PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kelaparan adalah salah satu masalah yang masih kompleks dalam dunia
global.Ada beberapa negara di berbagai benua masih merasakan hal ini.Kelaparan
adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak dapat makan dalam jangka waktu yang
cukup lama, sehingga dapat menimbulkan penyakit kurang gizi dan busung
lapar.Penyebab bencana kelaparan biasanya dikarenakan adanya konflik, kemiskinan,
kekeringan, ataupun korupsi yang dilakukan dalam pemerintahan. Sebenarnya yang
1
menjadi masalah dalam bencana kelaparan bukan hanya tidak ada barang-barang yang
dapat dikonsumsi tetapi kemampuan daya beli masyarakat yang rendah dan tidak
adanya koordinasi yang baik.oleh karena itu makalah pengantar kependudukan ini
akan membahas mengenai kelaparan. Yang merupakan suatu masalah yang sampai
saat ini belum terselesaikan dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam tugas kelompok ini, penyusun yang membahas mengenai masalah
kemiskinan dan kelaparan, didapatkan rumusan masalah yang akan dibahas dalam
analisis permasalahan. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
C. TUJUAN
D. MANFAAT
A. Bagi Penulis
Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas dari
mata kuliah Keperawatan Komunitas.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI KEMISKINAN
Secara harfiah, kemiskinan berasal dari kata dasar miskin yang artinya tidak
berharta-benda (Poerwadarminta, 1976).
Menurut Kamus Bahasa Indonesia kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat
berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup .
Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan
yang layak sebagai warga negara.
Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan bahwa kemiskinan
adalah ketidakmampuan individu dan atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya.Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil satu pengertian bahwa
kemiskinan adalah suatu situasi baik yang merupakan proses maupun akibat dari
adanya ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungannya untuk
kebutuhan hidupnya.
3
4. Faktor Strukltural
Menunjuk pada struktur atau system yang tidak adil, tidak sensitive dan tidak
accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi
miskin.Contoh, system ekonomi neoriblarisme yang diterapkan di Indonesia telah
menyebabkan petani, nelayan, dan pekerja sector informal terjerat dan sulit keluar
dari kemiskinan.Sebaliknya stimulus ekonomi, pajak dan iklim investasi lebih
menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan.
C. KLASIFIKASI KEMISKINAN
Menurut Max-Neef et. al, sekurangnya ada 6 (enam) macam kemiskinan yang
ditanggung komunitas, yaitu :
1. Kemiskinan subsistensi, penghasilan rendah, jam kerja panjang, perumahan
buruk, fasilitas air bersih mahal.
2. Kemiskinan perlindungan, lingkungan buruk (sanitasi, sarana pembuangan
sampah, polusi), kondisi kerja buruk, tidak ada jaminan atas hak pemilikan tanah.
3. Kemiskinan pemahaman, kualitas pendidikan formal buruk, terbatasnya akses
atas informasi yang menyebabkan terbatasnya kesadaran atas hak, kemampuan
dan potensi untuk mengupayakan perubahan.
4. Kemiskinan partisipasi, tidak ada akses dan kontrol atas proses pengambilan
keputusan yang menyangkut nasib diri dan komunitas.
5. Kemiskinan identitas, terbatasnya perbauran antar kelompok sosial,
terfragmentasi.
6. Kemiskinan kebebasan, stres, rasa tidak berdaya, tidak aman baik di tingkat
pribadi maupun komunitas.
4
5. Tingakat kejahatan meningkat , Masyarakat Indonesia jadi terdesak untuk
memperoleh pendapatan dengan cara-cara kejahatan karena dengan cara yang
baik mereka tidak mempunyai modal yaitu ilmu dan ketermpilan yang cukup.
E. DEFINISI KELAPARAN
Kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan,
biasanya saat perut telah kosong baik dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk
waktu yang cukup lama.Kelaparan adalah bentuk ekstrem dari nafsu makan
normal.Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada kondisi kekurangan gizi
yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang relatif
lama, biasanya karena kemiskinan, konflik politik, maupun kekeringan cuaca.
Kelaparan juga bisa dikatakan sebagai kondisi hasil dari kurangnya konsumsi
pangan kronik (Lenhart 1989; Ngongi 1999)
Secara ekonomi, kelaparan adalah kekurangan makanan karena ketersediaan
terbatas atau tidak pasti makanan yang bergizi cukup dan aman, atau kemampuan
terbatas atau tidak pasti untuk memperoleh makanan dengan cara yang dapat diterima
secara sosial dapat diterima.
5
5. Diperkiran bahwa didunia ada kira-kira 800 juta penderita kelaparan dan
malnutrisi, yaitu 100 kali lebih banyak dari yang meninggal karena kelaparan dan
malnutrisi itu setiap tahunnya.
6. Pada hakekatnya, dibutuhkan hanya sedikit bahan dasar saja untuk memungkinkan
si miskin berkesinambungan dalam memproduksi makanan. Termasuk dalam
bahan dasar ini adalah bibit yang berkualitas tinggi, alat-alat yang sesuai dan
kemudahan dalam mendapatkan air. Sekedar peningkatan dalam teknik pertanian
dan cara penyimpanan makanan juga akan menolong.
7. Banyak pakar dalam bidang kelaparan percaya bahwa pada akhirnya jalan terbaik
untuk mengurangi kelaparan adalah lewat pendidikan. Orang-orang yang
berpendidikan adalah bibit yang terbaik dalam meningkatkan diri dari kemiskinan
yang menjadi penyebab kelaparan.
G. PENYEBAB KELAPARAN
kelaparan adalah suatu keadaan di mana saat tubuh masih membutuhkan
makanan, biasanya saat perut telah kosong baik dengan di sengaja maupun tidak di
sengaja untuk waktu yang cukup lama dan membawa seseorang mengalami saket
yang luar biasa.. Kelaparan adalah bentuk ekstrim dari nafsu nafsu makan
normal.Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada kondisi kekurangan gizi
yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar maupun kecil untuk jangka
waktu yang relatif lama, biasanya terjadi karena :
1. Kemiskinan
Masyarakat miskin adalah masyarakat yang jauh dari hidup sejahtera
dan tidak menunjukkan dalam keadaan yang baik, dan kondisi manusia di
mana orang-orangnya dalam keadaan kekurangan materi, sehingga dalam
hidupnya mengalami keadaan yang tidak sehat dan psikisnya tidak dalam
kondisi damai.
Dalam realita kehidupan masyarakat masih terdapat banyak penduduk
miskin yang tersebar di perkotaan dan pedesaan.Diantara masyarakat miskin
di pedesaan ini, yang kondisi kemiskinannya paling rentan adalah yang
berdiam di wilayah terpencil.Wilayah terpencil adalah wilayah yang tidak
terhubungkan dengan prasarana transportasi (darat, laut maupun udara) dan
komunikasi dengan pusat-pusat pertumbuhan terkecil sekalipun.Wilayah
terpencil berada di pulau-pulau kecil maupun di pedalaman.Di beberapa
wilayah pedesaan terpencil ini bermukim masyarakat adat dan masyarakat
umum.Mereka adalah masyarakat yang masih sangat terbelakang, belum
6
mampu mengembangkan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya
dan sangat sedikit menerima sentuhan pembangunan. Sehingga, besar
kemungkinan untuk terjadiya kelaparan pada masyarakat miskin.
2. Konflik politik
Konflik politik yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kelaparan
yang dahsyat bagi kehidupan masyarakat. Konflik politik ini biasanya
disebabkan proses disorganisasi terjadi perbedaan faham tentang tujuan
kelompok sosialnya, tentang norma-norma sosial yang hendak diubah, serta
tentang tindakan didalam masyarakat. Apabila tidak terdapat tindakan dalam
menghadapi perbedaan ini, maka dengan sendirinya langkah pertama menuju
disintegrasi terjadi.Jadi, disorganisasi terjadi apabila perbedaan atau jarak
antara tujuan sosial dan pelaksanaan terlalu besar.
Suatu kelompok sosial selalu dipengaruhi oleh beberpa faktor, maka
pertentangan atau konflik akan berkisar pada penyesuaian diri ataupun
penolakan dari faktor-faktor sosial tersebut. Adapun faktor-faktor sosial yang
menuju integrasi tersebut ialah tujuan dari kelompok, sistem sosialnya,
tindakan sosialnya.Pertentangan yang terjadi dalam kelompok maupun diluar
kelompok memiliki hubungan yang saling pengaruh mempengaruhi.Untuk itu,
Makin tinggi konflik dalam kelompok, makin kecil peluang integarasi
kelompok.Sedangkan makin besar permusuhan terhadap kelompok luar, makin
besar integrasi.
Dengan adanya permasalahan yang tak kunjumg usai antar
kepentingan politik yang memperebutkan kekuasaan, sudah dapat dipastikan
akan terjadi kerusakan dalam kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat
sulit mendapatkan bahan makanan dan disitulah bencana kelaparan tak dapat
terhindarkan.
3. Faktor alam
Faktor alam juga merupakan penyebab kelaparan, terjadinya
kekeringan yang berkepanjangan, sehingga masyarakat tak dapat menanam
tanaman sebagai jalan mempertahankan kehidupan. Kekeringan (drought)
secara umum bisa didefinisikan sebagai pengurangan pesediaan air atau
kelembaban yang bersifat sementara secara signifikan di bawah normal atau
volume yang diharapkan untuk jangka waktu khusus.Kekeringan dapat
diartikan juga sebagai suatu keadaan dimana terjadi kekurangan air, dalam hal
7
ini biasanya dikonotasikan dengan kekurangan air hujan. Pengertian lain
adalah kekurangan dari sejumlah air yang diperlukan, dimana keperluan air ini
ditentukan oleh kegiatan ekonomi masyarakat maupun tingkat sosial
ekonominya. Dengan demikian kekeringan adalah interaksi antara dua
fenomena yaitu kondisi sosial ekonomi dan kondisi alam.Karena kekeringan
terjadi hampir di semua daerah dunia dan memiliki karakteristik yang berbeda-
beda, definisi yang berlaku harus secara regional bersifat khusus dan
memfokuskan pada dampak-dampaknya. Dampak dari kekeringan muncul
sebagai akibat dari kurangnya air, atau perbedaan-perbedaan antara
permintaan dan persediaan akan air.
8
H. DATA PENDERITA KURANG GIZI MENURUT FAO
BAB III
PEMBAHASAN
Wasi, balita di Serang yang memiliki kebiasan aneh makan batu bata akibat kemiskinan orang tuanya.
(foto:Rasyid Ridho/Sindonews)
9
Sumber: SINDOWES, Senin 11 Mei 2015
SERANG - Nawasi, balita umur dua setengah tahun di Kampung Cipare Kidul, Desa
Bandung, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten memiliki kebiasaan aneh dan
tidak wajar yaitu makan batu bata.
Anak pasangan Hafsah dan Hambali ini sudah melakukan kebiasan tak wajar tersebut
sejak satu setengah tahun lalu.
Akibatnya, balita yang akrab disapa Wasi itu, kondisinya sangat memprihatinkan,
bobot badanya terus menurun, sehingga terlihat seperti penderita gizi buruk dengan
perut buncit dan tulang badanya menonjol.
"Saya hanya bisa pasrah, kalau dilarang dia menangis. Kita kasih nasi juga gak mau,
dia seperti ini sejak satu setengah tahun lalu," kata Hambali, ayah sang balita.
Selain perawakannya seperti penderita gizi buruk, Wasi juga diduga menderita
penyakit hepatitis menyerang hati lantaran mengkonsumsi batu bata.
"Dulu dua kakaknya meninggal karena gizi buruk, mau bawa ke rumah sakit tidak
punya uang, makan ajah udah susah mas," keluhnya
"Ekonomi keluarganya kurang mampu, dinding rumah cuma batu bata disusun.Akibat
sering makan batu bata dan tidak ada asupan gizi, wasi mengalami gizi buruk,"
pungkasnya.
B. INDIKATOR KEMISKINAN
Indikator utama kemiskinan menurut BAPPENAS dapat di lihat dari :
1. Kurangnya pangan,sandang dan perumahan yang tidak layak.
2. Terbatasnya kepemilikan tanah dan alat-alat produktif.
3. Kurangnya kemampuan membaca dan menulis
4. Kurangnya jaminan dan kesejahteraan hidup
5. Kerentanan dan keterpurukan dalam bidang social dan ekonomi
6. Ketidakberdayaan atau daya tawar yang rendah
7. Akses terhadap ilmu pengetahuan yang terbatas.
10
C. CARA MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Untuk mengatasi masalah kemiskinan, pemerintah memiliki peran yang
besar.Namun dalam kenyataannya, program yang dijalankan oleh pemerintah belum
mampu menyentuh pokok yang menimbulkan masalah kemiskinan ini.Ada beberapa
program pemerintah yang sudah dijalankan dan dimaksudkan sebagai solusi untuk
mengatasi masalah kemiskinan ini.Seperti di antaranya adalah program Bantuan
Langsung Tunai yang merupakan kompensasi yang diberikan usai penghapusan
subsidi minyak tanah dan program konversi bahan bakar gas.Selain itu ada juga
pelaksanaan bantuan di bidang kesehatan yaitu jaminan kesehatan masyarakat atau
Jamkesnas.Negara wajib menyediakan jaminan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang dasar 1945.
Cara cara yang Pemerintah lakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan
1) Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Program Bantuan Langsung Tunai yang merupakan kompensasi yang diberikan
usai penghapusan subsidi minyak tanah dan program konversi bahan bakar gas.
Namun kedua hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan
angka kemiskinan.Bahkan beberapa pakar kebijakan negara menganggap, bahwa hal
tersebut sudah seharusnya dilakukan pemerintah.Baik ada atau tidak ada masalah
kemiskinan di Indonesia.Negara wajib menyediakan jaminan kesejahteraan
masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945.
11
f) Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
g) Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil
h) Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan
ketahanan keluarga
i) Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah
j) Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan
berusaha bagi masyarakat miskin.
12
b. Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan
penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.
c. Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban
bencana sosial.
d. Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang
memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan
pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di
SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan
sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga
Harapan (PKH).
e. Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi
persyaratan
13
sedangkan PNPM Perkotaan mencakup sekitar 10 juta penduduk miskin. Adapun
lapangan kerja baru yang tercipta adalah 12,5-14,4 juta per tahun dengan asumsi di
setiap kecamatan pada Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan Program
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) ada 8-20 desa yang berpartisipasi
dengan asumsi setiap desa rata-rata menciptakan sekitar 250 lapangan kerja baru per
tahun.
Sasaran GERDU TASKIN adalah keluarga miskin yang terdiri dari keluarga
Pra Sejahtera, sejahtera I karena alasan ekonomi. Data nama dan alamat keluarga
14
miskin tersedia di setiap Desa/Kelurahan.
Sebagai program utama GERDU TASKIN, upaya pemberdayaan terhadap
keluarga miskin secara prinsip bertujuan untuk memberikan motivasi dan dukungan
penuh untuk memulai dan mengembangkan usaha-usaha ekonomi produktif, sesuai
dengan potensi dan peluang yang tersedia. Beberapa program yang termasuk dalam
upaya memberdayakan keluarga miskin yaitu,
Kita sebagai warga Negara yang baik harusnya turut membantu pemerintah
dalam mengatasi kemisikinan. Karena pemerintah bukan apa-apa tanpa peran kita
sebagai masyarakat, berikut adalah cara yang dapat kita lakukan,yaitu :
15
2. Menghapuskan korupsi. Sebab, korupsi adalah salah satu penyebab layanan
masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian
menjadikan masayarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga
negara sebagaimana mestinya. Pemerintah memang telah menjalankan
program ini, namun belum dapat terealisasikan dengan baik.
3. Menggalakkan program zakat. Di Indonesia, Islam adalah agama mayoritas.
Dan dalam Islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk
menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di antara masyakrat dan mengurangi
kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di Indonesia, ditengarai mencapai
angka 1 trilliun setiap tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan
menjadi potensi besar bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
16
masyarakat miskin kepada pelayanan dasar, Membangun dan menyempurnakan
sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin, Membangun Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
B. SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18