Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro


Kode Mata Kuliah : ESPA4110
Jumlah sks : 3 (tiga)

No Tugas Tutorial Skor Maksimal


Apakah pertanyaan besar yang kerap kali muncul dalam mempelajari 25
1 ilmu ekonomi?Jelaskan!

2 Jelaskan perbedaan antara ekonomi Mikro dan Makro! 25

3 Jelaskan tiga pendekatan perhitungan PDB yang ada! 25


Jelaskan bagaimana Pengaruh Kebijakan Anggaran Defisit terhadap 25
4
Keseimbangan Pasar Dana Pinjaman!
NAMA: BINTANG FAZZARA
NIM: 041565036
JURUSAN: MANAJEMEN BISNIS

1. Apakah pertanyaan besar yang kerap kali muncul dalam mempelajari ilmu
ekonomi?Jelaskan!
JAWABAN:
Ada beberapa pertanyaan besar yang sering muncul dalam mempelajari ilmu ekonomi, antara lain:

A. Apa yang harus diproduksi? Pertanyaan ini terkait dengan masalah pilihan dan alokasi sumber daya.
Dalam perekonomian, sumber daya yang tersedia terbatas sedangkan kebutuhan dan keinginan
manusia yang tidak terbatas. Oleh karena itu, harus dipilih dan dialokasikan sumber daya yang tersedia
secara efisien untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan
manusia.

B. Bagaimana harus diproduksi? Pertanyaan ini terkait dengan masalah teknologi dan efisiensi produksi.
Dalam memproduksi barang dan jasa, ada berbagai cara atau teknologi yang dapat digunakan. Pilihan
teknologi yang digunakan harus mempertimbangkan efisiensi dan ketersediaan sumber daya yang ada.

C. Untuk siapa harus diproduksi? Pertanyaan ini terkait dengan masalah distribusi dan pemerataan hasil
produksi. Hasil produksi yang dihasilkan harus didistribusikan secara adil dan merata kepada masyarakat
yang membutuhkan.

D. Bagaimana cara mengalokasikan sumber daya yang langka? Pertanyaan ini terkait dengan masalah
alokasi sumber daya secara efisien. Dalam mengalokasikan sumber daya yang langka, perlu
dipertimbangkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya tersebut.

E. Bagaimana cara mengukur kesejahteraan ekonomi? Pertanyaan ini terkait dengan masalah
pengukuran dan evaluasi kinerja ekonomi. Ada berbagai indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur kesejahteraan ekonomi, seperti Produk Domestik Bruto (PDB), indeks kemiskinan, indeks
pengangguran, dan sebagainya.

2. Jelaskan perbedaan antara ekonomi Mikro dan Makro!


JAWABAN:

Pengertian Ekonomi Makro


Menurut Investopedia, ekonomi makro mempelajari seluruh sistem pasar dalam skala yang besar.
Contoh fenomena makro ekonomi yang pernah terjadi adalah inflasi, tingkat harga, pertumbuhan
ekonomi, pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto (PDB), dan fenomena pengangguran.
Ekonomi makro juga berkaitan dengan kinerja, struktur dan behaviour ekonomi, hal ini berbeda dengan
ekonomi mikro yang lebih fokus dengan keputusan yang dibuat pelaku politik seperti masyarakat,
industri, dan perusahaan.

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro


Lantas, apa perbedaan mendasar antara ekonomi makro dan ekonomi mikro? Dilansir dari laman resmi
Biro Administrasi Kemahasiswaan Universitas Medan Area, terdapat tiga indikator utama yang
membedakan ekonomi mikro dan makro. Tiga indikator tersebut di antaranya adalah aspek kajian,
konsep dasar, dan tujuan analisis.

Dari aspek kajian, dibandingkan makro, ekonomi mikro mempelajari setiap variabel dalam lingkup kecil.
Singkatnya, ekonomi mikro memiliki aspek kajian yang fokus terhadap setiap variabel ekonomi. Kajian
dalam ekonomi makro di antaranya adalah variabel investasi, pendapatan nasional, moneter dan lain-
lain.

Bagaimana dengan perbedaan berdasarkan konsep dasar? Perbedaan tersebut merujuk pada
pengambilan kebijakan. Ekonomi mikro melibatkan berbagai macam teori seperti distribusi, harga, dan
produk. Sedangkan ekonomi makro fokus dengan output, pendapatan, kemungkinan deflasi dan inflasi,
serta lainnya.

Perbedaan ekonomi makro dan mikro juga fokus terhadap tujuan dan analisis untuk menghasilkan
keuntungan. Ekonomi makro menerapkan analisis cara untuk mengalokasikan sumber daya, sedangkan
ekonomi mikro terlibat dalam kegiatan ekonomi dalam lingkup internasional maupun nasional.

Tujuan Ekonomi Makro


Menurut laman resmi OCBC NISP, berikut adalah tujuan dari adanya kebijakan makro ekonomi:

Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi


Tujuan utama dari adanya kebijakan ekonomi makro adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang
pesat. Hal tersebut dapat meningkatkan pendapatan nasional dan kegiatan ekonomi pun akan bertahan
dalam jangka panjang.

Pendapatan Nasional yang Meningkat


Pendapatan nasional yang meningkat menjadi pertanda bahwa kegiatan produksi suatu negara sedang
mengalami peningkatan. Tentu saja hal itu mempengaruhi pendapatan per kapita dan kesejahteraan
negara tersebut.

Kondisi Ekonomi Stabil


Tujuan dari adanya ekonomi makro selanjutnya adalah menstabilkan kondisi ekonomi negara. Sebuah
negara dapat dikatakan stabil perekonomiannya jika mampu mencapai keseimbangan pada permintaan
persediaan barang dan neraca pembayaran.
Distribusi Pendapatan yang Merata
Negara yang mengalami distribusi pendapatan merata memiliki kemampuan untuk mensejahterakan
dan memakmurkan masyarakat.

Mengembangkan Produksi Nasional


Kapasitas produksi nasional yang dikembangkan dapat meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi negara.

Memastikan Neraca Pembayaran Seimbang


Analisis ekonomi makro juga bertujuan untuk memastikan dan membuat neraca pembayaran seimbang,
untuk menghindari terjadinya defisit dan meningkatkan devisa melalui kegiatan ekspor.

Membuka Kesempatan Kerja


Produktivitas nasional tidak hanya mempengaruhi kapasitas produksi, melainkan turut membuka
kesempatan kerja yang lebih luas.

Mengendalikan Inflasi
Tujuan dari adanya ekonomi makro adalah mengendalikan inflasi, yaitu dengan cara menekan harga
seminimal mungkin melalui beberapa kebijakan, seperti politik diskonto cash ratio politik dan pasar
terbuka.

Kebijakan dalam Ekonomi Makro


Menurut Jurnal berjudul Instrumen Kebijakan Makroekonomi dalam Mempengaruhi Output, kebijakan
dalam ekonomi makro meliputi dua bagian, yaitu kebijakan fiskal dan moneter. Keduanya dirancang
untuk mengendalikan fluktuasi perekonomian, terutama dalam pertumbuhan ekonomi, pengangguran,
dan inflasi. Berikut adalah penjelasannya.

Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang bertanggung jawab
atas tersedianya semua jasa dan barang publik melalui program pembangunan, administrasi, dan
kesejahteraan.

Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter diciptakan dengan bermacam-macam tujuan, seperti menjaga harga tetap stabil
dengan tingkat inflasi yang rendah. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Ruang Lingkup Ekonomi Makro


Menurut laman resmi OCBC NISP, terdapat tiga lingkup ekonomi makro, di antaranya adalah:

Kebijakan Pemerintah
Lingkup ekonomi makro yang pertama adalah kebijakan pemerintah yang dilakukan untuk mengatasi
berbagai permasalahan ekonomi, seperti pengangguran, inflasi, dan persoalan ekonomi lainnya.
Menentukan Perekonomian Suatu Negara
Selanjutnya, ruang lingkup ekonomi makro juga berperan sebagai penentu perekonomian suatu negara.
Misalnya, adanya rincian pembahasan mengenai pengeluaran pemerintah, investasi, perusahaan,
konsumsi rumah tangga, dan kegiatan ekspor impor.

Pengeluaran Menyeluruh
Ruang lingkup ekonomi makro selanjutnya adalah tingkat pengeluaran agregat atau menyeluruh.
Apabila pengeluaran tersebut tidak ideal, maka menimbulkan masalah ekonomi lainnya.

Permasalahan Ekonomi Makro


Menurut buku Ekonomi Makro Suatu Analisis dan Aplikasi Komputer oleh Anizir Ali Murad dan
Wahyuddin, berikut adalah permasalahan yang terjadi di ekonomi makro:

Masalah Jangka Pendek


Masalah jangka pendek atau permasalahan stabilitas berhubungan dengan bagaimana mengendalikan
perekonomian nasional dari waktu ke waktu untuk menghindari tiga penyakit ekonomi makro, yaitu:
inflasi, pengangguran, dan ketimpangan dalam neraca pembayaran.

Masalah Jangka Panjang


Masalah jangka panjang berkaitan dengan pertumbuhan yang berhubungan dengan cara mengendalikan
perekonomian supaya ada keselarasan antara tersedianya dana untuk investasi, bertambahnya
kapasitas produksi, dan pertumbuhan penduduk.

Demikian informasi tentang ekonomi makro beserta contoh dan perbedaannya dengan ekonomi mikro.
Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kamu mengenai peran dan tujuan ekonomi makro
untuk mencegah terjadinya inflasi dan memastikan neraca pembayaran tetap seimbang.

3. Jelaskan tiga pendekatan perhitungan PDB yang ada!


JAWABAN:

Ekonom menggunakan tiga pendekatan untuk menghitung produk domestik bruto (PDB),


mencakup pendekatan produksi (output), pengeluaran dan pendapatan. Pendekatan-pendekatan ini
haruslah menghasilkan angka yang sama. Meskipun, karena perbedaan statistik, angka akhir seringkali
tidak sama.

Perlu dicatat:

 PDB hanya mencakup barang dan jasa dan tidak termasuk pembayaran transfer dan pendapatan
dari capital gain.
 Barang dan jasa termasuk hanya mereka yang nilai pasarnya tersedia dan dijual di pasar terbuka.
Dengan demikian, barang dari transaksi barter atau kegiatan ekonomi bawah tanah tidak
termasuk.

Pendekatan produksi dalam Produk Domestik Bruto


Di bawah pendekatan produksi, PDB mewakili nilai semua barang dan jasa akhir dalam
perekonomian selama periode tertentu. PDB mengecualikan nilai akhir barang perantara. Itu karena
semua nilai tambah selama proses produksi terkandung dalam harga jual barang jadi.

Untuk menghitung PDB, kita dapat menambahkan nilai akhir dari semua barang dan jasa. Atau,
kita menjumlahkan nilai tambah pada setiap tahap proses produksi dan distribusi. Nilai tambah sama
dengan harga output dikurangi biaya input yang dikonsumsi dalam proses produksi.

Mari kita ambil contoh sederhana. Misalkan, PDB hanya terdiri dari produk pakaian. Katakanlah
untuk memproduksi pakaian, kita membutuhkan kapas, benang, dan kain untuk inputnya. Berikut ini
adalah nilai dari setiap item:

Item Nilai Akhir (USD) Nilai Tambah (USD)

Kapas 40 40

Benang 50 10

Kain 60 10

Pakaian 80 20

Total 230 80

Untuk menghitung PDB, kita hanya memasukkan nilai pasar pakaian, bukan nilai akhir dari setiap
input. Dalam hal ini, PDB sama dengan USD80. Atau, kita dapat menjumlahkan nilai tambah dari setiap
proses produksi = 40 + 10 + 10 + 20.

Pendekatan Pengeluaran
Di bawah pendekatan ini, PDB adalah jumlah uang yang dihabiskan untuk barang dan jasa akhir.
Pembeli berasal dari rumah tangga, bisnis, dan sektor pemerintah.

Harap dicatat, PDB mengukur total barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu ekonomi. Oleh
karena itu, untuk ekonomi terbuka, kita juga harus memasukkan ekspor dan impor.
Ekspor merupakan barang dan jasa domestik yang dikonsumsi oleh orang asing. Sementara itu,
impor merupakan barang dan jasa asing yang dibeli oleh konsumen dalam negeri.

Mengapa ekspor harus dikurangi impor? Kita harus mengurangkan impor karena barang-barang yang
dipasok bukan berasal dari perekonomian domestik.

Formula PDB dalam pendekatan pengeluaran adalah:

GDP = C + I + G + NX + Statistik diskrepansi

 C = pengeluaran konsumsi akhir oleh rumah tangga. Ini terdiri dari pengeluaran untuk barang
tahan lama, barang tidak tahan lama, dan jasa.

 G = pengeluaran pemerintah. Pengeluaran tersebut mencakup konsumsi publik dan investasi
publik. Itu tidak termasuk pembayaran transfer. Pembayaran transfer bukanlah pengeluaran
untuk barang dan jasa, tetapi lebih pada pergerakan pendapatan.

 I = pengeluaran investasi. Komponen-komponennya meliputi investasi kotor, investasi


residensial, dan perubahan inventaris.

 NX = ekspor bersih (ekspor dikurangi impor).

Pendekatan pendapatan
Di bawah pendekatan pendapatan, kita menghitung PDB dengan menjumlahkan semua
pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi terdiri dari
tenaga kerja, modal, tanah, dan kewirausahaan. Buruh menerima upah dan tunjangan. Pemilik
modal mendapat bunga, pemilik tanah menerima sewa. Akhirnya, pengusaha memperoleh
sebagian dari keuntungan.

Formula PDB dari pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:

PDB = Pendapatan nasional + Tunjangan konsumsi modal + Statistik diskrepansi

Pendapatan nasional sama dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh semua faktor
produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa, mencakup:

 Kompensasi karyawan, termasuk upah dan tunjangan seperti asuransi dan pensiun.
 Laba sebelum pajak yang diterima oleh perusahaan.
 Sewa
 Pendapatan bunga
 Penghasilan pemilik, yang merupakan jumlah yang diperoleh oleh pemilik dan operator
pertanian yang menjalankan bisnis mereka sendiri.
 Pajak bisnis tidak langsung dikurangi subsidi.
Penyisihan konsumsi modal (capital consumption allowances) merupakan investasi
minimum oleh bisnis untuk mempertahankan tingkat produksi saat ini. Itu sama dengan
depresiasi stok modal selama proses produksi. Kita juga memasukkan statistik
diskrepansi dalam rumus. Ini untuk menyamakan angka akhir dalam tiga pendepatan tersebut.
Adanya perbedaan sumber data yang tidak akurat dan metode perhitungan membuat tiga
pendekatan belum tentu menghasilkan angka yang persis sama.

4. Jelaskan bagaimana Pengaruh Kebijakan Anggaran Defisit


terhadap Keseimbangan Pasar Dana Pinjaman!
JAWABAN:

Kebijakan anggaran defisit dapat berdampak pada keseimbangan pasar dana pinjaman. Ketika
pemerintah mengambil kebijakan anggaran defisit, artinya pengeluaran pemerintah melebihi
pendapatan pemerintah dari pajak dan penerimaan lainnya. Untuk menutupi defisit tersebut,
pemerintah akan melakukan peminjaman dana dari pasar pinjaman.

Dampak dari kebijakan ini adalah adanya peningkatan permintaan terhadap dana pinjaman di
pasar, yang berarti akan mempengaruhi keseimbangan antara penawaran dan permintaan dana
pinjaman di pasar. Hal ini dapat menyebabkan naiknya tingkat suku bunga, karena semakin banyak
peminjam yang membutuhkan dana pinjaman.

Kenaikan suku bunga ini dapat mempengaruhi permintaan pinjaman di pasar, karena semakin
tinggi suku bunga, semakin mahal biaya pinjaman yang harus dibayar oleh peminjam. Sebaliknya,
kenaikan suku bunga dapat mendorong munculnya penawaran lebih banyak dalam pasar dana
pinjaman, karena akan semakin menguntungkan bagi para pemberi pinjaman.

Dengan demikian, kebijakan anggaran defisit dapat mempengaruhi keseimbangan antara


penawaran dan permintaan dana pinjaman di pasar, serta berdampak pada tingkat suku bunga dan
permintaan pinjaman yang ada di pasar.

Anda mungkin juga menyukai