Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.10 No.

1 Mei 2020: 9-13

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN


KUNJUNGAN PASIEN DIARE DI KLINIK SANITASI
PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

Ni Made Zeny Pramuli1 , I Wayan Sudiadnyana2

Abstract: Community Health Service played an important role in improving


community health status. In 2017, Puskesmas III Denpasar Selatan has low
success rate of sanitation clinic program which is 7,04%. This research is done in
order to identify the relationship knowledge level and visits of diarrhea patients at
Sanitation Clinic of Puskesmas III Denpasar Selatan. The data is based on the
Report of Diarrhea Cases and Sanitation Clinic Visits in 2019 with a cross
sectional study through observational analytics. The samples obtained were 54
patients. Statistical analysis using chi square. The average knowledge level
categorized as low namely 28 patients (51,9%), only 24,1% know the purpose of
the sanitation clinic. Most of the diarrhea patients choose not to visit sanitation
clinic namely 44 patients (81,5%). The knowledge level and visits were
significantly associated with moderate relationship (p = 0,000 and CC = 0,44).
Therefore, the implementation team of sanitation clinic and POA (Plan of Action)
are needed, also empowering the community leaders, cadres, families and
organizations.

Keywords: knowledge; diarrhea; sanitation clinic

PENDAHULUAN Salah satu terobosan untuk


Puskesmas memegang mengatasi masalah kesehatan
peranan penting dalam meningkatkan berbasis lingkungan adalah klinik
derajat kesehatan masyarakat. sanitasi. Berdasarkan Laporan
Sebagai ujung tombak paling depan Tahunan Kasus Diare di Wilayah
dalam pelayanan kesehatan Kerja Puskesmas III Denpasar
puskesmas seyogyanya menerapkan Selatan (2017), jumlah kunjungan
upaya promotif, preventif dan kuratif pasien diare ke poli umum sebanyak
secara terintegrasi1. Jika puskesmas 938 jiwa, sedangkan jumlah rujukan
hanya menonjolkan aspek kuratif konseling pasien PBL ke klinik
maka tidak akan maksimal dalam sanitasi hanya 66 orang. Hal tersebut
mengatasi kasus Penyakit Berbasis menunjukkan tingkat keberhasilan
Lingkungan (PBL)2. program klinik sanitasi Puskesmas

9
1Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar
2 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.10 No. 1 Mei 2020: 9-13

III Denpasar Selatan masih rendah kuesioner yang sudah diuji dahulu
3
yaitu 7,04% . validitasnya serta wawancara dengan
Tujuan penelitian untuk pihak terkait. Pada penelitian ini
mengetahui hubungan tingkat menggunakan uji analitik chi square
pengetahuan dengan kunjungan dengan kemaknaan p < 0,05.
pasien diare di klinik sanitasi Interpretasi hasil dilakukan jika nilai
Puskesmas III Denpasar Selatan. korelasi p = 0,000 yang diartikan ada
Manfaat penelitian sebagai bahan hubungan antara variabel bebas
dalam menentukan kebijakan terkait dengan variabel terikat, serta
penerapan upaya promotif dan dilakukan perhitungan CC untuk
preventif secara menyeluruh, mengetahui keeratan hubungan
antara kedua variabel tersebut6.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian termasuk HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian observasional analitik A. Tingkat Pengetahuan Pasien
dengan model pendekatan cross Diare
sectional yaitu menganalisa antara Hasil pengamatan terhadap
variabel bebas berupa tingkat 54 pasien subyek penelitian dapat
pengetahuan pasien diare dengan dilihat bahwa tingkat pengetahuan
variabel terikat yaitu kunjungan pasien diare tentang klinik sanitasi
klinik sanitasi4. Populasi dan besar dikategorikan kurang yaitu 28 pasien
sampel penelitian adalah pasien diare (51,9%), pengetahuan baik sebanyak
di Puskesmas III Denpasar Selatan 26 pasien (48,1%).
pada April 2019 sebanyak 54 Dilihat dari tingkat
responden, dimana semua anggota pengetahuan pasien diare tentang
populasi digunakan sebagai sampel klinik sanitasi dominan memiliki
(Nonprobability Sampling atau pengetahuan yang dikategorikan
Sampling Jenuh) sehingga penelitian kurang. Masyarakat seharusnya
bersifat generalisasi dengan paham terkait klinik sanitasi sebagai
kesalahan yang sangat kecil5. Teknik salah satu pelayanan kesehatan di
pengumpulan data dengan puskesmas dalam bentuk konsultasi
menggunakan angket berupa dan penyuluhan penyakit bersumber

10
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.10 No. 1 Mei 2020: 9-13

dari lingkungan. Penelitian Widya mengetahui apa itu klinik sanitasi


dkk, 2014 dalam Husnawati, dkk, dan tujuannya. Responden juga tidak
2017 didapatkan hasil bahwa dari 90 dapat mempertimbangkan dengan
responden, 84 orang yang tidak baik untuk berkunjung atau tidak ke
mengetahui pengertian dari klinik klinik sanitasi yang disediakan oleh
sanitasi dan hanya 6 orang yang puskesmas, selanjutnya responden
mengetahui pengertian dari klinik juga tidak mencoba untuk
sanitasi. Selain itu, terdapat 50 orang memanfaatkan fungsi dari klinik
dari 90 responden (55,5%) tidak sanitasi tersebut8.
mengetahui jika di puskesmas ada C. Hubungan Tingkat
pelayanan klnik sanitasi dan 40 Pengetahuan Pasien Diare
orang sisanya sudah tahu7. dengan Kunjungan Klinik
B. Kunjungan Klinik Sanitasi Sanitasi
Hasil pengamatan terhadap Analisis bivariat
54 pasien dapat diketahui bahwa menggambarkan ada atau tidaknya
kunjungan pasien diare ke klinik hubungan tingkat pengetahuan
sanitasi dominan memilih tidak dengan kunjungan pasien diare ke
berkunjung yaitu 44 pasien (81,5%), klinik sanitasi di Puskesmas III
sedangkan yang memilih berkunjung Denpasar Selatan. Penggabungan sel
hanya 10 pasien (18,5%). menunjukkan bahwa pasien diare
Penelitian Widya dkk, 2014 yang memiliki pengetahuan kurang
dalam Husnawati, dkk, 2017 bahwa sebanyak 51,9% yang seluruhnya
ada 78 orang dari 90 responden tidak ingin berkunjung ke klinik
(86,7) yang tidak ingin berkunjung sanitasi. Sedangkan, pasien diare
ke klinik sanitasi. Pada penelitian ini, yang berpengetahuan baik sebanyak
sebanyak 24,1% responden tidak 48,1%, terdiri dari 18,5% ingin
mengetahui mengenai tujuan dari berkunjung ke klinik sanitasi dan
klinik sanitasi, sehingga untuk proses 29,6% tidak ingin berkunjung ke
selanjutnya mengalami hambatan klinik sanitasi. Hasil analisis statistik
yaitu responden tidak tertarik untuk dengan menggunakan uji chi square
berkunjung ke klinik sanitasi menunjukkan nilai korelasi p = 0,000
dikarenakan mereka tidak dan CC = 0,44 dengan kemaknaan p

11
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.10 No. 1 Mei 2020: 9-13

< 0,05. Dengan demikian, dinyatakan pemeriksaan pasien serta ruangan


bahwa terdapat hubungan yang pelayanan klinik sanitasi diusahakan
bermakna dengan keeratan hubungan dalam keadaan kondusif. Pihak
yang sedang antara tingkat puskesmas dapat meningkatkan
pengetahuan dengan kunjungan sosialisasi kunjungan mengenai
pasien diare ke klinik sanitasi di klinik sanitasi kepada masyarakat,
Puskesmas III Denpasar Selatan. sehingga masyarakat dapat
Upaya yang dapat dilakukan memanfaatkannya sesuai yang
untuk menjalankan klinik sanitasi diharapkan dan bersikap lebih
adalah diperlukan kebijakan dari positif10.
kepala puskesmas untuk membuat
tim pelaksana dalam kegiatan klinik SIMPULAN
sanitasi dan merancang sebuah Berdasarkan hasil analisis
POA (Plan of Action) terkait menunjukkan bahwa tingkat
upaya peningkatan rujukan klinik pengetahuan pasien diare tentang
sanitasi di puskesmas, sehingga klinik sanitasi dominan kategori
tujuan dari program dapat tercapai9. kurang yaitu 28 pasien (51,9%),
Berdasarkan hasil penelitian maka hanya 24,1% yang mengetahui
puskesmas perlu untuk membuat tujuan dari klinik sanitasi. Selain itu,
skema alur masuk pasien/klien ke pasien diare dominan memilih tidak
klinik sanitasi dan menempatkannya berkunjung ke klinik sanitasi yaitu
di ruang tunggu pasien, adanya 44 pasien (81,5%). Hasil uji statistik
evaluasi secara rutin terhadap menunjukkan bahwa ada hubungan
program klinik sanitasi oleh dinas bermakna antara tingkat pengetahuan
kesehatan dalam bentuk pembinaan dengan kunjungan pasien diare ke
dan supervisi terhadap petugas klinik sanitasi di Puskesmas III
puskesmas agar program klinik Denpasar Selatan.
sanitasi dapat berjalan dengan
maksimal. Selain itu, agar pasien SARAN
klinik sanitasi tidak drop out Upaya yang dapat dilakukan
sebaiknya ruangan klinik sanitasi sebagai bahan dalam menentukan
bersebelahan dengan ruangan kebijakan terkait peningkatan

12
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.10 No. 1 Mei 2020: 9-13

keberhasilan program klinik sanitasi Kuantitatif. (Alfabeta, 2013).


adalah kepada instansi terkait untuk 6. Sugiyono. Metode Penelitian
membuat tim pelaksana dan Kuantitatif, Kualitatif dan
merancang POA (Plan of Action). R&D. (CV Alfabeta, 2012).
Selain itu, menggerakkan dan 7. Husnawati. Hubungan
memberdayakan sumber daya yang Pengetahuan Dengan
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri, Pemanfaatan Klinik Sanitasi
seperti tokoh – tokoh masyarakat, Pada Ibu Bayi Dan Balita
kader, keluarga dan organisasi Penderita Diare Akut.
kemasyarakatan. Pelayanan (Lambung Mangkurat, 2017).
kesehatan lingkungan di puskesmas 8. Triwibowo. Kesehatan
juga menjadi bagian penting dari Lingkungan dan K3. (Nuha
standar pelayanan minimal Medika, 2013).
kabupaten/kota yang merupakan 9. Ratnaningtyas. Evaluasi
indikator bagi pemerintah daerah Program Klinik Sanitasi.
da2lam memberikan pelayanan (Airlangga, 2017).
terhadap masyarakatnya. 10. Notoatmodjo, S. Prinsip
Dasar Ilmu Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA Masyarakat. (Rineka Cipta,
1. Muninjaya, A. Manajemen 2007).
Kesehatan. (Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2004).
2. Jamarin. Gambaran
Pelaksanaan Program Klinik
Sanitasi Puskesmas Kota
Bukittingi. (2014).
3. UPTD-Puskesmas-III-
Denpasar-selatan. Laporan
Tahunan Kasus Diare. (2017).
4. Notoatmodjo, S. Metode
Penelitian Kesehatan. (2010).
5. Sugiyono. Metode Penelitian

13

Anda mungkin juga menyukai