Anda di halaman 1dari 9

UANG

PERBANKAN DASAR

NAMA KELOMPOK :

EKA ANDREANNA SAVITRIE (04)

FATIA AULIA PUTRI (18)

FIDIA DWI CITASARI (21)

HINDANA NUR HAKIKI (25)

IMANUELA GLORY DELLAFEBRYANTI (27)

X KU 2

OKTOBER 2017
SEJARAH UANG
Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang
berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia
lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-
buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya
mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata
tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-
barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau
menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya.
Akibatnya muncullah sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun
pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di
antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang
diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk
memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai
pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah
timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan
sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah
benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda yang dipilih
bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-
benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh
orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah.
Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang:
orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa
Latin salarium yang berarti garam.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada.
Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar
belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage),
dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan
akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak
tahan lama. Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam
dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum,
tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan
mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi
syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga
disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan)
uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut).
Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau
memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu anggapan kesulitan ketika
perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah
sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang
logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga
diciptakanlah uang kertasMula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti
pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan
kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100%
dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu
dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya,
masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran.
Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.

PENGERTIAN
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Dalamilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan
secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Beberapa
ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Banyak teori mengemukakan tentang pengertian uang, Uang dalam ilmu
ekonomi, oleh beberapa ahli didefinisikan sbb:
a. A.C. Pigou
Dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar.
b. D.H. Robertson
Dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa
diterima dalampembayaran untukmendapatkan barang-barang.
c. R.G. Thomas
Dalam bukunya Our Modern Banking menjelaskan uang adalah sesuatu yang tersedia
dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang
dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
Pada prinsipnya uang dipergunakan untuk membeli barang atau jasa guna
memenuhi kebutuhan, dan mempunyai ciri khusus yang tidak dimiliki oleh benda lain
agar tidakmudah dipalsukan.
Menurut ensiklopedi Indonesia uang adalah segala sesuatu yang biasanya
digunakan dan diterima secara umum sebagai alat penukar atau standar pengukuran
nilai.
Jadi pengertian uang adalah sesuatu benda yang dapat mempermudah
pertukaran guna mendapatkan barang dan jasa, yang mempunyai bentuk dan ciri
tertentu dan diakui sebagai alat pembayaran yang sah.

SYARAT-SYARAT UANG
1. Diterima Secara Umum (Acceptability)
Artinya uang harus dapat diterima secara umum penggunaannya, baik sebagai
alat tukar, penimbun kekayaan, atau sebagai standar pencicilan utang.
2. Nilainya Stabil (Stability of Value)
Nilai uang harus stabil. Apabila nilai uang naik-turun tidak menentu, orang pun
tidak mau menggunakannya sebagai alat tukar karena ia tidak memercayainya.
3. Mudah Disimpan (Storable)
Uang harus memiliki fleksibilitas, seperti bentuk fisiknya yang tidak terlalu
besar, mudah dilipat, dan memiliki nilai nominal mulai dari yang kecil sampai
yang besar. Hal tersebut ditujukan agar uang mudah disimpan.
4. Mudah Dibawa (Portability)
Coba bayangkan seandainya berat sekeping uang logam mencapai 1 kg dan
sebesar piring. Orang pasti tidak bisa leluasa membawa uang tersebut ke mana
pun. Oleh karena itu, sebuah uang harus memenuhi syarat mudah dipindahkan
dan mudah dibawa ke mana pun. Artinya, uang harus mudah dipindahkan dari
satu tangan ke tangan yang lain.
5. Tidak Mudah Rusak (Durability)
Orang tentu tidak mau menggunakan uang jika uang tersebut mudah sekali
rusak. Uang harus tahan lama, tidak mudah robek, pecah, atau luntur. Oleh
karena itu, kualitas fisik uang harus betul-betul dapat dipastikan bertahan untuk
jangka waktu yang relatif lama.
6. Mudah Dibagi (Divisibility)
Uang juga harus mudah dibagi ke dalam berbagai nilai nominal, misalnya
Rp100.000,00; Rp50.000,00; Rp1.000,00, dan Rp500,00. Seandainya nilai uang
hanya Rp50.000,00 sedangkan untuk membeli satu kilogram jeruk hanya
dibutuhkan uang Rp5.000,00, bagaimana dengan kembaliannya? Tentu saja hal
tersebut akan menghambat transaksi.
FUNGSI UANG

a. Fungsi Asli Uang


Fungsi asli uang sebagai berikut.
1. Uang sebagai alat tukar umum
Uang berfungsi sebagai alat tukar umum apabila uang dipergunakan untuk
membeli atau mendapatkan barang dan atau jasa. Contoh: kamu membeli buku
dengan uang (uang ditukar dengan buku).
2. Uang sebagai satuan hitung
Uang merupakan satuan ukuran yang digunakan untuk menentukan besarnya
nilai atau harga suatu barang dan jasa. Dengan adanya uang, kamu mudah
menentukan nilai suatu barang. Contoh: harga sebuah kalkulator Rp150.000,00,
harga sebuah buku Rp20.000,00, dan sebagainya.
b. Fungsi Turunan Uang
Fungsi turunan uang sebagai berikut.
1. Uang sebagai alat pembayaran
Sebagai alat pembayaran, apabila uang digunakan untuk melunasi kewajiban.
Contoh: penggunaan uang untuk membayar utang, membayar rekening listrik,
membayar pajak, dan membayar uang sekolah.
2. Uang sebagai alat untuk menabung
Keadaan keuangan seseorang kadang tidak tetap. Suatu hari mempunyai
kelebihan uang, dan di waktu yang lain kekurangan uang untuk pembayaran tertentu.
Di waktu ada kelebihan uang, kalian dapat menggunakan uang tersebut untuk
memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, dan sebelum digunakan dapat
kalian tabung terlebih dahulu.
3. Uang sebagai pemindah kekayaan
Jika orang tua kalian mempunyai tanah di desa, padahal orang tua kalian tersebut
tinggal di kota karena bekerja; tanah yang di desa dapat dijual untuk membeli tanah
di kota untuk tempat tinggal. Dengan begitu, orang tua kalian tidak perlu mengontrak
rumah, melainkan tinggal di rumah sendiri. Dalam hal ini, uang berfungsi sebagai
pemindah kekayaan bagi orang tua kalian, yaitu memindahkan kekayaan yang
berupa tanah.
4. Uang sebagai pembentuk/penimbun kekayaan
Uang dapat digunakan untuk membentuk kekayaan. Kalian dapat menabung
sedikit demi sedikit untuk persiapan melanjutkan kuliah nanti. Setiap ada kenaikan
jumlah tabungan (hal-hal lain dianggap tetap), maka kekayaan kalian tersebut
bertambah. Tambahan kekayaan tersebut pada dasarnya merupakan pembentuk/
penimbun kekayaan.
5. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Uang dapat merangsang seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi. Oleh
karena itu, uang berfungsi sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi masyarakat.
Benarkah demikian? Ya, karena demi uang banyak orang bekerja keras setiap
harinya.
Sebaliknya, orang lebih mudah melakukan kegiatan ekonomi jika ia mempunyai
modal.
CIRI-CIRI UANG

1. Dapat diterima oleh masyarakat


2. Bernilai stabil
3. Mudah dibawa
4. Tahan lama
5. Tidak mudah untuk ditiru (duplikasi)
6. Dapat dibagi dalam unit yang kecil
7. Tidak mudah rusak
8. dan memiliki jaminan.

JENIS-JENIS UANG

A. Berdasarkan Bahan
1. Uang Logam
Uang logam merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari
logam. Bahan pembuat uang logam antara lain aluminium, kupronikel, broze,
emas, perak, atau perunggu. Biasanya uang yang terbuat dari logam
mempunyai nominal yang kecil. Di Indonesia uang logam terdiri atas pecahan
Rp25,00; Rp50,00; Rp100,00; Rp200,00; Rp500,00; dan Rp1.000,00.
2. Uang Kertas
Uang kertas merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau
bahan lain. Uang kertas harus dibuat dengan bahan berkualitas tinggi yang
tahan air, tidak mudah robek, dan tidak luntur. Uang kertas biasanya dibuat
dalam nominal yang lebih besar sehingga mudah dibawa dan digunakan
dalam transaksi sehari-hari. Pecahan uang kertas di Indonesia mulai dari
Rp100,00; Rp500,00; Rp1.000,00; Rp5.000,00; Rp10.000,00; Rp20.000,00;
Rp50.000,00; dan Rp100.000,00.

B. Berdasarkan Nilai
1. Bernilai Penuh (Full Bodied Money)
Uang bernilai penuh artinya uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai
nominalnya. Uang bernilai penuh biasanya terdapat pada uang logam mulia
yang terbuat dari bahan emas atau perak.
2. Bernilai Tidak Penuh (Representatif Full Bodied Money)
Uang jenis ini nilai instrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya. Contoh uang
ini adalah uang kertas.
B. Berdasarkan Lembaga yang Menerbitkan
1. Uang Kartal
Uang kartal adalah alat pembayaran sah yang dikeluarkan oleh
pemerintah suatu negara melalui bank sentral yang berupa uang logam dan
uang kertas. Uang kartal di Indonesia dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan
dicetak oleh Perusahaan Umum Per-cetakan Uang Republik Indonesia (Perum
Peruri). Uang kartal terdiri atas uang logam dan uang kertas.
2. Uang Giral
Uang giral adalah alat pembayaran berupa bilyet giro, cek, dan
pemindahan telegrafis yang dikeluarkan oleh bank kepada seseorang atau
badan karena mempunyai simpanan rekening di bank yang bersangkutan.
Uang giral diterbitkan oleh bank umum atau bank komersial.
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah bank kepada suatu bank
agar bank tersebut memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah
yang bersangkutan pada rekening nasabah lain yang ditunjuk. Bilyet giro tidak
dapat ditukar dengan uang tunai.
Cek adalah surat perintah dari nasabah yang memiliki rekening giro pada
sebuah bank agar bank tersebut membayar sejumlah uang secara tunai kepada
pihak yang namanya tercantum dalam cek.
Pemindahan telegrafis (Telegraphic Transfer) merupakan pembayaran yang
dilakukan dengan pemindahan antar rekening pada suatu bank tertentu melalui
telegram. Cara ini dipilih apabila jarak orang yang melakukan transaksi
berjauhan

C. Berdasarkan Kawasan
1. Uang Lokal
Uang lokal adalah uang yang dipergunakan dalam satu negara tertentu.
Misalnya rupiah yang digunakan di Indonesia, ringgit digunakan di
Malaysia, dan rupee digunakan di India.
2. Uang Regional
Uang regional digunakan oleh beberapa negara dalam satu kawasan
tertentu. Penggunaan uang regional masih terbatas pada euro yang
digunakan di kawasan Eropa. Akan tetapi, bukan tidak mungkin dengan
pesatnya perdagangan bebas uang regional semakin banyak digunakan di
beberapa kawasan perdagangan yang lain.
3. Uang Internasional
Uang internasional merupakan uang yang berlaku antarnegara hampir
di seluruh dunia dan menjadi standar pembayaran internasional.
Contohnya US dolar yang sampai saat ini digunakan sebagai standar
pembayaran internasional.
KESIMPULAN

Uang adalah sesuatu yang diterima secara umum yang digunakan para pelaku
ekonomi sebagai alat pembayaran dari transaksi ekonomi yang dilakukan seperti
pembelian barang, jasa serta pembayaran hutang.
Demikian makalah yang dapat kami paparkan. Apabila ada kesalahan serta
kekurangan dalam makalah kami, kami mohon maaf. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami dan dan pembaca. Dan kami menyadari bahwa makalah yang
kami buat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik serta saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Uang

http://www.zonasiswa.com/2015/02/pengertian-syarat-syarat-uang.html

kakakpintar.com/penjelasan-fungsi-asli-dan-fungsi-turunan-uang

http://www.rankingkelas.com/2016/09/pengertian-sejarah-kriteria-fungsi-jenis-ciri-
uang-indonesia.html
http://www.zonasiswa.com/2015/02/jenis-jenis-uang-lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai