Disusun oleh:
Nama
: Lukman Hakim
NIM
: 14./364891/GE/07736
Program Studi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan wilayah perbatasan memiliki keterkaitan yang sama erat dengan
misi pembangunan nasional, terutama untuk menjamin keutuhan dan kedaulatan
wilayah, pertahanan keamanan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di
wilayah perbatasan. Paradigma baru, pengembangan wilayah perbatasan adalah
dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung
berorientasi inward looking menjadi outward looking sehingga wilayah tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan
dengan negara tetangga. Wilayah perbatasan mempunyai nilai strategis dalam
mendukung keberhasilan pembangunan nasional yang ditunjukkan oleh karakteristik
kegiatan antara lain: mempunyai dampak penting bagi kedaulatan negara, merupakan
faktor pendorong bagi peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat
sekitarnya, mempunyai keterkaitan yang saling mempengaruhi dengan kegiatan yang
dilaksanakan di wilayah lainnya yang berbatasan dengan wilayah maupun antar
negara, mempunyai dampak terhadap kondisi pertahan dan keamanan, baik skala
regional maupun nasional.
Wilayah perbatasan Indonesia umumnya masih merupakan daerah tertinggal
dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi yang masih sangat terbatas.
Implikasinya, daerah perbatasan masih menghadapi permasalahan dalam hal: aspek
ideologi, aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, aspek pertahanan dan
keamanan. Salah satu yang mendapat perhatian serius dalam menanggulangi
permasalahan di daerah perbatsan adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) daerah perbatasan.
Hal ini disebabkan, selama ini pembagunan di wilayah perbatasan hanya
ditinjau dari aspek ekonomi saja, bukan sebagai masalah kebangsaan. Padahal, aspek
kebangsaan adalah faktor penting yang bisa menjadi kunci mengatasi masalah daerah
perbatasan yang sulit dipecahkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya sebuah
pendidikan kebangsaan dalam bentuk wawasan kebangsaan untuk menanamkan
kesadaran, sikap dan perilaku cinta tanah air yang tinggi. Wawasan kebangsaan
mengacu pada pengertian pengenalan, pemahaman, kesadaran, dan sikap terhadap
pilar kehidupan berbangsa dan bernegara diiringi dengan langkah nyata dari
pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mengembangkan daerah perbatasan
melalui berbagai kebijakan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran wawasan kebangsaan dalam pembangunan daerah perbatasan
2. Bagaimana langkah konkret dalam mengimplementasikan wawasan kebangsaan
untuk membangun daerah perbatasan
D. MANFAAT PENULISAN
Karya tulis ilmiah ini diharapkan akan bermanfaat baik secara teoretis maupun
praktis. Secara teoretis, karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan referensi tentang upaya
perbaikan moral remaja Indonesia. Sementara untuk manfaat praktis dari karya tulis
ilmiah ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagai media edukasi bagi masyarakat mengenai cara cerdas untuk membentuk
generasi muda yang bermoral.
2. Sebagai masukan bagi semua pihak, baik internal maupun eksternal untuk bahan
koreksi diri demi mewujudkan generasi masa depan Indonesia yang bermoral.
C. METODE PENULISAN
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan beberapa metode dalam
pengumpulan dan pengolahan data. Data-data yang terkumpul penulis dapatkan
melalui studi pustaka. Studi pustaka dilakukan oleh penulis dengan mengakses
informasi di internet, esai, buku, karya tulis, skripsi, tesis, dan tulisan ilmiah populer
lain terkait wawasan kebangsaan dan pembangunan daerah perbatasan.
Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskripsi
kualitatif. Data-data yang penulis peroleh berupa data verbal. Data tersebut diolah
menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam bentuk rangkaian paragraf yang
disusun secara padu. Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah memahami materi
yang penulis disajikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Wawasan Kebangsaan
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya melihat atau
memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara
melihat.Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya
sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia adalah merupakan
sebuah pedoman yang masih bersifat filosofia normatif. Sebagai perwujudan dari
rasa dan semangat kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia. Akan tetapi
situasi dan suasana lingkungan yang terus berubah sejalan dengan proses
perkembangan kehidupan bangsa dari waktu ke waktu. Wawasan Kebangsaan atau
Wawasan Nasional Indonesia harus senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan
perkembagan dan berbagai bentuk implementasinya.
Memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung di dalam
konsepsi
Wawasan
Kebangsaan
atau
Wawasan
Nasional
Indonesia
akan
menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan dari setiap warga bangsa tentang posisi
dan peran masing-masing ditengah-tengah masyarakat yang serba majemuk. Hal ini
berarti suasana kondisi yang mendorong perkembangan setiap individu sehingga
terwujud ketahanan pribadi dapat menciptakan suatu ketahanan nasional Indonesia.
Wawasan Kebangsaan adalah konsep politik bangsa Indonesia yang
memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air
(laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak
terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup
segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam.
Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang
merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia. Sebagai satu kesatuan
negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah
satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas
aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan
Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi,
ekonomi
dan
perdagangan
dengan
negara
tetangga.
Sedangkan
BAB III
PEMBAHASAN
sustainable. Konsep ini lebih luas dari hanya semata-mata memenuhi kebutuhan
dasar (basic needs) atau menyediakan mekanisme untuk
mencegah proses
pemiskinan lebih lanjut (safety net), tetapi juga keberlanjutan pembangunan dalam
masyarakat. Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu
yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang
bersangkutan. Suatu masyarakat yang mempunyai kualitas SDM yang cukup
memadai, akan memiliki keberdayaan yang tinggi. Selain itu nilai-nilai intrinsik
dalam masyarakat juga menjadi sumber keberdayaan, seperti kekeluargaan, dan
kegotongroyongan.
Keberdayaan
masyarakat
adalah
unsur
dasar
yang
dimiliki; (2) Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat
(strengtening). Penguatan ini meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut
penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan akses kepada berbagai
peluang (opportunities) yang membuat masyarakat menjadi makin berdaya; (3)
Memberdayakan mengandung pula arti melindungi (protecting). Dalam proses
pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, karena kurang
berdaya dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, dalam konsep pemberdayaan
masyarakat, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar
sifatnya. Apakah berupa advokasi sosial, atau dukungan peraturan perundangan yang
memihak golongan lemah.
Upaya pemberdayaan masyarakat tidak hanya melibatkan intervensi dari luar,
tetapi melibatkan pula potensi dan sumber daya masyarakat yang mungkin untuk
dikembangkan. Upaya pemberdayaan haruslah responsif terhadap permasalahan dan
kebutuhan yang ada dalam masyarakat. Dengan kata lain bahwa upaya
pemberdayaan dapat dirancang dengan baik apabila didukung oleh data dan
informasi yang akurat tentang kondisi obyektif suatu masyarakat.
Hingga kini data dan informasi tentang kondisi daerah perbatasan masih sangat
terbatas. Banyak hal yang belum terpapar secara jelas dan lengkap tentang kondisi
daerah perbatasan, baik menyangkut permasalahan kesejahteraan sosial, sumber
daya, maupun kebutuhan masyarakatnya. Oleh karena itu pemerintah pusat maupun
daerah masih mengalami hambatan dalam merumuskan kebijakan, dan merancang
program yang responsif terhadap kondisi permasalahan daerah perbatasan. Untuk itu
maka studi awal tentang daerah perbatasan menjadi penting, sebelum dirumuskan
kebijakan mapun rancangan program yang responsif sesui dengan kondisi yang ada
Tidak hanya itu, segala bentuk respon dan tindakan dalam mengembangkan
suatu tatanan kebijakan baik dari tuingkat pusat maupun daerah harus berdasar pada
aspek kebangsaan dengan mengutamakana kepentingan kesejahteraan sosial
masyarakat, bukan hanya mengacu pada keuntungan ekonomi belaka. Wawasan
Kebangsaan ini berfungsi sebagai landasan paradigma pembangunan yang memang
seharusnya dijalankan dalam rangka menyejahterakan masyarakat baik s=dari segi
ekonomi, sosial, dan budaya sehingga masyarakat memiliki sebuah integritas yang
tinggi akan NKRI meski wilayahnya yang berbatasan dengan negara lain.
iklim
adalah
ancaman
bahaya
laten
terorisme,
komunisme
dan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persoalan di daerah perbatasan yang selama ini dialami Indonesia secara
berlarut-larut tidak semata-mata hanya merupakan permasalahan ekonomi, sosial,
dan politik belaka, namun juga menyangkut pesoalan kebangsaan yang sangat perlu
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Daerah Perbatasan Mengalami Krisis Kebangsaan. (artikel online)
http://fikom.tarumanagara.ac.id/tri-darma/community-service/295-daerahperbatasan-mengalami-krisis-kebangsaan.html (diakses Sabtu, 6 Desember
2014 pukul 11.00 WIB)
Djalal Hasjim. 2012. Wawasan Kebangsaan Dan Sistim Keamanan Perbatasan Demi
Keutuhan Bangsa Dan Negara. (artikel online) http://belanegarari.com/2012/
04/24/wawasan-kebangsaan-dan-sistim-keamanan-perbatasan-demi-keutuhanbangsa-dan-negara/ (diakses Sabtu, 6 Desember 2014 pukul 11.00 WIB)
Eddy, Sianturi, dan Nafsiah. 2011. Strategi Pengembangan Perbatasan Wilayah
Kedaulatan
NKRI
(artikel
online).
http://balitbang.kemhan.go.id/
q=content/strategi-pengembangan-perbatasan-wilayah-kedaulatan-nkri (diakses
Sabtu, 6 Desember 2014 pukul 11.00 WIB)
Saudah. Wawasan Kebangsaan. (makalah online). https://www.academia.edu/6370541/
Wawasan_kebangsaan (diakses Sabtu, 6 Desember 2014 pukul 11.00 WIB)
Sutaat. 2012. Pemberdayaan Masyarakat Daerah Perbatasan Antar Negara. (jurnal
online).http://puslit.kemsos.go.id/upload/post/files/de61f2970a85f3e92daf9cfd
7a43cbe9.pdf. (diakses Sabtu, 6 Desember 2014 pukul 11.00 WIB)