Oleh :
1. Denny Ramadhan
2. Oktaviana Indri Astuti
3. Valentina Diah Ayu Permata Sari
Kelas : KP-1C
A. Latar Belakang
B. Masalah
Saat ini banyak generasi muda terutama kalangan para pelajar yang tidak peduli dengan ilmu
pengetahuan tentang perusahaan, padahal hal ini sangat penting untuk bekal para pelajar
ketika bekerja di suatu perusahaan, berikut ini adalah masalah-masalah yang sebenarnya
terjadi saat ini.
1. Mereka tidak mengenal apa itu perusahaan manufaktur ?
2. Bagaimana laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur?
3. Bagaimana sistem produksi dalam perusahaan manufaktur?
C. Tujuan
1. Mengenal perusahaan manufaktur
2. Mengetahui cara menyusun laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur
3. Mengetahui sistem produksi di dalam perusahaan manufaktur.
BAB II
PEMBAHASAN
Jika antara produk dan harga sudah terselesaikan, hal selanjutnya yang perlu
dipikirkan adalah tentang Place, yaitu dimana produk tersebut hendak dipasarkan. Agar bisa
meraih konsumen dalam proses pemasaran produk tersebut, perusahaan harus bisa
menciptakan komunikasi pemasaran dalam rangka pelaksanaan proses promosi.
Hal ini demi memperkenalkan masyarakat tentang sebuah produk dan juga nilai
penting produk tersebut bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga akan diedukasi dimana
bisa mendapatkan produk yang dipasarkan tersebut.
Contoh:
Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan Rp. 125.000,-
Potongan penjualan Rp. 150.000,-
Hitunglah penjualan bersih!
Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,-
= Rp. 24.725.000,-
3. Rumus Menghitung Pembelian Bersih.
Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok
penjualan.
Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:
- pembelian kotor;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- retur pembelian;
- potongan pembelian.
Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan
pembelian.
Keterangan :
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan
pembelian.
Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian
5. Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu
perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha.
Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.
Di dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur, neraca dan laporan laba rugi
lebih digunakan untuk kepentingan manajemen perusahaan. Sementara laporan posisi
keuangan digunakan oleh pemilik perusahaan manufaktur dan atau para pemegang saham.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur terdiri dari tiga bagian: Neraca, Laporan Laba
Rugi dan Laporan Arus Kas. Laporan keuangan disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi
yang berlaku umum (GAAP) dan tunduk pada audit (review) oleh independen Akuntan
Publik (CPA). Istilah " Laporan Keuangan Diaudit " menunjukkan bahwa laporan keuangan
perusahaan telah memenuhi GAAP dan telah diaudit oleh akuntan publik.
Neraca menunjukkan nilai dari apa yang perusahaan miliki seperti persediaan dan
peralatan (aset), jumlah uang perusahaan berutang kepada para pemberi pinjaman, pemasok
dan karyawan (kewajiban), dan jumlah uang yang diinvestasikan oleh pemegang saham atau
pemilik ke dalam perusahaan (ekuitas pemegang saham). Cara mudah untuk mengingat data
pada Neraca adalah:
Lalu bagaimana cara membaca laporan keuangan perusahaan manufaktur? Inilah dia
Laporan Laba Rugi menunjukkan pendapatan total yang dibuat oleh perusahaan dari
penjualan setelah biaya untuk manufaktur, distribusi dan biaya lainnya sudah dipotong. Data
yang dilaporkan pada Laporan Laba Rugi diringkas sebagai berikut:
Sebuah rasio lancar dari 2 ke 1, misalnya, dianggap baik karena hal ini menunjukkan
perusahaan memiliki aset dua kali sebanyak kewajiban sehingga memiliki stabilitas finansial
yang lebih besar.
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan ÷ Persediaan
Persediaan semakin tinggi putarannya, maka semakin cepat perusahaan menjual produk,
dan hal ini akan mengurangi biaya pergudangan dan meningkatkan aliran kas.
Sebuah perputaran piutang yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan ini dapat
menerima uang tunai dari penjualan kepada pelanggan yang relatif cepat. Lebih banyak uang
di tangan memungkinkan perusahaan untuk membayar utang tepat waktu dan membeli aset
tambahan bila diperlukan.
Margin Laba Kotor = Laba Kotor ÷ Total PenjualanSemakin tinggi margin laba kotor,
perusahaan lebih banyak keuntungan dari hasil membuat produk-produknya. Sebuah marjin
laba kotor yang sebesar 80%, misalnya, menunjukkan bahwa untuk setiap $ 1,00 dalam
penjualan, hanya .20 sebenarnya dihabiskan untuk membuat produk yang dijual.
Debt to Equity Ratio = Total Liabilities ÷ Total Shareholders' EquitySebuah hutang yang
lebih rendah terhadap ekuitas menunjukkan perusahaan memiliki utang kurang, lebih stabil
secara finansial dan dalam posisi yang baik untuk mendapatkan pinjaman. Rasio yang lebih
tinggi membawa risiko kredit yang lebih tinggi.
Laporan yang disajikan dalam akuntansi biaya juga dapat digunakan sebagai alat untuk
membandingkan hasil yang dicapai dengan standard dari budget yang dibuat sebelumnya. Hal
ini dapat berhasil apabila pengawasan terhadap biaya dilakukan dengan perencanaan biaya
yang tepat dalam setiap kegiatan, sehingga kegagalan-kegagalan atau kurang efisiennya suatu
pekerjaan dapat dihindari
Menurut Mulyadi:
Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara tertentu, serta penafsiran
terhadapnya (Mulyadi, 2002 : 6).
Pendapat mengenai akuntansi biaya menurut Supriyono,adalah
Alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta
menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya (Supriyono, 1999 : 12).
Akuntansi Biaya dapat mencapai tujuan tentang penentuan harga pokok produk, maka
akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk
atau penyerahan jasa. Biaya-biaya yang dikumpulkan disajikan adalah biaya-biaya yang telah
terjadi pada masa lalu atau biaya historis. Umumnya akuntansi biaya untuk penentuan harga
pokok produk ini untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. Oleh karena itu, untuk
melayani kebutuhan pihak luar tersebut, akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok
produk tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang yang lazim.
1. Pengertian Biaya
Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya tidak bisa lepas dari pengorbanan sumber-
sumber ekonomis atau alat-alat produksi untuk menghasilkan produk-produk yang
diinginkan.
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang produksi, istilah biaya sangat penting artinya,
sebab biaya harus relevan dengan proses produksi yang sedang dibiayainya. Pada dasarnya
biaya diukur dengan nilai sekarang dari sumber-sumber ekonomi yang dikorbankan untuk
memperoleh barang atau jasa yang akan dipergunakan dalam aktivitas perusahaan. Barang
atau jasa yang dikorbankan merupakan pengurangan atas harta atau dibebankan sebagai
hutang pada saat barang atau jasa itu diperoleh.
Akuntansi Biaya memerlukan sebuah konsep dan terminologi untuk dasar pembahasan
akuntansi biaya dengan tujuan supaya dapat dipakai pedoman di dalam penyusunan laporan
biaya. Beberapa konsep dan terminologi tersebut adalah :
Harga Perolehan atau harga Pokok (Cost)
Harga perolehan atau harga pokok adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang,
dalam bentuk :
- Kas yang dibayarkan , atau
- Nialai aktiva lainnya yang diserahkan / dikorbankan ,atau
- Nilai jasa yang diserahkan/dikorbankan, atau
- Hutang yang timbul, atau
- Tambahan modal
Dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan , baik pada masa
lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga
perolehan yang akan terjadi).
2. Biaya (expenses)
Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka
memperoleh penghasilan (revenue) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan .Biaya
digolongkan ke dalam harga pokok penjualan, biaya penjualan, biaya administrasi dan umum,
biaya bunga dan biaya pajak perseroan.
3. Penghasilan (Revenues)
Penghasilan adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk :
- Kas yang diterima, atau
- Piutang yang timbul, atau
- Nilai aktiva lainnya yang diterima ,atau
- Nilai jasa yang diterima, atau
- Pengurangan hutang, atau
- Pengurangan modal
- Dalam rangka penjualan barang dagangan , produk atau jasa yang dilakukan
oleh perusahaan kepada pihak lain.
5. Rugi (Losses)
Rugi adalah berkurangnya aktiva atau kekayaan perusahaan yang bukan pengambilan
modal oleh pemilik, di mana tidak ada manfaat uyang diperoleh dari berkurangnya
aktiva.(Supriyono, 1999 : 16)
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akan digunakan untuk
berbagai tujuan, dalam menggolongkan biaya harus disesuaikan dengan tujuan dari informasi
biaya yang akan disajikan. Oleh karena itu dalam penggolongan biaya tergantung untuk apa
biaya tersebut digolongkan, untuk tujan yang berbeda diperlukan cara penggolongan yang
berbeda pula, atau tidak ada satu cara penggolongan biaya yang dapat dipakai untuk semua
tujuan menyajikan informasi biaya.
Penggolongan biaya menurut fungsi pokok perusahaan ada empat fungsi yang utama,
yaitu ;
fungsi produksi, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan bahan baku
menjadi produk selesaiyang siap untuk dijual.
fungsi pemasaran, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan produk selesai
yang siap dijual dengan cara yang memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai
yang diinginkan perusahaan samapai dengan pengumpulan kas dari hasil penjualan.
fungsi administrasi dan umum, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan
kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar
dapat berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien). Kegiatan fungsi ini berhubungan
dengan fungsi pokok perusahaan yang lain, tetapi manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan
langsung pada fungsi lain tersebut.
fungsi keuangan, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan
dana yang diperlukan perusahaan. Fungsi ini tidak begitu penting, jika dana yang ada dalam
perusahaan telah dapat terpenuhi.
(Supriyono, 1999 : 18)
Atas dasar fungsi tersebut di atas, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
biaya, yaitu :
1. Biaya produksi
Pengertian biaya produksi menurut Supriyono adalah ” semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai ”
(Supriyono, 1999 : 19)
Menurut Abdul Halim, pengertian biaya produksi adalah Biaya-biaya yang berhubungan
langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan (dimatch-kan) dengan
penghasilan (revenue) di periode mana produk itu dijual (Halim, 1999 : 5)
Kegiatan ekonomi yang dilakukan secara individu terutama kegiatan produksi rumah
tangga, secara eksplisit tentu saja memerlukan biaya produksi, dalam hal ini mencerminkan
pengeluaran nyata (aktual) yang dikeluarkan untuk memperoleh input.
Secara garis besar, biaya produksi dibagi menjadi tiga, yaitu : biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
Menurut prinsip akuntansi yang lazim, semua biaya yang terjadi untuk memperoleh
bahan baku dan untuk menempatkan dalam keadaan siap untuk diproduksi, merupakan unsur
harga pokok bahan baku yang dibeli. Harga pokok bahan baku tersebut terdiri dari harga beli
ditambah dengan biaya–biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
menyiapkan bahan baku sampai dalam keadaan siap untuk diolah (Mulyadi, 2002 : 301).
Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi yang terdiri dari dua macam, yaitu
bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tidak langsung (indirect material).
Bahan baku langsung adalah bahan baku yang secara langsung berperan dalam proses
produksi dan mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah produk yang dihasilkan. Bahan
baku tidak langsung adalah bahan baku yang secara tidak langsung ikut berperan dalam
proses produksi.
Berdasarkan uraian diatas, bahwa anggaran bahan baku adalah semua anggaran yang
berhubungan dengan perencanaan secara lebih terperinci mengenai penggunaan bahan baku
untuk proses produksi selama periode yang akan datang.
Seperti halnya bahan baku, tenaga kerja yang bekerja di pabrik juga dikelompokkan
menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung berperan dalam proses
produksi. Sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang secara tidak
langsung berperan dalam proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead
pabrik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang
merencanakan secara terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja
meliputi rencana tentang jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu periode
produksi, tarif upah dan waktu (kapan) pengerjaannya.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja yang
secara terperinci akan memuat :
Jumlah barang yang diproduksi
Jumlah produksi yang dihasilkan
Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
Jumlah jam / hari tenaga kerja langsung setiap produksi
Tingkat upah rata-rata per jam/hari tenaga kerja langsung.
Waktu kapan upah rata-rata per jam/hari tenaga kerja langsung.
Biaya tenaga kerja merupakan salah satu dari biaya konversi, di samping biaya overhead
pabrik. Yang merupakan salah satu biaya untuk mengubah bahan baku manjadi produk jasa.
Sebelum lebih lanjut perlu dipahami batasan biaya tenaga kerja dan cara penggolongannya. ”
tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah
produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja
manusia tersebut ”. (Mulyadi , 2002 : 343)
Biaya tenaga kerja untuk tujuan akuntansi di bagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor), adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan
pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu
yang dihasilkan perusahaan.
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor), adalah balas jasa yang diberikan kepada
karyawan pabrik, akan tetapi manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya
pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
Biaya-biaya yang secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi dimasukkan
(dikelompokkan) ke dalam biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya–biaya dalam pabrik yang
dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali bahan baku langsung, dan biaya
tenaga kerja langsung. Oleh karena terlalu banyaknya jenis biaya yang muncul dalam
operasional pabrik, maka diperlukan perhatian khusus. Sedangkan anggaran biaya overhead
pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang
dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang. Terlalu
besarnya biaya overhead pabrik akan memperngaruhi tingkat keuntungan yang akan
diperoleh.
Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik menurut sifatnya
dikelompokkan menjadi beberapa golongan, antara lain :
Biaya bahan penolong
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva
Biaya yang yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
Biaya overhead lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai (Mulyadi,
2002 : 208).
2. Biaya Pemasaran
Menurut Supriyono, “Biaya pemasaran adalah biaya dalam rangka penjualan produk
selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas” (Supriyono, 1999 : 21).
Biaya pemasaran meliputi biaya untuk melaksanakan fungsi penjualan, fungsi
penggudangan produk selesai, fungsi pengepakan dan pengiriman, fungsi advertensi, fungsi
pemberian kredit dan pengumpulan piutang, dan fungsi pembuatan faktur atau administrasi
penjualan.
Seperti yang telah dibahas di atas, bahwa untuk menghitung harga pokok secara tepat dan
teliti, maka biaya yang harus dikeluarkan harus diklasifikasikan menurut aliran–aliran biaya
itu sendiri. Di dalam akuntansi yang konvensional komponen harga pokok terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Perhitungan biaya produksi dan perhitungan harga pokok produk dalam proses supaya
bisa dianalisis kegiatannya selama periode tertentu, maka harus disusun laporan biaya
produksi yang biasanya di bagi menjadi 3 (tiga) bagian :
a) Data produksi
Berisi jumlah produk dalam proses pada awal periode, jumlah produk yang telah diolah
selama periode tertentu, jumlah produk selesai ditransfer ke gudang, dan produk yang masih
dalam proses pada akhir periode dengan tingkat penyelesaian tertentu.
b) Biaya yang dibebankan
Memperhatikan biaya-biaya produksi yang terjadi atau yang dikeluarkan selama periode
tertentu. Dalam bagian ini disajikan biaya total dan biaya pemantauan tiap-tiap elemen biaya
produksi.
c) Perhitungan biaya
Memperhatikan perhitungan harga produk selesai yang ditransfer ke gudang dan biaya
produk dalam proses pada akhir periode.
(Mulyadi, 2002 : 189)
Harga pokok proses merupakan cara penentuan harga pokok produk dimana biaya
produksi dibebankan kepada proses selama periode tertentu. Dalam metode ini tidak ada
pembedaan antara biaya langsung dan biaya tidak langsung, sedangkan biaya overhead pabrik
terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan atau yang terjadi didalam proses produksi yang
secara tidak langsung ikut dalam membuat barang jadi, yaitu selain biaya bahan baku, biaya
bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
Pengumpulan harga pokok produksi sangat ditentukan oleh cara produksi, menurut
Mulyadi, secara garis besar cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu :
1. Produksi atas dasar pesanan
perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, mengumpulkan harga pokok
produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost
method).Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan
harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut
dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah
satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
2. Produksi massa
Perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan
menggunakan metode harga pokok proses (process cost method).Dalam hal ini biaya-biaya
produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk
yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi
untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang
bersangkutan (Mulyadi, 2002 : 18).
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan kita selama menyusun dan mencari sumber referensi makalah ini bahwa:
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang dari bahan baku, bahan
setengah jadi ssampai dengan barang jadi yang siap untuk di jual.
Setiap perusahaan manufaktur harus menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) dengan cara
BBB+BTKL+BOP.
Setiap data laporan keungan perusahaan manufaktur harus valid, akurat, dapat dipercaya dan
ada buktinya.
B. Saran-saran
Proses penyelesaian makalah harus diselesaikan tepat waktu dan akurat, untuk itu
agar penulis betul-betul lebih meiliki rasa tanggungjawab yang besar agar data tersebut dapat
terselesaikan dengan baik.
Sebaiknya dalam suatu penyusunan makalah harus benar-benar jelas dan tidak
membingungkan agar pembaca dapat mengerti apa yang dituliskan oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
http://haryonounikarta-akuntansibiaya.blogspot.com/
https://www.google.com/search?client=opera&rls=en&q=struktur+makalah&sou
rceid=opera&ie=utf-8&oe=utf-8
http://haryonounikarta-akuntansibiaya.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manufaktur