Disusun olrh:
KHAERUN NISA
(2101M322)
KELAS K-SORE
JURUSAN MANAJEMEN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uang merupakan salah satu hal penting yang akan selalu kita
butuhkan dalam setiap lini kehidupan. Uang akan membantu memenuhi
berbagai kebutuhan hidup dan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi
seseorang. Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan menggunakan uang,
baik itu yang berkaitan dengan diri pribadi maupun untuk orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Defenisi Uang Menurut Para Ahli?
2. Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Uang?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Defenisi Uang Menurut Para Ahli
2. Menjelaskan Sejarah dan Perkembangan Uang
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tahun 1600-1942
Pada tahun ini, orang-orang Eropa mulai berdatangan ke
Indonesia dan membawa mata uang masing-masing terutama dalam
bidang perdagangan. Hal tersebut menjadikan masyarakat Indonesia
juga banyak menggunakan mata uang bangsa kolonial ini.
3. Tahun 1942-1944
4. Tahun 1945-1948
a. ORI I (1945)
d. ORI IV (1948)
6. Tahun 1975
Pada tahun 1975, terdapat seri baru yang dirilis dan diedarkan di
masyarakat Indonesia. Yakni nominal Rp1.000 dengan gambar
Pangeran Diponegoro, nominal Rp5.000 dengan gambar nelayan, dan
nominal Rp10.000 dengan gambar relief Candi Borobudur.
7. Tahun 1992
Pada tahun ini, seri baru dari mata uang Rupiah mulai dicetak
dan diedarkan lagi, yakni berupa:
8. Tahun 1993
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat
untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian
barang dan jasa, serta pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat
penimbunan kekayaan.
Disusun olrh:
KHAERUN NISA
(2101M322)
KELAS K-SORE
JURUSAN MANAJEMEN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian, Jenis dan Fungsi Bank Bagi Masyarakat?
2. Bagaimana peranan Bank dalam Perekonomian?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian, Jenis dan Fungsi Bank Bagi
Masyarakat
2. Untuk Mengetahui Peranan Bank dalam Perekonomian.
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap negara terdapat bank sentral sebagai pusat dan acuan bank-
bank umum. Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral. Bank
Indonesia diatur oleh Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan.
1. Financial intermediary
Fungsi bank pertama sebagai financial intermediary atau
perantara keuangan. Sejalan dengan pengertian bank menurut UU No
10 Tahun 1998 tentang perbankan, bank bertugas menghimpun dan
menyalurkan uang dalam masyarakat melalui berbagai produk
keuangan. Sehingga pemanfaatan keuangan dapat merata ke seluruh
kalangan.
2. Agent of Trust
Fungsi bank berikutnya adalah agent of trust bagi masyarakat,
negara, dan pihak-pihak lain yang menggunakan jasanya. Dalam
perannya sebagai agent of trust, bank wajib menjadi pihak layak
dipercaya dan menggunakan kepercayaan pihak-pihak pengguna
jasanya dalam menjaga dan memelihara nilai uang.
3. Agent of Development
Adanya bank mampu memberikan aktivitas dan layanan kepada
masyarakat untuk meningkatkan dan mengembangkan penghasilan
melalui investasi, konsumsi, distribusi, dan pemanfaatan uang lainnya.
Sehingga masyarakat mampu memperoleh keuntungan dan
pembangunan ekonomi suatu negara semakin maju.
4. Agent of Service
Fungsi bank yang terakhir adalah sebagai agent of service, yaitu
melayani berbagai kepentingan keuangan masyarakat. Sesuai fungsinya
sebagai agent of service, bank perlu menyediakan layanan keuangan
semaksimal mungkin dan mendengarkan kepentingan para
penggunanya.
1. Berdasarkan Fungsinya
Jenis bank menurut fungsinya terbagi menjadi tiga macam,
yakni bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat. Bank
sentral adalah lembaga keuangan berwenang atas pengelolaan kebijakan
moneter suatu negara sehingga stabilitas keuangan mampu terjaga.
2. Berdasarkan Kepemilikan
Jenis jenis bank berdasarkan kepemilikan terdiri dari bank
pemerintah, swasta, asing, dan campuran. Bank pemerintah merupakan
bank yang dimiliki dan dikelola oleh negara baik pusat atau daerah,
contohnya seperti Bank Indonesia dan bank-bank daerah.
3. Berdasarkan Operasional
Jenis jenis bank berdasarkan operasional ditinjau dari aktivitas
dan regulasi yang mengaturnya, yakni bank konvensional dan syariah.
Secara terminologis, pengertian bank konvensional adalah bank yang
menjalankan kegiatannya secara umum dengan tetap memperhatikan
kebijakan bank sentral dan aturan UU.
10. Anda juga dapat melakukan deposito untuk tabungan anak ketika
beranjak kuliah nanti. Biaya kuliah yang begitu besar dapat membantu
untuk menyimpan uang dan mempersiapkan untuk kebutuhannya
dimasa mendatang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
PEGADAIAN
Disusun olrh:
KHAERUN NISA
(2101M322)
KELAS K-SORE
JURUSAN MANAJEMEN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pegadaian
B. Sejarah Pegadaian
Melansir situsnya, cikal bakal didirikannya PT Pegadaian ini sendiri
adalah pada tahun 1746 ketika VOC mendirikan Bank Van Leening, lembaga
keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.
Pegadaian negara pertama kali didirikan pada tahun 1901, lalu pada
1905 berbentuk lembaga resmi “Jawatan”. Setelah melewati perubahan dari
tahun 1961-1990, akhirnya di tahun 2012 bentuk badan hukum Pegadaian
berubah dari “Perum” menjadi “Persero”.Perubahan ini didasarkan pada
Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2011.Latar belakang didirikannya
Pegadaian sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil serta
mendukung program pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan
nasional.
Produk Utama
1. KCA
Salah satu produk utama dari Pegadaian adalah KCA,
singkatan dari kredit cepat aman. Kredit dengan sistem gadai ini
diberikan kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan
konsumtif maupun produktif.
Agunan atau jaminan yang bisa digunakan untuk produk ini
adalah emas, emas batangan, kendaraan (motor, mobil),
laptop, handphone, dan barang elektronik lainnya.
Pinjaman yang ditawarkan dalam KCA dimulai dari Rp50.000
sampai dengan Rp500.000.000 atau lebih, dengan jangka waktu
pinjaman maksimal empat bulan.
Kalau ingin memperpanjang, nasabah bisa mengangsur
sebagian uang pinjaman. Pelunasan KCA bisa dilakukan kapan saja.
2. Krasida
Krasida adalah kredit dengan angsuran bulanan, ditujukan baik
untuk kebutuhan konsumtif maupun produktif.
3. Kreasi
4. Gadai Efek
Investasi emas
1. MULIA
2. Tabungan Emas
Untuk kamu yang ingin investasi emas secara aman dan
terpercaya, Pegadaian juga menyediakan layanan Tabungan
Emas. Dengan biaya administrasi yang ringan dan juga proses
pembelian yang mudah, kamu bisa menabung emas 24 karat yang
sudah terjamin keasliannya. Produk ini bisa diakses melalui layanan
digital, agen Pegadaian, dan juga marketplace.
3. Konsinyasi Emas
Produk Syariah
1. Rahn
2. Amanah
3. Arrum
4. Arrum Haji
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Aliya,Humaira.2022.Pegadaian:Pengertian,Sejarah,Manfaat,dan Produk yang
Digadaikan. https://glints.com/id/lowongan/pegadaian-adalah/#.YsTnKHZBzIU.
Juli 2022
WikiPedia.2022.Pegadaian.https://id.wikipedia.org/wiki/Pegadaian_(perusahaan).
Juli 2022.
Kompas.2022.Apa itu Pegadaian.
https://money.kompas.com/read/2022/01/23/210008726/apa-itu-pegadaian-
pengertian-jenis-usaha-dan-sejarah-berdirinya?page=all. Juli 2022.
KHAERUN NISA
(2101M322)
KELAS K-SORE
JURUSAN MANAJEMEN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Namun teori dari paham klasik berbeda dengan teori yang di jelaskan oleh
Keynes. Keynes menjelaskan ada tiga motif permintaan uang, yaitu motif
transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi. Pertama, Keynes menyatakan
bahwa permintaan uang kas untuk tujuan transaksi tergantung pada pendapatan
(Nopirin,2013). Dimana makin tinggi tingkat pendapatan, makin besar
keinginanakan uang kas untuk transaksi. Seseorang atau masyarakat yang tingkat
pendapatannya tinggi, biasanya melakukan transaksi yang lebih banyak
dibandingkan seseorang atau masyarakat yang pendapatannya rendah. Kedua,
Keynes menjelaskan bahwa permintaan uang untuk motif berjaga-jaga
dipengaruhi oleh pendapatan, karena jika tingkat pendapatan tinggi, maka
seseorang akan menghadapi kemungkinan timbulnya kesempatan-kesempatan
yang lebih baik, tetapi dengan resiko yang lebih besar. Dan yang ketiga
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi, menurut Keynes ditentukan oleh tingkat
bunga (Nopirin,2013). Makin tinggi tingkat bunga makin rendah keinginan
masyarakat akan uang kas untuk tujuan atau motif spekulasi. Sebaliknya, makin
rendah tingkat suku bunga, maka makin besar keinginan masyarakat
untukmenyimpan uang kas.
Teori permintaan uang terus berkembang dan kemudian muncul teori yang
lebih memperdalam teori Keynes yaitu teori yang dikembangkan oleh Baumol dan
Tobin yang menjelaskan bahwa permintaan uang untuk tujuan transaksi
dipengaruhi tingkat suku bunga (Nopirin, 2013). Karena ketika tingkat suku
bunga tinggi maka seorang individu tersebut akan mengurangi alat pembayaran
yang berupa uang kas dan memperbanyak surat berharga. Sebaliknya apabila
tingkat suku bunga rendah maka seseorang individu akan memperbanyakuangkas.
Kemudian permintaan uang untuk tujuan spekulasi menurut Tobin lebih menitik
beratkan pada pembelian obligasi, karena Tobin beranggapan bahwa obligasi
dapat menghasilkan pendapatan yang berupa bunga serta perubahan harga obligasi
sebagai akibat dari terjadinya perubahan tingkat suku bunga (Nopirin, 2013).
Perkembangan teori permintaan uang juga di jelaskan oleh Friedman yang
menjelaskan permintaan terhadap uang kas tergantung tiga faktor, yakni jumlal
kekayaan , harga dan pendapatan dari berbagai pendapatan dan berbagai alternatif
bentuk kekayaan dan selera dan kesukaan dari pemilik kekayaan (Nopirin, 2013).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sama seperti pasar barang, di dalam pasar uang juga ada permintaan dan
penawaran. Permintaan uang adalah kebutuhan masyarakat akan uang tunai.. Ada
dua teori tentang permintaan uang, salah satunya permintaan uang klasik.
DAFTAR PUSTAKA
Pratama,Cahya Dicky. 2020.Teori Permintaan Uang Klasik.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/01/151642769/teori-permintaan-uang-klasik?
page=all. Juli 2022.
Disusun olrh:
KHAERUN NISA
(2101M322)
KELAS K-SORE
JURUSAN MANAJEMEN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Kebijakan Moneter yang Telah Diberlakukan di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui Kebijakan Moneter yang Telah Diberlakukan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
b. Kebijakan Diskonto
f. Politik Saneering
g. Devaluasi
h. Revaluasi
Kita pasti tau tentang krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997-
1998. Pada sat itu nilai mata uang benar-benar dibawah, semua harga barang
naik yang bisa disebut inflasi karna naik secara terus menerus. Dan juga para
investor yg seharusnya berinvestasi kepada negara tapi memilih untuk
berivestasi dengan luar negeri itu semakin membuat negara jatuh
peprekonomiannya karena tidak adanya pemasukkan dari investor. Pada saat
itu juga melemahnya sistem di perbankan. Karena itu semakin banyak bank
bank bermunculan pada tahun itu dan juga manajerial bank dan apapun yg
berada dalam bank tersebut masih belum diawasi dengan ketat. Karena
dengan semua masalah yang terjadi alasan terbuatnya kebijakan moneter ini.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Mulai dari diri kita sendiri kita pasti tau bahwa harga dolar semakin
meningkat dan rupiah semakin anjlok. Memang ada sendiri penanganan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk hal semacam itu. Tapi ini semua bisa dari diri
kita sendiri, kita bisa intropeksi pada hal itu. Seperti kita lebih mencintai produk
dalam negeri agar produk impor semakin meningkat. Kita harus mendukung
buatan tangan Indonesia. Utuk orang kaya mencoba mengurangi produk luar
negeri agar ekspor semakin menurun. Dan juga pemerintah yang memiliki inisiatif
untuk membuat produk daripada membeli produk.
Kreativitas anak Indonesia itu banyak Cuma belum ada fasilitas dari
pemerintah yang mumpuni. Pemerintah lebih banyak menjual barang mentah.
Karena itu Indonesia harus bangkit dari dunia perekonomian ini. Mulai
menstabilkan inflasi, mulai menstabilkan keuangan yang beredar dan mulai
menjadikan Indonesia lebih menarik di mata asing agar banyak pengusaha atau
investor luar negeri tertarik untuk berinvestasi di negeri tercinta ini.
DAFTAR PUSTAKA
Wardani,Devira Kusuma.2020.Kebijakan Moneter di Indonesia.
http://eprints.umsida.ac.id/6977/1/Devira%20Kusuma%20Wardhani
%20%28055%29-converted.pdf. Juli 2022
KHAERUN NISA
(2101M322)
KELAS K-SORE
JURUSAN MANAJEMEN
2022
EKONOMI MONETER
Ekonomi Moneter merupakan salah satu bagian dari ilmu ekonomi yang
secara spesifik mempelajari tentang variabel ekonomi makro yang berpengaruh
pada penawaran dan permintaan uang. Secara khusus, ekonomi moneter juga
mempelajari mengenai sifat, fungsi, peranan uang, dan pengaruh uang pada
aktivitas perekonomian sebuah negara.
A. Pengertian Uang
Pengertian uang adalah alat tukar yang menjadi sebuah alat ukur
untuk kegiatan ekonomi. Singkatnya, uang adalah alat tukar yang sering
digunakan oleh masyarakat.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, uang adalah alat tukar
atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh
pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang
dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.
Uang adalah alat penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
bermasyarakat. Hal ini dikarenakan uang sudah menjadi alat pembayaran
untuk membeli barang dan jasa di era modern seperti sekarang.
B. Fungsi Uang
Fungsi uang adalah sebagai alat tukar utama dalam kegiatan ekonomi
di masyarakat. selain itu, beberapa fungsi uang lainnya adalah sebagai
berikut:
1. Alat Tukar
Utamanya, fungsi uang adalah sebagai alat tukar atau medium of
change. Dalam kehidupan bermasyarakat, uang menjadi alat tukar
dalam transaksi pembayaran barang dan jasa, tanpa melibatkan kegiatan
tukar menukar barang.
2. Alat Penyimpanan Nilai
Fungsi uang lainnya yaitu sebagai alat penyimpanan nilai,
dimana uang bisa mengalihkan daya beli masa kini ke masa mendatang.
Jika seseorang menjual barang dan mendapatkan uang, maka uang
tersebut bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa di masa yang
akan datang.
3. Satuan Hitung
Uang memiliki fungsi sebagai satuan hitung, di mana uang bisa
menunjukkan nilai kekayaan. Selain itu, uang juga dapat menunjukkan
berbagai nilai barang dan jasa yang diberikan serta menghitung jumlah
pinjaman.
C. Jenis-Jenis Uang
Terdapat bermacam jenis-jenis uang yang saat ini dipakai oleh
masyarakat. Berikut jenis-jenis uang adalah:
1. Berdasarkan Lembaga
Berdasarkan lembaganya, uang dibagi ke dalam dua jenis, yaitu
uang kartal dan uang giral.
Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang terdiri dari logam dan kertas.
Uang kartal merupakan uang sah yang digunakan sebagai alat
pembayaran berdasarkan negara dan undang-undang.
Uang Giral
Uang giral adalah jenis uang yang tak memiliki bentuk karena
hanya berupa saldo tagihan di bank. Uang giral biasanya disimpan pada
koran di bank-bank umum yang mana bisa digunakan kapan saja.
2. Berdasarkan bahan
Berdasarkan bahan pembuatannya, uang dibedakan menjadi dua,
yakni sebagai berikut:
Uang Logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari bahan logam,
biasanya emas atau perak. Hal ini dikarenakan sifatnya yang stabil dan
cenderung tinggi, serta mudah dikenali. Uang logam pun memiliki tiga
nilai, yaitu nilai intrinsik, nominal, dan riil.
Uang Kertas
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas atau sejenisnya
yang menyerupai kertas. Uang jenis ini biasanya memiliki gambar dan
cap tertentu.
D. Sejarah Uang
Awal mulanya, masyarakat belum mengenal apa itu uang. Dahulu,
masyarakat lebih mengenal sistem barter, yaitu sistem pembayaran dengan
cara tukar menukar barang tanpa melibatkan uang di dalamnya. Seiring
berkembangnya zaman, maka sejarah uang dimulai dengan adanya alternatif
baru yaitu logam. Logam dinilai lebih tahan lama, bernilai tinggi, serta mudah
dibawa dibandingkan sistem barter. Kemudian, muncullah uang kertas yang
dianggap lebih mudah dan efisien dibandingkan uang logam pada masa itu.
Di Indonesia, lembaga negara yang berhak mencetak uang adalah Perum
Peruri atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia. Hingga
sekarang, Perum Peruri adalah lembaga BUMN satu-satunya yang berhak dan
bisa memproduksi uang, baik itu logam maupun kertas.
SUKU BUNGA DALAM PEREKONOMIAN
Bunga bank adalah istilah dalam dunia perbankan yang cukup populer
diketahui oleh masyarakat. Istilah ini merujuk pada sebuah bentuk balas jasa yang
diberikan bank kepada nasabahnya. Namun, bisa diartikan berbeda tergantung dari
sudut pandangnya. Dalam hal ini, sudut pandang yang dimaksud berkaitan dengan
pembagian dari jenis bunga bank itu sendiri, yakni bunga simpanan dan bunga
pinjaman. Secara garis besar, perbedaan kedua jenis bunga bank ini terletak pada
hak dan kewajiban nasabah.
Secara sederhana, suku bunga bank diartikan sebagai balas jasa yang
diberikan bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga
juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan oleh bank kepada
nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah
kepada bank (jika nasabah yang memperoleh fasilitas pinjaman). Bunga bank bisa
dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu bunga simpanan dan bunga pinjaman. Bunga
simpanan adalah balas jasa dari bank kepada nasabah atas jasa nasabah
menyimpan uangnya di bank. Sedangkan bunga pinjaman adalah balas jasa yang
ditetapkan bank kepada peminjam atas pinjaman yang didapatkannya.
3. Suku bunga flat
A. Pengertian Bank
Setiap negara terdapat bank sentral sebagai pusat dan acuan bank-
bank umum. Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral. Bank
Indonesia diatur oleh Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan.
B. Jenis-Jenis Bank
Jenis bank ada banyak dan dikategorikan berdasarkan berbagai segi,
Selengkapnya tentang jenis jenis bank adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Fungsinya
2. Berdasarkan Kepemilikan
3. Berdasarkan Operasional
Jenis jenis bank berdasarkan operasional ditinjau dari
aktivitas dan regulasi yang mengaturnya, yakni bank konvensional
dan syariah. Secara terminologis, pengertian bank konvensional
adalah bank yang menjalankan kegiatannya secara umum dengan
tetap memperhatikan kebijakan bank sentral dan aturan UU.
C. Fungsi Bank
1. Financial intermediary
2. Agent of Trust
3. Agent of Development
4. Agent of Service
1. Pegadaian
2. Pasar Modal
6. Asuransi
7. Pasar Uang
9. Financial Technology
Permintaan uang adalah jumlah uang yang di minta oleh masyarakat untuk ketiga
tujuan meminta uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga dan tujuan
spekulasi (Sadono Sukirno, 2012). Permintaan untuk tujuan transaksi merupakan tujuan
memegang uang yang paling penting.
Istilah penawaran tidak hanya ada dalam pasar barang, di dalam pasar
uang juga ada istilah penawaran. Akan tetapi, istilah penawaran yang ada dalam
pasar barang dan pasar uang memiliki definisi yang berbeda. Dilansir dari buku
Makroekonomi: Pengantar Teori (2006) karya Sadono Sukirno, dijelaskan bahwa
penawaran uang memiliki dua arti, yaitu:
Secara sempit
Penawaran uang diartikan sebagai jumlah uang kartal dan uang giral yang
beredar pada suatu waktu tertentu. Singkatnya, penawaran uang adalah jumlah
uang yang beredar.
Secara luas
Penawaran uang diartikan sebagai jumlah uang kartal, uang giral, dan uang
kuasi yang beredar pada suatu waktu tertentu. Uang kuasi merupakan uang yang
tersimpan di bank dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, dan valuta asing.
Perlu diketahui bahwa ketika membahas penawaran uang, ada dua hal
yang harus diperhatikan, yaitu istilah uang dalam peredaran dan uang beredar.
Kedua istilah tersebut memiliki arti yang berbeda. Uang dalam peredaran
merupakan seluruh jumlah uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh bank
sentral, baik itu uang logam maupun uang kertas.
Sedangkan uang beredar merupakan semua jenis uang yang tersedia dalam
perekonomian, termasuk di dalamnya jumlah mata uang dalam peredaran
ditambah dengan uang giral yang ada di bank-bank umum.
Selain dua hal tersebut, penawaran uang juga berhubungan dengan peran
bank sentral sebagai otoritas moneter. Penawaran uang merupakan salah satu
usaha bank sentral untuk menjamin kelancaran sirkulasi jumlah uang beredar di
masyarakat agar lebih efisien. Seperti yang kita ketahui, bahwa bank sentral
selaku otoritas moneter memiliki wewenang untuk mencetak uang sebagai alat
pembayaran yang sah. Sehingga, besar kecilnya penawaran uang dipengaruhi
langsung oleh otoritas moneter atau dengan kata lain penawaran uang tidak
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
Sama seperti penawaran dalam pasar barang, penawaran uang juga bersifat
fluktuatif (naik-turun). Hal tersebut bisa terjadi karena ada beberapa faktor yang
memengaruhi naik turunnya penawaran uang. Dalam buku Ekonomi Moneter
(2014) karya Jimmy Hasoloan, dijelaskan faktor-faktor yang memengaruhi
penawaran uang, yaitu:
3. Tingkat harga
Kenaikan biaya produksi pada dasarnya akan menimbulkan
naiknya harga barang dan jasa. Apabila harga-harga barang dan jasa naik,
maka harus tersedia lebih banyak uang agar masyarakat bisa membayar
kenaikan tersebut. Agar hal tersebut bisa terpenuhi, maka pemerintah
harus menambah jumlah uang yang beredar.
4. Selera masyarakat
Tetapi tidak selalu terpaku dengan satu tujuan karena tujuan kebijakan
moneter tidak statis, namun bersifat dinamis karena selalu disesuaikan dengan
kebutuhan perekonomian suatu negara.
1. Stabilitas ekonomi
2. Kesempatan kerja
3. Kestabilan harga
Kata Inflasi tentu sudah tak asing lagi di telinga, apalagi jika menyangkut
pemberitaan stabilitas perekonomian. Secara umum, inflasi adalah suatu keadaan
di mana terjadi kenaikan harga-harga barang dan jasa.
Sementara itu pengertian inflasi atau apa itu inflasi sebagaimana dikutip
dari laman resmi Bank Indonesia (BI), inflasi adalah diartikan sebagai kenaikan
harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu
tertentu.
Kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yakni penurunan harga barang secara
umum dan terus menerus.
Pengertian Inflasi
Dampak Inflasi
Perhitungan inflasi
Berikut ini terdapat beberapa penyebab inflasi pada suatu negara, antara lain:
1. Kebijakan Fiskal
2. Kebijakan Moneter
Definisi Krisis Moneter
Krisis moneter atau yang juga dikenal sebagai krisis keuangan, merupakan
situasi di mana harga aset mengalami penurunan nilai yang tajam, bisnis dan
konsumen tidak dapat membayar hutangnya, dan lembaga keuangan mengalami
kekurangan likuiditas. Krisis moneter sering dikaitkan dengan kepanikan dimana
investor menjual aset atau menarik uang dari rekening tabungan karena mereka
takut nilai aset tersebut akan turun jika tetap berada di lembaga keuangan. Situasi
lain yang dapat disebut sebagai krisis keuangan termasuk pecahnya gelembung
keuangan spekulatif, kehancuran pasar saham, gagal bayar pemerintah, atau krisis
mata uang. Krisis keuangan mungkin terbatas pada bank atau menyebar ke
seluruh ekonomi tunggal, ekonomi suatu wilayah, atau ekonomi di seluruh dunia.
Beberapa hal di atas menjadi dampak dari krisis moneter yang terjadi pada
suatu negara. Dampak krisis moneter lebih banyak negatif. Hal ini karena krisis
tersebut mengganggu kesejahteraan masyarakat.
Ada beberapa kebijakan moneyer dalam rangka mengatasi krisis moneter, yaitu:
4. Imbauan moral