Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah : Teori Ekonomi

Semester : 3(Tiga)

Rangkuman Presentasi Kelompok 1

Memahami Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ekonomi Makro


Ruang lingkup ekonomi makro – Ekonomi adalah salah satu jenis ilmu yang sudah berkembng sejak zaman
peradaban kuno. Dari mulai bentuk yang begitu sederhana, ilmu ekonomi dapat berkembang sehingga menjadi lebih
kompleks dan terstruktur seperti saat ini.
Cakupan ilmu ekonomi memang begitu luas. Tentunya jika kita membahas secara keseluruhan mungkin akan
membutuhkan waktu yang cukup lama.
Namun,dalam artikel ini akan kita bahas tentang salah satu bagian dari ilmu ekonomi yaitu ekonomi makro. Mungkin
bagi kalian yang kerap berkutat di dunia ekonomi tak asing dengan istilah ekonomi makro.
Pengertian Ilmu Ekonomi
Sebelum kita membahas tentang ekonomi makro, akan lebih baik jika kita juga tahu apa itu ilmu ekonomi. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, ilmu ekonomi memiliki dua definisi yang berbeda.
Definis pertama, ilmu ekonomi merupakan ilmu yang berhubungan dengan produksi, distribusi, konsumsi barang dan
juga masalah yang berhubungan dengan hal tersebut seperti tenaga kerja, pembiayaan dan juga keuangan.
Lalu, untuk definisi yang kedua dari ilmu ekonomi dalam KBBI adalah sebuah ilmu pengetahuan terkait dengan
kegiatan sosial manusia dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup yang didapatkan dari lingkungannya.
Cabang Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi dibagi menjadi dua cabang yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Dilihat dari konteksnya, kedua
jenis cabang ilmu ekonomi ini memiliki perbedaan yang cukup mendasar.
Dimana ekonomi makro lebih fokus terhadap ekonomi secara menyeluruh. Sedangkan untuk ekonomi makro lebih ke
arah unit ekonomi secara perorangan.
Selain itu, perbedaan dari keduanya juga bisa dilihat dari bagaimana para pakar ekonomi memberikan penekanan
terhadap tema yang akan dibahas. Penekanan bagi para penganut teori ekonomi mikro biasanya adalah pada perilaku
agen ekonomi secara keseluruhan.
Sedangkan bagi mereka yang menganut teori ekonomi mikro akan memberikan penekanan terhadap perilaku
perorangan atau individu. Sebagai contohnya adalah bagaimana perilaku sebuah perusahaan yang berkedudukan
sebagai produsen serta konsumen dan juga tenaga kerja dalam konteks yang lebih terbatas.
Lalu ada perbedaan lain dari teori ekonomi tersebut adalah terhadap asumsi yang digunakan. Dimana teori ekonomi
mikro kerap juga disebut sebagai teori ekonomi klasik memiliki asumsi jika struktur pasar merupakan suatu bentuk
persaingan yang sempurna, informasinya sempurna dan juga simetris.
Selain itu, ada juga kesamaan pada bagian input dan output serta para pelaku ekonomi rasional yang juga terdapat
tujuan untuk bisa memaksimalkan keuntungan. Teori tersebut juga memiliki sebuah asumsi jika penyesuaian melalui
mekanisme pasar seketika bisa tercapai yang mana uang hanya difungsikan sebatas sebagai alat transaksi.
Dengan demikian, menurut para penganut teori ekonomi klasik. Masalah ekonomi hanya terdapat pada isi
penawarannya saja.
Momentum Great Depression yang terjadi pada tahun 1929 hingga 1933 juga menjadi tonggak bangkitnya teori
ekonomi makro, yang mana teori tersebut lahir sebagai kritik atas teori klasik ala Smith. Adam smith sendiri
merupakan tokoh paling populer dalam ekonomi mikro.
Teori makro yang bangkit tersebut dipelopori oleh John Maynard Keynes hingga para pengikutnya kerap disebut
sebagai Keynesian.
Kebalikan dari asumsi para pengusung teori ekonomi mikro, kaum Keynesian memiliki anggapan jika struktur pasar
memiliki suatu kecenderungan yang monopolistik dengan informasi secara asimetris dan tak sempurna.
Lalu, untuk input dan output yang dijadikan sebagai pertukaran juga bisa dalam berbagai macam jenis. Keynesian
juga memiliki asumsi jika uang tak hanya bisa digunakan sebagai alat transaksi saja, tetapi uang juga bisa digunakan
sebagai alat penyimpanan nilai.
Dengan demikian uang sangat memiliki kemungkinan untuk bisa didapatkan sebuah keuntungan dengan tindakan
yang lebih spekulatif. Dari beberapa asumsi tersebut, bisa ditarik kesimpulan jika ekonomi makro memiliki pandangan
jika peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk proses pengelolaan perekonomian dengan kebijakan yang lebih
moneter dan fiskal.
Sebelumnya telah dijelaskan secara singkat apa itu ekonomi makro. Dalam poin ini, akan dijelaskan lebih dalam lagi
tentang ekonomi makro.

DOSEN PENGAMPU : MUHAMAD TEGUH SETIADI., SE., MM., CTMP., CMC., CPGAM., CPLM., CIB
Mata Kuliah : Teori Ekonomi
Semester : 3(Tiga)
Ekonomi makro adalah suatu ilmu yang mempelajari ekonomi secara keseluruhan. Studi ekonomi makro secara
khusus belajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi, tetapi dalam skala yang lebih besar dan secara
menyeluruh.
Oleh karena itu, ekonomi makro kerap dipakai sebagai salah satu instrumen dalam proses analisa dan perancangan
rangkaian target kebijakan yang berbuhan dengan inflasi, tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi serta keseimbangan
neraca pembayaran secara berkelanjutan.
Selain itu, studi ekonomi makro juga bisa digunakan untuk melakukan suatu analisis terhadap produsen secara lebih
menyeluruh. Tentunya konsumen juga tak akan ketinggalan, yang mana ekonomi makro bisa memberikan suatu
analisa kepada mereka dalam konteks bagaimana mengalokasikan pendapatan yang dimilikinya untuk pembelian
suatu produk barang serta penggunaan suatu jasa.
Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Ada beberapa ruang lingkup ekonomi yang akan kita pelajari bersama. Namun sebelum itu, kita juga harus mengingat
kembali bagaimana mekanisme kerja dari ekonomi makro. Dalam ekonomi makro yang kerap kali diterapkan pada
analisis target ada beberapa hal penting. Mulai dari kebijakan pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, inflasi,
keseimbangan negara pembayaran dan beberapa hal lainnya.
Hal tersebut secara tak langsung menjelaskan jika ekonomi makro mengajarkan tentang sebuah perekonomian yang
ada di suatu negara secara komprehensif, tetapi tetap akan dipelajari terkait dengan hubungan kausal dengan variabel
agregatif.
Lalu, untuk ruang lingkup ekonomi makro dibagi menjadi tiga jenis. Nah untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa
jenis dari ruang lingkup ekonomi makro.
1. Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian Negara
Ruang lingkup ekonomi makro yang pertama adalah sebagai penentu tingkat kegiatan perekonomian Negara. Hal ini
karena ekonomi makro memiliki cakupan yang cukup luas dan lengkap seperti dalam proses menghasilkan produk,
baik itu dalam bentuk barang maupun jasa. Dalam hal ini ada sejumlah pos pengeluaran seperti beberapa poin di
bawah ini.
 Pengeluaran perusahaan atau investasi
 Pengeluaran pemerintah
 Ekspor dan juga impor
 Pengeluaran rumah tangga yang digunakan untuk konsumsi
2. Kebijakan Pemerintah
Persoalan inflasi dan juga pengangguran memang tak bisa lepas dari perekonomian dalam suatu negara. Pemerintah
juga telah melakukan berbagai macam upaya untuk bisa menanggulangi dua masalah tersebut, baik melalui ujian
kebijakan fiskal maupun moneter.
Dimana kebijakan fiskal merupakan seperangkat langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk bisa mengubah
jumlah serta struktur pajak.
Tujuan adanya kebijakan fiskal ini adalah untuk bisa mempengaruhi kegiatan ekonomi negara dan juga masyarakat.
Sedangkan untuk kebijakan moneter adalah seperangkat kebijakan yang akan dijalankan oleh pemerintah dengan
tujuan berupa pengaruh terhadap seberapa banyak jumlah uang yang beredar di tengah masyarakat di dalam ruang
lingkup perekonomian tersebut.
3. Pengeluaran Menyeluruh
Pengeluaran menyeluruh juga bisa disebut sebagai pengeluaran agregat. Dimana ketika pengeluaran tersebut tidak
bisa mencapai tingkat ideal akan dapat mengakibatkan adanya masalah dalam perekonomian. Ketika terwujud
kesempatan kerja juga bisa membantu mengawasi laju inflasi. Oleh karena itu, secara ideal pengeluaran agregat bisa
berada di tingkat yang dibutuhkan.
Tujuan Ekonomi Makro
Tujuan adanya ekonomi makro dapat memberikan pengaruh terhadap perekonomian dalam suatu negara. Terdapat
beberapa macam tujuan dari ekonomi makro. Setiap tujuan tersebut akan digunakan untuk bisa memecahkan persoalan
yang muncul dalam suatu negara. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa poin tujuan dari adanya ekonomi
makro.
1. Membantu Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Salah satu kebijakan yang dihasilkan dalam ekonomi makro adalah untuk membantu mengatur terciptanya lapangan
kerja. Itu artinya negara dapat meminimalisir terhadap permasalahan pengangguran.

DOSEN PENGAMPU : MUHAMAD TEGUH SETIADI., SE., MM., CTMP., CMC., CPGAM., CPLM., CIB
Mata Kuliah : Teori Ekonomi
Semester : 3(Tiga)
Ketika terjadi peningkatan terhadap angka pengangguran juga bisa memberikan dampak buruk bagi suatu negara.
Tingginya tingkat pengangguran pada akhirnya juga bisa menjadi beban bagi perekonomian yang ada di dalam negara
tersebut.
2. Meningkatkan Produksi dalam Negeri Meningkat
Banyak atau sedikitnya kapasitas produksi pada suatu negara juga bergantung pada tinggi rendahnya jumlah investasi
yang dapat masuk ke dalam negara tersebut. Lalu, untuk investasi sendiri juga bergantung terhadap tingkat tabungan
dalam negeri.
Sedangkan tabungan dalam negeri tergantung dari adanya penghasilan masyarakat serta tingkat suku bunga. Oleh
karena itu, agar bisa meningkatkan kemampuan produksi dalam suatu negara juga bisa dilakukan dengan
meningkatkan penghasilan yang dimiliki oleh masyarakat dalam negara tersebut, salah satu caranya adalah dengan
meningkatkan produktivitas masyarakat.
3. Membantu Menstabilkan Kondisi Ekonomi
Stabilitas ekonomi pada suatu negara meliputi beberapa aspek. Mulai dari kestabilan harga barang, lapangan pekerjaan
dan juga tingkat pendapatan yang dimiliki masyarakat. Adanya penerapan kebijakan ekonomi makro bisa membantu
kestabilan harga barang dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Hal tersebut pada akhirnya akan bisa memberikan
dampak yang cukup baik bagi suatu negara.
4. Membantu Menjadikan Neraca Pembayaran Seimbang
Adanya transaksi perdagangan dengan negara lain juga dapat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi yang ada di
negara tersebut. Oleh karena itu, kondisi neraca pembayaran juga harus seimbang. Dimana beberapa komponen neraca
pembayaran yang begitu penting adalah seperti lalu lintas moneter, transaksi yang bisa berjalan dan juga neraca
perdagangan.
5. Menjadikan Pendapatan Penduduk Lebih Merata
Pembagian pendapatan penduduk secara merata bisa terjadi dengan adanya pemerataan hasil olahan sumber daya alam
dan sumber daya manusia. Meratanya pendapatan tersebut diharapkan bisa membantu meningkatkan konsumsi atau
daya beli masyarakat. Dengan begitu, kehidupan yang seimbang dan juga damai tanpa ada kerusuhan bisa terwujud
lebih mudah.
Kebijakan Ekonomi Makro
Studi ekonomi makro juga berhubungan dengan inflasi dan deflasi, tingkat pengangguran, serta ketersediaan lapangan
pekerjaan. Dalam prakteknya, ekonomi makro juga memiliki beberapa kebijakan. Nah, untuk lebih jelasnya apa saja
kebijakan yang ada di dalam ekonomi makro, berikut adalah penjelasan selengkapnya.
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal mengatur tentang pemasukan dan pengeluaran suatu negara. Pemasukan suatu Negara bisa
didapatkan dari adanya pajak yang dibayarkan oleh setiap warga negaranya. Tak hanya itu saja, pendapatan negara
juga bisa didapatkan adanya pembayaran non pajak seperti lelang, denda, adanya pemberian dari Negara lain dan juga
gratifikasi.
2. Kebijakan Moneter
Adanya kebijakan moneter juga menjadi pembeda antara ekonomi makro dan ekonomi mikro. Dimana kebijakan
moneter memiliki fungsi sebagai alat pengukur seberapa banyak dana yang telah dikeluarkan melalui bank sentral di
suatu negara. Semakin banyak perputaran uang yang terjadi, maka akan semakin berpengaruh terhadap tingkat inflasi.
Pada akhirnya, hal tersebut bisa membantu meningkatkan harga suatu produk. Namun sebaliknya, ketika perputaran
uang semakin sedikit, maka harga suatu produk juga akan lebih murah.
Hal inilah yang kerap disebut dengan deflasi. Yang mana adanya kebijakan moneter bisa turut berperan penting dalam
kehidupan masyarakat untuk bisa menjaga laju pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara.
3. Kebijakan Segi Penawaran
Berikutnya ada kebijakan segi penawaran yang bisa digunakan untuk menyeibangkan nearaca keuangan pada suatu
perusahaan maupun negara. Tak bisa dipungkiri jika saat ini perusahaan membutuhkan ahli dalam ilmu ekonomi
karena semua proses pengelolaan keuangan khususnya dalam sektor produksi bisa dikurangi seminimal mungkin.
Selain itu, kualitas produk juga terus bisa diseimbangkan dengan adanya kebijakan ini. Hal ini akan menjadikan
produk yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas. Di dalam konteks indonesia, ekonomi makro menjadi system yang
digunakan untuk memberikan analisis terhadap perubahan ekonomi di negara ini yang bisa berpotensi terhadap
pengaruh pada perusahaan, pasar dan masyarakat.
Selain itu, dari adanya ekonomi makro juga bisa didapatkan penjelasan tentang terjadinya suatu kondisi ekonomi di
negara Indonesia agar bisa mendapatkan hasil analisis terbaik.
Permasalahan Ekonomi Makro Di Indonesia

DOSEN PENGAMPU : MUHAMAD TEGUH SETIADI., SE., MM., CTMP., CMC., CPGAM., CPLM., CIB
Mata Kuliah : Teori Ekonomi
Semester : 3(Tiga)
Beberapa permasalahan ekonomi makro yang terjadi di Indonesia adalah sebagai berikut ini.
1. Adanya Pertumbuhan Ekonomi yang Terganggu
Dalam dunia ekonomi, permasalahan ekonomi makro juga bisa berdampak pada kalangan bisnis, pengusaha maupun
produksi. Misalnya seperti pabrik besar, perusahaan hingga usaha bisnis lainnya.
Ketika hal tersebut terjadi bisa menyebabkan suatu perusahaan akan mengalami kesulitan hingga terjadi sebuah
kebangkrutan bahkan paling parahnya hingga mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Ketika pertumbuhan ekonomi terganggu tentunya juga akan menyebabkan dampak yang cukup signifikan terhadap
sektor perekonomian lainnya.
2. Angka Pengangguran dan Kemiskinan yang Tinggi
Permasalahan ekonomi makro yang mungkin saja sulit untuk dihindari adalah semakin tingginya angka pengangguran.
Hal tersebut bisa terjadi karena adanya perusahaan yang tak bisa bertahan di tengah persaingan yang ada hingga harus
melakukan tindakan PHK karyawan untuk mempertahankan perusahaan tersebut.
Salah satu penyebab kebangkrutan sebuah perusahaan atau usaha bisnis adalah karena perusahaan tersebut melakukan
proses penjualan produk yang ditujukan kepada kalangan menengah ke bawah.
Sedangkan pada saat terjadi masa sulit, sektor lain juga memutuskan untuk melakukan pengurangan karyawan. Hal
ini juga akan semakin meningkatkan nilai pengangguran hingga akhirnya akan berakibat terhadap daya jual beli yang
semakin menurun karena tidak adanya sirkulasi uang.
3. Adanya Krisis Nilai Tukar
Adanya hutang ke luar negeri juga akan bisa menimbulkan permasalahan ekonomi makro seperti krisis nilai tukar.
Hal ini juga akan berpengaruh terhadap devisa negara. Perlu diketahui juga jika devisa negara adalah salah satu sektor
yang bisa mendapatkan dampak terburuknya.
Selain itu, dampak tersebut juga akan dirasakan oleh para investor maupun perusahaan yang memiliki Kerjasama
dengan perusahaan luar negeri atau menjalankan ekspor impor penjualan.
4. Adanya Inflasi
Adanya inflasi yang tinggi pada negara ini juga akan bisa memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap hutang
luar negeri yang juga bisa mempengaruhi dunia perbankan yang ada di Indonesia. Sedangkan bentuk kesulitan yang
terbilang paling terasa adalah permasalahan likuiditas. Dampaknya adalah adanya kemacetan pada sektor yang
dikarenakan adanya beban hutan negara yang cukup besar.

Pengertian Ekonomi Mikro: Ruang Lingkup, Teori dan Perbedaannya dengan


Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro: Pengertian, Ruang Lingkup, Teori dan Perbedaannya dengan Ekonomi Makro – Ekonomi
mikro atau disebut juga sebagai mikro ekonomi adalah ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kurva permintaan
dan penawaran yang kemudian turut membantu memahami pula hubungan antara perubahan upah, pola pekerjaan
yang sesuai serta memahami variabel biaya pada saja dalam suatu produksi barang dan jasa. Simak penjelasan lebih
lengkapnya mengenai Ekonomi Mikro berikut ini:
A. Pengertian Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro sebagai suatu ilmu yang mempelajari perilaku produsen dan konsumen juga penentuan kuantitas
faktor input, serta barang atau jasa apa saja yang kemudian akan diperjual-belikan dengan mengacu kepada harga
pasar.
Beberapa aspek analisis dalam ekonomi mikro sendiri diantaranya Model-model pasar, Industri, Analisis manfaat,
Teori permintaan, Analisis biaya dan penawaran, Elastisitas, Teori produksi hingga Teori harga. Selain itu ekonomi
mikro juga berperan dalam membuat Kebijakan perusahaan mengenai pengelolaan sumber daya seperti pengelolaan
harga.
Adanya kebijakan dalam perusahaan juga dapat menjadikan perusahaan lebih strategis dan inovatif. Ekonomi mikro
sangat berperan dalam memprediksi hingga merancang strategi suatu perusahaan kedepannya. Ekonomi mikro akan
mempermudah suatu perusahaan dalam memahami Perilaku, kemauan dan kebutuhan konsumen.
B. Pengertian Ekonomi Mikro Menurut Para Ahli
Berikut ini beberapa definisi ekonomi mikro menurut para ahli:
1. Mary A Marchant dan William M Snell
Ekonomi mikro merupakan kajian terkait individu, rumah tangga, dan perusahaan pengambil keputusan dalam proses
ekonomi.

DOSEN PENGAMPU : MUHAMAD TEGUH SETIADI., SE., MM., CTMP., CMC., CPGAM., CPLM., CIB
Mata Kuliah : Teori Ekonomi
Semester : 3(Tiga)
2. David A. Moss
Ekonomi mikro sebagai Langkah penganalisisan sebuah keputusan yang dibuat oleh individu atau kelompok mulai
dari Faktor-faktornya hingga ke pertimbangan akan biaya dan manfaatnya.
3. Adam Smith
Melihat adanya berbagai pertimbangan rasional dalam pengambilan keputusan yang dipilih oleh pelaku ekonomi.
4. N. G. Mankiw
Dalam bukunya ia menulis, pengertian ekonomi mikro adalah ilmu yang membahas tentang peran individu-
individu pelaku ekonomi, bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan, serta bagaimana mereka
berinteraksi di dalam pasar tertentu.
5. Sadono Sukirno
Dalam buku Ekonomi Mikro Teori Pengantar, Sadono Sukirno menyatakan bahwa pengertian ekonomi mikro adalah
cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan. Mikroekonomi
sendiri berfungsi menganalisis bagaimana segala keputusan dan juga perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan
juga permintaan atas barang dan jasa yang akan menentukanharga, menentukan penawaran serta juga
permintaanbarang dan jasa selanjutnya.
6. David Ricardo
Menurut David Ricardo pengertian ekonomi mikro ini ialah suatu kondisi yang mana para pelaku ekonomi sudah
mempunyai informasi mengenai seluk beluk sebuah pasar. Dengan begitu ekonomi makro tersebut merupakan faktor
penentu dari pasa ekonomi global.
7. Marshal dan Piqou
Menurut Marshal dan Piqou, pengertian ekonomi mikro ini ialah tingkat mobilitas yang tinggi didalam pasar sehingga
membuat para pelaku ekonomi tersebut dapat langsung beradaptasi atau juga menyesuaikan perubahan-perubahan
yang ada di pasar.
C. Ruang Lingkup Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro sendiri memiliki ruang lingkup yang luas seperti yang dibahas pada buku Ekonomi Mikro oleh Dr.
H. Bachrudin Sjaroni, Se., MM Noveria S, SE., MM Edi Djunaedi, SE., MM.
Ruang lingkup ekonomi mikro sendiri mempelajari seputar hal-hal yang melingkupi perilaku konsumen dan pasar di
sektor individu atau perusahaan. Konsumen dan produsen sendiri merupakan individu pada setiap rumah tangga,
organisasi, masyarakat, dan perusahaan. Ketahui apa saja ruang lingkup pada ekonomi mikro, berikut ini beberapa
diantaranya:
1. Interaksi di Pasar Barang
Pasar merupakan tempat pertemuan antara permintaan dan penawaran. Pasar juga menjadi tempat dimana penjual dan
pembeli dapat bertemu untuk dapat melakukan transaksi jual-beli.
2. Perilaku Penjual dan Konsumen
Keduanya memiliki sifat yang rasional, dimana penjual menginginkan keuntungan maksimal, dan pembeli
menginginkan kepuasan optimal dari segi Kualitas dan Harga produk. Dalam menganalisis perilaku antara penjual
dan pembeli, ada 3 asumsi yang dapat diperhatikan yaitu Aktivitas ekonomi antara penjual dan pembeli terjadi secara
terbuka dan rasional.
3. Interaksi di Pasar Faktor Produksi
Dari sisi penjual memiliki produk yang memenuhi kebutuhan manusia juga membutuhkan faktor produksi dengan
cara membelinya, sementara dai consumen membutuhkan uang dalam pemebuhan kebutuhannya.
4. Teori Nilai Guna
Mempelajari bagaimana suatu barang menghasilkan kegunaan atau kepuasan pada konsumen yang membeli atau
mempergunakan barang produksi tersebut.
5. Teori struktur pasar
Menjelaskan penggolangan pasar berdasarkan pada jumlah perusahaan, karakteristik atau jenis produk serta
kemudahan perusahaan atau produsen untuk masuk dan keluar dari suatu pasar.
Struktur pasar akan dinyatakan sebagai struktur pasar yang non-kompetitif ketika terdapat perusahaan yang tidak
memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah barang dan harga di pasar tersebut.
Sebaliknya, jika perusahaan memiliki kekuatan atau kemampuan untuk mempengaruhi jumlah barang yang beredar
atau harga barang yang ada di pasar, maka struktur pasar tersebut dikatakan sebagai struktur pasar yang kompetitif.
6. Elastisitas Harga
Mempelajari bagaimana harga-harga suatu barang maupun jasa terbentuk di pasar. Harga ini dipengaruhi oleh
seberapa banyaknya jumlah permintaan.

DOSEN PENGAMPU : MUHAMAD TEGUH SETIADI., SE., MM., CTMP., CMC., CPGAM., CPLM., CIB
Mata Kuliah : Teori Ekonomi
Semester : 3(Tiga)
7. Industri
Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa dapat terbentuk. Ia juga Menganalisis barang produksi,
produsen, konsumen, dan distribusi dalam hal kemungkinan rasional dalam pengambilan keputusan ekonomi.
8. Pasar Input
Mempelajari bagaimana produsen dapat memperoleh bahan-bahan produksi dengan biaya seminimal mungkin namun
menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai jual tinggi.
D. Teori Ekonomi Mikro
Kajian ekonomi mikro bertujuan menganalisis kegagalan suatu keputusan ekonomi, memunculkan analisis rasional
serta memunculkan hasil analisis secara teoritis yang memungkinkan pasar persaingan sempurna.
Perilaku ini berguna dalam menganalisis pengaruhnya terhadap permintaan dan penawaran produk barang maupun
jasa, penentuan harga, serta menentukan jumlah penawaran dan permintaan selanjutnya.
Analisis dari kajian ekonomi mikro memungkinkan munculnya penjelasan rasional atas suatu keputusan ekonomi,
yang dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan dalam mengatasi suatu kegagalan dalam pengambilan keputusan
ekonomi sebelumnya. Analisis ekonomi mikro atau mikroekonomi terbagi lagi menjadi empat, diantaranya:
1. Teori Harga
Analisis dilakukan terhadap Proses pembentukan harga, Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan
permintaan dan penawaran, Hubungan antara harga permintaan dan penawaran, Bentuk-bentuk pasar dan Konsep
elastisitas permintaan dan penawaran.
Teori harga sendiri menjelaskan tentang harga keseimbangan antara penjual dan pembeli dimana keduanya melakukan
proses tawar menawar hingga tercapai suatu kesepakatan pada tingkat harga tertentu.
2. Teori Produksi
Teori produksi juga digunakan sebagai dasar dalam menganalisis tingkat dan biaya yang dibutuhkan dari suatu proses
produksi.
Analisis tersebut dilakukan kepada semua hal yang berhubungan dengan biaya produksi barang dan jasa. Kombinasi
faktor ini sendiri kemduian harus dipilih oleh produsen untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
3. Teori Distribusi
Teori distribusi dilakukan dengan tujuan menganalisis upah tenaga kerja, keuntungan serta besarnya bunga yang harus
dibayarkan kepada para pemilik modal. Teori distribusi sebagai aktifitas penyaluran produk dari produsen kepada
konsumen akhir melalui beberapa saluran distribusi.
Teori ini sebagai bahan pertimbangan waktu pemesanan, ketahanan produk, dan jarak antara produsen dan konsumen.
Distribusi sendiri bukan hanya tentang menyalurkan suatu produk dari produsen ke konsumen, tapi juga promosi dan
pengemasan produk.
4. Teori Konsumsi
Teori konsumsi adalah teori yang mengacu kepada perilaku beragam konsumen dalam konteks memenuhi
kebutuhannya. Kurva permintaan pasar sebagai turunan dari kurva permintaan individual consumer demand.
Penurunan kurva ini sendiri didapat melalui pendekatan teori konsumsi.
Subjek bahasan yang dapat dipelajari dalam teori konsumsi ini secara umum adalah Konsep Utility (Kegunaan),
Hubungan Kegunaan Barang dan Jumlah Barang, Prilaku Konsumen (Consumer Behavior), Syarat Tercapai Kepuasan
atau Kegunaan Maksimum, Marginal Utility dan Kurva Indiferen
E. Contoh Kebijakan Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro dapat dijadikan dasar dalam merumuskan kebijakan perusahaan terkait harga dan upah dalam
pengelolaan sumber daya. Ekonomi mikro juga mempermudah perusahaan dalam mempelajari interaksi pasar dan
membentuk kebijakan perusahaan yang inovatif dan strategis berdasarkan kebijakan pemerintah.
Ekonomi mikro juga berguna dalam Menyusun Prediksi, dengan adanya ekonomi mikro, perusahaan kemudian dapat
menyusun strategi atau prediksi kedepannya.
Ekonomi mikro dapat membantu perusahaan memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di pasar, contoh trend
produk, dengan ekonomi mikro juga akan membantu memahami Perilaku Konsumen dan kebutuhan konsumen.
Dengan ekonomi mikro juga akan membantu mengetahui Perputaran Produk. Berikut ini beberapa contoh nyata
kebijakan ekonomi mikro:
1. Kebijakan Harga Terendah
Kebijakan harga terendah diterapkan ketika dalam kondisi jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan,
sehingga menyebabkan penumpukan produk dan tidak semua masyarakat akan membeli produk tersebut, hingga
kemudian produk dijual dengan harga yang semurah-murahnya. Disini pemerintah berperan dalam menetapkan batas
minimal harga produk sehingga produsen terlindungi. Contoh konkretnya pada:

DOSEN PENGAMPU : MUHAMAD TEGUH SETIADI., SE., MM., CTMP., CMC., CPGAM., CPLM., CIB
Mata Kuliah : Teori Ekonomi
Semester : 3(Tiga)
 Analisis Permintaan Dan Penawaran Cabai Merah Di Provinsi Sumatera Utara
 Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan dan Harga Produk pada Supermarket dengan
Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA)
 Analisis Faktor-Faktor Produksi Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Robusta Di Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang
 Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo’a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone
Bolango
 Analisis Pemasaran Jamur Merang Lembaga Mandiri Mengakar Masyarakat (Lm3) Agrina Di Tanjong Paya
Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen
 Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Full Costing Sebagai Dasar
Perhitungan Harga Jual (Studi Kasus Pada Kertina’s Home Industry)
 Analisis Struktur Pasar Industri Karet Dan Barang Karet Periode Tahun 2009
2. Kebijakan Harga Tinggi
Kebijakan harga tertinggi ditetapkan ketika kondisi pasar mengalami ketidakpastian harga, yaitu melonjaknya harga
menjadi sangat tinggi. Kebijakan ini kemudian dapat terjadi karena jumlah penawaran yang rendah sehingga jumlah
permintaan meninggi.
Pada keadaan ini maka stok barang sangat kurang, sehingga para konsumen ingin membeli produk tersebut untuk
kemudian diperjualbelikan kembali dengan harga yang tinggi. Contohnya pada harga BBM yang semakin meningkat,
namun stok BBM menjadi langka dan sulit untuk didapatkan, pemerintah berperan untuk menetapkan harga
maksimum karena permintaan konsumen melonjak.
F. Contoh Kegiatan Ekonomi Mikro
Pada dasarnya, untuk memahami ekonomi mikro lebih jauh, maka kita perlu mengetahui contoh kegiatan ekonomi
mikro, yaitu:
1. Pemintaan
Permintaan adalah jumlah dari suatu barang serta jasa yang diminta oleh pembeli dan mampu untuk dibelinya pada
tingkatan waktu dan harga tertentu. Pada saat harga barang dan jasa yang harganya terus meningkat, maka permintaan
barang dan jasa akan semakin berkurang. Namun, ketika harga barang dan jasa mengalami penurunan, maka
permintaan akan semakin meningkat.
2. Penawaran
Penawaran dapat diartikan kalau adanya barang dan jasa yang dijual kepada pihak penjual atau produsen dengan harga
dan dalam waktu tertentu. Dalam hal ini, penawaran dilakukan oleh produsen. Selain itu, teori penawaran dalam
ekonomi yang berlaku adalah harga barang dan jasa yang semakin tinggi, maka jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan akan semakin banyak, dan hal ini berlaku sebaliknya.
3. Harga
Contoh ekonomi mikro berikutnya adalah harga yang memiliki fungsi sebagai alat ukur dari suatu barang dan jasa.
Dalam menentukan harga, biasanya akan ditentukan berdasarkan biaya produksi, kurva permintaan, dan kondisi
perekonomian.
4. Pasar
Pasar adalah sebuah tempat yang didalamnya terdiri penjual dan pembeli yang saling bertemu untuk melakukan
transaksi ekonomi. Akan tetapi, pengertian pasar tidak harus transaksi jual beli yang dilakukan di suatu tempat saja,
tetapi bisa juga dilakukan secara online.
5. Biaya
Dalam hal ini, biaya dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh produsen, baik itu perorangan atau
perusahaan supaya bisa mendapatkan manfaat serta keuntungan dari kegiatan ekonomi yang telah dilakukan. Oleh
sebab itu, biaya akan memengaruhi adanya perubahan harga yang biasanya disebabkan karena harga bahan baku
mengalami kenaikan.
6. Perilaku Konsumen dan Produsen
Perilaku konsumen dan produsen bisa diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk memilih, mencari,
membeli, dan menggunakan suatu barang dan jasa. Barang dan jasa yang dibeli biasanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.

DOSEN PENGAMPU : MUHAMAD TEGUH SETIADI., SE., MM., CTMP., CMC., CPGAM., CPLM., CIB
Mata Kuliah : Teori Ekonomi
Semester : 3(Tiga)
G. Bagaimana Ekonomi Mikro dan Makro Mempengaruhi Jalannya Bisnis
1. Hukum Penawaran dan Permintaan
Suatu Bisnis memperoleh keuntungan dengan berupaya memahami pola perilaku konsumennya. Ia mengamati
interaksi antara produsen dan pembeli (konsumen). Hal-hal yang memperngaruhi perminataan sendiri diantaranya
Harga Barang, Pendapatan Konsumen, Tingkat Kebutuhan serta minat konsumen.
2. Start-up
Startup sebagai perusahaan baru yang berada dalam tahap penelitian serta pengembangan untuk menemukan
segmebtasi pasar yang tepat. Saat memulai bisnis riset industi adalah hal yang sangat penting dilakukan, Analisa minat
pasar bertujuan menyediakan dan mengembangkan produk serta layanan yang sesuai dengan kebutuhan target market
yang dituju.
3. Siklus Ekonomi
Tingkat permintaan yang tinggi akan memicu kenaikan harga, yang kemudian akan berpengaruh terhadap lebih
sedikitnya jumlah anggaran yang dikeluarkan. Kemudian saat jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan, hal ini
akan turut berperan dalam kemamuran masyarakatnya.
Siklus ekonomi sendiri merupakan gelombang naik-turunnya suatu aktivitas ekonomi yang terdiri atas, empat elemen:
Gerakan Naik atau biasa dikenal dengan upturn atau expansion, Titik puncak atau kulminasi, Gerakan menurun atau
biasa dikenal dengan downturn atau recession, serta Titik terendah atau nadir.
4. Biaya Barang dan Jasa
Dalam teori ekonomi mikro, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensinya terhadap produksi berdasarkan kepada
tingkat pendapatan tertinggi, dengan memperhitungkan berbagai biaya tambahan namun hanya minimal saja.
Misalnya saat produksi ditingkatkan maka kebutuhan akan tenaga kerja akan meningkat pula, hal ini kemudian akan
meningkatkan biaya upah serta potensi perubahan harga jual. Dalam ekonomi mikro, biaya tenaga kerja biasanya
menjadi biaya tertinggi dari suatu bisnis.
5. Keputusan Penetapan Harga
Dalam ekonomi mikro terdapat ‘harga keseimbangan’ atau harga yang terbentuk pada titik pertemuan antara kurva
penawaran dan permintaan. Harga produk dan layanan ini kemudian akan berdampak terhadap banyak atau sedikitnya
jumlah konsumen.
Misalnya, saat menetapkan harga di atas rata-rata bukan berarti keuntungan yang lebih besar, karena lebih sedikit
orang yang akan membeli produk karenanya harga produk harus sesuai dengan anggaran konsumen sesuai dengan
target pasar yang telah ditentukan.
H. Tujuan Ekonomi Mikro
Pada dasarnya, tujuan utama dari ekonomi mikro adalah untuk memudahkan suatu perusahaan dalam memahami
kebutuhan konsumen. Meskipun begitu, ekonomi mikro juga memiliki tujuan lainnya, yaitu:
1. Untuk melakukan sebuah analisis terhadap harga pada suatu produk yang akan diperjualbelikan. Bukan hanya
harga produk saja, tetapi bisa juga diterapkan pada harga jasa.
2. Untuk menganalisis apabila terjadi kegagalan pasar. Dengan kata lain, produk yang dipasarkan kemudian
gagal bisa dievaluasi menjadi lebih baik lagi, sehingga mampu bersaing dengan kompetitor.
J. Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro
Perbedaan anatra ekonomi mikro dan makro dapat dilihat melalui pengertian, ruang lingkup dan
variabel, unit analaisis, dan tujuan analisis.
Pengertian
Ekonomi mikro sebagai cabang ilmu ekonomi mempelajari beragam variabel ekonomi dalam
lingkup kecil, seperti perusahaan dan rumah tangga ia mempelajari mulai dari variabel ekonomi
yang lebih kecil (konsumsi, investasi, dan tabungan).
Ekonomi makro adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang pembahasannya tentang ekonomi
secara keseleruhan, mulai dari perilaku, proses pengambilan keputusan, dan kinerja.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dikaji oleh ekonomi mikro adalah konsumen dan produsennya. Sementara
pada Ekonomi makro kita akan mempelajari beragam variabel ekonomi secara keseluruhan.
Variabel ini akan berdampak luas terhadap kesempatan kerja, laju inflasi, pendapatan nasional,
pertumbuhan ekonomi, hingga neraca pembayaran internasional.

DOSEN PENGAMPU : MUHAMAD TEGUH SETIADI., SE., MM., CTMP., CMC., CPGAM., CPLM., CIB
Mata Kuliah : Teori Ekonomi
Semester : 3(Tiga)

Landasan teori ekonomi makro adalah teori Keynes. Ruang lingkup teori ekonomi makro adalah
usaha masyarakat dan pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien. Selain
pengertian, variabel, dan ruang lingkup, hal yang dapat menjabarkan perbedaan ekonomi mikro
dan makro, yaitu unit dan tujuan analisis dari masing-masing jenis ekonomi tersebut.
Unit Analisis
Unit analisis dari ekonomi mikro, yaitu pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual
(contoh: permintaan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan,
biaya dan laba atau rugi dari perusahaan), sedangkan unit analisis dari ekonomi makro, yaitu
pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan (contoh: pendapatan
nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi).

Tujuan Analisis
Kemudian tujuan analisis dari ekonomi mikro adalah lebih memfokuskan pada analisis
tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat, sedangkan
tujuan analisis dari ekonomi makro adalah lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh
kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.

DOSEN PENGAMPU : MUHAMAD TEGUH SETIADI., SE., MM., CTMP., CMC., CPGAM., CPLM., CIB

Anda mungkin juga menyukai