Oleh:
Yulia Astuti
A1A122029
KENDARI
2023
A. Soal-soal Latihan Bab I
1. Sebut dan jelaskan pembagian kelompok ilmu ekonomi!
Jawaban: Ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi tiga kelompok dasar, yaitu:
1. Ilmu ekonomi deskriptif
Ilmu ekonomi deskriptif adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari dan
menggambarkan kondisi ekonomi yang ada. Ilmu ekonomi deskriptif
mengumpulkan dan menganalisis data ekonomi untuk menggambarkan
keadaan ekonomi suatu negara atau wilayah tertentu.
Data yang dikumpulkan oleh ilmu ekonomi deskriptif dapat berupa data
kuantitatif, seperti data pendapatan nasional, tingkat inflasi, tingkat
pengangguran, dan sebagainya. Data ini dapat juga berupa data kualitatif,
seperti data kondisi pasar, perilaku konsumen, dan sebagainya.
Tujuan dari ilmu ekonomi deskriptif adalah untuk memberikan gambaran
yang jelas tentang kondisi ekonomi suatu negara atau wilayah tertentu.
Gambaran ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan
ekonomi.
2. Ilmu ekonomi teori
Ilmu ekonomi teori adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari prinsip-
prinsip dan teori ekonomi. Ilmu ekonomi teori berusaha untuk menjelaskan
bagaimana perekonomian bekerja dan bagaimana keputusan ekonomi dibuat
oleh individu, perusahaan, dan pemerintah.
Ilmu ekonomi teori dibagi menjadi dua sub-kelompok, yaitu:
Ekonomi mikro
Ekonomi mikro mempelajari perilaku ekonomi pada tingkat individu,
rumah tangga, dan perusahaan. Ekonomi mikro mempelajari
bagaimana individu dan perusahaan membuat keputusan untuk
mengalokasikan sumber daya yang terbatas.
Ekonomi makro
Ekonomi makro mempelajari perilaku ekonomi pada tingkat
perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi makro mempelajari
bagaimana faktor-faktor ekonomi makro, seperti pendapatan nasional,
tingkat inflasi, dan tingkat pengangguran, saling mempengaruhi.
Berdasarkan daftar harga dan permintaan buah mangga pada tabel di atas
selanjutnya dapat digambarkan kurva permintaannya sebagaimana pada gambar 1
di bawah ini. Pada gambar 1 tampak bahwa terdapat beberapa titik yaitu titik A
yang menunjukkan jumlah buah mangga yang diminta sebanyak 8 kg pada harga
tertentu yaitu Rp. 8.000 per kg. Titik B jumlah buah mangga yang diminta
sebanyak 10 kg pada harga Rp. 6.000 per kg. Titik C jumlah gula pasir yang
diminta sebanyak 12 kg pada harga Rp. 12.000 per kg. Pada titik D jumlah gula
pasir yang diminta sebanyak 14 kg pada harga Rp. 2.000 per kg. Dengan
demikian setiap titik menunjukkan jumlah buah mangga yang diminta pada
tingkat harga tertentu.
Gambar 1 : Kurva permintaan buah mangga
P D
8.000 A
6.000 B
4.000 C
2.000 D
8 10 12 14
3. Sebut dan jelaskan faktor-faktor non harga yang menentukan permintaan atas
suatu barang!
Jawaban: Faktor-faktor non harga yang menentukan permintaan atas suatu barang
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang selain harga
barang tersebut. Faktor-faktor non harga tersebut antara lain:
Pendapatan konsumen: Pendapatan konsumen merupakan faktor yang paling
penting dalam menentukan permintaan terhadap barang. Ketika pendapatan
konsumen meningkat, maka permintaan terhadap barang-barang normal akan
meningkat. Sebaliknya, ketika pendapatan konsumen menurun, maka permintaan
terhadap barang-barang normal akan menurun.
Selera konsumen: Selera konsumen merupakan faktor yang juga penting dalam
menentukan permintaan terhadap barang. Selera konsumen yang berubah dapat
menyebabkan perubahan permintaan terhadap barang. Misalnya, jika selera
konsumen berubah menjadi lebih menyukai barang yang sehat, maka permintaan
terhadap makanan sehat akan meningkat.
Harga barang pengganti: Harga barang pengganti merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang. Barang pengganti adalah
barang yang dapat menggantikan fungsi suatu barang. Ketika harga barang
pengganti turun, maka permintaan terhadap barang tersebut akan menurun.
Misalnya, jika harga daging ayam turun, maka permintaan terhadap daging sapi
akan menurun karena daging ayam merupakan barang pengganti daging sapi.
Harga barang pelengkap: Harga barang pelengkap merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang. Barang pelengkap adalah
barang yang digunakan bersamaan dengan barang lain. Ketika harga barang
pelengkap turun, maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat.
Misalnya, jika harga mobil turun, maka permintaan terhadap bensin akan
meningkat karena bensin merupakan barang pelengkap mobil.
Ekspektasi konsumen: Ekspektasi konsumen mengenai masa depan dapat
mempengaruhi permintaan terhadap barang. Misalnya, jika konsumen
mengharapkan harga suatu barang akan naik di masa depan, maka mereka akan
cenderung untuk membeli barang tersebut sekarang sehingga permintaan terhadap
barang tersebut akan meningkat.
Populasi: Populasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi permintaan
terhadap barang. Ketika populasi meningkat, maka permintaan terhadap barang-
barang yang dikonsumsi oleh masyarakat secara umum akan meningkat.
Misalnya, jika populasi meningkat, maka permintaan terhadap makanan, pakaian,
dan perumahan akan meningkat.
Faktor-faktor non harga ini dapat bekerja secara bersama-sama untuk menentukan
permintaan terhadap suatu barang. Misalnya, ketika pendapatan konsumen
meningkat dan selera konsumen berubah menjadi lebih menyukai barang yang
sehat, maka permintaan terhadap makanan sehat akan meningkat.
4. Kemukakan pengertian : a. Permintaan absolut; c. Permintaan potensial; b.
Permintaan efektif.
Jawaban: a. Permintaan absolut adalah permintaan terhadap suatu barang atau jasa
yang tidak disertai dengan daya beli. Artinya, konsumen memiliki keinginan atau
kebutuhan untuk membeli barang atau jasa tersebut, namun tidak memiliki uang
untuk membelinya. Permintaan absolut terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
Kemiskinan: Konsumen yang miskin tidak memiliki cukup uang untuk membeli
barang-barang yang mereka inginkan.
Pendapatan yang tidak stabil: Konsumen yang memiliki pendapatan yang tidak
stabil mungkin tidak memiliki cukup uang untuk membeli barang-barang yang
mereka inginkan.
Ketidakstabilan ekonomi: Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, konsumen
mungkin tidak memiliki cukup uang untuk membeli barang-barang yang mereka
inginkan.
Berikut adalah beberapa contoh permintaan absolut:
Seorang anak yang ingin membeli sepeda baru, tetapi orang tuanya tidak
mampu membelikannya.
Seorang mahasiswa yang ingin membeli laptop baru, tetapi uang sakunya
tidak cukup.
Seorang keluarga yang ingin berlibur ke luar negeri, tetapi tidak memiliki
cukup uang.
Permintaan absolut tidak memiliki pengaruh terhadap harga pasar suatu barang.
Hal ini karena permintaan absolut tidak dapat diwujudkan dalam bentuk
pembelian.
b. Permintaan potensial adalah permintaan terhadap suatu barang atau jasa yang
disertai dengan daya beli, tetapi belum diwujudkan dalam bentuk pembelian.
Artinya, konsumen memiliki kemampuan untuk membeli barang atau jasa
tersebut, namun belum melakukan pembelian.
Permintaan potensial dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
Kurangnya informasi: Konsumen mungkin tidak mengetahui bahwa barang atau
jasa tersebut tersedia atau tidak mengetahui harganya.
Ketidakpastian: Konsumen mungkin tidak yakin apakah mereka benar-benar
membutuhkan barang atau jasa tersebut.
Kebutuhan mendesak: Konsumen mungkin lebih mengutamakan untuk membeli
barang atau jasa lain yang lebih mendesak.
Berikut adalah beberapa contoh permintaan potensial:
Seorang konsumen yang ingin membeli mobil baru, tetapi masih
mempertimbangkan model dan harga yang sesuai.
Seorang konsumen yang ingin membeli rumah baru, tetapi masih
menunggu kenaikan gaji.
Seorang konsumen yang ingin berlibur ke luar negeri, tetapi masih
mengumpulkan uang.
Permintaan potensial dapat menjadi permintaan efektif di masa mendatang.
Misalnya, jika konsumen yang ingin membeli mobil baru akhirnya memutuskan
untuk membeli mobil tersebut, maka permintaan potensial tersebut akan menjadi
permintaan efektif.
c. Permintaan efektif merupakan permintaan yang sebenarnya terjadi di pasar.
Permintaan efektif dipengaruhi oleh faktor-faktor harga, pendapatan konsumen,
selera konsumen, harga barang pengganti, harga barang pelengkap, ekspektasi
konsumen, dan populasi.
Berikut adalah beberapa contoh permintaan efektif:
Seorang konsumen yang membeli beras di pasar.
Seorang konsumen yang membeli baju di toko.
Seorang konsumen yang membeli tiket pesawat untuk berlibur.
Permintaan efektif dapat mempengaruhi harga pasar suatu barang. Hal ini karena
permintaan efektif merupakan permintaan yang benar-benar terjadi di pasar dan
dapat menyebabkan perubahan keseimbangan pasar.
P
D2 D0 D1
Q1 Q4 Q0 Q3 Q2 Q
Selanjutnya, jika harga naik dari P0 menjadi P1, jumlah barang yang meningkat
menjadi Q3 yang ditunjukkan oleh titik B, dan jika harga turun dari P0 menjadi P2,
maka jumlah barang yang diminta turun dari Q0 menjadi Q4 yang ditunjukkan oleh
titik C. (Pergeseran kurva permintaan).
7. Sebut dan jelaskan faktor-faktor non harga yang menentukan penawaran atas
suatu barang!
Jawaban: Faktor-faktor non harga yang menentukan penawaran atas suatu barang
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penawaran suatu barang selain
harga barang itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain:
S1 S0
P1 E3 E1
E0
P0 E2 E4
P2
Q2 Q3 Q0 Q4 Q1 Q
Keseimbangan pasar dapat terjadi karena adanya interaksi antara permintaan dan
penawaran. Permintaan adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu barang
pada harga tertentu. Penawaran adalah keinginan produsen untuk menjual suatu
barang pada harga tertentu.
Pada kondisi keseimbangan pasar, jumlah barang yang diminta oleh konsumen
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Hal ini terjadi karena
pada kondisi ini, kedua belah pihak, yaitu konsumen dan produsen, sama-sama
puas dengan harga yang berlaku.
Jika jumlah barang yang diminta lebih besar dari jumlah barang yang ditawarkan,
maka harga akan naik. Hal ini karena produsen akan meningkatkan harga untuk
mengurangi kelebihan permintaan. Sebaliknya, jika jumlah barang yang
ditawarkan lebih besar dari jumlah barang yang diminta, maka harga akan turun.
Hal ini karena produsen akan menurunkan harga untuk meningkatkan permintaan.
Jadi, keseimbangan pasar ditentukan oleh harga yang dapat memenuhi keinginan
konsumen dan produsen. Harga tersebut disebut sebagai harga keseimbangan.
a Excess demand
Excess demand dapat menyebabkan harga barang naik. Hal ini karena
produsen akan meningkatkan harga untuk mengurangi kelebihan
permintaan.
b Excess supply
Jawaban: Excess supply adalah suatu kondisi di mana jumlah barang yang
ditawarkan oleh produsen lebih besar daripada jumlah barang yang
diminta oleh konsumen. Hal ini terjadi karena harga barang yang berlaku
lebih tinggi daripada harga keseimbangan.
Excess supply dapat menyebabkan harga barang turun. Hal ini karena
produsen akan menurunkan harga untuk meningkatkan permintaan.
12. Pada saat harga gula pasir Rp.6.000 per kg permintaan gula pasir dalam sebulan
100 kg, sedangkan produsen menawarkan sebanyak 70 kg, ketika harga gula pasir
naik menjadi Rp.7.000 per kg permintaan konsumen sebanyak 80 kg, dan
produsen menawarkan sebanyak 90 kg. Berdasarkan data di atas tentukanlah :
a Fungsi permintaan gula pasir
b Fungsi penawaran gula pasir
c Keseimbangan pasar
d Gambarkan grafiknya
Jawaban: a) fungsi permintaan
Qd-Qd1/Qd2-Qd1 = P-P1/P2-P1
Qd-100/80-100 = P-6.000/7.000-6.000
Qd-100/(-20) = P-6.000/1.000
1.000(Qd-100) = -20(P-6.000)
1.000Qd-100.000 = -20P+120.000
1.000Qd = -20P + 120.000 + 100.000
Qd = -20P + 220.000/1.000
Qd = -0,02P + 220
b. fungsi penawaran
• Qs – Qs1 / Qs2 – Qs1 = P – P1 / P2 – P1
• Qs – 70 / 90 – 70 = P – 6.000 / 7.000 – 6.000
• Qs – 70 / 20 = P – 6.000 / 1.000
• 1.000(Qs – 70) = 20(P – 6.000)
• 1.000Qs – 70.000 = 20P – 120.000
• 1.000Qs = 20P – 120.000 + 70.000
• Qs = 20P – 190.000 / 1.000
• Qs = 0,02P – 190
c. keseimbangan pasar Qd = Qs
• -20P + 220 = 20P – 190
• -40P = 410, maka P = 10,25
• Permintaan : Qd = 220 – 20(10,25)
• Qd = 220 – 205 = 15
• Penawaran Qs = 20P – 190
• Qs = 20(10,25) – 190
• Qs = 205 – 190 = 15
Dengan demikian keseimbangan pasar tercapai pada harga Rp. 10.250 di mana
jumlah beras yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan yaitu 15 kg.
Berdasarkan fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang telah diperoleh, maka
dapat digambarkan grafik keseimbangan pasar
d. kurva
15.500 S
10.250 E
5.500
15 220
C. Soal-soal Latihan BAB III
1. Jika diketahui data harga dan permintaan suatu barang sebagaimana tabel di
bawah ini :
Kasus I Kasus II Kasus III
Harga Jumlah Harga (Rp) Jumlah Harga Jumlah
(Rp) diminta (unit) diminta (unit) (Rp) diminta (unit)
6.000 15 10.000 90 5.000 12
9.000 10 20.000 60 8.300 8
Kasus II:
Proporsi Pengeluaran
Jika harga barang merupakan bagian kecil dari total pengeluaran konsumen,
perubahan harga mungkin tidak akan berpengaruh besar pada jumlah yang
diminta. Namun, jika barang itu merupakan bagian besar dari pengeluaran,
perubahan harga kecil pun bisa memiliki dampak besar pada permintaan.
Waktu
Elastisitas harga juga dapat bervariasi seiring waktu. Secara umum, konsumen
memiliki lebih banyak waktu untuk menyesuaikan perilaku belanja mereka
terhadap perubahan harga dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Preferensi Konsumen
Preferensi, tren, dan perilaku konsumen juga memainkan peran penting. Jika
konsumen memiliki preferensi kuat terhadap suatu merek atau produk tertentu,
mereka mungkin tetap membeli barang tersebut meskipun harga naik.
3. Bagaimanakah hubungan harga barang lain dalam elastisitas silang untuk jenis :
Misalnya, jika harga printer naik, permintaan untuk tinta printer mungkin
akan turun. Elastisitas silang negatif antara printer dan tinta printer
menunjukkan bahwa ketika harga satu barang naik, permintaan untuk
barang lainnya yang berhubungan turun.
Dalam kedua kasus ini, elastisitas silang mencerminkan sejauh mana
hubungan harga barang yang satu memengaruhi permintaan barang
lainnya. Positive atau negatifnya koefisien elastisitas ini menggambarkan
pola hubungan antara barang-barang tersebut dalam respons terhadap
perubahan harga.
4. Jika diketahui data pendapatan dan permintaan barang X, Y dan Z berikut ini:
Pendapatan Permintaan Permintaan Permintaan
per bulan barang X barang Y barang Z
Rp.1.000.000 8 unit 4 unit 10 unit
Rp.1.500.000 6 unit 7 unit 12 unit
Barang X:
Barang Y:
Barang Z:
1. Dorongan Keuntungan
2. Biaya Produksi
3. Kapasitas Produksi
Namun, perlu diingat bahwa ada situasi di mana elastisitas penawaran bisa
mendekati nol atau menjadi lebih kecil daripada biasanya. Hal ini bisa terjadi
ketika produsen tidak dapat meningkatkan produksi mereka dengan mudah
dalam waktu singkat atau ketika kapasitas produksi mereka terbatas.
b. Apakah mungkin terjadi koefisien elastisitas penawaran bernilai negatif? Jika
tidak mungkin terjadi jelaskan, dan jika mungkin terjadi jelaskan!
Jawaban: Elastisitas penawaran yang bernilai negatif pada dasarnya sangat jarang
terjadi dan dalam konteks umumnya dianggap tidak mungkin. Hal ini karena
konsep elastisitas penawaran pada dasarnya menggambarkan hubungan positif
antara perubahan harga dan kuantitas yang ditawarkan.
Elastisitas penawaran yang positif menunjukkan bahwa saat harga naik, produsen
cenderung ingin menawarkan lebih banyak barang ke pasar. Jika elastisitas
penawaran bernilai negatif, ini akan berarti bahwa ketika harga naik, kuantitas
yang ditawarkan juga akan turun, yang bertentangan dengan logika dasar
ekonomi.
Namun, ada situasi di mana secara teknis koefisien elastisitas penawaran bisa
terlihat negatif jika dilihat dalam data yang terbatas atau karena kesalahan
penghitungan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Konteks Spesifik: Dalam kasus-kasus yang sangat spesifik dan terbatas, seperti
pada periode waktu yang sangat singkat atau situasi pasar yang sangat khusus,
mungkin terlihat adanya kecenderungan sementara yang dapat membingungkan
elastisitas penawaran. Namun, ini sering kali bukan representasi dari hubungan
sebenarnya antara harga dan kuantitas yang ditawarkan.