Anda di halaman 1dari 3

Nama: ANINDA TRYNUR SYAIDA

NIM: 042633235

Jawab:

1).

1. Tahap Sebelum Barter

Pada jaman dahulu, nenek moyang kita bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Pada
jaman itu, semua alat-alat kebutuhan dihasilkan oleh para pemakai. Dalam hal ini manusia bertindak
sebagai produsen dan sekaligus sebagai konsumen.

2. Tahap Pertukaran dengan Barter

Manusia tidak dapat memenuhi sendiri kebutuhannya. Barang dan jasa yang dihasilkan disesuaikan
dengan kemampuannya. Namun, meskipun kemampuannya terbatas, barang dan jasa yang mereka
hasilkan mungkin sudah melebihi kebutuhannya. Mereka pun mulai berusaha menukarkan barang
yang mereka miliki dengan orang lain yang memiliki barang yang ia butuhkan. Sebagai contoh, A
memiliki seekor ayam yang ingin ditukarkan dengan beras. B membutuhkan ayam dan bersedia
menukar beras yang dimilikinya untuk mendapatkan ayam. Dengan demikian terjadilah pertukaran
barang dengan barang yang disebut barter. Kesulitan pada barter adalah menemukan orang yang
membutuhkan barang yang kita miliki dan orang itu sekaligus mempunyai barang yang kita butuhkan
pada waktu yang bersamaan.

3. Tahap Uang Barang

Pertukaran dengan barter sulit dilaksanakan, sebab seseorang harus dapat menemukan yang
membutuhkan barangnya dan sekaligus orang itu memiliki barang yang dibutuhkan pemilik barang
pertama pada waktu yang bersamaan. Di lain pihak, kesulitan pertukaran dengan sistem barter
adalah bagaimana memecahkan atau membagi barang jika barang tersebut akan ditukar dengan
berbagai barang.

Selanjutnya, manusia dapat menyimpulkan bahwa kesulitan pertukaran cara barter dapat diatasi jika
memiliki barang. Uang barang maksudnya adalah barang yang seolah-olah berfungsisebagai uang.
Syarat uang barang itu antara lain adalah barang tersebut dapat diterima semua orang (generally
accepted), bernilai tinggi atau kebutuhan barang sehari-hari. Walaupun uang barang ini telah
mempermudah pertukaran, dalam prakteknya masih banyak kesulitan, misalnya uang barang itu
tidak memiliki pecahan, sulit untuk menyimpan (storage) dan mengangkut (transportation) dalam
jumlah besar, dan uang barang banyak jenisnya sesuai dengan keadaan daerahnya, sebab uang
barang itu beredar pada daerah tertentu dan tidak beredar di daerah lain.

4. Tahap Uang Logam

Pada tahap ini, uang barang secara evolusi berubah menjadi uang logam. Uang logam itu biasanya
terdiri dari emas dan perak. Pembatasan penggunaan emas dan perak bertujuan membatasi
banyaknya jenis uang barang. Mengapa emas dan perak dipilioh sebagai uang? Alasannya adalah
bahwa emas dan perak memiliki nilai tinggi, langka, dan diterima secara umum, dapat dipecah-pecah
tanpa mengurangi nilai, dan tidak mudah susut dan kemungkinan rusak sangat kecil.

Walaupun uang logam yang terbuat dari emas dan perak sudah jauh lebih baik dari uang barang,
uang tersebut masih tetap memiliki kelemahan. Emas dan perak termasuk barang yang langka di
beberapa daerah, sehingga orang dibatasi untuk berbelanja. Di samping itu, membawa uang logam
dalam jumlah banyak tidak aman dari perampokan.

5. Tahap Uang Kertas

Sebelumnya telah disinggung bahwa kelemahan penggunaan uang logam,adalah sulit membawa
waktu berpergian dan sering dirampok orang. Sejak itu, mulailah beredar alat tukar yang berlaku
sebagai perantara transaksi. Akhirnya munculah pemakaian uang kertas yang semula hanya berupa
tanda bukti pemilikan emas dan perak, dengan jaminan 100% emas dan perak. Uang kertas ini nilai
nominalnya (nilai yang tertulis) lebih besar dari nilai intrisik (nilai kandungan uang).

2).

1. Penciptaan uang

Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral yaitu alat pembayaran lewat mekanisme
pemindah bukuan (kliring).

2. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran

Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme
pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa
jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.

3. Penghimpunan dana simpanan masyarakat

Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana
simpanan terdiri atas giro deposito berjangka sertifikat deposito tabungan dan atau bentuk lainnya
yang dapat dipersamakan dengan itu.

4. Mendukung kelancaran transaksi internasional

Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi
internasional, baik transaksi barang atau jasa maupun transaksi modal.

5. Penyimpanan barang-barang berharga

Penyimpanan barang-barang berharga adalah jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank
umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan,
uang dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk di sewa.

6. Pemberian jasa-jasa lainnya

Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini
kita sudah dapat membayar listrik telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui
ATM, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.
3). Irving Fisher mengemukakan bahwa dalam teori kuantitas uang, jumlah peredaran uang
berbanding lurus dengan perubahan harga.

Menurutnya, perubahan jumlah uang yang beredar akan memengaruhi harga barang. Selain itu,
Fisher juga menjelaskan bahwa peningkatan jumlah uang dapat menyebabkan inflasi, begitu pula
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai