(RMPS)
Mata Kuliah
KEPENDUDUKAN
Oleh
2017/2018
A. Latar Belakang
Mata kuliah kependudukan merupakan kajian mengenai struktur dan proses penduduk.
Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk
selalu mengalami perubahan, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi
yang melibatkan kelahiran, kematian, dan migrasi. Demografi bersifat analisis matematis. Studi
kependudukan merupakan kajian terhadap jumlah, persebaran teritorial dan komposisi
penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya
timbul karena natalitas, mortalitas, gerak teritorial dan mobilitas sosial. Studi kependudukan
lebih luas dari demografi, karena didalamnya memahami karakteristik penduduk disuatu
wilayah, faktor-faktor nondemografispun ikut dipertimbangkan. Ruang lingkup mata kuliah ini
terdiri atas pengertian, dan ruang lingkup studi kependudukan, sumber data kependudukan,
teori-teori kependudukan, pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, beberapa ukuran
dasar dan teknik analisis demografi, fertilitas, mortalitas, mobilitas penduduk dan proyeksi
penduduk.
Metode Perkuliahan
Agar mahasiswa memahami proses perkuliahan ini maka bisa dilihan dalam bagan alir
perkuliahan dibawah ini:
Kebijakan penduduk
( 14 )
Mobilitas Penduduk ( 10 ) ( 11 )
Mortalitas ( 8 ) ( 9 )
Fertilitas ( 6 ) ( 7 )
Ukuran dasar Demografi & Teknik
Analisis Demografi ( 4 ) ( 5 )
B. Perencanaan Pembelajaran
2. Outcome Pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini, maka mahasiswa diharapkan dapat:
Untuk mendapatkan nilai A, B, C, D, dan E maka untuk Mata Kuliah Pengantar Bisnis
menggunakan standar penilaian yang telah dikeluarkan oleh ISTI MANOKWARI yang tertuang dalam
buku: Pedoman Pemberian Nilai A, B, C, D, E Untuk Mahasiswa.
Jadwal kegiatan kegiatan tiap minggu:
1. Rancangan Mutu
Perkuliahan Semester
(RMPS), GBPP & SAP,
2. Mengenal Gaya Belajar
Buku Referensi
Catatan: Pada pertemuan ke-17, Mahasiswa wajib menyerahkan paper utama (hasil diskusi kelompok,
yang telah direvisi secara individu) pada saat Ujian Akhir Semester (UAS) berlangsung.
Metode Perkuliahan
7. Diskusi
8. Ceramah dan tanya jawab.
9. Latihan terstruktur
10.Pengumpulan data Lapangan
11.Pembuatan Laporan.
12.Penyajian laporam di kelas
Tujian Mata Kuliah
Mata kuliah ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman yang utuh mengenai pengertian
dan ruang lingkup demografi, pertumbuhan penduduk dan sejumlah faktor yang mempengaruhinya,
ukuran dasar perhitungannya, mobilitas penduduk dan proyeksi penduduk, serta kebijakan
kependudukan.
Evaluasi Hasil Belajar:
Keberhasil mahasiswa dalam perkuliahan ini ditentukan oleh prestasi yang bersangkutan dalam:
e. Kehadiran : 20%
f. Tugas : 20%
g. UTS : 30%
h. UAS : 30%
Untuk mendapatkan nilai A, B, C, D, dan E maka untuk Mata Kuliah Pengantar Bisnis
menggunakan standar penilaian yang telah dikeluarkan oleh ISTI MANOKWARI yang tertuang dalam
buku: Pedoman Pemberian Nilai A, B, C, D, E Untuk Mahasiswa.
Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah kependudukan merupakan kajian mengenai struktur dan proses penduduk. Struktur
penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk selalu mengalami
perubahan, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi yang melibatkan kelahiran,
kematian, dan migrasi. Demografi bersifat analisis matematis. Studi kependudukan merupakan kajian
terhadap jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan
sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena natalitas, mortalitas, gerak teritorial dan
mobilitas sosial. Studi kependudukan lebih luas dari demografi, karena didalamnya memahami
karakteristik penduduk disuatu wilayah, faktor-faktor nondemografispun ikut dipertimbangkan. Ruang
lingkup mata kuliah ini terdiri atas pengertian, dan ruang lingkup studi kependudukan, sumber data
kependudukan, teori-teori kependudukan, pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, beberapa
ukuran dasar dan teknik analisis demografi, fertilitas, mortalitas, mobilitas penduduk dan proyeksi
penduduk.
Metode Perkuliahan
13.Diskusi
14.Ceramah dan tanya jawab.
15.Latihan terstruktur
16.Pengumpulan data Lapangan
17.Pembuatan Laporan.
18.Penyajian laporam di kelas
Tujian Mata Kuliah
Mata kuliah ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman yang utuh mengenai pengertian
dan ruang lingkup demografi, pertumbuhan penduduk dan sejumlah faktor yang mempengaruhinya,
ukuran dasar perhitungannya, mobilitas penduduk dan proyeksi penduduk, serta kebijakan
kependudukan.
Evaluasi Hasil Belajar:
Keberhasil mahasiswa dalam perkuliahan ini ditentukan oleh prestasi yang bersangkutan dalam:
i. Kehadiran : 20%
j. Tugas : 20%
k. UTS : 30%
l. UAS : 30%
KELAHIRAN (FERTILITAS)
PENGERTIAN
Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok
wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah
kelahiran yang terjadi. Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan pertambahan jumlah penduduk.
Fertilitas disebut juga dengan natalitas.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui adalah:
1. Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.
2. Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu kelahiran.
3. Natalitas adalah kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan penduduk.
4. Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda kehidupan)
pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun akhirnya meninggal
dunia.
5. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu.
6. Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28
minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai kelahiran.
FAKTOR PENGARUH
Rumus:CBR=B/Px1.000
Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut:
Tingkat kelahiran Golongan
> 30 Tinggi
20-30 Sedang
< 20 Rendah
Rumus: GFR=B/Pfx1000
Keterangan :
B=jumlah kelahiran selama setahun
Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta
Keterangan:
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)
UKURAN-UKURAN REPRODUKSI
Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu penduduk untuk
menggantikan dirinya, sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja.
Rumus: GRR=100/203TFR
Keterangan:
Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah 103.
KEMATIAN (MORTALITAS)
PENGERTIAN
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen
yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam
pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama,
tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat
merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu
wilayah.
FAKTOR PENGARUH
Rumus: CDR=D/Px1.000
Keterangan :
D=jumlah seluruh kematian
P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
Rumus: ASDR=Di/Pix1000
Keterangan:
Bi=banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta
Rumus: IMR=Db/Pbx1.000
Keterangan :
D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun
P=jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama
Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan tercapai pertambahan penduduk
sebesar 0 % atau zero population growth. Yang berarti keadaan kependudukan di daerah tersebut
tercapai sebuah keseimbangan.
PERPINDAHAN (MIGRASI)
PERPINDAHAN (MIGRASI)
PENGERTIAN
Migrasi dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melampaui batas politik ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara.
Migrasi dapat dilakukan secara individu, keluarga maupun rombongan atau kelompok.
FAKTOR PENGARUH
Menurut Everett Lee, ada 4 faktor penyebab migrasi, yaitu:
1. faktor yang terdapat di daerah asal,
2. faktor yang terdapat di daerah tujuan,
3. rintangan-rintangan yang menghambat,
4. faktor pribadi.
Pada dasarnya ada 3 hal penting yang menyebabkan manusia memutuskan untuk melakukan migrasi
yaitu:
1. alasan ekonomi,
2. alasan politis,
3. alasan agama.
JENIS-JENIS MIGRASI
UKURAN MIGRASI
Migrasi sangat erat kaitannya dengan pergerakan penduduk atau disebut juga dengan mobilitas
penduduk.
Ada beberapa bentuk mobilitas (gerakan) penduduk yaitu:
1. perubahan tempat yang bersifat rutin (commuting atau ngelaju atau recurrent movement),
2. perubahan tempat yang tidak bersifat rutin tetapi dipindah-tempatkan karena pekerjaannya,
3. perubahan tempat tinggal dengan tujuan untuk menetap dan tidak kembali ke tempat semula (non
recurrent movement).
Mobilitas penduduk dalam kajian sosiologi, berdasarkan sifatnya, dibedakan menjadi dua jenis yaitu
mobilitas vertikal (perpindahan menuju tingkat lebih tinggi, contoh: jabatan, pekerjaan) dan mobilitas
horisontal (perpindahan ke lain wilayah secara geografis/teritorial).
Tingkat mobilitas (move rate) adalah rasio banyaknya penduduk yang pindah secara lokal (mover)
dalam suatu jangka waktu tertentu dengan banyaknya penduduk.
Rumus: m=M/Px1.000
Keterangan :
m=tingkat mobilitas
P=banyaknya penduduk
M=banyaknya mover
Pertambahan penduduk merupakan perubahan yang menunjukkan pertumbuhan penduduk dari tahun
ke tahun. Pertambahan ini dapat terjadi melalui dua cara yaitu:
1. Pertambahan penduduk yang terjadi karena jumlah kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian,
disebut dengan pertambahan penduduk alami (Natural Increase).
2. Pertambahan penduduk yang terjadi karena jumlah orang yang datang lebih besar dari jumlah orang
yang pergi, disebut dengan pertambahan penduduk karena migrasi.
Jumlah penduduk yang selalu bertambah sedikit demi sedikit disebut dengan evolusi penduduk atau
evolusi demografi. Apabila jumlah penduduk tidak bertambah banyak dalam jangka waktu yang relatif
lama (jumlah kelahiran diimbangi jumlah kematian yang sama) disebut dengan penduduk dalam
keadaan stasioner. Perubahan jumlah penduduk yang terjadi secara stabil atau tetap disebut dengan
penduduk stabil. Jadi penduduk stabil tidak sama penduduk stasioner.
Konsep pertambahan penduduk yang tidak hanya menunjukkan pertambahan secara aditif tetapi
eksponen, berlipat ganda, merupakan pertambahan penduduk eksponensial. Kejadian ini akan
menimbulkan gejala yang dinamakan ledakan penduduk (population explotion).
1. Pertambahan alami
Pertambahan penduduk karena adanya perbedaan antara jumlah kelahiran dan jumlah kematian.
Rumus: P=(l–m)
Keterangan :
P=jumlah pertumbuhan penduduk
l=jumlah kelahiran
m=jumlah kematian
2. Pertambahan penduduk
Perubahan jumlah penduduk yang melibatkan komponen kelahiran, kematian dan migrasi.
Rumus: P=(l–m)+(i–e)
Keterangan :
i=jumlah imigrasi
e=jumlah emigrasi
Keterangan :
r=pertumbuhan penduduk
Pt=jumlah penduduk sekarang
Po=jumlah penduduk tahun sebelumnya
d. Proyeksi Penduduk
Adalah perhitungan untuk mengukur perkiraan jumlah penduduk di masa yang akan datang.
Rumus 1: Pn=Po(1+r)n
Keterangan:
Pn=jumlah penduduk sekarang
r=tingkat pertumbuhan penduduk
Po=jumlah penduduk yang lalu
n=waktu/lamanya
Rumus 2: Pn=Po(ern)
Keterangan :
e=konstanta=2,718281828
Perhitungan dengan rumus 2 akan didapatkan angka hasil yang lebih mendekati kenyataan.
Pada suatu saat ketika jumlah penduduk menempati jumlah angka dengan perubahan atau perbedaan
yang sangat besar apabila dibandingkan peningkatan jumlah penduduk sebelumnya maka hal ini
disebut dengan population explotion atau lebih dikenal dengan ledakan penduduk. Ledakan populasi
manusia memiliki kecenderungan mengurangi keseimbangan lingkungan sehingga akan terjadi
degradasi (kemunduran) kualitas lingkungan hidup.
Untuk mendapatkan data-data kependudukan yang dibutuhkan, ada beberapa sumber yang dapat
dipergunakan. Sumber sumber data kependudukan ini adalah:
1. Sensus penduduk, merupakan pencacahan penduduk untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu
wilayah. Biasanya dilakukan sekali dalam jangka waktu 10 tahun.
2. Survey penduduk, merupakan salah satu cara untuk data kependudukan dengan cara
mengumpulkan keterangan dari penduduk untuk memperoleh gambaran keadaan penduduk secara
keseluruhan. Biasanya digunakan untuk keperluan penelitian.
3. Registrasi penduduk, pencatatan terus menerus secara berlanjut oleh warga RT/RW sampai
kelurahan.
MOBILITAS PENDUDUK
hasan kawaguchi
13.54
geografi
Secara garis besar, mobilitas penduduk dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas
horizontal.
Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah semua gerakan penduduk dalam usaha perubahan status sosial. Contohnya,
seorang buruh tani yang berganti pekerjaan menjadi pedagang termasuk gejala perubahan status
sosial. Begitu pula, seorang dokter gigi beralih pekerjaan menjadi seorang aktor film juga termasuk
mobilitas vertikal.
Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah semua gerakan penduduk yang melintas batas wilayah tertentu dalam
periode waktu tertentu. Batas wilayah yang umumnya adalah batas adminitrasi, seperti provinsi,
kabupaten, kecamatan, kelurahan. Mobilitas horizontal dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas permanen
dan mobilitas nonpermanen.
Migrasi Emigrasi, internasional dibedakan menjadi tiga, yaitu imigrasi dan remigrasi.
Emigrasi, merupakan suatu kejadian keluaranya penduduk dari suatu negara menuju ke
negara yang lain dengan tujuan untuk menetap (bermukim) di negara yang dituju tersebut.
Penduduk yang melakukan emigrasi disebut emigrasi.
Imigrasi, merupakan masuknya penduduk ke suatu negara yang berasal dari negara yang lain
dengan tujuan untuj bermukim (menetap) di negara yang didatangi. Penduduk yang melakukan
imigran disebut dengan imigran. Contohnya, orang (penduduk) Thailand pindah ke Indonesia.
Migrasi nasional adalah suatu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam
satu wilayah negara. Pola migrasi dalam negeri (nasional) adalah sebagai berikut.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya menuju ke
daerah yang lebih jarang penduduknya dalam satu wilayah negara.
Urbanisasi, merupakan suatu perpindahan penduduk dari desa ke kota besar atau kota kecil
ke kota besar.
Ruralisasi, merupakan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa. Rulasisasi
biasanya terjadi karena kesempatan kerja di kota sangat sempit.
Migrasi penduduk dalam negeri menyebabkan perpidahan penduduk secara besar-besaran baik di
negara maju maupun negara berkembang. Perpindahan penduduk dari desa ke kota merupakan
komponen utama dari migrasi dalam negeri sehingga dianggap sebagai satu bagian utama dari migrasi
dalam negeri sehingga dianggap sebagai satu bagian dari proses modernisasi yang tidak dapat
dipisahkan. Jenis migrasi dalam negeri yang menarik untuk dibahas adalah transmigrasi. Hal ini
disebabkan masalah transmigrasi khususnya di Indonesia merupakan bagian penting dalam era
pembangunan.
Evakuasi
selain imigrasi internasional dan migrasi nasional, ada jenis perpidahan penduduk lain suatu negara ke
negara lain atau daerah satu ke daerah lain untuk menghindari suatu bahaya yang mengancam
(peperangan, bencana alam, atau wabah penyakit). Contohnya sebagai berikut.
Mobilitas Nonpermanen
Mobilitas Nonpermanen merupakan gerakan penduduk dari satu wilayah satu ke wilayah lain dengan
tidak ada niat untuk menetap di daerah tujuan. Mobilitas nonpermanen disebut juga dengan sirkulasi.
Dan beberapa hasil penelitian mobilitas penduduk yang dilakukan di Jawa oleh suharso(1976). Hugo
(1975), Koenjaraningrat (1957), dan Matras (1978), ditemukan bahwa mobilitas penduduk
nonpermanen lebih banyak terjadi daripada mobilitas penduduk permanen. Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya mobilitas penduduk sirkuler lebih banyak terjadi daripada mobilitas permanen.
Hal ini disebabkan, antara lain faktor sentrifugal dan sentripetal; perbaikan darana transportasi serta
kesempatan kerja di sektor informal lebih besar dibanding sekitar formal.
Faktor Sentrifugal dan Sentripetal, Kekuatan sentrifugal adalah kekuatan yang terdapat di
suatu wilayah yang mendorong penduduk untuk meinggalkan daerahnya. Sementara itu,
kekuatan sentripetal adalah kekuatan yang mengikat penduduk untuk tetap tinggal di
daerahnya. Kedua kekuasaan ini tarik-menarik. Kurangnya kesempatan kerja di bidang
pertanian, nonpertanian, dan terbatasnya fasilitas pendidikan yang ada mendorong orang
untuk pergi ke daerah yang tersedia fasilitas yang lebih lengkap. Hal-hal yang mengikat
penduduk untuk tetap tinggal didesa, antara lain sebagai berikut.
Kesempatan kerja di sektor imformal lebih besar dibanding sektor formal. Proses urbaniasai di
indonesia tidak diikuti oleh perlunya lapangan pekerjaan dengan urpa rendah tidak menentu.
Kecil pendapatan migran dari desa yang bekerja di kota dan tingginya biaya hidup di kota,
tidaklah mungkin bagi merka untuk betempat bersama keluarganya di kota. Hal ini yang
menyebabkan menjadi pengalaju.
Sumber: Buku Mengkaji Ilmu Geografi 2. Sugiyanto. Danang Endarto.