Anda di halaman 1dari 1

Registrasi Sosial Ekonomi

Pemerintah bersama Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan pendataan awal
Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).
Kepala BPS Provinsi Riau, Misfaruddin menjelaskan bahwa Regsosek adalah pendataan
seluruh penduduk yang mencakup seluruh profil dan kondisi sosial ekonomi, mulai dari
kondisi demografi, perumahan, keadaan disabilitas seseorang, kepemilikan aset, hingga
informasi geospasial.
"Hasil Regsosek akan menyajikan peringkat kesejahteraan setiap penduduk agar
meningkatkan ketepatan sasaran program-program pemerintah. Data ini akan seragam dan
bisa dipakai secara lintas lembaga maupun daerah dan nasional,"
Regsosek berbeda dengan sensus pada umumnya. "Saat regsosek nanti akan ada 10.400
petugas kami yang akan melakukan pendataan dari rumah ke rumah. Bedanya dengan sensus,
kalau di regsosek harus ada foto warga yang didata untuk bukti dan verifikasi.
Pendataan awal Regsosek yang dilaksanakan BPS ini merupakan upaya menuju Satu Data
Indonesia.  "Data ini akan membantu pemerintah pusat dan daerah mengentaskan kemiskinan
ekstrem. Serta, memudahkan pelaksanaan program perlindungan dan pemberdayaan
masyarakat," jelasnya.
Sementara itu Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan bahwa Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) sebagai lembaga koordinasi penanggulangan
kemiskinan di daerah memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan edukasi
terkait tujuan pendataan awal Regsosek tersebut.
Menurutnya, tidak hanya TKPK, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dinas
terkait baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga satuan perangkat pemerintahan
terkecil yaitu desa/kelurahan juga diminta agar membantu mensosialisasikan dan mendukung
pelaksanaan Regsosek 2022, yang dimulai dengan pendataan awal yang akan dilaksanakan
pada tanggal 15 Oktober hingga 14 November 2022. 
Data Regsosek nantinya akan digunakan untuk berbagai kepentingan, dan dimanfaatkan oleh
Kemensos termasuk Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota dalam program perlindungan
sosial, hingga program yang dibutuhkan masyarakat demi kebijakan pemerintah yang lebih
terarah. 
Untuk itu, Syamsuar mendorong peran TKPK dalam pelaksanaan Regsosek 2022. "Saya
mendorong optimalisasi peran dan fungsi TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan Regsosek di daerah," kata Syamsuar.
Perencanaan pembangunan, sebut dia, harus didukung dengan data yang akurat, termasuk
Satu Data Program Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat. 
Untuk itulah, data Regsosek yang lengkap akan mendukung program pemberdayaan
ekonomi, penyediaan kebutuhan infrastruktur dasar, pemerataan akses kesehatan dan
pendidikan, peningkatan inklusi keuangan, dan program lain untuk mendorong potensi
pembangunan di pusat dan daerah. 
"Ke depan, basis data Regsosek harus kita mutakhirkan secara berkala, partisipasi aktif
masyarakat dan pihak yang berkepentingan sangat penting dalam pembaharuan data secara
berkesinambungan hingga ke tingkat desa dan kelurahan," tukasnya. 

Anda mungkin juga menyukai