Anda di halaman 1dari 23

UANG DAN LEMBAGA

KEUANGAN
KELOMPOK 6:
MAGDALENA PATTIKAWA (181071007)
PENGERTIAN UANG

• Dalam kegiatan ekonomi, uang mempunyai peranan yang sangat penting. Dengan adanya
uang, kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih lancar. Uang digunakan oleh masyarakat
untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Uang juga digunakan untuk menyimpan
kekayaan dan untuk membayar hutang.
• Uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur
nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada
waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.
SEJARAH UANG

• Semula, masyarakat memproduksi barang hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, lalu berkembang
menjadi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan
orang lain (untuk dijual). Selanjutnya, terjadilah perdagangan dengan cara tukar-menukar antara barang
dengan barang lain yang dinamakan barter (pertukaran innatura). Manusia mulai menggunakan uang
barang dalam melakukan pertukaran. Contoh uang barang yaitu garam, senjata, dan kulit hewan.
Pertukaran barang dengan barang dapat terjadi jika syarat-syarat dapat dipenuhi. Syarat-syarat itu sebagai
berikut.
• a. Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki barang yang akan ditukarkan.
• b.Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus saling membutuhkan barang yang akan
dipertukarkan tersebut pada waktu yang sama.
• c. Barang-barang yang akan dipertukarkan harus mempunyai nilai yang sama.
• Pada umumnya benda-benda yang digunakan sebagai uang barang oleh masyarakat setempat memiliki sifat-sifat sebagai
berikut.
• a. Digemari oleh masyarakat setempat.
• b. Jumlahnya terbatas.
• c. Mempunyai nilai tinggi.
• Namun dalam kenyataannya uang barang tersebut masih mengandung kelemahan juga. Kelemahannya sebagai berikut.
• a. Sulit dipindahkan.
• b. Tidak tahan lama.
• c. Sulit disimpan.
• d. Nilainya tidak tetap.
• e. Sulit dibagi tanpa mengurangi nilainya.
• f. Bersifat lokal.
• Pada masa lalu, logam yang digunakan sebagai uang adalah emas atau perak. Mengapa
masyarakat memilih emas atau perak sebagai alat perantara pertukaran? Alasannya sebagai
berikut.
• a. Emas dan perak merupakan barang yang dapat diterima oleh semua anggota masyarakat
karena memiliki nilai yang tinggi dan jumlahnya langka.
• b. Jika dipecah nilainya tetap (tidak berkurang).
• c. Tahan lama (tidak mudah rusak). Akan tetapi, penggunaan emas dan perak juga masih
mengandung kelemahan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pertukaran masyarakat.
Kelemahannya sebagai berikut.
• a. jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak mudah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan
pertukaran.
• b. Kandungan emas tiap daerah tidak sama sehingga menyebabkan persediaan emas tidak sama.
• Di Indonesia, sekarang beredar uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan Bank Indonesia. Kedua jenis
uang tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
• a. Dapat Diterima oleh Masyarakat Umum, Uang yang beredar di Indonesia diterima oleh masyarakat
umum karena masyarakat percaya bahwa uang tersebut dapat digunakan sebagai alat tukar dan alat
pembayaran.
• b. Mudah Disimpan dan Nilainya Tetap, Uang yang beredar di Indonesia mudah disimpan. Bentuknya kecil
sehingga praktis menyimpannya. Kalian dapat menyimpan uang di saku maupun di dompet karena ukuran
uang tidak besar. Uang Rp10.000,00 yang kalian simpan di saku selama seminggu tetap bernilai
Rp10.000,00.
• c. Mudah Dibawa ke Mana-mana, Uang kertas dan uang logam mudah dibawa ke mana-mana karena
ukurannya kecil dan tidak berat. Namun demikian, jika kalian mempunyai uang logam cukup banyak agak
berat untuk membawanya. Kalian dapat menukarkannya dengan uang kertas dengan nilai yang sama.
• d. Mudah Dibagi Tanpa Mengurangi Nilai, Jika kalian mempunyai selembar uang kertas
ratusan ribu rupiah dan ingin menggunakannya untuk membeli buku seharga Rp20.000,00,
kalian tidak mengalami kesulitan. Penjual buku akan memberikan uang pengembalian
Rp80.000,00. Dengan demikian, selembar uang ratusan ribu rupiah tersebut dapat dibagi
tanpa mengurangi nilainya.
• e. Jumlahnya Terbatas Sehingga Tetap Berharga, Uang kertas dan uang logam dicetak
dengan jumlah terbatas untuk menjaga nilainya. Uang tersebut juga dibuat dari bahan
khusus dan diberi ciri khusus sehingga sulit untuk dipalsukan.
• f. Ada Jaminan, Uang yang beredar di Indonesia dijamin oleh pemerintah. Oleh karena itu,
semua orang mau menerima uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran yang sah. Uang
kertas yang beredar merupakan uang kertas kepercayaan (fiduciary) atau uang tanda
(token money). Disebut uang kepercayaan karena nilai bahan untuk membuat uang jauh
lebih rendah daripada nilai yang tertera (tertulis) dalam uang. Uang kertas juga merupakan
uang tanda, karena masyarakat bersedia menerima uang kertas dengan alasan terdapat
tanda sah sebagai uang yang dikeluarkan oleh pemerintah.
• Hampir semua negara di dunia mengeluarkan uang kertas. Penggunaan uang kertas
mempunyai berbagai keuntungan dan kerugian. Keuntungan tersebut adalah sebagai
berikut.
• a. Ongkos bahan dan pembuatan murah.
• b. Mudah dibawa.
• Adapun kelemahan dari penggunaan uang kertas adalah sebagai berikut.
• a. Terkadang mudah dipalsukan.
• b. Tidak tahan lama.
MACAM – MACAM UANG

• A. Berdasarkan Bahan Pembuatannya


• 1 ) Uang logam
Uang logam adalah uang dalam bentuk koin dan biasanya terbuat dari logam perunggu,
perak, dan emas. Contoh uang logam yang ada di Indonesia yaitu Rp50,00; Rp100,00; Rp200,00;
Rp500,00; dan Rp1.000,00.
• 2 ) Uang kertas
Uang kertas merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau bahan lainnya
yang memiliki kualitas tinggi yaitu tahan air, tidak mudah robek atau luntur. Uang kertas yang ada
di Indonesia yaitu Rp1.000,00; Rp5.000,00; Rp10.000,00; Rp20.000,00; Rp50.000,00;
Rp100.000,00.
• B. Berdasarkan Nilainya
• 1 ) Uang bernilai penuh ( full bodied money money)
• Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang sama
dengan nilai bahan yang digunakan dalam membuat uang. Dengan kata lain, nilai nominal uang
sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari
emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
• 2 ) Uang tanda ( token money money)
• Nilai uang dikatakan sebagai uang tanda apabila nilai yang tertera di atas uang lebih
tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang. Dengan kata lain, nilai nominal
lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 bank
sentral mengeluarkan biaya Rp750,00.
• C. Berdasarkan Lembaga yang Mengeluarkan
• 1 ) Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan oleh bank sentral baik berupa uang logam
maupun uang kertas yang berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah, dan wajib digunakan oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari.
• 2 ) Uang giral
Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang
dapat ditarik setiap saat sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja,
sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang
diberikannya dibayar dengan uang ini. Uang giral dapat ditarik dengan menggunakan cek, bilyet
giro, dan perintah pembayaran (telegraphic transfer).
• D. Berdasarkan Kawasan
• 1 ) Uang lokal
Uang lokal merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu. Contohnya rupiah di
Indonesia, yen di Jepang, ringgit di Malaysia, dan sebagainya.
• 2 ) Uang regional
Uang regional adalah uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang lokal.
Misalnya di kawasan Benua Eropa berlaku mata uang tunggal Eropa yaitu euro.
• 3 ) Uang internasional
Uang internasional adalah uang yang berlaku antarnegara. Misalnya US dolar menjadi standar
pembayaran internasional.
FUNGSI UANG

• Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
• 1. Fungsi asli atau fungsi primer, meliputi: sebagai alat tukar umum dan sebagai satuan hitung.
a ) Uang sebagai alat tukar ( medium of exchange exchange)
Uang sebagai alat tukar dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan
pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang
sebagai alat tukar. Contohnya, ketika disuruh ibu membeli sayur di pasar, kalian
menukarkan uang yang kalian miliki dengan sayur yang ingin kalian beli. Dengan
demikian uang dapat mempermudah transaksi jual beli.
b ) Uang sebagai alat satuan hitung ( unit account account)

Uang sebagai alat satuan hitung dapat digunakan untuk menunjukkan nilai berbagai macam
barang dan jasa yang diperjualbelikan. Uang juga dapat menunjukkan besarnya kekayaan dan
menghitung besar kecilnya pinjaman. Contohnya, harga sebuah tas sekolah sebesar
Rp50.000,00. Sementara itu harga sepasang sepatu sebesar Rp100.000,0. Contoh ini
menunjukkan bahwa uang dapat dipakai untuk menentukan dan membandingkan nilai suatu
barang, yaitu nilai tukar sepasang sepatu sama dengan nilai 2 buah tas sekolah.
• 2. Fungsi turunan atau fungsi sekunder, meliputi: sebagai alat pembayaran, sebagai standar
pembayaran utang, sebagai alat penimbun kekayaan, sebagai alat pembentukan modal dan
pemindahan modal, dan sebagai ukuran harga atau pengukur nilai.
a ) Uang sebagai alat pembayaran
Uang sebagai alat pembayaran digunakan untuk membayar berbagai bentuk
transaksi seperti pembayaran gaji, pembayaran tagihan listrik, dan sebagainya. Uang
juga dapat digunakan untuk mempermudah menentukan standar pencicilan utang
piutang secara tepat dan cepat. Selain itu, dapat mempermudah menentukan berapa
besar nilai utang piutang yang harus diterima atau dibayar.
• b ) Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Adakalanya penghasilan seseorang sebagian digunakan untuk konsumsi, sebagian
lagi ditabung. Uang yang ditabung tersebut dikatakan sebagai alat penimbun kekayaan yang
dapat digunakan untuk berjaga-jaga, spekulasi, dan untuk kegiatan investasi di masa akan
datang.
• c ) Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Uang dapat juga berfungsi sebagai alat pemindah kekayaan. Misalnya, Pak Tagor
tinggal di Medan. Kemudian Pak Tagor dipindahtugaskan ke Makassar. Pak Tagor berniat
pindah rumah ke Makassar. Pak Tagor memutuskan untuk menjual rumahnya yang ada di
Medan. Uang hasil penjualan rumah digunakan untuk membeli rumah baru di Makassar.
Dengan demikian Pak Tagor telah memindahkan kekayaan berupa rumah dari Medan ke
Makassar.
PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN

• Lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkannya lagi kepada masyarakat. Lembaga keuangan merupakan perantara
antara pihakpihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana.
Lembaga keuangan terdiri atas bank dan lembaga keuangan bukan bank.
• Lembaga keuangan adalah suatu badan yang bergerak dibidang keuangan untuk
menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki fungsi utama
ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun
sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat.
JENIS – JENIS LEMBAGA KEUANGAN

• 1. Lembaga Keuangan Bank


• A. Pengertian Bank

Kata bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banca yang berarti meja yang digunakan sebagai
tempat penukaran uang. Menurut Undang-Undang N0. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
• B. Asas, Fungsi, dan Tujuan Bank
• Menurut Pasal 2 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, dalam melakukan
usahanya, perbankan di Indonesia berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip
kehati-hatian. Demokrasi ekonomi dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Menurut pasal 3 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992, fungsi utama Perbankan
Indonesia adalah sebagai penghimpun dan sebagai penyalur dana masyarakat. Menurut Pasal 4
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan
stabilitas ekonomi ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
• C. Jenis-Jenis Bank
• 1)Bank Sentral
• Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Sentral (Bank Indonesia) merupakan lembaga negara yang
independen/mandiri, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak-pihak lain kecuali untuk hal-hal yang
secara tegas diatur dalam undang-undang. Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yang
didirikan berdasarkan undang-undang.

• 2)Bank Umum
• Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank umum berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum memiliki bentuk hukum yaitu:
a) perseroan terbatas (PT),
b) koperasi, atau
c) perusahaan daerah.
• 3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
• Bank Perkreditan Rakyat hanya diperbolehkan menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan
atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Namun, BPR juga boleh
memberikan kredit kepada masyarakat sebagaimana dilakukan oleh bank umum.
• Adapun bentuk hukum BPR dapat memilih salah satu dari:
• a) Perusahaan Daerah (khusus untuk milik pemerintah daerah),
• b) Koperasi, dan
• c) Perseroan Terbatas (PT).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai