Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH DAN PENGERTIAN UANG

- Sejarah Uang
Sebelum mengenal uang yang kita kenal seperti sekarang,
manusia menggunakan beberapa jenis barang yang digunakan
sebagai alat bantu pertukaran (uang barang), misalnya ; beras,
garam, kambing, kulit binatang, kerang, mutiara dan teh. Barang
yang dapat ditukarkan haruslah jenis barang yang diterima secara
umum, memilii nilai yang tinggi, dan merupakan benda
kebutuhan primer.

Sebelum ramai penggunaan uang barang, manusia menggunakan


sistem barter yaitu kegiatan tukar-menukar barang. Berbeda
dengan menggunakan uang barang, pada sistem barter tidak ada
suatu barang yang dijadikan patokan untuk kegiatan tukar-
menukar.

Penggunaan uang barang kemudian ditinggalkan manusia karena


beberapa sebab, diantaranya ; dianggap kurang praktis karena
sulit membawa uang barang tsb, sulit mempertemukan keinginan
yang ada, sulit menentukan nilai dan ukuran yang tepat.
Selanjutnya, muncullah uang logam sebagai alat pertukaran.
Uang logam ini umumnya terbuat dari bahan emas, perak,
tembaga, kuningan dan aluminium.

Gambar Uang Logam

Penggunaan emas dan perak sebagai bahan pembuatan uang


berbentuk koin sudah ada di Yunani sekitar tahun 560546 SM
(sebelum masehi). Bukti unik lainnya atas peran uang logam ini
sebagai alat tukar adalah dengan dapat dijumpainya mata uang
beberapa negara misalnya India, yang nama mata uangnya rupee
yang berarti perak, dan Belanda dengan nama mata uangnya
gulden = emas.

Namun uang logam ini juga menimbulkan masalah karena


persediaan bahan baku uang logam yang terbatas sedangkan
kebutuhan akan penggunaan uang logam sangat tinggi. Selain itu
dirasa kurang aman dan kurang praktis untuk dibawa kemana-
mana. Karena itu, dalam perkembangan selanjutnya manusia
kemudian berinisiatif menggunakan uang berbahan kertas.
Alasan masyarakat mau menerima uang kertas ini padahal nilai
bahan uang kertas tsb rendah adalah karena pemerintah sudah
menetapkan uang kertas tersebut sebagai alat tukar resmi di
wilayahnya sehingga masyarakat percaya bahwa uang tersebut
dapat digunakan sesuai fungsinya.

- Sejarah Uang

Pada awalnya, dahulu manusia sama sekali belum mengenal


pertukaran barang (barter) apalagi uang, karena kehidupan saat
itu belum sekompleks seperti sekarang ini. Dengan sangat
sederhana sekali, manusia saat itu memenuhi kebutuhan hidup
sendiri-sendiri. Misalnya: Berburu kalau lapar, kalau butuh
pakaian mereka membuatnya sendiri dengan bahan sederhana
seperti kulit dan dedaunan pohon, kalau ingin makan lainnya
tinggal pergi ke hutan untuk memetik buah yang bisa dimakan.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, lama-kelamaan


manusia menghadapi kenyataan bahwa apa yang mereka peroleh
tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri secara menyeluruh.
Sehingga dicarilah cara buat tukar-menukar barang antara
individu satu sama yang lain. Cara seperti ini dikenal sebagai
sistem barter.
SISTEM BARTER

Sistem barter digunakan cukup lama, berabad-abad. Hingga


akhirnya kehidupan manusia makin kompleks sehingga
adakalanya sistem barter menghadapi kendala seperti sulitnya
ketemu dua orang yang mempunyai barang yang mau ditukarkan
satu sama lain. Misal: Si A punya buah dan butuh ikan,
ketemunya si B yang punya ikan tapi butuhnya bukan buah, tapi
pakaian.
UANG BARANG

Menghadapi masalah seperti diatas, maka manusia memikirkan


lagi hingga menemukan solusi yaitu menggunakan benda-benda
tertentu sebagai alat tukar. Benda yang ditetapkan sebagai alat
tukar biasanya benda yang bisa diterima dengan secara umum,
seperti misalnya pada orang Romawi dulu menggunakan garam.
Kalau diilustrasikan pada si A dan si B diatas, maka akan terjadi
seperti ini: Si A menemui penghasil garam yang butuh buah,
kemudian buah ditukar dengan garam. Setelah garam dia dapat,
barulah menukar garamnya dengan ikannya si B. Meskipun yang
dibutuhkan si B adalah pakaian, tapi si B mau menerima karena
garam sudah ditetapkan sebagai alat pertukaran sehingga
nantinya akan mempermudah si B untuk menukarnya lagi dengan
yang ia butuhkan, yaitu pakaian.
Meskipun alat tukar sudah ditentukan, seiring waktu menemui
kendala juga. Seperti: Tidak mempunyai pecahan nilai sehingga
kesulitan menentukan nilainya, penyimpanan dan pengangkutan
(transportation) yang susah, dan mudah hancur atau tidak
bertahan lamanya benda tersebut.
UANG LOGAM
Uang logam didasari alasan logam mulia dapat tahan lama.
Pada awalnya logam di potong-potong dan ditimbang untuk
menentukan nilainya namun, karena terlalu merepotkan, lambat
laun para penguasa mulai menempa uang. Dan potongan logam
diberi bentuk tertentu (kepingan) diberi cap resmi sebagai
jaminan berat dan kadarnya maupun angka yang menunjukkan
nilainya. Angka pada kepingan itu disebut nominal (nilai bahan).

UANG KERTAS
Uang Kertas disebut juga uang kepercayaan (fiduciary money).
Uang kertas adalah alat bayar yang sah untuk jumlah yang besar.
Uang kertas ini diterima sebagi alat pembayaran yang sah karena
berdasarkan kepercayaan masyarakat terhadap badan yang
mengeluarkan uang itu. Atas kepercayaan itu kertas yang telah
dijadikan uang disebut uang fiduciair atau kepercayaan.

UANG GIRAL
Uang giral, dikeluarkan bank umum dalam bentuksurat berharga
dan digunakan sebagai alat pembayaran.
Uang giral dikeluarkan karena perkembangan ekonomi modern
yang tidak dapat lagi hanya mengandalkan uang tunai yang
dibutuhkan saat ini adalah pembayaran yang cepat dan praktis.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut makadiciptakan uang giral
(uang bank).

Pengertian Uang
Uang merupakan segala sesuatu yang diterima secara umum oleh
masyarakat sebagai alat tukar-menukar atau alat pembayaran
yang sah dan keberadaannya diatur undang-undang.
Pengertian uang dalam ekonomi tradisional didefinisikan
sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum.
Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses
pertukaran barang dan jasa. Uang seperti ini disebut Uang
Barang.
Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan
sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima
sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk
pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi
uang sebagai alat penunda pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai