Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

“Resume”

OLEH :

NITA DAMAYANTI (E011221088)

Dosen Pengampu :
Dr. Muhammad Rusdi, M.Si

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PRODI ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas kuliah ini tepat pada waktunya. Adapun tugas ini disusun
dalam rangka memenuhi penilaian akhir semester.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro Bapak Dr. Muhammad Rusdi, M.Si yang telah
memberikan tugas pengganti UAS pada semester ini. Saya juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada keluarga dan teman yang telah memberikan dukungan dan semangat.
Saya jauh dari sempurna. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan, semoga resume ini dapat
berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Makassar, 14 Juni 2023

Penulis
“RESUME MATERI PERT 1-15”
 Pertemuan : 2-7
Mengapa Penting Belajar Ekonomi Makro?
 Apa itu Ilmu Ekonomi?
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara sumber daya alam
(nature), modal(capital) dan manusia(human) dengan proses produksi, distribusi dan
komsumsi jasa dan produk (Sullivan dkk, 2014).
 Apa itu Ekonomi Makro/Mikro?
Ekonomi makro fokus dengan output, pendapatan, kemungkinan deflasi dan inflasi,
serta lainnya. Sedangkan Ekonomi mikro melibatkan berbagai macam teori seperti
distribusi, harga, dan produk. Perbedaan ekonomi makro dan mikro juga fokus
terhadap tujuan dan analisis untuk menghasilkan keuntungan.

Ilmu Ekonomi menganalisis proses pengambilan keputusan atas beragam pilihan karena
keterbatasan NCH. Contoh pilihan dalam keterbatasan:- Pemerintah memiliki lahan terbatas.
Jika membuat taman maka akan mengurangi lahan untuk parkir, industri, jalan, pasar,
perumahan, dll.

 Sumberdaya
 Barang dan jasa ini diproduksi dengan menggunakan satu atau lebih faktor produksi
sebagai berikut :
1. Sumberdaya alam : tanah, laut, angin
2. Tenaga kerja : manusia yg bekerja
3. Capital : teknologi, mesin, infrastruktur
4. Entrepreneur : mendesain, mengelola ketiga faktor produksi

 Makro vs Mikro Ekonomi


 Ekonomi Mikro
Harga : Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja).
Unit Analisis : Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya
permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar,
penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.
Tujuan Analisis : Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan
sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
 Ekonomi Makro
Harga : Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit Analisi : Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Contohnya
pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan
kebijakan ekonomi.
Tujuan Analisis : Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.
 Unsur-Unsur dalam Ekonomi Makro
Kegiatan perekonomian : Pelaku ekonomi dalam perekonomian:
1. Obyek perekonomian dan tempat 1. Individu
berlangsungnya kegiatan 2. Rumah Tangga
perekonomian. 3. Perusahaan
2. Pelaku ekonomi dalam perekonomian 4. Pemerintah

Pasar pada Ekonomi Makro :


1. Pasar Barang
2. Pasar Uang
3. Pasar Tenaga Kerja
4. Pasar Luar Negeri
5. Pasar Daring (Online)
6. Metaverse

 Masalah Ekonomi Makro


1. Masalah pertumbuhan ekonomi.
2. Masalah Ketidakstabilan kegiatan ekonomi
3. Masalah pengangguraan
4. Masalah kenaikan harga (inflasi)
5. Masalah neraca perdangan dan neraca
pembayaran.
 Konsep Utama Ekonomi Makro (Klasik dan Keynes)
Konsep Ekonomi Klasik
1. Makro ekonomi klasik adalah teori makro ekonomi yang diturunkan dari teori-teori
ekonomi mahzab klasik.
2. Perekonomian dapat mencapai kemakmuran universal hanya melalui sistem
kebebasan alamiah yang disebut Laissez-faire, yakni setiap orang bebas melakukan
apapun yang diinginkannya tanpa campur tangan Negara.
3. Harmoni alamiah (keseimbangan) akan tercapai dengan sendirinya karena adanya
faktor Invisible Hand (Adam Smith,1723-1790).
Karakterstik Ekonomi Klasik
1. Output dihasilkan modal dan tenaga kerja
2. Permintaan dan penawaran akan tenaga kerja menentukan jumlah upah.
3. Tidak menginginkan intervensi pemerintah dalam pasar.
4. Tidak seorangpun melakukan produksi kecuali ia bermaksud untuk membeli
beberapa komoditi lainnya yang mungkin berguna dalam kegiatan produksi
berikutnya (Hukum Say).
Kegagalan Ekonomi Klasik
1. Fluktuasi ekonomi dalam sejarah dunia paling menyengsarakan adalah Depresi
Besar (Great Depression) yang telah terjadi pada tahun 1930-an.
 Amerika dan Negara lain mengalami pengangguran besar-besaran dan penurunan
pendapat yang sangat besar.
 Tahun 1933, seperempat dari tenaga kerja AS menganggur dan GDP riil adalah
30% dibawah tingkat GDP tahun 1929.
2. Episode ini yang membuat banyak ekonomi mempertanyakan keabsahan
ekonomi klasik.
The General Theory Keynes
 Tahun 1936, ekonomi Inggris John Maynard Keynes melakukan revolusi terhadap
ilmu ekonomi melalui bukunya “The General Theory of Employment, Interest, and
Money”.
 Keynes mengatakan: “Permintaan agregat yang rendah bertanggung jawab terhadap
rendahnya pendapatan dan tingginya pengangguran yang menjadi karakteristik
kemerosotan ekonomi”.
 Kritikan terhadap ekonomi klasik: “Karena mengasumsikan bahwa hanya penawaran
agregat-modal, tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan pendapatan nasional”.
 Karena masalah inflasi yang semakin serius pada tahun 1960-an para ekonom
menggabungkan kedua pandangan ini dengan membuat model permintaan agregat
dan penawaran agregat.
Keynesian Macroeconomics
Teori Makro Ekonomi Keynesian (Keynesian Mecroeconomics), meliputi tiga
aspek :
1) Peranan dan pengeluaran agregat (Simple Keynesian)
 Terdapat hubungan antara pengeluaran agregat dengan kegiatan ekonomi,
produksi nasional dan tingkat kesempata kerja.
2) Penentuan suku bunga dan peranan uang (Mekanisme Transmisi)
 Ada 3 efek yang mempengaruhinya yaitu : (1) efek perubahan penawaran uang
atas suku bunga, (2) efek perubahan suku bunga atas investasi, dan (3) efek
perubahan investasi atas pengeluaran agregat dan pendapat nasional.
3) Peranan pemerintah dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi dalam satu tahun
tertentu.
 Perlu campur tangan pemerintah untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh
tanpa inflasi.

GDP vs GNP
 Pendapatan nasional adalah nilai seluruh barang jadi dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu Negara selama waktu tertentu.
 Pendapatan nasional digambarkan oleh perkiraan besarnya:
GDP (gross domestic product = produk domestic bruto = PDB)
GNP (gross national product = produk nasional bruto = PNB)

Gross Domestic Product (GDP)  adalah nilai dari seluruh barang dan jasa (output)
yang dihasilkan di dalam negeri, baik oleh penduduk negeri itu maupun warga negara
asing yang ada di negara tersebut.
Gross National Product (GNP)  adalah nilai dari seluruh barang dan jasa (output)
yang diproduksi seluruh penduduk suatu negara, baik yang ada di dalam negeri maupun
di luar negeri, dalam perekonomian pada suatu jangka waktu tertentu.
Disebut bruto (gross) karena memasukkan penyusutan dalam perhitungannya.
Contoh : Produk dari Samsung (milik Korea) di Indonesia masuk dalam GNP Korea dan
tidak masuk GNP Indonesia tetapi merupakan GDP Indonesia. Contoh lain, yaituOutput
dari Rabobank (milik Belanda) di Malaysia masuk GNP Belanda dan tidak masuk GNP
Malasysia tetapi dihitung sebagai GDP Malaysia.
Jenis-Jenis GNP/GDP
 GNP/GDP potensial (pendapatan nasional) potensial) adalah nilai output atau
pendapatan nasional yang seharusnya dapat dihasilkan jika semua sumberdaya
dimanfaatkan pada tingkat normal.
 GNP/GDP aktual (pendapatan nasional sebenarnya) adalah nilai output atau
pendapatan nasional yang pada kenyataannya dihasilkan.
 GNP/GDP Gap (Senjang Keluaran, Senjang GNP/GDP) adalah GNP/GDP gap
mengukur perbedaan antara apa yang seharusnya dapat dihasilkan jika pendapatan
potensial tercapai dengan apa yang secara aktual (sebenarnya).
Perhitungan Pendapatan Nasional
Terdapat 3 cara perhitungan pendapatan nasional (GNP/GDP) suatu Negara, yaitu :
1) Perhitungan dari sisi output (output approach = metode produksi)
2) Perhitungan dari sisi pengeluaran (expenditure approach)
3) Perhitungan dari sisi pendapatan (income approach)
Kegunaan Statistik Pendapatan Nasional
Data pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan
kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini
antara lain adalah :
 GDP harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu negara. Nilai GDP yang besar menunjukkan sumber daya
ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
 GNP harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati
oleh penduduk suatu Negara.
 GDP harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.
Kebijakan Fiskal
1. Definisi Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan nama lain dari kebijakan anggaran yaitu suatu
kebijakan ekonomi yang bertindak untuk mengarahkan kondisi perekonomian suatu
negara menjadi lebih baik dan produktif dari sebelumnya, dengan cara mengubah
penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintahan. Kebijakan fiskal
dapat dilihat dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
2. Tujuan Kebijakan Fiskal
1) Mencegah dan mengurangi tingkat pengangguran.
Kebijakan fiskal inilah diharapkan masalah pengangguran ini bisa diatasi,
diharapkan dengan diterapkannya kebijakan ini semua pihak yang bersangkutan
terutama lapangan pekerjaan diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi dan
jumlah SDM yang ada.
2) Mempertahankan stabilitas harga
Kebijakan fiskal selalu berusaha untuk menjaga harga pasar tidak mengalami
penurunan dan kelonjakan yang tinggi.
3) Memacu pertumbuhan ekonomi Negara
Kebijakan fiskal untuk mencari sebuah trobosan atau inovasi baru yang mampu
berkontribusi dalam kemajuan perekonomian Negara.
4) Untuk mewujudkan keadilan sosial
Kebijakan fiskal selalu berupaya untuk membuat keseimbangan antara kaya dan
miskin dengan meratakan pendapatan melalui pembayaran pajak dan subsidi.
3. Jenis Kebijakan Fiskal
 Kebijakan Fiskal Ekspansif (Expansionary Fiscal Policy)
 Kebijakan Fiskal Kontraktif (Contractionary Fiscal Policy)
 Kebijakan Fiskal Anggaran Seimbang (Balance Fiscal Policy)
4. Kebijakan Fiskal Ekspansif (Expansionary Fiscal Policy)
Kebijakan Fiskal Ekspansif adalah kebijakan pemerintah dengan menurunkan
nilai pajak dan meningkatkan belanja Negara. Kebijakan fiskal ini dilaksanakan
ketika kondisi perekonomian melambat dan daya beli masyarakat menurun serta
angka pengangguran melonjak. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong
percepatan pertumbuhan ekonomi yang produktif dan sehat.
5. Kebijakan Fiskal : APBN
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan kebijakan fiscal
nasional yang disetujui oleh Pemerintah (Eksekutif) dan DPR RI (Legislatif)
setiap tahun.
 APBN terdiri atas :
 Pendapatan Negara, terdiri atas penerimaan pajak (PPH & PPN),
penerimaan bukan pajak (Migas, Non Migas dan Laba BUMN), Hibah.
 Belanja Negara terdiri atas belanja pemerintah pusat dan transfer ke
pemerintah desa serta dana desa. Unsur belanja: belanja pegawai, belanja
barang,belanja modal, pembiayaan bunga utang, subsidi BBM dan subsidi
non-BBM, belanja hibah, belanja sosial (termasuk penanggulangan
bencana), dan belanja lainnya.
6. Kebijakan Fiskal : APBD
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ditentukan oleh Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota melalui kesepakatan antara
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota
setiap tahun.
 APBD terdiri atas :
 Pendapatan Daerah
 Belanja Daerah
 Pembiayaan
 Pendapatan Daerah bersumber dari :
Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan penerimaan lain-lain Bagian dana
perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Dana Alokasi Khusus.
Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana hibah atau dana darurat.
 Anggaran belanja, yang digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas
pemerintahan di daerah.
 Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pertumbuhan Ekonomi
A. Konsep Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Simon Kuznets (1971), pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan
kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan
berbagai barang ekonomi bagi penduduknya.
B. Teori Pertumuhan Ekonomi
1. Teori Pertumbuhan Klasik
 Adam Smith  memiliki anggapan bahwa perekonomian penduduk dalam
suatu negara akan dapat meraih titik tertinggi melalui sistem liberal. Sistem
tersebut terdiri dari dua unsur utama, yakni pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhan output.
 David Ricardo  berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang
semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan
jumlah tenaga kerja melimpah dan upah menurun.
 Thomas Robert Malthus menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan
bertambah menurut deret hitung (satu,dua, dan seterusnya). Sedangkan
penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua,empat, delapan, enam
belas, dan seterusnya) sehingga akan ada periode dimana perekonomian akan
berada pada taraf subsisten atau kemandegan.
2. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik
 Teori Pertumbuhan Robert Solow
Robert Solow  berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada
perkembangan faktor-faktor produksi. Solow berpendapat bahwa faktor
terpenting yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan
modal dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah
kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja.
3. Teori Pertumbuhan Harrod Domar
 Dikembangkan oleh Henry R Y Harrod dan Evsey D Domar yg berpendapat
bahwa Pertumbuhan ekonomi nasional dipengaruhi oleh modal, permintaan, dan
investasi. Ketiganya berperan penting dalam peningkatan produksi nasional
suatu negara yang akan berpengaruh pula pada peningkatan ekonomi di negara
tersebut. Hal ini dapat berlangsung dalam jangka waktu pendek maupun
menengah. Untuk itu dibutuhkan kegiatan investasi dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Penanaman modal akan membantu
peningkatan produksi nasional, baik dalam skala kecil maupun besar.
4. Teori Pertumbuhan Schumpeter
 Dikembangkan oleh Joseph Schumpeter yang berpendapat bahwa pertumbuhan
ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi. Tanpa
adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.
Joseph Schumpeter (1934) mengidentifikasi lima jenis inovasi :
- Pengenalan produk baru atau kualitas produk baru,
- Pengenalan proses produksi baru,
- Pembukaan pasar baru,
- Pengamanan sumber bahan baku baru,
- Pembuatan dan penerapan struktur organisasi baru disektor industri.
C. Faktor Pertumbuhan Ekonomi
1. Tanah dan kekayaan alam lainnya
2. Penduduk dan tenaga kerja (Kuantitas dan Kualitas)
3. Barang modal dan tingkat teknologi
4. Inovasi system pasar
5. Sistem sosial dan sikap masyarakat
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan pertambahan penduduk dan perubahan fundamental
di struktur ekonomi suatu negara, serta pemerataan pendapatan untuk penduduk suatu
Negara.
 Masalah Pembangunan Ekonomi
1. Kurangnya modal dan rendahnya kualitas penduduk,
2. Kepincangan dalam tingkat pertumbuhan antara berbagai sektor ekonomi,
3. Kepincangan dalam distribusi pendapatan, dan
4. Kelemahan lembaga masyarakat, sifat dan kebiasaan hidup.
 Faktor Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
 Faktor Ekonomi
- Sumber daya alam
- Sumber daya manusia
- Sumber daya modal
- Keahlian dan wirausaha
- Teknologi
 Faktor Non Ekonomi
- Sikap Masyarakat
- Pemerintah yang akuntabel

 Pertemuan : 9-15
 Makro Ekonomi
Ilmu ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang khusus mempelajari
mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. ilmu ekonomi yang
mempelajari perekonomian sebuah negara secara komprehensi. Makro ekonomi dapat
digunakan untuk menganalisis target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan
ekonomi, inflasi, tenaga kerja, dan keseimbangan neraca pembayaran yang
berkesinambungan.
 Tiga Pokok Ekonomi Makro
1. Inflasi  Peningkatan keseluruhan dalam tingkat harga secara
2. Deflasi  Penurunan tingkat harga secara keseluruhan
3. Hiperinflasi  Periode peningkatan yang sangat cepat dalam tingkat harga secara
keseluruhan.
4. Tingkat Pengangguran  Persentase angkatan kerja yang tidak bekerja.
 Pertumbuhan Output : Jangka Pendek dan Jangka Panjang
 Siklus Bisnis  siklus fluktuasi jangka pendek dalam perekonomian
 AGREGAT KELUARAN  Kuantitas total barang dan jasa yang diproduksi dalam
suatu perekonomian dalam periode tertentu
 RESESI  Periode ketika output agregat turun. Secara konvensional, periode ketika
output agregat menurun selama dua kuartal berturut-turut
 DEPRESI  resesi yang berkelajutan dan mendalam.
 Ada 3 Kebijakan Ekonomi Makro :
1. Kebijakan Fiskal Kebijakan pemerintah pengeluaran (belanja) menyangkut
pajak.
2. Kebijakan Moneter  Kebijakan yang digunakan oleh bank sentral untuk
mengontrol kuantitas uang dalam perekonomian.
3. Kebijakan sisi penawaran  Kebijakan pemerintah yang berfokus mendorong
penawaran agregat.
 Pelaku Ekonomi Makro
Ekonomi makro focus pada 4 grup :
1. Rumah tangga,
2. Perusahaan (sektor swasta),
3. Pemerintah (sektor publik), dan
4. Negara lain di dunia (sector internasional)
 Ketenagakerjaan
Demografi, ilmu yang mempelajari perubahan penduduk baik dalam jumlah, kompos
dan persebaran.
 Perubahan Penduduk
 Natalis  gambaran mengenai jumlah penduduk lahir hidup di suatu wilayah
dalam kurun waktu tertentu.
Faktor yang Mempengaruhi Natalitas  Tingkat Kesehatan Ibu, Tingkat
Pendidikan, Usia perkawinan, Kondisi Ekonomi, Adat istiadat, Fertilitas Agama
dan kepercayaan.
 Mortalitas  gambaran mengenai jumlah penduduk yang meninggal disuatu
wilayah dalam kurun waktu tertentu.
Faktor yang mempengaruhi  Tingkat kesehatan,gaya hidup, genetika,
lingkungan, fasilitas tenaga kesehatan, sosial budaya dan infeksi.
 Mobilitas  gambaran mengenai pendudak masuk (imigras) dan keluar
(emigras) di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu.
Faktor yang mempengaruhi  Ekonomi, sosial, politik dan lingkungan
 Komposisi Penduduk  Pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria
tertentu antara lain : Kelompok Usia, Status Perkawinan, Tingkat Pendidikan,
Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin.
 Pendapatan Nasional
 Konsep Dasar Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah keseluruhan jumlah pendapatan yang diperoleh
semua masyarakat yang tinggal di suatu negara dalam kurun waktu tertentu
(biasanya dalam waktu 1 tahun).
Pendapatan Nasional adalah "Nilai barang dan jasa akhir 1berdasarkan harga
pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode dengan
menggunakan faktor produksi yang berada dalam wilayah perekonomian tersebut
(Case & Fair, 1996).
Pendapatan Nasional merupakan salah satu indikator yg dapat digunakan
untuk mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu
negara dari waktu ke waktu.
Semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka Pendapatan Nasional suatu
Negara juga makin tinggi.
Dengan mengetahui pendapatan nasional maka dapat diketahui struktur
perekonomian Negara.
 Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
1. Mengetahui Struktur Perekonomian Suatu Negara
2. Membandingkan Perekonomian antar Negara
3. Mengetahui Perkembangan Perekonomian dari Tahun ke Tahun
4. Sebagai Pedoman bagi Pemerintah untuk Mengambil Kebijakan yang berkaitan
dengan Perkembangan Ekonomi Nasional.
 Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
1. Kualitas Sumber Daya Manusia Tenaga Kerja yang unggul & memilki
kompetensi sesuai bidang pekerjaannya dapat menerima upah yang lebih
tinggi.
2. Keadaan Sumber Daya Alam Semakin banyak Sumber Daya Alam suatu
Negara & digunakan untuk berproduksi, maka akan menghasilkan keuntungan
yang melimpah.
3. Ketersediaan Modal Suatu Negara yang memiliki Modal besar untuk
mengolah Sumber Daya & melakukan produksi, dapat dipastikan Pendapatan
Nasionalnya akan tinggi.
 Komponen Pendapatan Nasional
1. GDP (Gross Domestic Product) → Jumlah seluruh Produk (Barang & Jasa)
yang dihasilkan oleh Warga di suatu Negara, baik Warga Negara itu sendiri
maupun Warga Negara Asing dalam Waktu 1 Tahun.
2. GNP (Gross National Product) → Jumlah seluruh Produk (Barang & Jasa) yang
dihasilkan oleh Warga Negara dalam Waktu 1 Tahun.
GNP = GDP Pendapatan Faktor Netto dari Luar Negeri.
Pendapatan Net Faktorto dari Luar Negeri = Pendapatan WNA di Dalam Negeri -
Pendapatan WNI di Luar Negeri.
 Pendapatan Perkapita
Pendapatan per kapita adalah tingkat rata-rata pendapatan penduduk suatu negara
pada periode tertentu. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur
kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah Negara.
PENUTUP

Kesimpulan
Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari fenomena ekonomi
secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan kebijakan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam produksi barang dan jasa di suatu
negara dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan
penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Inflasi adalah peningkatan umum dan
berkelanjutan dalam harga barang dan jasa di suatu negara. Inflasi yang terlalu tinggi dapat
merusak kestabilan ekonomi dan menyebabkan penurunan daya beli masyarakat.
Pengangguran adalah kondisi ketika sebagian dari angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan
dan mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menyebabkan kemerosotan
ekonomi dan masalah sosial.
Kebijakan fiskal merupakan nama lain dari kebijakan anggaran yaitu suatu kebijakan
ekonomi yang bertindak untuk mengarahkan kondisi perekonomian suatu negara menjadi
lebih baik dan produktif dari sebelumnya, dengan cara mengubah penerimaan dan
pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai