NPM : 1932121601
Kelas : C10
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah jenis suatu badan usaha. Perbedaan manufaktur dengan
lainnya adalah pekerjaannya yang menggunakan mesin, peralatan, serta tenaga kerja tertentu.
Dalam proses pekerjaannya, perusahaan ini memiliki ciri khas yakni mengubah suatu bahan
mentah menjadi sebuah barang jadi yang mempunyai nilai jual yang besar.
Dalam proses serta tahapan yang dilakukan pada kegiatan perusahaan manufaktur telah
dilakukan dengan berdasarkan pada Standar Operasional Prosedur atau biasa disebut SOP
yang telah ditetapkan. Salah satu dari bagian perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia
biasanya disebut pabrik. Pabrik adalah suatu tempat untuk proses manufakturing.
Pengertian manufaktur berdasarkan teknis adalah kegiatan pengolahan bahan mentah melalui
proses kimia dan fisika dalam mengubah suatu bentuk, sifat, serta tampilan untuk membuat
sebuah produk. Selain itu manufaktur sendiri mencakup mengenai perakitan berbagai bahan
hingga menjadi suatu produk.
Berbeda lagi dengan pengertian manufaktur berdasarkan segi ekonomi. Dimana manufaktur
adalah kegiatan transformasi suatu bahan mentah menjadi suatu produk yang memiliki
bentuk, serta nilai jual.
Menurut CIRP pada tahun 1983 menjelaskan tentang manufacturing, dia menjelaskan bahwa
manufacturing merupakan tahapan dalam pembuatan produk yang meliputi tentang desain
produk, pemilihan barang, perencanaan, manufaktur, kualitas, dan lain-lain.
Manufacturing company memiliki beberapa karakteristik tertentu yang tidak terdapat pada
industri lainnya. Adapun beberapa ciri-ciri perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut:
1. Proses Pengolahan Produk
Kegiatan perusahaan ini dilakukan dengan pengolahan bahan mentah menjadi suatu barang
jadi dimana prosesnya membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar. Barang siap jadi
tersebut kemudian dijual ke konsumen melalui proses pemasaran.
3. Biaya Produksi
Agar dapat menghasilkan produk jadi berkualitas dengan jumlah besar maka dibutuhkan
biaya yang besar pula untuk mendukung kegiatan produksi. Biaya tersebut adalah untuk
pengadaan bahan baku, biaya tenaga kerja, perawatan mesin, dan lain-lain.
Meskipun biaya produksi dalam industri ini sangat besar, namun potensi keuntungan yang
dapat dihasilkan pun jumlahnya sangat besar.
4. Proses Produksi
Kegiatan produksi pada perusahaan manufaktur pada umumnya sangat kompleks sehingga
membutuhkan pembagian tugas dan koordinasi yang baik antar divisi. Misalnya, tenaga
operator mesin bekerja memastikan mesin bekerja sesuai fungsinya, sedangkan
bagian quality control bekerja memastikan produk yang dihasilkan sesuai standar dan layak
dijual ke pasar.
Kegiatan produksi akan sangat berkaitan dengan proses pemasaran dan penjualan produk.
Tanpa adanya pemasaran dan penjualan yang baik maka proses produksi akan mengalami
masalah.
Perusahaan manufaktur umumnya melakukan berbagai upaya pemasaran semaksimal
mungkin agar penjualan produknya meningkat. Bahkan, seringkali perusahaan mengeluarkan
biaya yang besar untuk melakukan kegiatan promosi agar produknya lebih dikenal
masyarakat dan menarik minat konsumen untuk membeli.
Secara umum, ada empat fungsi pokok dari perusahaan manufakur, yaitu:
1. Fungsi Produksi
Fungsi ini adalah kegiatan utama dari manufacturing company, yaitu mengolah bahan mentah
menjadi suatu barang jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen. Kegiatan ini
membutuhkan biaya, misalnya biaya bahan baku, gaji pekerja produksi, biaya perawatan
mesin, dan lainnya.
2. Fungsi Pemasaran
Fungsi ini bertujuan untuk mencapai tujuan dari kegiatan perusahaan, yaitu memperoleh
keuntungan dengan menjual produk yang dihasilkan. Kegiatan ini mengeluarkan biaya,
misalnya biaya promosi, biaya distribusi, biaya sewa gedung, dan biaya gaji karyawan
pemasaran.
Ini merupakan fungsi kegiatan manufaktur yang berkaitan dengan kebijakan, pengarahan, dan
pengawasan, sehingga kegiatan perusahaan berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan ini
juga membutuhkan biaya, misalnya biaya personalia, biaya akuntansi, dan lainnya.
4. Fungsi Keuangan
Ini adalah fungsi penyediaan berbagai kebutuhan dana yang diperlukan oleh perusahaan
untuk berbagai kegiatannya, baik itu kegiatan produksi maupun upaya pengembangan
perusahaan.
Contoh Perusahaan Manufaktur
Ada banyak sekali contoh perusahaan manufaktur yang terdapat di Indonesia di berbagai
industri. Adapun beberapa contohnya adalah sebagai berikut;
Ini adalah industri yang mengolah kapas menjadi benang, lalu mengolah benang menjadi kain
sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bahan pakaian (baju, celana, dan lainnya).
Adapun beberapa contoh perusahaan yang bergerak di industri tekstil dan garmen
diantaranya;
2. Industri Otomotif
Ini adalah manufaktur dimana proses produksinya memanfaatkan teknologi tingkat tinggi.
Beberapa produk yang dihasilkan oleh industri otomotif adalah sepeda motor, mobil,
pesawat, dan lainnya.
Seperti halnya industri otomotif, industri elektronik merupakan manufaktur yang kegiatan
produksinya menggunakan teknologi tingkat tinggi. Beberapa produk yang dihasilkan oleh
industri ini adalah televisi, komputer, laptop, handphone, kulkas, AC, kipas angin, dan
lainnya.
Salah satu contoh perusahaan yang bergerak di industri elektronik adalah Sat Nusa Persada
Tbk.
Ini adalah perusahaan manufaktur yang mengolah bahan mentah menjadi makanan dan
minuman yang siap dikonsumsi oleh konsumen. Beberapa produk yang dihasilkan industri ini
misalnya minuman kemasan, makanan kemasan, makangan ringan, dan berbagai jenis
makanan dan minuman lainnya.
Beberapa contoh perusahaan manufaktur yang bergerak di industri makanan dan minuman
adalah;