A. PENGERTIAN PENDUDUK
Penduduk menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya sebagai
pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan himpunan kuantitas yang
bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah Negara pada waktu tertentu.
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu waktu / jangka
waktu tertentu.Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan, fokus perhatian demografi adalah
perubahan beserta komposisi dan distribusi pendukung.
Sering pula demografi didefinisikan sebagai suatu studi kuantitatif dari suatu proses
demografi yaitu fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Kelima proses ini
terjadi secara terus menerus dan menentukan besar, komposisi dan distribusi penduduk yang
bersangkutan. Perubahan-perubahan kependudukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
dipelajari dalam dinamika kependudukan (population dunamics).Studi ini mempelajari sejarah
penduduk, teori-teori mengenai penduduk dan kebijaksanaan penduduk.
B. DINAMIKA KEPENDUDUKAN
a.
Pengertian
Dinamika penduduk yaitu suatu proses perubahan penduduk secara terus menerus yang
mempengaruhi jumlah.
Dinamika kependudukan merupakan perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari
waktu ke waktu.
b.
berbagai penyebab tersebut dapat digolongkan menjadi 2 yaitu penyebab langsung dan tidak
langsung.
a.
Penyebab langsung
Yang dimaksud dari penyebab langsung dari pertumbuhan penduduk adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk secara langsung tanpa melalui variabel antara lain
kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk.
Hubungan kelahiran, kematian dan migrasi dengan jumlah penduduk
Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka pertambahan penduduk secara sederhana terbagi menjadi:
1)
Pertumbuhan penduduk alami yaitu pertambahan penduduk karena adanya selisih antara
kelahiran dan kematian.
2)
Pertambahan penduduk sosial yaitu pertambahan penduduk disebabkan selisih antara kelahiran
kematian dan migrasi
b.
Faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk secara tidak langsung melalui variabel antara
yaitu keadaan sosial ekonomi dan budaya. Menurut King Sley Davis dan Judith Blake, variabel
antara yang dapat mempertinggi / menekan fertilitas suatu masyarakat yaitu
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan oleh hubungan kelamin (inter couse
variable)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan untuk konsepsi (conception variable)
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran selamat (gestation variable)
Usia perkawinan juga akan berpengaruh pada dinamika penduduk, jika perkawinan terjadi pada
usia muda maka usia reproduktif yang dialami oleh pasangan usia muda tersebut akan lebih
panjang daripada pasangan usia lanjut akibatnya kemungkinan jumlah anak yang dihasilkan oleh
pasangan muda akan lebih banyak daripada pasangan usia lanjut.
Status sosial, pekerjaan dan latar belakang pendidikan sedikit banyak berpengaruh pada tinggi
rendahnya fertilitas maupun mortalitas dalam suatu masyarakat.Tingkat fertilitas umur lebih
rendah pada wanita yang berusia lebih tua yang mempunyai penghasilan lebih rendah. Ini karena
tingkat ekonomi masyarakat rendah sehingga secara tidak langsung status sosial ekonomi
berpengaruh pada dinamika penduduk
C. FAKTOR
DEMOGRAFI
YANG
MEMPENGARUHI
LAJU
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Laju pertumbuhan penduduk (Growht Rate) ditentukan oleh tingkat kelahiran dan tingkat
kematian. Tingkat kelahiran kasar (Crude Birth Rate) dan tingkat kematian kasar (Crude Death
Rate) masing-masing menunjukkan jumlah kelahiran hidup dan jumlah kematian per 1000
penduduk pertahun.
Dengan demikian ada 4 kemungkinan dari 2 variabel ini :
1.
2.
3.
4.
D. TRANSISI DEMOGRAFI
Transisi demografi adalah berkembangnya keadaan peralihan penduduk yang semula
relatif tetap (stationer) berkembangnya dengan pesat dan akhirnya mencapai tetap (stationer)
kembali. Istilah Demografi pertama sekali ditemukan oleh Achille Guillard.
John Graunt adalah seorang pedagang di London yang menganalisis data kalahiran dan
kematian, migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam proses pertumbuhan penduduk.
Sehinnga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi.
Faktor-faktor yang menyebabkan turunnya mortalitas antara lain :
a.
Perkembangan teknologi di bidang pertanian dan perkembangan industri modern / dewasa ini
dikenal juga revolusi hijau yang ada pada masyarakat Indonesia ditetapkan sebagai panca usaha
di bidang pertanian.
b.
Munculnya pemerintahan yang relatif stabil / mantap yang memungkinkan mantapnya fasilitas
penyaluran bahan makanan dan jasa.
c.
d.
1.
Berdasarkan penelitian, kematian di desa pada umumnya lebih rendah dibanding di kota (mutu
kehidupan yang lebih sehat di desa)
2.
Pilihan terhadap perkerjaan / profesi yang juga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
mortalitas dan lingkungan pekerjaan yang tidak sehat (tambang, pabrik, percetakan, lingkungan
berdebu dan sebagainya) meningkatkan mortalitas.
Promortalitas adalah kondisi penentu di dalam sekelompok manusia (keluarga, suku dan
sebagainya) yang menyebabkan angka kematian di dalam kelompok tersebut tetap tinggi.
Kondisi ini meliputi :
1.
Kondisi subyektif (kondisi, agama, kepercayaan) misalnya berani membela agama (wali sahid)
dan membela negara (patriot) berani mati menyongsong maut karena kepercayaan dapat masuk
surga / nirwana
2.
Rasa malu (wirang) terdapat di masyarakat membuat orang mau membunuh diri (tekanan sosial)
misalnya harakiri di Jepang.
3.
b.
c.
Peperangan
d.
e.
f.
Kondisi pendapatan yang rendah, kondisi ini dapat berakibat gawat karena siklus yang
terjadi akibat kondisi tersebut (diagram berikut).
Anti mortalitas adalah seluruh kondisi penentu di dalam sekelompok manusia (keluarga, suku
dan sebaginya) yang menyebabkan angka kematian di dalam kelompok tersebut menurun).
Kondisi ini meliputi :
1.
a.
Larangan terhadap bunuh diri atau membunuh orang lain. Baik berdasarkan agama ataupun
hukum negara
b.
2.
Kondisi kehidupan yang lebih menurunkan jumlah kematian bayi hilang atau wabah
penyakit.
b.
c.
Kondisi pendidikan yang baik menyebar luaskan ilmu dan kesadaran terhadap hidup yang
sehat
d.
Kondisi sanitasi yang baik menciptakan lingkungan tempat tinggal yang baik.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu demografi. Berbagai aspek
perilaku manusia dipelajari dalam sosiologi, ekonimi, dan geografi. Meliputi didalam Demografi
ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat
kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat
secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,
kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya masih alami
tingkat kelahiran tinggi/ tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan
dan gizi lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi
sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan).
b.
Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan teknologi,
misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin
membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan
semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian
menurun (akibat kesehatan dan lain- lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju
pertumbuhan penduduk alami, seperti dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980
dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun.
c.
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk, maka
sikap terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat
kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak
tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk indonesia periode 1980
sampai 1990 yang turun menjadi 1,85 %.
d.
Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan
mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah indonesia sedang
menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa
pertumbuhan. Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan
peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kb.
B.
Tahap menurun
E.
1.
a.
b.
dapat di pakai sebagai alat monitoring situasi kependudukan sekarang maupun sebagai alat untuk
mengidentifikasi kelompok umur penduduk tertentu yang mempunyai resiko kematian tinggi.
A.
Pendidikan
Kemiskinan mempengaruhi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan. Kesempatan
untuk sekolah tidak sama untuk semua orang tetapi tergantung dari kemampuan membiayai.
Dalam situasi kesulitan biaya biasanya anak laki-laki lebih diutamakan karena laki-laki dianggap
sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga.
Dalam hal ini bukan indikator kemiskinan saja yang berpengaruh tetapi juga gender
berpengaruh pula terhadap pendidikan, tingkat pendidikan ini mempengaruhi tingkat kesehatan.
Orang yang berpendidikan biasanya mempunyai pengertian yang lebih besar terhadap masalahmasalah kesehatan dan pencegahannya, minimal dengan mempunyai pendidikan yang memadai
seseorang dapat mencari uang, merawat diri sendiri dan ikut serta dalam mengambil keputusan
dalam keluarga dan masyarakat.
Pendidikan berpengaruh kepada sikap seseorang terhadap kesehatan, rendahnya
pendidikan membuat kurang peduli terhadap kesehatan. Mereka tidak mengenal bahaya atau
ancaman kesehatan yang mungkin terjadi terhadap diri mereka.Sehingga walaupun sarana yang
baik tersedia mereka kurang dapat memanfaatkan secara optimal karena rendahnya pengetahuan
yang mereka miliki. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung pada kualitas pendidikan,
dengan demikian program pendidikan mempunyai andil besar terhadap kemajuan sosial ekonomi
bangsa.
a)
peningkatan, meskipun persentasenya masih lebih rendah dari laki-laki. Secara rasional angka
melek huruf sudah mencapai 87,9%, pada laki-laki sebesar 92,3% dan pada perempuan sebesar
83.5%.
b)
dan perempuan 6,57%. Angka ini akan menunjukkkan bahwa secara rata-rata pendidikan
penduduk mencapai jenjang pendidikan kelas I SLTP.
c)
sebanyak 36,21%, pada laki-laki sebesar 39.87% dan pada perempuan 32.57%. Kondisi ini
menunjukkan bahwa taraf pendidikan perempuan belum setara dengan laki-laki, hal ini
dikarenakan terbentuk kontruksi yang terbentuk dari masyarakat. Pendidikan yang tinggi
dipandang perlu bagi kaum wanita untuk meningkatkan taraf hidup, membuat keputusan yang
menyangkut masalah kesehatan sendiri.
Seorang wanita yang lulus dari perguruan tinggi akan lebih mudah mendapatkan
pekerjaan dan mampu berprilaku hidup sehat bila dibandingkan dengan seorang wanita yang
memiliki pendidikan rendah. Meningkatnya pendidikan berdampak pada pengalaman dan
wawasan yang semakin luas, pendidikan dapat meningkatkan status sosial dan kedudukan
seorang perempuan didalam masyarakat sehingga perempuan dapat meningkatkan aktifitas
sehari-hari maupun aktifitas sosialnya. Menurut profil klasifikasi perempuan diberbagai negara
menunjukkan bahwa pendidikan, pekerjaan dan kesehatan perempuan Indonesia dinilai sangat
buruk.
C.
implikasi
bertambahnya jumlah lansia. Berdasarkan data, wanita Indonesia yang memasuki masa
menopause saat ini semakin meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah itu sebagai akibat
bertambahnya populasi penduduk usia lanjut dan tingginya usia harapan hidup diiringi
membaiknya derajat kesehatan masyarakat.
Hal-hal yang berpengaruh penting pada kelangsungan hidup yang lebih lama
Penyebab panjangnya umur manusia, diluar soal takdir tentunya, tergantung dari beberapa factor
(Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, ahligiziInstitutPertanian Bogor), yaitu:
Pola Makan
Penyakit bawaan dari lahir, mereka yang diberi berkah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk menjalani hidup lebih panjang adalah orang-orang yang terkait dengan rendahnya
penyakit degeneratif. Yaitu penyakit-penyakit yang mengancam kehidupan manusia,
D.
disebabkankarenakehamilannyaataupengelolaannya,
danbukankarenasebab-
Angka kematian ibu merupakan indikator kesehatan yang cukup penting. Angka
kematian ibu diketahui dari jumlah kematian karena kehamilan, persalinan dan ibu nifas
per jumlah kelahiran hidup di wilayah tertentu dalam waktu tertentu.
Angka Kematian Ibu mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan
dan melahirkan yang dipengaruhi oleh : keadaan sosial ekonomi dan kesehatan
menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, serta
tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal
dan obstetric.
2. Kegunaan
Informasimengenaitingginya
MMR
peningkatankesehatanreproduksi,
yang
amanbebasrisikotinggi
peningkatanjumlahkelahiran
akanbermanfaatuntukpengembangan
program
terutamapelayanankehamilandanmembuatkehamilan
(making
yang
pregnancy
safer),
program
dibantuolehtenagakesehatan,
penyiapansistimrujukandalampenanganankomplikasikehamilan,
penyiapankeluargadansuamisiagadalammenyongsongkelahiran,
semuanyabertujuanuntukmengurangiAngkaKematianIbudanmeningkatkanderajat
kesehatanreproduksi.
3.
Cara Menghitung
yang
mudiankematianibudapatdiubahmenjadirasiokematianibudandinyatakan
kelahiranhidup,
per
100.000
denganmembagiangkakematiandenganangkafertilitasumum.
Rumus
Dimana:
JumlahKematianIbu
yangdimaksudadalahbanyaknyakematianibu
disebabkankarenakehamilan,
persalinansampai
padatahuntertentu, di daerahtertentu.
JumlahkelahiranHidupadalahbanyaknyabayi
yang
42
yang
harisetelahmelahirkan,
lahirhiduppadatahuntertentu,
di
daerahtertentu.
Konstanta =100.000 bayilahirhidup.
Contoh
Berdasarkan data SDKI 2002 - 2003, AngkaKematianIbuatau Maternal Mortality
Ratio(MMR) di Indonesia untukperiode tahun1998-2002, adalahsebesar 307 per 100.000
kelahiranhidup.
5.
Keterbatasan
AKI sulitdihitung, karenauntukmenghitung AKI dibutuhkansampel yang besar,
mengingatkejadiankematianibuadalahkasus
jarang.Olehkarenaitukitaumumnyadignakan
yang
AKI
yang
telahtersediauntukkeperluanpengembanganperencanaan program.
E.
Tingkat kesuburan
Begitubanyakpasangansuamiistri
yang
sangatmenginginkankehadiransibuahhatinamunbelumjugadikarunianiseoranganak.Banyak
darimereka
yang
mengikutibeberapa
pula
program
gunamengharapkanterjadinyasuatukehamilan.Kemandulanatauketidaksuburansering
kali
hanyadituduhkankepihakwanita, padahalpihakpriajugamemilikifaktorpenyebabnya.
Namundisinikitatidakakanmembahastentanghaltersebut.
Kita
hanyamembedahseputarmasalahmasasuburwanita
yang
biasanyadijadikantolakukuruntukpasangansuamiistrimelakukankegiatanseksualdenganharapanter
jadisuatukehamilan.
Masasuburadalahsuatumasadalamsiklusmenstruasiperempuandimanaterdapatseltelur
yang
matang
yang
siapdibuahi,
sehinggabilaperempuantersebutmelakukanhubunganseksualmakadimungkinkanterjadikehamilan.
Siklusmenstruasidipengaruhiolehhormonseksperempuanyaituesterogendanprogesteron.H
ormon-hormoninimenyebabkanperubahanfisiologispadatubuhperempuan
dapatdilihatmelaluibeberapaindikatorklinisseperti,
perubahansuhu
yang
basal
tubuh,
yang
bermasalahdalammendapatkanketurunan, yaitudengancara:
Menilaikejadiandanwaktuterjadinyaovulasi
Mengoptimalkanwaktuuntukmelakukanhubunganseksualuntukmendapatkankehamilan
Membantumengindentifikasisebagianmasalahinfertilitas.
Faktamembuktikanbahwawanita
yang
sedangdalammasasuburbiasanyabersikaplebihtajamterhadapwanita
(sekitarhari
ke-12
sampai
perasaaninginbersaingdenganwanitalainsemakintinggi.
21
lain.
Padasaatovulasi
siklusmenstruasi)
Padamasaovulasi,
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan suatu
negara karena dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Dengan
persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu mengurangi berbagai
beban sosial, ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk
yang semakin meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga
dimaksudkan untuk membuka dan mengembangkan wilayah baru guna memperluas lapangan
kerja dan memanfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna. Jumlah penduduk
yang lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat hidup, kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil pembangunan dapat dinikmati
oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang berkepadatan tinggi maupun di wilayah
baru.
B.
Saran
Penulis berharap banyaknya tersedia literature di perpustakaan pusat demi kelancaran
pembuatan makalah selanjutnya. Penulis memohon kritik dan Saran dari pembaca demi
kesempurnaan pembuatan makalah di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:
: http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/konsep-kependudukan-di-
indonesia_1675.html#ixzz321HGeQMV