Anda di halaman 1dari 23

KONSEKUENSI FERTILITAS TINGGI

TERHADAP PEMBANGUNAN

Presented By:
MUHAJIRIN

A. PERBEDAAN PENDAPAT
“FERTILITAS MENIMBULKAN PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN”
1. INI BUKAN MASALAH SEBENARNYA. KARENA
MASALAH SEBENARNYA ADALAH

• Keterbelakangan
•Menipisnya sumber daya alam dan kerusakan
lingkungan.
•Distribusi penduduk
•Penempatan kedudukan perempuan pada tempat
yang lebih rendah.
2. INI ADALAH ISU SENGAJA DIREKAYASA
Versi aliran neo marxis yang radikal menganggap
bahwa penekanan jumlah penduduk oleh negara
kaya merupakan upaya rasis dan genosida
mengurangi jumlah orang miskin relatif atau absolut
(yang sebagian besarnya adalah penduduk dunia
non-kulit putih) yang dianggap akan mengancam
kesejahteraan masyarakat kaya yang umumnya kulit
putih.
3. INI ADALAH FENOMENA YANG DIINGINKAN
Argumen ketiga percaya bahwa pertumbuhan penduduk
sebagai bahan penting untuk mendorong pembangunan
ekonomi. Populasi yang lebih besar akan menghasilkan
economis of scale produksi, biaya produksi yang lebih
rendah, dan pasokan tenaga kerja, meningkatkan hasil
pertanian, juga untuk melindungi negara dan kekuasaan
politik, termasuk militer akan membutuhkan banyak orang.
4. PERTUMBUHAN PENDUDUK MEMANG MEMANG MASALAH
YANG SEBENARNYA.

a.Argumentasi garis keras (ekstrem): kependudukan


dan krisis global: Pertumbuhan penduduk terlalu besar
dianggap sebagai penyebab dari hampir semua masalah
ekonomi dan sosial dunia; kemiskinan, rendahnya taraf hidup,
serta bencana kelaparan, sehingga penurunan jumlah
penduduk (negara dunia ketiga) secara paksa melalui
sterilisasi merupakan tugas mendesak,
4. PERTUMBUHAN PENDUDUK MEMANG MEMANG MASALAH
YANG SEBENARNYA.

b. Argumenttasi teoritis : siklus populasi kemiskinan dan perlunya


progaram keluarga berencana: Model dasar siklus populasi-kemiskinan
adalah penyederhanaan persamaan pertumbukan neoklasik tipe Solow
standar dengan menggunakan fungsi produksi standar “Y= f (K,L,R,T) ”.
Dengan asumsi basis sumber daya tetap, kita dapat memperoleh
hasilnya dengan rumus berikut. “y-l = α (k-l) + t” . Dari asumsi ini, maka
tanpa adanya perubahan teknologi, pertumbuhan penduduk
mengharuskan adanya peningkatan capital untuk menjaga pendapatan
perkapita suatu negara agar tetap konstan.
4. PERTUMBUHAN PENDUDUK MEMANG MEMANG MASALAH
YANG SEBENARNYA.

C. Argumentasi empiris lainnya: tujuh konsekuensi negatif


pertumbuhan penduduk
1. Pertumbuhan ekonomi: pertumbuhan penduduk dapat memperendah
pendapatan perkapita hampir semua negara berkembang.
2. Kemiskinan dan ketimpangan: pertumbuhan penduduk yang cepat telah
menimpa hampir seluruh orang miskin (dalam sekala keluarga).
Meskipun korelasi agregat antara ukuran kemiskinan dan pertumbuhan
penduduk tidak konklusif.
4. PERTUMBUHAN PENDUDUK MEMANG MEMANG MASALAH
YANG SEBENARNYA.
C. Argumentasi empiris lainnya: tujuh konsekuensi negatif
pertumbuhan penduduk
3. Pendidikan: semakin tinggi pertumbuhan penduduk maka biaya untuk
pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah akan semakin menipis
dan akan menurunkan kualitas demi kuantitas pendidikan. Meskipun
data mengenai hal ini adakalanya tidak jelas.
4. Kesehatan: tingginya fertilitas akan merugikan kesehatan ibu dan anak
karena jarak kehamilan yang dekat dan fertilitas yang tinggi
memperbesar resiko kesehatan pada ibu dan anak pada saat
kehamilan
4. PERTUMBUHAN PENDUDUK MEMANG MEMANG MASALAH
YANG SEBENARNYA.
C. Argumentasi empiris lainnya: tujuh konsekuensi negatif
pertumbuhan penduduk
5. Pangan: semakin banyak jumlah penduduk maka semakin besar kebutuhan akan
pangan, jika tidak diimbangi produksi dan pemenuhan kebutuhan pangan maka
dapat terjadi kalangkaan pangan.
6. Lingkungan hidup: lingkungan hidup juga akan terancam karena perluasan
pemukiman dan juga pembuangan limbah-limbah yang dapat membahayakan
lingkungan.
7. Migrasi internasional: ini dianggap dapat terjadi baik legal maupun ilegal karena
kebutuhan akan pekerjaan atau yang hal lain yang mengakibatkan migrasi dari
negara berkembang menuju negara maju.
KONSEKUENSI FERTILITAS TINGGI
TERHADAP PEMBANGUNAN
B. TUJUAN DAN SASARAN: MENUJU SEBUAH KONSENSUS
KESAMAAN PANDANGAN KONSEKUENSI
FERTILITAS TINGGI TERHADAP PEMBANGUNAN

1. Pertumbuhan penduduk bukanlah penyebab utama dari


tingkat hidup yang rendah, kesenjangan yang ekstrim
2. Masalah penduduk bukan hanya masalah kuantitas tetapi
melibatkan kualitas hidup dan kesejahteraan material
3. Pertumbuhan penduduk yang cepat tidak berfungsi untuk
mengintensifkan masalah keterbelakangan dan membuat
prospek pengembangan yang jauh lebih terpencil.
KONSEKUENSI FERTILITAS TINGGI
TERHADAP PEMBANGUNAN

C.BEBERAPA PENDEKATAN KEBIJAKAN


KEBIJAKAN YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK
MEMBERIKAN PENGARUH BAGI POPULASI DUNIA

1. Kebijakan umum dan khusus pemerintah negara berkembang untuk dapat


memulai, mempengaruhi dan bahkan mengendalikan pertumbuhan dan
distribusi penduduk.
2. Kebijakan umum dan khusus pemerintah negara maju untuk dapat
mengurangi konsumsi yang tidak proporsional mereka sumber daya dunia
yang terbatas dan mempromosikan distribusi yang lebih adil dari manfaat
kemajuan ekonomi global.
3. Kebijakan umum dan khusus bahwa pemerintah negara maju dan
lembaga bantuan internasional dapat memulai untuk membantu negara-
negara berkembang mencapai tujuan populasi mereka
KEBIJAKAN NEGARA BERKEMBANG

• Memberikan persuasi untuk memiliki keluarga yang lebih kecil


melalui media dan proses pendidikan, Meningkatkan program
keluarga berencana untuk memberikan pelayanan kesehatan dan
kontrasepsi
• Memanipulasi insentif dan disinsentif ekonomi untuk memiliki anak-
misalnya, melalui penghapusan atau pengurangan subsidi bersalin,
atau memaksa orang untuk memiliki keluarga yang lebih kecil
melalui kekuatan undang-undang negara dan denda.
YANG DILAKUKAN NEGARA MAJU

• Negara-negara maju dapat menyederhanakan


gaya hidup dan kebiasaan konsumsi,
• meliberalisasi kondisi hukum untuk imigrasi
internasional pekerja tidak terampil dan keluarga
miskin mereka dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin
ke Amerika Utara, Eropa, Jepang, dan Australia.
PROGRAM PENYELESAIAN MASALAH POPULASI

• Melalui penelitian teknologi kontrol kesuburan (pil kontrasepsi, alat


kontrasepsi dalam rahim modern (IUD), sterilisasi) untuk
meningkatkan efektivitas teknologi kontrasepsi.
• bantuan keuangan dari negara-negara maju untuk program
keluarga berencana, pendidikan publik dan populasi nasional,
serta kegiatan penelitian kebijakan di negara-negara
berkembang
PENDUDUK, KEMISKINAN DAN
PEMBANGUNAN:

STUDY KASUS CHINA DAN INDIA:


DUA NEGARA DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI CEPAT
DENGAN PENDUDUK TERPADAT DI DUNIA.
KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN CHINA

• Ketika komunis mengambil alih kekuasaan pada tahun


1949, Mao Zedong mendukung kelahiran yang lebih
banyak dengan pandangan semakin banyak maka
negara akan semakin kuat. Kebijakan ini dilaksanakan
hingga pada tahun 1950-an ketika China mengalami
bencana kelaparan.
SETELAH MENGALAMI BENCANA KELAPARAN
• Pada tahun 1980, china memprakarsai kebijakan baru
yang sangat ketat ala Draco (legislator Yunani Kuno) yaitu
satu keluarga satu anak. Akibat dari kebijakan ini, terjadi
aborsi calon anak wanita karena kebanyakan mereka
memilih anak laki-laki untuk melanjutkan nama keluarga.
• Hasil penelitian Amartya Sen (1992) memperkirakan
bahwa 44 sampai 55 juta perempuan telah “hilang” di
China, dan hingga 2010 diperkirakan jumlah
penduduknya tidak melebihi 1,4 miliar.
• Sebuah laporan komisi kependudukan dan perencanaan
keluarga China tahun 2007 memperkirakan pada tahun
2020 China memiliki 30 juta laki-laki yang lebih banyak
daripada pperempuan yang siap menikah.
• Dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, pakar
ekonomi Shang Jin dan Xiaobo Zhiang dalam
penelitiannya menyebutkan bahwa meningkatnya
tabungan di China disebabkan karena investasi kompetitif
di bidang perumahan dan akumulasi kekayaan oleh
keluarga yang ingin mendapatkan mempelai permepuan
buat anak laki-lakinya.
KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DI INDIA

• Berbeda dengan china yang menjalankan


depopulasi dengan berbagai kebijakan setelah
bencana kelaparan, India dengan pertambahan
populasi yang luar biasa, melakukan program KB
meskipun tidak pernah mengalami bencana
kelaparan.
• Pada tahun 1975-1977, perdana menteri Indira Gandhi melakukan tindakan
pengendalian melalui kekuasan dictator melalui sterilsasi paksa, dan program ini
gagal
• Pada tahun 1980 hingga 2000-an, program KB berhasil dipraktikan secara lebih
luas dengan pendekatan ketentuan pembatas, misalkan pada tahun 2001; orang
yang memiliki anak ke-tiga setelah tahun itu, dilarang mencalonkan diri sebagai
anggota dewan desa
• pada tahun 2004 terjadi kegemparan setelah adanya laporan bahwa angka
kelahiran di kalangan Muslim lebih tinggi daripada dikalangan Hindu, dan terjadi
kasus “ perempuan yang hilang” seperti yang terjadi di China, dengan
perbandingan 130 anak laki-laki per 100 anak perempuan.
• Penurunan fertilitas di Kerela (wilayah penelitian) dicapai terutama melalui nilai-
nilai baru yang menunjukkan pentingnya dialog politik dan social, serta papan
relkame serta bentuk periklanan lainnya
WALLAHU A’LAM.
WASSALAMU ‘ALAIKUM
• Diskusi dan penajaman dalam sudut pandang ekonomi islam
1. ?
2.

Anda mungkin juga menyukai