Anda di halaman 1dari 6

Resume: School of Thought In Economic

Aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi merujuk pada berbagai kerangka kerja dan pendekatan teoritis
yang digunakan oleh para ekonom untuk menganalisis dan memahami fenomena ekonomi. Aliran-
aliran pemikiran ini telah berkembang seiring waktu dan seringkali mencerminkan perspektif yang
berbeda tentang masalah ekonomi. Berikut adalah ringkasan beberapa aliran pemikiran utama dalam
ilmu ekonomi:

1. Ekonomi Klasik :

 Tokoh Utama: Adam Smith, David Ricardo, John Stuart Mill.


 Fokus: Menekankan peran pasar bebas, persaingan, dan kepentingan diri individu dalam
menentukan hasil ekonomi. Menganjurkan intervensi pemerintah yang minimal.
 Konsep Utama: Tangan tak terlihat, hukum keunggulan komparatif, teori nilai buruh.

2. Ekonomi Neoklasik:

 Tokoh Utama: Alfred Marshall, Leon Walras, Vilfredo Pareto.


 Fokus: Membangun pada dasar-dasar ekonomi klasik tetapi memperkenalkan ketelitian
matematis dan model formal tentang penawaran dan permintaan. Menekankan
maksimalisasi utilitas dan analisis marjinal.
 Konsep Utama: Penawaran dan permintaan, utilitas, marjinalisme, keseimbangan.

3. Ekonomi Keynesian:

 Tokoh Utama: John Maynard Keynes.


 Fokus: Dikembangkan sebagai respons terhadap Depresi Besar, menekankan pentingnya
intervensi pemerintah dalam menstabilkan ekonomi. Menganjurkan kebijakan fiskal dan
moneter untuk mengelola permintaan dan mengurangi pengangguran.
 Konsep Utama: Permintaan agregat, kebijakan fiskal, preferensi likuiditas, semangat hewan.

4. Monetarisme:

 Tokoh Utama: Milton Friedman.


 Fokus: Menekankan pentingnya mengendalikan pasokan uang untuk menjaga stabilitas
harga. Argumen bahwa intervensi pemerintah yang berlebihan dapat menyebabkan inflasi.
 Konsep Utama: Teori kuantitas uang, kebijakan moneter, penargetan inflasi.

5. Sekolah Austria:

 Tokoh Utama: Carl Menger, Ludwig von Mises, Friedrich Hayek.


 Fokus: Menekankan tindakan individu, nilai subjektif, dan peran kewirausahaan dalam proses
ekonomi. Menganjurkan pendekatan pasar bebas dan laissez-faire dengan intervensi
pemerintah yang minimal.
 Konsep Utama: Nilai subjektif, teori siklus bisnis Austria, tatanan spontan.
6. Ekonomi Institusional:

 Tokoh Utama: Thorstein Veblen, John R. Commons, Douglass North.


 Fokus: Mempelajari peran institusi, norma, dan struktur sosial dalam membentuk perilaku
ekonomi. Meneliti bagaimana institusi memengaruhi hasil ekonomi dan perkembangan.
 Konsep Utama: Biaya transaksi, hak milik, perubahan institusi.

7. Ekonomi Perilaku:

 Tokoh Utama: Daniel Kahneman, Richard Thaler, Amos Tversky.


 Fokus: Menggabungkan wawasan psikologi ke dalam ekonomi untuk memahami bagaimana
individu membuat keputusan yang mungkin tidak selalu sejalan dengan kepentingan diri
yang rasional. Mengeksplorasi bias kognitif dan keterbatasan rasionalitas.
 Konsep Utama: Teori prospek, teori pendorong (nudge), pendorong perilaku.

8. Ekonomi Pembangunan:

 Tokoh Utama: Amartya Sen, Jeffrey Sachs, Esther Duflo.


 Fokus: Berkonsentrasi pada masalah ekonomi di negara-negara berkembang, seperti
kemiskinan, ketidaksetaraan, dan pertumbuhan ekonomi. Meneliti kebijakan dan strategi
untuk meningkatkan standar hidup di negara-negara tersebut.
 Konsep Utama: Indeks pembangunan manusia, perbankan mikro, perangkap kemiskinan.

Aliran-aliran pemikiran ini mencerminkan beragam pendekatan yang digunakan oleh para ekonom
untuk menganalisis masalah ekonomi. Seiring waktu, mereka telah berkontribusi pada tubuh teori
ekonomi yang kaya dan telah memengaruhi kebijakan ekonomi dan praktik di seluruh dunia. Para
ekonom sering menggabungkan beberapa aliran pemikiran untuk mengatasi masalah ekonomi yang
kompleks. Bidang ilmu ekonomi terus berkembang seiring munculnya gagasan dan metodologi baru,
mencerminkan kompleksitas dan dinamika sistem ekonomi yang selalu berubah.
9. Ekonomi Marxisme:

 Tokoh Utama: Karl Marx, Friedrich Engels.


 Fokus: Berdasarkan karya Karl Marx, aliran pemikiran ini menekankan peran perjuangan kelas
dan mode produksi kapitalis dalam membentuk sistem ekonomi dan sosial. Menganjurkan
transisi akhir menuju masyarakat tanpa kelas.
 Konsep Utama: Materialisme sejarah, nilai tambahan (surplus value), perjuangan kelas,
sosialisme.

10. Ekonomi Lingkungan:

 Tokoh Utama: Herman Daly, Elinor Ostrom, Nicholas Stern.


 Fokus: Menangani aspek ekonomi dari masalah lingkungan, seperti polusi, pengekangan
sumber daya, dan perubahan iklim. Meneliti kebijakan dan mekanisme pasar untuk
mendukung keberlanjutan lingkungan.
 Konsep Utama: Eksternalitas, pembangunan berkelanjutan, penetapan harga karbon.
11. Ekonomi Feminis:

 Tokoh Utama: Marilyn Waring, Nancy Folbre, Julie A. Nelson.


 Fokus: Memeriksa bagaimana peran gender, diskriminasi, dan ketidaksetaraan memengaruhi
hasil ekonomi. Menantang model ekonomi tradisional dengan mengintegrasikan analisis
gender ke dalam penelitian ekonomi.
 Konsep Utama: Kesenjangan upah gender, pekerjaan perawatan tidak dibayar, ekonomi
feminis pembangunan.

12. Ekonomi Post-Keynesian:

 Tokoh Utama: Joan Robinson, Hyman Minsky, Paul Davidson.


 Fokus: Membangun atas dasar ekonomi Keynesian tetapi mencakup elemen pemikiran
ekonomi heterodoks. Menekankan peran ketidakpastian, ketidakstabilan keuangan, dan
permintaan efektif dalam analisis ekonomi.
 Konsep Utama: Hipotesis ketidakstabilan keuangan, uang endogen, pertumbuhan yang
dipimpin oleh permintaan.

13. Ekonomi Institusional Baru:

 Tokoh Utama: Oliver Williamson, Ronald Coase, Douglass North.


 Fokus: Mempelajari bagaimana institusi, baik formal maupun informal, memengaruhi perilaku
ekonomi dan hasilnya. Menganalisis peran kontrak, hak milik, dan struktur tata kelola dalam
membentuk transaksi ekonomi.
 Konsep Utama: Biaya transaksi, teori hak milik, struktur tata kelola.

14. Ekonomi Kompleks:

 Tokoh Utama: Brian Arthur, W. Brian Arthur, Santa Fe Institute.


 Fokus: Menerapkan wawasan dari ilmu kompleksitas ke dalam ekonomi, menekankan sifat
non-linear, dinamis, dan adaptif dari sistem ekonomi. Meneliti bagaimana interaksi antara
agen dapat menghasilkan fenomena emergen.
 Konsep Utama: Pemodelan berbasis agen, self-organization, emergen.

Aliran-aliran pemikiran tambahan ini lebih lanjut menggambarkan keragaman dan kedalaman teori
ekonomi serta penelitian. Para ekonom dalam setiap aliran sering memiliki sudut pandang yang
berbeda tentang bagaimana ekonomi berfungsi dan bagaimana mengatasi tantangan ekonomi.
Bidang ilmu ekonomi terus berkembang seiring dengan munculnya gagasan dan metodologi baru,
yang mencerminkan sifat kompleks dan perubahan terus-menerus dalam sistem ekonomi.

Kaitan Ilmu Ekonomi dengan Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi adalah disiplin ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia, termasuk cara
individu, perusahaan, dan pemerintah mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Ini mencakup analisis ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi makro
adalah salah satu cabang utama ilmu ekonomi yang berfokus pada gambaran besar ekonomi suatu
negara atau wilayah. Berikut adalah beberapa cara kaitan antara ilmu ekonomi dan ekonomi makro:

1. Ruang Lingkup Analisis:

 Ekonomi Mikro: Berfokus pada perilaku ekonomi individu, perusahaan, dan pasar. Ini
melibatkan analisis t entang bagaimana harga terbentuk, bagaimana konsumen membuat
keputusan pembelian, bagaimana perusahaan menentukan harga produksi, dan sebagainya.
 Ekonomi Makro: Berfokus pada masalah ekonomi dalam skala lebih besar, seperti
pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi, deflasi, perdagangan internasional,
dan kebijakan fiskal serta moneter yang memengaruhi seluruh perekonomian.

2. Tujuan Analisis:

 Ekonomi Mikro: Bertujuan untuk memahami interaksi individu dan entitas kecil dalam
perekonomian, serta efisiensi alokasi sumber daya dalam pasar. Ini membantu menjelaskan
fenomena mikroekonomi seperti harga dan persaingan pasar.
 Ekonomi Makro: Bertujuan untuk memahami perilaku agregat dan dinamika ekonomi dalam
keseluruhan perekonomian. Ini membantu menjelaskan masalah-masalah besar seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, dan pengangguran.

3. Indikator dan Konsep Utama:

 Ekonomi Mikro: Menggunakan konsep-konsep seperti keuntungan, permintaan, penawaran,


elastisitas harga, dan struktur pasar untuk menganalisis aspek-aspek ekonomi yang lebih
terbatas.
 Ekonomi Makro: Menggunakan indikator-indikator makroekonomi seperti Produk Domestik
Bruto (PDB), tingkat pengangguran, inflasi, neraca perdagangan, dan pengeluaran konsumen
serta investasi untuk mengukur kesehatan dan kinerja keseluruhan perekonomian.

4. Kebijakan Ekonomi:

 Ekonomi Mikro: Berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang memengaruhi pasar individual


atau perusahaan, seperti kebijakan pajak, regulasi, dan insentif ekonomi.
 Ekonomi Makro: Berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang memengaruhi seluruh
perekonomian, seperti kebijakan fiskal (pengeluaran pemerintah dan pajak), kebijakan
moneter (tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar), dan intervensi pemerintah dalam
situasi ekonomi yang kritis.

5. Komplementer:

 Ekonomi mikro dan ekonomi makro saling melengkapi. Analisis mikroekonomi membantu
memahami bagaimana tindakan individu dan perusahaan memengaruhi pasar dan harga.
Sementara itu, analisis makroekonomi memberikan kerangka kerja yang diperlukan untuk
memahami dampak kebijakan ekonomi dan dinamika keseluruhan perekonomian.

Dengan kata lain, ilmu ekonomi adalah fondasi bagi pemahaman kita tentang bagaimana
perekonomian beroperasi secara keseluruhan (ekonomi makro) dan bagaimana keputusan ekonomi
di tingkat individu dan perusahaan berkontribusi pada keseluruhan gambaran ekonomi (ekonomi
mikro). Kedua aspek ini saling terkait dan penting dalam analisis dan perumusan kebijakan ekonomi
yang efektif.
6. Mekanisme Penyesuaian:

 Ekonomi Mikro: Memahami bagaimana harga, penawaran, dan permintaan dapat berubah
dalam pasar tertentu sebagai tanggapan terhadap perubahan dalam keputusan individu atau
faktor lainnya.
 Ekonomi Makro: Memahami bagaimana seluruh perekonomian dapat menyesuaikan diri
terhadap perubahan besar, seperti krisis ekonomi, melalui perubahan dalam tingkat suku
bunga, tingkat pengangguran, dan kebijakan fiskal.

7. Perilaku Agregat:

 Ekonomi Mikro: Menganalisis perilaku individu atau entitas kecil dalam perekonomian,
misalnya, mengapa seseorang memilih produk tertentu atau bagaimana perusahaan
membuat keputusan produksi.
 Ekonomi Makro: Menganalisis perilaku agregat seluruh perekonomian, seperti bagaimana
tingkat konsumsi, investasi, dan pengeluaran pemerintah berdampak pada tingkat
pertumbuhan ekonomi nasional.

8. Dampak Eksternal:

 Ekonomi Mikro: Mengkaji dampak ekonomi dari keputusan individu atau perusahaan
terhadap pihak ketiga atau lingkungan sekitarnya.
 Ekonomi Makro: Mengkaji dampak ekonomi dari kebijakan pemerintah, fluktuasi
makroekonomi, dan peristiwa global terhadap seluruh perekonomian.

9. Hubungan Antarbidang:

 Ilmu ekonomi mikro dan makro seringkali terkait erat. Misalnya, perilaku konsumen individu
(ekonomi mikro) dapat memiliki dampak langsung pada tingkat konsumsi nasional (ekonomi
makro). Begitu juga, perubahan dalam tingkat suku bunga oleh bank sentral (ekonomi
makro) dapat memengaruhi keputusan individu untuk menyimpan atau berinvestasi
(ekonomi mikro).

10. Kebutuhan Data dan Metode Analisis:


 Ekonomi mikro dan makro memerlukan data yang berbeda dan metode analisis yang
berbeda. Ekonomi mikro lebih sering mengandalkan data individu, sedangkan ekonomi
makro menggunakan data agregat dari keseluruhan perekonomian. Metode analisis juga
dapat berbeda untuk menganalisis perilaku individu dan perilaku agregat.

Dalam keseluruhan, ilmu ekonomi memerlukan pemahaman dan pengaplikasian baik dari ekonomi
mikro maupun ekonomi makro untuk memberikan wawasan yang komprehensif tentang cara
perekonomian bekerja. Ini membantu ekonom untuk merumuskan kebijakan yang efektif dan
memahami dampaknya pada tingkat individu dan keseluruhan perekonomian. Ilmu ekonomi juga
memungkinkan kita untuk memahami fenomena ekonomi yang kompleks dan dinamis di berbagai
tingkatan, dari tingkat rumah tangga hingga tingkat negara atau global.

Anda mungkin juga menyukai