Disusun Oleh:
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Bidan Praktik Mandiri Impian.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada
para pembaca pada umumnya dan kami khususnya.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 37
4
BAB I PENDAHULUAN
Setelah memahami prinsip dasar diperlukan kiat-kiat dalam mengelola usaha mandiri
yaitu : Semangat Kerja Keras, disiplin, Daya tahan dan daya juang, Orientasi tinggi terhadap
hasil (achievement orientation), Keberanian mengambil resiko yang diperhitungkan, Berfikir
jau kedepan, kerjasama tim, kreatif, Belajar terus menerus. Pada bab-bab selanjutnya akan
membahas pelayanan kebidanan mandiri secara menyeluruh.
5
1.3 Tujuan Penulisan
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pengertian
Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan
kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam
rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia, dan sejahtera. Kewenangan bidan dalam
menjalankan praktik mandiri mencakup :
Profesi bidan merupakan profesi yang diatur melalui beberapa ketentuan dan
peraturan pemerintahan. Ketidakpatuhan terhadap aturan pada prakteknya mungkin tidak
terasa tetapi mengandung resiko terutama bila terjadi masalah dalam pelayanan kepada
konsumen dan konsumen mempermasalahkannya dengan mengajuka tuntutan hukum. Bila
hal ini terjadi dampaknya akan terasa dalam jangka panjang, terutama dari segi reputasi dan
nama baik. Pengaturan dilakukan terhadap :
Registrasi
Lingkup pelayanan kesehatan yang diijinkan
Kewenangan yang diberikan kepada bidan
7
Penyelenggaraan praktik bidan, seperti tempat dan ruangan praktik,
perlengkapan dan peralatan kesehatan, sampai kelengkapan administrasi.
2. Etika Profesi
Demikian pula janganlah pula kita mengalahkan dan melawan hati nurani demi
materi.
5. Kesinambungan Usaha
Walaupun sangat berorientasi pada pelayanan sosial, pelayanan kebidanan tetap
harus memperhatikan kesinambungan usaha. Prinsip kesinambungan usaha
dilakukan melalui proses manajemen yang efisien dan efektif. Kesinambungan
8
usaha ini perlu diperhatikan karena pelayanan kebidanan merupakan usaha yang
mengandalkan kepercayaan masyarakat konsumen. Dan kepercayaan konsumen
yang merupakan dasar bagi kesinambungan usaha adalah buah dari sebuah proses
yang panjang, bukan proses instan.
7. Pengembangan Bertahap
Karena pelayanan kebidanan memerlukan keahlian dan sumber daya yang cukup
besar, usaha pelayanan kebidanan inisebaiknya dilakukan melalui proses
pengembangan secara bertahap yang direncanakan secara sistematis. Melalui
perencanaan yang sistematis memungkinkan bidan meraih keberhasilan.
9
Untuk membuka praktik bidan mandiri ternyata tidak bisa hanya memberikan
setengah perhatian. Pengalaman bidan-bidan yang telah berhasil menunjukkan
mereka berhasil membangun usaha praktiknya setelah mereka melepaskan
pekerjaan lainnya dan sepenuhnya berkonsentrasi serta fokus pada praktik
bidannya, serta memulainya dari awal secara bertahap, seperti petani yang
menggarap sawahnya mulai dari menyemai bibit, seterusnya sampai panen.
2. Disiplin
Kemampuan untuk bekerja sesuai dengan jadwal dan target yang telah ditetapkan.
Apabila kita telah memustukan untuk membuka praktik mandiri maka kita harus
disiplin dengan janji dan komitmen kepada masyarakat, seperti disiplin terhadap
waktu dan hari praktik yang telah dijanjikan. Demikian pula dalam pengelolaan
keuangan dibutuhkan disiplin tinggi dalam mengalokasikan pendapatan yang
diperoleh.
10
7. Kerjasama tim
Kemampuan dam kemauan berkerjasama dalam tim/kelompok, siap mendengarka,
belajar dari orang lain, sehingga setiap orang yang terlibat merasa terlibat dan
termotivasi. Hal ini penting mengingat dalam pekerjaannya bidan mungkin akan
memerlukan bantuan dan kerjasama dengan pihak, agar dapat memberikan
pelayanan yang optimal.
8. Kreatif
Mudah menghasilakan dan menerima ide baru dan memiliki kemauan tinggi untuk
mencoba ide baru tersebut.
2.4 Manajemen
Secara umum manajemen adalah proses mencapai tujuan yang telah ditentukan
bersama dan melalui orang lain.
Proses Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan maka proses manajemen terdiri dari:
Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengendalian.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang menghasilkan suatu uraian rinci dan langkah tentang
langkah-langkah yang akan dilakukan/dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Hasil dari proses
perencanaan adalah rencana (Plan).
2. Pengorganisasian
4. Pengendalian
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktifitas orang dan (individu atau
kelompok) untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Proses dalam kepemimpian yaitu :
Pemimpin, Orang lain dan Faktor situasi.
Konteks kepemimpinan bagi bidan dapat diartikan : pemimpin bagi diri sendiri dan
pemimpin bagi masyarakat dilingkungan.
Pelayanan kebidanan adalah pelayanan jasa yang tidak berwujud, dalam arti tidak
dapat dilihat, dirasakan, dan dicicipi sebelum dibeli.
12
2. Tak dapat dipisahkan
Jasa pelayanan kebidanan tak dapat dipisahkan diantara pemberi jasa dan penerima
jasa.
3. Keanekaragaman
Jasa pelayanan kebidanan tidak dapat disimpan untuk diberikan atau digunakan
dikemudian hari. Contohnya saat ini ibu hamil ingin bersalin, lalu bidan memberikan
pelayanan pertolongan persalinan. Jasa tersebut didapatkan ibu tersebut hanya saat itu dan
tidak dapat disimpan untuk hari lain.
Dengan menentukan disain jasa pelayanan yang akan kita berikan dapat membantu
kita untuk menentukan fokus dalam langkah-langkah persiapan yang harus dilakukan, selain
itu, tujuan lain dalam mendesain jasa pelayanan kebidanan adalah sebagai berikut :
Tarif layanan atau secara singkat sering disebut harga secara sederhana dapat
diartikan sebagai sejumlah uang yang ditagihkan terhadap suatu produk atau suatu jasa yant
diberikan. Jumlah tersebut merupakan nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat
karena memiliki barang atau menikmati dan menggunakan jasa pelayanan yang diberikan.
a. Faktor internal
Sasaran yang ingin dicapai. Misalnya untuk mendapatkan konsumen
sebanyak mungkin sehingga menjadi penyedia pelayanan kebidanan yang
utama, untuk menciptakan citra pelayanan yang berkualitas, dsb.
Biaya
b. Faktor eksternal
Persepsi konsumen terhadap harga dan nilai
Kemampuan dan daya beli konsumen
Biaya, harga dan tawaran penyedia pelayanan kebidanan lainnya (pesaing)
Pertimbangan lain, seperti kondisi ekonomi, pertimbangan sosial, dsb
Mitra pelayanan adalah semua pihak baik institusi/lembaga formal dan nonformal
maupun perorangan/individu yang ada dalam masyarakat yang memiliki potensial dan
kemampuan untuk mendukung bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
konsumen dan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
15
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut kelompok, untuk menjadi bidan impian dalam menjalankan praktiknya, yaitu
bidan harus memiliki sikap mampu melayani dengan tulus dan ikhlas, memiliki sikap sabar,
berani dalam menghadapi tantangan, dapat berkomunikasi dengan baik, tegas dan setia dalam
melayani kaum perempuan, bersikap ramah, penuh kasih sayang dan tidak membeda-bedakan
pasien dalam semua tindakan, bekerja dengan cepat, tepat dan terampil, tidak mudah putus
asa, dan profesional.
Bidan harus memiliki sikap mampu melayani dengan tulus, ikhlas, ramah, penuh
kasih sayang, sabar serta tidak membeda bedakan pasien. Karena, ketika bidan melayani
perempuan (klien), apalagi ketika seorang perempuan melahirkan, bidan harus selalu
mendampingi klien dengan berbagaimacam keadaan yang membutuhkan ketulusan,
keikhlasan dan kesabaran. Seperti siapapun pasiennya dan dari golongan manapun, ketika
pasien melahirkan mengalami kesakitan, bidan harus ikhlas di genggam tangannya dengan
kencang, terkadang ibu (klien) teriak dengan kencang, lalu mengalami hal-hal sensitif
lainnya. Bidan harus sabar, tulus dan ikhlas memberikan pertolongan dan perawatan kepada
perempuan (klien). Agar ibu (klien) tidak panik dalam menghadapi proses melahirkan, bidan
harus memotivasi ibu dengan ramah dan penuh kasih sayang. Sehingga melahirkan akan
lebih mudah dan menjadi sebuah proses yang menyenangkan bagi ibu (klien).
Tidak hanya secara sikap terhadap klien, seorang Bidan juga harus memiliki
penampilang yang menarik dan rapi. Ia harus bisa menyesuaikan penampilan sesuai tempat
dan waktu ia berada. Disaat melayani pasien, ia harus selalu berpakaian rapi dan sopan
walaupun saat itu ia baru bangun tidur. Seorang Bidan juga harus dapat melakukan
manajemen waktu. Dia harus tahu saat dimana ia menjadi seorang Bidan, istri ataupun ibu
untuk anaknya. Ia harus menjadi seseorang yang adil dalam membagi waktu, jangan sampai
terjadi timpang tindih antar satu sama lain. Seperti tugas megurus rumah tangga yang
terlalaikan karena menjalani pofesi sebagai Bidan. Selain itu, tidak kalah pentingnya, seorang
Bidan juga harus taat beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sesibuk apapun itu, ia
usahakan untuk selalu menunaikan ibadahnya.karena bagaimanapun juga, pelayanan
kebidanan yang ia berikan tidak jauh dengan nyawa seseorang yang juga berkaitan dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam membangun usaha Bidan Praktik Mandiri yang sukses, ada beberapa kiat
sukses yang harus dilakuka, diantaranya adalah :
17
Seorang bidan dalam membangun suatu usaha harus memiliki planning kedepan agar
usaha yang di jalani akan terus berjalan bahkan berkembang semakin baik dan baik dari
sebelumnya. Contohnya ketika ia membangun sebuah BPM. Ia harus memikirkan mengenai
lokasi tempat BPM, apakah sudah banyak BPM di sekitar lokasi, kebutuhan masyarakat
sekitar sudah terpenuhi atau tidak, keadaan ekonomi dan budaya masyarakat sekitar dan
sebagainya. Sehingga, ia tahu apa yang sebaiknya ia lakukan untuk mengembangkan
usahanya.
Kreatif
Bidan harus berpikiran kreatif, sehingga menghasilkan inovasi baru yang berbeda
dengan bidan lainnya agar usaha dalam mengembangkan usaha praktiknya berjalan lancar.
Disiplin
Apabila kita ingin membuka usaha praktik, kita harus displin dalam mencapai planning
yang sudah di buat. Seperti disiplin waktu, disiplin terhadap janji dengan klien, displin dalam
pengelolaan keuangan dan dalam pengembangan usahanya.
Bidan harus memiliki orientasi atau keinginan tinggi untuk mencapai hasil yang ia
harapkan. Ia harus memiliki target tinggi untuk menyelesaikan segala sesuatu yang sudah ia
kerjakan.
Semua orang yang ingin berhasil pasti ada semangat dan kerja keras yang megiringinya
termasuk bidan. Ia harus fokus dan semangat dalam menjalankan usahanya.
Dalam mengembangkan usaha, bidan harus memiliki keberanian dalam mengambil resiko
yang sudah diperhitungkan.
Sabar merupakan kunci utama dalam mengembangkan usaha. Terutama tantangan pada
awal perintisan usaha. Bidan harus memiliki sikap daya tahan dalam berjuang menghadapi
tantangan tersebut.
18
Memperbaharui Pengetahuan dan Skill
Semakin lama pengetahuan akan semakin berkembang. Maka sebaiknya bidan harus
selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan standar yang berlaku.
3.3 Manajemen
1. Perencanan
a. Target/sasaran
- Mempromosikan usaha praktik bidan dalam desa atau sekitar tempat tersebut dengan
melalui kegiatan masyarakat desa tersebut seperti pengajian, ikut berbincang dalam
perkumpulan musyawarah warga.
- Memberikan tarif atau promosi untuk menarik pelanggan. Contohnya paket
pemeriksaan ibu hamil gratis untuk 15 pasien pertama.
- Memiliki target pasien secara keseluruhan 50 pasien. Dengan rincian 20 orang ibu
hamil, 15 orang ibu bersalin, 10 orang ibu dengan KB, dan 15 orang pasien imunisasi.
- Usaha praktik bidan sudah diketahui oleh masyarakat sekitar. Sedang berjalan dalam
mempromosikan usahanya ke daerah daerah lain.
- Memiliki tempat praktik yang sudah lebih baik. Menambah ruangan tempat praktik
dan memenuhi kebutuhan tempat praktik yang awalnya kurang seperti tempat
melahirkan dengan posisi gravitasi.
- Membuat promosi yang berbeda dari sebelumnya. Ketika sudah memiliki modal yang
cukup, membuat spa gratis setelah melahirkan.
- Memiliki target pasien secara keseluruhan yaitu 1260 dalam setahun. Dengan rincian
30 ibu hamil, 25 ibu melahirkan, 20 ibu menggunakan KB, dan 30 bayi imunisasi.
b. kegiatan
19
- Melakukan penyuluhan mengenai gizi ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, tanda
bahaya persalinan.
Obat obatan :
- Asam Folat
- Vitamin C, A, B
- Kalsium
- Asam Mefenamat
- Amoxilin
- Fe
- Paracetamol
- MgSO4
- Kalsium Glukonas
- Nifedipin
- Metergin
- Oksitosin
- Vit K
- Salep mata
- Vaksin Hb0
- Vaksin BCG kering dan pelarutnya
- Vaksin Campak dan pelarutnya
- Vaksin Pentavalen
- Vaksin Polio
- Depo
- Cyclofem
- Pil KB
- Alkohol
- Nacl
- Betadine
- Dextrose
- Ringer laktat
- Asam asetat
20
- Aquabides
1. Sumber Dana
2. Biaya Awal
ITEM DEBET KREDIT SALDO
PEMASUKAN
Biaya pribadi Rp.5.000.000,00
Total Rp.30.000.000,00
PENGELUARAN
Pembagian sarana dan Rp 5.000.000,00
prasarana
Perizinan ke Dinkes Rp 200.000,00
Biaya SIPB dan Rp 300.000,00
rekomendasi IBI
kepada bidan yang
bertugas
e Pembelian obat awal Rp 4.000.000,00
22
3. Neraca
4. Proyeksi Pendapatan
23
5. Perkiraan jumlah kunjungan ke BPS selama tiga bulan pertama
Dari tabel di atas dapat diperkirakan pada awal masih dalam tahap pengenalan usaha. Untuk
bulan-bulan pertama masih dalam batas wajar jika pasien yang datang masih sedikit. Namun
seiring berjalannya waktu dengan promosi, pelayanan yang baik dan proses evaluasi
kekurangan, pasien lumayan cukup bertambah dari bulan sebelumnya. Sehingga keuntungan
yang didapat semakin meningkat.
6. Laba Rugi
Laporan laba rugi Praktek Bidan INI . Priode Desember 2015
Pendapatan hasil penjualan : Rp. 36.666.000
18.393.000
24
2. Pengorganisasian
4. Pengendalian
3.4 Kepemimpinan
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendinian, memiliki fokus, memiliki
keyakinan akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan,
sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun.
26
2) TANGGUNG JAWAB
Pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab sendiri mengenai akan menjadi seperti
apa BPM saya, jika semua orang seperti saya adalah sebagai berikut: Menanamkan
akuntabilitas yang sebenarnya dalam diri kita membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan
memahami bahwa kita harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita pikirkan dan lakukan
menupakan hal bernilai untuk dibangun. Evaluasi kinerja seharusnya mengikutsertakan
secara tepat apa yang ingin dicapai dengan rasa tanggung jawab yang mengiringi.
3) INTEGRITAS
Bidan sebagai pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi terhadap usahanya. Ia
harus berpegang teguh terhadap aturan-aturan yang sudah di buat untuk keberlangsungan
usaha BPM nya. Bidan juga sebagai pemimpin, harus mencontohkan sikap intergritas
tersebut kepada para pegawainya. Agar pegawainya juga sedikit demi sedikit dapat megasah
sikap integritas yang dicontohkannya.
5) KEBERANIAN
Ketika bidan memiliki keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi
diri sendiri dan mengikuti jalan yang dipercayai sebagai yang terbaik, kekuatan bidan yang
sejati berkembang secara alami. Namun keberanian tersebut tak lepas dari pertimbangan yang
matang. Sehingga mencapai tujuan yang maksimal.
6) INTUITIF
Suatu keputusan yang nyata merupakan sesuatu yang sangat penting. Setiap dari kita
dapat belajar bagaimana untuk menjadi intuitif sampai pada titik saat kita harus membuat
sesuatu keputusan yang sangat penting, baik besar maupun kecil, dengan latihan bertahap
untuk menjadi yang terbaik. Sebagai bidan kita harus memiliki jiwa intuitif. Agar tidak
terlambat dalam penanganan pasien yang di tolong.
27
7) SABAR
Bidan harus memiliki sikap sabar. Terlebih lagi bidan yang sudah memiliki usaha
praktik, pastilah harus sabar dalam merintis usahanya. Dalam merintis usaha dari bawah
pastilah banyak halangan yang datang. Mungkin tantangan dalam menghadapi pasien yang
beranekaragam, para pegawai yang kinerjanya kurang atau tidak jujur ataupun komentar
pembanding antara usaha diri sendiri dengan usaha bidan lainnya. Namun, apabila bidan
memiliki sikap sabar dan selalu melakukan evaluasi serta menerima kritikan dari orang lain
atau pasien, pasti usaha yang dirintis akan sukses kedepannya.
8) MENDENGARKAN
Bidan sebagai pemimpin harus memiliki sikap mau mendengarkan baik dalam
kritikan dan masukan dari pasien, pegawai atau teman sejawat, serta mau mendengarkan
keluh kesah dari pegawai mengenai usahanya. Sehingga pegawai mauapun pasien, merasa
dihargai sebagai mitra.
9) KOMUNIKATIF
Bidan sebagai pemimpin harus memiliki sikap komunikatif. Agar pengarahan tujuan
terhadap keberlangsungan BPM tersampaikan kepada para pegawai. Sehingga, usaha dapat
berjalan lancar.
a. Desain Jasa
28
yang sudah mengikuti karakteristik konsumen. Seperti pelayanan yang ramah, nyaman,
suasana yang lebih homey (kerumah-rumahan), serta tarif yang tidak terlalu tinggi. Agar
target lebih cepat terpenuhi.
Sejauh ini BPM impian yang telah kami buat memiliki sumber daya yang sudah
termasuk cukup untuk melayani pasien yang datang yang kurang lebih 1 orang di tiap
bagiannya. Pegawai atau sumber daya yang dimiliki harus memiliki keterampilan yang baik
sesuai standar yang berlaku, harus bekerja dengan cepat, tanggap dan baik serta benar.
HARGA
KETERANGAN SATUAN Jumlah MASUK KELUAR SALDO
Saldo awal
september Rp. 30.000.000 Rp. 30.000.000
Pembelian BHP
(barang habis 100.000 50
pakai) (@pack) pack/jenis Rp. 5.000.000 Rp. 25.000.000
Tempat Tidur 2.000.000 Rp.
Pemeriksaan (@buah) 8 buah 16.000.000 Rp. 9.000.000
Alat - Alat
Kesehatan
Untuk Ibu Hamil 2 set Rp. 1.000.000 Rp. 8.000.000
Alat Kesehatan
Untuk Ibu
Bersalin 2 set Rp. 1.000.000 Rp. 7.000.000
Alat kesehatan
Untuk KB dan
Imunisasi 2 set Rp. 1.200.000 Rp. 5.800.000
Trolley dan Alat
Kesehatan 4 buah /
Tambahan jenis Rp. 3.000.000 Rp. 2.800.000
b. Langkah Pemasaran
29
Jumlah anak-anak 20. Kondisi ekonomi rata-rata per keluarga 3.000.000 perbulan
serta umumnya pekerjaan yang di kerjakan yaitu menjadi pegawai di perusahaan.
o Mengumpulkan Informasi Kualitatif
Setelah itu bidan bisa melanjutkan langkah pemasaran dengan cara melihat
perkembangan dalam lingkungan bidan praktik mandiri impian atau disebut dengan
informasi kualitatif. Misalnya melihat perkembangan minatnya ibu hamil dalam
melakukan suntik TT. Ibu hamil di sekitar BPM impian banyak yang datang untuk
melakukan imunisasi TT. Sehingga bisa disimpulkan bahwa tingkat kesadaran ibu
hamil akan imunisasi tetanus toksoid cukup tinggi. Ibu hamil di sekita BPM impian
ternyata tidak ingin anak mereka terkena tetanus saat lahir.
o Menganalisa dan Menyimpulkan Berdasarkan informasi yang diperoleh.
Sehingga timbulah kesimpulan bahwa prioritas utama konsumen di wilayah
sekitar BPM impian adalah Wanita usia subur yang sudah menikah (akan hamil) dan
Bayi serta Balita yang akan di imunisasi dan diberi penkes mengenai gizi.
Menentukan Desain Pelayanan dan Atribut Pelayanan yang Tepat
o Jenis pelayanan dan Atribut yang di tawarkan yaitu:
a. Asuhan Kebidanan untuk Ibu Hamil
b. Asuhan Kebidanan untuk Ibu Bersalin dan Nifas
c. Asuhan Kebidanan untuk Ibu Akseptor KB
d. Pemberian Vaksin Imunisasi
e. Konseling bagi pasangan usia subur
f. Konseling untuk remaja
g. Iva Test
h. Senam Hamil
Mempromosikan Jasa
a) Membuat pamflet atau brosur sederhana yang berisikan tentang layanan yang akan
disediakan, apa saja manfaat dari tersebut dan beberapa promosi promosi
menarik. Sehingga masyarakat tertarik untuk menggunakan layanan jasa BPM
impian.
b) Melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat sekitar mengenai kesehatan.
c) Melakukan penyuluhan kesehatan singkat ketika sedang ada rapat desa,
perkumpulan ibu ibu yang tinggal di sekitar BPM impian.
d) Membuat promosi pemeriksaan ibu hamil gratis untuk 15 orang pertama yang
menggunakan jasa pelayanan BPM impian.
30
Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi untuk BPM impian berada di daerah Kembangan, Jakarta
Barat. Di sana, banyak akses seperti angkutan umum, busway, dan ojek untuk
menjangkaunya. Jika membuat BPM impian yang menarik, penghasilan rata rata
masyarakat di daerah sana tergolong menengah ke atas. Sehingga mungkin saja sudah
memiliki mobil ataupun motor untuk akses ke BPM impian.
Di depan BPM impian, sudah terpasang plang besar yang bertuliskan BPM
IMPIAN dengan nomor surat izin praktik yang melayani pelayanan jasa untuk ibu
hamil, bersalin, nifas, pemasangan KB, Konseling, pemberian vaksin imunisasi,
pelayanan IVA test, dan senam hamil.
GAMBAR TERLAMPIR
3.6 Tarif
a. Biaya Variabel
- Paket BHP untuk persalinan : Rp. 650.000
- Paket BHP untuk Bayi Baru lahir : Rp. 25.000
- Paket BHP untuk Ibu Hamil : Rp. 20.000
- Paket BHP untuk akseptor KB IUD : Rp. 100.000
- Paket BHP untuk akseptor KB pil : Rp. 7.000
- Paket BHP untuk akseptor Implan : Rp. 100.000
- Paket BHP untuk akseptor Suntik : Rp. 10.000
- Vaksin Hb0 : Rp. 10.000 / pack
- Vaksin BCG : Rp. 10.000 / ampul
- Vaksin Campak : Rp. 10.000 / ampul
- Vaksin Pentavalen : Rp. 10.000 / vial
- Vaksin Polio : Rp. 10.000 / vial
- Depo : Rp. 10.000 / vial
- Cyclofem : Rp 10.000 / vial
- Pil KB : Rp. 10.000 / pack
- disinfektan : Rp. 50.000 / drum besar
- Nacl : Rp. 10.000 / botol
- Betadine : Rp. 15.000 / drum sedang
- Kondom : Rp. 13.000 / pack
31
- Spuit : Rp 3.000 / pcs
- Gel Doppler : Rp. 50.000 / drum besar
- Kasa : Rp. 20.000 / segulung
- Kapas : Rp. 20.000 / segulung
- Tusuk Lidi : Rp. 20.000 / pack
b. Biaya Tetap/ Pemeliharaan : Rp. 20.000 / pasien untuk pemeliharaan alat jangka
panjang.
c. Biaya per unit :
- untuk harga periksa hamil : Rp. 62.000
- untuk ibu bersalin : Rp. 1.031.000
- untuk bayi baru lahir : Rp. 82.000
- untuk KB suntik : Rp. 46.000
- untuk KB pil : Rp. 10.000
- untuk KB IUD : Rp. 185.000
- untuk KB implan : Rp. 185.000
- untuk IVA test : Rp. 20.000
- untuk Imunisasi : Rp. 46.000
32
Fungsinya yaitu untuk membantu dalam mekaukan pelayanan untuk amsyrakat
dan membantu menfasilitasi dalam manangani masalah mengenai kesehatan
masyrakat setempat dan untuk promosi kesehatan.
c) Organisasi Bidan seperti IBI dan Yayasan Buah Delima
Fungsinya sebagai pelindung BPM yang kita miliki, dalam artian BPM yang
didirikan tidak bekerja sendirian dan IBI kurang lebih dapat membantu jika dalam
pembangunan BPM terdapat kesulitan serta menambah jejaring sosial antar
sesama Bidan.
d) Lembaga keuangan./ ekonomi seperti Koperasi
Fungsinya sebagai pemasok kebutuhan obat-obatan, alat kontrasepsi, peralatan
kesehatan serta memberikan fasilitas bantuan keuangan
e) Lembaga Swadaya Masyarakat seperti Perkumpulan Ibu PKK
Fungsinya membantu Bidan dalam melakukan kegiatan di sekitar masyarakat
seperti Posyandu dan imunisasi.
34
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bidan impian dalam menjalankan praktiknya, yaitu bidan harus memiliki sikap
mampu melayani dengan tulus dan ikhlas, memiliki sikap sabar, berani dalam menghadapi
tantangan, dapat berkomunikasi dengan baik, tegas dan setia dalam melayani kaum
perempuan, bersikap ramah, penuh kasih sayang dan tidak membeda-bedakan pasien dalam
semua tindakan, bekerja dengan cepat, tepat dan terampil, tidak mudah putus asa, dan
profesional.
35
Dalam membangun usaha, banyak hal yang harus diperhatikan oleh bidan. Harus lihat
modal yang ada, lingkungan sekitar, kemampuan diri sendiri, mengasah jiwa kepemimpinan,
dan yang paling penting yaitu pengelolaan keuangan agar Praktik yang di miliki berjalan
dengann lancar. Itulah yang disebut praktik bidan impian.
DAFTAR PUSTAKA
36
Lampiran
37
38