Anda di halaman 1dari 29

Pertumbuhan Penduduk & Faktor

Yang Mempengaruhinya
Oleh Febby S. Matulessy, SE, MSi
Pertumbuhan Penduduk atau Pertambahan
Penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-
waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan
dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan “per waktu unit” untuk
pengukuran.

Sebutan pertambahan penduduk merujuk pada


semua spesies, namun selalu mengarah pada
manusia, dan sering digunakan secara informal
untuk sebutan demografi nilai pertambahan
penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada
pertumbuhan penduduk dunia.
Pertumbuhan penduduk juga merupakan perubahan
jumlah penduduk yang semakin bertambah di suatu
wilayah, yang disebabkan oleh beberapa faktor
pendorong.

Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang


mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya
sebagai berikut:
1. Fertilitas (Kelahiran)
2. Mortalitas (Kematian)
3. Migrasi (Perpindahan)
Fertilitas (Kelahiran)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang
mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan
hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah
hasil produksi yang nyata dari fekunditas
seorang wanita.
Pengukuran fertilitas:
Pengukuran Fertilitas Tahunan, pengukuran
kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk pada
tahun tersebut.
Pengukuran fertilitas komulatif
adalah pengukuran jumlah rata-rata
anak yang dilahirkan oleh seorang
perempuan hingga mengakhiri
batas usia suburnya.
Mortalitas (kematian)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya
karena akibat yang spesifik pada suatu populasi.
Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan
kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata
mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000
terdapat 950 kematian per-tahun.
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan
untuk menghitung besarnya angka kematian caranya
hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor
pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor
penghambat kematian (anti mortalitas).
Faktor pendukung kematian (pro
mortalitas)
Sarana kesehatan yang kurang memadai.
• Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan
• Terjadinya berbagai bencana alam
• Terjadinya peperangan
• Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry
• Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Faktor penghambat kematian (anti
mortalitas)
• Lingkungan hidup sehat.
• Fasilitas kesehatan tersedia dengan
lengkap.
• Ajaran agama melarang bunuh diri
dan membunuh orang lain.
• Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
• Semakin tinggi tingkat pendidikan
penduduk.
Faktor penyebab utama ini adalah adanya
kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama kemajuan di bidang
kesehatan.
Dengan kemajuan teknologi kesehatan
kelahiran dapat diatur dan kematian
dapat dicegah.
Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap
masyarakat atau negara, pertumbuhan
penduduknya mengalami 4 periode yaitu:
• Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk
berjalan dengan lambat yang ditandai dengan
adanya tingkat kelahiran dan kematian yang
rendah sehingga disebut periode statis.
• Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena
adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat
dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat
mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
• Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan
penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode
ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka
kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya
pembatasan jumlah anggota keluarga.
• Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil,
tetapi tingkat kelahiran menurun secara
perlahan sehingga pertumbuhan
penduduk rendah. Periode ini di sebut
periode penduduk stasioner.
Migrasi (perpindahan)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu
organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Menurut pengamatan para peneliti bahwa


migrasi bersifat selektif. Ada beberapa ciri-ciri
yang membedakan migran dan non migran,
terutama yang menyangkut karakteristik umur,
jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan
dan jenis pekerjaan.
Pada umumnya dikalangan migran terdapat
relatif lebih sedikit penduduk usia anak-anak.
Ini terlihat dari konsentrasi migran, yang
umumnya mengelompokkan pada migrant
umur 20-39 tahun, sedangkan golongan bukan
migran mengelompokkan pada golongan 0-19
tahun .
Penduduk laki-laki lebih banyak melakukan
perpindahan di banding penduduk perempuan.
Namun proporsi wanita mulai meningkat.
Penelitian di Amerika Latin (Todaro, 1983) menunjukkan
bahwa dewasa ini perempuan merupakan mayoritas dalam
arus migrasi lebih jauh, dikemukakan bahwa rata-rata
umur migran perempuan lebih rendah dari pada umur
migran laki-laki.
Menurut Sunarto HS (1984) bahwa: “perbedaan antara
migran dengan non migran
juga terlihat dalam struktur jenis pekerjaan mereka,
konsentrasi jenis pekerjaan mereka.
Konsentrasi jenis pekerjaan non migran adalah pertanian,
sedangkan pekerjaan migran mulai menyebar ke sektor lain
di luar petanian” .
Faktor bermigrasi
Seseorang pindah dari suatu daerah ke daerah lain tidak saja
dipengaruhi oleh kepadatan penduduk di daerahnya asalnya,
tetapi juga dipengaruhi oleh faktor kultur, sosial, ekonomi,
psikologis dan sebagainya.

Menurut Sunarto Hs (1984) bahwa: “Sejarah perpindahan


penduduk di Indonesia menbuktikan bahwa faktor kultur memegang
perana yang sangat penting dalam memberi motivasi orang-orang
bermigrasi seperti dilakukan suku Bugis dan Minangkabau. Budaya
petualang suku Bugis dan Minangkabau serta keinginan untuk
memngembangkan perdagangan yang sekaligus mencari corak
kehidupan baru menyebabkan migrant asal kedua suku ini tersebar di
berbagai pelosok tanah air dan bahkan di luar negeri.”
Faktor ekonomi juga merupakan salah satu
faktor yang penting dalam menentukan
keputusan untuk berimigrasi.

Menurut Rutman (1970) bahwa: “Migrasi bisa di


pandang sebagai respon manusia terhadap kondisi
yang tidak menyenangkan di daerah asal serta respon
manusia terhadap sistem pemilikan tanah yang tidak
menguntungkan.”
ada 4 faktor yang menyebabkan orang
mengambil keputusan untuk melakukan
migrasi, yaitu: 
• Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal 
• Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan
• Rintangan-rintangan yang menghambat 
• Faktor-faktor pribadi 
Di setiap tempat asal ataupun tujuan, ada sejumlah faktor
yang menahan orang untuk tetap tinggal di situ, dan
menarik orang luar untuk pindah ke tempat tersebut. Ada
sejumlah faktor negatif yang mendorong orang untuk
pindah dari tempat tersebut dan sejumlah faktor netral
yang tidak menjadi masalah dalam keputusan untuk
migrasi. Selalu terdapat sejumlah rintangan yang dalam
keadaan-keadaan tertentu tidak seberapa beratnya, tetapi
dalam keadaan lain dapat diatasi. Rintangan-rintangan
itu antar lain adalah mengenai jarak, walaupun rintangan
"jarak" ini meskipun selalu ada, tidak selalu menjadi
faktor penghalang. 
Rintangn-rintangan tersebut mempunyai pengaruh
yang berbeda-beda pada orang-orang yang ingin
pindah. Ada orang yang memandang rintangan-
rintangan tersebut sebagai hal sepele, tetapi ada juga
yang memandang sebagai hal yang berat yang
menghalangi orang untuk pindah. Sedangkan faktor
dalam pribadi mempunyai peranan penting karena
faktor-faktor nyata yang terdapat di tempat asal atau
tempat tujuan belum merupakan faktor utama, karena
pada akhirnya kembali pada tanggapan seseorang
tentang faktor tersebut, kepekaan pribadi dan
kecerdasannnya.
Proses migrasi atau perpindahan
pendukuk merupakan masalah yang
kompleks dan persoalannya harus
didekati dari berbagai sudut, baik
ekonomi, politik, budaya, sosiologi
dan juga dari sudut religi serta
keamanan jiwa dan harta.
PERTEMUAN VI
fertilitas
Pengertian Fertilitas adalah : hasil reproduksi yang nyata
dari seorang wanita/sekelompok wanita menyangkut
banyaknya bayi lahir hidup.

Perbedaan Fertilitas dan Natalitas yaitu:


Fertilitas adalah peranan kelahiran pada perubahan
penduduk.
Natalitas adalah peranan kelahiran pada perubahan
penduduk dan reproduksi manusia.
Konsep dasar
Lahir hidup adalah Kelahiran bayi dengan menunjukkan
tanda-tanda kehidupan.
Lahir mati adalah Kelahiran bayi tanpa menunjukan tanda-
tanda kehidupan.
Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan.
Masa Reproduksi (Childbearing Age)-Usia Subur adalah
masa di mana wanita mampu melahirkan, yaitu usia 15-49
tahun.
Wanita Usia Subur (WUS) adalah Wanita berusia 15-49 tahun.
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri,
dimana istri berusia 15-49 tahun.
Faktor Yang mempengaruhi
fertilitas
Secara umum:
1. Anggapan atau kepercayaan yang di anut masyarakat.
2. Gender.

Dilihat dari pendekatan Sosial


Menurut Davis & Blake terdapat faktor sosial, ekonomi,
budaya (variabel antara) dimana perempuan dan
masyarakat tinggal mempengaruhi tinggi rendahnya
fertilitas. Contoh: Tingkat Pendidikan, Penghasilan dan
Gender.
Menurut Freedman, faktor sosial, ekonomi dan budaya
mempunyai hubungan erat dengan norma sosial dalam
Masyarakat. Contoh : Adat Istiadat, Tingkat Kemajuan
Perempuan dan masyarakat.

Dilihat dari pendekatan Ekonomi


Pada tingkat Makro, Fertilitas dipengaruhi oleh tingkat
pertumbuhan ekonomi, urbanisasi dan modernisasi.
Pada tingkat Mikro, fertilitas dipengaruhi oleh
Keputusan pasangan suami istri dalam hal jumlah anak.
Menurut Leibenstein, anak dilihat dari dua sisi,
yaitu manfaat atau kegunaan dan biaya untuk
merawat anak.
Menurut Becker, anak dianggap sebagai
barang konsumsi tahan lama dan akan
memberikan kepuasan/manfaat dengan
memberikan pilihan antara kualitas dan
kuantitas anak.
Ukuran fertilitas
Angka fertilitas diukur berdasarkan pembagian
jumlah kelahiran dengan penduduk yang
menanggung resiko melahirkan (Exposed To Risk)

Beberapa persoalan pengukuran Fertilitas:


Pengukuran fertilitas lebih kompleks dari
pengukuran mortalitas karena seorang wanita
hanya meninggal satu kali, tetapi ia dapat
melahirkan lebih dari satu orang bayi.
Tidak semua wanita mengalami resiko melahirkan
karena ada kemungkinan beberapa dari mereka
tidak mendapat pasangan untuk berumah tangga
atau bercerai.
Angka fertilitas menunjukkan dua pilihan jangka
waktu: Jangka pendek (1 tahun) dan jangka
panjang (jumlah kelahiran selama masa reproduksi)
Kelahiran hanya diukur berdasarkan fertilitas
wanita, jarang yang memperhitungkan fertilitas laki-
laki.

Anda mungkin juga menyukai