membutuhkan
perkhidmatan kesehatan dan penjagaan lanjutan. Transisi demografi juga mempengaruhi
kesejahteraan dan kewangan. Penduduk yang lebih banyak usia muda akan membutuhkan lebih
banyak sumber daya untuk pendidikan dan pemulaan karier. Sementara itu, penduduk yang lebih
banyak usia tua akan membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk penjagaan lanjutan dan
kesehatan.
Transisi demografi juga mempengaruhi pembangunan dan perubahan politik. Penduduk yang
lebih banyak usia muda akan membawa perubahan dalam keperluan pendidikan dan pendidikan.
Sementara itu, penduduk yang lebih banyak usia tua akan membutuhkan lebih banyak fasilitas
kesehatan dan penjagaan lanjutan. Transisi demografi juga mempengaruhi perubahan sosial dan
kultur. Penduduk yang lebih banyak usia muda akan membawa perubahan dalam keperluan
pendidikan dan pendidikan. Sementara itu, penduduk yang lebih banyak usia tua akan membutuhkan
lebih banyak fasilitas kesehatan dan penjagaan lanjutan.
Transisi demografi yang terjadi di dunia saat ini memiliki dampak yang signifikan terhadap
kehidupan kita. Penduduk yang lebih banyak usia muda akan membawa perubahan dalam konsumsi,
teknologi, dan pendidikan. Sementara itu, penduduk yang lebih banyak usia tua akan membutuhkan
perkhidmatan kesehatan dan penjagaan lanjutan. Transisi demografi juga mempengaruhi
kesejahteraan dan kewangan, pembangunan dan perubahan politik, serta perubahan sosial dan kultur.
 Transisi yang terjadi di Indonesia

Transisi demografi di Indonesia yang ditandai dengan penurunan angka kematian


bayi dari 140 per 1.000 kelahiran hidup pada 1971 menjadi 35 pada 2000. Sedangkan
angka fertilitas menurun dari 5,6 pada 1961 menjadi hanya 2,6 pada 2007. Artinya,
jumlah anak yang dimiliki oleh setiap perempuan Indonesia hingga akhir usia
reproduksinya turun dari sekitar 5 hingga 6 anak, menjadi hanya 2 hingga 3 anak.

Sebagaimana telah disebutkan di atas, transisi demografi di Indonesia terjadi karena


adanya program nasional keluarga berencana dengan penanaman paradigma dua anak
cukup untuk mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Pada masa itu penyediaan
kontrasepsi murah diperluas, pelayanan kontrasepsi mencapai hingga ke pelosok
perdesaan. Suriastini (1995) mengatakan bahwa terdapat 72,8 persen bayi tercegah
kelahirannya dalam periode 1981- 1987 sebagai dampak dari pengaturan kelahiran dan
penundaan usia perkawinan. Untuk daerah Jawa dan Bali sumbangan pengaturan
kelahiran meningkat dari 54,6 persen pada 19721976 menjadi 75,25 persen pada
19821987.

Di sektor kesehatan, program kesehatan makin ditingkatkan dengan pembangunan


fasilitas Puskesmas untuk mendekatkan masyarakat pada fasilitas kesehatan murah,
program perbaikan gizi untuk ibu, bayi dan balita serta imunisasi bagi bayi dan ibunya
dalam upaya menurunkan angka kematian bayi. Berbeda dengan negara-negara maju,
transisi demografi yang terjadi di Indonesia, tidak diawali dengan pembangunan
ekonomi, industrialisasi dan modernisasi.

Indonesia berhasil mengalami transisi lebih cepat karena intervensi di bidang


kesehatan dan pengaturan jumlah anggota keluarga melalui program keluarga berencana
yang berjalan paralel dengan pembangunan di bidang ekonomi. Suriastini (1995)
memperkirakan bahwa akhir masa transisi demografi akan terjadi pada 2005. Pada
tersebut diperkirakan, angka harapan hidup mencapai lebih dari 65 tahun, angka
kelahiran (TFR) mendekati 2 dan NRR (Net Reproduction Rate) sebesar 1. Periode 1990-
1995, Indonesia berada pada tahap transisi yang tergolong labil, tepatnya pada tahap
perkembangan akhir (late expanding stage). Dengan usia angka harapan hidup 62,7 tahun
dan TFR 3,91, Indonesia telah berada di tahap ketiga transisi demografi (Mantra, 2000).
Dengan demikian dari sejak tahun tersebut di atas sampai sekarang bangsa Indonesia
mendapatkan Bonus Demografi yang harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya sesuai
nawacita atau visi dan misi Presiden Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai