Anda di halaman 1dari 14

Nama-nama kelompok 1:

1. Almei Trisna Mendrofa


2. Rebeka Aprillia Gea
3. Asroni Hia
4. Felistina Hia
5. Delpin Zendrato
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit akibat krisis yang terjadi
pertengahan tahun 1997 dan sampai sekarang belum mengalami pemulihan secara total.
Banyak perusahaan yang gulung tikar karena menderita kerugian dan tidak bisa bertahan
dalam perekonomian seperti ini. Maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan
kinerja perusahaan, baik yang menyangkut perencanaan maupun pengendaliannya. Selain itu
di zaman perdagangan bebas ini, setiap perusahaan harus siap untuk bersaing dengan
perusahaan-perusahaan asing.
Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur selalu menjalankan aktivitas yang beragam. Setiap perusahaan akan berbeda cara
perhitungan, terutama perusahaan manufaktur yang memproduksi dari barang mentah
sehingga menjadi barang jadi, Dengan adanya makalah tentang perusahaan manufaktur ini
diharapkan akan memberikan suatu pengetahuan yang terpadu dalam pengenalan kegiatan
perusahaan manufaktur dengan lancar. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan
perusahaan manufaktur adalah kesesuaian dan kecocokan antara sistem itu sendiri dengan
aktivitas perusahaan. Salah satu aktivitas yang sering dilakukan adalah aktivitas yang
berhubungan dengan Laporan keuangan perusahaan manufaktur.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur adalah suatu proses pencatatan,
pengklasifikasian dan pelaporan atas kejadian ekonomi dan dilaporkan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Kegiatan dalam suatu perusahaan manufaktur yaitu untuk mencapai
produksi dan produktifitas yang optimal agar dapat digunakan untuk pengambilan-
pengambilan keputusan atau kebijakan dalam memilih alternative sehingga operasional
produksinya dapat lebih efektif dan efesien. Konsep dasar dalam penyusunan laporan
keuangan adalah penyediaan data yang akurat dan dapat dipercaya, serta dapat teruji
kebenarannya sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.

B. Masalah
Saat ini banyak generasi muda terutama kalangan para pelajar yang tidak peduli
dengan ilmu pengetahuan tentang perusahaan, padahal hal ini sangat penting untuk bekal para
pelajar ketika bekerja di suatu perusahaan, berikut ini adalah masalah-masalah yang
sebenarnya terjadi saat ini.
1. Mereka tidak mengenal apa itu perusahaan manufaktur ?
2. Bagaimana laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur?
3. Bagaimana sistem produksi dalam perusahaan manufaktur?

C. Tujuan
1. Mengenal perusahaan manufaktur
2. Mengetahui cara menyusun laporan keuangan dalam perusahaan manufaktu
3. Mengetahui sistem produksi di dalam perusahaan manufaktur
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perusahaan Manufaktur


Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan
tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi
untuk dijual. Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai
ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk
dunia industri, dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.
Manufaktur ada dalam segala bidang sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas,
manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual ke pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan.

 Sejarah dan perkembangan


Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan
tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul
tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku
menjadi produk. Proses ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3)
tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern,
manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses,
mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap
aktifitas yang diperlukan. Mengikuti definisi ini, manufaktur pada umumnya adalah suatu
aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas sebagai
berikut:
 Perancangan Produk - Pembelian - Pemasaran
 Mesin dan perkakas - Manufacturing - Penjualan
 Perancangan proses - Production control - Pengiriman
 Material - Support services - Customer service

B. Jenis- Jenis Perusahaan Manufaktur


Manufaktur adalah komponen besar dari ekonomi modern. Semuanya dari merajut
untuk ekstraksi minyak untuk produksi baja berada di bawah deskripsi manufaktur. Konsep
manufaktur terletak pada gagasan mengubah bahan baku, baik organik atau anorganik,
menjadi produk yang digunakan oleh masyarakat. Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika
mengklasifikasikan manufaktur menjadi ratusan subfield dan sub-subbidang. Daftar ini akan
menyederhanakan ke dalam enam sektor umum.
1. Pakaian dan Tekstil
Pakaian dan tekstil yang berbasis di sekitar pengolahan wol mentah untuk
membuat kain, serta merajut dan menjahit untuk membuat pakaian. Industri ini mencakup
penjahit dan semua yang terlibat dengan kain dan menjahit. Ini juga mencakup semua
penggunaan produk wol dan baku lainnya untuk membuat handuk dan seprai. Sintetis
seperti polyester dimasukkan dalam manufaktur kimia. Materi, bukan produk, adalah di
pusat mendefinisikan sektor ini.
2. Minyak, Kimia dan Plastik
Sektor ini terlibat dalam mengganti oli bahan kimia, batubara dan minyak mentah
menjadi produk yang dapat digunakan. Bagian dari sektor ini meliputi pembuatan sabun,
resin, cat dan pestisida. Hal ini juga mencakup pembuatan obat-obatan. Karet manufaktur
dianggap sebagai bagian dari pekerjaan plastik. Tentu saja, itu juga mencakup
penggunaan minyak mentah untuk membuat plastik tertentu, serta bensin dan bahan kimia
lainnya.
3. Elektronika, Komputer dan Transportasi
Bidang ini erat terkait, meskipun biasanya mereka diperlakukan sebagai bidang
yang berbeda. Banyak produk di bidang ini menggunakan daya listrik, dan semua
menggunakan sumber daya. Bidang ini mencakup semua peralatan dan mikro-prosesor,
semi-konduktor dan chip. Ini juga mencakup semua peralatan audio-visual. Sektor
transportasi mendefinisikan diri, termasuk semua, kereta api mobil dan pesawat yang
tidak jatuh di bawah sektor lain, seperti pekerjaan logam atau manufaktur kimia.
4. Makanan
Pangan, pertanian dan peternakan penggalangan adalah yang paling sederhana
dari semua industri manufaktur. Dimasukkannya pertanian hari ke manufaktur
menunjukkan bagaimana pertanian telah berubah selama bertahun-tahun, lebih meniru
sebuah pabrik untuk produksi pangan dari pertanian organik-gaya abad yang lalu. Sektor
ini mencakup semua bentuk produksi pangan, dari peternakan ke meja makan, termasuk
hal-hal seperti pengalengan dan memurnikan.
5. Logam
Seiring dengan minyak dan manufaktur kimia, logam juga merupakan bagian dari
apa yang sering disebut “industri berat,” sementara sisanya dari sektor kadang-kadang
disebut “industri ringan,” atau “berorientasi konsumen industri.” Logam mencakup semua
besi, manufaktur aluminium dan baja, serta keterampilan penempaan, pelapisan ukiran,
dan stamping.
6. Kayu, Kulit dan Kertas
Produk-produk ini semua agak sederhana untuk mendefinisikan dan memahami.
Kayu mencakup semua bentuk lantai manufaktur atau perumahan, serta menggergaji dan
laminating. Kulit mencakup semua penyamakan dan menyembuhkan (sementara
penciptaan pakaian kulit berada di bawah tekstil). Proses kertas dilambangkan oleh
pembersihan dari pulp kayu mentah menjadi produk kertas dari berbagai jenis.

C. Karakteristik Perusahaan Manufaktur


Karakteristik perusahaan manufaktur memiliki sifat yang berbeda dengan jenis
perusahaan jasa. Konsep perbedaan karakter ini menjadi salah satu hal yang menyebabkan
perbedaan strategi kedua jenis perusahaan ini memiliki perbedaan.
Salah satu strategi yang mempertimbangkan masalah karakteristik perusahaan
manufaktur ini terkait dengan penetapan konsep 4P dalam pemasaran mereka. Yaitu meliputi
Product, Price, Place dan Promotion. Sebuah perusahaan manufaktur harus
mempertimbangkan produk apa yang akan mereka ciptakan serta menentukan harga jual pada
produk tersebut.
Jika antara produk dan harga sudah terselesaikan, hal selanjutnya yang perlu
dipikirkan adalah tentang Place, yaitu dimana produk tersebut hendak dipasarkan. Agar bisa
meraih konsumen dalam proses pemasaran produk tersebut, perusahaan harus bisa
menciptakan komunikasi pemasaran dalam rangka pelaksanaan proses promosi. Hal ini demi
memperkenalkan masyarakat tentang sebuah produk dan juga nilai penting produk tersebut
bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga akan diedukasi dimana bisa mendapatkan
produk yang dipasarkan tersebut.
Sebagai perusahaan yang memproduksi barang, maka karakteristik perusahaan
manufaktur lebih bersifat komplek. Sebab, hal ini terkait dengan sistem yang dijalankan
perusahaan tersebut. Untuk jenis perusahaan jasa, tidak melewati masa produksi barang.
Mereka hanya bersifat sebagai perantara antara penyedia kebutuhan dan pengguna saja.
 Beberapa karakteristik perusahaan manufaktur menurut teori adalah sebagai berikut:
a. Produk yang dihasilkan bisa dilihat secara kasat mata atau memiliki wujud.
Sementara pada perusahaan jasa, produk yang mereka hasilkan yakni jasa,
tidak bisa dilihat namun hanya bisa dirasakan.
b. Konsumen tidak memiliki peran dalam proses produksi sebuah perusahaan
manufaktur. Dalam karakteristik perusahaan manufaktur ini, konsumen hanya
akan menikmati hasil produksi saja.
c. Konsumen bisa menilai suatu produk saat belum menggunakan produk
tersebut atau juga setelah menggunakan produk tersebut. Sedangkan pada
perusahaan jasa, seorang konsumen harus mengkonsumsi layanan jasa untuk
bisa memberikan penilaian atas produk yang dihasilkan perusahaan jasa.
d. Untuk proses penyampaian pada konsumen, bisa dilakukan tanpa memerlukan
kontak fisik. Salah satunya melalui jasa distributor atau memanfaatkan sistem
pemasaran modern menggunakan internet.
e. Adanya ketergantungan konsumen untuk mencari produk yang ada. Sehingga,
produsen memiliki kewenangan mutlak untuk menyediakan jumlah barang di
pasaran. Hal ini berdampak pada harga jual sebuah produk. Karena makin
sedikit barang yang tersedia, makin tinggi harga produk tersebut jika
permintaan tidak berkurang.

 Beberapa karakteristik perusahaan manufaktur menurut teori adalah sebagai


berikut :
 Persediaan (Inventory)
Berdasarkan perusahaan dagang, dalam perusahaan manufaktur biasanya terdiri dari tiga
macam, yakni:
1. Persediaan bahan baku (raw materials inventory)
2. Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)
3. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)

 Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost)


Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur selama suatu periode disebut biaya
manufaktur (manufacturing cost), atau lebih dikenal dengan biaya pabrik. Biaya ini
digunakan untuk menyelesaikan barang yang masih sebagian selesai di awal periode, barang-
barang yang dimasukkan dalam proses produksi periode itu dan barang-barang yang baru
dapat diselesaikan sebagian di akhir periode. Pada dasarnya biaya pabrik dapat
dikelompokkan menjadi:
a. Biaya bahan baku (raw materials cost) yaitu biaya untuk bahan-bahan yang
dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi.
Contoh bahan baku adalah kayu bagi perusahaan mebel atau tembakau bagi
perusahaan rokok.
b. Biaya tenaga kerja lansung (direct labor cost) adalah biaya untuk tenga kerja
yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat
diidentifikasikan langsung dengan barang jadi. Contoh buruh langsung adalah
tukang kayu dalam perusahaan mebel atau pelinting rokok dalam perusahaan
rokok (Sigaret Kretek Tangan = SKT).
c. Biaya overhead pabrik (overhead cost) adalah biaya-biaya pabrik selain bahan
baku dan tenga kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara
langsung dengan barang yang dihasilkan.

D. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur


Laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan laporan
keuangan perusahaan pada umumnya. Perbedaan yang paling terlihat hanyalah terdapat
dalam rekening-rekeningnya saja. Perbedaan rekening tersebut terutama karena perusahaan
manufaktur melakukan proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi. Sedangkan
perusahaan dagang tidaklah demikian.
Laporan keuangan biasanya dibuat minimal satu tahun sekali di akhir periode
akuntansi. Laporan keuangan itu sendiri terdiri dari tiga laporan, yaitu neraca atau balance
sheet, laporan laba rugi, dan laporan modal atau laporan perubahan posisi keuangan. Di
dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur, neraca dan laporan laba rugi lebih
digunakan untuk kepentingan manajemen perusahaan. Sementara laporan posisi keuangan
digunakan oleh pemilik perusahaan manufaktur dan atau para pemegang saham.
 Tiga Bagian Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan manufaktur terdiri dari tiga bagian: Neraca,
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas. Laporan keuangan disusun sesuai dengan
Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (GAAP) dan tunduk pada audit (review) oleh
independen Akuntan Publik (CPA). Istilah " Laporan Keuangan Diaudit "
menunjukkan bahwa laporan keuangan perusahaan telah memenuhi GAAP dan telah
diaudit oleh akuntan publik. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
perusahaan manufaktur menyediakan data tentang kekayaan bersih perusahaan
(Neraca), profitabilitas (Laporan Laba Rugi) dan kas yang tersedia (Laporan Arus
Kas) pada periode waktu tertentu.
Neraca menunjukkan nilai dari apa yang perusahaan miliki seperti persediaan dan
peralatan (aset), jumlah uang perusahaan berutang kepada para pemberi pinjaman,
pemasok dan karyawan (kewajiban), dan jumlah uang yang diinvestasikan oleh
pemegang saham atau pemilik ke dalam perusahaan (ekuitas pemegang saham). Cara
mudah untuk mengingat data pada Neraca adalah:

Aktiva - Kewajiban = Ekuitas Pemegang Saham

1. Pengertian Biaya
Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya tidak bisa lepas dari pengorbanan sumber-
sumber ekonomis atau alat-alat produksi untuk menghasilkan produk-produk yang
diinginkan.

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang produksi, istilah biaya sangat penting artinya,
sebab biaya harus relevan dengan proses produksi yang sedang dibiayainya. Pada dasarnya
biaya diukur dengan nilai sekarang dari sumber-sumber ekonomi yang dikorbankan untuk
memperoleh barang atau jasa yang akan dipergunakan dalam aktivitas perusahaan. Barang
atau jasa yang dikorbankan merupakan pengurangan atas harta atau dibebankan sebagai
hutang pada saat barang atau jasa itu diperoleh.

Beberapa ahli akuntansi berpendapat mengenai pengertian biaya seperti yang


dikemukakan di bawah ini :
 Menurut Mulyadi :
Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang di ukur dalam satuan
uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan
biaya dalam arti sempit adalah pengorbanan sumber ekonomis untuk memeperoleh aktiva
atau dalam istilah lain disebut dengan harga pokok (Mulyadi, 2002 : 8).

 Harga Perolehan atau harga Pokok (Cost)


Harga perolehan atau harga pokok adalah jumlah yang dapat diukur dalam
satuan uang, dalam bentuk :
a. Kas yang dibayarkan , atau
b. Nialai aktiva lainnya yang diserahkan / dikorbankan ,atau
c. Nilai jasa yang diserahkan/dikorbankan, atau
d. Hutang yang timbul, atau
e. Tambahan modal
Dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan , baik pada
masa lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga
perolehan yang akan terjadi).

2. Biaya (expenses)
Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka
memperoleh penghasilan (revenue) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan .Biaya
digolongkan ke dalam harga pokok penjualan, biaya penjualan, biaya administrasi dan umum,
biaya bunga dan biaya pajak perseroan.
3. Penghasilan (Revenues)
Penghasilan adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk :
a. Kas yang diterima, atau
b. Piutang yang timbul, atau
c. Nilai aktiva lainnya yang diterima ,atau
d. Nilai jasa yang diterima, atau
e. Pengurangan hutang, atau
f. Pengurangan modal
g. Dalam rangka penjualan barang dagangan , produk atau jasa yang dilakukan
oleh perusahaan kepada pihak lain.

4. Rugi dan laba (Profit and loss)


Rugi dan laba adalah hasil dari proses mempertemukan secara wajar antara semua
penghasilan dengan semua biaya dalam periode akuntansi yang sama. Apabila semua
penghasilan lebih besar dibanding biaya , maka selisihnya adalah laba bersih.Apabila
penghasilan lebih kecil dibandingkan dengan semua biaya, selisihnya rugi bersih.

5. Rugi (Losses)
Rugi adalah berkurangnya aktiva atau kekayaan perusahaan yang bukan pengambilan
modal oleh pemilik, di mana tidak ada manfaat uyang diperoleh dari berkurangnya aktiva.
(Supriyono, 1999 : 16)
2. Penggolongan Biaya Produksi
Penggolongan adalah proses mengelompokkan secara sitematis atas keseluruhan
elemen yang ada ke dalam golongan-golongan ternetu yang lebih ringkas untuk dapat
memberikan informasi lebih punya arti atau lebih penting.
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akan digunakan
untuk berbagai tujuan, dalam menggolongkan biaya harus disesuaikan dengan tujuan dari
informasi biaya yang akan disajikan. Oleh karena itu dalam penggolongan biaya tergantung
untuk apa biaya tersebut digolongkan, untuk tujan yang berbeda diperlukan cara
penggolongan yang berbeda pula, atau tidak ada satu cara penggolongan biaya yang dapat
dipakai untuk semua tujuan menyajikan informasi biaya.
Penggolongan biaya menurut fungsi pokok perusahaan ada empat fungsi yang utama,
yaitu ;
1. fungsi produksi, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan
bahan baku menjadi produk selesaiyang siap untuk dijual.
2. fungsi pemasaran, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan
produk selesai yang siap dijual dengan cara yang memuaskan pembeli dan dapat
memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan samapai dengan pengumpulan
kas dari hasil penjualan.
3. fungsi administrasi dan umum, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara
keseluruhan agar dapat berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien). Kegiatan
fungsi ini berhubungan dengan fungsi pokok perusahaan yang lain, tetapi
manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan langsung pada fungsi lain tersebut.
4. fungsi keuangan, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau
penyediaan dana yang diperlukan perusahaan. Fungsi ini tidak begitu penting, jika
dana yang ada dalam perusahaan telah dapat terpenuhi.
Atas dasar fungsi tersebut di atas, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok biaya, yaitu :
1. Biaya produksi
Pengertian biaya produksi menurut Supriyono adalah ” semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai ”
(Supriyono, 1999 : 19)
Menurut Abdul Halim, pengertian biaya produksi adalah Biaya-biaya yang berhubungan
langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan (dimatch-kan) dengan
penghasilan (revenue) di periode mana produk itu dijual (Halim, 1999 : 5)
Kegiatan ekonomi yang dilakukan secara individu terutama kegiatan produksi rumah
tangga, secara eksplisit tentu saja memerlukan biaya produksi, dalam hal ini mencerminkan
pengeluaran nyata (aktual) yang dikeluarkan untuk memperoleh input.
Secara garis besar, biaya produksi dibagi menjadi tiga, yaitu : biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

a. Biaya Bahan Baku (material cost)


Biaya ini sering disebut dengan istilah biaya utama (prime cost). Bahan baku
merupakan bahan yang membantu bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku dapat
diproduksi sendiri maupun diperoleh dari pembelian. Di dalam memperoleh bahan baku
pengusaha tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku saja, tetapi juga
mengeluarkan ongkos transportasi

b. Biaya Tenaga Kerja


Seperti halnya bahan baku, tenaga kerja yang bekerja di pabrik juga dikelompokkan
menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah
tenaga kerja yang secara langsung berperan dalam proses produksi. Sedangkan tenaga kerja
tidak langsung adalah tenaga kerja yang secara tidak langsung berperan dalam proses
produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci
tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja meliputi rencana tentang jumlah
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu periode produksi, tarif upah dan waktu
(kapan) pengerjaannya. Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari
anggaran tenaga kerja yang secara terperinci akan memuat :
1. Jumlah barang yang diproduksi
2. Jumlah produksi yang dihasilkan
3. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
4. Jumlah jam / hari tenaga kerja langsung setiap produksi
5. Tingkat upah rata-rata per jam/hari tenaga kerja langsung.
6. Waktu kapan upah rata-rata per jam/hari tenaga kerja langsung.
b. Biaya Overhead Pabrik (factory Overhead).
Biaya-biaya yang secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi
dimasukkan (dikelompokkan) ke dalam biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya–biaya dalam pabrik yang
dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali bahan baku langsung, dan biaya
tenaga kerja langsung. Oleh karena terlalu banyaknya jenis biaya yang muncul dalam
operasional pabrik, maka diperlukan perhatian khusus. Sedangkan anggaran biaya overhead
pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang
dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang. Terlalu
besarnya biaya overhead pabrik akan memperngaruhi tingkat keuntungan yang akan
diperoleh. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik menurut
sifatnya dikelompokkan menjadi beberapa golongan, antara lain :
 Biaya bahan penolong
 Biaya tenaga kerja tidak langsung
 Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva
 Biaya yang yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
 Biaya overhead lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai (Mulyadi,
2002 : 208).

2. Biaya Pemasaran
Menurut Supriyono, “Biaya pemasaran adalah biaya dalam rangka penjualan produk
selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas” (Supriyono, 1999 : 21).
Biaya pemasaran meliputi biaya untuk melaksanakan fungsi penjualan, fungsi
penggudangan produk selesai, fungsi pengepakan dan pengiriman, fungsi advertensi, fungsi
pemberian kredit dan pengumpulan piutang, dan fungsi pembuatan faktur atau administrasi
penjualan.
3. Biaya administrasi dan umum
Biaya administrasi dan umum ini terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan,
pengarahan, dan pengwasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Termasuk dalam biaya
ini gaji pimpinan tertinggi perusahaan, personalia, sekretariat, akuntansi, hubungan
masyarakat, keamanan dan sebagainya.

 Pengertian Harga pokok Produksi


Harga Pokok adalah gambaran kuantitatif pengorbanan yang harus dilakukan oleh
produsen pada waktu terjadinya pertukaran barang-barang atau jasa–jasa yang ditawarkannya
di pasar (Winardi, 2000 : 249).
Perhitungan harga pokok produksi di mulai dengan menjumlahkan biaya-biaya produksi
yang terdiri dari bahan baku langsung, buruh langsung / tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik, sehingga diperoleh total biaya yang dibebankan pada pekerjaan pada setiap
periode.
Seperti yang telah dibahas di atas, bahwa untuk menghitung harga pokok secara tepat dan
teliti, maka biaya yang harus dikeluarkan harus diklasifikasikan menurut aliran–aliran biaya
itu sendiri. Di dalam akuntansi yang konvensional komponen harga pokok terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Perhitungan biaya produksi dan perhitungan harga pokok produk dalam proses supaya
bisa dianalisis kegiatannya selama periode tertentu, maka harus disusun laporan biaya
produksi yang biasanya di bagi menjadi 3 (tiga) bagian :
1. Data produksi
Berisi jumlah produk dalam proses pada awal periode, jumlah produk yang
telah diolah selama periode tertentu, jumlah produk selesai ditransfer ke gudang,
dan produk yang masih dalam proses pada akhir periode dengan tingkat
penyelesaian tertentu.
2. Biaya yang dibebankan
Memperhatikan biaya-biaya produksi yang terjadi atau yang dikeluarkan
selama periode tertentu. Dalam bagian ini disajikan biaya total dan biaya
pemantauan tiap-tiap elemen biaya produksi.
3. Perhitungan biaya
Memperhatikan perhitungan harga produk selesai yang ditransfer ke gudang
dan biaya produk dalam proses pada akhir periode.

Anda mungkin juga menyukai