Anda di halaman 1dari 29

MATERI PENGANTAR ILMU EKONOMI

Dosen : H. Tjeri Hadjrillah S.E., M.M


MATERI
PENGANTAR ILMU EKONOMI
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI
STMIK INSAN PEMBANGUNAN
TANGERANG
2016
BAB.I
Pengertian, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Perekonomian
DEFINISI DAN METOLOGI EKONOMI
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah ekonomi sendiri berasal
dari kata Yunani (oikos) yang berarti keluarga, rumah tangga dan (nomos), atau peraturan,
aturan, hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah
tangga. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan
konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Pengertian Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi mempelajari segala aktivitas manusia dlm memanfaatkan sumberdaya yg terbatas utk
memenuhi kebutuhan manusia yg tdk terbatas agar tercapai kemakmuran.
Ilmu Ekonomi dipelajari karena dalam kehidupan sehari-hai timbul permasalahan yang sangat erat
hubungannya dengan:
; Kelangkaan sumberdaya
; Scarcity (Kelangkaan)
Alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas sementara kebutuhan manusia tidak
terbatas.
; Pilihan alternatif
Terbatasnya alat pemuas kebutuhan manusia sementara kebutuhantidak terbatas mendorong
manusia melakukan pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif.
; Opportunity Cost
Manusia bersifat rasional artinya pertimbangan menurut prinsip ekonomi dan untung rugi. Oleh
karena itu ekonom akan memandang bahwa alat pemuas kebutuhan akan dinilai berdasarkan
alternatif penggunaannya untuk kesempatan yang lain.
Tujuan Untuk mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan (alokasi) atas
sumber daya yang langka dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.
Dan dilajari untuk memperbaiki cara berfikir dalam membantu pengambilan keputusan.
Membantu memahami masyarakat.
Membantu memahami masalah-masalah Nasional & Internasional.
Bermanfaat dalam membangun masyarakat
Yang dalam prakreknya menjalankan sisitim :
; Ekonomi Deskriptif menggambarkan keadaan aktual ekonomi secara deskriptif

Ekonomi Terapan (Teori Kebijakan Ekonomi) mempelajari ttg kebijakan yg perlu dilaksanakan
utk memecahkan masalah2 ekonomi

Definisi:

Albert L Meyers ( Grondslagen van de moderne economie) : Ilmu pengetahuan yang

mempersoalkankebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia


JL Mey Jr (Leerboek der bedrijfs economie) : Ekonomi adalah Ilmu pengetahuan yang
mempelajari usaha manusia kearah kemakmuran
Lionel Robbins (Principle of Economic) : Ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku
manusia dalam memilih alternative penggunaan sumberdaya yang terbatas
Ekonom (Berbagai Terbitan): Ilmu pengetahuan yang mempelajari upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan yang sifatnya tak terbatas dari sumber daya yang sifatnya terbatas.
Reksoprayitno (Ekonomi Makro): Ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhan yang sifatnya tidak terbatas dengan memilih alternative pemakaian sumberdaya yang
relative terbatas.

Ilmu ekonomi dipelajari untuk :


Memperbaiki cara berpikir
Melatih mengambil keputusan
Membantu memahami perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya
Membantu memahami masalah nasional dan internasional
SLIDE.1
SLIDE.2
Pemilihan alternatif alokasi sumber daya bertujuan menentukan :
Barang apa yang harus dihasilkan
Bagaimana cara memproduksinya
Untuk siapa
Berapa banyak
Bilamana diproduksi
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi :

Teori Ekonomi Mikro :


Interaksi di pasar barang (penjual vs pembeli)
Tingkah laku pembeli dan penjual (pembeli memuaskan kebutuhannya
dan penjual/produsen memaksimumkan keuntungan).
Interaksi di pasar faktor produksi (Tenaga kerja, modal, tanah, wirausaha)

Teori Ekonomi Makro


Penentuan tingkat ekonomi negara.
Pengeluaran agregat (C + G + I + (X-M))
Mengatasi pengangguran dan inflasi

SLIDE.3
Metodologi

Metodologi, sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan
serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa
setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan
matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah
model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam
masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang
pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam
analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh
keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
KOMPONEN METODOLOGI
1. Teori Ekonomi
Berusaha menjelaskan dan melakukan prediksi-prediksi atas gejala yang diamati.
2. Model Ekonomi
Penyederhanaan dari keadaan yang sebenarnya baik dalam bentuk verbal,diagram
dan matematis.
3. Metoda Deduktif dan Induktif
4. Ceteris Paribus dan Fallacy Composition
5. Ekonomi positif (apa yang terjadi) dan ekonomi normatif (apa yang seharusnya
terjadi
MASALAH POKOK EKONOMI DAN PENGARUH MEKANISME HARGA
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dihadapkan pada berbagai masalah. Hal ini dimungkinkan
karena jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak terbatas. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi
manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu masalah bagi produsen dan konsumen
Masalah ekonomi bagi produsen
Berikut masalah ekonomi yang harus dihadapi oleh produsen :
a. Barang apa yang harus diproduksi (what)
b. Bagaimana barang tersebut diproduksi (why
c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi (what for)
Masalah ekonomi yang dihadapi konsumen
Masalah pokok yang dihadapi konsumen adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia
tidak terbatas. Agar konsumen dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka konsumen akan
menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas adalah tingkat pendapatan
atau penghasilan, kedudukan seseorang, dan faktor lingkungan.
Pengaruh mekanisme harga
Krisis finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007 telah menyebabkan perlambatan ekonomi
global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat menurun. Banyak pihak mengatakan bahwa
krisis hanya terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat bahwa
sebagian besar negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing market) menguasai 60%
pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju. Karena itu, jika terjadi penurunan
permintaan, pasti akan berdampak terhadap permintaan barang-barang dari negara-negara yang sedang
tumbuh (emerging countries). Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor
usaha, khususnya industri. Harapan untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak
akhir tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang terus menurun, menyesuaikan
suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah.

Kondisi tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa Indonesia sudah mulai memasuki
tahap recovery atau kebangkitan. Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi dan sekaligus
menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku bunga bank, inflasi serta kondisi
bursa efek pada umumnya dapat dijadikan sebagai barometer.

SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem Ekonomi Tradisional
Merupakan suatu sistem ekonomi yang masih menggunakan faktor-faktor produksi dengan pola
tradisional atau adat kebiasaan yang tergantung pada faktor alam. Mtoivasi kegiatan ekonominya, yaitu
untuk memenuhi kebutuhan bersama.
Sistem Ekonomi Pasar
adalah suatu sisten ekonomi yang sebagian besar barang-barang kapital baik yang buatan manusia
maupun buatan alam yang dimiliki swasta. Proses produksi, distribusi, dan konsumsinya dilaksanakan
dalam rangka mencari laba yang sebesar-besarnya oleh pemilik.
Sistem Ekonomi Terpusat
Suatu sistem ekonomi yang seluruh kebijakan perekonomiannya ditentukan oleh pemerintah. Motivasi
kegiatan ekonomi nya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan dan untuk
kemakmuran negara.
Sistem Ekonomi Campuran
Merupakan sistem ekonomi hasil dari perpaduan dari sistem ekonmi pasar dengan sistem ekonomi
terpusat sehingga kelemahan-kelemahan yang ada pada kedua sistem tersebut dapat diatasi. Pada
sistem ekonomi ini ada kebebasan bagi perseorangan dan swasta untuk ikut dalam kegiatan ekonomi.
Sistem Ekonomi Indonesia
Dikenal sebagai Demokrasi Ekonomi merupakan Sistem Ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Pda
sistem ini, kegiatan produksi dilakukan oleh semua, untuk semua, dan dibawah pimpinan atau
kepemilikan oleh anggota-anggota masyarakat. Motivasi kegiatan ekonominya dalah untuk kemakmuran
masyarakat dengan memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan keselarasan, keserasian serta
keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sistem ekonomi Indonesia adalah sebagai
berikut:

;
;

Faktor intern antara lain : Lembaga ekonomi, sumber daya ekonomi, faktor produksi yang
dimiliki, ligkungan ekonomi, Organisasi dan manajemen.
Faktor Ekstern antara lain : Falsafah Pancasila, Landasan Konstitusional UUD 1945, GBHN,
Keadaan kondisi politik, kepastian hukum, masyarakat dalam arti luas, dan pemerintah.

SLIDE.4
BAB.II
Mekanisme Pasar
PASAR

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Adalah suatu pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli yang mana penjualnya menjual barang
yang serupa atau identik sehingga penjual tidak dapat mempengaruhi harga di pasar
Ciri-cirinya:
1; Perusahaan/penjual adalah pengambil harga
2; Setiap perusahaan/penujal mudah keluar masuk
3; Menghasilkan barang yang serupa
4; Terdapat banyak perusahaan/penjual di pasar
5; Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
6; Perlu adanya iklan untuk promosi

Laba = Hasil Penjualan Biaya Produksi

Hasil Penjualan = Harga x Jumlah

Keburukan/kelemahan :
1; Tidak mendorong inovasi
2; Membatasi pilihan konsumen
3; Biaya produksi mungkin lebih lebih tinggi
PASAR MONOPOLI
Adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat hanya terdapat satu perusahaan saja
Ciri-cirinya :
1; Hanya terdapat satu penjual
2; Tidak mempunyai barang pengganti
3; Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk kedalam industri
4; Bertindak sebagai penentu harga
5; Promosi iklan kurang diperlukan
Faktor yang menimbulkan Monopoli :
1; Memiliki satu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain
2; Umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3; Terwujud melalui undang-undang
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaiangan sempurna dan
monopoli.
Ciri-cirinya :
; Terdapat penjual
; Barangnya bersifat berbeda corak
; Perusahaan memiliki sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
; Masuknya penjual ke industri relatif mudah
; Persaiangan iklan sangat aktif
PASAR OLIGOPOLI
Adalah bentuk pasar yang hanya terdapat beberapa atau sedikit perusahaan saja yang menjual produk-

produk yang identik atau mirip.


Ciri-cirinya :
; Hanya terdapat sedikit penjual
; Produk bersifat homogen dan terdeferensiasikan
; Ada beberapa hambatan untuk memasuki pasar
; Perlu adanya inovasi
; Dibutuhkan iklan
Perbedaan ke 4 Pasar

;
;
;
;
;
;
;
;

Jumlah penjual
Hambatan masuk ke dalam pasar
Barang subtitusi
Iklan
Penentu harga
Sifat penjual
Barang yang dijual
Inovasi

DEFINISI MEKANISME PASAR


Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga sampai
pasar menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta). Teori ekonomi
standar mengatakan bahwa meskipun pengaruh kelembagaan selain free market bisa saja menghasilkan
alokasi yang efisien dan optimal. Dengan kata lain, jika pasar tidak eksis, alokasi sumber daya tidak akan
terjadi secara efisien dan optimal. Dalam beberapa hal, mekanisme pasar tidak bisa bekerja secara
optimal pada beberapa sumber daya alam.
Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat dilakukan paling tidak melalui 2
jenis mekanisme. :
1; Mekanisme pasar
2; Mekanisme birokrasi.
Dengan sejumlah kondisi yang disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang
dapat mendorong pemakaian sumber daya yang efisien. Namun kegagalan pasar juga bisa terjadi dalam
pengalokasian sejumlah barang dan jasa Ini bisa disebabkan karena adanya public goods beserta
eksternalitasnya.
Jenis barang dan jasa inilah (beserta mixed goods) yang akan didistribusikan melalui mekanisme
birokrasi.
Karena mekanisme pasar yang berbeda, harga pasar yang tercapai pun menjadi berbeda - beda. Kadang
- kadang harga yang terbentuk di pasar bisa menyebabkan kerugian bagi konsumen atau bahkan
kerugian bagi produsen juga.
Peran Pemerintah
Dalam batas-batas tertentu terkadang perlu melakukan intervensi dalam pembentukan harga dengan
tujuan harga yang terbentuk tidak akan merugikan konsumen maupun produsen. Hal yang biasanya
dilakukan pemerintah antara lain adalah: penentuan harga eceran tertinggi dan terendah, penetapan
pajak, serta pemberian subsidi. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang
dibuat pemerintah. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak bisa
menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi,
peran dan fungsi negara mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.

Walaupun dalam sistem ekonomi pasar, masalah ekonomi utama diserahkan kepada mekanisme pasar,
namun pada beberapa kasus tertentu pemerintah tetap harus campur tangan untuk menghindari
kekacauan dalam bidang ekonomi.
MEKANISME PASAR YANG ADIL
Pasar dapat memberikan informasi yang tepat , pasar dapat merangsang pelaku usaha untuk melakukan
kegiatan ekonomi ,pasar mendorong penggunaan faktor-faktor produksi serta pasar memberikan
kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi. Disamping kelebihankelebihan itu, mekanisme pasar juga memiliki beberapa kelemahan , seperti adanya kebebesan yang
tidak terbatas akan menindas golongan-golongan tertentu, kegiatan ekonomi tidak stabil,munculnya
kekuatan monopoli, tidak mampu menyediakan beberapa jenis barang secara efisien serta dampak
eksternalitas yang merugikan
Salah satu dari kelemahan mekanisme pasar, yaitu monopoli. Islam dengan tegas melarang praktik
monopoli dan semua cara kepalsuan untuk mendongkrak harga demi memperbesar keuntungan.

Sistim Pasar
Dalam sistem pasar apa saja memiliki harga, yang merupakan nilai suatu barang dalam satuan mata
uang. Harga mencerminkan kondisi dimana seseorang atau perusahaan bersedia mengadakan tukar
menukar secara sukarela .
ILLUSTRASI
Bila saya membeli sebuah honda bekas dari seorang dealer seharga $3.150, maka itu berarti Honda
bekas itu nilainya lebih tinggi dari $3.150 untuk saya , dan bagi si dealer nilai $3.150 lebih tinggi dari nilai
Honda bekas tersebut . Dengan uang sejumlah itu,saya tidak bisa memperoleh sesuatu yang lebih
bernilai daripada Hoda bekas tersebut. Dan pihak dealer tidak bisa menemukan seorang yang mau
membayar Honda bekas lebih mahal. Dan itu merupakan pasar mobil sudah menetapkan harga untuk
barang tersebut dan melalui perdagangan atau tukar-menukar secara suka rela , telah mengalokasikan
produknya ke orang yang paling membutuhkan dan paling tinggi imbalannya
Selain itu harga juga merupakan isyarat atau sinyal bagi pihak produsen maupun konsumen . Jika
konsumen menghendaki lebih banyak barang misalnya saja bensin untuk menjalankan mobil-mobil
mereka maka tingkat permintaan bensin dari perusahaan-perusahaan minyak lebih cepat menyusut ,
mereka segera menaikkan harga untuk mengimbanginya. Dan tingkat harga yang lebih tinggi itu akan
merangsang produksi minyak (bensin) yang lebih banyak
SLIDE.5

PERMINTAAN ( DEMAND )
Adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu barang dengan berbagai tingkat harga tertentu dan
selama periode waktu tertentu.
Apa yang berlaku pada pasar barang konsumsi juga akan berlaku pada pada pasar faktor produksi,
seperti tenaga kerja. Harga-harga mengkoordinir segenap keputusan para produsen dan konsumen
disuatu pasar . Tingkat harga yang lebih tinggi cenderung mengurangi pembelanjaan konsumen dan
merangsang kenaikkan produksi . Sebaliknya, tingkat harga yang lebih rendah cenderung
memperbanyak pembelanjaan konsumen dan menyurutkan produksi . Harga merupakan poros
penyeimbang dalam mekanisme pasar.
HUKUM PERMINTAAN
Apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang diminta konsumen akan berkurang dan

sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah yang diminta konsumen akan
bertambah.
Dari hukum permintaan tersebut nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang diminta konsumen
memiliki hubungan negatif atau berlawanan arah. Artinya apabila harga suatu barang naik, maka jumlah
yang diminta akan turun.
Hal tersebut karena apabila harga suatu barang naik, sementara penghasilan konsumen tidak berubah,
maka daya beli konsumen akan menurun, sehingga ia akan mengurangi jumlah barang yang dibeli.
Atau
Seperti apapun baiknya suatu barang, akan selalu ada barang lain yang dapat menggantikan
penggunaannya. Oleh karena itu, apabila harga suatu barang naik, maka konsumen akan cenderung
untuk mengurangi konsumsi barang yang harganya naik tersebut dan menggantikannya dengan barang
lain yang memiliki kegunaan yang sama atau hampir sama
Macam-macam permintaan
1; Permintaan potensial atau permintaan absolut yakni permintaan yang tidak didukung dengan
daya beli
2; Permintaan efektif yakni permintaan yang didukung dengan daya beli
PENGGOLONGAN PERMINTAAN DAPAT DIBEDAKAN
a.
Permintaan individual
b.
Permintaan pasar
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN
1; Harga barang itu sendiri
2; Harga barang lain yang terkait
3; Tingkat pendapatan perkapita
4; Selera atau kebiasaan
5; Jumlah penduduk
6; Perkiraan harga di masa mendatang
7; Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.

Harga barang itu sendiri


a;
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
b;
Hal ini akan membawa kita ke hukum permintaan bila harga suatu barang naik, maka
jumlah barang itu yang diminta akan berkurang, dan sebaliknya.

Harga barang lain yang terkait


a;
Harga barang lain juga mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi kedua
macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam barang
dapat bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (pelengkap)
b;
Contoh barang sibstitusi: daging ayam=daging sapi, ikan=tempe
c;
Contoh barang pelengkap: mobil=bensin

Tingkat pendapat perkapita


Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya
beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.

Selerah atau kebiasaan


a;
Selerah atau kebiasaan juga dapat memengaruhi permintaan suatu barang.

b;

Misalnya: walaupun harga sama, permintaan beras di provinsi Maluku lebih


rendah dibanding dengan Sumatra Utara. Mengapa? Karena orang Maluku lebih menyukai sagu,
sebaliknya orang Sumatra Utara selain lebih menyukai beras, ada kebiasaan (adat) yang
membutuhkan beras, terutama dikalangan masyarakat Batak, pada saat acara pernikahan.

Jumlah penduduk
a;
Kita ambil contoh beras lagi
b;
Sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, maka permintaan beras
berhubungan positif dengan jumlah penduduk. Makin banyak jumlah penduduk, permintaan
beras makin banyak.

Perkiraan harga di masa mendatang


Bila kita memperkirakan bahwa suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang itu
sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja
di masa mendatang.

Distribusi pendapatan
Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan
buruk. Artinya sebagian kecil kelompok masyarakat menguasai kue perekonomian. Jika distribusi
pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah sehingga permintaan terhadap suatu
barang menurun

Usaha-usaha produsen meningkat penjualan


a;
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam
mempengaruhi masyarakat.
b;
Misalnya: lewat iklan, pemberian hadiah, dan pemberian potongan harga.

SLIDE.6
SLIDE.7
PENAWARAN ( SUPLY )
Penawaran ( suply )
Penawaran adalah keinginan produsen untuk menjual (menawarkan) sejumlah barang pada berbagai
tingkat harga selama satu periode tertentu.
Konsep. Penawaran mencerminkan perilaku produsen dalam menjual barang atau jasa tertentu yang
tunduk pada hukum penawaran dan asumsi ceteris paribus yang mendasarinya.
HUKUM PENAWARAN
apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang ditawarkan produsen akan bertambah
dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah yang ditawarkan produsen juga
akan berkurang.
Dari hukum penawaran tersebut nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan
produsen memiliki hubungan positif atau searah.
Artinya apabila harga suatu barang naik, maka jumlah yang ditawarkan akan naik
Kenapa demikian ...
Hal tersebut terjadi karena produsen selalu dianggap ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Macam-macam penawaran
1;
Penawaran individual artinya dilakukan oleh perseorangan
2;
Penawaran pasar artinya penjumlahan dari penawaran-penawaran secara
Individual
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang lain yang terkait
c. Harga faktor produksi
d. Biaya produksi
e. Teknologi produksi
f. Jumlah pedagang/penjual
g. Tujuan perusahaan
h. Kebijakan pemerintah

a; Harga barang itu sendiri


Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang
dihasilkan.
b. Harga Barang lain yang terkait
Barang substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Apabila harga
barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan
sebaliknya. Sedangkan barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang
berkurang, dan sebaliknya. Jika harga suatu barang naik, maka produsen
cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan.
c. Harga Barang lain yang terkait
Barang substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Apabila harga
barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan
sebaliknya. Sedangkan barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang
berkurang, dan sebaliknya.
d. Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi (tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan baku
yang meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal) akan menyebabkan
perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang
tetap. Kenaikan harga faktor produksi akan mengurangi laba perusahaan. Apabila
tingkat laba industri tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke industri lain, dan hal
ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.
e. Biaya produksi
Kenaikan harga input sebenaranya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi.
Dengan demikian, bila biaya produksi meningkat (apakah dikarenakan kenaikan
harga faktor produksi atau penyebab lain), maka produsen akan mengurangi hasil
produksinya, berarti penawaran barang itu berkurang.
f. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan
barang-barang baru. Dalam hubungan dengan penawaran, suatu barang kemajuan
teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
g. Jumlah Pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang
tersebut akan bertambah.
h. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. contoh:
beras, sebagai makanan utama. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor
beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna tercapainya swasembada
beras, menyebabkan para petani menanan padi tertentu yang memberikan hasil
banyak setiap panennya. Kebijakan ini jelas menambah supply beras dan keperluan

impor beras dapat dikurangi.


SLIDE.8
Peningkatan dalam penawaran :
Merupakan perubahan yang meningkatkan kuantitas yang bersedia di produksi oleh penjual pada tingkat
harga tertentu akan menggeser kurva penawaran ke arah kanan
Penurunan dalam penawaran
Setiap perubahan yang menurunkan kuantitas yang bersedia di tawarkan oleh penjual pada tingkat
harga tertentu akan menggeser kurva penawaran ke kiri.
SLIDE.9
Keseimbangan Pasar
Suatu kondisi dimana Harga keseimbangan adalah harga di mana baik produsen dan konsumen samasama tidak ingin menambah dan mengurangi jumlah yang di konsumsi ataupun dijual, atau sering disebut
dengan titik keseimbangan atau titik ekuilibrium.
Contoh kasus:
Kasus Pasar Motor Matic. Permintaan : Qd = 200-10P Penawaran : Qs = -40+5P
Dimana: Qd, Qs = Ribu unit per tahun P = Puluhan juta per tahun
Keseimbangan pasar:
Qd
= Qs
200-10P = -40 + 5P
240
= 15P
P
= 16
Qd
= 200 - 10(16) = 40
Qs
= -50 + 5(16) = 40
SLIDE.10
Kegagalan Pasar
Pasar merupakan alokasi sumber daya yang efisien, namun jika semua asumsinya dapat terpenuhi,
antara lain pelaku harus bersifat rasional, memiliki informasi yang sempurna mengenai keadaan pasar,
pasar harus berbentuk persaingan sempurna dan barang yang ditawarkan harus bersifat privat. Namun
pada kenyataannya apa yang diasumsikan tidak sesuai dengan yang ada di lapangan. Akibatnya
kegagalan pasar pun terjadi.
Beberapa faktor yangmenyebabkan kegagalan pasar
1. Informasi tidak sempurna.
Sering kali kita tidak mengetahui tentang kualitas barang yang digunakan,
contoh saat kita membeli sebuah mobil, untuk memperoleh informasi mengenai mobil itu seringkali kita
menyewa seorang ahli mesin yang terpercaya
2. Daya Monopoli
Kondisi dimana hanya satu produsen yang menguasai pasar, hal itu terjadi karena produsen lainnya tidak
mampu bersaing dengan produsen tersebut. Kemampuan itu menyebabkan barang yang diproduksi lebih

sedikit, sehingga menyebabkan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga di pasar persaingan
sempurna
3. Eksternalitas
Merupakan keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau di derita pelaku ekonomi sebagai akibat
tindakan pelaku ekonomi yang lain. Sebagai contoh: Limbah yang dihasilkan sebuah pabrik dapat
mencemari lingkungan sekitar, dan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat sekitar, biaya kerugian
tersebut biaya eksternalit
RANGKUMAN

1; Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan
harga sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang
diminta).

2; Pasar dapat memberikan informasi yang tepat , pasar dapat merangsang pelaku usaha untuk
melakukan kegiatan ekonomi ,pasar mendorong penggunaan faktor-faktor produksi serta
pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan
ekonomi.

3; Sistem pasar apa saja memiliki harga, yang merupakan nilai suatu barang dalam satuan mata
uang . Harga mencerminkan kondisi dimana seseorang atau parusahaan bersedia
mengadakan tukar menukar secara sukarela

4; Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu.

5; Sedangkan pengertian penawaran yaitu sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada
suatu harga dan waktu tertentu.

BAB.III
Elastisitas
KONSEP ELASTISITAS
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari
jumlah barang yang diminta / ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
Elastisitas perlu dikaji lebih mendalam oleh sebuah perusahaan atau industri, Agar sebuah perusahaan
bisa memantau perubahan harga dengan baik dan bisa melihat sejauh mana reaksi konsumen terhadap
perubahan harga tersebut
Konsep elastisitas harga permintaan dan penawaran, silang dan pendapatan!

Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)


Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan
harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan
jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan
hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply)

Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga
pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap perobahan
harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga
permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang
yang ditawarkan.
Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Elatisitas silang adalah elatisitas yang mengukur tingkat kepekaan perubahan jumlah barang tertentu
yang diminta (missal barang x) akibat perubahan harga barang lain.Elatisitas silang berlaku bagi
barang-barang subtitusi maupun barang barang komplementer.
Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh
terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa
yang disebut elastisitas pendapatan.

Faktor apa yang menentukan tingkat elastisitas ?\


Faktor faktor yang mempengaruhi elastisitas harga :
; Tingkat subtitusi : makin sulit mencari subtitusi suatu barang,permintaan makin inelastic.
; Jumlah pemakai : makin banyak jumlah pemakai akan suatu barang makin inelastic
; Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen : bila proporsi tersebut besar,maka
permintaan cenderung lebih elatisitas
; Jangka waktu : jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap
elastisitas harga
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang
ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis
permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusikemakmuran. Dalam bidang perekonomian
daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahamidampak dari suatu kebijakan. Sebagai
contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau subsidi terhadap pendapatan
daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan
investasi, danindikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep
elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerahterhadap
pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannyatersebut, alat analisis
ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritasdan alternatif kebijakan yang
memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah. Elastisitas dapat mengukur seberapa besar
perubahan suatu variabel terhadap perubahan variabel lain.
Secara Mikro Ekonomi - Konsep Elastisitas dan Aplikasinya
Elastisitas merupakan suatu indeks (bilangan) yang menggambarkan hubungan kuantitatif antar variabel
dependen dengan variabel independen, missal anatara jumlah yang diminta dengan harga barang
tersebut.
Elastisitas memiliki manfaat untuk mengetahui tingkatkepekaan variabel dependen terhadap variabel
yang berstatus independen. Sebagai misal, elastisitas dapat menunjukkan tingkat sensitivitas (kepekaan)
umlah barang yang diminta terhadap perubahan harga sebesar satu persen. Dengan demikian seorang
produsen akan dapat mengukur seberapa jauh barang dagangannya akan berkurag (dalam %) apabila
harganya dinaikkan dengan x persen.
Bagi seorang pengusaha, elastisitas sangat bermanfaat untuk dijadikan alat pertimbangan bagi
pengambilan keputusan.misalnya pengusaha tersebut mengetahui bahwa elastisitas permintaan atas
barang dagangannya bersifat issal. Artinya pengusaha tersebut berhadapan dengan pembeli yang issalve
terhadap perubahan harga. Dengan kata lain, ia tahu bahwa apabila ia menaikkan harga sebesar 1%,
maka konsumen akan mengurangi jumlah pembeliannya lebih dari 1%. Oleh karena itu, maka ia akan
sangat berhati-hati untuk menaikan harga, bahkan sebaliknya ia mungkin lebih beruntung apabila

memutuskan untuk menurunkan harag saja (misal 1%), yang akan berakibat pada perubahan
(peningkatan) jumlah yang diminta lebih besar dari 1%. Dengan cara itu ia dapat meningktkan revenue
totalnya.maka dari itu,kami akan membahas lebih lanjut tentang konsep elastisitas.
Pengertian Elastisitas
Elastisitas merupakan derajat kepekaan kuantitas yang diminta (atau ditawarkan) terhadap salah satu
faktor yang memepengaruhi fungsi permintaan (atau penawarn). Oleh karena itu, elastisitas biasanya
digunakan untuk menjelaskan respons atau perubahan kuantitas yang diminta jika harga, pendapatan,
atau faktor-faktor lainnya berubah. Derajat kepekaan kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga
atau faktor-faktor lainnya tersebut penting karena hal-hal tersebut mempengaruhi kesetabilan harga
harga di pasar.
Elastisitas dapat juga diartikan sebagai rasi yang digunakan untuk mengukur perubahan jumlah yang
diminta atau yang ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang memepengaruhi. Dan ia dapat
dirumuskan dengan
Elastisitas permintaan, elastisitas harga dari permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Elastisitas permintaan menunjukan persentase perubahan kuantitas yg diminta sebagai akibat perubahan
harga sebesar satu persen. Kuantitas yg diminta dapat berubah banyak satu persen, lebih besar atau
lebih kecil. Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran mengenai perubahan yg relatif pada jumla
harga dengan rumus = Ed > 1.
Menurut alfered M, elastisitas dibagi menjadi 5, yaitu
1; Elastis
2; Tidak elastis
3; Elastis uniter (unitary elastis)
4; Tidak elastis sempurna
5; Elastis sempurna.
Elastisitas harga dari permintaan adalah Suatu ukuran yg mengganbarkan sampai dimana kuantitas yg
diminta akan mengalami perubahan sebagai akibat / perubahan harga.
Faktor yg mempengaruhinya :
1; Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk mengantiakan barang yg
bersangkutan.
2; Persentase pendapatan yg akan dibelanjakan untuk membeli barang-barang
tersebut.
3; Jangka waktu didalam mana permintaan itu dianalisis.
Penerimaan total dan elastisitas harga dari permintaan.
Penerimaan total adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari hasil penjualan sejumlah produk.
Elastisitas harga dari permintaan adalah Suatu ukuran yg mengganbarkan sampai dimana kuantitas yg
diminta akan mengalami perubahan sebagai akibat / perubahan harga. Cara untuk menghitung
dirumuskan TR = P x Q
Elastisitas dan penerimaan total di sepanjang kurva permintaan linier.
Cara menghitung penerimaan total dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah produk dengan harga jual
produk per unit. Jika dirumuskan:
TR = P x Q
KET :

TR
Q
P

= Penerimaan total perusahaan.


= Jumlah produk yg dihasilkan.
= Harga jual per unit.

Elastisitas penawaran; elastisitas harga dari penawaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yg diakibatkan
Elastisitas harga dari penawaran adalah Suatu ukuran yg mengganbarkan sampai dimana kuantitas yg
ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat / perubahan harga.
Faktor yg mempengaruhinya:
1)
Sifat perubahan biaya produksi.
2)
Jangka waktu analisis
Penerapan konsep Elastisitas dalam permintaan dan penawaran.
Penerapan konsep dari elastisitas adalah untuk meramalkan apa yg akan barang/jasa dinaikan
pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting.
Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga
produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yg akan ia peroleh.
Kebijakan pemerintah; pengendalian harga sebagai intervensi pasar oleh pemerintah.
Intervensi atau campur pemerintah:
1)
Membuat peraturan-peraturan ekonomi.
2)
Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter.
a. Kebijakan fiskal yaitu, membuat perubahan dalam pajak dan pembelanjaan
pemerintah.
b.Kebijakan moneter yaitu, mengatur penambahan penawaran uang
penentuan suku bunga dalam perekonomian.
3)
Melakukan kegiatan ekonomi secara langsung dan tepat.

dan mempengaruhi

Elastisitas dan tarif pajak.


Macammacam Tarif pajak
1) Progesif .
; Wajib pajak pribadi
Rp 13.000.000
; Wajib pajak kawin
Rp 1.200.000
; Tambahan 3 anak x @ Rp 1.200.000
Rp 3.600.000
; PKP
Tarif pajak
Pendapatan sampai Rp 25.000.000
5%
Pendapatan > Rp 25.000.000 sampai Rp 50.000.000
Pendapatan > Rp 50.000.000 sampai Rp 100.000.000
Pendapatan > Rp 100.000.000 sampai Rp 200.000.000
Pendapatan > Rp 200.000.000
35%
2) Advalorem
3) Proposional
4) Degresif dan
5) Tarif tetap.

10%
15%
25%

Penggunaan kurva permintaan untuk mengukur surplus konsumen.


Surplus konsumen adalah nilai kerelaan pembeli untuk membayar suatu barang dikurangi harga barang
tersebut yg sebenarnya. Surplus konsumen dapat dihitung dengan mencari luas daerah dibawah kurva
permintaan dan diatas harga.

Penggunaan kurva penawaran untuk mengukur surplus produsen.


Surplus produsen adalah nilai kerelaan penjual untuk memberi suatu barang dikurangi harga barang
tersebut yg sebenarnya.
Efisiensi pasar dan kegagalan pasar.
Kegagalan pasar adalah Ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien
dan menimbulkan kejenuhan dalam kegiatan dan pertumbuhan perekonomian.hal ini terjadi pada saat
pasar tidak memberikan efisiensi secara penuh, baik pada efesiensi alokasi maupun efisiensi
produktifitas serta efesiensi sosial. Hal ini juga disebabkan ulah para spekulan yg hanya ingin mengambil
keuntungan tanpa memikirkan dampak yg ditimbulkannya. Dan sistem pasar persaingan tidak
sempurna ,yaitu pasar monopoli dapat menyebabkan kegagalan pasar.
Cara yg paling efektif untuk mencegah terjadinya ini antara lain:
1)
Penetapan regulasi persaingan sehat dari pemerintah
2)
Meningkatkan skala ekonomi.
3)
Mengubah ditribusi pendapatan nasional dan
4)
Menetapkan batas harga pasar tertinggi dan terendah yg dilakukan oleh pemerintah contohnya :
penetapan harga eceran tertinggi ( HET ) obat generik yg dilakukan oleh pemerintah. Dikutip dari
metrotvnews.com
ELASTISITAS PENAWARAN

1; Perbandingan antara perubahan relatif dari jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan relatif
dari harganya

2; Ukuran yang menunjukkan seberapa banyak jumlah penawaran atas suatu barang berubah
mengikuti perubahan harga tersebut.
SLIDE.11
SLIDE.12
Seperti halnya pada permintaan, maka untuk elastisitas penawaran juga ada beberapa kemungkinan :
1. Es = 0, penawaran yang inelastis sempurna
2. Es = ~ penawaran elastis sempurna
3. Es = 1, prosentase perubahan jumlah yang ditawarkan = prosentase
perubahan dari harga= penawaran unitary elastis
4. Es > 1, penawaran elastis
5. Es < 1, penawaran inelastis
Contoh soal :
Pertanyaan :
Terjadi kenaikan harga dedak dari Rp.3.000/kg menjadi Rp. 3.300/kg. Sehingga produsen meningkatkan
penawaran dari 10.000 kg menjadi 11.500 kg. Berapakah nilai elastisitasnya?

Jawab :
%
perub

perub

=
=

(3300-3000)x
(11500-10000)x

100%
100%

300/3000
=

1500/10000

100
x

100%

Es
=
15
%
/
10
%
Es > 1 artinya elastis, perubahan kuantitas dedak lebih besar 1,5 daripada perubahan harga.

10

%
3000
15
%
10000
=
1,5

SOAL ELASTISITAS PENAWARAN


Price (P)

Quantity (Q)

Rp. 2.000

300 Kg

Rp. 4.000

600Kg

Rp. 6.000

900Kg

Rp. 8.000

1.200 Kg

Tentukan E dari perubahan harga Rp. 2000 menjadi Rp. 4000 dan perubahan harga dari Rp. 8000 menjadi
Rp. 6000.

ELASTISITAS PERMINTAN

1; suatu ukuran kepekaan yang menyatakan seberapa besar perubahan permintaan barang yang
disebabkan adanya perubahan harga

2; Ukuran yang menunjukkan seberapa banyak kuantitas permintaan atas suatu barang berupah
mengikuti perubahan harga tersebut.
SLIDE.13
Koefisien elastisitas permintaan

;
;
;
;

- E tak terhingga elatisitas sempurna, permintaan barang sangat mudah berubah.


- E 1 elastispermintaan barang sangat dipengaruhi harga barang
- E= 1 unitary elastis perubahan harga proporsional dengan perubahan barang
- E < 1 inelastic perubahan harga ,mengakibatkan sedikit perubahan permintaan
- E = 0 perfect inelastisperubahan harga tidak terpengaruh perubahn permintaan
SLIDE.14
Contoh soal
Pertanyaan
Terjadi kenaikan harga jagung dari Rp.2.000/kg menjadi Rp. 2.200/kg. Sehingga konsumsi jagung
menurun dari 10 kg menjadi 8 kg. Berapakah nilai elastisitasnya
Jawab :
% perub P = (2200-2000)x 100% = 200/2000 x 100 = 10 %
2000
% perub Q = (8-10)x 100% = -2/10 x 100% = -20%
Ed

-20

Ed < 1 artinya in elastis, perubahan kuantitas jagung kurang 2 daripada perubahan harga.

10
=

10
%
-2

SOAL PENAWARAN
Price (P)

Quantity (Q)

Rp. 2.000

300 Kg

Rp. 4.000

600Kg

Rp. 6.000

900Kg

Rp. 8.000

1.200 Kg

Tentukan E dari perubahan harga Rp. 4000 menjadi Rp. 6000 dan perubahan harga dari Rp. 6000 menjadi
Rp. 2000.

BAB.IV
PERILAKU KONSUMEN
DEFINISI PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum
pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan
melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan
melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi
(penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang
dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatankegiatan tersebut.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda
dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki
kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan
seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer
pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan
pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
Peran yang dilakukan tersebut adalah:
(1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu;
(2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara
sengaja atau tidak;
(3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan
dibeli, bagaimana membelinya;
(4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya;
(5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen
perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
1; faktor ekonomi,
2; psikologis,
3; sosiologis
4; antropologis.
Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual
tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk,
harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program
pemasaran perusahaan.
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

1; Teori Ekonomi Mikro.


Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal.
Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh
kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar
dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang
lain;
(2) Teori Psikologis.
Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi
oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam
menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara
langsung;
3; Teori Antropologis.
Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang
lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Pengertian Pemasaran
; Menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).
; Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain.
Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masingmasing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan,
menawarkan, dan pertukaran.
Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi:
; kebutuhan (needs),
; produk (goods, services and idea),
; permintaan (demands),
; nilai,
; biaya,
; kepuasan,
; pertukaran,
; transaksi,

;
;
;
;

hubungan, dan jaringan,


pasar,
pemasar,
serta prospek.

Sumber : http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2009/12/makalah-pengertian-pemasaran-dan.html
Riset Pemasaran
Studi tentang perilaku konsumen juga tidak terlepas pada masalah riset pemasaran. Riset pemasaran
adalah salah satu perangkat dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang melakukan pengumpulan
informasi tentang sikap, motivasi, keinginan, dan hal-hal lainnya tentang konsumen. Dapat di lihat dari
pengertiannya sebagai berikut :
1; Motivasi
Motivasi sebagai tenaga dorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak, yang
timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan
yang dirasakan. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidak nyamanan (state of
tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan.
Untuk memahami kebutuhan manusia, Teori Maslow dan Mc Clelland menggambarkan bahwa
manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda sehingga hal ini dapat digunakan pemasar
untuk mendorong konsumsi suatu produk dan atau jasa.
2; Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan
menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia, yaitu proses
bagaimana kita melihat dunia di sekeliling kita. Stimuli ini diterima oleh alat pancaindra manusia.
Stimuli mana yang akan diproses tergantung dari apakah stimuli dapat masuk ke dalam proses untuk
menginterpretasikannya. Untuk dapat masuk ke dalam proses interpretasi suatu stimuli harus mampu
mengekspos manusia (mendapat perhatian) melalui indra penerimaan, artinya harus diperhatikan
ambang penerimaan stimuli manusia. Setelah stimuli diterima maka proses interpretasi dapat
dilakukan yang terkait dengan faktor individu
3; Sikap
Terdapat beberapa pengertian sikap yang disampaikan oleh para ahli. Intinya sikap adalah perasaan
dari konsumen (positif dan negatif) dari suatu objek setelah dia mengevaluasi objek tersebut.
Semakin banyak objek yang dievaluasi akan semakin banyak sikap yang terbentuk.
Sikap memiliki beberapa fungsi, yaitu fungsi penyesuaian, ego defensive, ekspresi nilai, dan
pengetahuan. Untuk lebih memahami sikap perlu dipahami beberapa karakteristik sikap, diantaranya
memiliki objek, konsisten, intensitas dan dapat dipelajari.
4; Model dan Teori Sikap
Perkembangan teori tentang sikap sudah sangat maju. Sikap juga dapat digambarkan dalam bentuk
model. Model tradisional menggambarkan pengaruh informasi dari lingkungan luar pribadi seseorang,
di mana informasi tersebut akan diolah dengan menggunakan elemen internal dari seseorang, untuk
menghasilkan sikap terhadap objek. Model analisis konsumen menyebutkan bahwa sikap terdiri dari
komponen perasaan (affect) dan kognitif, perilaku, serta lingkungan. Model tiga komponen dan model
ABC menyatakan bahwa sikap konsumen dibentuk oleh faktor kognitif, afektif, dan konatif (perilaku
atau kecenderungan untuk berperilaku). Teori kongruitas menggambarkan pengaruh antara dua jenis
objek, di mana kekuatan satu sama lain dapat saling mempengaruhi persepsi konsumen. Dan model
terakhir adalah model Fishbein yang merupakan kombinasi dari kepercayaan objek terkait dengan
atribut dan intensitas dari kepercayaan tersebut. Model Fishbein ini kemudian dimodifikasi dengan
menambahkan bahwa perilaku dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku dan norma subjektif.
5; Pembentukan Sikap
Sikap yang terbentuk biasanya didapatkan dari pengetahuan yang berbentuk pengalaman pribadi.
Sikap juga dapat terbentuk berdasarkan informasi yang diterima dari orang lain, yang memiliki
pengaruh. Kelompok juga menjadi sumber pembentukan sikap yang cukup berpengaruh.
6; Perubahan Sikap

7;

8;

9;

Strategi perubahan sikap dapat dilakukan baik terhadap produk dengan keterlibatan tinggi, maupun
untuk produk dengan tingkat keterlibatan rendah. Usaha mengarahkan audiens untuk produk dengan
keterlibatan rendah ditempuh dengan mentransformasi situasi ke arah keterlibatan konsumen yang
tinggi. Adapun strategi perubahan sikap konsumen terhadap produk atau jasa tertentu dilakukan
dengan menggunakan saluran komunikasi persuasif, yang mengikuti alur proses komunikasi yang
efektif. Pemasar harus mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan mengoptimalkan penggunaan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan dapat menyebabkan perubahan sikap dari penerima
pesan atau konsumen. Faktor sumber, pesan, dan penerima pesan dapat digunakan secara optimal
untuk menghasilkan perubahan sikap dan tentunya perubahan perilaku positif dari konsumen yang
diharapkan oleh pemasar. Kredibilitas dari sumber pesan menjadi fokus dari komunikasi persuasif.
Dalam mengelola pesan, yang harus diperhatikan adalah struktur, urutan, dan makna yang
terkandung dalam pesan. Karakteristik dari penerima pesan, yang meliputi kepribadian, mood, dan
jenis kepercayaan yang dimiliki juga menjadi faktor penentu keberhasilan komunikasi persuasif.
Kepribadian
Konsep kepribadian (personality) dibahas secara teoretis oleh para pakar melalui berbagai sudut
pandang yang beraneka ragam, diantaranya menekankan pembahasan kepribadian pada pengaruh
sosial dan lingkungan terhadap pembentukan kepribadian secara kontinu dari waktu ke waktu, serta
menekankan pada pengaruh faktor keturunan dan pengalaman di awal masa kecil terhadap
pembentukan kepribadian.
Tiga karakteristik yang perlu dibahas dalam pembahasan mengenai kepribadian adalah kepribadian
mencerminkan perbedaan antarindividu, kepribadian bersifat konsisten dan berkelanjutan, dan
kepribadian dapat mengalami perubahan.
Dalam mempelajari kaitan antara kepribadian dan perilaku konsumen, 3 teori kepribadian yang sering
digunakan sebagai acuan adalah teori Freudian, Neo Freudian dan teori traits.
Konsep Diri
Konsep diri adalah bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri yang kadang-kadang akan
berbeda dari pandangan orang lain. Konsep diri konsumen terbagi ke dalam 4 dimensi, yaitu
bagaimana mereka sesungguhnya melihat dirinya sendiri, bagaimana mereka ingin melihat diri
mereka sendiri, bagaimana sesungguhnya orang lain melihat diri mereka, dan bagaimana mereka
ingin orang lain melihat diri mereka.
Bagaimana konsumen memandang diri mereka dapat menjadi dorongan yang kuat pada perilaku
mereka di pasar sehingga pemasar dapat menggunakan konsep diri ini dalam merancang strategi
pemasaran, misalnya dalam menciptakan merek atau produk baru.
Extended self merujuk pada kecenderungan seseorang untuk mendefinisikan dirinya sendiri
berdasarkan kepemilikannya (possession). Kepemilikan yang dimaksud di sini tidak harus sesuatu
yang besar, seperti rumah atau mobil, tetapi dapat berupa benda-benda kecil, seperti pigura.
Penelitian memperlihatkan, konsumen cenderung untuk memilih produk atau merek yang sesuai
dengan dirinya atau dengan apa yang ingin dicapainya sebagai manusia. Lebih banyak wanita
daripada pria yang menganggap bahwa produk yang mereka gunakan mencerminkan
kepribadiannya sendiri.
Pemasar sebaiknya mengembangkan citra produk sedemikian rupa sehingga sesuai dengan konsep
diri yang dianut oleh konsumen. Meskipun konsep diri yang dimiliki seseorang bersifat sangat unik,
ada kemungkinan konsep diri antar individu memiliki beberapa kemiripan.
Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk
menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup
adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh
karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya
interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan
bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan
waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang
memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam
dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.

Berbagai faktor dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang diantaranya demografi, kepribadian,
kelas sosial, daur hidup dalam rumah tangga. Kasali (1998) menyampaikan beberapa perubahan
demografi Indonesia di masa depan, yaitu penduduk akan lebih terkonsentrasi di perkotaan, usia
akan semakin tua, melemahnya pertumbuhan penduduk, berkurangnya orang muda, jumlah anggota
keluarga berkurang, pria akan lebih banyak, semakin banyak wanita yang bekerja, penghasilan
keluarga meningkat, orang kaya bertambah banyak, dan pulau Jawa tetap terpadat.
10; Psikografi
Psikografi adalah variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur gaya hidup. Bahkan sering kali
istilah psikografi dan gaya hidup digunakan secara bergantian. Beberapa variabel psikografi adalah
sikap, nilai, aktivitas, minat, opini, dan demografi. Analisis terhadap variabel-variabel psikografis telah
banyak membantu pemasar untuk mengelompokkan konsumen berdasarkan kesamaan tertentu. Hal
ini akan membantu penetapan strategi pemasaran agar sesuai dengan target konsumen.
Pengukuran psikografi dapat dilakukan dalam tingkat kespesifikan yang berbeda-beda. Pada satu sisi
ekstrem terdapat pengukuran yang bersifat umum yang menyangkut cara-cara umum dalam
menjalani kehidupan. Pada satu sisi ekstrem lainnya adalah pengukuran terhadap variabel secara
spesifik.
11; Konsep Dasar Kelompok
Kelompok merupakan kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi antara satu dengan yang
lainnya selama periode waktu tertentu untuk suatu kebutuhan atau tujuan bersama.
Untuk dapat memahami karakteristik kelompok, perlu dipahami beberapa hal yang terkait dengan
kelompok, yaitu status, norma, peran, sosialisasi, dan kekuasaan yang ada di dalam kelompok.
Kekuasaan yang mempengaruhi kelompok ini dapat mempengaruhi perilaku anggotanya,
diantaranya kekuasaan karena pemberian penghargaan/hadiah (reward power), kekuasaan karena
paksaan melalui hukuman/sangsi (coercive power), kekuasaan yang sah (legitimate power),
kekuasaan karena keahlian (expert power), dan kekuasaan karena perasaan/keinginan untuk
menjadi anggota kelompok (referent power).
12; Pengaruh Kelompok terhadap Perilaku Konsumen
Kelompok referensi/acuan adalah individu/kelompok nyata atau khayalan yang memiliki pengaruh
evaluasi, aspirasi, bahkan perilaku terhadap orang lain. Kelompok acuan (yang paling berpengaruh
terhadap konsumen) mempengaruhi orang lain melalui norma, informasi, dan melalui kebutuhan nilai
ekspresif konsumen.
Pemasar harus dapat mengidentifikasi peran seseorang di dalam kelompoknya dalam pengambilan
keputusan, dan harus menekankan pada si pengambil keputusan. Penyesuaian dilakukan hanya
untuk sekadar menyesuaikan diri agar diterima oleh kelompok atau penyesuaian yang mengubah
kepercayaan. Orang butuh untuk menilai opini dan kemampuan mereka dengan membandingkannya
dengan opini dan kemampuan orang lain. Dalam polarisasi kelompok, perbedaan pandangan antara
kelompok dengan individu, dan kelompok dapat berubah pandangannya dikarenakan informasi dan
budaya yang ada.
Kelompok acuan dapat berbentuk organisasi formal yang besar, terstruktur dengan baik, memiliki
jadwal pertemuan rutin, dan karyawan-karyawan yang tetap. Di lain pihak, kelompok acuan juga
dapat berbentuk kelompok kecil dan informal. Kelompok acuan terdiri dari orang-orang yang dikenal
secara mendalam (seperti keluarga atau sahabat) atau orang-orang yang dikenal tanpa ada
hubungan yang mendalam (klien) atau orang-orang yang dikagumi (tokoh atau artis). Karena orang
cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain yang memiliki kemiripan, mereka sering kali
terpengaruh dengan mengetahui bagaimana orang lain menginginkan mereka menjalani hidup.
Kecenderungan orang untuk menjadi bagian dari kelompok acuan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah keakraban, ekspos terhadap seseorang (Mere Exposure), dan kepaduan
kelompok.
Terdapat beberapa bentuk kelompok acuan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam perilaku
konsumsi, yaitu kelompok pertemanan, kelompok belanja, kelompok kerja, komunitas maya dan
kelompok aksi konsumen.
Seorang pemberi opini ini adalah orang yang sering kali mampu mempengaruhi sikap atau perilaku
orang lain. Opinion leader memiliki sumber informasi yang berharga. Yang biasanya menjadi opinion
leader adalah artis, ahli atau pakar di bidang tertentu, orang awam (biasa), pimpinan perusahaan,
dan karakter

13; Keluarga
Rumah tangga (a household) terdiri dari anggota yang terkait dengan keluarga (family) dan semua
orang-orang yang tidak terkait yang berada dalam suatu unit tempat tinggal (baik itu rumah,
apartemen, kelompok kamar-kamar, dan lain-lain). Rumah tangga dapat terdiri dari dua jenis/ bentuk:
keluarga (families) dan non-keluarga (non families).
Suatu keluarga mungkin merupakan suatu keluarga patriat (patriarchal family), di mana sang ayah
dipertimbangkan sebagai anggota yang paling dominan, sedangkan dalam suatu keluarga matriat
(matriarchal family), pihak wanita memainkan peran dominan, dan membuat banyak keputusan,
sedangkan dalam equalitarian family, sang suami dan istri membagi secara seimbang pengambilan
keputusan
Keluarga memiliki struktur sendiri, seperti juga yang terjadi pada masyarakat, di mana setiap anggota
memainkan perannya masing-masing. Bagi pemasar adalah penting untuk membedakan peran
setiap anggota keluarga dalam tujuan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran. Asumsi yang
dibuat mengenai peran-peran pembelian harus dicek melalui riset konsumen sehingga pemasar
dapat membuat bauran pemasaran yang tepat ditujukan terhadap individu yang tepat.
Konsep siklus hidup keluarga atau rumah tangga telah terbukti sangat bermanfaat bagi pemasar,
khususnya untuk aktivitas dari keluarga-keluarga seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya
konsep siklus hidup, pemasar mampu mengapresiasi kebutuhan keluarga, pembelian produk, dan
sumber daya keuangan bervariasi sepanjang waktu.
Siklus hidup keluarga modern didasarkan pada usia (dari individu wanita dalam rumah tangga, jika
tepat), yang ditelusuri dalam kelompok-kelompok usia muda (young), usia menengah (middle aged).
Dan kelompok usia lebih tua (elderly). Usia yang beragam ini dipengaruhi oleh dua bentuk peristiwa
penting, yaitu (1) pernikahan dan pemisahan (baik karena perceraian atau kematian), dan (2)
hadirnya anak pertama dan anak paling akhir.
14; Kelas Sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status
kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang
sama`dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah sampai
yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota kelas sosial
lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada mereka.
Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk
tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas
yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka
merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk kelas yang lebih rendah.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang
luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup
tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan
anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari
kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh orangorang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk
mengembangkan dan memajukan diri.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang yang
dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering memasukkan simbolsimbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan
yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih rendah.
15; Budaya
Dalam studi tentang budaya kita perlu memperhatikan karakteristik-karakteristik dari budaya itu
sendiri, yaitu budaya itu ditemukan (invented), budaya dipelajari, budaya diyakini dan disebarluaskan
secara sosial, budaya-budaya itu serupa tapi tidak sama, budaya itu memuaskan kebutuhan dan
diulang-ulang secara konsisten (persistent), budaya bersifat adaptif, budaya itu terorganisasi dan
terintegrasi, dan budaya itu dasar aturan (prescriptive).
Nilai adalah ide umum tentang tujuan yang baik dan yang buruk. Dari alur norma atau aturan yang

menjelaskan tentang yang benar atau yang salah, yang bisa diterima dan yang tidak. Beberapa
norma dikatakan sebagai enacted norms, di mana maksud dari norma tersebut terlihat secara
eksplisit, benar dan salah. Namun, banyak norma lain yang lebih halus, ini adalah crescive norm
yang telah tertanam dalam budaya dan hanya bisa terlihat melalui interaksi antaranggota dalam
budaya.
Nilai-nilai budaya yang berlaku berbeda di setiap wilayah. Nilai yang berlaku di suatu Negara belum
tentu berlaku di Negara atau bahkan bisa bertolak belakang dari nilai yang berlaku di Negara lain
tersebut. Budaya mempengaruhi konsumen dalam sudut pandang terhadap dirinya dan orang lain,
dan karenanya mempengaruhinya dalam berperilaku. Oleh karenanya, budaya sangat
mempengaruhi bagaimana konsumen bereaksi atau berperilaku terhadap produk atau inovasi
tertentu
16; Subbudaya
Subbudaya adalah grup budaya dalam cakupan berbeda, yang menggambarkan segmen yang
teridentifikasi dalam masyarakat yang lebih besar atau sebuah kelompok budaya tertentu yang
berbeda yang hadir sebagai sebuah segmen dalam sebuah masyarakat yang lebih besar dan
kompleks.
Analisa subbudaya memungkinkan manajer pemasaran untuk fokus dalam menentukan ukuran
segmen pasar dan segmen pasar yang lebih natural. Subbudaya yang penting untuk diperhatikan
adalah subbudaya kewarganegaraan, agama, lokasi geografis, ras, usia dan jenis kelamin (Schiffman
dan Kanuk, 2004). Selain ketujuh hal tersebut, kelas sosial juga tergolong sebagai subbudaya karena
kelas sosial akan mempengaruhi perilaku sebagai akibat dari keanggotaan pada kelas sosial tertentu,
termasuk perilaku pada setiap kelas sosial masyarakat seluruh dunia.
Perusahaan yang bergerak dalam pasar global memiliki kebutuhan untuk mengembangkan
perencanaan penasaran yang terpisah untuk tiap budaya atau penggunaan satu perencanaan
pemasaran yang bisa diimplementasikan dalam tiap daerah/negara. Mengadaptasi budaya dari
budaya lokal juga merupakan salah satu cara yang bisa dipertimbangkan.
Tujuan utama dari analisis konsumen lintas budaya adalah untuk melihat bagaimana persamaan
konsumen dalam dua atau lebih masyarakat, dan bagaimana perbedaan mereka.
Pengaruh lintas budaya dan subbudaya dapat berpengaruh terhadap strategi pemasaran, yang akan
dibahas dalam bagian ini lebih pada strategi segmentasi dan 4P. Khusus terhadap 4P diharapkan
dapat diambil dari pelajaran-pelajaran yang ada dalam kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi,
misalnya dalam mendefinisikan produk, promosi, dan penetapan harga.
17; Konsep Dasar Pengambilan Keputusan Konsumen
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seorang konsumen harus memilih produk dan/atau jasa yang
akan dikonsumsinya. Banyaknya pilihan yang tersedia, kondisi yang dihadapi, serta pertimbanganpertimbangan yang mendasari akan membuat pengambilan keputusan satu individu berbeda dari
individu lainnya. Pada saat seorang konsumen baru akan melakukan pembelian yang pertama kali
akan suatu produk, pertimbangan yang akan mendasarinya akan berbeda dari pembelian yang telah
berulang kali dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan ini dapat diolah oleh konsumen dari sudut
pandang ekonomi, hubungannya dengan orang lain sebagai dampak dari hubungan sosial, hasil
analisa kognitif yang rasional ataupun lebih kepada ketidakpastian emosi (unsure emosional).
menggambarkan bahwa pada saat mengambil keputusan, semua pertimbangan ini akan dialami oleh
konsumen walaupun perannya akan berbeda-beda di setiap individu
18; Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi.
Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang
bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses
membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat kepentingannya
tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya.
Keputusan pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah menyeimbangkan sisi positif
dengan sisi negatif suatu merek (compensatory decision rule) ataupun mencari solusi terbaik dari
perspektif konsumen (non-compensatory decision rule), yang setelah konsumsi akan dievaluasi
kembali.
19; Model Pengambilan Keputusan Konsumen
Model-model pengambilan keputusan telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami

bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan pembelian. Model-model pengambilan


keputusan kontemporer ini menekankan kepada aktor yang berperan pada pengambilan keputusan
yaitu konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek psikologi dan sosial individu.
20; Konsumerisme
Konsumerisme adalah suatu gerakan sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bertujuan untuk
meningkatkan posisi konsumen dalam berinteraksi dengan pihak penjual, baik sebelum, pada saat,
dan setelah konsumsi dilakukan. Konsumen perlu mengetahui hak-haknya secara jelas sehingga
apabila terjadi ketidaksesuaian yang dirasakan pada tiga fase tersebut, konsumen akan dapat
mengidentifikasi letak ketidaksesuaiannya, di mana karena sumber permasalahan dapat berasal dari
kecerobohan konsumen itu sendiri.
Perkembangan teknologi informasi dan era perdagangan bebas memunculkan masalah
konsumerisme baru yang harus diwaspadai oleh berbagai pihak sehingga dapat mencegah dampak
yang merusak bagi konsumen
21; Model dan Penelitian terhadap Perilaku Konsumen
Dalam usaha untuk lebih memahami perilaku konsumen, seorang pemasar akan melakukan
penelitian yang terkait dengan konsumen dan produk yang dipasarkan. Penelitian ini dilakukan dalam
upaya untuk mengumpulkan informasi mengenai karakteristik perilaku konsumen sehingga seorang
pemasar akan dapat lebih mengenal siapa konsumennya, dan bagaimana perilaku mereka dalam
mencari, menggunakan, dan membuang produk. Perilaku konsumen sangat kompleks dan
melibatkan banyak variabel dalam analisis sehingga diperlukan model-model perilaku konsumen
untuk menyederhanakan gambaran dan keterkaitan antar variabel tersebut dalam perilaku
konsumen. Dengan berpedoman kepada model-model perilaku konsumen yang telah ada maka
penelitian akan lebih mudah dilakukan karena variabel-variabel terkait sudah teridentifikasi di dalam
model-model tersebut.
22; Lembaga Perlindungan Konsumen
Tidak pahamnya konsumen mengenai hak dan kewajibannya sebagai seorang konsumen yang
menggunakan barang dan atau jasa yang disediakan oleh pelaku bisnis, sering kali menimbulkan
permasalahan yang merugikan konsumen. Kerugian dapat berupa kerugian fisik (kesehatan dan
keselamatan) maupun kerugian nonfisik yaitu uang. Sering kali konsumen hanya pasrah setelah
menerima perlakuan yang merugikan mereka, yang disebabkan karena mereka tidak tahu
bagaimana dan kepada siapa harus mengadukan permasalahannya.
Perlindungan konsumen ini tertuang dalam Undang-undang No.8 Tahun 1999 yang dikenal dengan
Undang-undang Perlindungan Konsumen (UUPK), di mana secara jelas diuraikan berbagai hal
mengenai hak dan kewajiban konsumen dan pelaku bisnis serta pihak-pihak yang terkait dalam
program Perlindungan Konsumen. Salah satu lembaga yang bergerak dalam perlindungan konsumen
ini adalah Yayasan lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang tujuan utamanya adalah untuk
membantu konsumen Indonesia agar tidak dirugikan dalam mengonsumsi barang dan atau jasa.
23; Globalisasi dan Perubahan Perilaku Konsumen
Globalisasi menghilangkan batas-batas negara untuk mengonsumsi suatu produk atau jasa.
Teknologi informasi akan memudahkan konsumen untuk memperoleh informasi yang terkait dengan
perilaku konsumsi, produk, dan gaya hidup di negara lain dan akan mempengaruhi perilaku
konsumsinya sendiri. Teknologi informasi juga mempengaruhi pelaku bisnis dalam hal penyebaran
informasi dan melakukan komunikasi dengan konsumen.
Sumber : http://massofa.wordpress.com/2008/02/02/perilaku-konsumen/
KONSEP PEMASARAN
Fokus pemasaran yang utama adalah menjadikan kebutuhan dan keinginan para konsumen. Filsafat
pemasaran yang berorientasi ke konsumen dikenal sebagai konsep pemasaran. Asumsi pokok yang
mendasari konsep pemasaran adalah jika perusahaan ingin meraih sukses maka perusahaan harus
menentukan kebutuhan dan keinginan berbagai target pasar tertentu dan memberikan kepuasan yang
diinginkan lebih baik dari pada pesaing. Konsep pemasaran didasarkan pada dasar pemikiran bahwa
pemasar harus membuat apa yang dapat dijualnya, dari pada berusaha menjual apa yang telah
dibuatnya. Konsep penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, sedangkan konsep pemasaran berfokus
pada kebutuhan pembeli.

RUANG LINGKUP PERILAKU KONSUMEN


Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber
daya yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan
konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli,
dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka
menggunakannya.
Di samping mempelajari pemakaian konsumen dan evaluasi pasca-pembelian produk yang mereka beli,
para peneliti konsumen juga tertarik untuk mengetahui cara individu membuang produk. Dengan tujuan
adalah bahwa mereka harus menyesuaikan produksi mereka dengan kekerapan konsumen membeli
penggantinya.
PERILAKU KONSUMEN BERAKAR PADA LINTAS DI SIPLIN ILMU PENGETAHUAN
Perilaku konsumen merupakan cabang antar ilmu pengetahuan, yaitu didasarkan pada berbagai konsep
mengenai orang yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan dalam disiplin ilmu yang sangat berbeda.
Teori-teori awal mengenai perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi, dengan pendapat bahwa
individu bertindak sacara rasional untuk memaksimumkan kekayaan, keuntungan (kepuasan) mereka
dalam memberi barang dan jasa.
MODEL SEDERHANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda namun memiliki
hubungan satu sama lain diantaranya:
1) Tahap Input
Merupakan tahap yang mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan
terdiri dari dua sumber informasi utama, yaitu:
; Usaha pemasaran perusahaan (produk itu sendiri, harganya, promosi dan dimana ia dijual),
; Pengaruh sosiologis eksternal atas konsumen (keluarga, teman-teman, tetangga, sumber informal).
Hal ini merupakan input yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana
mereka menggunakan apa yang mereka beli.
2) Tahap Proses
Merupakan tahap yang memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai faktor
psikologis yang melekat pada setiap individu, mempengaruhi input dari luar pada tahap input
mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan
evaluasi terhadap berbagai alternative.
3) Tahap Output
Merupakan pengambilan konsumen terdiri dari dua macam kegiatan setelah pengambilan keputusan
yang berhubungan erat dengan perilaku membeli dan evaluasi setelah membeli. Percobaan merupakan
tahap penyelidikan pada perilaku pembelian, yakni konsumen menilai produk melalui pemakaian
langsung pembelian ulang biasanya menandakan penerimaan akan produk.
ETIKA PEMASARAN
Penilitian-penelitian mengenai etika pemasaran biasanya memusatkan perhatian pada berbagai praktik
pemasar. Studi mengenai filsafat etika mengemukakan dua kelompok teori yang berbeda yaitu:
; Teori Teleologi, berkaitan dengan nilai moral atas perilaku yang ditentukan besarnya nilai tersebut
berdasarkan akibatnya.
; Teori Deontologi, berhubungan dengan metode dan maksud yang terkandung dalam perilaku
tertentu.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Lingkungan perusahaan dan falsafah perusahaan merupakan faktor yang menentukan perilaku yang etis
para karyawan perusahaan. Banyak perusahaan yang telah menyusun kode etik yang jelas untuk
menentukan cara pengambilan keputusan di seluruh organisasi.

Perusahaan pada umumnya mengakui bahwa kegiatan yang bertanggung jawab secara sosial
memperbaiki citra perusahaan dimata para konsumen, pemegang saham, masyarakat keuangan, dan
publik terkait lainnya. Dengan cara demikian, bentuk bisnis yang baik, yang menghasilkan citra yang baik,
dan akhirnya meningkatkan penjulan.
KONSEP PEMASARAN YANG MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Konsep ini menghendaki agar semua pemasar menaati prinsi-prinsip tanggung jawab sosial dalam
memasarkan barang dan jasa mereka yaitu, mereka harus berusaha memuaskan kebutuhan dan
keinginan berbagai pasar targetnya dengan cara melindunginya dan meningkatkan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.
Hambatan yang serius untuk memperluas pelaksanaan konsep pemasaran yang memperhatikan
kepentingan masyarakat ini adalah orientasi jangka pendek yang diatur oleh para manajer bisnis atas
langkah yang diambil untuk meningkatkan pangsa pasar dan memperoleh laba dengan cepat.
Sumber : http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/09/perilaku-konsumen.html
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah
(ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan
bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa
sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Pendekatanuntuk mempelajariperilakukonsumen dalammengkonsumsisuatubarang:
1.Pendekatan Kardinal
2.Pendekatan Ordinal
1.) Pendekatan Kardinal
Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar
kepuasan
Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu
satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.
( Mula mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan
akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan
yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga
makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar
maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka
dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya
guna marginal.
2.) Pendekatan Ordinal
Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen
dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran
semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal
(relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan
tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Ciri-ciri kurva indiferens:
1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia
menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)
2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan
untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of

substitution)
3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens
yang berbeda
Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam
bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka.
Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal).
Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
PERILAKU PRODUSEN
Teori Produsen dan Fungsinya
Produksi dapat kita lihat dimana saja,Yang dimaksud dengan teori produksi adalah kegiatan yang
membuat barang-barang,produksi juga sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang.Di dalam
produksi terdapat proses produksi tertentu yang harus dijalani sehingga bias menghasilkan barang yang
berguna
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:

1; Produksi jangka pendek


Dalam membahas teori produksi kita perlu membedakan pengertian jangka panjang dan jangka
pendek.Jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang digunakan dalam
proses produksi.Produksi dalam jangka pendek bararti terdapat satu factor produksi yang bersifat
tetap,sedangkan factor produksi yang lainnya bersifat variable(berubah-ubah).produksi dalam jangka
panjang berarti semua factor produksi yang digunakan bersifat variable(berubah-ubah).
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis
antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per
satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga
produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
Y = f (X1, X2, X3, .., Xn)
Dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, , Xn adalah berbagai faktor
produksi (input) yang digunakan.
Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari
faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai
hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan
kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut :The Law of
Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang
lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang ditambahkan
tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan
Dari hukum tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan dalam The Law
of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing returns,
b. produksi total dengan decreasing returns,
c. produksi total yang semakin menurun.
Disamping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan antara produk total, produk rata-rata,

dan produk marginal dari suatu proses produksi seperti diatas, dapat pula digunakan analisis matematis.
Sebagai contoh, misalnya dipunyai fungsi produksi :
Y = 12X2 0,2 X3, dimana : Y = produk X = faktor produksi.

2; Produksi jangka panjang


Sebagaimana telah dijelaskan,produksi dalam jangka panjang tidak terkait dengan jangka waktu proses
produksi,tetapi lebih kepada sifat factor produkdi yang digunkan . Dalam jangka panjang semua factor
produksi yang digunakan bersifat variable atau berubah-ubah.untuk mempelajari produksi dalam jangka
panjang kiata akan mempelajari kurva isoquant dan jumlah produk optimal.
a.) Isoquant atau Isoproduk
Kurva isokuant atau isoproduk adalah kurva tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan
kombinasi dua factor produksi untuk menghasilkan tingkat produksi yang sama.
b.) Produksi optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam
teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi
ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan
maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup
hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga inputoutput. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut.
Keuntungan (p) dapat ditulis :
p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;, X = faktor produksi; Px = harga factor produksi.

Anda mungkin juga menyukai