Uang
Oleh : Sekar Widi Asih, S.Pd
Agenda style
01 Sejarah Uang
04 Nilai Uang
05 Jenis-Jenis Uang
Sejarah Uang
Uang yang kita kenal sekarang ini mengalami proses perkembangan yang
panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena
setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri.
Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan
yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri;
singkatnya, apa yang diperoleh itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhannya.
Sejarah Uang
Barter
sendiri, mereka mencari orang yang mau kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat
menukarkan barang yang dimilikinya dengan dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai
barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya timbul pertukaran yang seimbang atau hampir sama
“barter”, yaitu barang yang ditukar dengan nilainya.
barang.
Tahap Barter
Syarat untuk melakukan kegiatan barter :
1. Orang yang akan melakukan kegiatan barter
harus memiliki barang-barang yang akan
ditukarkan
2. Barang yang dipertukarkan harus saling
dibutuhkan antara kedua belah pihak dalam
waktu yang sama
3. Barang yang dipertukarkan nilainya harus
sama
Tahap Uang
Pertukaran dengan uang barang memang lebih baik
dibandingkan dengan kegiatan barter, akan tetapi uang
barang tetap belum sempurna untuk melakukan keguatan
pertukaran. Adapun kelemahan dari pertukarang uang
barang antara lain :
Tahap Uang bertambah, sedangkan jumlah logam mulia (emas dan perak) terbatas.
Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah
besar (sulit dalam pengangkutan dan penyimpanan) sehingga lahirlah uang
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan kertas. Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti
uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan
memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu
tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang
tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah- disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan
pindahkan Logam yang dijadikan alat tukar karena penuh dengan jaminannya. Selanjutnya, masyarakat tidak lagi
memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai
perak. Uang logam emas dan perak juga disebut gantinya, mereka menjadikan „kertas-bukti‟ tersebut sebagai alat tukar.
sebagai uang penuh (full bodied money), artinya
nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai Tahap Uang
nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang
tersebut). Pada saat itu, setiap orang menempa
uang, melebur, menjual, dan memakainya dan
setiap orang mempunyai hak tidak terbatas dalam
menyimpan uang logam.
Sejarah Uang di
Indonesia
Sejarah Uang
Di Indonesia
Apakah mata uang Negara Indonesia? Mata uang Negara
Indonesia adalah Rupiah (Rp). Bagaimana Indonesia memiliki
mata uang rupiah? Terciptanya mata uang rupiah sebagai mata
uang NEGARA Indonesia memiliki proses yang panjang.
Sejarah uang di Indonesia dibagi menjadi :
Modern Portfolio
Designed
Uang Pada Masa
Penjajahan
Uang Pada Masa Penjajahan
Untuk mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di
Indonesia, pemerintah RI pada tanggal 1 November 1946
mengubah Yayasan Pusat Bank pimpinan Margono
Djojohadikusumo menjadi Bank Negara Indonesia (BNI).
Beberapa bulan sebelumnya pemerintah juga telah mengubah
bank pemerintah pendudukan Jepang Shomin Ginko menjadi
Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Tyokin Kyoku menjadi Kantor
Tabungan Pos (KTP) yang berubah nama pada Juni 1949 menjadi
Bank Tabungan Pos dan akhirnya di tahun 1950 menjadi Bank
Tabungan Negara (BTN). Semua bank ini berfungsi sebagai bank
umum yang dijalankan oleh pemerintah RI. Fungsi utamanya
adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta
pemberi jasa di dalam lalu lintas pembayaran. Pada awalnya di
Indonesia, uang dalam hal ini uang kartalditerbitkan oleh
pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU
No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk
mencetak uang dicabut.Pemerintah kemudian menetapkan Bank
Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang
berhak menciptakan uang kartal.Hak untuk menciptakan uang itu
disebut dengan hak oktroi
Pengertian, Syarat
dan Fungsi Uang
Pengertian Uang
Robertson R. S. Sayers A.C. Pigou Albert Gailort Hart Rollin G. Thomas
Uang adalah segala Uang adalah segala Uang adalah segala Uang adalah kekayaan Uang adalah segala
sesuatu yang umum sesuatu yang umum sesuatu yang umum sehingga pemilik dapat sesuatu yang siap
diterima dalam diterima sebagai digunakan sebagai alat membayar utangnya sedia dan diterima
pembayaran barang- pembayar ulang, tukar. dalam jumlah dan umum dalam
barang waktu tertentu. pembayaran pembelian
barangbarang, jasa-
jasa, dan untuk
pembayaran utang
Selanjutnya bertolak dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi pada wilayah tertentu, serta keberadaan dan penggunaannya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Syarat Uang
Acceptability Portability
Persyaratan utama dari sesuatu menjadi uang adalah Uang harus mudah dibawa untuk urusan setiap
diterima secara umum (acceptability). Diterimanya hari.Bahkan, transaksi dalam jumlah besar dapat
sesuatu secara umum serta penggunaannya sebagai dilakukan dengan uang dalam jumlah (fisik) yang
alat tukar, penimbun kekayaan, dan lainnya. kecil jika nilai nominalnya besar.
Nilai nominal uang adalah nilai yang Nilai intrinsik uang adalah nilai bahan
tertera/tertulis pada setiap mata Nilai Nilai yang digunakan untuk membuat uang.
uang yang bersangkutan. Misalnya Nominal Intrinsik Misalnya membuat uang kertas
pada uang lima puluh ribu tertera Rp50.000 diperlukan kertas dan bahan
Rp50.000, maka nilai nominal uang lainya yang harganya Rp3.000.
tersebut adalah Rp50.000 (lima
puluh ribu rupiah).
Nilai riil uang adalah nilai yang dapat 1. Nilai Internal Uang
diukur dengan jumlah barang dan Nilai Riil Nilai Nilai internal uang adalah daya beli
jasa yang dapat ditukarkan dengan berdasarkan uang terhadap barang dan jasa.
uang itu. Misal uang Rp3.000 dapat 2. Nilai Eksternal Uang
ditukar dengan segelas minuman kegunaannya Nilai eksternal uang adalah nilai
kopi maka dapat dikatakan bahwa uang dalam negeri jika
nilai riil uang Rp3.000 adalah dibandingkan dengan nilai mata
segelas minuman kopi. uang asing atau lebih sering
dikenal dengan kurs.
Jenis-Jenis Uang
Jenis-Jenis Uang
Berdasarkan Bahan (Material) Berdasarkan Lembaga atau Badan
Pembuatnya
1. Uang logam, adalah uang yang terbuat dari
logam; biasanya dari emas atau perak 1. Uang kartal, adalah alat bayar yang sah
karena kedua logam itu memiliki nilai yang dan wajib digunakan oleh masyarakat
cenderung tinggi dan stabil, bentuknya dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-
mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hari.
hancur, tahan lama, dan dapat dibagi
menjadi satuan yang lebih kecil tanpa 2. Uang giral, adalah uang yang dimiliki
mengurangi nilai. masyarakat dalam bentuk simpanan (giro)
yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang
2. Uang kertas, adalah uang yang terbuat dari ini hanya beredar di kalangan tertentu saja,
kertas dengan gambar dan cap tertentu dan sehingga masyarakat mempunyai hak untuk
merupakan alat pembayaran yang sah. menolak jika ia tidak mau barang atau jasa
Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 yang diberikannya dibayar dengan uang ini.
tentang Bank Indonesia, yang dimaksud Untuk menarik uang giral, orang
dengan uang kertas adalah uang dalam menggunakan cek.
bentuk lembaran yang terbuat dari bahan
kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai
kertas).
Jenis-Jenis Uang
Uang Berdasarkan Nilainya Berdasarkan Wilayah Berlakunya
1. Uang bernilai penuh (Full Bodied Money), 1. Uang domestik, yaitu uang yang hanya
yaitu apabila nilai yang tertera di atas uang berlaku di dalam wilayah suatu negara
tersebut sama nilainya dengan bahan yang tertentu saja. Contoh: rupiah, ringgit, peso,
digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal dan baht.
yang tercantum sama dengan nilai intrinsik
yang terkandung dalam uang tersebut. Jika 2. Uang regional, yaitu uang yang hanya
uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang berlaku di kawasan tertentu, seperti euro
itu sama dengan nilai emas yang berlaku bagi negara-negara kawasan
dikandungnya. Eropa.
2. Uang bernilai Tidak Penuh (Representative 3. Uang internasional, yaitu uang yang
full Bodied Money), atau uang tanda (Token berlaku tidak hanya di dalam wilayah suatu
Money) adalah apabila nilai yang tertera diatas negara tertentu saja, tetapi juga berlaku di
uang lebih tinggi dari nilai bahan yang berbagai wilayah negara di dunia
digunakan untuk membuat uang atau dengan (internasional). Misalnya, dolar, yen, dan
kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai poundsterling.
intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk
membuat uang Rp1.000,00 pemerintah
mengeluarkan biaya Rp750,00.
Thank you