Anda di halaman 1dari 99

PANCASILA

PANCASILA

Pancasila bukan sekedar ideology,

melainkan juga merupakan falsafah


hidup bangsa yang digali dari nilainilai luhur dan budaya nenek moyang
yang sudah dimiliki bangsa Indonesia
sebelum Negara Indonesia terbentuk.

Pancasila merupakan rumusan dan

pedoman kehidupan bangsa dan bernegara


bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan Pancasila, bangsa ini memiliki
harga diri dan martabat sebagai bangsa
karena kelima sila yang terdapat di
dalamnya berlaku universal, untuk
kehidupan spiritual ataupun kehidupan
materiil.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah


Ketuhanan Yang Maha esa,
kemnusiaan yang adil da beradab,
persatuan Indonesia,
kerakyatana yang dipimpin oleh hikmah

kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan


perwakilan dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kelima sila ini tercantum pada paragraph ke-4
Premabule (Pembukaan) Undang-undang dasar
1945 .

Ketuhanan Yang Maha Esa


Maka Ketuhanan Yang Maha Esa sangatlah dalam, diantaranya sebgai

berikut :
1,Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
2.Manusia Indonesia percaya diri takwa terhadap Tuhan Yang Maha esa sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antar


pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang bebeda-beda terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
4.Membina kerukunan hidup di antara sesame umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
5.Agama dan

5.Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang


maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang
Maha Esa
6.Mengembangkan sikap saling menghormati
kebebasan menjlankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan terhadap orang lain

Sila kedua Kemanusiaan yang adil


dan beradab
artinya

1.Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan


hakekat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa
2.Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanfa membedabedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya
3.Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
4.Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira
5. ......

5.Mengembangkan sikap tidak semena-mena


terhadap orang lain
6.Menjunjung tinggi nilai-nilai kemansiaan
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
8.Berani membela kebenaran dan keadilan
9.Bangsa Indonesia merasa dirinya bagian dari
seluruh umat manusia
10.Mengembangkan sikap hormat menghormati
dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Sila ketiga Persatuan Indonesia


dapat dimaknai sebagai berikut.

1.Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan


keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama
diatas kepentingan pribadi dan golongan
2.Sanggup dan rela berkorban untuk kepentngan negara dan bangsa
apabila diperlukan
3.Mengembangkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa
4.Mengembangkan rasa kebanggaan bangsa dan bertanah air
Indonesia
5.Memeihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial
6.Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal
Ika
7.Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa

Sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah


kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
diartikan

1.Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia


Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiaban yang sama
2.Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.Mengutamaan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama
4.Musyawarah untuk mufakat diliputi oleh semanagat kebangsaan
5.Menghormati dan menjungjung tinggi sikap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah
6.Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan dan
melaksanakan hasil musyawarah
7......

7.Didalam musyawarah di tamaan kepentingan bersama


diatas kepentingan pribadi atau golongan
8.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai hati
nurani yang luhur
9. keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung
jawabkan secara moral kepadaTuhan Yang Maha Esa,
menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia , nilainilai kebenaran dan keadilan mengutamakan martabat
manusia, nilsi-nisi kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bangsa.
10.Memberikan kepercayaan kepda wakil-wakil yang
dipercayakan untuk melaksanakan.

Sila kelima Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia

dapat dimaknai antara lain :


1.Menembangkan sikap adil terhadap sesama
2.Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajban
3.Menghormati hak orang lain
4.Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar
dapat berdiri sendiri
5......

5.Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang


bersifat pemerasan terhadap oarang lain
6.Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang
bersifat
peborosan dan gaya hidup mewah
7.Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang ber
tentangan dengan atau merugikan kepentingan umum
8.Suka bekerja keras
9.Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama
0.Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana ekeluargaan dan
kegotong royongan.

Sejarah Nama Indonesia


Kata Indonesia berasal dari kata latin, yaitu indus

yang berarti Hindia dan bahasa Yunani Nesos


yang berarti pulau jadi kata Indonesia berarti
Wilayah Indonesia kepulauan yang berada di
Hindia.

Hal ini menunjukan bahwa nama ini telah

terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara


berdaulat. Pada tahun 1850, George Earl,
seorang Etnolot berkebangsaan Inggris,
mengusulkan istilah Indonesia dan malayunesia
untuk penduduk Kepuauan Hindia atau
kepulauan Melayu.

Murid Earl,James Richardson logan,

menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim


dari kepulauan India, Adapun penulisan
akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak
menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah
kepulauan Melayu (Maleische Archipel),dan
bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun
1860 dalam novel Max havelar (1859), ditulis oleh
Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonial
Belanda.

Sejak tahun 1900, nama Indonesia lebih

menjadi umum pada lingkungan akademik di


luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia
menggunakannya untuk ekpresi politik, Adolf
Bastian dari universitas Berlin memasyarakat
kan nama ini, 1884-1894, pelajar Indonesia
pertama yang menggunakannya adalah (Ki.
Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan
kantor berita di Belanda yang bernama
Indonesisch pers Bureau pada tahun 1913,

Filsafat Indonesia dan Mazhab


pemikiran
Filsafat Indonesia adalah sebutan umum untuk

teradisi kefilsafatan yang dilakukan penduduk yang


mendiami wilayah yang disebut Indonesia. Filsafat
Indonesia di ungkap dalam berbagai bahasa yang
hidup dan masih dituturkan di Indonesia (sekitar
587 bahasa ) dan bahasa persatuan

Filsafat Indonesia, meliputi aneka mazhab

pemikiran yang menerima pengaruh Timur dan


Barat, disamping tema-tema filosofinya yang asli.
Istiah Filsafat Indonesia berasalah dari judul
sebuah buku yang ditulis oleh M. Nasroen,
seorang gurubesar luar biasa bidang filsafat
Universitas Indonesia, yang didalamnya
menelusuri unsur-unsur Filosofis dalam
kebudayaan Indonesia.

Para pengkaji filsafai Indonesia mendifinisikan Fisafat

Indonesia secara berbeda dan itu menyebabkan


perbedaan dalam lingkup kajian Filasafat Indonesia.
M.Nasroen menyatakan bahwa Filsafat Indonesia itu bukan
Barat dan bukan Timur, sebagaimana terlihat dalam
konsep dari praktik asli dan mufakat (Nasroen, 1967, 14,
24, 25, 33 dan 38).

Sunoto mendifinisikan Filsafat Indonesia

sebagai... kekayaan budaya bangsa kita


sendiri....yang terkandung dalam kebudayaan
kita sendiri (Sunoto, 1987:; (i), Parmono
nendifinikan sebagai... pemikiran-pemikiran
yang tersimpul dalam adat-istiadat serta
kebudayaan daerah ( Parmono, 1985:iii )
Sumardjo. Filsafat Indonesia adalah sebagai
pemikian primordial....atau pola fikir dasar yang
menstruktur seluruh bangunan karya budaya
(Jakon Sumardjo, 2003 :116).

Sumardjo. Filsafat Indonesia adalah sebagai

pemikian primordial....atau pola fikir dasar yang


menstruktur seluruh bangunan karya budaya (Jakon
Sumardjo, 2003 :116).

Kempat penulis tersebut memahami filsafat

sebagai bagian dari kebudayaan dan tidak


mebedakannya dengan kajian-kajian budaya dan
antropologi, secara kebetulan sejak semula bahasa
Indonesia tidak meiliki kata Filsafat sebagai
entitas dari teologi, seni dan sains, sebabaliknya
Indonesia memiliki kata generik

generik yaitu budaya atau kebudayaan, yang

meliputi seluruh manipestasi kehidupan dari suatu


masyarakat.Filafat , sains, teologi. Agama, seni dan
teknologi merupakan wujud suatu kehidupan
masyarakat, yang terckaup dalam makna budaya,
biasanya orang Indonesia memanggil fisuf dengan
sebutan budayawan (Alisyahbana, 1977 6-7

oleh karena itu menurut para penulis tersebut

lingkup filsapat Indnesia terbatas pada


pandangan asli dari kekayaan budaya Indonesia
saja . Hal ini dipahami oleh pengkaji lain, Fery
Hidayat, seorang lektur pada
UniversitasPembangunan (UPN) Veteran
jakarta sebagaikemiskinan Filsafat Jika filsafat
Indonesia hanya meliputu filsafat-filsafat etnik
asli, tradisi kefilsafatan itu sangatlah miskin.

ia memperluas cakupan filsafat Indonesia sehingga

meliputi filsafat filsafat yang telah diaaptasi dan


yang telah dipribumikan yang telah menerima
pengaruh dari filosofis asing.

Tujuh mazhab pemikiran


Terdapat tujuh mazhab pemikiran, yang

berkembang di Indonesia. Kata gori mazhab


pemikir didasarkan pada tiga hal:
Pertama, didasarkan atas segi keaslian yang
dikandung suatu mazhab filsafat tertentu
(sepertimazhab etnik)
Kedua pada segi pengaruh yang diterima oleh
suatu mazhab filsafat tertentu (seperti :mazhab
Tiongkok mazhab India Mazhab Islam
mazhab Kristiani dan mazhab Barat
Ketiga, didasarkan atas, Hitoris, Kronologis,
(seperti mazhab Pasca Soeharto)

Sketsa mazhab pemikiran filsafat di Indonesia dan


filsufnya yang utama:

1.Mazhab Etnik :
Mazhab ini mengambil filsafat etnik Indonesia

sebagai sumber inpirasinya, asumsi utamanya


adalah mitologi, legenda, cerita rakyat, cara
suatu kelompok etnis membangun rumahnya,
dan menyelenggarakan upacara-upacaranya,
sastra yang mereka hasilkan, epik-epik yang
mereka tulis, semuanya melandasi bangunan
filsafat etnik tersebut.

Filsafat ini tidak dapat berubah, ia senantiasa

sama dari awal akhir dunia dan ia senan tiasa


merupakan Yang Baik Filsafat ini mengajarkan
kepada setiap anggota kelompok etnis tersebut
tentang asal-usul tentang lahirnya kelompok etnis
tersebut kedunia (bahasa jawa sangkan).

dan tentang tujuan (telos) hidup yang

akan dicapai kelompok etnis itu


(bahasa Jawa paran), sehingga
anggota kelompoknya tidak akan
sesat dalam hidup.

Mazhab ini melestarikan filsafat-filsafat Indonesia

yang asli karena telah dianut erat oleh anggota


etnis sebelum mereka berhubungan dengan
tradisi-trdadisi filosofis asing yang datang
kemudian.

Kebanyakan tokoh mazhab ini berasumsi bahwa

orang Indonesia kontemporer berada pada posisi


buta terhadap nilai-nilai asli mereka Jakub
Sumarjo, berpendapat bahwa banyak orang
Indonesia sekarang yang....lupa melestarikan nilainilai asli mereka...dan.... lupa masa lalu, lupa asal
mula, mereka seperti orang hilang ingatan.....yang
mengabaikan sejarah nasional mereka sendiri....
(Sumardjo, 2003, 23, 25)

Akibatnya mereka (terasingkandari budaya-

budaya ibu mereka (Sumardjo, 2003 : 53),


Menurut Jakob Sumardjo, kegagalan kebijakan
pendidikan Indonesia, disebabkan kebutaan
terhadap budaya asli Indonesia ini (Sumardjo,
2003 ;58)

oleh karena itu misi penting dari mazhab filsafat

ini adalah menggali, mengingat, dan


menghidupkan kembali nilai-nilai etnis yang asli
karena nilai-nilai merupaka ibu (lokalitas adalah
ibu manusia), sedangkan manusia adalahbapak
keberadan (balita ialah bapak manusia ) Sumardjo,
2003:22)

2. Mazhab Tiongkok
Para Filusuf etnik masih menganut filsafat-filsafat

mereka yang asli hingga kedatangan migranmigran Tiongkok antara tahun 1122-222 SM yang
membawa dan memperkenalkan Taoisme dan
Kofusianisme kepada mereka (Larope, 1986:4),
Dua filsafat asing itu bersama filsafat lokal saling
bercampur dan berbaur. Begitu tercampurnya,
sehingga filsafat-filsafat itu tidak dapat dipisahpisahkan (SarDesai,1989: 9-13)

salah satu sisa baurnya filsafat-filsafat tersebut,


yang hingga kini masih diperaktekan oleh semua
orang Indonesia adalah ajaran hsiaodari Konghucu
(bahasa Indonesia,menghormati orangtua).Ajaran
itu menegaskan bahwa seseorang harus
menghormati orang tuannya melebihi apapun, ia
harus mengutamakan orang tuanya sebelum
mengutamakan orang lain.

3. Mazhab India
Pembauran atau difusi filsafat-filsafat terus

berlanjut bersamaan dengan kedatangan kaum


Brahmana Hindu dan penganut Buddisme dari
India antara tahun 322-700 M. Mreka
memperkenalkan kultur hindu dan kultur Buddis
kepada penduduk asli, sementara penduduk asli
meresponnya dengan menyintetis dua filsafat
India itu menjadi satu versi baru yang terkenal
dengan sebutan Tantrayana. Ini jelas tercermin
pada bangunan Candi Borobudur oleh dinasti
Sailendra pada tahun 800-850 M (SarDesai,
1989: 44-47).

Rabindranath Tagore seorang filsuf India yang

mengunjungi Borobudur pertama kalinya,


mengakui Candi itu sebagai candi yang tidak
India karena relik-relik yang dipahatkan padanya
meresprestasikan pekerja-pekerja lokal yang
berbusana gaya jawa asli.
Ia mengakui bahwa tarian-tarian asli jawa yang
terilhami dari epik-epik India tidak menyerupai
tarian-tarian India meskipun tarian-tarian dua
negeri tersebut dari sumber yang sama.

Hidu dan Buddisme dua filsafat yang saling

bertentangan di India. bersama-sama dengan filsafat


Jawa asli, dapat didamaikan di Indonesia oleh
kejeniusan Sambara Suryawarana, Mpu Prapanca,
dan Mpu Tantular.

4.Mazhab Islam

Sepuluh abad proses Indonesiasi ditantang oleh

kedatangan sufisme Persiaz dan sufisme mulai


menegakan dalam pembincangan kefilsafatan pada
awal tahun 1400 an hinga sterunya.
Perkembangan sufisme itu dipicu oleh berdirinya
kerajaan-kerajaan dan kesultana-kesultanan Islam
yang masif di Indonesia
( Nasr, 1991-262)

raja-raja dan sultan-sultan, seperti Sunan Giri,

Snan Gunung Jati, Sunan Kudus, Sultan


Tenggarong, pakubuana II, Pakubuana IV, Sultan
Ageng Tirtayasa, Sultan Alauddin Riayat Syah,
Engku Haji Muda Raja Abdullah Riau hingga Raja
Muhammad Yusuf adalah raja sufi-sufi mereka
mempelajari Sufisme dari guru-guru Sufi
terkemuka (Perpustakan nasional, 2001; 1239)Sufisme;

Golongan Sufisme di Indonesia Indonesia dapat dibagi


kedalam dua kelompok, yaitu :

Ghazalisme dan
Ibnu Arabisme,
Wahabisme-Arab

Sufisme Indonesia dapat dibagi kedalam dua


kelompok, yaitu :
Ghazalisme dan
Ibnu Arabisme,
Ghazalisme terinpirasi dari ajara-ajaran AlGhazali,
sedangkan Ibn-Arbisme terinpirasi dari doktrindoktrin Ibnu Arabi.

Sufi-sufi dari jalur Al-Ghazali adalah Nuruddi

Arraniri, Abdurauf as-singkeli, Abd Ash Shamad


Al-Palimbangi, dan Syekh Yusuf Makasar,
Jalur Ibnu arabi adalah Hamzah Al-Fansuri, AsSumatrani, Syekh Siti Jenar dan lain-lain (Nar,
1991:282-287).

Wahabisme-Arab juga pernah


diadopsi oleh raja pakubuono IV dan
Tuanku Imam Bonjol, yang misi
utamanya menghapus sufisme dan
menggantikannya dengan ajaranajaran Quranik (Hamka., 1971-62-64).

Saat Modernisme islamik, yg mempunyai program

penyentisan ajaran-ajaran islam dengan


filsafat pencerahan Barat, dimulai oleh
Muhammad Abduh dan jamalludin Al-Afgani di
Mesir tahun 1800 an,

umat muslimin di Indonesia juga mengadopsi

dan mengadaptasinya.Ini tampa jelas dalam


karya-karya yang dihasilkan oleh;
Syekh Ahmad Khotib,
Syekh Taher jalaluddin,
Haji Abdul karim Amarullah,
Kiyai Ahmad Dahlan,
Mohhamad Natsir,
Oemar Said Cokroaminota,
Haji Agus Salim,
Haji Misbach, danlain-lain ( Neor :37)

5. Mazhab Barat
Sejak pemerintahan Kolonial Belanda di Indonesia

menerapkan Politik Hatu Nurani (Politik Etis)


awal tahun 1900 an, lembaga-lembaga pendidikan
bergaya Belanda menjamur dimana-mana dan
terbuka untuk Masyarakat pribumi dan kelas-kelas
piodal, yang hendak bekerja di lembaga-lembaga
kolonial.

Sekolah-sekolah berbasa Belanda mengajarkan

filsafat Barat sebagai mata pelajarannya, misalnya,


filsafat pencerahan, filsafat yang diajarkan sangat
terlambat di Indonesia, setelah lima abad
kemnculannya di Eropa (Larope, 1986-236-238),

banyak alumni sekolah tersebut yang

melanjutkan studi mereka di Universitasunvrsitas di Eropa, mrereka pun muncul sebagai


elit baru di Indonesia yang merupakan generasi
intelegensia bergaya Eropa, yang menganut
filsafat Barat untuk menggantikan filsafat etnik
mereka yang asli.
Filsafat Barat banyak mengilhami banyak
lembaga sosio-politis di Indonesia modern,
Misalnya, Pemerinthan republik Indonesia,
konstitusinya serta distribusi kekuasaannya
(distribution of power).

partai politik dan perencanaan ekonom nasional

jangka panjang, dilakukan atas model Barat,


Bahkan ideologi Pancasila (yang telah
diciptakan oleh Soekarno atau kemudian disalah
gunakan oleh Soeharto), terinpirasi dari idea
Barat, yaitu: tentang humanisme, demokrasi
sosial, dan sosialisme Nasional Nazi Jerman,
seperti yang tampak dalam pidato Badan
Pemeriksa Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) tahun1945 (Risalah sidang,
1995; 10-79),

Fakta ini menggiring pada kesimpulan bahwa

Indonesia Modern dibangun di atas cetak biru


Barat. Sangat menarik untuk diamati bahwa
meskipun elite itu menganut Filsafat Barat
sepenuh hati, mereka masih perlu
mengadaptasikan filsafat itu pada kegunaan dan
situasi Indonesia yang konteporer dan konkret.

Misalnya, Soekarno, yang

mengadopsi Barat dengan situas


rakyat Indonesia yang masih berjiwa
feodalistik, ia menciptakan
demokrasi terimpin ( Soekarno,
1963; 376)

D.N. Aidit dan Tan Malaka mengadaptasikan

Marxisme Leninisme dengan situasi


Indonesia (Aidit, 1964, i-iv; Tan Malaka
2000: 45-56) dan Sutan Syahrir yang
mengadaptasikan demokrasi-sosial dengan
konteks Indonesia (Rae, 193:46)

6.Mazhab Kristiani
Bersama-sama dengan Kapitalis Barat akan
koloni-kloni di Timur, ajaran kristani
mendatangi pedagang-pedang Indonesia pada
abad pertengahan ke lima belas (lubis, 1990;78)
pertama yang datang adalah pedang-pedagang
Portugis, lalu kapitalis-kapitalis Belanda yang
bertutur-turut mengajarkan agama Katolik dan
ajaran Calvin, Fransiskus xafarius,pewarta
katolik pertama dari Spanyol yang menumpang
kapal Portugis antara tahun 1546-1547..

7. Mazhab Pasca Soehato


Mazhab ini terutama mengedepankan untuk

mengeritik kebijakan sosiopolitik Soeharto, selama


keprsidenanya dari tahun 1966 hingga (akhirnya
tumbang ) pada tahun 1988.
Perhatian utama meraka adalah filsafat politik
yang utamanya mencari alternatif-alternatif bagi
rezim yang korup.

mazhab inilah yang berani menentang Soeharto,

setelah berani membisukan filsuf dengan cara


kekerasan, sebelum kemunculan mazhab ini, telah
ada beberapa orang yang mencoba melawan
Soeharto sekitar era tahun 1970 an, tetapi nereka
dipukul keras dalam insiden-insiden yang disebut
sejarah sebagai perintiwa ITB Bandung 1973 dan
perintiwa malari 1974,

sejak peraktek kekerasan itu, fisafat hanya dapat

dipraktekan dalam utopia; praksis dan inteleksi


dipisahkan dari filsafat. Praksis dilarang dan hanya
penalaran yang mungkin bisa bertahan, Era
Soeharto dalam kacamata filsafat, dapat disebut
sebagai era candu filsafat yaitu segala jenis dan
segala mazhab filsafat dapat hidup, tetapi tidak
dapat dipraktekan dalam kenyataan.

Filsafat hanya menjadi latihan akademis dan

ditundukan. Pancasila menjadi satu-satunya


ideologi dan filsafat pada era itu (tentunya
pancasiila yang ditafsirkan menurut kepentingan
Soeharto, bukan Pancasila BPUPKI (Hidayat,
2004- 49-55)

Dlam Lingkaran setan rezim Soeharto, munculah

pemberani-pemberani yang memutuskan rantairantai lingkaran itu, dan mereka disebut Filsuf
Panca Soeharto seperti Sri Bintang Pamugkas,
Budman Sudjatmoko, Muchtar pakahan dan lainlain.

Pancasila Dalam Konteks sejarah Perjuagan


Bangsa Indonesia
Sejarah Kelahiran Pancasila dan Piagam

Jakarta
Sebelum Indonesia merdeka 17 Agutus 1945,
bentuk pemerintahan adalah kerajaan, Pada awal
abad ke 16 bangsa Eropa seperti Belanda mulai
masuk ke Indonesia dan terjadilah perubahan
politik kerajaan.

Kontak dengan bangsa Eropa telah membawa

perubahan perubahan dalam pandangan


masyarakat, yaitu masuknya paham-paham baru,
seperti liberalisme, demokrasi, nasionalisme,
hingga menumbuhkan jiwa nasionalisme dan
bersatu untuk merdeka.

Sebagai tindak lanjut dari janji Kaisar Hirohito

yang akan memberikan kemerdekaan kepada


bangsa Indonesia, dibentuklan suatu badan yang
bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan
nama BPUPKI.

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekan

Indonesia atau (Jepan Dokuritsu Junbi Casakai


atau dilapalkan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai),
adalah sebuah badan yang dibentuk oleh
pemerintahan balatentara Jepang pada tanggal 29
April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun
Kaisar Hirohito.

Badan ini dibentuk supaya mendapat dukungan

bangsa Indonesia dengan menjanjikn bahwa


Jepang akan membantu proses kemerdekaan
Indonesia.

BPUPKI beranggotakan 63 orang yang diketuai

oleh Rajiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua


Hibangase Yosio (orang Jepang) dan Raden Panji
Soerono.

Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan

Tata Usaha (semacam Sekretarat) yang


beranggotakan 60 orang.
Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh R.P. Soerono
dengan wakil Abdoel Gafar Pringgodigdo dan
Masuda (Orang Jepang).

Pada sidang pertama BPUPKI (29-Mei 1Juni


1945 ) dengan pembicara
1. Mr. Muh.Yamin,
2. Mr.Soepomo,
3. Drs. Moh.
4. Hatta dan Ir.
5. Soekarno
dirancang usulan dasar negara.

Menurut Ir.Soekarno dalam pidatonya, dasar bagi

Indonesia merdeka adalah dasarnya suatu negara


yang akan didirikan yang disebutnya
fhilosophische gronsang, yaitu pundamen,
filsafat, jiwa dan fikiran yang sedalam dalamnya
yaitu yang diatasnya akan didirikan gedung
Indonesia yang merdeka.

Selanjutnya Ir. Soekarno mengusulkan bahwa

dasar bagi Indonesi merdeka itu Pancasila,yaitu


kebangsaan,
kemanusiaan,
musyawah mupakat perwakilan,
kesejahteraan sosial,
ketuhanan yang berkebudayaan.

Pada tanggal 7 Agustus Jepang membubarkan BPUPKI

( Usia 29 April 1945- 7 Agustus 1945)dan membentuk


Paniti Persiapan Kemerdekan Indoneia atau (Jepang :
Dokuritsu Junbi Inkai), dengan anggota berjumlah 21
orang, pencerminan perwakilan etnis, terdiri atas
12 oarang Jawa,
3 orang dari sumatera,
2 orang dari Sulawesi,
1 orang dari Kalimntan,
1 orang dari Nusatenggara,
1 orang dari maluku dan
1 orang dari Tionghoa.

Rapat pertama diadakan digedung Chuo Sangi In,

di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dkenal


dengan sebutan Gedung Pancasila, Pada zaman
Belanda gedung tersebut merupakan gedung
Volkssraad. Lembaga DPR pada zaman kolonial
Belanda.

Rapat dibuka pda tanggal 28 Mei 1945 dan

pembahasan dimulai keesokan harinya pada


tanggal 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara.
Pada rapat pertama ini 3 orang anggota
mengajukan pendapatnya tentang dasar negara.

1.
2.
3.
4.
5.

Pada tanggal 29 Mei 1945. Mr. Muhammad


Yamin dalam pidato singkatnya mengemukakan
5 asas yaitu
Peri Kebangsaan
Peri kemanusiaa
Peri ketuhanan
Peri kerakyatan
Peri kesejahteraan rakyat

Pada tanggal 31 Mei 1945

1.
2.
3.
4.
5.

Prof.Dr.Mr. Soepomo mengusulkan lima asas


yaitu:
Persatuan
Keseimbangan lahir dan bati
Kekeluargaan
keadilan rakyat
musyawarah

Pada tanggal 1 Juni 1945

1.
2.
3.
4.
5.

Soekarno mengusulkan lima asas pula yang


disebut Pancasila yaitu :
Nasionalisme dan kebangsaan Indonesia
internasionalisme dan kebangsaan Indonesia
mufakat atau demokrat
kesejahteraan sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa

Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang

menurutnya bilamana diperlukan dapat diperas


menjadi Trisila atau Tiga Sila yaitu :
Sosialisme
Sosiodemokrat
ketuhanan yang berkebudayaan

Trisila tersebut apabila diperas kembali disebut

Ekasila, yaitu merupkan sila gotong royong. Ini


merupakan upaya Soekarno dalam menjelaskan
bahwa konsep tersebut ada dalam satu-kesatuan,
selanjutnya, lima asas ersebut dikenal dengan
istilah Pancasila,

Masa antara Rapat Pertama dan Kedua


Dalam masa reses (masa istirahat ) antar Sidang I

BPUPKI dengan Sidang II BPUPKI, masih belum


ditemukam kesepakatan untuk perumusan dasar
negara, sehingga dibentuklah panitia kecil untuk
menggodok berbagai masukan, Panitia kecil
beranggokan 9 orang dan dikenal pula sebagai
panitia 9 dengan susunan sebagai berikut :

susunan panitia 9 dengan sebagai berikut


Ir. Soekarno (Ketua)
2. Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
4. Mr Muhammad Yamin (anggota)
5. KH. Wahid Hasyim (anggota)
6. Abdul Kahar Muzakar (anggota)
7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
8. H. Agus Salim (anggota)
9. Mr.A.A. Maramis (anggota)
1.

Panitia 9 berhasil merumuskan Piagam Jakarta

yang merupakan hasil kompromi tentang dasar


negara Indonesia. Piagam Jakarta disetujui pada
tanggal 22 Juni 1945 antara pihak islam dan
kaum kebangsaan (nasionalis)

Dalam Piagam Jakarta terdapat lima butir yang

kelak menjadi Pancasila yaitu sebagai dasar


Negara Republik Indonesia yaitu:

Piagam Jakarta
1.
2.
3.
4.

5.

Ketuhanan dengan kewajiaban menjalankan


syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya
Kemanusian yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada saat penyusunan Undng-Undang Dasar

sidang kedua BPUPKI, Piagam Jakarta dijadikn


Muqaddimah (preambul). Selanjunya pada
pengesahan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945
oleh PPKI, istilah muqaddimah diubah menjadi
Pembukaan UUD setelah butir pertama diganti
menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

Perubahan butir pertama dilakukan oleh Drs. Muh.

Hatta atas usul A.A. Maramis setelah konsultasi dengan


Teuku Muhammad Hasan, Kasman Singodimedjo dan Ki
Agus Hadikusumo.

Naskah Piagam Jakarta ditulis dengan

menggunakan ejaan Republik dan ditanda tangani


oleh Ir. Soekarno, Moh. Hatta, A.A. Maramis,
Abikoesnotjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir,
H.A. Salim, Ahmad Soebarjo, Wahid Hasyim dan
Muhammad Yamin.

Naskah Piagam Jakarta ditanda tangani oleh

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Ir. Soekarno,
Moh. Hatta,
A.A. Maramis,
Abikoesnotjokrosoejoso,
Abdul Kahar Muzakir,
H.A. Salim,
Ahmad Soebarjo,
Wahid Hasyim dan
Muhammad Yamin.

Tokoh-Totoh Perumus Pancasila

Ir. Soekarno
A.A. Maramis
Mr. Kasan Singodimedjo
Ki Bagoes hadikoesoemo
Agus Salim
Abikoesno Tjokrosoejoso
Kiai Haji. Abdul Wahid Hasyim
Prof.K.H. Abdoel Kahar Moezakir
Dr. Moch. Hatta

Ir. Soekarno
Ir. Soekarno dengan nama lahir Koesno
Sosrodihardjo lahir di surabaya 6 Juni 1901
meningal dunia di Jakarta 21 Juni 1970, pada
umur 69 tahun,
adalah presiden Indonesia pertama yang menjabat
pada priode 1945-1966 . peranannya dalam
kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan
Belanda sangat besar.

Ir. Soekarno adalah presiden Indonesia pertama


yang menjabat pada priode 1945-1966 .
peranannya dalam kemerdekaan bangsa Indonesia
dari penjajahan Belanda sangat besar.

Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang

pertama kali mencetuskan kosep mengenai dasar


negara Indoneia itu dan menamainya Pancasila. Ia
adalah proklamator kemerdekan Indonesia
(bersma Mohammad Hatta) pada tanggal 17
Agustus 1945.

Pada tahun1966 Ir.Soekarno


Pada tahun 1966 Ir.Soekarno menandatangani

Surat Perintah Sebelas maret (Supersmar). Yang


kontra versial yang isinya berdasakan isi yang
dikeluarkan oleh Markas Besar Angkatan Darat.

menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk

mengamankan dan menjaga keamanan negara dan


institusi kepresidenan.

Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal

Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis


Indonesia (PKI), dan mengganti anggotaangotanya yang duduk di Parlemen,

setelah pertanggung jawabannya di tolak di Majlis

Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada


sidang umum ke IV tahun 1967, Soekarno
diberhentikan dari jabatannya sebagai Presiden pada
sidang istimewa MPRS pada tahun yang sama dan
menangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden
Republk Indoneonesia.

Masa Pergerakan nasional


Pada tahun 1926 Soekarno mendirikan Algemene

Studie Club di Bandung, yang merupakan inpirasi


dari Indonesische Studie club oleh Dr. Soetomo.
Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional
Indonesia yang didirikan pada tahun 1927,

Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkan ditangkap

Belanda tahun 1929, dan di Penjara di Penjara


Banceuy. Pada tahun 1930 Soekarno dipidahkan ke
Sukamiskin dan memunculkan pledoinya yang
penomenal indonesia menggugat (pledoi) hingga
dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931.

Tahun 1932 Soekarno bergabung dengan Partai

Indonesia (Partindo), yang merupkan pecahan dari


PNI, Soekarno mulai ditangkap kembali Agustus
1933 dan diasingka ke Flores.
Tahun 1938 hingga 1842 Soekarno diasingkan ke
Bengkulu, dan Soekarno bebas pada masa
penjajahan Jepan 1942

Masa Penjajahan Jepang


Awal masa penjajahan Jepang (1942-1945)

pemerintan jepang tidak memperhatkan tokohtokoh pergerakan Indonesia.


untuk mengamankan keberadaannya di
Indonesia tahun 1943 Soekarno, Moh.Hatta dan Ki
Bagus Hadikusumo di undang Perdana Menteri
Jepang dan diterima langsung oleh kaisar Jepang
Hirohito dan mendapat tanda penghargan berupa
Binang kekaisaran (Ratna suci ) kepada tiga tokoh
tersebu.

penganugrahan bintang tersebut diartikan oleh

pendudukan Jepang sudah dianggap sebagai


keluarga Jepang. tahun 1945 Soekarno diundang
oleh Marsekal Tarauchi pmpinan anggkatan darat
Jepang untuk wilayah asia tenggara di Vietnam,
yang menyatakan bahwa proklamamsi
kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai