Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO DAN MIKRO DALAM PERENCANAAN

WILAYAH DAN KOTA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi


Dosen Pengampu : Novida waskitaningsih, ST, MT

Nama : 1. Achmad syarif maulana (052123005)


2. Daffa ardifiasto (052123019)
3. Fauzan ikhsannudin rustandi
(052123011)
I. Ekonomi Makro:
Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian secara keseluruhan
atau agregat. Ekonomi makro berfokus pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat output,
pendapatan, dan harga secara nasional atau global, serta kebijakan-kebijakan yang dapat dilakukan
untuk mempengaruhi kondisi ekonomi tersebut.
Beberapa definisi ekonomi makro dari para ahli:
1. Menurut N. Gregory Mankiw: "Ekonomi makro adalah studi tentang perekonomian secara
keseluruhan. Ini mempelajari isu-isu seperti inflasi, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan
perdagangan internasional."
2. Menurut Paul A. Samuelson: "Ekonomi makro adalah studi tentang pendapatan nasional dan
masalah-masalah yang berhubungan dengannya."
3. Menurut Olivier Blanchard: "Ekonomi makro adalah studi tentang isu-isu yang relevan untuk
ekonomi secara keseluruhan, dan mereka mempengaruhi jutaan rumah tangga dan perusahaan."
Ekonomi Mikro:
Ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku individu, rumah tangga, dan
perusahaan dalam membuat keputusan ekonomi dan bagaimana mereka mengalokasikan sumber
daya yang terbatas. Ekonomi mikro berfokus pada analisis permintaan, penawaran, struktur pasar,
harga, biaya, dan perilaku konsumen serta produsen.
Beberapa definisi ekonomi mikro dari para ahli:
1. Menurut N. Gregory Mankiw: "Ekonomi mikro adalah studi tentang bagaimana rumah tangga dan
perusahaan membuat keputusan dan bagaimana mereka berinteraksi di pasar."
2. Menurut Paul A. Samuelson: "Ekonomi mikro adalah studi tentang bagaimana manusia dan
masyarakat akhirnya memutuskan untuk memanfaatkan sumber daya produktif yang terbatas."
3. Menurut Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld: "Ekonomi mikro adalah studi tentang bagaimana
individu dan perusahaan mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas."
II. Ekonomi mikro berfokus pada analisis perilaku individu atau entitas ekonomi kecil, seperti
konsumen, produsen, dan perusahaan, serta interaksi mereka di pasar. Berikut adalah penjelasan
lebih rinci mengenai ruang lingkup ekonomi mikro:
Teori Permintaan dan Penawaran: Teori permintaan dan penawaran adalah inti dari ekonomi mikro.
Ini menganalisis bagaimana interaksi antara permintaan konsumen dan penawaran produsen
menentukan harga dan kuantitas barang atau jasa di pasar. Teori ini juga mempelajari konsep
elastisitas permintaan dan penawaran serta dampak perubahan permintaan dan penawaran terhadap
keseimbangan pasar.
Teori Perilaku Konsumen: Teori perilaku konsumen mempelajari bagaimana konsumen membuat
keputusan pembelian berdasarkan preferensi, pendapatan, dan harga. Konsep seperti utilitas, kurva
indiferensi, garis anggaran, dan optimalisasi pilihan konsumen dibahas dalam teori ini.
Teori Produksi dan Biaya: Teori produksi dan biaya menganalisis bagaimana perusahaan
mengombinasikan input (seperti tenaga kerja dan modal) untuk memproduksi output dengan biaya
minimum. Konsep seperti fungsi produksi, produk marjinal, biaya tetap, biaya variabel, dan biaya total
dibahas dalam teori ini.
Struktur Pasar: Ekonomi mikro mempelajari berbagai jenis struktur pasar, seperti persaingan
sempurna, monopoli, oligopoli, dan persaingan monopolistik. Setiap struktur pasar memiliki
karakteristik tersendiri dalam hal jumlah perusahaan, hambatan masuk, diferensiasi produk, dan
tingkat persaingan. Analisis struktur pasar membantu memahami penentuan harga, kuantitas, dan
efisiensi dalam berbagai kondisi pasar.
Teori Permainan: Teori permainan adalah cabang dalam ekonomi mikro yang menggunakan konsep
matematis untuk menganalisis interaksi strategis antara pemain ekonomi seperti perusahaan atau
konsumen. Konsep seperti strategi dominan, keseimbangan Nash, dan teori utilitas yang diharapkan
digunakan dalam teori permainan.
Ekonomi Informasi: Ekonomi informasi mempelajari situasi di mana satu pihak memiliki informasi
lebih banyak daripada pihak lain dalam transaksi ekonomi, yang dikenal sebagai informasi asimetris.
Konsep seperti seleksi risiko, moral hazard, dan sinyal dibahas dalam ekonomi informasi.
Eksternalitas: Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang dihasilkan oleh aktivitas ekonomi namun
tidak tercermin dalam harga pasar. Ekonomi mikro menganalisis eksternalitas positif dan negatif serta
kebijakan yang dapat diambil untuk mengatasi eksternalitas, seperti pajak, subsidi, atau regulasi.
Barang Publik: Ekonomi mikro juga mempelajari karakteristik dan provisi barang publik, seperti jalan,
taman, dan fasilitas umum lainnya. Konsep seperti free rider dan kegagalan pasar dalam penyediaan
barang publik dibahas dalam ekonomi mikro.
Kesejahteraan Ekonomi: Ekonomi mikro membahas konsep kesejahteraan ekonomi dan efisiensi
alokasi sumber daya. Konsep seperti surplus konsumen, surplus produsen, efisiensi Pareto, dan biaya
peluang digunakan untuk menganalisis kesejahteraan ekonomi dalam berbagai situasi.
Dalam menganalisis perilaku individu dan entitas ekonomi kecil, ekonomi mikro sering menggunakan
asumsi-asumsi seperti rasionalitas ekonomi, informasi sempurna, tidak ada eksternalitas, dan pasar
persaingan sempurna (meskipun juga mempelajari struktur pasar lainnya). Asumsi-asumsi ini
membantu menyederhanakan realitas yang kompleks dan memungkinkan analisis yang lebih
sistematis.
Meskipun ekonomi mikro memberikan analisis yang rinci tentang perilaku individu dan mekanisme
pasar, pendekatan ini juga memiliki kelemahan, seperti terbatas pada skala kecil, mengabaikan faktor-
faktor non-ekonomi, dan kesulitan dalam mengukur preferensi serta utilitas dengan akurat.

III. Perbedaan antara Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro


Berikut adalah perbedaan utama antara ekonomi makro dan ekonomi mikro:

1. Ruang Lingkup
Ekonomi Makro: Mempelajari perekonomian secara keseluruhan atau agregat, seperti pendapatan
nasional, inflasi, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan ekonomi secara nasional atau
global. Ekonomi Mikro: Mempelajari perilaku individu, rumah tangga, dan perusahaan dalam
mengambil keputusan ekonomi dan mengalokasikan sumber daya yang terbatas.

2. Unit Analisis
Ekonomi Makro: Unit analisisnya adalah perekonomian secara keseluruhan atau agregat.
Ekonomi Mikro: Unit analisisnya adalah individu, rumah tangga, perusahaan, dan pasar tertentu.
3. Variabel yang Dianalisis
Ekonomi Makro: Menganalisis variabel-variabel ekonomi agregat seperti produk domestik bruto
(PDB), tingkat inflasi, tingkat pengangguran, neraca pembayaran, dan suku bunga.
Ekonomi Mikro: Menganalisis variabel-variabel seperti permintaan, penawaran, harga, biaya,
keuntungan, struktur pasar, dan perilaku konsumen serta produsen.
4. Fokus Analisis
Ekonomi Makro: Berfokus pada analisis dan kebijakan yang bertujuan untuk mencapai stabilitas
ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pendapatan secara nasional atau global.
Ekonomi Mikro: Berfokus pada analisis efisiensi alokasi sumber daya, mekanisme pasar, struktur
pasar, dan perilaku individu atau entitas ekonomi dalam mengambil keputusan ekonomi.

5. Teori dan Model yang Digunakan


Ekonomi Makro: Menggunakan teori dan model seperti teori permintaan dan penawaran agregat,
model IS-LM, model Mundell-Fleming, teori siklus bisnis, dan teori pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi Mikro: Menggunakan teori dan model seperti teori perilaku konsumen, teori produksi dan
biaya, teori permainan, teori struktur pasar, dan teori kesejahteraan ekonomi.

6. Kebijakan yang Dibahas


Ekonomi Makro: Membahas kebijakan-kebijakan pada tingkat ekonomi agregat, seperti kebijakan
fiskal, kebijakan moneter, kebijakan perdagangan internasional, dan kebijakan untuk mengatasi resesi
atau inflasi.
Ekonomi Mikro: Membahas kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi perilaku individu atau entitas
ekonomi kecil, seperti kebijakan persaingan, regulasi pasar, pajak dan subsidi, serta kebijakan untuk
mengatasi eksternalitas atau kegagalan pasar.
IV. Kelebihan dan Kelemahan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Baik ekonomi makro maupun ekonomi mikro memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Berikut adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kelemahan dari kedua cabang ekonomi tersebut:
A. Ekonomi Makro
Kelebihan Ekonomi Makro:
Analisis Menyeluruh: Ekonomi makro memberikan analisis yang menyeluruh dan holistik tentang
perekonomian secara agregat. Ini memungkinkan untuk memahami interaksi dan dampak dari
berbagai faktor ekonomi secara keseluruhan, seperti pengaruh kebijakan pemerintah terhadap inflasi,
pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran.
Penanganan Masalah Ekonomi Besar: Ekonomi makro berguna untuk menangani masalah-masalah
ekonomi besar yang mempengaruhi seluruh perekonomian, seperti resesi, depresi, inflasi tinggi,
pengangguran massal, dan ketidakseimbangan neraca pembayaran. Analisis ekonomi makro
memberikan panduan dalam merumuskan kebijakan ekonomi untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut.
Pemahaman Siklus Bisnis: Ekonomi makro membantu memahami siklus bisnis, yaitu fluktuasi periodik
dalam aktivitas ekonomi seperti ekspansi, resesi, dan pemulihan. Pemahaman ini penting untuk
mengembangkan strategi dan kebijakan yang tepat dalam menghadapi setiap fase siklus bisnis.
Peranan Kebijakan Fiskal dan Moneter: Ekonomi makro menekankan peranan kebijakan fiskal
(perpajakan dan belanja pemerintah) dan kebijakan moneter (pengendalian suku bunga dan pasokan
uang) dalam mempengaruhi perekonomian. Analisis ekonomi makro memberikan panduan dalam
merancang kebijakan-kebijakan tersebut untuk mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan.
Kelemahan Ekonomi Makro:
Generalisasi Berlebihan: Ekonomi makro sering menggunakan asumsi-asumsi yang menyederhanakan
realitas dan menggeneralisasi perilaku ekonomi secara berlebihan. Ini dapat mengurangi akurasi
analisis dan menyebabkan kesimpulan yang terlalu sederhana untuk situasi yang kompleks.
Kesulitan Mengukur Variabel Agregat: Variabel-variabel ekonomi makro seperti PDB, inflasi, dan
pengangguran seringkali sulit diukur dengan akurat dan tepat waktu. Metode pengukuran yang
berbeda dapat menghasilkan hasil yang berbeda, sehingga mengurangi keandalan analisis ekonomi
makro.
Keterbatasan dalam Menangani Heterogenitas: Ekonomi makro cenderung mengabaikan
heterogenitas atau perbedaan di antara individu, rumah tangga, perusahaan, dan sektor ekonomi.
Pendekatan agregat dapat menyembunyikan detail dan kompleksitas perilaku ekonomi pada tingkat
mikro.
Kurangnya Fleksibilitas: Kebijakan ekonomi makro seringkali bersifat luas dan kurang fleksibel dalam
menangani situasi khusus atau masalah lokal. Kebijakan yang dirancang untuk skala besar mungkin
tidak sesuai untuk mengatasi masalah spesifik di daerah atau sektor tertentu.
B. Ekonomi Mikro
Kelebihan Ekonomi Mikro:
Analisis Perilaku Individu: Ekonomi mikro memungkinkan analisis yang lebih rinci tentang perilaku
individu, seperti konsumen dan produsen. Ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
bagaimana keputusan ekonomi dibuat pada tingkat individu atau entitas kecil.
Pemahaman Mekanisme Pasar: Ekonomi mikro mempelajari mekanisme pasar, seperti interaksi
antara permintaan dan penawaran, serta bagaimana harga dan kuantitas ditentukan di pasar.
Pemahaman ini penting untuk menganalisis efisiensi alokasi sumber daya dan merancang kebijakan
yang tepat untuk mengatasi kegagalan pasar.
Analisis Struktur Pasar: Ekonomi mikro memberikan analisis yang mendalam tentang berbagai struktur
pasar, seperti persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, dan persaingan monopolistik. Ini membantu
memahami bagaimana struktur pasar mempengaruhi perilaku perusahaan, harga, dan efisiensi.
Penilaian Eksternalitas dan Informasi Asimetris: Ekonomi mikro mempelajari masalah eksternalitas
(biaya atau manfaat eksternal) dan informasi asimetris (ketidakseimbangan informasi antara pihak-
pihak yang terlibat dalam transaksi ekonomi). Analisis ini penting untuk merancang kebijakan yang
tepat dalam mengatasi kegagalan pasar.
Kelemahan Ekonomi Mikro:
Terbatas pada Skala Kecil: Ekonomi mikro berfokus pada perilaku individu atau entitas ekonomi kecil,
sehingga kurang mampu memberikan analisis yang menyeluruh tentang perekonomian secara
agregat. Analisis ekonomi mikro sering kali tidak cukup untuk memahami fenomena ekonomi besar
seperti resesi atau inflasi.
Asumsi yang Menyederhanakan: Ekonomi mikro sering kali menggunakan asumsi-asumsi yang
menyederhanakan realitas, seperti rasionalitas ekonomi sempurna, informasi sempurna, dan pasar
persaingan sempurna. Asumsi-asumsi ini dapat mengurangi relevansi analisis dalam situasi dunia
nyata yang lebih kompleks.
Kesulitan Mengukur Preferensi dan Utilitas: Dalam ekonomi mikro, preferensi konsumen dan utilitas
(kepuasan) sering kali sulit diukur dengan akurat. Ini dapat menyulitkan analisis perilaku konsumen
dan optimalisasi keputusan ekonomi.
Kurangnya Pertimbangan Faktor Non-Ekonomi: Ekonomi mikro cenderung berfokus pada aspek
ekonomi dan mengabaikan faktor-faktor non-ekonomi seperti budaya, sosial, dan psikologis yang
dapat mempengaruhi perilaku individu dalam membuat keputusan ekonomi.
V. Relevansi Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro dalam Perencanaan Wilayah dan Kota
Ekonomi makro dan ekonomi mikro memiliki relevansi dan hubungan yang signifikan dengan
perencanaan wilayah dan kota. Kedua cabang ekonomi ini memberikan perspektif dan alat analisis
yang penting untuk memahami dinamika ekonomi, mengambil keputusan yang tepat, dan
merumuskan kebijakan yang efektif dalam konteks perencanaan wilayah dan kota.

A. Relevansi Ekonomi Makro dengan Perencanaan Wilayah dan Kota


Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Wilayah: Ekonomi makro mempelajari faktor-faktor yang
mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti investasi, produktivitas, dan kebijakan fiskal dan moneter.
Analisis ekonomi makro dapat membantu perencana wilayah dan kota dalam memahami potensi
ekonomi suatu wilayah, mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang potensial, dan merancang
strategi pembangunan yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat.
Inflasi dan Stabilitas Harga: Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan biaya hidup dan
menurunkan daya beli masyarakat. Ekonomi makro mempelajari penyebab inflasi dan kebijakan yang
dapat diambil untuk mengendalikannya. Perencana wilayah dan kota dapat menggunakan analisis
ekonomi makro untuk memantau inflasi dan merancang kebijakan yang tepat, seperti pengawasan
harga atau subsidi, untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat di wilayah mereka.
Pengangguran dan Pasar Tenaga Kerja: Pengangguran dapat menyebabkan masalah sosial dan
ekonomi di suatu wilayah. Ekonomi makro mempelajari jenis-jenis pengangguran, penyebab, dan
kebijakan untuk menguranginya. Perencana wilayah dan kota dapat menggunakan analisis ekonomi
makro untuk memahami dinamika pasar tenaga kerja di wilayah mereka, mengidentifikasi sektor-
sektor ekonomi yang berpotensi menyerap tenaga kerja, dan merancang program pelatihan kerja atau
insentif bagi investor untuk menciptakan lapangan kerja baru.
Kebijakan Fiskal dan Investasi Publik: Kebijakan fiskal, seperti perpajakan dan belanja pemerintah,
merupakan salah satu fokus utama dalam ekonomi makro. Perencana wilayah dan kota dapat
memanfaatkan analisis ekonomi makro untuk mengevaluasi dampak kebijakan fiskal terhadap wilayah
mereka, seperti dampak pajak atau anggaran belanja pemerintah terhadap investasi swasta, serta
untuk menentukan prioritas investasi publik yang paling efektif dalam mendorong pembangunan
wilayah.
Perdagangan Internasional dan Daya Saing Wilayah: Ekonomi makro juga mempelajari perdagangan
internasional, nilai tukar mata uang, dan daya saing ekonomi suatu negara. Perencana wilayah dan
kota dapat menggunakan analisis ekonomi makro untuk memah
Baik, saya akan melanjutkan penjelasan tentang relevansi ekonomi makro dan ekonomi mikro dalam
perencanaan wilayah dan kota:

B. Relevansi Ekonomi Mikro dengan Perencanaan Wilayah dan Kota


1. Analisis Permintaan dan Penawaran: Ekonomi mikro mempelajari interaksi antara permintaan dan
penawaran, serta bagaimana harga dan kuantitas ditentukan di pasar. Perencana wilayah dan kota
dapat memanfaatkan analisis ini untuk memahami permintaan dan penawaran terhadap barang dan
jasa, serta infrastruktur di wilayah mereka. Ini membantu dalam mengalokasikan sumber daya dengan
tepat dan merancang kebijakan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Struktur Pasar dan Persaingan: Ekonomi mikro mempelajari berbagai struktur pasar, seperti
persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, dan persaingan monopolistik. Perencana wilayah dan kota
dapat menggunakan analisis ini untuk memahami struktur pasar di wilayah mereka, mengidentifikasi
potensi kekuatan pasar, dan merancang kebijakan yang tepat untuk menciptakan persaingan yang
sehat dan efisien.
3. Eksternalitas dan Kegagalan Pasar: Ekonomi mikro mempelajari masalah eksternalitas (biaya atau
manfaat eksternal) dan kegagalan pasar. Perencana wilayah dan kota dapat menggunakan analisis ini
untuk mengidentifikasi eksternalitas negatif seperti polusi atau kemacetan lalu lintas, dan merancang
kebijakan seperti pajak, subsidi, atau regulasi untuk mengatasi kegagalan pasar tersebut.
4. Analisis Biaya dan Manfaat: Ekonomi mikro menyediakan alat analisis biaya dan manfaat yang
berguna dalam mengevaluasi proyek-proyek pembangunan di wilayah atau kota. Perencana dapat
menggunakan analisis ini untuk menghitung biaya dan manfaat dari suatu proyek, serta memastikan
bahwa proyek tersebut memberikan manfaat ekonomi yang optimal bagi masyarakat.
5. Perilaku Konsumen dan Preferensi: Ekonomi mikro mempelajari perilaku konsumen, preferensi,
dan utilitas (kepuasan). Perencana wilayah dan kota dapat memanfaatkan analisis ini untuk
memahami preferensi masyarakat terhadap barang dan jasa, serta merancang kebijakan atau
program yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat di wilayah mereka.
6. Teori Lokasi dan Penggunaan Lahan: Ekonomi mikro menyediakan teori lokasi dan penggunaan
lahan, seperti model von Thünen dan bid-rent theory, yang membantu perencana wilayah dan kota
dalam menganalisis pola penggunaan lahan, menentukan lokasi yang optimal untuk aktivitas ekonomi,
dan merancang tata ruang yang efisien.
Baik ekonomi makro maupun ekonomi mikro memberikan perspektif dan alat analisis yang berharga
dalam perencanaan wilayah dan kota. Ekonomi makro membantu dalam memahami dinamika
ekonomi secara agregat, sedangkan ekonomi mikro memberikan pemahaman yang mendalam
tentang perilaku individu dan mekanisme pasar. Kombinasi kedua cabang ekonomi ini memungkinkan
perencana wilayah dan kota untuk mengambil keputusan yang lebih komprehensif dan merumuskan
kebijakan yang efektif dalam mendorong pembangunan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan
efisiensi penggunaan sumber daya di wilayah mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Blanchard, O. (2017). Macroeconomics (7th ed.). Pearson.
Mankiw, N. G. (2015). Macroeconomics (9th ed.). Worth Publishers.
Mankiw, N. G. (2015). Principles of Economics (7th ed.). Cengage Learning.
Pindyck, R. S., & Rubinfeld, D. L. (2018). Microeconomics (9th ed.). Pearson.
Samuelson, P. A. (1948). Economics: An Introductory Analysis. McGraw-Hill.
Varian, H. R. (2014). Intermediate Microeconomics: A Modern Approach (9th ed.). W. W. Norton &
Company.

Anda mungkin juga menyukai