Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI MANAJEMEN UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN

MENGEMBANGKAN TENAGA KERJA

DISUSUN OLEH :
KAYZA AALIYAH
A031231187

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syujur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul “ Strategi Manajemen untuk Mempertahankan dan Mengembangkan
Tenaga Kerja “.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Tasya Nurul Annisa.S.S.,M.Hum


yang telah membantu kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini.

Saya menyadari, bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan,Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Semoga karya tulis ilmiah ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat
untuk penulis maupun pembaca.

Makassar, 6 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i

BAB I.................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................2

1.3 Tujuan......................................................................................................................................2

1.4 Manfaat....................................................................................................................................3

BAB II................................................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................................4

2.1 Hasil Penelitian yang Relavan.................................................................................................4

2.2 Landasan Teori........................................................................................................................4

BAB III..............................................................................................................................................9

METODE PENELITIAN................................................................................................................9

3.1 Jenis Penelitian........................................................................................................................9

3.2 Sumber Data............................................................................................................................9

BAB IV HASIL PEMBAHASAN..................................................................................................11

4.1 Sebuah Organisasi Mengembangkan Strategi Manajemen yang Efektif untuk


Mempertahankan Tenaga Kerja...................................................................................................11

4.2 Organisasi Secara Proaktif Mengembangkan Keterampilan dan Potensi Tenaga Kerja untuk
Memenuhi Kebutuhan Jangka Panjang Perusahaan....................................................................12

BAB V..............................................................................................................................................14

PENUTUP.......................................................................................................................................14

5.1 Kesimpulan............................................................................................................................14

5.2 Saran......................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingginya tingkat persaingan menyebabkan perusahaan membutuhkan


strategi yang adaptif serta efektif sehingga akan lebih fokus dalam
menghadapi persaingan. Strategi yang tepat akan menghasilkan perusahaan-
perusahaan terbaik, tercepat dan terdepan dalam berbagai hal. Kesemuanya itu
tidak terlepas dari bagaimana perusahaan dapat memberikan pelayanan yang
terbaik kepada para pelanggannya.

Kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam melakukan
pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan
tertentu. Untuk mencapai kinerja yang tinggi, karyawan perlu memiliki
keterlibatan kerja yang tinggi pula. Karyawan yang memiliki keterlibatan
tinggi akan memihak dengan kuat pada jenis kerja yang dilakukan dan benar-
benar peduli dengan jenis kerja itu (Robbins, 2003:). Lebih lanjut, Robbins
menyatakan bahwa dengan mengetahui keterlibatan kerja karyawannya maka
para karyawan akan menjadi lebih termotivasi serta lebih berkomitmen
terhadap organisasi dan puas dengan pekerjaan mereka. Penelitian ini
merupakan replikasi dari penelitian Chungtai (2008).

Menurut Perrot (2002) mendefinisikan keterlibatan kerja sebagai tingkatan


dimana individu mengidentifikasi secara psikologis dengan pekerjaan atau
pentingnya pekerjaan pada keseluruhan kesan diri dimana keterlibatan dalam
pekerjaan dikonseptualisasikan sebagai penyataan kognitif identifikasi
psikologis dengan pekerjaan, yang tergantung pada kebutuhan memuaskan
potensi pekerjaan. Keterlibatan dalam pekerjaan mulai diteliti sejak pertama
kali Allport mengatakan bahwa keterlibatan kerja merupakan bagian dari
sikap kerja.

1
Dengan adanya keterlibatan kerja, karyawan dapat aktif berpartisipasi
dalam kegiatan perusahaan, dengan menunjukkan kemampuan, keterampilan,
solidaritas, semangat dan keinginan untuk memajukan perusahaan dan
merasakan pekerjaannya sebagai kepentingan dan tujuan hidup. Karyawan
akan berusaha untuk memberikan yang terbaik, melakukan usaha dengan
maksimal, bangga dengan perusahaan dan dapat mengembangkan kemampuan
yang ada pada dirinya, sehingga karyawan dapat berkembang.

Karyawan perusahaan dalam hal penempatan mereka pada tugas-tugas


yang sesuai dengan skill dan bakat masing-masing juga untuk memberikan
training yang perlu bagi setiap karyawan agar mereka mampu menanggapi
setiap permasalahan manusiawi di perusahaan dan lebih efisien memecahkan
masalah-masalah yang berkenaan dengan manusia dan masalah antar manusia
di dalam perusahaan. Jadi ada pengaruh yang timbal balik di antara dunia
perusahaan dengan para karyawannya. Berkaitan dengan ini banyak studi
diarahkan untuk mempelajari masalah keterlibatan kerja karena dipelajari
mampu melaksanakan tugasnya dengan sempurna.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana sebuah organisasi dapat mengembangkan strategi


manajemen untuk mempertahankan tenaga kerja yang ada?

1.2.2 Bagaimana organisasi secara proaktif mengembangkan keterampilan dan


potensi tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang perusahaan?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana sebuah organisasi dapat mengembangkan


strategi manajemen yang efektif untuk mempertahankan tenaga kerja yang
ada.

2
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana organisasi secara proaktif
mengembangkan keterampilan dan potensi tenaga kerja untuk memenuhi
kebutuhan jangka panjang perusahaan.

1.4 Manfaat

Manfaat dari karya ilmiah ini adalah untuk menambah pemahaman,


pengetahuan, dan memberikan sumbangan pikiran yang bermanfaat terutama
bagaimana cara sebuah organisasi dapat mengembangkan strategi manajemen
yang efektif untuk mempertahankan tenaga kerja yang ada dan secara proaktif
mengembangkan keterampilan dan potensi tenaga kerja untuk memenuhi
kebutuhan jangka panjang perusahaan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian yang Relavan

2.1.1 Persamaan

Menurut hasil penelitian dari Cox, T. (1994 ) Membahas Strategi-


strategi untuk mengelola keragaman tenaga kerja dan
mempertahankan keberagaman tersebut.

2.1.2 Perbedaan

Perbedaan penelitian saya dengan penelitian Cox, T. ( 1994 )


adalah pada penelitian Cox, T. membahas strategi-strategi untuk
mengelola keragaman tenaga kerja dan mempertahankan
keberagaman tersebut. Sedangkan penelitian saya, saya
menambahkan sebuah organisasi mengembangkan strategi
manajemen yang efektif.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Strategi

Dalam buku Manajemen Strategik-Pengetahuan yang dikutip oleh


Kusumadmo (2013), kata strategi secara etimologis berasal dari kata
Strategos dalam bahasa yunani yang terbentuk dari kata stratos atau
tentara dan kata ego atau pemimpin. Dalam Oxford Learner’s Pocket
Dictionaries (2010), Strategy (noun) : a plan of action designed to
achieve a long-term or overall aim. Jika diartikan kedalam bahasa
Indonesia berarti rencana aksi yang dirancang untuk mencapai
jangka panjang atau tujuan secara keseluruhan. Menurut buku
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 2007, Strategi: (1)

4
ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa
untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu di perang dan
perdamaian; (2) ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk
menghadapi musuh dalam perang, untuk mendapatkan kondisi yang
menguntungkan; (3) rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus; (4) tempat yang baik menurut siasat
perang. Berdasarkan beberapa definisi strategi menurut arti bahasa
yang digunakan maka dapat disimpulkan. Strategi adalah suatu
perencanaan jangka panjang yang disusun untuk menghantarkan
pada suatu pencapaian akan tujuan dan sasaran tertentu.

Menurut Jauch dan Glueck (2000) menyatakan bahwa strategi


adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang
mengaitkan keunggulan perusahaan dengan tantangan lingkungan
dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan.

Menurut Hamel dan Prahalad yang dikutip Rangkuti (2002)


“Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta
prioritas alokasi sumber daya”.

Berdasarkan berbagai definisi tentang strategi yang dikemukakan


oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah
rumusan perencanaan untuk mencapai tujuan jangka panjang melalui
pengintegrasian keunggulan dan alokasi sumber daya yang ada di
perusahaan.

5
2.2.2 Pengertian Strategi Manajemen

Pengertian dari Strategi Manajemen adalah suatu proses yang


dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan
strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam
rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan
untuk mewujudkan visi organisasi (Hariadi, 2005). Manajemen
Strategik yaitu usaha manajerial menumbuh kembangkan kekuatan
perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan
misi yang telah ditentukan (Suwarsono, 1996).

Manajemen Strategi adalah merupakan suatu proses pengambilan


keputusan untuk memanfaatkan sumberdaya perusahaan secara
efektif dan efisien dalam kondisi lingkungan perusahaa yang selalu
berubah-ubah (Sofyan, 2015). Definisi Manajemen Stratejik yaitu
manajemen srtatejik terdiri dari analisis, keputusan dan aksi yang
diambil organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan
keunggulan kompetitif (Kuncoro, 2011).

Dari uraian diatas Strategi Manajemen adalah suatu rencana yang


telah ditetapkan oleh perusahaaan untuk mengembangkan
perusahaan yang memanfaatkan sumberdaya perusahaan secara
efektif dan efisien untuk mencapai visi perusahaan yang tidak dapat
diketahui oleh orang lain serta yang berbeda dari perusahaan lainnya.

Dari beberapa uraian diatas maka ada beberapa hal penting terkait dengan
Manajemen Srategi yaitu (Hariadi, 2005):

1. Manajemen Strategi merupakan suatu proses terencana yang melibatkan


seluruh department mulai dari pimpinan tertinggi sampai karyawan
terbawah.

6
2. Dalam menetapkan tujuan strategi maka sesuai dengan visi dan misi dari
suatu perusahaan agar dapat mencapai tujuan dalam jangka pendek
maupun panjang.
3. Untuk menjalankan strategi demi mencapai customer value terbaik
menggunakan proses yang sesuai dengan tujuan.
4. Dalam melakukan strategi harus ada evaluasi karena untuk mengetahui
apakah hasil yang telah dicapai sesuai dengan rencana dan perkembangan
terbaru.

2.2.3 Jenis Tenaga Kerja

Adapun Jenis-Jenis Tenaga Kerja :

a. Perencanaan tenaga kerja strategis : Merupakan proses menentukan


kebutuhan sumber daya manusia masa depan perusahaan dan merekrut
orang-orang yang akan membawa keahlian masa depan. Ketika
perusahaan merencanakan secara strategis, mereka memiliki orang yang
tepat, dengan keterampilan yang tepat, pada waktu yang tepat.
b. Pengembangan karyawan : Memberikan pelatihan dan pengembangan
yang sesuai dengan kebutuhan karyawan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan mereka.
c. Kompensasi yang adil : Memberikan kompensasi yang adil dan sesuai
dengan kinerja karyawan untuk membangun dan mempertahankan tenaga
kerja yang kompeten dan loyal pada perusahaan.
d. Pengadaan tenaga kerja yang tepat : Setelah perencanaan terhadap
kebutuhan dilaksanakan, organisasi berusaha memenuhi kebutuhan tenaga
sesuai dengan tipe pekerjaan, jumlah, dan karakteristik personalia yang
diperlukan.
e. Pemeliharaan hubungan yang baik : Menciptakan lingkungan kerja yang
aman dan nyaman serta memperhatikan hak-hak karyawan untuk
memelihara hubungan yang baik antara karyawan dan organisasi.

7
f. Komunikasi yang efektif : Membangun media komunikasi yang baik
antara atasan dan bawahan untuk memfasilitasi pertukaran informasi yang
diperlukan.
g. Strategi rekrutmen : Menggunakan berbagai sistem serta alat untuk
mencari tenaga kerja dalam waktu singkat, seperti mengunggah lowongan
pekerjaan maupun menggunakan outsourcing.
h. Penggunaan teknologi :
Memanfaatkan teknologi dan sosial media untuk mencari tenaga kerja
terbaik dan menjangkau lebih banyak kandidat.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif


kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan penjelasan
mengenai fenomena yang terjadi pada masa sekarang. Penelitian ini juga
bertujuan untuk mengurai sifat atau karakteristik dari suatu fenomena
tertentu dan hanya mengumpulkan fakta, menguraikan secara
menyeluruh dan teliti sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan
(Umar, 2005, p.33). Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan
data, serta analisis dan penafsiran data tersebut. Menurut Travers (1978),
penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan sifat
sesuatu yang tengah berlangsungm pada saat riset dilakukan dan
memeriksa sebabsebab dari suatu gejala tertentu (Umar, 2005, p.22).
Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007, p.6) adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
metode alamiah.

3.2 Sumber Data

Menurut Moleong (2013), data utama dalam penelitian kualitatif adalah


kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder, yang berarti:

9
1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui perantara). Jenis datanya berupa kata- kata dan tindakan
orang-orang yang diamati atau diwawancarai kemudian dicatat melalui
catatan tertulis. Pengambilan data melalui observasi dan wawancara secara
langsung dimaksudkan agar data yang diperoleh peneliti berasal dari
sumbernya langsung, jadi data yang diperoleh akan lebih dapat dipercaya
dan dipertanggung jawabkan.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, misalnya
dari orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini
adalah berupa dokumen pendukung yang berisi informasi yang berkaitan
dengan penelitian ini. Pengambilan data ini diperuntukkan memperkuat
data primer yang telah peneliti peroleh.

1
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

4.1 Sebuah Organisasi Mengembangkan Strategi Manajemen yang Efektif


untuk Mempertahankan Tenaga Kerja.

Organisasi yang berupaya mengembangkan strategi manajemen yang


efektif untuk mempertahankan tenaga kerja membutuhkan pendekatan yang
holistik dan berkelanjutan. Pertama- tama, mereka perlu memahami
kebutuhan dan harapan karyawan mereka. Ini dapat dilakukan melalui survei
kepuasan kerja, dialog terbuka, dan forum karyawan untuk memberikan
peluang bagi staf untuk menyampaikan masukan mereka.

Organisasi harus memberikan perhatian khusus pada pengembangan karir.


Membangun program pelatihan dan pengembangan yang memungkinkan
karyawan untuk meningkatkan keterampilan mereka dapat menciptakan rasa
nilai diri dan motivasi yang lebih besar. Ini tidak hanya membantu organisasi
mengisi kekosongan internal, tetapi juga memperlihatkan komitmen jangka
panjang kepada karyawan.

Selain itu, lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan kehidupan


kerja dan pribadi dapat menjadi faktor kunci dalam mempertahankan tenaga
kerja. Kebijakan fleksibilitas waktu, opsi bekerja dari rumah, dan dukungan
kesehatan mental adalah elemen-elemen yang dapat meningkatkan kepuasan
dan kesejahteraan karyawan.

Penting juga bagi organisasi untuk memberikan kompensasi yang


kompetitif dan program insentif yang adil. Karyawan yang merasa dihargai
dan diakui akan cenderung tetap setia pada organisasi. Selain itu, sistem
reward yang transparan dapat memberikan motivasi tambahan.

Manajemen yang efektif juga melibatkan komunikasi yang terbuka dan


jelas. Memberikan umpan balik reguler, menyampaikan tujuan perusahaan,

1
dan menjelaskan peran karyawan dalam pencapaian tujuan tersebut dapat
membentuk rasa kepemilikan dan keterlibatan yang lebih besar.

Terakhir, organisasi perlu terus memantau dan mengevaluasi keberhasilan


strategi manajemen tenaga kerja mereka. Melakukan tinjauan berkala,
mendengarkan umpan balik karyawan, dan menyesuaikan strategi sesuai
dengan perubahan dalam lingkungan bisnis atau kebutuhan karyawan adalah
langkah-langkah kritis untuk memastikan efektivitas jangka panjang.

Dengan menggabungkan elemen-elemen ini, organisasi dapat menciptakan


lingkungan kerja yang menarik, memenuhi, dan mendukung pertumbuhan
karir karyawan, sehingga meningkatkan kemungkinan mempertahankan
tenaga kerja yang berharga.

4.2 Organisasi Secara Proaktif Mengembangkan Keterampilan dan Potensi


Tenaga Kerja untuk Memenuhi Kebutuhan Jangka Panjang Perusahaan.

Organisasi yang berusaha proaktif mengembangkan keterampilan dan


potensi tenaga kerja dengan fokus pada kebutuhan jangka panjang perusahaan
dapat mengimplementasikan serangkaian strategi yang berkelanjutan.
Pertama, mereka dapat melakukan analisis kebutuhan keterampilan masa
depan untuk mengidentifikasi tren industri, perubahan teknologi, dan
pergeseran dalam tuntutan pekerjaan. Dengan pemahaman ini, organisasi
dapat merancang program pelatihan yang sesuai.

Langkah berikutnya adalah menciptakan lingkungan yang mendukung


pembelajaran. Ini termasuk memberikan akses ke sumber daya pembelajaran,
mendukung inisiatif pembelajaran mandiri, dan memfasilitasi pertukaran
pengetahuan antar karyawan. Penerapan pendekatan seperti mentoring dan
pembelajaran berbasis proyek dapat menjadi sarana yang efektif untuk
menggali potensi karyawan.

Program pengembangan karir yang terstruktur juga merupakan elemen


kunci. Ini dapat melibatkan identifikasi jalur karir, penilaian keterampilan, dan

1
penyusunan rencana pengembangan individu. Dengan memberikan
kesempatan untuk pengalaman yang beragam dan tanggung jawab yang
bertumbuh, organisasi dapat membantu karyawan menggali potensinya dan
tetap relevan dalam perubahan lingkungan kerja.

Inovasi dalam teknologi pembelajaran, seperti platform e-learning dan


simulasi, dapat diterapkan untuk menyediakan akses yang lebih luas dan
fleksibel terhadap pelatihan. Sistem ini dapat dipersonalisasi untuk memenuhi
kebutuhan individu, meningkatkan efisiensi, dan memfasilitasi pelacakan
kemajuan.

Penting juga untuk mendorong budaya pembelajaran yang terbuka


terhadap gagal dan pembaharuan. Inisiatif pengembangan keterampilan harus
dilihat sebagai investasi jangka panjang, dan kegagalan harus dianggap
sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Dalam konteks ini,
penghargaan dan pengakuan atas upaya pembelajaran dapat memberikan
insentif tambahan.

Organisasi juga dapat menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan atau


industri terkait untuk memastikan bahwa keterampilan yang diajarkan sejalan
dengan kebutuhan pasar kerja. Kolaborasi semacam itu dapat memperkaya
program pengembangan keterampilan dan memastikan relevansi jangka
panjang.

Dengan menggabungkan elemen-elemen ini, organisasi dapat menciptakan


pendekatan holistik untuk mengembangkan keterampilan dan potensi tenaga
kerja, memastikan bahwa karyawan mereka tetap relevan dan produktif dalam
menghadapi dinamika perubahan bisnis dan teknologi.

1
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat diambil adalah


apabila ingin mempertahankan tenaga kerja yang efektif terhadap perusahaan,
maka perlu untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung
keseimbangan kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi serta membangun
suasana menyenangkan agar karyawan merasa nyaman. Karena jika karyawan
merasa tertekan dan stress dapat mempengaruhi kesehatan mental yang
membuatnya tidak fokus dalam bekerja.

5.2 Saran

Ada beberapa cara ataupun strategi dalam manajemen untuk


mempertahankan dan mengembangkan tenaga kerja. Sebagai berikut:

5.2.1 Memberikan Apresiasi Kepada Karyawan

Apresiasi adalah hal yang perlu diberikan perusahaan kepada


karyawan atas pencapaian yang telah dilakukannya. Apresiasi dapat
diwujudkan dengan berbagai macam seperti bonus tunjangan, hadiah
berupa barang fisik maupun lainnya maka apresiasi diperlukan untuk
meningkatkan motivasi.

Dengan apresiasi maka diharapkan karyawan akan termotivasi


untuk bekerja lebih rajin dan baik. Salah satu wujud bekerja yang lebih
baik seperti memberikan presentasi kepada klien dengan cara yang lebih
detail sehingga klien pun mau bekerja sama dengan perusahaan.

1
5.2.2 Menyelenggarakan Program Pelatihan

Strategi kedua dari sumber pengembangan SDM adalah


menyelenggarakan program pelatihan. Program ini biasanya
diselenggarakan oleh perusahaan dalam periode tertentu. Berbagai
contoh program pelatihan seperti creative writing, design system,
creativity training hingga team training.

5.2.3 Memberikan Kesempatan untuk Brainstorming Ide

Sebagai sebuah perusahaan bisnis, semestinya perusahaan


memfasilitasi karyawan untuk mengajukan ide. Dengan memberikan
kesempatan karyawan untuk brainstorming ide artinya perusahaan mau
mendengar apa yang menjadi gagasan karyawan.

Perusahaan pun dapat memilih mana gagasan yang perlu


dilanjutkan dan ide yang perlu diabaikan. Jika gagasan terlihat menarik,
perusahaan akan melanjutkannya menjadi sebuah produk dan ini bisa
jadi berdampak positif pada perusahaan.

1
DAFTAR PUSTAKA

Rishna M, 2019, “Strategi Mempertahankan Karyawan Potensial Bagi


Perusahaan”. Sleekr.co
https://sleekr.co/blog/strategi-mempertahankan-karyawan-potensial/amp/

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.


https://eprints.ums.ac.id/45026/18/04.%20BAB%20I-iqli.pdf diakses pada
tanggal 1 maret 2022

Anda mungkin juga menyukai