Anda di halaman 1dari 30

TUGAS

GEOGRAFI INDUSTRI
(Potensi Daya di Sultra Dengan Memperhatikan Fakktor Lokasi
industry dengan adanya Aglomerasi dan Deglomerasi)

DISUSUN
OLEH
NAMA
STAMBUK

: JUMIATI
: A1A411101

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014

Ringkasan

AGLOMERASI DAN DEGLOMERASI DALAM LOKASI INDUSTRI DAN


WILAYAH PUSAT PERTUMBUHAN INDUSTRI (WPPI)

A. Pengertian dari Aglomerasi


khusus industry Aglomerasi primer Aglomerasi dan Deglomerasi dalam Lokasi
Industri Dan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI )Aglomerasi adalah
pengelompokkan beberapa perusahaan dalam suatu daerah atau wilayah sehingga
membentuk daerah Aglomerasi Sekunder.
Dualisme teknologi adalah suatu keadaan dalam suatu bidan ekonomi tertentu yang
menggunakan tehnik dan organisasi produksi yang sangat berbeda karakteristiknya. .
Kondisi ini mengakibatkan perbedaan besar pada tingkat produktivitas di sektor modern
dan sektor tradisional, seperti keadaan berikut ini :

Jumlah penggunaan modal dan peralatan yang digunakan.


Penggunaan pengetahuan teknik, organisasi, dan
manajemen.
Tingkat pendidikan dan keterampilan para pekerja.
Sebaliknya sektor tradisional menunjukkan perbedaan banyak karena keadaan

sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Terbatasnya pembentukan modal dan peralatan industri.


Kekurangan pendidikan dan pengetahuan.
Penggunaan teknik produksi yang sederhana.
Organisasi produksi yang masih tradisional.

Terdapat 3 jenis aglomerasi, yaitu :

Internal return to scale, timbul karena perusahaan memiliki skala ekonomi yang
besar,
Lokalisasi ekonomi, terjadi pada satu kelompok perusahaan dalam satu industri
yang sejenis yang terletak pada lokasi yang sama,
Urbanisasi Ekonomi, timbul pada perusahaanperusahaan dari sektor industri yang
berbeda-beda yang mengelompok di lokasi yang sama
Hubungan antar Industri secara Fungsional dapat ditunjukkan melalui 3 hubungan,
berikut ini:
a. Hubungan produksi (Production Linkages) Hubungan ini merupakan hubungan
hasil porduksi dari satu perusahaan ke perusahaan lain
b. Hubungan pelayanan (Service Lingkage Perusahaan pasti membutuhkan layanan
jasa yang berhubungan dengan perusahaan lain.
c. Hubungan pemasaran (market Linkages) Hubungan pemasaran akan melibatkan
bagian yang terpisah, yaitu bagian yang bekerja sebagai penjual atau distributor
hasil produksi dari sebuah industri.

B. Penyebab Terjadinya Aglomerasi


1. Tenaga kerja tersedia banyak dibanding di luar daerah tersebut, baik secara
kuantitas maupun kualitas.
2. Suatu perusahaan menjadi daya tarik bagi perusahaan lain.
3. Berkembangnya suatu perusahaan dari kecil menjadi besar, sehingga menimbulkan
perusahaan lain untuk menunjang perusahaan yang membesar tersebut.
4. Perpindahan suatu kegiatan produksi dari satu tempat ke beberapa tempat lain.

5. Perusahaan lain mendekati sumber bahan untuk aktifitas produksi yang dihasilka
oleh perusahaan yang sudah ada untuk saling menunjang satu sama lain.
a. Gejala aglomerasi industry :
1.
2.
3.
4.
5.

Adanya persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak.


.Melaksanakan segala bentuk efisiensi di dalam penyelenggaraan industri.
Untuk meningkatkan produktivitas hasil industri dan mutu produksi.
Untuk memberikan kemudahan bagi kegiatan industri.
Untuk mempermudah kontrol dalam hubungan tenaga kerja, bahan baku, dan

pemasaran.
6. Untuk menyongsong dan mempersiapkan perdagangan bebas di kawasan Asia
Pasifik yang dimulai tahun 2020
7. Menyediakan fasilitas kegiatan industri yang berwawasan lingkungan.
C. Deglomerasi
Deglomerasi adalah suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi
usaha yang terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain
a. Penyebab terjadinya deglomerasi
a. Upah buruh yang semakin meningkat di daerah padat industri
b. Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan karena sudah banyak dipakai
untuk perumahan dan kantor pemerintah
c. Harga tanah yang semakin tinggi di daerah yang telah padat
d. Sarana dan Prasarana di daerah lain semakin baik namun harga tanah dan upah
buruh masih rendah.
D. Wilayah pusat pertumbuhan industry (wppi)
lokasi pusat aktivitas manusia di berbagai bidang yang berpengaruh terhadap
terhadapwilayah sekitarnya
a. Faktor faktor suatu wilayah dapat berkembang

Kedekatan wilayah dari pusat manusia:perdagangan, industri,


pendidikan, budaya dan bangunan pertumbuhan potensi wilayah, sumber
daya alam, sumber daya manusia, serta sarana jalan dan transportasi
b. Kota-kota utama sebagai wilayah pusat pertumbuhan industry
a.
b.
c.
d.

Kota denpasar (Prvpinsi Bali)


Kota Medan (Provinsi Sumatra Utara
Kota Palur, Surakarta (Provinsi Jawa Tengah)
Kota Batam (Provinsi kepulaun Riau)

c. Lokasi dan Orientasi Industri


Teori lokasi merupakan sebuah ilmu yang menyelidiki tata ruang
kegiatan ekonomi secara geografis. Pada prinsipnya beberapa teori lokasi
tersebut untuk memberikan masukan bagi penentuan lokasi optimum yaitu
lokasi yang terbaik dan menguntungkan secara ekonomi
Dalam menentukan lokasi industri ada beberapa orientasi industri
diantaranya
1. Berorientasi pada bahan baku (mentah)
a. Bahan baku mudah rusak atau susut
b. Pengangkutan bahan baku lebih mahal dari pada barang jadi
c. Volume bahan baku lebih berat daripada produk yang dihasilkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji bahan baku antara lain:
a. Jenis bahan baku
b. Jumlah dan kualitas bahan baku
c. Persebaran asal bahan baku

d. Potensi bahan baku untuk masa yang akan datang.

2. Berorientasi pada tenaga kerja


Industri yang cenderung ditempatkan di pusat-pusat konsentrasi
penduduk, yaitu industri yang memerlukan tenaga kerja yang banyak.
Industri ini bersifat padat karya, misalnya: industri elektronika dan garmen.
3. Berorientasi pada pemasaran (pasar)
Pertimbangan yang digunakan untuk menempatkan industri yang
berorientasi pada daerah pemasaran, di antaranya adalah:
1) Jika dalam pembuatan barang industri, perbandingan kehilangan (susut)
berat mencapai nol persen, biaya angkut untuk barang jadi lebih mahal dari
pada biaya angkut untuk barang mentah. Misalnya: industri roti karena
setelah diolah beratnya tidak berbeda dengan bahan mentahnya
2) Jika bahan mentah/baku mudah diperoleh. Misalnya: industry air
mineral, karena air bersih dianggap mudah diperoleh
3) Jika barang yang dihasilkan memerlukan ongkos tinggi karena
ukurannya relatif lebih besar. Misalnya: industri peti dan industry mebel

4) Jika barang yang dihasilkan selalu mengalami perubahan yang cepat


karena kaitannya dengan model dan mode yang sedang berkembang.
Misalnya industri konveksi
5) Jika biaya angkut barang jadi lebih mahal dari pada biaya angkut bahan
mentah/baku
6) Jika produksi yang dihasilkan mudah rusak dan tidak tahan lama
7) Jika barang yang dihasilkan memerlukan pemasaran yang luas
8) Jika bahan baku yang digunakan tahan lama
4. Berorientasi pada sumber energy
`Industri yang cenderung ditempatkan di lokasi sumber tenaga/energi
adalah industri yang banyak memerlukan sumber tenaga (listrik, minyak
bumi, batubara, gas, dan air). Misalnya: industri peleburan baja/besi, industri
pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan industri pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU).
5. Lokasi Industri Berorientasi Biaya Transportasi
a.
b.
c.
d.

dipengaruhi oleh faktor jarak


tempat, keamanan
jenis barang yang diangkut
volume barang

Industri yang cenderung ditempatkan dengan orientasi pada biaya


pengangkutan adalah industri yang memerlukan sarana atau jaringan

transportasi yang mudah dan baik, sehingga tidak mengganggu jalur


pemasaran. Industri ini biasanya industri yang memerlukan bahan mentah,
pengolahan, dan pemasaran pada satu tempat yang sama. Misalnya: industri
air kemasan atau air karbonasi
6. Industri yang berorientasi pada moda
Industri yang berorientasi pada modal adalah industri yang biasanya
memiliki produksi yang besar dan sangat vital secara ekonomis, dan
memiliki pasar yang luas serta strategis untuk menarik modal asing.
Misalnya: industri farmasi dan alat-alat kesehatan.
7. Industri yang berorientasi pada teknologi
Industri yang berorientasi pada teknologi adalah industry yang
membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian khusus dan terdidik, serta telah
menerapkan

teknologi

adaptif.

Misalnya:industri

pertanian,

industri

perikanan, industry pariwisata,dan industri perhotelan


8. Industri yang berorientasi pada peraturan dan perundangundangan
Industri yang berorientasi pada peraturan dan perundangundangan
adalah industri yang memerlukan kemudahan dalam perizinan dan sistem
perpajakan.
9. Industri yang berorientasi pada lingkungan

Industri yang berorientasi pada lingkungan adalah industri yang tidak


merusak lingkungan, dengan cara menggunakan teknologi atau proses
industri yang ramah lingkungan. Cirinya hemat bahan baku dan sumber
energi, serta tidak mencemari lingkungan, tetapi memiliki nilai ekonomis
yang tinggi.

SOAL GEOGRAFI INDUSTRI


1. Jelaskan pengertian dari:
a. Aglomerasi
b. Deglomerasi
Jawab
a. Aglomerasi adalah pengelompokkan beberapa perusahaan dalam suatu daerah atau
wilayah sehingga membentuk daerah Aglomerasi Sekunder, sedangkan
b. Deglomerasi adalah suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha
yang terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain
2. Sebut dan jelaskan tiga jenis aglomerasi dalam wilayah pusat pertumbuhan
industry
Jawab

Internal return to scale, timbul karena perusahaan memiliki skala ekonomi yang
besar,
Lokalisasi ekonomi, terjadi pada satu kelompok perusahaan dalam satu industri
yang sejenis yang terletak pada lokasi yang sama,
Urbanisasi Ekonomi, timbul pada perusahaanperusahaan dari sektor industri yang
berbeda-beda yang mengelompok di lokasi yang sama
3. Sebutkan penyebab terjadinya Aglomerasi
Jawab
Tenaga kerja tersedia banyak dibanding di luar daerah tersebut, baik secara kuantitas
maupun kualitas.
a. Suatu perusahaan menjadi daya tarik bagi perusahaan lain.
b. Berkembangnya suatu perusahaan dari kecil menjadi besar, sehingga
menimbulkan perusahaan lain untuk menunjang perusahaan yang membesar
tersebut.
c. Perpindahan suatu kegiatan produksi dari satu tempat ke beberapa tempat
lain.
d. Perusahaan lain mendekati sumber bahan untuk aktifitas produksi yang
dihasilka oleh perusahaan yang sudah ada untuk saling menunjang satu sama
lain.

4. Sebutkan gejala-gejala aglomerasi dalam wilayah pusat pertumbuhan industri


Jawab
a. Adanya persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak.

b. Melaksanakan segala bentuk efisiensi di dalam penyelenggaraan industri.


c. Untuk meningkatkan produktivitas hasil industri dan mutu produksi.
d. Untuk memberikan kemudahan bagi kegiatan industri.
e.Untuk mempermudah kontrol dalam hubungan tenaga kerja, bahan baku, dan
pemasaran.
f. Untuk menyongsong dan mempersiapkan perdagangan bebas di kawasan Asia
Pasifik yang dimulai tahun 2020
g. Menyediakan fasilitas kegiatan industri yang berwawasan lingkungan
5. Sebut dan jelaskan hubungan antara industri secara fungsional dalam wilayah
kawasan pertumbuhan industry
Jawab
a. Hubungan produksi (Production Linkages) Hubungan ini merupakan hubungan
hasil porduksi dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
b. Hubungan pelayanan (Service Lingkage Perusahaan pasti membutuhkan layanan
jasa yang berhubungan dengan perusahaan lain.
c. Hubungan pemasaran (market Linkages) Hubungan pemasaran akan melibatkan
bagian yang terpisah, yaitu bagian yang bekerja sebagai penjual atau distributor
hasil produksi dari sebuah industri.
6. Sebutkan kota-kota utama sebagai wilayah pusat pertumbuhan industry
Jawab
a. Kota denpasar (Prvpinsi Bali)
b. Kota Medan (Provinsi Sumatra Utara
c. Kota Palur, Surakarta (Provinsi Jawa Tengah)
d. Kota Batam (Provinsi kepulaun Riau

7. Sebutkan perbedaan antara aglomerasi primer dan aglomerasi sekunder


Jawab
Aglomerasi primer yaitu di mana perusahaan yang baru muncul tidak ada
hubungannya dengan perusahaan lama, sedangkan sekunder yaitu perusahaan yang
memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan yang lama
8. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan tingkat produktivitas berbagai kegiatan
sektor modern sering kali tidak banyak berbeda dengan kegiatan yang sama yang
terdapat di Negara maju
Jawab
1.
2.
3.
4.

Terbatasnya pembentukan modal dan peralatan industri.


Kekurangan pendidikan dan pengetahuan.
Penggunaan teknik produksi yang sederhana.
Organisasi produksi yang masih tradisional
9. Jelaskan pengertian antara teori tempat sentral (walter chiristerlles) dengan teori
kutub pertumbuhan (perroux 1995)
Jawab
teori tempat sentral (walter chiristerlles) yaitu suatu pusat aktivitas yang senantiasa
melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada suatu tempat yang
sentral. Tempat yang sentral merupakan suatu titik simpul dari suatu bentuk yang
heksagonal (segi enam). sedangkan pembangunan di mana pun adanya bukanlah
merupakan suatu proses secara serentak tetapi muncul ditempattempat tertentu
dengan tempat kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda.

10. Dalam menentukan lokasi industri ada beberapa orientasi industri,coba sebutkan
orientasi-orientasi tersebut
Jawab
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Berorientasi pada bahan baku (mentah)


Berorientasi pada tenaga kerja
Berorientasi pada pemasaran (pasar)
Berorientasi pada sumber energy
Lokasi Industri Berorientasi Biaya Transportasi
Industri yang berorientasi pada moda
Industri yang berorientasi pada teknologi
Industri yang berorientasi pada peraturan dan perundangundangan
Industri yang berorientasi pada lingkungan.
11. Sebuutkn apa teori Lokasi dan Orientasi Industri
jawab :
Teori lokasi merupakan sebuah ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi
secara geografis. Pada prinsipnya beberapa teori lokasi tersebut untuk memberikan
masukan bagi penentuan lokasi optimum yaitu lokasi yang terbaik dan
menguntungkan secara ekonomi. sedangak teori orientasi industri adalah Teori ini
untuk memnentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan resiko biaya
atau ongkos yang paling minimum dengan asumsi :
a. Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki topografi, iklim, dan
penduduknya relatif homogeny
b. Sumber daya/bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai
c. Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu seperti UMR

d. Hanya ada satu jenis alat transportasi


e. Biaya angkutan ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut
f. Terdapat persaingan antar kegiatan industry
g. Manusia yang ada di daerah tersebut masih berfikir rasional.
12. Sebutkan macam-macam penyebab terjadinya deglomerasi
Jawab
a. Upah buruh yang semakin meningkat di daerah padat industri
b. Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan karena sudah banyak dipakai untuk
perumahan dan kantor pemerintah
c. Harga tanah yang semakin tinggi di daerah yang telah padat
d. Sarana dan Prasarana di daerah lain semakin baik namun harga tanah dan upah
buruh masih rendah.

13. Jelaskan apa yang di maksud dengan dualisme teknologi..?


Jawab
Dualisme teknologi adalah suatu keadaan dalam suatu bidan ekonomi tertentu yang
menggunakan tehnik dan organisasi produksi yang sangat berbeda karakteristiknya.
14. Sebutkan kondisi-kondisi dualisme yang mengakibatkan perbedaan besar pada
tingkat produktifitas di sector modern dan sector tradisional

Jawab
a.
b.
c.
d.

Jumlah penggunaan modal dan peralatan yang digunakan.


Penggunaan pengetahuan teknik, organisasi, dan
manajemen.
Tingkat pendidikan dan keterampilan para pekerja
15. Faktor-faktor wilayah apa saja yang dapat berkembang di pusat pertumbuhan
industri
Jawab
Kedekatan wilayah dari pusat manusia:perdagangan, industri, pendidikan, budaya dan
bangunan pertumbuhan potensi wilayah, sumber daya alam, sumber daya manusia,
serta sarana jalan dan transportasi

POTENSI SUMBER DAYA DI SULTRA DENGAN


MEMPERHATIKAN FAKTOR LOKASI INDUSTRI DENGAN
ADANYA AGLOMERASI DAN DEGLOMERASI
A. Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam (natural resources) adalah semua kekayaan yang


berupa benda mati maupun hidup yang berada di bumi dan dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Nilai sumber daya alam sangat ditentukan oleh nilai kemanfaatannya
bagi manusia, misalnya lahan yang subur dapat dimanfaatan sebagai daerah
pertanian yang potensial sehingga merupakan sumber daya alam yang
mempunyai nilai yang tinggi. Namun sebaliknya, tanah yang tandus tidak
dapat dijadikan lahan pertanian yang potensial, sehingga meerupakan
sumber daya alam yang memiliki nilai yang rendah.
B. Penggolongan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal,
antara lain :
a. Berdasarkan asalnya, sumber daya alam dapat dibedakan menjdi :
1) Sumber daya alam organic (biotic), yaitu sumber daya alam yang berasal
dari kehidupan.Contohnya :batu bara dan minyak bumi

2) Sumber daya alam anorganik (abiotik), yaitu sumber daya alam yang
bukan berasal dari kehidupan. Contohnya : timah, bouksit, besi dan gas
alam.
b. Berdasarkan sifat kelestariannya, sumber daya alam dapat digolongkan
menjadi:

1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources),


yaitu sumber daya alam yang tidak akan habis, karena bagian-bagian yang
telah terpakai dapat diganti dengan yang baru. Contoh : udara, angin, tenaga
air terjun, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Pembaruan sumber daya alam ini dapat terjadi dengan dua jalan,
yaitu :
a) Pembaruan dengan reproduksi.
Pembaruan ini terjadi pada sumber daya alam hayati, karena hewan
dan tumbuhan dapat berkembangbiak sehingga jumlahnya selalu bertambah.
Meskipun demikian sumber daya alam ini bila pengelolaannya tidak tepat
bisa rusak bahkan punah.
b) Pembaruan dengan adanya siklus Yang termasuk sumber daya alam ini
misalnya : air dan udara.
2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable
reseorces), yaitu sumber daya alam yang akan habis dipakai, karena tidak
ada penambahan atau pembentukannya sangat lambat bila dibandingkan
dengan umur manusia. Pembentukannya kembali memerlukan ratusan
bahkan juataan tahun. Contoh : timah, bouksit, batu bara, minyak bumi.

Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya, sumber daya alam


yang tidak dapat diperbaharui ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Sumber daya alam yang tidak cepat habis
sumber daya alam ini mempunyai nilai konsumtif yang relatif
rendah. Manusia hanya memanfaatkannya dalam jumlah sedikit, disamping
itu bisa dipakai berulang-ulang. Contohnya : intan, batu permata, dan logam
mulia (emas)
b) Sumber daya alam yang cepat habis.
Sumber daya alam ini memiliki konsumtif yang relatif tinggi.
Manusia menggunakan dalam jumlah yang banyak, disamping itu daur
ulangnya sulit dilakukan sehingga sumber daya alam ini cepat habis.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sebagian besar didapat dari
bahan galian.

Menurut cara terbentuknya, bahan galian dibedakan menjadi :


a) Bahan galian pegmatite, terbentuk di dalam saluran gunung api dan dalam
bentukan intrusi (gang, epofisa)
b) Bahan galian magmatik, berasal dari magma dan terdapat di dekat dapur
magma.

c) Bahan galian hasil metamorfosis kontak, yaitu batuan disekitar magma


yang bersentuhan dengan magma.
d) Bahan galian hiddrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku
dicelah-celah struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang porous dalam
lingkungan suhu yang relatif rendah.
e) Bahan gslian pengendapan, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi karena
pengendapan di dasar sungai atau genangan air melalui proses pelarutan atau
tidak.
f) Bahan galian hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan galian yang
terkonsentrasi karena proses pelarutan pada batuan hasil pelapukan.
Konsentrasi dapat terjadi pada tempat asal batuan tersebut, karena bagian
campurannya larut dan terbawa air.
Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan, sumber
daya alam dapat dikelompokkan menjadi :
1) Sumber daya alam materi, yaitu bila yang dimanfaatkan oleh manusia
adalah materi dari sumber daya alam itu sendiri. Contoh : mineral magnetic,
hematite, limotit, sederit dan pasir kuarsa dapat dilebur menjadi besi/baja
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, diantaranya untk
kerangka beton, kendaraan, alat rumah tangga dan lain-lain.
2) Sumber daya alam ruang, yaitu tempat yang diperlukan manusia dalam
hidupnya. Ruang dlam hal ini dapat berarti ruang untuk areal pertanian,

peternakan, perikanan, ruang tempat tinggal ruang arena bermain anak-anak


dan sebagainya.
3) Sumber daya alam waktu, yaitu pemanfaatan sumber daya alam yang
tergantung

waktu

4) Sumber daya alam energi, yaitu energi yang terkandung dalam sumber
daya alam. Misalnya, bahan bakar minyak (bensin, minyak tanah), batu bara,
gas alam dan kayu bakar.
5) Sumber daya alam hayati, yaitu sumber daya alam yang berbentuk
makhluk hidup. Sumber daya alam hayati terdiri dari hewan dan tumbuhan.
Sumber daya alam hewan disebut sumber daya hewani, sedangkan sumber
daya alam tumbuh-tumbuhan disebut sumber daya nabati.
Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia Indonesia merupakan
negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, baik sumber daya alam
hayati (nabati dan hewani) maupun yang berupa barang tambang.
a. Sumber daya alam hayati Sumber daya alam hayati terdiri dari sumber
daya alam hewani dan nabati. Sumber daya alam hewani yang ada di
Indonesia sangat beragam jenisnya dan tersebar di seluruh wilayah
Indonesia baik di darat maupun di laut atau perairan.
b. Sumber daya alam nabati adalah segala jenis tumbuh-tumbuhan. Selain
hutan yang luas, Indonesia juga memiliki pertanian dan perkebunan yang

tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia Berdasarkan kegunaannya,


barang tambang dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
1) Pertambangan bijih / logam Pertambangan ini meliputi bijih besi, bouksit,
timah, nikel, tembaga, emas dan perak.
a) Bijih besi Beberapa bijih besi antara lain sebagai berikut :
(1) Bijih besi lateritik terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
(2) Bijih besi magnetic-hematit, terdapat di Kalimantan Tengah
(3) Bijih besi titan, terdapat di Pantai Cilacap, Pantai Pelabuhan Ratu,
Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan
Aceh. Pabrik peleburan besi baja Indonesia terdapat di Cilegon.
b) Bouksit (bijih alumunium), dihasilkan di Kepulauan Riau, Pulau Bintan
dan Singkawang. Bouksit merupakan mineral yang ringan, kuat dan tak
berkarat.
c) Timah Tambang timah terdapat di pulau-pulau Singkep, Bangka, Belitung
dan lepas pantai di sekitarnya.
C. Pusat kawasan industri pertambangan nasional
Naiknya permintaan dunia akan komoditas tambang nikel membuat
industri pertambangan nikel di Indonesia dan Khususnya Sulawesi Tenggara

menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Indonesia sebagai produsen


nikel nomor tiga terbesar didunia.
Sulawesi Tenggara (Sultra ) memiliki cadangan nikel yang cukup
besar (lihat hasil laporan Psdg ). Berdasarkan potensi bahan tambangnya dan
analisis Input output menunjukkan pengaruh industri logam bagi
pertumbuhan ekonomi daerah Sultra cukup besar dengan nilai peranan
sebesar 9,81 atau sebesar Rp. 973,82 miliar, namun ekspor luarnya masih
tergolong rendah hanya bernilai Rp. 114,62 miliar.
Kebijakan Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara yang menekankan
percepatan pembangunan ekonomi dan infrastruktur serta pengelolaan
sumberdaya tambang yang berkelanjutan, menetapkan strategis pengelolaan
sumberdaya

alamnya

dengan

konsepKawasan

Industri

berbasis

Pertambangan.
Berdasarkan analisis with and without maka didalam kawasan perlu
adanya pusat kawasan, dimana indeks pertumbuhan menunjukkan nilai 1,5
kali pengaruhnya terhadap pembangunan jika ada pusat kawasan
dibandingkan pengaruh tanpa pusat kawasan yang hanya sebesar 1,2 kali.
Maka diusulkan Kawasan Industri Pertambangan Sultra, yang terdiri dari 5
kawasan industri pertambangan, dengan lokasi di: Konawe Utara, Kolaka
Utara, kolaka, Konawe Selatan, Buton.
a. Aglomerasi industri

1. Pengertian Aglomerasi Industri


`Aglomerasi Industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan
tertentu dengan tujuan agar pengelolanya dapat optimal.
Proses aglomerasi (pemusatan) industri keberhasilannya banyak
ditentukan oleh faktor teknologi lingkungan, produktivitas, modal, SDM,
manajemen dan lain-lain. Pada Negara-negara yang sedang mengalami
aglomerasi industri, terdapat dualisme bidang teknologi.
Dualisme teknologi adalah suatu keadaan dalam suatu bidan
ekonomi tertentu yang menggunakan tehnik dan organisasi produksi yang
sangat berbeda karakteristiknya. Kondisi ini mengakibatkan perbedaan besar
pada tingkat produktivitas di sektor modern dan sektor tradisional, seperti
keadaan berikut ini :
a.

Jumlah penggunaan modal dan peralatan yang digunakan.

b.

Penggunaan pengetahuan teknik, organisasi, dan manajemen.

c.

Tingkat pendidikan dan keterampilan para pekerja.


Faktor-faktor ini menyebabkan tingkat produktivitas berbagai

kegiatan sektor modern sering kali tidak banyak berbeda dengan kegiatan
yang sama yang terdapat di Negara maju. Sebaliknya sektor tradisional
menunjukkan perbedaan banyak karena keadaan sebagai berikut :
a.

Terbatasnya pembentukan modal dan peralatan industri.

b.

Kekurangan pendidikan dan pengetahuan.

c.

Penggunaan teknik produksi yang sederhana.

d.

Organisasi produksi yang masih tradisional.

Aglomerasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:


Aglomerasi primer adalah perusahaan yang baru muncul tidak ada
hubungannya dengan perusahaan lama yang sudah terdapat di wilayah
aglomerasi, Aglomerasi sekunder jika perusahaan yang baru beroperasi
adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada
perusahaan yang lama.
Terdapat 3 jenis aglomerasi, yaitu :
Internal return to scale, timbul karena perusahaan memiliki skala ekonomi
yang besar,

Lokalisasi ekonomi, terjadi pada satu kelompok perusahaan dalam satu


industri yang sejenis yang terletak pada lokasi yang sama,
Urbanisasi Ekonomi, timbul pada perusahaan-perusahaan dari sektor
industri yang berbeda-beda yang mengelompok di lokasi yang sama.
Hubungan antar Industri secara Fungsional dapat ditunjukkan
melalui 3 hubungan, berikut ini:

1. Hubungan produksi (Production Linkages), Hubungan ini merupakan


hubungan hasil porduksi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Dengan
kata lain, terdapat arus barang yang bergerak dari tempat produksi 1 ke
tempat produksi lain untuk diolah kembali atau dikemas dalam bentuk lain.
Misalnya, pabrik benang menggerakkan produksinya ke pabrik kain.
2. Hubungan pelayanan (Service Lingkage) Perusahaan pasti membutuhkan
layanan jasa yang berhubungan dengan perusahaan lain. Sebagai contoh,
perusahaan membutuhkan jasa akuntan publik dari perusahaan akuntan
untuk menghitung kekayaan perusahaan. Atau pelayanan sederhana seperti
kerjasama dengan CV pelayanan kebersihan.
3. Hubungan pemasaran (market Linkages)

Hubungan pemasaran akan

melibatkan bagian yang terpisah, yaitu bagian yang bekerja sebagai penjual
atau distributor hasil produksi dari sebuah industri. Atau dapat dikatakan
bahwa terdapat hubungan antara perusahaan yang akan membuat kemasan,
para tengkulak, dan agen-agen penjualan. Hubungan ini sangat penting
karena berkaitan dengan hilir dari suatu barang produksi sebuah industri.
Penempatan aglomerasi industri harus memperhatikan banyak hal,
diantaranya adalah modal, teknologi, bahan baku, transportasi, tenaga kerja,
manajemen, pasar dan infrastruktur. Transportasi merupakan salah satu
faktor penting dalam mendirikan industri maupun pemekaran wilayah
industri yang erat kaitannya dengan aglomerasi. Keadaan transportasi

meliputi jaringan jalan dan sarana transportasi yang memadai sehingga dapat
mendukung kelancaran proses produksi dan distribusi. Adanya sarana dan
prasarana transportasi yang memadai tentunya akan lebih mempermudah
perusahaan

untuk

mengangkut

bahan

baku

ke

pabrik

dan

mendistribusikannya ke pasar. Oleh karena itu transportasi merupakan


alasan utama untuk mendirikan industri di sepanjang jalan, pelabuhan, dan
station kereta. Lokasi-lokasi pada daerah ini dapat mengurangi biaya
produksi dari segi transportasi.
Jika terdapat istilah aglomerasi, yaitu pengelompokan, ada pula
istilah deglomerasi, yaitu suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih
lokasi usaha yang terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain.
Pemicu

lahirnya

perusahaan-perusahaan

yang

melakukan

deglomerasi adalah:

Harga buruh yang semakin meningkat di daerah padat industri


Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan karena sudah banyak
dipakai untuk perumahan dan kantor pemerintah.
Harga tanah yang semakin tinggi di daerah yang telah padat.
Sarana dan Prasarana di daerah lain semakin baik namun harga tanah dan
upah buruh masih rendah.

2. Faktor Penyebab Gejala Aglomerasi Industri


Akibat adanya keterbatasan dalam pemilihan lokasi yang ideal maka
sangat dimungkinkan akan munculnya pemusatan atau terkonsentrasinya
industri pada suatu wilayah tertentu yang dikenal dengan istilah aglomerasi
industri. Misalnya, industri garmen, industri konveksi, dan industri kerajinan
dibangun di suatu tempat yang berdekatan dengan pusat pemukiman
penduduk; Industri berat yang memerlukan bahan mentah, seperti batu bara
dan besi baja, penentuan lokasi pabriknya cenderung mendekati sumber
bahan mentah.
Pemusatan industri dapat terjadi pada suatu tempat terkonsentrasinya
beberapa faktor yang dibutuhkan dalam kegiatan industri. Misalnya bahan
mentah, energi, tenaga kerja, pasar, kemudahan dalam perizinan, pajak yang
relatif murah, dan penanggulangan limbah merupakan pendukung
aglomerasi industri.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, penyebab terjadinya aglomerasi
industri antara lain:
1. terkonsentrasinya beberapa faktor produksi yang dibutuhkan pada suatu
lokasi;
2. kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah satu faktor produksi
tertentu;

3. adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang disesuaikan dengan tata


ruang dan fungsi wilayah;
4. adanya kesamaan kebutuhan sarana, prasarana, dan bidang pelayanan
industri lainnya yang lengkap;
5. adanya kerja sama dan saling membutuhkan dalam menghasilkan suatu
produk.
Model aglomerasi industri yang berkembang akhir-akhir ini, dapat
dikategorikan menguntungkan, di antaranya adalah:
a. mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan, karena terjadi
pemusatan kegiatan sehingga memudahkan dalam penanganannya;
b. mengurangi kemacetan di perkotaan, karena lokasinya dapat
disiapkan di sekitar pinggiran kota;
c. memudahkan pemantauan dan pengawasan, terutama industri yang
tidak mengikuti ketentuan yang telah disepakati;
d. tidak mengganggu rencana tata ruang;
e. dapat menekan biaya transportasi dan biaya produksi serendah
mungkin.
Di dalam aglomerasi industri dikenal istilah kawasan industri
atau sering disebut industrial estate, yaitu suatu kawasan atau tempat
pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan
sarana dan prasarana, misalnya: lahan dan lokasi yang strategis.
Selain itu, terdapat pula fasilitas penunjang lain, misalnya listrik, air,

telepon, jalan, dan tempat pembuangan limbah, yang telah


disediakan oleh perusahaan pengelola kawasan industri.
Tujuan dibentuknya suatu kawasan industri (aglomerasi yang
disengaja), antara lain:
1. untuk mempercepat pertumbuhan industri,
2. memberikan kemudahan bagi kegiatan industri,
3. mendorong kegiatan industri agar terpusat dan berlokasi di
kawasan tersebut, dan
4. menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai