Anda di halaman 1dari 23

Proses Distribusi Demografi

dan Distribusi Pendapatan


Kuliah #5
Perekonomian Indonesia
Program Extension FEB UI
2021
Distribusi Demografi dan Pendapatan
• Merupakan Proses sosial (non ekonomi) yang terjadi seiring
meningkatnya pendapatan per kapita

• Indikator proses tersebut adalah :


• Alokasi Tenaga Kerja Sektoral
• Share dari Tenaga Kerja Sektro Primer (terutama pertanian)
• Share dari Tenaga Kerja Sektro Industri Manufaktue
• Share Tenaga Kerja Sektor Jasa
• Share dari Penduduk yang tinggal di Perkotaan (% of Total Population)
• Distribusi Pendapatan
• Kurva Kuznet
• Index Gini dan Kurva Lorenz
Transisi Demografi
• Proses penurunan tingkat fertilitas sampai terciptanya tingkat populasi yang stabil
• Konsep ini menjelaskan mengapa hampir semua negara maju melewati tiga
tahapan :
• Tahap pertama, sebelum modernisasi ekonomi, negara tersebut mengalami laju
pertumbuhan penduduk yang stabil dan lambat selama berabad-abad . Penyebabnya Angka
kelahiran tinggi, dan angka kematian juga tinggi
• Tahap kedua, ketika adanya modernisasi, yang pendapatan yang meningkat yang
menghasilkan kemajuan kesehatan , makanan yang bergizi dan berbagai peningkatan kualitas
hidup, sehingga secara perlahan angka harapan hidup meningkat dari rata-rata 40 tahun
menjadi 60 tahunan. Akibatnya angka kematian menurun , namun tidak segera diikuti
menurunnya angka kelahiran  Laju Pertumbuhan penduduk meningkat tajam . Tahapan ini
awal dari transisi demografi .
• Tahapan ketiga ,adanya dorongan dan pengaruh positif dari modernisasi serta pembangunan
yang menyebabkan turunnya tingkat fertilitas . Tingkat kelahiran menurun sampai sama
rednahnya dengan tingkat kematian, sehingga laju pertumbuhan penduduk rendah atau
bahkan nol
Transisi Demografi
Kaitan Transisi Demografi dan Peningkatan
Pendapatan
• Pada awal proses pembangunan , peningkatan pendapatan per kapita
biasanya diikuti oleh penurunan angka kematian yang lebih cepat dari pada
penurunan angka kelahiran  Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi ,
banyak penduduk usia muda dan usia tua, dependency ratio meningkat
• Dengan pendapatan perkapita yang terus meningkat, pendidikan
meningkat, angka kelahiran menurun , laju pertumbuhan penduduk
menurun dan jumlah penduduk yang menjadi tanggungan usia produktif
akan menurun
• Indikator Dependency Ratio =
(penduduk usai 0-14thn + penduduk usia di atas 65 tahun)/ Jumlah
penduduk usian 15-64 thn
Urbanisasi
• Seiring meningkatnya pendapatan per kapita, share penduduk di perkotaan juga
akan meningkat
• Proses Urbanisasi : perpindahan penduduk dari desa ke kota . Ingat model Dual Sektor dari
Lewis
• Menurut Todaro, urbanisasi karena kesempatan kerja yang makin sempit di sektor pertanian
, tingkat upah rendah di sektor pertanian,
• Urbanisasi bukan karena industrialisasi ?
• Tetpai karena upah di sektor industri lebih tinggi dibandingkan di sektor pertanian
• Indikator proses urbanisasi : perubahan proporsi penduduk yang tingga di
perkotaan dan yang tinggal di perdesaan

Tahun Perdesaan (%) Perkotaan (%) Total (Jiwa )


1971 82.71 17.29 118 367 850
1980 77.62 22.38 146 776 473
1990 69.07 30.93 179 247 723
2010 49.9 50.10 238, 5 juta jiwa
2020 56.7 43.3 270 203 917
Ketenagakerjaan
• Seiring dengan
meningkatnya
pendapatan per
kapita , share
penduduk yang
bekerja di sektor
primer menurun
dan yang bekerja di
sektor manufaktur
dan jasa meningkat
Menurunnya share tenaga kerja sektor pertanian

Sumbangan pada lapangan kerja (%)


70

64,16
60
55,93 55,87

50

45,28

40 39,87

32,87
30 29,76

20
12,15
10,14 14,911
9,08
10 12,96 13,23

6,5
0
1970 1980 1990 2000 2010 2015 2019 2020

Sumber : BPS (2021), diolah Pertanian Manufaktur


Masalah Ketenagakerjaan
• Indikator
• Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK = (Jumlah Angkatan Kerja/ Junlah Penduduk Usia
Kerja )*100
• Pengelompokan tenaga kerja menurut lapangan usaha
• Jenis dan status pekerjaan
• Pengangguran
• Penduduk Usia Kerja : Penduduk berusia 15 tahun atau lebih
• Penduduk Usia Kerja :
• Angkatan Kerja
• Bukan Angkatan Kerja
• Angkatan kerja
• Bekerja
• Sedang mencari pekerjaan
• Bukan Angkatan Kerja
• Usia kerja tapi tidak bekerja karena alasan masih skeolah, mengurus rumah tanggan tanpa
dibayar, tidak mau bekerja karen dapat memenuhi kebutuhannya tanpa harus bekerja
Jenis Pekerjaan Status Pekerjaan
• Tenaga Profesional, teknisi dan • Bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain
sejenisnya • Bekerja dengan dibantu anggota rumah tangga /
buruh tidak tetap
• Tenaga kepemimpinan dan • Berusaha dengan Buruh Tetap
ketatlaksanaan
• Buruh/Karyawan
• Tenaga tatausaha dan sejenisnya • Pekerja Keluarga
• Tenaga Usaha Penjualan
• Tenaga Usaha Jasa
Semakin meningkatnya pendapatan per kapita, maka jenis
• Tenaga Usaha Pertanian, pekerjaan akan mengarah ke ?
kehutanan , perburuan dan
perikanan
Semakin meningkatnya pendapatan per kapita, maka status
• Tenaga produksi, operator alat pekerjaan akan mengarah ke ?
pengankutan dan pekerja kasar
• Lainnya Status pekerjaan mana yang mengarha ke sektor informal ?
Definis Menurut BPS
• Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih.
• Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja,
atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
• Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang
masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.
• Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau
membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu
yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pola kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu
usaha/kegiatan ekonomi.
• Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah keadaan dari seseorang yang mempunyai pekerjaan
tetapi selama seminggu yang lalu sementara tidak bekerja karena berbagai sebab, seperti: sakit, cuti,
menunggu panenan, mogok dan sebagainya.

• Contoh:
• Pekerja tetap, pegawai pemerintah/swasta yang sedang tidak bekerja karena cuti, sakit, mogok, mangkir, mesin/ peralatan perusahaan
mengalami kerusakan, dan sebagainya.
• Petani yang mengusahakan tanah pertanian dan sedang tidak bekerja karena alasan sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya
(menunggu panen atau musim hujan untuk menggarap sawah).
• Pekerja profesional (mempunyai keahlian tertentu/khusus) yang sedang tidak bekerja karena sakit, menunggu pekerjaan
berikutnya/pesanan dan sebagainya. Seperti dalang, tukang cukur, tukang pijat, dukun, penyanyi komersial dan sebagainya
Pengangguran
• Penganggur terbuka, terdiri dari:
• Mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan.
• Mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha.
• Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan.
• Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum molai bekerja.
• TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) adalah persentase jumlah pengangguran
terhadap jumlah angkatan kerja.
• Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam seminggu).
• Pekerja Tidak Penuh terdiri dari:
• Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam
seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (daholu disebut
setengah pengangguran terpaksa).
• Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam
seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu
disebut setengah pengangguran sukarela).
Sumber : Sakernas, 2020
Sumber : Sakernas, 2020
Sumber : Sakernas, 2020
Distribusi Pendapatan
• Perbedaan Pendapatan terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber
daya dan faktor produksi, terutama kepemilikan barang modal (capital stock).
• Kelompok masyarakat yang memiliki barang modal lebih banyak akan mendapatkan
pendapatan yang lebih banyak.
• Distribusi Pendapatan antar Kelompok Penduduk  Indikatornya : Gini Rasio
• Distribusi Pendapatan antar Wilayah (Desa vs Kota, Jawa vs Luar Jawa, KBI vs KTI )
• Teori Kuznet (Kurva U terbalik)
• Pola distrbusi pendapatan di mana semakin tinggi pendapatan per kapita akan diiriingi
memburuknya distribusi pendapatan (ketimpangan meningkat) , namun pada suatu tingkat
pendapatan tertentu akan membaik dnegan meningkatnya pendapatan
• Pada tahap awal pertumbuhan terjadi ketidakmerataan sebagai akibat dari proses
industrialisasi dan urbanisasi (terutama di negara berkembang), disebabkan oleh
terkonsentrasinya pembangunan di sektor modern. Pendapatan di sektor industri dan
sektor jasa tidak hanya lebih tinggi, tapi juga terdistribusi dengan tidak merata.
Klasifikasi Distribusi Pendapatan
Functional Distribution of Income
• Ditunjukkan dari perubahan pangsa atau share
bagian pendapatan dari kelompok-kelompok
tertentu dalam masyarakat.
• Misalnya: distribusi pendapatan antara pemilik
modal dengan pekerja.
Personal Size Distribution of Income
• Ditunjukkan dengan pembagian pendapatan
menurut kelas pendapatan tertentu
• Dapat diukur dengan menggunakan Koefisien Gini
atau Gini Coefficient dengan menggunakan teknik
kurva Lorenzt.

Koefisien Gini bergerak antara nilai 0 sampai dengan 1


Kurva Lorenz : Untuk Menghitung Gini Index
Persen 100

Kumulatif
90
penduduk
80

70

60

50

40

30

20

10

0 Persen
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kumulatif
pendapatan
Menghitung Gini Index
Kelas Pengeluaran Persen Penduduk Ribu Total % Total % Pengeluaran % Kumulatif (Yi+Yi-1)*((Pi-
Pengeluaran Per Kapita Penduduk orang Pengeluaran Pengeluaran Kumulatif Penduduk Yi + Yi-1 Pi-Pi-1 Pi-1)

< 2000 1565 10.19 14285.5 22356807.5 2.86 2.86 10.19

2000-2999 2511 19.36 27141.1 68151302.1 8.73 11.60 29.55 14.46 19.36 279.9624354

3000-3999 3480 17.87 25052.2 87181656 11.17 22.77 47.42 34.36 17.87 614.0652957

4000-4999 4478 13.63 19108.1 85566071.8 10.96 33.73 61.05 56.50 13.63 770.0445871

5000-5999 5468 9.85 13808.9 75507065.2 9.67 43.40 70.90 77.13 9.85 759.7705328

6000-6999 6886 12.47 17481.9 120380363.4 15.42 58.83 83.37 102.23 12.47 1274.834491

7000-9999 8876 6.41 8986.3 79762398.8 10.22 69.05 89.78 127.88 6.41 819.6833198

10000-14999 11970 6.33 8874 106221780 13.61 82.66 96.11 151.70 6.33 960.2772099

>= 15000 24821 3.89 5453.4 135358841.4 17.34 100.00 100.00 182.66 3.89 710.5302531
140191.4 780486286.2 100
6189.168125

Gini = 0.3810832
Distribusi Pendapatan Menurut Kriteria Bank
Dunia
• Bila 40% penduduk termiskin , pengeluarannya lebi kecil dari 12 %
dari keseluruhan pengeluaran , maka negara/ daerah tersebut
mengalami ketimpangan tinggi
• Bila 40% penduduk termiskin , pengeluarannya antara 12 % -17%
keseluruhan pengeluaran , maka negara/ daerah tersebut mengalami
ketimpangan sedang
• Bila 40% penduduk termiskin , pengeluarannya lebih dari 17%
keseluruhan pengeluaran , maka negara/ daerah tersebut mengalami
ketimpangan rendah
Perkembangan Kemiskinan dan Ketimpangan
di Indonesia

P0: Persentase Kemiskinan (%)


P1 : Indeks Kedalaman Kemiskinan
P2 : Indeks Keparahan Kemiskinan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai