Anda di halaman 1dari 4

Tugas Ekonomi Sumber Daya Manusia

Nama : Nur Ni’mat Oktavia Abdjul

Nim : 912418052

Kelas/angkatan : A/2018

Soal :

1. Apakah perbedaan fungsi produksi Cob-Douglas dan constan Elasticity of subtitution


(CES)?
2. Coba anda jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. CSR
b. DRS
c. IRS

Gambarkan dengan kurva masing – masing

3. Apa yang dimaksud dengan padat karya dan padat modal?


4. Carilah data PDRB untuk provinsi Gorontalo dari 2013 sampai dengan 2018
5. Bagaimana anda menyikapi tentang buruh di Indonesia. Cari data tentang pemburuhan di
Indonesia

Jawaban :

1. Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah fungsi produksi yang sangat popular untuk
menggambarkan elastisitas factor input (modal dan tenaga kerja) serta distribusi
pendapatan antara factor input tersebut. Sedangkan fungsi produksi CES ( Constant
Elastisity of substitutions) adalah:
Qi=γ ¿ ; (γ >0 ; 0< δ <1 ; v > 0 ; ρ≥−1)
2. Penjelasan CSR, DRS, dan IRS sekaligus dengan kurva :
a. Skala hasil disebut constan return to scale (SCR) karena ketika masing – masing
factor input berubah naik 100% maka output juga berunah naik 100% dari output
semula. Pada gambar dibawah ini factor input K naik dari 1 unit ke 2 unit (ΔK = 1 =
100%) dan factor input L juga naik dari 1 unit ke 2 unit (ΔL = 100%) dan dapat
menghasilkan kenaikan output dari 100 unit ke 200 unit (ΔQ = 100 unit = 100%.
b. Disebut Descreasing Return To Scale (DRS) karena ketika masing – masing berubah
naik 200% dari input semula tetapi output hanya berubah naik 100 % dari output
semula. Dalam gambar dibawah ini input K naik dari 1 unit ke 3 unit (ΔK = 2 =
200%) dan factor input L juga naik dari 1 unit ke 3 unit (ΔL = 2 = 200%) tetapi hanya
dapat menghasilkan kenaikan output dan 100 unit ke 200 unit (ΔQ = 100 unit =
100%).

c. Disebut Increasing Return To Scale (IRS) karena ketika masing – masing factor input
– input berubah naik 100% dari input semula tetapi output dapat berubah naik 200%
dari output semula. Dalam gambar dibawah ini factor input K naik dari 1 unit ke 2
unit (ΔK = 1 = 100%) dan factor input L juga naik dari 1 unit ke 2 unit (ΔL = 1 =
100%) dan dapat menghasilkan kenaikan output dari 100 unit ke 300unit (ΔQ = 200
unit = 200%).
3. Padat karya adalah suatu skala kegiatan produksi dimana jumlah factor produksi tenaga
kerja lebih besar disbanding factor produksi modal. Sedangkan padat modal adalah
suatu kegiatan produksi dimana jumlah factor produksi modal lebih besar dibanding
factor produksi tenaga kerja.
4. PDRB provinsi Gorontalo dari 2013 – 2018

5. Kesejahteraan masyarakat di Indonesia merupakan masalah yang sering menjadi sorotan,


salah satunya adalah masalah kesejahteraan buruh. Upah buruh di Indonesia terbilang
rendah dibandingkan dengan negara lain, sehingga pemilik modal atau investor lebih
suka berinvestasi di Indonesia karena modal yang dikeluarkan untuk menggaji pegawai
lebih dapat diminimalisir. Buruh dianggap sebagai robot, sedangkan pemilik modal
adalah pemainnya. Kerja keras yang mereka lakukan tidak sepadan. Tidak heran jika
masalah perupahan menjadi masalah utama yang tidak pernah ada habisnya.
Perlindungan dan perbaikan kesejahteraan buruh masih kurang menjadi pertimbangan
pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan pemerintah yang kurang berpihak pada
buruh.

Data Tentang Perupahan di Indonesia Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015-2018

Jenis Upah Rata-rata Per Jam Pekerja (Rupiah)


Kelamin 2015 2016 2017 2018
Laki-laki 11.513 14.101 15.583 15.892
Perempuan 11.119 13.458 13.492 14.142

Anda mungkin juga menyukai