Anda di halaman 1dari 15

Disusun oleh :

Kelompok 7
Annisa Ramadhan (2018717003)
Fajar Maulana (2018717009)
Sarah Dwi Rahayu (2018717020)
Anniswah Shalihah (20187170…)
Transisi demografi, sesuai dengan namanya yaitu
“TRANSISI” yang berarti “perubahan”, dan DEMOGRAFI
yang artinya ilmu yang mempelajari tentang masalah
kependudukan. Jadi transisi demografi adalah teori yang
menjelaskan tentang perubahan yang terjadi pada struktur
penduduk. Perubahan yang terjadi dari struktur penduduk
dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi menjadi struktur
penduduk yang tingkat pertumbuhannya rendah.
DEFINISI DAN KONSEP FERTILITAS
 Fertilitas adalah terlepasnya bayi  Konsep-konsep yang harus dipegang
dari rahim seorang perempuan dalam mengkaji fenomena fertilitas,
dengan ada tanda-tanda kehidupan: diantaranya:
misalnya menangis, bernafas, jantung
berdenyut dan sebagainya (Ida 1. Lahir hidup (Life Birth)
Bagoes, 2000). Sehingga yang 2. Lahir mati (Still Birth)
menjadi syarat bahwa sebuah
kelahiran dianggap menjadi sebuah 3. Abortus
fertilitas adalah bayi yang dilahirkan 4. Masa reproduksi (Childbearing
harus memiliki tanda-tanda age)
kehidupan walaupun hanya satu
detik, atau biasanya disebut
kelahiran hidup (live birth).
TEORI TENTANG FERTILITAS

TEORI TEORI
PENDUDUK
TRANSISI NATURAL
5 tahapan transisi demografi menurut Blacker ( 1947 ) :
1) Tahapan 1 = terjadi pada masyarakat pra-industri, tingkat fertilitas dan tingkat
mortalitas tinggi.
2) Tahapan 2 = penurunan tingkat mortalitas pelan dan peningkatan populasi
3) Tahapan 3 = Pada tahapan ini tingkat mortalitas yang turun dengan cepat
dengan di ikuti penurunan tingkat fertilitas tetapi tidak secepat penurunan
tingkat mortalitas
4) Tahapan 4 = kelahiran dan angka kematian keduanya rendah atau NOL.
5) Tahapan 5 = Pada tahap kelima ini bahwa tingkat mortalitas lebih tinggi
dibandingkan dengan tingkat fertilitas yang berada dalam keadaan stabil.
 Teori Neo Maltusian : Kelahiran seorang bayi kedunia sebagai suatu
tekanan terhadap lingkungan, setiap bayi yang lahir memerlukan
ruang, air, makanan, pakaian, transportasi, pendidikan, perawatan
kesehatan, dan pekerjaan setelah ia dewasa.
 Teori J.B Canning : Tanah merupakan ajang yang efektif dibanding
pertambahan penduduk, hasil pengeksplotasian tanah tergantung
pada 4 variable yaitu : Kemajuan teknologi, Penemuan sintetris
bahan makanan, Jumlah penduduk,Luas tanah.
 Teori Arsene Damont “Kapilaritas Sosial” : Ia mengumapakan
individu bagai minyak dalam sumbu, ingin mencapai tingkat yang
tertinggi.
 Teori Nassau William Senior : Cita-cita untuk memperbaiki keluarga
sama kuatnya dengan keinginan untuk menurunkan tingkat
keturunan.
 Teori H. Leibenstein : Kelahiran akan dipertimbangkan atas dasar
perbandingan antara benefit and cost dari segi benefit anak
merupakan consumtion goods, production goods., dan nource of
security.
 Teori edwin Cannan dan franz Oppenheimer : Pengaruh
kemunduran akan kenaikan dapat dilenyapkan seiring kemajuan
teknik pertanian dan perindustrian. Pertambahan jumlah penduduk
menyebabkan perbaikan teknik pertanian dan perindustrian yang
akan mempertinggi produktivitas.
 Teori Alexander, Morriscar dan Sauders : Orang selalu berusaha
mencapai jumlah optimum. Sejumlah itulah yang diperhitungkan
terhadap lingkungan alam.
 John Stuart Mill : Ia menerima teori maltus mengenai laju
pertumbuhan penduduk melampaui laju pertumbuhan makanan
tetapi , Pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku
Demo grafisnya. Apabila produktivitas seseorang tinggi ia
cenderung ingin mempunyai keluarga yang kecil.
 Durkheim : Pada suatu wilayah dimana angka kepadatan
penduduknya tinggi akibat dari tingginya laju pertumbuhan
penduduk, akan timbul persaingan sempurna.
1) Raymond S. Pearl
Ia mengemukakan teori universal tentang pertumbuhan penduduk yang didasarkan atas dugaan atau
asumsi biologi dan geografi.
2) Ginni
Pertumbuhan penduduk oleh ginni dilihat dari sudut pendangan statistik biologi, dan ia percaya
bahwa tendensi reproduksi. Penduduk mengikuti kurva parabola matematik.
3) Thomas Doudleday
Ia menghubungkan pertumbuhan penduduk dengan makanan. Pertumbuhan penduduk akan tinggi
jika masyarakat kurang makan.
4) Herbert Spncer
Dasar Teorinya adalah perbandingan energi yang digunakan untuk kegiatan peroduksi dengan energi
yang digunakan untuk bereproduksi.
5) Pitrin A. Sorokin, O. Spencer, dan O.E. Baker
Mereka berpendapat bahwa pengaruh budaya terhadap unsur biologis akan menyebabkan terjadinya
penurunan pertumbuhan penduduk.
PENYEBAB TRANSISI FERTILITAS
1. Tingkat Kesehatan
Rendahnya tingkat kesehatan di Indonesia dikarenakan pemerintah tidak bisa menempatkan orang yang benar-
benar mengerti tentang kesehatan program yang dipaksakan yang jelas tidak bisa dijelaskan tetapi
anggarannya banyak.
2. Keadaan Geografis
Keadaan geografis suatu tempat dapat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam
kaitannya dengan daerah lain di sekitarnya. Keadaan ini ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang
membatasinya.
3. Kebijakan Politik
Dalam lingkungan politik terdiri dari hukum, badan hukum, dan pemerintah. Hal ini sangat mempengaruhi
keputusan pemasaran karena lembaga politik dapat membatasi suatu organisasi dalam masyarakat.
4. Kemajuan IPTEK
Adanya perkembangan IPTEK dan obat-obatan menjadikan perubahan gaya hidup yang ada di masyarakat.
Sehingga menyebabkan dinamika tingkat kematian (mortalitas) dan tingkat kelahiran (fertilitas).
5. Perubahan pola pikir di masyarakat
Di dalam masyarakat selalu terdapat tentang apa yang disebut gejala alam dan gejala sosial. Dimana gejala-
gejala tersebut akan menghasilkan pola-pola tertentu yang bisa digunakan untuk membantu kita memahami
gejala-gejala lain yang sifatnya lebih kontekstual.
FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI
TRANSISI DEMOGRAFI PADA FERTILITAS :

1. Perkembangan Teknologi -> Perkembangan Teknologi di bidang


pertanian dan perkembangan industri modern atau revolusi hijau
yang ada pada masyarakat Indonesia ditetapkan sebagai panca usaha
di bidang pertanian.

2. Stabilitas Pemerintahan -> Pemerintahan yang relatif stabil atau


mantap memungkinkan mantapnya fasilitas penyaluran bahan
makanan dan jasa.

3. Kemajuan Sanitasi Lingkungan -> Dalam hal kemajuan sanitasi


lingkungan menimbulkan kondisi lingkungan yang lebih sehat.
AKIBAT TRANSISI FERTILITAS
 Menurut Ida Bagus Mantra (1985), Faktor yang dapat mempengaruhi
fertilitas yang dibedakan atas faktor-faktor demografi dan faktor-
faktor non demografi :
1. Faktor-faktor demografi antara lain: struktur atau komposisi umur,
status perkawinan, umur kawin pertama, fekunditas, dan proporsi
penduduk yang kawin.
2. Faktor-faktor non demografi antaranya keadaan ekonomi
penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi
dan industrialisasi.
 Akibatnya -> Tingginya fertilitas ini mengakibatkan permasalahan
seperti kurangnya pemenuhan gizi untuk bayi, kemiskinan, dan
konflik social dalam masyarakat, beban tanggungan tinggi.
Dampak Transisi Demografi terhadap Kependudukan :
 Perubahan struktur umur suatu penduduk.

Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk Lainnya:


 Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang
 Angka pengangguran meningkat
 Angka kesehatan masyarakat menurun
 Angka kemiskinan meningkat
 Pembangunan daerah semakin dituntut banyak
 Ketersediaan pangan sulit
 Pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit
 Angka kecukupan gizi memburuk
 Muncul wabah penyakit baru
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi
pertambahan jumlah penduduk :
 Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
 Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
 Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
 Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
 Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk
membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan
masal
 Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka
kelahiran yang tinggi
 Entjang. 2000. Pengertian Sanitasi Lingkungan dan Sanitasi Industri. Diambil dari:
http://publichealth-journal.helpingpeopleideas.com/sanitasi-industri.
 https://www.academia.edu/7621978/TRANSISI_DEMOGRAFI.

 Hatmadji, Sri Harjati. 2004. Dasar-dasar Demografi. Edisi 2004. Lembaga Demografi Fakultas
Ekonomi UI Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
 Ida Bagoes Mantra. 2009. Demografi Umum. Edisi kedua. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

 Sri Rahayu Sanusi,SKM,Mkes. Masalah Kependudukan Di Negara Indonesia. Fakultas


Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara
 https://mangkutak.wordpress.com/2009/01/05/makalah-fertilitas/

 http://rosyanaanggraeni.blogspot.com/2015/04/transisi-demografi.htmlnisi-

 https://www.scribd.com/document/210965305/FERTILITAS-PENDUDUK

 https://www.scribd.com/doc/215287378/Fertilitas-Dalam-Perspektif-Demografi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai