Keuangan Syifa Vidya Sofwan, S.E., M.Ak., Ak., CA. • Uang adalah alat pembayaran yang sah yakni dapat diterima, dipercaya dan disukai oleh masyarakat yang digunakan dalam transaksi ekonomi. UANG • Dewasa ini, uang diterbitkan oleh bank sentral yang merupakan lembaga keuangan bank yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mengatur lalu lintas ekonomi. Sejarah • Sebelum kegiatan transaksi dalam kegiatan perekonomian menggunakan uang sebagai alat tukar, transaksi
Uang dilakukan secara barter.
Artinya,barang ditukar dengan barang. • Namun, cara barter memiliki kesulitan tersendiri, yakni tidak setiap orang memiliki barang yang dibutuhkan. • Sulitnya menemukan orang yang memiliki barang yang diinginkan dan ketidakseimbangan nilai dua jenis barang membuat manusia harus menemukan cara pertukaran dengan menggunakan barang tertentu yang memiliki nilai yang seimbang. • Maka, dipilihlah benda yang dapat diterima oleh umum sebagai alat tukar, benda yang bernilai tinggi. • Pada jaman Romawi Kuno, garam digunakan sebagai alat tukar karena semua orang membutuhkan garam yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. • Penemuan alat tukar tidak menyelesaikan persoalan, karena alat tukar yang digunakan belum memiliki pecahan sehingga sulit dinilai, sulit disimpan, tidak tahan lama dan berat di bawah ke mana-mana. • Kemudian, muncul uang logam yang digunakan sebagai alat tukar karena memiliki nilai tinggi yang digemari oleh masyarakat umum. • Selain itu, uang logam juga tahan lama dan tidak mudah rusak. Logam yang dianggap bernilai tinggi adalah emas dan perak. • Seiring berkembangnya zaman, uang yang terbit disetiap negara selain logam, dikeluarkan pula uang kertas yang digunakan sebagai alat tukar. • Karena apabila dalam jumlah yang banyak dalam pecahan logam orang kesulitan untuk membawanya kemana ia akan melakukan transaksi / kegiatan ekonomi. Syarat-syarat Uang
1. Bisa diterima oleh masyarakat.
2. Tahan lama atau awet, tidak cepat rusak. 3. Memiliki nilai yang stabil atau tidak mudah berubah dalam jangka waktu yang lama. 4. Mudah disimpan, dibawa ke mana-mana atau dipindahkan. 5. Bisa dibagi/dipecah tanpa mengurangi nilai. 6. Kualitasnya relatif sama di manapun. 7. Jumlahnya relatif terbatas, dan tidak mudah diduplikasi. Bentuk-bentuk uang 1. Uang fiat/token Nominalnya jauh lebih tinggi ketimbang bahan pembuatan uang itu sendiri. Misalnya, uang kertas 100 ribu yang nilainya lebih tinggi daripada bahan kertas pembuatnya. Kenapa demikian? Karena pemerintah dan masyarakat telah sama-sama setuju menghargai dan menerima uang tersebut sesuai dengan nilai di atas kertas. Biasanya uang dijamin dengan cadangan emas 2. Uang komoditas yakni uang yang nilai pembuatannya sama dengan nilai nominal yang tertera pada uang tersebut. Contohnya, uang emas, perak, perunggu, dan sebagainya 3. Uang Hampir Likuid Sempurna yakni aset yang dijadikan uang, namun aset tersebut tidak dapat dipakai membayar karena harus ditukar dengan uang fiat atau komoditas Jenis-jenis Uang 1. Uang kartal merupakan uang yang dijadikan sebagai alat pembayaran sehari-hari karena dianggap sah dan telah diterima secara umum. Uang kartal biasanya berupa uang kertas dan uang logam 2. Uang giral adalah suatu tagihan bank umum yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi. Uang giral dapat dicairkan di bank di mana uang giral tersebut ditukarkan dengan uang kartal. Masyarakat tidak wajib menerima pembayaran uang giral. Namun, transaksi dalam jumlah sangat besar lebih praktis dengan menggunakan uang giral, misalnya berupa cek. Penggunaan uang giral juga lebih aman karena tidak perlu membawa uang kontan ke mana-mana yang beresiko dirampok oleh penjahat. Contoh lain uang giral adalah giro, telegraphictransfer, dan sebagainya. 3. Uang kuasi merupakan sertifikat berharga yang seringkali digunakan sebagai alat pembayaran dalam pasar finansial. Contoh uang kuasi, yakni obligasi, saham dan surat-surat berharga lainnya.