(Disusun untuk memenuhi tugas Ekonomi SDM yang diampuh oleh Pak
Zulkarnain Ilyas Idris, SE.,M.Si)
Disusun Oleh :
(912418052)
KELAS A
FAKULTAS EKONOMI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Serikat Pekerja Di Negara Prancis ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas [dosen/guru] pada [bidang studi/mata kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah].
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [topik
makalah] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI .ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ..1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Konfiderasi Umum Buruh 2
2.2 Serikat Pekerja Mogok, Prancis Lumpuh .2
2.3 Serikat Buruh: Revolusi dari Bawah, Reformisme di Atas ..4
BAB III PENUTUP 7
3.1 Kesimpulan 7
DAFTAR PUSTAKA 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Para pelancong dihadapkan pada kekacauan hari kedua di Prancis pada Jumat
(6/12), saat serikat pekerja terus menekan pemerintah dengan aksi mogok kerja.
Tujuan mereka adalah memaksa Presiden Emmanuel Macron mencabut reformasi
pensiun yang membuat hampir satu juta orang turun ke jalanan. Puluhan kereta dan
penerbangan dibatalkan. Banyak sekolah ditutup atau hanya menawarkan tempat
penitipan anak. Sebanyak empat dari delapan kilang minyak negara tetap tidak
beroperasi, meningkatkan prospek kekurangan bahan bakar.
Operator kereta api SNCF telah menghentikan penjualan tiket hingga akhir
pekan. Sebanyak 90% kereta TGV berkecepatan tinggi kembali dibatalkan pada
Jumat dan sedikit perbaikan yang diharapkan selama akhir pekan ini. Setengah dari
kereta Eurostar antara Paris dan London telah berhenti, dan hanya dua dari tiga kereta
Thalys yang melayani rute Paris, Brussel, dan Amsterdam masih berjalan. "Saya
2
seharusnya naik kereta api ke Metz (timur laut Perancis). Saya memesan tiket tiga
hari yang lalu, tetapi sudah dibatalkan dan saya tidak mendapat informasi," kata
Rachel Pallamidessi kepada AFP di stasiun yang melompong di kota Strasbourg,
Jumat (6/12).
Direspons Keras Sementara sebagian besar unjuk rasa Kamis dilakukan dalam
aksi damai, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan puluhan
demonstran berpakaian hitam. Sebagian orang telah menghancurkan jendela dan
melemparkan batu selama pawai Paris, dengan satu trailer konstruksi dibakar.
Beberapa puluh orang ditangkap, tiga wartawan terluka setelah dilaporkan terkena
gas air mata atau granat kejut, termasuk seorang jurnalis Turki yang dipukul di
wajahnya. Bentrokan juga dilaporkan di Nantes, Lyon, dan kota-kota lain. Hal ini
mengingatkan kekerasan yang telah merusak, ketika beberapa protes rompi kuning
mingguan meletus November lalu. Sejumlah maskapai menurunkan penerbangan saat
pengontrol lalu lintas udara keluar dari pekerjaannya. Air France membatalkan 30%
penerbangan domestik dan 10% dari rute internasional terdekat. Di Paris, sembilan
dari 16 jalur kereta ibukota ditutup. Sementara banyak kereta lainnya hanya
beroperasi pada jam-jam sibuk, mendorong para komuter beralih ke sepeda, skuter
listrik, dan alternatif lain. Namun masih harus dilihat apakah protes akan menyamai
3
besarnya serangan 1995 terhadap perbaikan sistem pensiun. Saat itu, Perancis lumpuh
selama tiga minggu sejak November hingga Desember 1995, dalam sebuah tindakan
yang memaksa pemerintah untuk mundur. Macron yang seorang mantan bankir
investasi, berhasil mendorong serangkaian reformasi kontroversial. Termasuk
melonggarkan undang-undang ketenagakerjaan dan memperketat akses ke tunjangan
pengangguran. Namun ini adalah pertama kalinya berbagai kelompok yang tidak puas
datang bersama untuk melakukan aksi protes. Sejauh ini Macron belum berbicara
secara terbuka tentang penghentian. Meskipun seorang pejabat presiden yang
meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan pada Kamis, presiden
bersikap tenang. “(Presiden) bertekad melaksanakan reformasi ini (dalam suasana)
mendengarkan dan berkonsultasi.”
Bahkan para pekerja dari profesi yang secara tradisional apatis – seperti
pekerja kantoran atau kerah putih – mulai bergerak. Misalnya, 160 pengacara
memulai pemogokan total pada 4 Desember atas upayanya untuk mengkonter
reforma terhadap sistem pengadilan. Para pengacara ini menyatakan solidaritas
mereka pada rompi kuning dan melakukan protes bersama di luar pengadilan Beizers.
Tindakan ini sangat signifikan mengingat peristiwa 1968, di mana pemogokan umum
revolusioner juga mencakup lapisan masyarakat yang sangat luas, termasuk juru tulis,
administrator, pegawai negeri dan sebagainya.
Berbeda dengan radikalisme yang ada di akar rumput, para pimpinan dari
enam konfederasi serikat buruh ini (tidak termasuk serikat buruh SUD) justru sangat
moderat. Mereka menandatangani pernyataan bersama yang “menolak semua bentuk
kekerasan dalam mengekspresikan tuntutan”, alih-alih mengutuk kekerasan brutal
polisi dan juga kekerasan kapitalisme yang setiap hari mengunjungi kehidupan rakyat
pekerja. Mereka menyambut negosiasi dari pemerintah dan tidak sedikitpun bicara
tentang demonstrasi yang akan datang. Pernyataan yang memalukan ini dianggap
4
sebagai sinyal persetujuan langsung terhadap seruan Macron untuk “bertemu dan
berbicara”, alih-alih mendorong aksi pemogokan.
Tindakan para pemimpin serikat buruh ini membuat marah anggota akar
rumput serikat buruh, yang berkoordinasi dengan rompi kuning sejak awal gerakan.
Pernyataan bersama itu segera dikutuk oleh cabang-cabang lokal serikat buruh.
Misalnya, serikat buruh CGT perhimpunan departemen 13 (di Toulouse)
mengeluarkan pernyataan tegas yang mengecam pernyataan bersama yang
ditandatangani para pimpinan federasi. Mereka mengatakan: “kami akan terus
mengecam dan memerangi kekerasan yang sebenarnya datang dari kelas penguasa
terhadap kelas pekerja”.
Anggota CGT yang ada di sektor energi, cabang Paris, juga mengutuk
pernyataan bersama ini. Mereka akan bergabung dengan pekerja transportasi yang
berafiliasi dengan CGT dengan mogok selama 48 jam. CGT perhimpunan
departemen 59 di Lille juga telah bergabung dengan dalam memprotes pernyataan
bersama tersebut. Mereka turut menuntut sebuah pertemuan darurat dari pimpinan
nasional CGT. Sungguh sangat kontras antara radikalisme di bawah dan reformisme
di jajaran kepemimpinan, yang semakin jelas dari hari ke hari. Sementara anggota
dan serikat-serikat di cabang bergerak semakin dekat ke rompi kuning dan menarik
kesimpulan yang berani dan bahkan revolusioner terhadap rezim Macron, para
pemimpin federasi serikat ini justru takut terhadap radikalisme di bawah yang
mungkin akan bergerak terlalu jauh, dan mencoba mengeremnya. Sangat mungkin
kemarahan dan frustrasi atas tindakan kepemimpinan CGT ini akan menghasilkan
pemberontakan melawan Philipe Martinez dan kepemimpinan CGT lainnya.
5
Sementara itu, dengan hari aksi yang direncanakan oleh CGT pada 14
Desember, sangat penting untuk serikat-serikat buruh di tingkatan lokal untuk terus
terlibat dalam perjuangan dan merapat ke kelas pekerja yang terorganisir di lingkaran
rompi kuning. Sebisa mungkin mereka harus meningkatkan kampanye pemogokan
dan memilih secara demokratis kepemimpinan nasional untuk membawa gerakan ini
ke depan. Saat ini ada bahaya bahwa tindakan kepemimpinan federasi serikat dalam
pernyataan bersama itu akan memperdalam persepsi bahwa serikat buruh yang ada
berdiri berdampingan dengan penguasa. Ini bisa membuat serikat buruh yang
mendukung rompi kuning sebelumnya akan terisolasi dari gerakan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konfederasi Umum Buruh (Perancis : Confédération Générale du
Travail , CGT) adalah pusat serikat pekerja nasional, yang didirikan pada
tahun 1895 di kota Limoges. Ini adalah yang pertama dari lima
konfederasi serikat pekerja utama Perancis.
Pemogokan itu merupakan ujian terakhir keberanian Macron setelah
berbulan-bulan aksi protes dari guru, pekerja rumah sakit, polisi, dan
petugas pemadam kebakaran. Aksi tersebut mengakhiri satu tahun
kerusuhan sosial yang dipicu oleh gerakan protes rompi kuning. Serikat
pekerja mengatakan, usulan Macron untuk sistem pensiun tunggal akan
memaksa jutaan orang di sektor publik dan swasta untuk bekerja jauh
melampaui usia pensiun resmi 62 tahun. Selain itu, sistem yang diusulkan
presiden akan menghilangkan puluhan perencanaan terpisah untuk pekerja
sektor publik. Pemerintah akan mengungkap rincian rencana minggu
depan, tetapi telah menyampaikan orang akan wajib bekerja lebih lama
untuk mempertahankan sistem.
Anggota CGT yang ada di sektor energi, cabang Paris, juga mengutuk
pernyataan bersama ini. Mereka akan bergabung dengan pekerja
transportasi yang berafiliasi dengan CGT dengan mogok selama 48 jam.
CGT perhimpunan departemen 59 di Lille juga telah bergabung dengan
dalam memprotes pernyataan bersama tersebut. Mereka turut menuntut
sebuah pertemuan darurat dari pimpinan nasional CGT.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://brt.st/6okM