Anda di halaman 1dari 33

BAB I

KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Kegiatan ekonomi masyarakat mencakup balk kegiatan produksi,


distribusi maupun kegiatan konsumsi barang-barang dan jasa-jasa.
Kegiatan ekonomi penting bagi kehidupan manusia baik bagi anggota
kelompok masyarakat yang masih primitif maupun bagi suatu masyarakat yang
sudah maju. Barang-barang kebutuhan bagi kehidupan manusia tidak muncul
begitu saja, tetapi merupakan barang-barang langka yang memerlukan
pengorbanan untuk memperolehnya. Kelangkaan tersebut merupakan
permasalahan ekonomi yang perlu dipecahkan dengan ilmu ekonomi.
Ilmu ekonomi dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok ekonomi
deskriptif, kelompok teori ekonomi (teori ekonomi mikro dan teori ekonornt makro)
dan kelompok ekonomi terapan. Ekonomi deskriptif adalah ilmu ekonomi
yang mengumpulkan dan menggambarkan keterangan-keterangan
tentang peristiwa ekonomi yang sebenarnya terjadi. Misalnya analisi,s
mengenai keadaan petani di Sulawesi Tenggara berdasarkan kenyataan yang
terjadi.
Teori ekonomi menerangkan tentang bekerjanya sistem-sistem
perekonomian. Dalam hal ini menerangkan sifat-sifat hubungan yang terjadi
dalam perekonomian dan membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi tentang
perubahan suatu variabel akibat berubahnya variabel yang mempengaruhinya.
Ekonomi terapan adalah bidang ilmu ekonomi yang biasa disebut ilmu
ekonomi kebijaksanaan. Ekonomi terapan menggunakan hasil-hasil pemikiran
dalam teori ekonomi untuk menerangkan deskripsi fakta-fakta yang dikumpulkan
oleh ekonomi deskriptif. Ekonomi terapan menelaah tentang kebijaksanaan yang
perlu ditempuh untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi.

Muhammad Ilham =1= Teori Ekonomi Makro


Salah satu peranan teori ekonomi adalah dapat dijadikan landasan dalam
merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi. Bagaimana bentuk
kebijaksanaan yang harus ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi (yang sebenarnya terjadi).
Inti teori ekonomi makro adalah penentuan pendapatan nasional. Teori ini
mengkaji bagaimana keseimbangan jangka pendek dan jangka p a n j a n g b i sa
d i c a p a i . K e s e i mba n g a n j a n g ka p en d e k a d a l a h keseimbangan antara
penawaran agregat (aggregate supply) dan permintaan agregat (aggregate
demand). Keseimbangan dalam jangka panjang, dicari tingkat kenaikan
kapasitas (pertumbuhan ekonomi) yang sesuai dengan keseimbangan, atau
tingkat pertumbuhan yang cukup pesat dalam kondisi pekerjaan penuh (full
employment). Untuk mencapai keseimbangan jangka pendek maupun jangka
panjang, maka diperlukan kerangka sistem dan kebijakan ekonomi makro.
Secara formal perbedaan ekonomi mikro dengan ekonomi makro terletak
pada ruang lingkup analisisnya. Ekonomi mikro ruang lingkup analisisnya
pada kegiatan-kegiatan ekonomi dari unit-unit ekonomi individual. Teori
ekonomi mikro adalah studi tentang bagaimana rumah tangga dan perusahaan
mengambil keputusan dan bagaimana pengambil keputusan ini berinteraksi di
pasar. Prinsip utama ekonomi mikro adalah bahwa rumah tangga dan
perusahaan berusaha mencapai optimalisasi, mereka melakukan hal terbaik yang
bisa dilakukan untuk mereka sendiri berdasarkan tujuan dan kendala yang
mereka hadapi. Dalam model- model ekonomi mikro, rumah tangga memilih
pembeliannya untuk memaksimalkan tingkat kepuasan yang disebut dengan
utilitas (utility), dan perusahaan-perusahaan mengambil keputusan-keputusan
produksi untuk memaksimalkan keuntungan atau laba mereka.
Ekonomi makro menganalisis kegiatan-kegiatan ekonomi secara agregat
(keseluruhan), misalnya bagaimana uang dan pengeluaran total (aggregate
expenditure) menentukan output, kesempatan kerja (employment) dan tingkat
harga dalam perekonomian. Dengan kata lain ekonomi makro membahas
permasalahan yang menyangkut kehidupan dan kepentingan ekonomi
masyarakat secara keseluruhan.

Muhammad Ilham =2= Teori Ekonomi Makro


Teori ekonomi makro memperhatikan aspek-aspek yang bersifat agregat
dari kegiatan ekonomi. Apabila yang dibahas adalah mengenai produsen,
maka yang dimaksud adalah produsen keseluruhan perekonomian.
Begitu pula apabila yang dibahas mengenai tingkah laku konsumen, maka
yang dianalisis adalah tingkah laku keseluruhan konsumen dalam
menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan
dalam perekonomian. Dalam analisis ekonomi makro juga dibahas peranan
pemerintah dalam mengatur kegiatan perekonomian. Pada aspek ini yang
diperhatikan adalah tentang berbagai kebijakan pemerintah yang dapat dijalankan
untuk mengatasi masalah-masalah dalam keseluruhan perekonomian seperti
masalah inflasi, pengangguran, pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi makro sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang secara khusus
mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara agregat bertujuan untuk
menganalisis hubungan-hubungan kausal antara variabel-variabel ekonomi
agregatif. Di antara variabel-variabel ekonomi agregatif yang banyak dibahas
dalam ekokomi makro antara lain : tingkat pendapatan nasional, tingkat
kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, tabungan (saving),
investasi nasional, jumlah uang yang beredar, tingkat harga, tingkat bunga,
neraca pembayaran luar negeri, stok kapital nasional, hutang pemerintah,
dan lain sebagainya. Singkatnya, ekonomi makro membahas tentang berbagai
masalah pokok perekonomian yang aktual.
Sekalipun ada perbedaan antara ekonomi makro dan ekonomi mikro,
namun tidak terdapat perbedaan mendasar antara keduanya. Bagaimanapun
perekonomian secara agregat tidak lain merupakan penjumlahan atas pasar
yang tercakup di dalamnya. Oleh karena itu perbedaan antara ekonomi makro
dan ekonomi mikro terutama terletak pada penekanan dan penyajiannya. Dalam
mempelajari proses penentuan harga pada suatu industri, adalah bermanfaat
bagi para ahli ekonomi mikro untuk mengasumsikan bahwa harga-harga di
industri lain adalah tertentu. Dalam ekonomi makro, di mana kita mempelajari
tingkat harga, kita akan mengabaikan perubahan harga relatif barang antar industri
yang berbeda. Dalam ekonomi mikro kita juga akan mengasumsikan bahwa

Muhammad Ilham =3= Teori Ekonomi Makro


total pendapatan dari semua konsumen adalah tertentu dan menanyakan tentang
bagaimana konsumen mengalokasikan pengeluaran mereka yang bersumber dari
pendapatan atas berbagai barang yang ada. Sebaliknya, dalam ekonomi makro
tingkat pendapatan ataupun pengeluaran agregat merupakan variabel utama yang
akan dipelajari.
Peristiwa-peristiwa ekonomi muncul dari interaksi banyak rumah tangga
konsumen dan perusahaan/produsen, sehingga ekonomi mikro dan ekonomi
makro memiliki keterkaitan yang sangat erat. Bila kita m e m p e l a j a r i
p e r e k o n o m i a n s e c a r a m e n y e l u r u h , k i t a h a r u s mempertimbangkan
keputusan-keputusan dari pelaku-pelaku ekonomi individu. Misalnya, untuk
memahami apa yang menentukan pengeluaran konsumen total, kita harus
memikirkan keluarga yang memutuskan berapa banyak uang yang harus
dibelanjakan hari ini dan berapa banyak yang harus ditabung untuk hari esok.
Untuk memahami apa yang menentukan investasi total, kita harus memikirkan
perusahaan yang memutuskan apakah akan membangun pabrik baru. Jadi,
variabel-variabel agregat hanyalah merupakan jumlah dari variabel-variabel yang
menggambarkan banyak keputusan individu. Dengan demikian teori ekonomi
makro berdiri di atas pondasi ekonomi mikro.
Ahli ekonomi makro terkenal seperti John Maynard Keynes pada tahun
1936 menerbitkan buku yang berjudul The General Theory of Employment,
Interest, and Money. Kemudian ahli-ahli dari Amerika modern seperti Milton
Friedman, Franco Modigliani, James Tobin serta generasi berikutnya seperti
Martin Feldstein, Robert Lucas, dan Thomas Sargent semuanya mempunyai
perhatian yang sangat besar terhadap penerapan teori ekonomi makro atas
masalah perumusan kebijaksanaan.
Perkembangan teori ekonomi makro berkaitan erat dengan masalah ekonomi
yang muncul pada setiap kurun waktu. Ilmu ekonomi Keynesian berkembang
selama masa depresi besar dasa warsa 1930-an, dan menunjukkan jalan
keluar dari depresi tersebut. Moneterisme berkembang selama dasa warsa
1960-an dengan menyajikan cara penyelesaian masalah inflasi. Ekonomi
sisi penawaran (supply-side economics) mendadak diminati pada awal

Muhammad Ilham =4= Teori Ekonomi Makro


dasa warsa 1980-an, karena menyajikan cara penyelesaian yang mudah atas
kekacauan ekonomi yang ada pada waktu itu, yaitu dengan memulai
pemotongan pajak.
Dalam waktu yang cukup lama, terdapat dua tradisi intelektual dalam
ekonomi makro. Salah satu aliran pemikiran tersebut berpendapat bahwa pasar
yang paling baik adalah pasar yang bebas dari intervensi pemerintah,
sedangkan yang lain berpendapat bahwa intervensi pemerintah akan
sangat membantu dalam mengatasi resesi ekonomi. Pada dasa warsa 1960-
an, perdebatan tentang masalah ini melibatkan kelompok moneteris yang
dipimpin oleh Milton Friedman di satu pihak, serta Keynesians yang didukung
oleh Franco Modigliani dan James Tobin di pihak lain. Pada dasa warsa 1970-
an, perdebatan tentang masalah yang sama tersebut telah mendorong
munculnya aliran baru para ahli ekonomi makro klasik baru, yang tokoh-
tokohnya antara lain Robert Lucas dan Thomas Sargent, kelompok ini tetap
berpengaruh pada dasa warsa 1980-an.
Kelompok ekonomi klasik baru mempunyai banyak persamaan
pandangan mengenai kebijakan dengan Friedman. Mereka melihat dunia sebagai
suatu tempat di mana untuk kepentingannya sendiri, individu bertindak secara
rasional dalam situasi pasar yang menyesuaian diri secara cepat terhadap
perubahan kondisi. Intervensi pemerintah dianggap sebagai suatu hal yang
memperburuk keadaan. Model ini merupakan tantangan terhadap ekonomi
makro tradisional, yang memandang perlunya intervensi pemerintah dalam
mengatasi perekonomian yang oleh kelompok klasik baru dianggap hanya mampu
menyesuaikan diri secara lamban, kaku, kurang informasi, dan mengandung
kebiasaan sosial sehingga menghambat pencapaian kondisi equilibrium
pasar secara cepat.
Ilmu ekonomi makro berkaitan dengan dunia nyata, perbedaan yang
ada tentu saja akan menjadi perhatian utama dalam perdebatan politis dan
pers mengenai kebijakan ekonomi. Dalam bahan kuliah ini, kita tidak akan
memusatkan perhatian pada perbedaan itu, namun lebih kepada pembahasan
tentang hal-hal yang substantif dari teori ekonomi makro.

Muhammad Ilham =5= Teori Ekonomi Makro


B. Masalah-Masalah Pokok Ekonomi Makro
Setiap masyarakat selalu berusaha untuk mencapai tingkat
kegiatan ekonomi yang tinggi, yaitu tingkat kegiatan ekonomi yang dapat
mewujudkan tingkat kesempatan kerja penuh (full employment) dan
pertumbuhan ekonomi yang mantap. Setiap perekonomian tidak selalu
mencapai keadaan yang ideal tersebut. Kebanyakan negara selalu
menghadapi masalah pengangguran, dan seringkali pula menghadapi masalah
inflasi. Dalam uraian berikut akan dibahas secara ringkas empat masalah ekonomi
makro pokok yang dihadapi setiap perekonomian.

1. Pengangguran
Penyediaan kesempatan kerja yang sesuai dengan jumlah tenaga
kerja yang tersedia merupakan tangguhg jawab penting suatu perekonomian.
Dalam suatu sistem perekonomian yang bersifat laissez-faire atau
sistem pasar bebas, tanggung jawab tersebut terutama berada di tangan
pihak swasta. Di samping itu, kebijaksanaan pemerintah sangat penting
artinya dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi dan penciptaan
kesempatan kerja.
Dalam suatu perekonomian modern, pengangguran dapat
dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu pengangguran normal,
pengangguran struktural dan pengangguran konjungtur.

a. Pengangguran normal
Pengangguran normal (normal unemployment) adalah
pengangguran yang disebabkan oleh keinginan-keinginan pekerja untuk
mencari pekerjaan yang lebih baik atau yang lebih sesuai dengan mereka.
Pengangguran ini disebut juga dengan sebagai search unemployment atau
frictional unemployment. Pengangguran seperti ini lebih banyak berlaku
apabila pasar tenaga kerja begitu ketatnya, yaitu ketika permintaan sama
atau Iebih besar dari pada penawaran tenaga kerja. Kesempatan kerja
yang besar ini mendorong sekelompok tenaga kerja untuk

Muhammad Ilham =6= Teori Ekonomi Makro


keluar dari pekerjaannya yang sedang ditekuninya sekarang untuk
mencari pekerjaan yang Iebih baik dari aspek pendapatan maupun syarat-
syarat kerja yang lebih sesuai dengan pendidikan, keahlian dan
kepribadiannya.

b. Pengangguran struktural
Dalam kegiatan ekonomi yang selalu berubah, beberapa
perusahaan, cabang industri atau sektor perekonomian tertentu
mengalami kemajuan atau keuntungan, tetapi pada perusahaan atau
cabang industri dan sektor lainnya mengalami kemunduran atau kerugian
yang berlangsung lama. Kemajuan teknologi di sektor atau kegiatan
ekonomi lain, perubahan selera masyarakat, dan masuknya pesaing
baru yang lebih efisien di pasar merupakan faktor-faktor penyebab
kemunduran kegiatan ekonomi. Apabila hal ini terjadi, maka perusahaan
terpaksa memberhentikan sebagian atau mungkin seluruh tenaga kerjanya.
Pengangguran yang terjadi tersebut merupakan pengangguran struktural
(structural unemployment). Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang timbul sebagai akibat dari kemunduran yang
berlangsung lama yang dialami oleh beberapa sektor ekonomi tertentu.

c. Pengangguran Konjungtur
Dua jenis pengangguran yang telah dikemukakan
sebelumnya, oleh para pakar ekonomi belum menganggap sebagai suatu
permasalahan pengangguran yang serius. Pengangguran mulai dianggap
serius apabila tingkat kegiatan ekonomi berada di bawah tingkat
kesempatan kerja penuh, dan ini dapat dilihat dari keadaan yang
menunjukkan bahwa pendapatan nasional aktual (sebenarnya)
berada di bawah pendapatan nasional potensial. Semakin besar
perbedaannya, semakin besar pula pengangguran yang berlaku. Jadi
pengangguran konjungtur muncul apabila terjadi kemerosotan kegiatan
ekonomi.

Muhammad Ilham =7= Teori Ekonomi Makro


Kemerosotan kegiatan ekonomi yang mengakibatkan
pengangguran konjungtur, biasanya berlaku sebagai akibat kemerosotan
dalam pengeluaran atas barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh
suatu perekonomian. Kemerosotan itu terjadi dapat disebabkan oleh
faktor-faktor dalam negeri seperti menurunnya tingkat pengeluaran
masyarakat dan tingkat investasi perusahaan. Kemerosotan ekonomi
yang bersumber dari luar negeri seperti kemerosotan ekspor atau
kecenderungan mengimpor yang semakin besar.

2. Inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang selalu dialami
oleh hampir semua negara. Pembicaraan tentang inflasi selalu dikaitkan
dengan kenaikan harga. Kenaikan harga mungkin terjadi hanya beberapa
barang tertentu saja, dapat juga berlangsung hanya sementara (temporer)
dan sporadis, dan dapat pula kenaikan harga itu bersifat umum dan terus
menerus. Inflasi adalah kecenderungan kenaikan harga-harga secara
umum dan terus menerus. Jadi kenaikan harga atas satu atau jenis
barang atau jasa pada suatu saat tertentu (dan hanya bersifat
sementara) belum merupakan masalah inflasi.
Dalam masa inflasi, harga-harga output dan input, upah, sewa dan
bunga cenderung meningkat bersama-sama. Tingkat hidup ditentukan
oleh hubungan antara pendapatan yang diperoleh dengan harga yang harus
dibayar. Bila pendapatan naik melebihi kenaikan harga, maka tingkat
hidup meningkat. Sebaliknya, bila kenaikan pendapatan Iebih rendah
dari kenaikan harga yang harus dibayar, maka tingkat hidup menurun.
Walaupun inflasi tidak secara otomatis menurunkan tingkat hidup,
namun inflasi tetap merupakan masalah karena tiga alasan, yaitu :
1) inflasi dapat mengakibatkan ketidakmerataan pendapatan di antara
anggota masyarakat;
2) inflasi dapat mengakibatkan menurunnya efisiensi ekonomi;
3) inflasi dapat mengakibatkan perubahan output dan kesempatan kerja.

Muhammad Ilham =8= Teori Ekonomi Makro


3. Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran Luar Negeri
Neraca pembayaran merupakan ikhtisar dari segala transaksi yang
terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
selama satu jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Transaksi-
transaksi ini meliputi transaksi barang dan jasa, transaksi finansial seperti
penerimaan atau pemberian kredit dari atau kepada negara lain, transaksi
modal.
Bila jumlah pembayaran luar negeri tidak sama dengan jumlah
penerimaan yang diperoleh dari luar negeri, maka terjadi surplus (bila
penerimaan Iebih besar dari pembayaran) atau defisit (bila penerimaan
lebih kecil dari pembayaran keluar negeri). Bila suatu negara
mengalami surplus atau defisit neraca pembayaran, maka neraca
pembayaran negara tersebut mengalami ketidak-seimbangan (balance of
payment disequilibrium).

4. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi makro
jangka panjang. Berbagai negara tidak selalu dapat mencapai
pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan perkembangan
kemampuan memproduksi yang dimiliki oleh faktor-faktor produksi yang
semakin meningkat. Di banyak negara sering kali ditemukan suatu
keadaan di mana pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya adalah
jauh Iebih rendah dari potensi pertumbuhan yang dapat dicapai. Hal ini ada
kalanya mengakibatkan jumlah dan tingkat pengangguran mengalami
peningkatan.

C. Tujuan Kebijaksanaan Ekonomi Makro


Tindakan-tindakan pemerintah yang berupa usaha untuk
mempengaruhi variabel-variabel ekonomi agregatif atau untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian dengan maksud untuk mencapai tujuan

Muhammad Ilham =9= Teori Ekonomi Makro


yang telah ditetapkan sebelumnya disebut dengan kebijaksanaan ekonomi makro
(macroeconomic policy). Pada umumnya pemerintah dan masyarakat di dunia ini
menganggap keadaan-keadaan berikut ini sebagai keadaan-keadaan
perekonomian sebagai suatu tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui
kebijaksanaan ekonomi makro :
1. Tingkat kesempatan kerja yang tinggi.
Pengangguran merupakan gejala ekonomi yang tidak diinginkan oleh
masyarakat manapun juga. Namun demikian, dalam prakteknya sulit untuk
menghilangkan pengangguran sama sekali, maka kita sudah cukup
berhasil apabila kita berhasil mempertahankan tingkat kesempatan kerja
yang tinggi.

2. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi.


Tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
khususnya bagi negara-negara yang masih terbelakang
perekonomiannya merupakan suatu tujuan yang harus dicapai dalam bidang
pembangunan ekonomi. Tercapainya tingkat kesempatan kerja yang tinggi
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Begitu pula sebaliknya dengan
pertumbuhan yang tinggi dapat meningkatkan kesempatan kerja.

3. Tingkat pendapatan nasional yang tinggi.


Pendapatan nasional yang tinggi mencerminkan banyaknya jumlah
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh suatu perekonomian.
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi dapat tercapai bila tujuan C.1 dan
C.2 di atas dapat terwujud.

4. Stabilitas ekonomi.
Kestabilan ekonomi meliputi kestabilan tingkat pendapatan dan
kesempatan kerja juga kestabilan tingkat harga. Ketidakstabilan ekonomi
dapat mengakibatkan perekonomian terperangkap dalam laju inflasi yang
tinggi, tingkat pengangguran yang tinggi, sehingga menurunkan taraf
hidup masyarakat.

Muhammad Ilham = 10 = Teori Ekonomi Makro


5. Keseimbangan neraca pembayaran luar negeri.
Dari segi tinjauan ekonomi murni, baik neraca pembayaran luar negeri
yang defisit maupun yang surplus bertendensi menimbulkan keadaan
yang tidak diinginkan. Tetapi dari segi politis, neraca pembayaran
yang surplus cenderung Iebih diinginkan dari pada neraca pembayaran yang
seimbang apalagi defisit. Dengan demikian pada umumnya dalam
praktek, yang ingin dicapai adalah neraca pembayaran yang tidak
defisit.

6. Distribusi pendapatan yang Iebih merata.


Distribusi pendapatan yang Iebih merata pada umumnya
dianggap sebagai distribusi pendapatan yang adil. Dengan tingkat
kesempatan kerja dan tingkat pendapatan nasional yang tinggi serta tingkat
kestabilan harga yang disertai dengan distribusi pendapatan nasional yang
merata merupakan tujuan yang diharapkan dari suatu kebijaksanaan
ekonomi. Distribusi pendapatan yang kurang merata dapat menimbulkan
masalah-masalah sosial, sehingga mengurangi ketentraman hidup dan
tingkat kebahagiaan serta bertendensi pula menimbulkan pemborosan-
pemborosan.
Tujuan-tujuan kebijaksanaan ekonomi makro seperti yang
disebutkan di atas, ada yang usaha pencapaiannya mempunyai arah yang
sejalan ada pula yang mempunyai arah yang berlawanan satu dengan
Iainnya. Pencapaian tujuan dengan arah yang sejalan misalnya,
tujuan untuk mempertahankan tingkat kesempatan kerja yang tinggi
dengan tujuan untuk mempertahankan tingkat pendapatan nasional yang
tinggi. Bila tingkat kesempatan kerja yang tinggi tercapai berarti kapasitas
produksi nasional berada dalam pemanfaatan penuh. Pemanfaatan penuh
atas kapasitas produksi nasional mempunyai makna bahwa tingkat
pendapatan tertinggi yang dapat dihasilkan oleh suatu perekonomian sudah
tercapai.

Muhammad Ilham = 11 = Teori Ekonomi Makro


Adapun tujuan-tujuan yang usaha pencapaiannya sering
menimbulkan konflik antara satu tujuan dengan tujuan Iainnya adalah
misalnya, tujuan untuk mempertahankan neraca pembayaran luar
negeri yang tidak defisit dengan tujuan untuk mempertahankan tingkat
kesempatan kerja yang tinggi. Untuk menurunkan defisit neraca
pembayaran luar negeri, maka diperlukan penurunan tingkat
pendapatan nasional. Tingkat pendapatan nasional yang tinggi dapat
meningkatkan impor, sehingga bertendensi menimbulkan defisit neraca
pembayaran.
Bentuk kebijaksanaan yang ditempuh untuk mencapai tujuan suatu
perekonomian adalah kebijaksanaan moneter dan kebijaksanaan fiskal.
Kebijaksanaan moneter (dijalankan oleh bank sentral) dan kebijaksanaan
fiskal (dijalankan oleh pemerintah melalui menteri keuangan)
merupakan kebijaksanaan ekonomi makro yang ditempuh suatu negara
dalam mempengaruhi keadaan perekonomiannya agar keadaan
perekonomian tidak selalu menyimpang dari tujuan yang diinginkan.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka perlu ada alat. Alat
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan disebut dengan instrumen
kebijaksanaan (policy instrument). Selanjutnya variabel yang
digunakan sebagai instrumen kebijaksanaan disebut variabel
instrumen (instrument variable). Variabel instrumen dalam
kebijaksanaan moneter adalah jumlah uang beredar, yang
menyangkut pengaturan mata uang dan sistem perbankan, yaitu
penetapan suku bunga dan persyaratan kredit. Selanjutnya, instrument
variable yang digunakan dalam kebijaksanaan fiskal adalah
pengeluaran pemerintah, pajak dan transfer.

D. Rangkuman
1. Intl teori ekonomi makro adalah penentuan pendapatan nasional. Ekonomi
makro menganalisis kegiatan-kegiatan ekonomi secara agregat
(keseluruhan), misalnya bagaimana uang dan pengeluaran total (aggregate

Muhammad Ilham = 12 = Teori Ekonomi Makro


expenditure) menentukan output, kesempatan kerja (employment) dan
tingkat harga dalam perekonomian.
2. Masalah-masalah pokok ekonomi makro adalah masalah
pengangguran, inflasi, ketidakseimbangan neraca pembayaran dan
pertumbuhan ekonomi.
3. Tindakan-tindakan pemerintah yang berupa usaha untuk
mempengaruhi variabel-variabel ekonomi agregatif dengan maksud
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya disebut dengan
kebijaksanaan ekonomi makro (macroeconomic policy). Adapun tujuan
yang diharapkan dapat dicapai melalui kebijaksanaan ekonomi
makro : tingkat kesempatan kerja yang tinggi, pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, tingkat pendapatan nasional yang tinggi, stabilitas
ekonomi, keseimbangan neraca pembayaran luar negeri, distribusi
pendapatan yang Iebih merata.

E. Glossary
Aggregate demand (permintaan agregat). Total jumlah permintaan atau
pengeluaran nominal terhadap barang dan jasa.
Aggregate expenditure (pengeluaran agregat). Lihat Aggregate
demand.
Aggregate supply (penawaran agregat). Total dari barang dan jasa yang
ditawarkan oleh produsen termasuk barang konsumsi dan barang modal.
Balance of payments (neraca pembayaran). Suatu pernyataan
mengenai transaksi perdagangan dan keuangan suatu negara dengan
negara lain dalam periode waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun.

Balance of payment disequlibrium (Ketidakseimbangan neraca


pembayaran). Lihat balance of payment equilibrium.

Muhammad Ilham = 13 = Teori Ekonomi Makro


Balance of payment equilibrium (keseimbangan neraca pembayaran). Suatu
keadaan di mana belanja dan investasi suatu negara tidak
melebihi belanja dan investasi negara-negara lain ke negara tersebut,
sehingga cadangan devisa tidak bertambah maupun berkurang.
Full Employment (pemanfaatan atau kesempatan kerja penuh).
Keadaan di mana tidak terdapat pengangguran yang tidak disengaja
Lassez-faire (biarkan kami sendiri). Pandangan yang menyatakan bahwa
pemerintah sebaiknya tidak mencampuri kegiatan ekonomi.

F. Soal-soal Latihan
1. Kemukakan pengertian dan ruang lingkup ekonomi makro.
2. Sebut dan jelaskan permasalahan ekonomi makro balk jangka pendek
maupun jangka panjang.
3. Jelaskan tujuan kebijakan ekonomi makro dan alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan kebijakan ekonomi makro.

G. Daftar Pustaka
Branson, William H. Macroeconomic Theory and Policy. Harper & Row,
Publishers, Singapore

Dornbusch, Rudiger dan Stanley Fischer. Macroeconomics. MC Grow- Hill


Kogakusha, 4th edition.

Glassburner, Bruce dan Aditiawan Chandra. Teori dan Kebijaksanaan


Ekonomi Makro. Jakarta, LP3ES.

Imam Suyuthi. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta, LPTK-Depdikbud.


Mankiw, N.Gregory. Macroeconomics. Worth Publishers, INC., New York, 4th
edition.

Sadono Sukirno. Makroekonomi Modern : Perkembangan Pemikiran dari


Kiasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada.

Soediyono Reksoprayitno. Ekonomi Makro : Pengantar Analisa


Pendapatan Nasional. Yogyakarta, Liberty.

Muhammad Ilham = 14 = Teori Ekonomi Makro


BAB II
PENDAPATAN NASIONAL

A. Pengertian Pendapatan Nasional dan Arus Perputaran Ekonomi

Ilmu ekonomi sangat erat kaitannya dengan pengukuran gejala-gejala


penting, seperti pengangguran, harga, pendapatan, dan sebagainya.
Salah satu konsep pengukuran yang cukup penting dalam ilmu ekonomi
khususnya ekonomi makro yang sering menjadi pusat perhatian dalam
mengukur keberhasilan sebuah perekonomian adalah pendapatan nasional.

Pendapatan nasional disebut juga pendapatan masyarakat, pada


umumnya digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan, kemakmuran dan
kemajuan perekonomian suatu masyarakat. Secara umum, pengertian
pendapatan nasional dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut
pandang produksi dan penerimaan.

Pendapatan nasional ditinjau dari sudut pandang produksi, lazim disebut


produk nasional (national product) adalah jumlah harga pasar (nilai) barang
dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam satu kurun waktu tertentu,
biasanya satu tahun. Dalam hal ini pendapatan nasional merupakan
penjumlahan dari hasil kali jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat dalam kurun waktu satu tahun dengan harga pasar masing-
masing. Pendapatan nasional ditinjau dari sudut pandang penerimaan
adalah jumlah dari semua penerimaan masyarakat yang ikut dalam proses
produksi seluruh barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu, biasanya satu
tahun. Golongan masyarakat yang ikut dalam proses produksi adalah para
pemilik faktor, yang terdiri atas : pemilik alam menerima sewa (rent),
pemilik tenaga kerja (pekerja) menerima upah/gaji (wage), pemilik modal
menerima bunga (interest) dan pengusaha menerima laba (profit).

Muhammad Ilham = 15 = Teori Ekonomi Makro


Golongan masyarakat yang menghasilkan barang dan jasa disebut rumah
tangga produksi (produsen). Selanjutnya pihak pemasok faktor-faktor produksi
disebut rumah tangga konsumen. Dengan adanya dua jenis rumah tangga
tersebut, maka terjadi arus perputaran produksi (barang dan jasa) dan arus
perputaran uang. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga
produsen disebut produk nasional, sedangkan pendapatan yang diterima
rumah tangga konsumen disebut sebagai balas jasa atas penyerahan faktor-
faktor produksi kepada rumah tangga produsen disebut pendapatan nasional.
Gambar 2.1 memberikan ilustrasi bagaimana perputaran roda
perekonomian berlangsung dalam sistem perekonomian tertutup
sederhana. Rumah tangga konsumen menawarkan faktor -faktor produksi
kepada rumah tangga produsen melalui pasar sumber, sehingga timbul arus
faktor produksi dari rumah tangga konsumen ke pasar sumber dan
selanjutnya ke rumah tangga produsen. Kemudian rumah tangga
produsen memberi imbalan jasa kepada rumah tangga konsumen (pemilik faktor-
faktor produksi) berupa uang (pendapatan) sehingga timbul arus uang atau arus
pendapatan.
Selanjutnya faktor-faktor produksi diproses oleh rumah tangga
produsen untuk menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut
disalurkan ke rumah tangga konsumen untuk dikonsumsi melalui pasar produk,
sehingga timbul arus barang dan jasa. Dengan adanya arus barang dan
jasa tersebut, maka rumah tangga konsumen melakukan pembayaran
kepada rumah tangga produsen atas pembelian barang dan jasa, sehingga
timbul arus uang atau arus pendapatan.

Muhammad Ilham = 16 = Teori Ekonomi Makro


Gambar 2.1:

Gambar 2.2: Siklus Kegiatan Ekonomi 3 Sektor

Muhammad Ilham = 17 = Teori Ekonomi Makro


Gambar 2.3: Siklus Kegiatan Ekonomi 4 Sektor

B. Hubungan Antara Berbagai Konsep Pendapatan Nasional.


1. Gross National Product (GNP) dan Gross Domestic Product
(GDP)

Selain produksi nasional atau gross national product (GNP), dalam


suatu perekonomian juga terdapat produksi domestik atau gross domestic
product (GDP). Perbedaan antara keduanya terletak pada batasan wilayah
dalam menghasilkan barang dan jasa. Di dalam GNP yang diperhitungkan
adalah seluruh nilai barang dan jasa yang benar -benar merupakan hak
masyarakat yang tercatat sebagai warga negera dari suatu negara,
sedangkan GDP yang diperhitungkan adalah seluruh nilai (berdasarkan
harga pasar yang berlaku) dari barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat
yang tinggal di dalam satu wilayah negara. Di dalam GDP masih terdapat
unsur hak orang asing (hasil penanaman modal asing dan belum
diperhitungkan hasil penanaman modal di luar negeri. Dengan demikian

Muhammad Ilham = 18 = Teori Ekonomi Makro


GNP adalah nilai GDP ditambah dengan pendapatan netto terhadap luar
negeri dari faktor produksi. Bila nilai GNP Iebih besar dari GDP
menunjukkan bahwa penghasilan faktor produksi negara tersebut di luar
negeri melebihi penghasilan yang diterima faktor produksi asing di negara
tersebut.

2. Pengukuran Nilai Pendapatan Nasional

Nilai pendapatan nasional dapat diukur dari tiga sudut pandang,


yaitu : pendapatan nasional nominal, pendapatan nasional riel, dan
pendapatan nasional psikis.

a. Pendapatan nasional nominal adalah pendapatan nasional yang diukur


dari jumlah satuan uang. Jumlah satuan uang ini merupakan penjumlahan
harga pasar dari seluruh produksi barang dan jasa yang dihasilkan
oleh masyarakat atau jumlah uang yang diterima masyarakat (pemilik
faktor-faktor produksi) baik berupa sewa, upah, bunga maupun laba. Nilai
pendapatan nasional tersebut dihitung berdasarkan harga yang
berlaku. Misalnya bila yang dihitung adalah GNP nominal tahun
2012 menunjukkan nilai barang dan jasa berdasarkan harga yang
berlaku tahun 2012. Bila GNP nominal tahun 2016, maka
menunjukkan nilai barang dan jasa berdasarkan harga berlaku tahun
2016.

b. Pendapatan nasional riel adalah pendapatan nasional yang diukur dari


nilai tukar atau daya bell. Penentu tinggi atau rendahnya
pendapatan riel adalah perkembangan tingkat harga yang tampak pada
indeks harga. Bila tingkat harga naik lebih tinggi dari kenaikan pendapatan,
maka pendapatan riel menurun, demikian sebaliknya. Jadi pendapatan
nasional riel dihitung berdasarkan harga tetap (konstan). Untuk

Muhammad Ilham = 19 = Teori Ekonomi Makro


menghitung GNP riel, maka GNP nominal nominal harus dideflasikan
dengan menggunakan indeks harga, yaitu dengan rumus :

Jadi bila tahun dasar ditentukan tahun 2012, maka perhitungan indeks
harga didasarkan pada harga tahun 2012. Indeks harga dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Laspeyres :

m Pni
.P .Qoi
i1P (n1)i
(n1)i
IHK m X 100
n
Poi.Qoi
i1
Secara sederhana indeks harga dapat dihitung menggunakan rumus :

Po : harga tahun dasar


Pn : harga tahun berjalan

c. Pendapatan nasional psikis adalah pendapatan nasional yang diukur


dari segi kemanfaatan atau utilitas yang diperoleh/dirasakan oleh
masyarakat selama satu tahun.
Selain pengukuran pendapatan nasional sebagaimana
dikemukakan di atas, pendapatan nasional dapat pula dibedakan
menjadi pendapatan nasional potensial dan pendapatan nasional
aktual. Pendapatan nasional potensial adalah tingkat pendapatan
nasional yang akan dicapai apabila sumber daya dalam perekonomian
digunakan sepenuhnya. Atau pendapatan nasional yang akan dicapai
dalam keadaan kesempatan kerja penuh (full emplyment). Dalam
kenyataan full employment sulit tercapai. Oleh karena itu suatu

Muhammad Ilham = 20 = Teori Ekonomi Makro


perekonomian sudah dapat dikatakan full employment apabila
pengangguran yang terjadi hanyalah pengangguran dalam bentuk
pengangguran normal dan pengangguran struktural.
Pendapatan nasional aktual adalah pendapatan nasional yang
sebenarnya dapat terwujud oleh kegiatan ekonomi pada suatu waktu
tertentu. Pada umumnya pendapatan nasional aktual lebih kecil dari
pada pendapatan nasional potensial. Perbedaan besarnya pendapatan
nasional potensial dengan pendapatan nasional aktual disebut jurang
pendapatan nasional (gap national income). Dalam kenyataannya tidak
mudah untuk memperoleh data mengenai pendapatan nasional
potensial, akan tetapi dapat diperkirakan berdasarkan potensi sumber
daya yang dimiliki oleh suatu perekonomian.
Gambar 2.4: Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional
Aktual

E Y Potensial
F
D
Yn C

Y Aktual

Yo
B

T1 T2 T3 T4 Tahun

Gambar 2.4 menerangkan bahwa dari titik A sampai mendekati titik D


pendapatan nasional potensial (Yp) Iebih besar dari pada pendapatan

Muhammad Ilham = 21 = Teori Ekonomi Makro


nasional aktual (Ya). Jika sumber daya ekonomi dimanfaatkan
sepenuhnya, maka Yp mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Secara
aktual pendapatan nasional kadang mengalami kenaikan dan kadang menurun
hingga ke titik B, misalnya pada tahun Th1 nilai pendapatan nasional aktual (Y
aktual) sebesar Yo (pada titik B), sedangkan nilai pendapatan nasional
potensial (Y potensial) Iebih tinggi sebesar Yn (pada titik C). Jadi pada
tahun tersebut jurang pendapatan nasional sangat lebar. Dalam keadaan di
mana pendapatan nasiona potensial (Y potensial) Iebih besar dari pada
pendapatan nasional aktual (Y aktual) menunjukkan bahwa dalam
perekonomian terjadi pengangguran.
P a d a t a hu n T 2 Yp o t e n s i a l = Ya k t u a l ya n g b e ra r t i t i d ak
t e r j a d i pengangguran, karena hampir semua sumber daya ekonomi
digunakan sepenuhnya. Kemudian pada tahun T3 nilai Yaktual Iebih besar
dari pada Ypotensial. Dapat pula terjadi di mana Yaktual Iebih besar dari
Ypotensial yaitu dalam contoh gambar di atas pada tahun T3 (titik E). Keadaan
tersebut menunjukkan bahwa perekonomian secara aktual mengalami
perkembangan yang pesat. Hal tersebut berlaku mana kala
pengangguran mencapai tingkat yang sangat rendah (biasanya kurang dari 4
persen), di mana tenaga kerja utamanya di sektor industri banyak
melakukan kerja lembur (melebihi jam kerjanya yang biasa), atau dapat
pula dilakukan dengan cara menggunakan tenaga kerja asing. Dalam
keadaan yang demikian biasanya diikuti oleh masalah inflasi.

3. Tingkat-Tingkat Pendapatan Nasional


Dalam perhitungan pendapatan nasional terdapat konsep atau istilah
yang saling berkaitan. Konsep tersebut adalah produk domestik bruto,
produk nasional brutto, produk nasional netto, pendapatan nasional netto,
pendapatan perseorangan dan pendapatan bersih.

Muhammad Ilham = 22 = Teori Ekonomi Makro


a. Produk Domestik Bruto
Seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen,
perusahan, pemerintah dan sektor luar negeri. Berdasarkan pendekatan ini,
maka pendapatan nasional dapat dirumuskan dengan :
PDB atau Y = C + I +G + (X M)

b. Produk Nasional Brutto (PNB)


PNB atau disebut juga Gross National Product (GNP) adalah jumlah
nilai barang dan jasa yang dihitung dengan dasar harga pasar yang
berlaku yang dihasilkan oleh masyarakat dalam satu tahun. Barang dan
jasa ini adalah barang akhir (final goods). Yaitu barang yang telah
mencapai tahap penggunaan akhir, sehingga siap untuk dikonsumsi oleh
konsumen.
PNB = PDB + PFPDLN (pendapatan faktor produksi domestik
yang ada di luar negeri) PFPLNDN (pembayaran
faktor prodksi luar negeri yang ada di dalam negeri).

c. Produk Nasional Netto (PNN)

PNN atau Net National Product (NNP) adalah produk


nasional bersih, yaitu yang diperoleh dengan cara mengurangkan GNP
dengan nilai penyusutan aktiva/modal tetap atau :

NNP = GNP Penyusutan

d. Pendapatan Nasional Netto (PNN)


PNN disebut juga Net National Income (NNI), yaitu
pendapatan nasional yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima
pemilik factor-faktor produksi atau NNP setelah dikurangi dengan pajak
tidak langsung :

NNI = NNP Pajak Tidak Langsung + Subsidi

Muhammad Ilham = 23 = Teori Ekonomi Makro


e. Pendapatan Perseorangan

Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI) adalah jumlah


penerimaan setiap orang dalam masyarakat. Tidak semua pendapatan
nasional netto diterima oleh pemilik faktor -faktor produksi, karena
masih harus dikurangi dengan pajak yang tidak dibagikan, pajak
perseroan, iuran jaminan keamanan kemudian ditambah dengan
pembayaran yang ditunda atau transfer payment. Dengan demikian :

PI = NNI (laba yang ditahan, pajak perseroan dan iuran


jaminan keamanan) + transfer payment (yaitu tunjangan
penganggur, tunjangan hari tua/pensiunan dan
tunjangan veteran, bunga hutang negara dan lain-lain).

f. Pendapatan Bersih

Pendapatan bersih juga disebut take home pay atau Disposable


Income (DI) adalah pendapatan yang sudah menjadi hak milik
masyarakat. Pendapatan ini merupakan pendapatan yang benar-benar
sudah slap dibelanjakan oleh masyarakat. Jumlah DI adalah jumlah PI
dikurangi dengan pajak perseor angan/pajak langsung :

DI = PI Pajak Langsung

Konsep-konsep tingkat pendapatan nasional di atas dapat dirumuskan


sebagai berikut :
PDB = C + I + G + (X-M)
GNP = PDB + PFPDLN - PFPLNDN
NNP = GNP Penyusutan
NNI = NNP Pajak Tidak Langsung + Subsidi
PI = NNI (Laba ditahan, pajak perseroan, luran keamanan) + Transfer
payment
DI = PI Pajak Iangsung

Muhammad Ilham = 24 = Teori Ekonomi Makro


Berikut ini contoh perhitungan dari tingkat-tingkat pendapatan
nasional di atas.
PDB . Rp. 2.100.000
PFPDLN Rp. 600.000+
PFPLNDN.......................................................... Rp. 700.000-
GNP................................................................................. Rp. 2.000.000
Penyusutan... Rp. 200.000+
NNP .. Rp. 1.800.000
Pajak tidak langsung Rp. 162.000-
Subsidi.. Rp. 62.000+
NNI .. Rp. 1.700.000
Laba ditahan, pajak perseroan, keamanan. Rp. 50.000-
Transfer payment Rp. 30.000+
PI .. Rp. 1.680.000
Pajak langsung Rp. 242.700-
DI . Rp. 1.437.300

C. Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional

Untuk menghitung besarnya pendapatan nasional sua tu negara dikenal


tiga macam pendekatan, yaitu : pendekatan pengeluaran (expenditure
approach), pendekatan penerimaan (income approach) dan pendekatan produksi
(production approach).

1. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Untuk mengetahui besarnya pendapatan nasional berdasarkan


pendekatan pengeluaran adalah dengan cara menghitung atau
menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga
konsumen, perusahan, pemerintah dan sektor luar negeri. Berdasarkan
pendekatan ini, maka pendapatan nasional dapat dirumuskan dengan :

Muhammad Ilham = 25 = Teori Ekonomi Makro


Y = C + I +G + (X M)
Keterangan :
Y : Pendapatan nasional
C : Pengeluaran konsumsi rumah tangga konsumen (consumption).
I : Pengeluaran investasi perusahaan
G : Pengeluaran pemerintah (Government Expenditure)
X M : Ekspor netto merupakan pengeluaran bersih sektor luar negeri.

Persamaan di atas hanya menunjukkan nilai GDP. Untuk


memperoleh nilai GNP, maka nilai GNP harus dikoreksi dengan nilai netto
dari faktor-faktor produksi dalam negeri yang dipekerjakan di luar negeri,
sehingga nilai GNP dapat diperoleh dengan rumus :
Y=C+I+G+ (X M) + F
Simbol F pada persamaan di atas merupakan penerimaan oleh orang-
orang, perusahaan-perusahaan atau pemerintah dari faktorfaktor produksi
domestik yang dipekerjakan dan dibayar di luar negeri dikurangi dengan
pembayaran ke atas faktor-faktor produksi milik asing di dalam negeri. Jika
F bernilai positif berarti pendapatan faktor produksi domestik yang
dibayar di luar negeri lebih besar dari pada pembayaran ke atas faktor
produksi asing di dalam negeri, dan jika F bernilai negatif berarti
pembayaran ke atas faktor produksi asing di dalam negeri Iebih besar dari
pada pendapatan yang diperoleh faktor produksi domestik di luar negeri.

2. Pendekatan Produksi (Production Approach)


Pendapatan nasional dapat pula dihitung dengan cara
mengumpulkan data statistik tentang hasil akhir baran-barang dan jasa-
jasa dalam suatu periode tertentu dari semua sektor produksi atau lapangan
usaha yang menghasilkan barang/jasa. Barang-barang/jasa-jasa yang
dihasilkan merupakan nilai output netto atau nilai tambah (added value)
yang diciptakan pada berbagai sektor lapangan usaha. Dengan menghitung
dan kemudian menjumlahkan seluruh nilai tambah dari masing-masing

Muhammad Ilham = 26 = Teori Ekonomi Makro


sektor lapangan usaha, dapatlah dihindari terjadinya penghitungan ganda
(double counting).
Untuk menghindari perhitungan ganda tersebut, dalam
menghitung pendapatan nasional dapat dilakukan perhitungan dengan cara
berikut :
(a) Menjumlahkan nilai tambah (added value), yaitu menghitung
pendapatan nasional dengan menjumlahkan tambahan nilai barang atau
jasa setelah melalui suatu proses produksi tertentu. Nilai tambah
adalah tambahan harga atau nilai produksi setelah melalui suatu proses
produksi. Dengan demikian pendapatan nasional merupakan
penjumlahan tambahan nilai yang diperoleh dari setiap tahapan proses
produksi.
(b) Menghitung nilai akhir (final value) dari barang dan jasa yang
dihasilkan. Nilai akhir barang dan jasa adalah harga pasar barang dan
jasa akhir dikurangi dengan biaya yang diambil dari tahun lalu. Besarnya
nilai akhir barang dan jasa adalah sama dengan jumlah nilai tambahnya.
Untuk Iebih jelasnya prosedur perhitungan pendapatan nasional
berdasarkan nilai tambah (added value) dan nilai akhir (final value),
perhatikan contoh berikut.
Contoh 2.1 : Misalkan pada tahun 2016 suatu sektor "X" menghasilkan
pakaian jadi dengan data berikut.
Tahap 1 : hasil kapas dijual kepada industri tekstil senilai Rp.2.000 berarti
dari hasil kapas tercipta nilai tambah Rp.2.000 yang sekaligus merupakan
nilai akhir kapas.
Tahap II : kapas diproses sehingga menghasilkan benang, nilai penjualan
benang yang juga merupakan nilai akhir dari benang sebesar Rp. 3.500,
dengan demikian tercipta nilai tambah sebesar Rp.1 .500.
Tahap III : benang diproses menjadi kain dengan menghasilkan nilai akhir dari
kain senilai Rp. 5.250, sehingga tercipta nilai tambah Rp.1.750.
Tahap IV atau tahap akhir : kain diproses menjadi pakaian, nilai akhir atau

Muhammad Ilham = 27 = Teori Ekonomi Makro


penjualan pakaian tersebut adalah senilai Rp. 7.500, dalam hal ini berarti tercipta
lagi nilai tambah sebesar Rp. 2.250.
Jadi dengan menjumlahkan nilai tambah dari beberapa tahapan
produksi di atas diperoleh penjumlahan nilai tambah sebesar Rp. 7.500, di
mana nilai tersebut sama dengan nilai akhir dari suatu tahapan produksi
yaitu berupa pakaian jadi yang siap dipakai konsumen. Dengan demikian
yang diperhitungkan sebagai pendapatan nasional adalah jumlah nilai
tambah atau nilai akhir dari suatu proses produksi sebesar Rp. 7.500. Jika nilai
akhir dijumlahkan diperoleh nilai sebesar Rp.18.250, inilah yang disebut
dengan perhitungan ganda (double counting). OIeh karena itu dalam
perhitungan pendapatan nasional perhitungan ganda harus dihindari dengan
cara menjumlahkan nilai tambah atau hanya menghitung nilai akhir dari suatu
produk.

Tabel 2.1 : Perhitungan Pendapatan Sektor "X" Tahun 2016


Tahap Produksi Nilai Tambah Nilai Akhir
I 2.000 2.000
II 1.500 3.500
III 1.750 5.250
IV 2.250 7.500
Jumlah 7.500 18.250

Adapun bentuk persamaan matematis perhitungan pendapatan


nasional berdasarkan pendekatan produk adalah :

Y = PiQi P2Q2+ ...............+PnQn


Keterangan :
Y : pendapatan nasional
P 1 , P 2, .......Pn : harga satuan produk barang/jasa sektor 1 hingga sector
ke n
Qi, Q2, ...Qn : Jumlah produk barang/jasa sektor 1 hingga sektor ke n.

Muhammad Ilham = 28 = Teori Ekonomi Makro


3. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan pendapatan adalah cara menghitung pendapatan


nasional dengan mengumpulkan data pendapatan yang diperoleh pemilik
faktor-faktor produksi sebagai balas jasa dalam partisipasinya membentuk
produk nasional. Pendekatan ini dapat dirumuskan dengan :
Y = w + + r + i
Keterangan
Y : Pendapatan nasional
w : Upah/gaji (wage) yang diterima tenaga kerja
: Profit/laba yang diperoleh pengusaha
r : Sewa (rent) yang diterima pemilik faktor produksi tanah atau sumber
daya Iainnya
i : bunga modal (interest) yang diterima pemilik modal.

D. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional

Studi tentang pendapatan nasional bagi suatu negara memiliki peranan


yang sangat penting. Data pendapatan nasional yang akurat mempunyai
beberapa manfaat yaitu :

1. Sebagai indikator tingkat kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa

Pendapatan nasional merupakan salah satu alat untuk


mengukur tingkat kemajuan suatu perekonomian. Masyarakat yang makmur
dan sejahtera adalah masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan
tinggi. Pada umumnya masyarakat yang tingkat pendapatannya
rendah (negara miskin) dibarengi dengan tingkat pendidikan yang rendah
menunjukkan bahwa negara tersebut jauh dari kemajuan. Oleh karena itu,
setiap pemerintah berupaya keras untuk meningkatkan pertumbuhan
pendapatan nasionalnya agar dapat mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan seluruh masyarakat.

Muhammad Ilham = 29 = Teori Ekonomi Makro


2. Sebagai alat penentu struktur perekonomian

Struktur atau corak perekonomian suatu masyarakat dapat dilihat


dari komposisi pendapatan nasionalnya. Sektor produksi yang memberikan
kontribusi terbesar terhadap pendapatan nasional merupakan penentu
struktur perekonomian. Contohnya Negara Indonesia disebut sebagai
negara agraris, karena sektor pertani an memberikan kontribusi terbesar
dalam pendapatan nasional Indonesia. Contoh lain Negara Jepang disebut
sebagai negara industri karena sektor ini memberikan kontribusi terbesar
terhadap pendapatan nasionalnya.

3. Sebagai dasar untuk menyusun berbagai kebijakan


Data pendapatan nasional dapat dipergunakan sebagai dasar berpijak
pelaksanaan pembangunan ekonomi. Sebagai contoh, untuk meningkatkan
produktivitas sektor pertanian dapat disusun berbagai kebijakan seperti
penyediaan bibit unggul, pupuk dan berbagai ob atobatan,
penyempurnaan irigasi, pembukaan lahan baru, dan sebagainya.

4. Sebagai dasar penentu kemanfaatan hubungan luar negeri


Studi tentang pendapatan nasional juga dapat dipergunakan
sebagai dasar untuk menevaluasi kemanfaatan hubungan kerja sama dengan
luar negeri. Cara yang dapat ditempuh adalah membandingkan data dalam
neraca pendapatan nasional dengan data neraca pembayaran luar
negeri. Hasil perbandingan yang diperoleh dapat dipergunakan sebagai
pengukur seberapa besar manfaat dan arti pentingnya kerja sama ekonomi
luar negeri terhadap perekonomian dalam negeri.

Muhammad Ilham = 30 = Teori Ekonomi Makro


5. Sebagai dasar untuk menyusun perenecanaan kegiatan
ekonomi di masa yang akan datang
Data kuantitatif tentang jumlah produk (output), konsumsi
masyarakat, investasi, saving dan jugs pengeluara n pemerintah, dapat
dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan ekonomi yang
Iebih balk di masa yang akan datang.

6. Dapat mengukur perkembangan perekonomian bangsa dari tahun


ke tahun
Berdasarkan data pendapatan nasional dapat diketahui arah
perkembangan perekonomian masyarakat, apakah semakin maju dan
berkembang, semakin mundur dan merosot ataukah tidak menentu (turun -
naik/berfluktuasi). Dengan demikian dapat ditentukan kegiatan apa yang
harus dilakukan masyarakat untuk mengarahkan perkembangan
pendapatan sesuai dengan yang diinginkan.

E. Rangkuman

1. Pengertian pendapatan nasional dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu
dari sudut pandang produksi lazim disebut produk nasional (national product)
adalah jumlah harga pasar (nilai) barang dan j asa yang dihasilkan oleh
masyarakat dalam satu kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun. Dan sudut
pandang penerimaan adalah jumlah dari semua penerimaan masyarakat yang
ikut dalam proses produksi seluruh barang dan jasa dalam kurun waktu
tertentu.
2. Nilai pendapatan nasional dapat diukur dari tiga sudut pandang, yaitu :
pendapatan nasional nominal, pendapatan nasional riel, dan pendapatan nasional
psikis.
3. Dalam pendapatan nasional terdapat lima macam konsep yang berkaitan
yaitu: produk nasional brutto, pro duk nasional netto, pendapatan nasional
netto, pendapatan perseorangan dan pendapatan bersih.

Muhammad Ilham = 31 = Teori Ekonomi Makro


4. Untuk menghitung besarnya pendapatan nasional suatu negara dikenal tiga
macam pendekatan, yaitu : pendekatan pengeluaran (expenditure
approach), pendekatan peneri maan (income approach) dan pendekatan
produksi (production approach).

5. Data pendapatan nasional yang akurat mempunyai beberapa manfaat


yaitu : sebagai indikator tingkat kemajuan dan kemakmuran suatu
bangsa; sebagai slat penentu struktur perekonomian; sebagai dasar untuk
menyusun berbagai kebijakan; sebagai dasar penentu kemanfaatan
hubungan luar negeri; sebagai dasar untuk menyusun perenecanaan
kegiatan ekonomi di masa yang akan datang; dapat mengukur
perkembangan perekonomian bangsa dari tahun ke tahun.

F. Glossary
Disposable income (pendapatan sesudah pajak atau pendapatan yang slap
dibeanjakan). Jumlah pendapatan yang diterima moleh rumah tangga
setelah pembayaran pajak pendapatan dan asuransi nasional.

Final goods (barang jadi). Barang atau jasa yang dikonsumsi oleh pemakai
akhir, jadi bukan untuk menghasilkan barang lainnya.
Value added (Pertambahan nilai). Selisih antara nilai dari barang yang
diproduksi dengan biaya bahan baku dan bahan lainnya yang
digunakan untuk memproduksi barang tersebut.
G. Soal soal Latihan
-

1. Kemukakan pengertian : a. pendapatan nasional; b. Pendapatan nasional


nominal; c. Pendapatan nasional riel; d. Pendapatan nasional psikis;
e. Gross National Product; f. Gross Domestic Product.
2. Sebutkan dan uraikan tiga macam pendekatan dalam perhitungan
pendapatan nasional.
3. Susunlah kerangka perkiraan pendapatan nasional Iengkap dengan pos-
posnya.
4. Jelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional.

Muhammad Ilham = 32 = Teori Ekonomi Makro


H. Daftar Pustaka

Glassburner, Bruce dan Aditiawan Chandra. Teori dan Kebijaksanaan


Ekonomi Makro. Jakarta, LP3ES.

Imam Suyuthi. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta, LPTK-Depdikbud.

Mankiw, N.Gregory. Macroeconomics. Worth Publishers, INC., New York, 4th


edition.

Sadono Sukirno. Makroekonomi Modern : Perkembangan Pemikiran dari


Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada.

Soediyono Reksoprayitno. Ekonomi Makro : Pengantar Analisa


Pendapatan Nasional. Yogyakarta, Liberty.

Muhammad Ilham = 33 = Teori Ekonomi Makro

Anda mungkin juga menyukai