Anda di halaman 1dari 5

Sejarah uang

Uang yang kita kenal sekarang ini mengalami proses perkembangan yang panjang.
Adapun tahapan-tahapan perkembangan uang adalah sebagai berikut.
[sunting] Tahap Sebelum Barter
Pada tahap ini masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha
memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Apa yang diperolehnya itulah yang
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.

[sunting] Tahap Barter


Tahap perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia kepada kenyataan bahwa apa
yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhui kebutuhannya. Untuk memperoleh
barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari orang yang mau
menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya
barter, yaitu barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini, di
antaranya :
• Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga
mau menukarkan barang yang dimilikinya.
• Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya
dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.
Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda
tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
[sunting] Tahap uang barang
Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang
dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang
saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan itu telah mendorong manusia
untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda
tertentu sebagai alat tukar.
Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima
oleh umum (generaly accpeted). benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh
atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan
primer sehari-hari. Misalnya , garam oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar,
maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang romawi tersebut masih terlihat
sampai sekarang. Orang inggris menyebut upah sebagai Salary yang berasal dari bahasa
Latin Salarium yang berarti garam. Orang Romawi membayar upah dengan
salarium(garam).
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan
itu antara lain sebagai berikut.
• Nilai yang dipertukarkan belum mempunyai pecahan
• Banyak jenis uang barang yang beredar dan hanya berlaku di masing-masing daerah
• Sulit untuk penyimpanan (Storage) dan pengangkutan (Transportation)
• Mudah hancur atau tidak tahan lama
[sunting] Tahap uang logam
Tahap selanjutnya adalah tahap uang logam. Logam dipilih sebagai bahan uang karena :
• digemari umum
• tahan lama dan tidak mudah rusak
• memiliki nilai tinggi
• mudah dipindah-pindahkan
• mudah dipecah-pecah dengan tidak mengurangi nilainya
Bahan yang memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang terbuat dari
emas dan perak disebut dengan uang logam. Uang logam emas dan perak juga disebut
sebagai Uang penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama
dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu,
setiap orang menempa uang, melebur, menjual, dan memakainya dan setiap orang
mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.

Sejalan dengan perkembangan perekonomian, maka perkembangan tukar-menukar yang


harus dilayani dengan uang logam juga berkembang, sedangkan jumlah logam mulia
(emas dan perak) terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi
dalam jumlah besar (sulit dalam pengangkutan dan penyimpanan). Sehingga lahirlah
uang kertas
[sunting] Tahap uang kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak
sebagai alat/perantara utnuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang
beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang
disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan
jaminannya.
Selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat
pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan kertas bukti tersebut sebagai alat tukar.
[sunting] Fungsi uang
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan
barang, juga untuk menghidarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci,
fungsi uang dapat ditunjukan dalam bagan sebagai berikut.
[sunting] Fungsi Asli
• Sebagai alat tukar (medium of exchange)
Fungsi uang sebagai alat tukar umum atau medium of exchange sangat mempermudah
pertukaran karena uang bersifat umum. Dengan uang orang yang akan melakukan
pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang
sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan
pertukaran uang.
• Sebagai satuan hitung (unit of account)
Sebagai alat satuan hitung, uang dipakai untuk menunjukan nilai berbagai macam
barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung
besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat
penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar
pertukaran.
• Sebagai penyimpan nilai
Uang dapat berfungsi sebagai penyimpan nilai (Store of Value) karena dapat digunakan
untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang
penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang
dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan
jasa di masa mendatang.
[sunting] Fungsi Turunan
• Sebagai alat pembayaran
• Untuk menentukan harga
• Sebagai alat pembayaran utang
• Sebagai alat penimbun kekayaan
• Sebagai alat pemindahan kekayaan (modal)
• Sebagai alat untuk meningkatkan status sosial
[sunting] Syarat-syarat uang
• Diterima secara umum (acceptability)
• Memiliki nilai yang cenderung stabil (stability of value)
• Ringan dan mudah dibawa (portability)
• Tahan lama (durability)
• Kualitasnya cenderung sama (uniformity)
• Jumlahnya terbatas (memenuhi kebutuhan masyarakat) dan tidak mudah dipalsukan
(scarcity)
• Nilainya cenderung stabil (stability of value)
• Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisiblity)
[sunting] Jenis-jenis uang
Artikel utama: jenis-jenis uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu kartal
(Common Money) dan uang giral.
• Uang Kartal
Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam
melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.
• Uang Giral
Uang giral merupakan uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito)
yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Untuk menarik uang ini, orang menggunakan cek.
Cek yang dibuat atas nama suatu rekening deposito merupakan perintah kepada bank
untuk membayar kepada orang yang ditunjuk pemilik rekening.
[sunting] Jenis-jenis uang menurut bahan pembuatnya
• Uang logam
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak memenuhi
syarat-syarat uang yang efesien. Karena harga emas dan perak yang cenderung tinggi dan
stabil, emas dan perak mudah dikenali dan diterima orang. Di samping itu, emas dan
perak tidak mudah musnah. Emas dan perak juga mudah dibagi-bagi menjadi unit yang
lebih kecil. Di zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari
nilai nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa sejumlah emas dengan
berat tertentu terkandung di dalamnya.
Uang logam memiliki tiga macam nilai.
1. Nilai Intrinsik yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas
dan perak yang digunakan untuk mata uang.
2. Nilai Nominal yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera
pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp.
500,00).
3. Nilai Tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu
barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan
sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).
• Uang kertas
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan
merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999
tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk
lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
[sunting] Jenis-jenis uang menurut nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi
• Uang Penuh (Full bodied money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut
sama nilainya dengan bahan yang digunakan. dengan kata lain : nilai nominal = nilai
intrinsik. jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas
yang dikandungnya.
Contoh : uang emas, uang perak
• Uang tanda (Token money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang tanda apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi
dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal
lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp. 1.000,00
pemerintah mengeluarkan biaya Rp. 750,00
Contoh : uang kertas
[sunting] Jenis-jenis uang menurut lembaga yang mengeluarkan
• Bank Sentral
Bank sentral memiliki hak monopoli dalam penciptaan uang kartal. Uang yang
dikeluarkan oleh bank sentral inilah yang digunakan sebagai alat pembayaran masyarakat
dalam transaksi sehari-hari. Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia. Bank
Indonesia mempunyai satu tujuan, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan rupiah.
• Bank Umum
Bank umum memiliki kemampuan dalam menciptakan suatu tabungan yang dapat
diambil atau ditarik dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Cara ini disebut uang giral
yang tidak dapat dibuat oleh lembaga keuangan manapun.
[sunting] Teori nilai uang
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang.
Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang
sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori
uang yang disampaikan oleh beberapa ahli.
Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
[sunting] Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga “teori kualitatif statis” bertujuan untuk menjawab
pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa
uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan
nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis adalah:
• Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai
logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
• Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk
mempermudah pertukaran.
• Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
• Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar
dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari
negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
[sunting] Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis
antara lain:
• Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada
jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka
nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
• Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher
dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang
mempengaruhi nilai uang.
• Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
• Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu
dapat dipandang sebagai barang.

DIarsipkan di bawah: Ekonomi

« Sejarah Singkat Uang

Anda mungkin juga menyukai