64,16
60
55,93 55,87
50
45,28
40 39,87
32,87
30 29,76
20
12,15
10,14 14,911
9,08
10 12,96 13,23
6,5
0
1970 1980 1990 2000 2010 2015 2019 2020
• Contoh:
• Pekerja tetap, pegawai pemerintah/swasta yang sedang tidak bekerja karena cuti, sakit, mogok, mangkir, mesin/ peralatan perusahaan
mengalami kerusakan, dan sebagainya.
• Petani yang mengusahakan tanah pertanian dan sedang tidak bekerja karena alasan sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya
(menunggu panen atau musim hujan untuk menggarap sawah).
• Pekerja profesional (mempunyai keahlian tertentu/khusus) yang sedang tidak bekerja karena sakit, menunggu pekerjaan
berikutnya/pesanan dan sebagainya. Seperti dalang, tukang cukur, tukang pijat, dukun, penyanyi komersial dan sebagainya
Pengangguran
• Penganggur terbuka, terdiri dari:
• Mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan.
• Mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha.
• Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan.
• Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum molai bekerja.
• TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) adalah persentase jumlah pengangguran
terhadap jumlah angkatan kerja.
• Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam seminggu).
• Pekerja Tidak Penuh terdiri dari:
• Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam
seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (daholu disebut
setengah pengangguran terpaksa).
• Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam
seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu
disebut setengah pengangguran sukarela).
Sumber : Sakernas, 2020
Sumber : Sakernas, 2020
Sumber : Sakernas, 2020
Distribusi Pendapatan
• Perbedaan Pendapatan terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber
daya dan faktor produksi, terutama kepemilikan barang modal (capital stock).
• Kelompok masyarakat yang memiliki barang modal lebih banyak akan mendapatkan
pendapatan yang lebih banyak.
• Distribusi Pendapatan antar Kelompok Penduduk Indikatornya : Gini Rasio
• Distribusi Pendapatan antar Wilayah (Desa vs Kota, Jawa vs Luar Jawa, KBI vs KTI )
• Teori Kuznet (Kurva U terbalik)
• Pola distrbusi pendapatan di mana semakin tinggi pendapatan per kapita akan diiriingi
memburuknya distribusi pendapatan (ketimpangan meningkat) , namun pada suatu tingkat
pendapatan tertentu akan membaik dnegan meningkatnya pendapatan
• Pada tahap awal pertumbuhan terjadi ketidakmerataan sebagai akibat dari proses
industrialisasi dan urbanisasi (terutama di negara berkembang), disebabkan oleh
terkonsentrasinya pembangunan di sektor modern. Pendapatan di sektor industri dan
sektor jasa tidak hanya lebih tinggi, tapi juga terdistribusi dengan tidak merata.
Klasifikasi Distribusi Pendapatan
Functional Distribution of Income
• Ditunjukkan dari perubahan pangsa atau share
bagian pendapatan dari kelompok-kelompok
tertentu dalam masyarakat.
• Misalnya: distribusi pendapatan antara pemilik
modal dengan pekerja.
Personal Size Distribution of Income
• Ditunjukkan dengan pembagian pendapatan
menurut kelas pendapatan tertentu
• Dapat diukur dengan menggunakan Koefisien Gini
atau Gini Coefficient dengan menggunakan teknik
kurva Lorenzt.
Kumulatif
90
penduduk
80
70
60
50
40
30
20
10
0 Persen
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kumulatif
pendapatan
Menghitung Gini Index
Kelas Pengeluaran Persen Penduduk Ribu Total % Total % Pengeluaran % Kumulatif (Yi+Yi-1)*((Pi-
Pengeluaran Per Kapita Penduduk orang Pengeluaran Pengeluaran Kumulatif Penduduk Yi + Yi-1 Pi-Pi-1 Pi-1)
2000-2999 2511 19.36 27141.1 68151302.1 8.73 11.60 29.55 14.46 19.36 279.9624354
3000-3999 3480 17.87 25052.2 87181656 11.17 22.77 47.42 34.36 17.87 614.0652957
4000-4999 4478 13.63 19108.1 85566071.8 10.96 33.73 61.05 56.50 13.63 770.0445871
5000-5999 5468 9.85 13808.9 75507065.2 9.67 43.40 70.90 77.13 9.85 759.7705328
6000-6999 6886 12.47 17481.9 120380363.4 15.42 58.83 83.37 102.23 12.47 1274.834491
7000-9999 8876 6.41 8986.3 79762398.8 10.22 69.05 89.78 127.88 6.41 819.6833198
10000-14999 11970 6.33 8874 106221780 13.61 82.66 96.11 151.70 6.33 960.2772099
>= 15000 24821 3.89 5453.4 135358841.4 17.34 100.00 100.00 182.66 3.89 710.5302531
140191.4 780486286.2 100
6189.168125
Gini = 0.3810832
Distribusi Pendapatan Menurut Kriteria Bank
Dunia
• Bila 40% penduduk termiskin , pengeluarannya lebi kecil dari 12 %
dari keseluruhan pengeluaran , maka negara/ daerah tersebut
mengalami ketimpangan tinggi
• Bila 40% penduduk termiskin , pengeluarannya antara 12 % -17%
keseluruhan pengeluaran , maka negara/ daerah tersebut mengalami
ketimpangan sedang
• Bila 40% penduduk termiskin , pengeluarannya lebih dari 17%
keseluruhan pengeluaran , maka negara/ daerah tersebut mengalami
ketimpangan rendah
Perkembangan Kemiskinan dan Ketimpangan
di Indonesia