PANCASILA
Ketuhanan
Yang Maha
Esa
Maka
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha
Ketuhanan Yang Esa
Maha Esa
sangatlah dalam 6.Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjlankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada
orang lain.kepercayaannya masing-masing.Tidak memaksakan suatu
agama dan kepercayaan terhada]orang lain
Kerakyatan yang
dipimpin oleh
hikmah
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan
perwakilan
6.Tidak menggunakan hak milik untuk halhal yang bersifat peborosan dan gaya
hidup mewah
7.Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang
ber tentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum
8.Suka bekerja keras
Keadilan
Sosial bagi
seluruh rakyat
Indonesia
Sejarah
Nama
Indonesia
Hal ini menunjukan bahwa nama ini telah terbentuk jauh sebelum Indonesia
menjadi negara berdaulat
George Earl,
1850
Murid
Earl,James
Richardson
logan
George Earl,
1850
Murid Earl,James
Richardson logan,
Sejak tahun
1900,
Filsafat
Indonesia
Istiah Filsafat Indonesia berasalah dari judul sebuah buku yang ditulis
oleh M. Nasroen, seorang gurubesar luar biasa bidang filsafat
Universitas Indonesia, yang didalamnya menelusuri unsur-unsur
Filosofis dalam kebudayaan Indonesia.
Filsafat
Indonesia
M.Nasr
oen
Filsafat
Indonesia
Sunoto
Parmono
Sumardjo
Kempat
penulis
sebagaikemiskin
an Filsafat Jika
filsafat Indonesia
hanya meliputu
filsafat-filsafat
etnik asli, tradisi
kefilsafatan itu
sangatlah miskin.
tujuh mazhab
pemikiran,
yang
berkembang
di Indonesia.
1.Mazhab Etnik :
Mazhab ini mengambil filsafat etnik Indonesia sebagai
sumber inpirasinya, asumsi utamanya adalah mitologi,
legenda, cerita rakyat, cara suatu kelompok etnis
membangun rumahnya, dan menyelenggarakan upacaraupacaranya, sastra yang mereka hasilkan, epik-epik yang
mereka tulis, semuanya melandasi bangunan filsafat etnik
tersebut
2. Mazhab Tiongkok
Para Filusuf etnik masih menganut filsafat-filsafat mereka
yang asli hingga kedatangan migran-migran Tiongkok antara
tahun 1122-222 SM yang membawa dan memperkenalkan
Taoisme dan Kofusianisme kepada mereka (Larope, 1986:4),
Dua filsafat asing itu bersama filsafat lokal saling bercampur
dan berbaur. Begitu tercampurnya, sehingga filsafat-filsafat
itu tidak dapat dipisah-pisahkan (SarDesai,1989: 9-13)
3. Mazhab India
Pembauran atau difusi filsafat-filsafat terus berlanjut bersamaan
dengan kedatangan kaum Brahmana Hindu dan penganut
Buddisme dari India antara tahun 322-700 M.
tujuh mazhab
pemikiran,
yang
berkembang
di Indonesia.
4.Mazhab Islam
Sepuluh abad proses Indonesiasi ditantang oleh kedatangan
sufisme Persiaz dan sufisme mulai menegakan dalam
pembincangan kefilsafatan pada awal tahun 1400 an hinga
sterunya. Perkembangan sufisme itu dipicu oleh berdirinya
kerajaan-kerajaan dan kesultana-kesultanan Islam yang
masif di Indonesia
( Nasr, 1991-262)
5.Sejak pemerintahan Kolonial Belanda di Indonesia
menerapkan Politik Hatu Nurani (Politik Etis) awal
tahun 1900 an, lembaga-lembaga pendidikan bergaya
Belanda menjamur dimana-mana dan terbuka untuk
Masyarakat pribumi dan kelas-kelas piodal, yang hendak
bekerja di lembaga-lembaga kolonial.
tujuh mazhab
pemikiran,
yang
berkembang
di Indonesia.
mengajarkan
kepada setiap anggota kelompok etnis
tersebut tentang asal-usul tentang lahirnya kelompok etnis
tersebut kedunia (bahasa jawa sangkan), dan tentang
tujuan (telos) hidup yang akan dicapai kelompok etnis itu
(bahasa Jawa paran), sehingga anggota kelompoknya tidak
akan sesat dalam hidup
Filsafat
misi penting dari mazhab filsafat ini adalah menggali, mengingat, dan
menghidupkan kembali nilai-nilai etnis yang asli karena nilai-nilai
merupaka ibu (lokalitas adalah ibu manusia), sedangkan manusia
adalahbapak keberadan (balita ialah bapak manusia ) Sumardjo,
2003:22)
Filsafat
Pendidikan
Pendidikan
Sebelum
Indonesia
merdeka 17
Agutus 1945,
BPUPKI.
29-April 1945
Di luar anggota
BPUPKI, dibentuk
sebuah Badan Tata
Usaha (semacam
Sekretarat) yang
beranggotakan 60
orang
BPUPKI.
beranggotakan
63 orang yang
diketuai oleh
Rajiman
Wedyodiningrat
dengan wakil ketua
Hibangase Yosio
(orang Jepang) dan
Raden Panji
Soerono.
BPUPKI.
29-April 1945
dengan pembicara
1.
Mr. Muh.Yamin,
2.
Mr.Soepomo,
3.
Drs. Moh. Hatta dan
4.
Ir. Soekarno
dirancang usulan dasar negara
Menurut
Ir.Soekarno
1 Juni 1945
Ir. Soekarno
29 Mei 1945.
Mr. Muhammad
Yamin
31 Mei 1945
Prof.Dr.Mr. Soepomo
1. Nasionalisme dan
kebangsaan,
2. Ibternasionalisme dan
peri kemanusiaan,
3. mupakat atau
demokrasi,
4. kesejahteraan sosial,
5. ketuhanan yang maha
Esa
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
Peri Kebangsaan
Peri kemanusiaa
Peri ketuhanan
Peri kerakytan
Peri kesejahteraan
rakyat
3.
4.
5.
Persatuan
Keseimbangan lahir
dan bati
Kekeluargaan
keadilan rakyat
musyawarah
Ekasila
1. Nasionalisme dan
kebangsaan Indonesia
2. internasionalisme dan
peri kebangsaan
3. mufakat atau demokrat
4. kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha
Esa
1.Sosialisme
2. Sosiodemokrat
3.ketuhanan yang
berkebudayaan
1.
2.
Dalam masa
reses (masa
istirahat ) antar
Sidang I
BPUPKI dengan
Sidang II
masih belum
ditemukam
kesepakatan untuk
perumusan dasar
negara, sehingga
dibentuklah panitia
kecil untuk
menggodok berbagai
masukan, Panitia kecil
beranggokan 9 orang
dan dikenal pula
sebagai panitia 9
dengan susunan
sebagai berikut :
Pancasila
sebagai
Falsafah
Negara RI
PIAGAM JAKARTA
Panitia 9
Pada saat
penyusunan
UndngUndang Dasar
sidang kedua
BPUPKI
Piagam Jakarta
dijadikn
Muqaddimah
(preambul).
Selanjunya pada
pengesahan
UUD 1945
tanggal 18
Agustus 1945
oleh PPKI,
istilah
muqaddimah
diubah menjadi
Pembukaan
UUD setelah
butir pertama
diganti menjadi
Ketuhanan
Yang Maha Esa.
Perubahan
butir pertama
dilakukan oleh
Drs. Muh.
Hatta atas usul
A.A. Maramis
setelah
konsultasi
dengan Teuku
Muhammad
Hasan, Kasman
Singodimedjo
dan Ki Agus
Hadikusumo.
Naskah
Piagam
Jakarta
ditulis
dengan
menggunakan
ejaan
Republik
dan
ditanda
tangani oleh Ir.
Soekarno, Moh.
Hatta,
A.A.
Maramis,
Abikoesnotjokros
oejoso,
Abdul
Kahar
Muzakir,
H.A.Salim,
Ahmad Soebarjo,
Wahid
Hasyim
dan Muhammad
Yamin.
7 Agustus 1945
12 oarang Jawa,
3 orang dari sumatera,
2 orang dari Sulawesi,
1 orang dari Kalimntan,
1 orang dari Nusatenggara,
1 orang dari maluku dan
1 orang dari Tionghoa.
Rapat pertama
Perumus Pancasila
Tokoh-Totoh Perumus
Pancasila
1.Ir. Soekarno
2.A.A. Maramis
3.Mr. Kasan Singodimedjo
4.Ki Bagoes Hadikoesoemo
5.Agus Salim
6.Abikoesno Tjokrosoejoso
7.Kiai Haji. Abdul Wahid Hasyim
8.Prof.K.H. Abdoel Kahar Moezakir
9.Dr. Moch. Hatta
Ir. Soekarno
Penjajahan Jepang
Masa Penjajahan Awal masa penjajahan Jepang (1942-1945)
Jepang
pemerintan jepang tidak memperhatkan tokohtokoh pergerakan Indonesia.
untuk mengamankan keberadaannya di Indonesia tahun
1943 Soekarno, Moh.Hatta dan Ki Bagus Hadikusumo di
undang Perdana Menteri Jepang dan diterima langsung
oleh kaisar Jepang Hirohito dan mendapat tanda
penghargan berupa Binang kekaisaran (Ratna suci ) kepada
tiga tokoh tersebu.
penganugrahan bintang tersebut diartikan oleh
pendudukan Jepang sudah dianggap sebagai keluarga
Jepang. tahun 1945 Soekarno diundang oleh Marsekal
Tarauchi pmpinan anggkatan darat Jepang untuk wilayah
asia tenggara di Vietnam, yang menyatakan bahwa
proklamamsi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat
Indonesia.