Anda di halaman 1dari 11

STUDI KASUS : SERIKAT PEKERJA DI NEGARA PRANCIS

(Disusun untuk memenuhi tugas Ekonomi SDM yang diampuh oleh Pak
Zulkarnain Ilyas Idris, SE.,M.Si)

Disusun Oleh :

NUR NI’MAT OKTAVIA ABDJUL

(912418052)

KELAS A

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORNTALO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Serikat Pekerja Di Negara Prancis ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas [dosen/guru] pada [bidang studi/mata kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah].
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [topik
makalah] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Zulkarnain Ilyas Idris,


SE.,M.Si, selaku Dosen Mata Kuliah Ekonomi SDM yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI .ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ..1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Konfiderasi Umum Buruh 2
2.2 Serikat Pekerja Mogok, Prancis Lumpuh .2
2.3 Serikat Buruh: Revolusi dari Bawah, Reformisme di Atas ..4
BAB III PENUTUP 7
3.1 Kesimpulan 7
DAFTAR PUSTAKA 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Serikat kerja adalah organisasi yang didirikan oleh pekerja dengan
tujuan agar pekerja memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih besar
terhadap pengusaha dalam memperjuangkan perbaikan hak – haknya dan
kesejahteraannya. Menurut UU tentang serikat pekerja nomor 21 tahun 2000
pengertian serikat pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan
untuk pekerja baik di perusahaan atau di luar perusahaan yang bersifat bebas,
terbuka, mandiri demokratis dan bertabggung jawab guna memperjuangkan
serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
Tujuan berdirinya Serikat Pekerja adalah memberikan perlindungan,
pembelaan hak dan kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan yang layak
bagi pekerja dan keluarganya. Fungsi serikat diantaranya adalah (a) sebagai
pihak/wakil pekerja dalam perbuatan perjanjian kerja bersama dan
penyelesaian perselisihan industry, (b) sebagai sarana menciptakan hubungan
industrial yang harmonis, (c) sebagai sarana penyalur aspirasi dalam
memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Konfiderasi Umum Buruh?


2. Mengapa serikat pekerja Prancis Mogok?
3. Apa itu Serikat Pekerja : Revolusi dari Bawah, Reformisme di Atas?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Konfiderasi Umum Buruh


2. Untuk mengetahui alasan serikat pekerja Prancis Mogok
3. Untuk mengetahui Serikat Pekerja : Revolusi Dari Bawah, Reformisme di
Atas

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konfiderasi Umum Buruh

Konfederasi Umum Buruh (Perancis : Confédération Générale du


Travail , CGT) adalah pusat serikat pekerja nasional, yang didirikan pada tahun 1895
di kota Limoges. Ini adalah yang pertama dari lima konfederasi serikat pekerja utama
Perancis. Ini adalah yang terbesar dalam hal suara (32,1% pada pemilihan profesional
2002, 34,0% pada pemilihan 2008), dan terbesar kedua dalam hal jumlah
keanggotaan.

Keanggotaannya menurun menjadi 650.000 anggota pada 1995-96


(keanggotaannya lebih dari dua kali lipat ketika François Mitterrand terpilih sebagai
Presiden pada tahun 1981), sebelum meningkat hari ini menjadi antara 700.000 dan
720.000 anggota, sedikit lebih sedikit daripada Confédération Française
Démocratique du Travail (CFDT). [1]

Menurut sejarawan M. Dreyfus, arah CGT perlahan-lahan berkembang, sejak


1990-an, di mana ia memutus semua hubungan organik dengan Partai Komunis
Perancis (PCF), mendukung sikap yang lebih moderat. CGT memusatkan
perhatiannya, khususnya sejak pemogokan umum tahun 1995 , terhadap serikat
pekerja di sektor swasta.

2.2 Serikat Pekerja Mogok, Prancis Lumpuh

Para pelancong dihadapkan pada kekacauan hari kedua di Prancis pada Jumat
(6/12), saat serikat pekerja terus menekan pemerintah dengan aksi mogok kerja.
Tujuan mereka adalah memaksa Presiden Emmanuel Macron mencabut reformasi
pensiun yang membuat hampir satu juta orang turun ke jalanan. Puluhan kereta dan
penerbangan dibatalkan. Banyak sekolah ditutup atau hanya menawarkan tempat
penitipan anak. Sebanyak empat dari delapan kilang minyak negara tetap tidak
beroperasi, meningkatkan prospek kekurangan bahan bakar.

Operator kereta api SNCF telah menghentikan penjualan tiket hingga akhir
pekan. Sebanyak 90% kereta TGV berkecepatan tinggi kembali dibatalkan pada
Jumat dan sedikit perbaikan yang diharapkan selama akhir pekan ini. Setengah dari
kereta Eurostar antara Paris dan London telah berhenti, dan hanya dua dari tiga kereta
Thalys yang melayani rute Paris, Brussel, dan Amsterdam masih berjalan. "Saya

2
seharusnya naik kereta api ke Metz (timur laut Perancis). Saya memesan tiket tiga
hari yang lalu, tetapi sudah dibatalkan dan saya tidak mendapat informasi," kata
Rachel Pallamidessi kepada AFP di stasiun yang melompong di kota Strasbourg,
Jumat (6/12).

Pemogokan itu merupakan ujian terakhir keberanian Macron setelah berbulan-


bulan aksi protes dari guru, pekerja rumah sakit, polisi, dan petugas pemadam
kebakaran. Aksi tersebut mengakhiri satu tahun kerusuhan sosial yang dipicu oleh
gerakan protes rompi kuning. Serikat pekerja mengatakan, usulan Macron untuk
sistem pensiun tunggal akan memaksa jutaan orang di sektor publik dan swasta untuk
bekerja jauh melampaui usia pensiun resmi 62 tahun. Selain itu, sistem yang
diusulkan presiden akan menghilangkan puluhan perencanaan terpisah untuk pekerja
sektor publik. Pemerintah akan mengungkap rincian rencana minggu depan, tetapi
telah menyampaikan orang akan wajib bekerja lebih lama untuk mempertahankan
sistem. Adapun sistem yang ada dapat membuat defisit hingga 17 miliar euro (US$
19 miliar) pada 2025. Setidaknya 800.000 orang ikut serta dalam unjuk rasa di
seluruh negeri pada Kamis (5/12), menurut Kementerian Dalam Negeri Perancis. Ini
menjadi salah satu demonstrasi terbesar dari serikat pekerja dalam hampir satu
dekade terakhir. Satu hari pemogokan dan aksi unjuk rasa telah digelar Selasa (3/12),
sehari setelah para pemimpin serikat bertemu lagi dengan pejabat pemerintah
mengenai reformasi pensiun. "Ada banyak orang yang mogok. Sekarang kita perlu
lebih banyak lagi jika kita ingin mempengaruhi keputusan ini," tutur Philippe
Martinez dari serikat garis keras CGT mengatakan kepada televisi LCI.

Direspons Keras Sementara sebagian besar unjuk rasa Kamis dilakukan dalam
aksi damai, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan puluhan
demonstran berpakaian hitam. Sebagian orang telah menghancurkan jendela dan
melemparkan batu selama pawai Paris, dengan satu trailer konstruksi dibakar.
Beberapa puluh orang ditangkap, tiga wartawan terluka setelah dilaporkan terkena
gas air mata atau granat kejut, termasuk seorang jurnalis Turki yang dipukul di
wajahnya. Bentrokan juga dilaporkan di Nantes, Lyon, dan kota-kota lain. Hal ini
mengingatkan kekerasan yang telah merusak, ketika beberapa protes rompi kuning
mingguan meletus November lalu. Sejumlah maskapai menurunkan penerbangan saat
pengontrol lalu lintas udara keluar dari pekerjaannya. Air France membatalkan 30%
penerbangan domestik dan 10% dari rute internasional terdekat. Di Paris, sembilan
dari 16 jalur kereta ibukota ditutup. Sementara banyak kereta lainnya hanya
beroperasi pada jam-jam sibuk, mendorong para komuter beralih ke sepeda, skuter
listrik, dan alternatif lain. Namun masih harus dilihat apakah protes akan menyamai

3
besarnya serangan 1995 terhadap perbaikan sistem pensiun. Saat itu, Perancis lumpuh
selama tiga minggu sejak November hingga Desember 1995, dalam sebuah tindakan
yang memaksa pemerintah untuk mundur. Macron yang seorang mantan bankir
investasi, berhasil mendorong serangkaian reformasi kontroversial. Termasuk
melonggarkan undang-undang ketenagakerjaan dan memperketat akses ke tunjangan
pengangguran. Namun ini adalah pertama kalinya berbagai kelompok yang tidak puas
datang bersama untuk melakukan aksi protes. Sejauh ini Macron belum berbicara
secara terbuka tentang penghentian. Meskipun seorang pejabat presiden yang
meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan pada Kamis, presiden
bersikap tenang. “(Presiden) bertekad melaksanakan reformasi ini (dalam suasana)
mendengarkan dan berkonsultasi.”

2.3 Serikat Buruh: Revolusi dari Bawah, Reformisme di Atas

Sejak awal sebagian besar kepemimpinan federasi serikat buruh telah


mengambil kebijakan yang buruk dalam menanggapi rompi kuning. Para pimpinan
ini menolak mendukung gerakan rompi kuning, dan bahkan mencelanya, sebelum
akhirnya terseret oleh gelombang mobilisasi karena tekanan yang juga datang dari
bawah. Kita saksikan semakin banyak lapisan kelas pekerja memasuki perjuangan
dan berdiri bersama rompi kuning, termasuk para petugas pemadam kebakaran dan
pekerja ambulans.

Bahkan para pekerja dari profesi yang secara tradisional apatis – seperti
pekerja kantoran atau kerah putih – mulai bergerak. Misalnya, 160 pengacara
memulai pemogokan total pada 4 Desember atas upayanya untuk mengkonter
reforma terhadap sistem pengadilan. Para pengacara ini menyatakan solidaritas
mereka pada rompi kuning dan melakukan protes bersama di luar pengadilan Beizers.
Tindakan ini sangat signifikan mengingat peristiwa 1968, di mana pemogokan umum
revolusioner juga mencakup lapisan masyarakat yang sangat luas, termasuk juru tulis,
administrator, pegawai negeri dan sebagainya.

Berbeda dengan radikalisme yang ada di akar rumput, para pimpinan dari
enam konfederasi serikat buruh ini (tidak termasuk serikat buruh SUD) justru sangat
moderat. Mereka menandatangani pernyataan bersama yang “menolak semua bentuk
kekerasan dalam mengekspresikan tuntutan”, alih-alih mengutuk kekerasan brutal
polisi dan juga kekerasan kapitalisme yang setiap hari mengunjungi kehidupan rakyat
pekerja. Mereka menyambut negosiasi dari pemerintah dan tidak sedikitpun bicara
tentang demonstrasi yang akan datang. Pernyataan yang memalukan ini dianggap

4
sebagai sinyal persetujuan langsung terhadap seruan Macron untuk “bertemu dan
berbicara”, alih-alih mendorong aksi pemogokan.

Tindakan para pemimpin serikat buruh ini membuat marah anggota akar
rumput serikat buruh, yang berkoordinasi dengan rompi kuning sejak awal gerakan.
Pernyataan bersama itu segera dikutuk oleh cabang-cabang lokal serikat buruh.
Misalnya, serikat buruh CGT perhimpunan departemen 13 (di Toulouse)
mengeluarkan pernyataan tegas yang mengecam pernyataan bersama yang
ditandatangani para pimpinan federasi. Mereka mengatakan: “kami akan terus
mengecam dan memerangi kekerasan yang sebenarnya datang dari kelas penguasa
terhadap kelas pekerja”.

CGT perhimpunan departemen 31 di Marseille (sebuah cabang serikat buruh


yang melindungi pelajar sekolah menengah dari represi polisi pada minggu yang
sama) mengatakan bahwa pernyataan bersama itu “mengirimkan pesan yang
katastropik kepada perjuangan. Tindakan ini menempatkan aktivis kita dalam
bahaya”. Mereka lalu menyerukan pertemuan darurat serikat untuk meminta
pertanggung jawaban para pemimpin mereka. Federasi Industri Kimia Nasional CGT
juga telah menolak pernyataan bersama itu dan mengatakan bahwa CGT tidak layak
bertindak seperti itu. Mereka mengutuk kekerasan dari para bos, polisi dan
penindasan serikat buruh. Mereka mengatakan: “jika ada kekerasan, penyebabnya ada
di antara jajaran para penindas, bukannya yang tertindas.... peran CGT haruslah
berdampingan dengan para pekerja dan bukan sebagai pembantu dari bos dan
pemerintah”.

Anggota CGT yang ada di sektor energi, cabang Paris, juga mengutuk
pernyataan bersama ini. Mereka akan bergabung dengan pekerja transportasi yang
berafiliasi dengan CGT dengan mogok selama 48 jam. CGT perhimpunan
departemen 59 di Lille juga telah bergabung dengan dalam memprotes pernyataan
bersama tersebut. Mereka turut menuntut sebuah pertemuan darurat dari pimpinan
nasional CGT. Sungguh sangat kontras antara radikalisme di bawah dan reformisme
di jajaran kepemimpinan, yang semakin jelas dari hari ke hari. Sementara anggota
dan serikat-serikat di cabang bergerak semakin dekat ke rompi kuning dan menarik
kesimpulan yang berani dan bahkan revolusioner terhadap rezim Macron, para
pemimpin federasi serikat ini justru takut terhadap radikalisme di bawah yang
mungkin akan bergerak terlalu jauh, dan mencoba mengeremnya. Sangat mungkin
kemarahan dan frustrasi atas tindakan kepemimpinan CGT ini akan menghasilkan
pemberontakan melawan Philipe Martinez dan kepemimpinan CGT lainnya.

5
Sementara itu, dengan hari aksi yang direncanakan oleh CGT pada 14
Desember, sangat penting untuk serikat-serikat buruh di tingkatan lokal untuk terus
terlibat dalam perjuangan dan merapat ke kelas pekerja yang terorganisir di lingkaran
rompi kuning. Sebisa mungkin mereka harus meningkatkan kampanye pemogokan
dan memilih secara demokratis kepemimpinan nasional untuk membawa gerakan ini
ke depan. Saat ini ada bahaya bahwa tindakan kepemimpinan federasi serikat dalam
pernyataan bersama itu akan memperdalam persepsi bahwa serikat buruh yang ada
berdiri berdampingan dengan penguasa. Ini bisa membuat serikat buruh yang
mendukung rompi kuning sebelumnya akan terisolasi dari gerakan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konfederasi Umum Buruh (Perancis : Confédération Générale du
Travail , CGT) adalah pusat serikat pekerja nasional, yang didirikan pada
tahun 1895 di kota Limoges. Ini adalah yang pertama dari lima
konfederasi serikat pekerja utama Perancis.
Pemogokan itu merupakan ujian terakhir keberanian Macron setelah
berbulan-bulan aksi protes dari guru, pekerja rumah sakit, polisi, dan
petugas pemadam kebakaran. Aksi tersebut mengakhiri satu tahun
kerusuhan sosial yang dipicu oleh gerakan protes rompi kuning. Serikat
pekerja mengatakan, usulan Macron untuk sistem pensiun tunggal akan
memaksa jutaan orang di sektor publik dan swasta untuk bekerja jauh
melampaui usia pensiun resmi 62 tahun. Selain itu, sistem yang diusulkan
presiden akan menghilangkan puluhan perencanaan terpisah untuk pekerja
sektor publik. Pemerintah akan mengungkap rincian rencana minggu
depan, tetapi telah menyampaikan orang akan wajib bekerja lebih lama
untuk mempertahankan sistem.
Anggota CGT yang ada di sektor energi, cabang Paris, juga mengutuk
pernyataan bersama ini. Mereka akan bergabung dengan pekerja
transportasi yang berafiliasi dengan CGT dengan mogok selama 48 jam.
CGT perhimpunan departemen 59 di Lille juga telah bergabung dengan
dalam memprotes pernyataan bersama tersebut. Mereka turut menuntut
sebuah pertemuan darurat dari pimpinan nasional CGT.

7
DAFTAR PUSTAKA

Histoire de la CGT , Ed. Complexes, 1999, diwawancarai di Pascal Riché , En la la


négociation, la CGT "peut faire bouger le syndicalisme"

http://brt.st/6okM

Anda mungkin juga menyukai