Anda di halaman 1dari 59

KUMPULAN MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

RENCANA STRATEGI ( RENSTRA )


JILID II

OLEH MAHASISWA :
FITRIA YURNIA SARI
NPM.22.13101.10.02
PSMKM
KELAS A1
SEMESTER 2 ( DUA )
2023

JUDUL MATA KULIAH:


1. Tatacara penyusunan tujuan sasaran dan indikatornya
2. Tatacara penyusunan Program kegiatan dan indikatornya
3. Tatacara Penyusunan target dan tahapan pencapaian
4. Praktik penyusunan visi misi + kondisi yang diharapkan
5. Praktik menyusun tujuan sasaran dan indikatornya
6. Praktik menyusun Program, kegiatan dan indikatornya
7. Menyusun Target Kegiatan dan pencapaiannya

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BINA HUSADAPALEMBANG
TAHUN 2023
BAGIAN I
TATACARA PENYUSUNAN TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATORNYA
MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Tatacara Penyusunan Tujuan, sasaran dan indikator


- Mata kuliah : Renstra
- Program Studi : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
STIK Husada (PSMKM)
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (2x 50 menit), BM (2x170 menit), TT (2x170
menit)
- Dosen pengampu : Achmad Ridwan, MO, dr, M.SC

- Mhs penyusun : Fitria yurnia sari


bahan

- Kemampuanakhir yang diharapkan (Sub CMPK) :(Lihat di RPS MK ini)


Berperan sebagai warga negara yang bangga dan Cinta Tanah Air dan memiliki
nasionalisme.
- Materipembelajaran: (Lihat di RPS MK ini)
Materi bahan kajian ini meliputi: pendahuluan, Tatacara penyusunan Tujuan, sasaran dan
indikator
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arti dan makna tujuan organisasi Merupakan penjabaran/ implementasi dari pernya-taan
misi yang harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.
Tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, harus menunjukkan kondisi yg ingin
dicapai dimasa mendatang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu tujuan, sasaran dan indikator?
2. Apa manfaat tujuan, sasaran dan indikator?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan pengertian tujuan, sasaran, dan indikator

2. Memahami manfaat tujuan, sasaran, dan indikator

3. Mampu menerapkannya
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tujuan

Gambaran suatu keadaan dimasa yang akan datang, yg akan diwujudkan melalui
berbagai kegiatan yang direncanakan.Berkurangnya/hilangnya masalah yg
dihadapi.
Tujuan:
- Berkaitan dengan Masalah derajat kesehatan atau dengan faktor-faktor yg
mempengaruhi kes.
Contoh:
- Meningkatnya peran serta masyarakat dalam memelihara kesehatannya
- Berkurangnya /hilangnya vektor-vektor penyakit, tersedianya air bersih bagi
masyarakat, dll
- Meratanya pelayanan kesehatan, meningkatnya cakupan, terwujudnya kordinasi
lintas sektor, teresedianya tenaga dan sarana dan biaya yg mencukupi dll

2. Tujuan Umum (Goal): sepadan dengan dampak


Pernyataan tentang kead. kehidupan masyarakat yg lbh tinggi, yg
diharapkan akan dicapai dims yad. Abstrak, sifatnya jk panjang tdk jelas wkt kapan
tujuan tsbv akan dicapai. Karena abstrak, mk ukurannyapun tdk jelas.
Tidak semata- mata akan diwujudkan oleh upaya /program kita lakukan.
Contoh: Tercapainya Masyarakat adil makmur, terwujudnya NKKBS, meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat se-tinggi-tingginya dll.

3. Tujuan Khusus atau sasaran (Objective):

Adalah tujuan yg dinyatakan secara spesifik. Spesifik artinya jelas ukurannya


(kuantitatif), jelas waktunya (kapan akan dicapai), jelas lokasinya (dimana), jelas targetnya
(kelompok penduduk mana). D.p.l. Sasaran pd. Dasarnya adalah jumlah output yg akan
dihasilkandari st program.Hirarkinya sepadan dengan output dan efek.

Contoh: Berdirinya Posyandu diseluruh desa Kab. X pada tahun 1989. Meningkatnya
cakupan immunisasi TT pada WUS di Kec. X dari 30 % th 2000, menjadi 60 % th. 2001.

4. Manfaat Kejelasan Tujuan

Tujuan umum  memberi arah tentang kebijakan-kebijakan yg akan diambil

Tujuan khusus (Sasaran)  mengarahkan perumusan alternatif intervensi/perumusan


kegiatan-kegiatan program.

Manfaat sasaran untuk:

1. Menentukan berapa banyak sumber daya yg diperlukan

2. Menentukan strategi utk. Mencapai tujuan tsb.

3. Menentukan jenis-jenis kegiatan yg perlu dilakukan

4. Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan tsb.

5. Melakukan monitoring dan evluasi setelah kegiatan dilaks.

5. Contoh sasaran DEPKES


1. tersedianya kebijakan, pedoman & hukum kesehatan

2. terebentuk dan terselenggaranya sik

3. terlaksananya litbangkes & hasilnya dimanfaatkan bagi bangkes

4. terselenggaranya promkes berskala nasional

5. terselenggaranya advokasi & pengawasan oleh masyarakat

6. terselenggaranya sistem surveilans & kewaspadaan dini, serta penanggulangan


klb
7. Contoh sasaran Indikator dan Depkes
1. tersedianya pembiayaan kesehatan

a. alokasi pemerintah rp.100.000/kapita/thn

b. penduduk miskin anggota jpk 100 %

2. tersedianya tenaga kesehatan

a. rasio dokter/pddk = 24 : 100.000

b. rasio bidan/pddk = 100 : 100.000

c. rasio perawat/pddk = 158 : 100.000

d. puskesmas memiliki dokter : 80%

3. tersedianya obat & perbekalan kesehatan

a. ketersediaan obat generik di sarkes : 95%

8. Contoh sasaran Pembangunan Kesehatan Luaran


1. rumah tangga phbs : 65 %
2. posyandu purnama & mandiri : 40%
3. keluarga huni rumah sehat : 75 %
4. keluarga gunakan air bersih : 85 %
5. keluarga dng jamban sehat : 80 %
6. tempat umum penuhi syarat kes: 80%
7. cakupan rawat jalan : 15 %
8. persalinan nakes : 90 %
9. k4, kn2, dan kunjungan bayi : 90 %
10. pelayanan gakin di pusk & rs : 100 %

9. Tujuan program Kesehatan di Kabupaten/Kota


1. Dl. upaya pembangunan kes., kedudukan Kab/kota sgt strategis:
2. 1) Kab/Kota : Perencanaan &pengelolaan lebih operasional
3. Realisasi pencapaian tujuan sgt ditentukan oleh proses administratif dan
manajerial di Kab/Kota.
4. 2) Di Kab/Kota kebijakan dan tujuan prov. Dan nas. Harus diterjemahkan
dan dijabarkan, sekaligus mengakomodasi kenyataan didaerahnya yg kdg
tdk sesuai dg. Kebijakan lbh tinggi.

10. Secara teoritis, 2 cara klasisifasi program:


1. Program peningkatan kesehatan Promotif), Program Pencegahan
(Preventif). Program pengobatan (Kuratif) dan Prog. Pemulihan
(Rehabilitatif).
2. Belum masuk program utk meningkatkan administrasi dan manajemen uaya
kes. Spt. Tenaga, sarana dll. Klasisifkasi kedua: Program peningkatan
derajat kes, Prog. Peningkatan perilkau kes, Prog. Peningkatan lingkunhan
kes, prog. Peningkatan kependudukan/KB an Prog. Peningkatan sistem
upaya kes.

11. Secara praktis2 klasisifasi program:


1. Program Pelayanan:
Program ini dpt bersifat peningkatan kesehatan (Promotif), Pencegahan
(Preventif), pengobatan (Kuratif) dan Pemulihan (Rehabilitatif). Baik dalam
gedung (di puskesmas, RS) maupun luar gedung (penyemprotan malaria,
penyuluhan massal dll)
2. Program menyangkut peningkatan sistem pelayanan:
Mulai dari input dan prosesnya, termasuk organisasi, kordinasi, sistem
informasi, sistem pembiayaan,program peningkatan sarana fisik, ketenagaan
dll.

12. Penetapan Tujuan Secara Kuantitatif

Ada 5 hal yg dipakai sbg landasan untuk merumuskan Tujuan (sasaran) st


program:

1. Keadaan sekarang
2. Kebijakan dan Tujuan jenjang administrasi yg lbh tinggi
3. Trend masa lalu
4. Proyeksi potensi sumberdaya
5. Proyeksi hambatan-hamabatan yg mungkin terjadi
13. Pencapaian Tujuan Secara Kuantitatif
1. Keadaan sekarang
Lakukan analisa situasi
2. Kebijakan dan Tujuan jenjang administrasi yg lbh Misalnya: Meningkatkan
kelangsungan hidup anak: Menurunkan IMR dari 70/1000 50/1000 KH pd
akhir tahun 2008 (5 tahun)
3. Kalau IMR di Kab. 90/1000, mk sasaran penurunan IMR : (90-50):5= 8/1000
setiap tahun. Angka 8/1000 ini belum final, hal berikut perlu
dipertimbangkan.
4. Kecenderungan (Trend) masa lalu.
5. Perlu pertimbangkan “decreasing marginal output”
6. Proyeksi Potensi sumberdaya, bila tetap mk kemungkinan out put akan tetap
spt th yl.
7. Dapat diketahui dengan menelaah informasi dari sumberdaya tsb. Sumber
daya dana dan sarana: Lihat sumber dari Pusat, prov, BLN dan masyarakat.
Sumberdaya tenaga: formasi, prospek partisipasi masyarakat (kader) dll
8. Kemungkinan intriodusir tehnologi baru yg lbh efektif dan efisien: distribusi
oralit /pil melalui kader, kemungkinan menggerakkan sektor lain.
9. Proyeksi hambatan-hambatan.
10. Hambatan kemungkinan menurunya sumberdaya
11. Hambatan resistensi masyarakat, hambatan komunikasi seperti geografi, dll.
12. Secara tdk langsung hambatan masa lalu implisit dalam gambaran trend
output. Yg perlu ditelaah apakah hambatan tsb. Akan berkurang/bertambah
dimas yad.
14. Kata Kunci yang Biasa Digunakan Untuk Perumusan Tujuan :
Contoh: Tujuan BPKP
a. Meningkatkan manajemen pemerintahan yang baik
b. Meningkatkan pelayanan prima instansi pemerintah
kepada masyarakat dengan biaya yang wajar
c. Meningkatkan akuntabilitas instansi publik
d. Meningkatkan aparatur pemerintah yg bersih dan bebas dari KKN
e. Meningkatkan iklim yang mencegah korupsi
f. Meningkatkan sinergi pengawasan
g. Meningkatykan kualitas sistem pengawasan yg baik
15. ARTI SASARAN
1. Sasaran adalah hasil yg akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah
dalam rumusan yg lebih spesifik terukur dlm kurun waktu yg lebih pendek
drpd tujuan,
2. Sasaran merupakan penjabaran tujuan yg akan dicapai/dihasilkan instanis
pemerintah dl jk wkt tahunan, semsteran, triwulanan dan bulanan
3. Sasaran diusahakan dl btk kuantitaif shg dpt diukur. Oleh karena it, sasaran
hrs menggambarkan hal yg ingin dicapai melalui Tindakan-tindakan yg akan
dilakukan utk mencapai tujuan. Sasaran fokus pada penyusunan kegiatan
shg bersifat spesifik, terinci dpt diukur dan dpt dicapai.
4. Sasaran organiasi merupakan bagian integral dlm proses perencanaan
stratejik instansi pemerintah. Fokus utama penentuan sasaran adalah
tindakan dan alokasi sumberdaya organiasi dl kegiatan/operasional
organisasi.

16. KEBERHASILAN PENCAPAIAN BERBAGAI SASARAN ORGANISASI SGT


PENTING DITINJAU UNTUK:
1. Lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jk panjang yg sifatnya
menyeluruh yg berarti menyangkut keseluruhan instansi berikut satuan
kerjanya
2. Meletakkan dasar yg kuat utk mengendalikan dan memantau kinerja
organisasi
3. Sebagai alat utk memicu agar semua bagian organisasi sadar akan
kemungkinan timbulnya permasalhan, karena adanya bidang
bidangkegiatan.

17. KRITERIA AGAR SASARAN DAPAT EFEKTIF


1. Spesifik, sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yg diinginkan bukan
cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolol ukur yg jelas
shg dpt dijadikan landasan u penyusunan srategi dan kegiatan yg spesifik
pula
2. Dapat dinilai dan diukur, sasaran harus terukur dan dpt dipergunakan u
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabiilitas harus ditanamkan
kedlm proses peencanaan, Oleh karenanya metodologi u mwengukur
pencapaian sasaran harus ditetapkan sebelum kegiatan yg teerkait dg
sasaran tsn dilaksanakan.
3. Menantang namun dpt dicapai, apabila sasaran harus dijadikan standar
kkeberhasilan, maka sasaran hrs menantang, namun tdk boleh mengandung
target yg tdk layak.
4. Berorientasi pada hasil. Sasaran harus menspesifikan hasil yg ingin dicapai
contoh: menyediakan asisten teknis bagi 50 industri kulit yg berorientasi
ekspor
5. Dpt dicapai dlm waktu 1 tahun/berlaku pd masa sekarang. Sasaran akan lbh
mudah dikelola dan dpt lebih serasi dg proses angggaran apabila dibuatnya
sesuai dg batas batas tahun fiskal.

18. Kriteria Penetapan sasaran Yang Efektif :


1. Harus “SMART”
2. Specific, harus menggambarkan sasaran spesifik.
3. Measurable, terukur dan dapat dinilai waktu dan tk. pencapaiannya
4. Aggressive but attainable, bila sasaran harus dijadikan standar keberhasilan,
mk sasaran harus menantang, namun dapat dicapai
5. Result oriented, Berorientasi pada hasil
6. Time-bound , Dapat dicapai pada kurun waktu tertentu( 1 Tahun, 2 Tahun,
dst )

19. PROSES PENETAPAN SASARAN DAN INDIKATOR PENCAPAIANNYA


1. Persiapan. Selurh data berkaitan dg hasil analisis stratejikm visi, misi yg
telah ditetapkanm t ujuan2 yg tlh ditetapkan utk menjadi prioritas serta data
data lain yg dipandang diperlukan,
2. Brainstorming.Pd tahap ini berDasarkan tujuan yg tlh ditetapkan serta data
lain yg dimiliki, lakukan brainsotrming u mengidentifikasi ssaran2 yg akan
dicapai utk setiap tujuan yg tlh berhasil diirumuskan. Sasaran yg
dirumuskan harus benar 2 akan meemberi kontribusi pd pecapaiaan tujuan,
Pd praktiknya akan banyak sekali sasaran 2 yg dpt diidenditifikasi dari setiap
tujuan. Bahkan mungkin sasaran yg berhasil diidentifikasi pd 1 tujuan akan
menjadi sasaran bagi tujuan yg lain.
3. Menetapan prioritas sasaran . Sasaran yg tlh dirumuskan akan memberi
informasi mengenai kegiatan2 apa yg hrs dilaksanakan dl rk mencaai
sasaran

20. Indikator:
Adalah nilai unit atau nilai kualitas outcome dari hasil berfungsinya suatu ouput
atau keluaran dari program / kegiatan.

21. Contoh sasaran strategis kemkes ri 2020-2024


BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
KRITERIA KEBERHASILAN RUMUSAN TUJUAN YG BAIK:
1. Dapat diterima oleh berbagai pihak dalam organisasi
2. Mudah utk disesuaikan dg perubahan yg begitu cepat
3. Dinyatakan secara jelas dan nyata
4. Cukup menantang namun masih dlm batasan utk dppt dicapai
5. Seuai dengan rumusan visi,dan misi orgnaisasi
6. Mudah dipahami

2. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah diatas mahasiswa tentunya diharapkan
dapat memetik ilmunya dan faham dengan materi yang sudah dijelaskan diatas.dan
semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca. Jika ada
kesalahan saya mohon maaf yang sebesar- besarnya.

BAGIAN II
TATACARA PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN DAN INDIKATORNYA
MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Tatacara Penyusunan strategi ( kebijakan program


dan kegiatan )
- Mata kuliah : Renstra
- Program Studi : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
STIK Husada (PSMKM)
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (2x 50 menit), BM (2x170 menit), TT (2x170
menit)
- Dosen pengampu : Achmad Ridwan, MO, dr, M.SC

- Mhs penyusun : Susi Nopitasari


bahan

- Kemampuanakhir yang diharapkan (Sub CMPK) :(Lihat di RPS MK ini)


Berperan sebagai warga negara yang bangga dan Cinta Tanah Air dan memiliki
nasionalisme.
- Materipembelajaran: (Lihat di RPS MK ini)
Materi bahan kajian ini meliputi: pendahuluan, Tatacara penyusunan strategi, kebijakan
program dan kegiatan

BAB I
PENDAHULUAN

1.3 Latar Belakang


STRATEGI adalah cara mencapai Tujuan dan sasaran
Meskipun telah ditetapkan sasaran tahunan dg jelas dan terdaPat keterkaitan yg
nyata dg tujuan 5 tahunan, akan tetapi instansi pemerintah masih sulit
mengimplementasikannya utk meraih visi dan misi organisasi.

1.4 Rumusan Masalah


3. Apa itu strategi ?
4. Apa manfaat strategi ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan pengertian tujuan strategi

2. Memahami manfaat tujuan strategi

3. Mampu menerapkannya

BAB II
PEMBAHASAN

6. Pengertian Strategi

Strategi merupakan rencana yg menyeluruh dan terpadu mengenai upaya


Upaya organisasi yg meliputi penetapan :KEBIJAKAN, PROGRAM DAN
KEGIATAN dengan memperhatikan sumberdaya organisasi serta keadaan
lingkungan yang dihadapi. Strategi hendaknya telah membahas masalah yg
diperkirakan akan timbul diwaktu yad yg mungkin dpt berubah2.

7. Tujuan Umum (Goal): sepadan dengan dampak


Pernyataan tentang kead. kehidupan masyarakat yg lbh tinggi, yg
diharapkan akan dicapai dims yad. Abstrak, sifatnya jk panjang tdk jelas wkt kapan
tujuan tsbv akan dicapai. Karena abstrak, mk ukurannyapun tdk jelas.
Tidak semata- mata akan diwujudkan oleh upaya /program kita lakukan.
Contoh: Tercapainya Masyarakat adil makmur, terwujudnya NKKBS, meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat se-tinggi-tingginya dll.

8. Cara mencapai tujuan dan sasaran

 Selain merupakan upaya untuk mengantisipasi keadaan yad, strategi akan


memberikan arah dan dorongan para pelaksana kegiatan.(Menimbulkan kesatuan
pandang utk mencapai tujuan dan sasaran)

 Pemilihan strategi adalah Proses pembuatan keputusan untuk memilih alternatif


terbaik dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran dengan cara yang paling baik

 Strategi juga harus memperhitungkan lingkungan organisasi secara keseluruhan yg


akan mempengaruhi implementasi strategi.

 Kesalahan penetapan strategi akan membawa dampak tdk dpt dilaksanakannya


strategi tsb.
 Strategi ini akan memperjelas makna dan hakikat suatu rencana stratejik
khususnya sasaran tahunan dg identifikasi rincian yg sifatya spesifik ttg bagaimana
para pimpinan harus mengelolanya.

 Dg kata lain, strategi merupakan terjemahan pemikiran ke tindakan yg diarahkan


pada penyelenggaraan operasional sehari-hari dari seluruh komponen dan unsur
orgnasiasi .

 Dg demikian, tdk ada pilihan lain bagi pimpinan organiasasi kecuali


mengembangkan berbagai strategi dg memberikan prioritas pada hal2 penting yg
terkait dg ukuran kinerja organisasi.

9. KELEMAHAN YG PERLU DIWASPADAI TERKAIT DG. STRATEGI:


- Strategi didasarkan pada prediksi. Perlu teknik probabilitas yg lebih akurat dalam
meprediksi apa yg akan terjadi dimasa depan
- Dedikasi yg berlebihan terhadap strategi yg telah ditetapkan dpt mengakibatkan
hilangnya kesempatan yg ada. Strategi harus fleksibel dalam menghadapi
lingkungan yg kompleks dan cepat berubah (perubahan strategi dimungkinkan)
- Strategi seharusnya komprehensif yg terpadu. Sayangnya adanya konflik antara
tujuan dan sasaran korporat dan divisi/bagian. Perlu konsep keseimbangan alokasi
sumberdaya dan eliminasi konflik antar divisi organisasi.
- Kesulitan menyusun pola2 kebijaksanaan, program dan kegiatan. Dalam hal ini
perlu pertimbangan pimpinan organisasi.

10. Utk mencaai tujuan dan sasaran orgnasiasi, maka strategi memerlukan
persepsi dan tekanan khusus dalam btk kebijajakn :
- Merupakan pedoman pelaksanaan tindakan atau kegiatan tertentu
- Mengatur mekanisme tindakan lanjutan utk pelaksanaan pencapaian tujuan dan
sasaran
- Menciptakan kebijakan mengarahkan pada kondisi-kondisi dimana pejabat dan
pelaksana di organisasi mengetahui apakah mereka memperoleh dukungan

11. FUNGSI KEBIJAKAN


- Memberikan petunjuk prinsip-prinsip, rambu-rambu dan signal-signal penting dalam
menyusun program dan kegiatan.
- Memberikan informasi mengenai bagaimana strategi akan dilaksanakan.
- Memberikan keyakinan bagi pelaksana (baik aparatur pemerintah maupun
masyarakat)
- Untuk kelancaran dan keterpaduan upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi

12. Jenis Kebijakan


- Kebijakan Publik
- Kebijakan Teknis
- Kebijakan alokasi sumber daya (sarana dan Prasarana)
- Kebijakan personalia
- Kebijakan keuangan
- Kebijakan Pelayanan Masyarakat
Pada instansi Pemerintah yg kecil /menengah mungkin cukup aspek penting
organisasi misal: kebijakn keuangan, kebiJakan pelayanan dll

13. Program
Program adalah kumpulan kegiatan atau aktivitas yang sistematis dan terpadu
untuk mencapai hasil dan sasaran tertentu.

14. PERUMUSAN PROGRAM DPT DILAKUKAN MELALUI PROSES SBB:


- Program merupakan alat bagi pencapaian tujuan dan sasaran. Oleh karena itu, dlm
menetapkan program, tujuan2 dan sasaran2 yg tlh ditetapkan menjadi informasi
utama utk menetapkan program. Pada thp awal informasi berkaitan dg tujuan dan
sasaran yg tlh ditetapkan dikumpulkan
- Sekanjutnya dilakukan klasifikasi2 sasaran. Klasifikasi dilakukan atas dasar
pertimbangan baik dilihat dari sisi aspek2 tertentu sesuai dg tugas pok dan fungsi
instansi, aspek-aspek kondisi tertentu yg diharapkan akan dicapai di ms
mendatang , aspek prioritas yg ingin dicapai, maupun dari sisi aspek wkt
pencapaian
- Atas dasar hsl klasifikasi diatas, dpt dirumuskan program. Penyusunan program dpt
dilengkapi dg fase pelaksanaan yg akan menuntun para pelaksanan alur yg
sistematik shg tujuan dan sasaran dpt dicapai sesuai dg harapan. Dalam
penyusunan program juga harus diprediksi berbagai kemungkinan yg dpt terjadi
akibat pelaksanan program dimaksud . Asumsi2 yg telah digunakan utk permusan
tujuan dan sasaran perlu pula dijadikan bagian yg tdk terpisahkan,
- Mengkaji ulang. Program -program yg telah berhasil dirumuskan perlu dikaji ulang
sebelum dibahas dlm tingkatan yg lbh tinggi dan disosialiasikan kpd seluruh jajaran.
Pd praktiknya mungkin terjadi bahwa dari satu sasaran yg memberikan indikasi
kegiatan-kegiatan yg akan dilaksanakan dpt diidentifikasi bbrp program, atau
sebaliknya dari beberapa sasaran yg ada dapat diidentifikasi satu program
tertentu.

15. Misi dan Tujuan

3. Misi
- Mewujudkan pelatihan yang berkualitas
- Meningkatkan mutu penunjang diklat
- Meningkatkan Aparatur Bapelkes yang professional
-
4. Visi
- Meningkatkan pelatihan SDM berbasis kompetensi
- Meningkatkan mutu pelayanan penunjang diklat
- Meningkatkan Pemberdayaan aparatur Bapelkes

16. TUJUAN DAN SASARAN


1. TUJUAN
- Meningkatkan diklat kes berbasis kompetensi
- Meningkatkan mutu pelayanan penunjang diklat
- Meningkatkan pemberdayaan aparatur Bapelkes
2. SASARAN
- Meningkatnya mutu pelayanan Bapelkes
- Meningkatnya jumlah dan kualitas pelatihan berbasis kompetensi
- Meningkatnya manajemen pelatihan kesehatan
- Meningkatnya pembinaan dan kemitraan pelatihan
- Meningkatnya komunikasi/system informasi diklat kes.
- Meningkatnya performance sarana parasarana diklat
- Meningkatnya kapasitas manajemen dan kepemimpinan aparatur Bapelkes
- Meningkatnya jumlah dan professional widyaiswara
- Meningkatnya jumlah dan kompetensi tenaga teknis
BAB III
PENUTUP

3. Kesimpulan
• Program yang baik harus memenuhi kriteria, Penjabaran lebih rinci langkah-
langkah yang diambil untuk menjabarkan kebijakan
• Mengikat/mengelompokan kegiatan sejenis

4. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah diatas mahasiswa tentunya diharapkan
dapat memetik ilmunya dan faham dengan materi yang sudah dijelaskan diatas.dan
semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca. Jika ada
kesalahan saya mohon maaf yang sebesar- besarnya.
BAGIAN III
TATACARA PENYUSUNAN TARGET DAN TAHAPAN PENCAPAIANNYA
MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Tatacara Penyusunan Target dan tahap pencapaian


kegiatan
- Mata kuliah : Renstra
- Program Studi : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
STIK Husada (PSMKM)
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (2x 50 menit), BM (2x170 menit), TT (2x170
menit)
- Dosen pengampu : Achmad Ridwan, MO, dr, M.SC

- Mhs penyusun : Susi Nopitasari


bahan

- Kemampuanakhir yang diharapkan (Sub CMPK) :(Lihat di RPS MK ini)


Berperan sebagai acuan menyusun target dan tahapan pencapaian kegiatan
- Materipembelajaran: (Lihat di RPS MK ini)
Materi bahan kajian ini meliputi: pendahuluan, Tatacara penyusunan strategi, kebijakan
program dan kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN

1.5 Rumusan Masalah


5. Apa itu Target ?
6. Apa manfaat Target ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan pengertian tujuan target

2. Memahami manfaat tujuan mencapai target

3. Mampu menerapkannya
BAB II
PEMBAHASAN

1. TATA CARA PENYUSUNAN TARGET


- Ada beberapa hal yg perlu dipertimbangkan dalam penentuan tujuan sasaran
stratetgis, program dan tujuan sasaran kegiatan, yaitu:
a. Target/tujuan komitmen global (SDG)
b. Target/tujuan komitmen nasional (RPJM)
c. Target/tujuan program 5 tahunan seperti ditetapkan dalam renstra
kesehatan daerah
- Agar penentuan tujuan/target realistis hal hal berikut perlu dipertimbangkan:
d. (1) Trend (kecenderungan) kinerja tahun tahun sebelumnya
- (2) Kemungkinan perubahan dalam sistem kesehatan (internal)
- A. adanya penambahan/pengurangan tenaga
- B. adanya prospek penambahan atau pengurangan dana
- C. adanya prospek penambahan atau pengurangan obat/bahan serta peralatan
- (3) Kemungkinan perubahan diluar sistem kesehatan (eksternal)
- A. Prospek perubahan kebijakan politik dan pembangunan daerah
- B.Prospek musim

2. TAHAPAN PENTAHAPAN KEGIATAN


- RENCANA KINERJA (RENJA) TAHUNAN (RKT)
- Perencanaan kinerja Merupakan Proses penetapan kegiatan tahunan beserta
indikator kinerjanya sesuai dengan kebijakan, program, dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Rencana stratejik.

3. Manfaat Perencanaan Kinerja


- Menghubungkan perencanaan stratejik dan Rencana tindakan. Perencanaan
kinerja, menjadi jembatan menghubungkan Rencana jk menengah dan panjang dg
kegiatan yg akan dilakukan dl rangka mewujudkan tujuan dan sasaran.
- Menajamkan dan mengoperasionalkan rangkaian perencanaan sp penganggaran.
- Memudahkan melakukan pengukuran dan penilaian kinerja;(target-target dibuat
berdasarkan Indikator Kinerja)
- Membantu monitoring dan evaluasi kinerja;(untuk pengambilan keputusan, umpan
balik)
- Memudahkan manajemen dalam menetapkan beban atau target pada unit kerja .

4. LANGKAH PENYUSUNAN RENJA


- Menetapkan Target setiap indikator sasaran
- Merumuskan kegiatan
- Merumuskan indikator, satuan indikator dan target kegiatan yang terdiri dari inputs,
outpus, outcomes, benefits dan impacts

5. TIPS’ PERUMUSAN KEGIATAN


- Merupakan penjabaran dari program kerja operasional sebagai arah pencapaian
tujuan dan sasaran yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi dan misi
organisasi.
- Merupakan Tupoksi, program kerja yang bersifat stratejik, aktivitas dominan dan
vital bagi pencapaian visi dan misi.
- Harus dapat direalisasikan dalam kurun waktu satu tahun.
- Terukur dan dapat dipastikan waktu serta tingkat pencapaiannya.
- Merupakan standar keberhasilan dalam satu tahun, sehingga harus cukup
menantang, namun tetap rasional.
- Cerminan dari strategi konkrit organisasi.

6. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN


Adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
kegiatan yang telah ditetapkan.
- Inputs (masukan)
- Outputs (keluaran)
- Outcomes (hasil)
- Benefit (manfaat)
- Impact (dampak)
7. Indikator kinerja inputs adalah :
segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dalam rangka
menghasilkan keluaran dapat berjalan dengan baik
Contoh :
Dana, SDM, peralatan dan masukan lainnya yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan
KEGIATAN: PENYEDIAAN OBAT GENERIK UNTUK PUSKESMAS
INDIKATOR INPUT: Jumlah Dana yg dibutuhkan

8. Indikator kinerja outputs adalah :


segala sesuatu berupa produk/jasa dalam bentuk fisik maupun non fisik sebagai
hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan yang digunakan.

9. Indikator kinerja outcomes adalah :


segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (outputs) kegiatan.
Merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan
dan harapan masyarakat.

10. Indikator kinerja Benefits adalah :


- Kegunaan dari suatu keluaran (outputs) yang dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat
- Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik
- Menunjukkan hal-hal yang diharapkan untuk dicapai bila outputs dapat diselesaikan
dan berfungsi secara optimal.

11. Indikator kinerja Impacts adalah :


Ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan
umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu
kegiatan .
BAB III
PENUTUP

5. Kesimpulan
- Setelah langkah-langkah diatas ditempuh, langkah selanjutnya adalah memadukan
dalam satu bentuk format Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
- Dalam bentuk ini, Rencana kinerja akan mudah dipahami untuk keselarasan antara
kegiatan yg akan dilaksanakan dengan program dan sasarannya.

6. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah diatas mahasiswa tentunya diharapkan
dapat memetik ilmunya dan faham dengan materi yang sudah dijelaskan diatas.dan
semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca. Jika ada
kesalahan saya mohon maaf yang sebesar- besarnya.
BAGIAN IV
PRAKTIK PENYUSUNAN VISI MISI+KONDISI YANG DIHARAPKAN
MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Praktik penyusunan Visi misi dan Kondisi yang
diharapakan
- Mata kuliah : Renstra
- Program Studi : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
STIK Husada (PSMKM)
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (2x 50 menit), BM (2x170 menit), TT (2x170
menit)
- Dosen pengampu : Achmad Ridwan, MO, dr, M.SC

- Mhs penyusun : Susi Nopitasari


bahan

- Kemampuanakhir yang diharapkan (Sub CMPK) :(Lihat di RPS MK ini)


Berperan sebagai acuan menyusun target dan tahapan pencapaian kegiatan
- Materipembelajaran: (Lihat di RPS MK ini)
Materi bahan kajian ini meliputi: pendahuluan, Tatacara penyusunan visi misi
BAB I
PENDAHULUAN

1.6 Latar Belakang


Tiap Misi  TujuanSasaran bisa terdiri dari beberapa Strategi ,
Tiap Strategi terdiri dari:
• KEBIJAKAN
• PROGRAM DAN
• KEGIATAN

1.7 Rumusan Masalah


7. Apa itu visi dan misi ?
8. Apa manfaat viisi dan misi ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan pengertian visi dan misi

2. Memahami manfaat tujuan mencapai visi dan misi

3. Mampu menerapkannya
BAB II
PEMBAHASAN

-
BAB III
PENUTUP

7. Kesimpulan
Visi misi harus di susun dengan memperhatikan fakror-faktor lingkungan eksternal
dan imternal daerah,,dan visi misi disusun menggunakan kata-kata yang mudah
diingat.agar visi misi tercapai harus menggunakan isu yang strategis.

8. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah diatas mahasiswa tentunya diharapkan
dapat memetik ilmunya dan faham dengan materi yang sudah dijelaskan diatas.dan
semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca. Jika ada
kesalahan saya mohon maaf yang sebesar- besarnya.
BAGIAN V
PRAKTIK MENYUSUN TUJUAN SASARAN DAN INDIKATORNYA
MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : PRAKTIK PENYUSUNAN MATRIK RENSTRA


- Mata kuliah : Renstra
- Program Studi : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
STIK Husada (PSMKM)
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (2x 50 menit), BM (2x170 menit), TT (2x170
menit)
- Dosen pengampu : ACHMAD RIDWAN,MO,dr,M.Sc

- Mhs penyusun : SUSI NOPITASARI


bahan

- Kemampuanakhir yang diharapkan (Sub CMPK) :(Lihat di RPS MK ini)


Mampu menjelaskan ruang lingkup isi buku dokumen Renstra, Matrik dan target kinerja
- Materipembelajaran: (Lihat di RPS MK ini)
Materi bahan kajian ini meliputi: Rencana Strategi, Penyusunan Tujuan, Penyusunan sasaran
dan Indikator
BAB I
PENDAHULUAN

1.8 Latar Belakang


BAGIAN VI
PRAKTIK MENYUSUN PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATORNYA
MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Menyusun VTMS,Kebijakan, Strategi, program


- Mata kuliah : Renstra
- Program Studi : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
STIK Husada (PSMKM)
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (2x 50 menit), BM (2x170 menit), TT (2x170
menit)
- Dosen pengampu : Achmad Ridwan, MO, dr, M.SC

- Mhs penyusun : Susi Nopitasari


bahan

- Kemampuanakhir yang diharapkan (Sub CMPK) :(Lihat di RPS MK ini)


Berperan sebagai acuan menyusun visi misi, kebijakan, strategi dan program
- Materipembelajaran: (Lihat di RPS MK ini)
Materi bahan kajian ini meliputi: pendahuluan, Tatacara penyusunan visi misi
BAB I
PENDAHULUAN

1.9 Latar Belakang


• Seseorang tidak akan bisa memimpin individu- individu tanpa bisa membangung
kejelasan masa depan bagi mereka.sebab pemimpin adalah penjelas masa depan.

1.10 Rumusan Masalah


9. Apa itu visi dan misi ?
10.Apa perumusan visi misi ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan pengertian visi dan misi

2. Memahami cara perumusan visi dan misi

3. Mampu menerapkannya

`
BAB II
PEMBAHASAN

-
KRITERIA TUJUAN :

1. Tujuan harus sesuai dengan visi dan misi

2. Tujuan harus menggunakan kalimat yang jelas tidak membingungkan dan


tidak multi interpretasi

3. Tujuan harus mencerminkan kebutuhan pendidikan masyarakat pengguna


madrasah

4. Tujuan harus terarah dan terfokus

5. Tujuan harus nyata dan dapat diwujudkan (realistic and implementable); dan

6. Tujuan harus terukur derajat keberhasilannya.


PENGERTIAN SASARAN

Sasaran adalah target yang terukur sebagai indikator tingkat keberhasilan dari tujuan yang
telah ditetapkan

PENGERTIAN PROGRAM

Program merupakan implementasi dari visi, misi dan tujuan. Program yang dimaksudkan
dalam makalah ini adalah program operasional.

Program operasional didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu
kelompok yang sama secara sendiri-sndiri atau bersama-sama untuk mencapai tujuan dan
sasaran (Kdon, 2006:135).

Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu, dilaksanakan oleh
satu instansi pemerintah atau lebih ataupun dalam rangka kerja sama dengan masyarakat
atau yang merupakan partisipasi aktif masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.

Wujud nyata sebuah organisasi adalah adanya program operasional yang akan
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan.
Beberapa ciri-ciri program operasional adalah:

1. Program kerja operasional didasarkan atas perumusan visi, misi, tujuan, sasaran
dan kebijakan yang telah ditetapkan.

2. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi


strategi organisasi.

3. Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber
daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan satu rencana.

4. Program operasional merupakan penjabaran riil tentang langkah-langkah yang


diambil untuk menjabarkan kebijakan.

5. Program operasional dapat bersifat jangka panjang dan menengah, atau bersifat
tahunan.

6. Program kerja operasional tidak terlepas dari kebijakan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Akdon (2006:302) menyatakan bahwa, langkah langkah perencanaan strategis terdiri


dari:

1. Perumusan visi, misi dan nilai-nilai

2. Telaah lingkungan strategik, yang terdiri dari analisis lingkungan internal, analisis
lingkungan eksternal.

3. Analisis strategik dan kunci keberhasilan.

4. Rencana Strategis yang terdiri dari merumuskan tujuan, sasaran, strategi,


kebijakan, program, kegiatan suatu organisasi

VISI

• Adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan
MISI

• Adalah perumusan umumnmengenai tindakan (upaya) yang bakan ditempuh untuk


mewujudkan visi (tindakan memenuhi seluruh kepentingan organisasi)

TUJUAN (BAKU NORMATIF)

• Adalah rumusan mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu
(memenuhi kebutuhan akan. . . . .)

SASARAN (TUJUAN SITUASIONAL)

• Adalah rumusan spesifk mengenai apa yang diinginkan pada kurun weaktu tertentu
dengan memperhitungkan dengan memoperhitungkan tantangan nayata yang
dihadapi (sasaran/tujuan situasional merupakan jabaran tujuan baku organisasi)

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI dan PROGRAM

PERENCANAAN

• Adalah proses penyusunan gambaran kegiatan dimasa depan melalui urutan


pilihan dan memperhitungkan sumber daya yang tersedia dalam rangka untuk
mencapai tujuan / perubahan yang diinginkan / ditetapkan

• Hasil dari perencanaan adalah RENCANA

RENCANA

• Adalah dokumen tentang gambaran kegiatan dimasa depan dalam rangka untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan

ANGGARAN

• Untuk menyelesaikan rencana membutuhan uang / anggaran yang berasal dari


sumber dana yang tersedia, baik dari pemerintah maupun masyarakat
KEBIJAKAN

• Adalah ketetapan yang diambil oleh pemerintah pusat/daerah untuk mencapai


tujuan

STRATEGI

• Adalah langkah2 besar berisikan program2 indikatif yang telah memperhitungkan


faktor2 external dan kapasitas internal instansi dalam rangka untuk mewujudkan
visi, misi dan tujuan

PROGRAM

• Adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan

SASARAN STRATEGI KEMENKES RI

1. Meningkatkan Tata kelola Pemerintah yang Baik dan Bersih

2. Meningkatkan Kompetensi dan Kinerja Aparatur Kementerian Kesehatan

3. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan Integrasi

4. Meningkatkan Sinergitas Antar Kementerian/Lembaga

5. Meningkatkan Daya Guna Kemitraan (Dalam dan Luar Negeri)

Meningkatkan Integrasi Perencanaan, Bimbingan Teknis dan Pemantauan Evaluasi

7. Meningkatkan Efektivitas Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

8. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

9. Meningkatkan Pengendalian Penyakit

. Meningkatkan Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan

11. Meningkatkan Jumlah, Jenis, Kualitas Dan Pemerataan Tenaga Kesehatan

12. Meningkatkan Akses, Kemandirian dan Mutu Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
BAB III
PENUTUP

9. Kesimpulan
- Arah kebijakan merupakan kebijakan utama yang diambil untuk menyelesaikan
masalah2 dan isu strategis dalam rangka mencapai sasaran pembangunan
- Perumusan arah kebijakan harus mengacu pada RPJMN, tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan
- Sebagai tindak lanjut, strategi akan menyajikan langkah2 berisikan program2
indikatif utk mewujudkan visi, misi dan tujuan pembangunan kesehatan

10. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah diatas mahasiswa tentunya diharapkan
dapat memetik ilmunya dan faham dengan materi yang sudah dijelaskan diatas.dan
semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca. Jika ada
kesalahan saya mohon maaf yang sebesar- besarnya.

Anda mungkin juga menyukai