Anda di halaman 1dari 10

MATERI KE 2

ALIRAN PEMIKIRAN
DALAM ILMU EKONOMI MAKRO

1. Pembahasan Ilmu Ek Makro:


A. Masalah Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan terus menerus.
Gejala inflasi ditandai dengan adanya inefisiensi perekonomian secara
keseluruhan. Kenaikan harga yang terjadi satu kali, atau tidak terus
menerus, atau hanya temporer dan tidak berdampak luas, maka tidak
dikategorikan sebagai inflasi.
Penyebab inflasi:
- Demand pull inflation / demand shock inflation
- Cost push inflation/supply shock inflation
- Mixed inflation
- Expected inflation

Di Indonesia penyebab inflasi antara lain:


- Turunnya nilai mata uang terhadap dollar (USA)
- Naiknya harga BBM
- Aksi spekulasi di sektor industri keuangan dan investasi
- Dampak pengaruh kebijakan moneter Negara maju seperti USA

B. Masalah Pertumbuhan Ekonomi


Ekonomi yang tumbuh adalah ekonomi yang titik keseimbangan antara
permintaan aggregate (jumlah permintaan total terhadap barang/jasa
dalam suatu perekonomian selama periode tertentu) dan penawaran
aggregate (jumlah produksi total barang/jasa dalam suatu perekonomian
selama periode tertentu) makin baik dibandingkan dengan periode
sebelumnya.
Peranan pemerintah sangat diperlukan, namun jika terjadi kemandegan
produksi atau permintaan yang disebabkan oleh terlalu besarnya campur
tangan pemerintah , maka peranan pemerintah harus dikurangi.

C. Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah angkatan kerja (orang yang mencari kerja) tetapi
tidak mendapatkan pekerjaan (seperti yang diinginkan).

D. Interaksi dengan Perekonomian Dunia


Kerjasama internasional harus terus dilakukan. Secara ekonomis,
keuntungan/kerugian sebagai dampak kerjasama internasional dapat
terdeteksi melalui analisis neraca pembayaran atau nilai tukar mata uang.

E. Siklus Ekonomi
Dalam kenyataan, nilai aggregate tidak tumbuh mengikuti pola garis
lurus, malainkan naik-turun secara teratur.
Gerak naik turun output aggregate ini disebut siklus ekonomi. Ada yang
berjangka pendek (3 – 11 tahun); jangka panjang (30 – 7- tahun); bahkan
sangat panjang (lebih dari 200 tahun).
Siklus Ekonomi mendapat perhatian yang penting dalam Ek Makro
karena dampak-dampak yang ditimbulkannya misalnya resesi ekonomi
yang berkepanjangan.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi:

- Menurut aliran ek Klasik:


Pokok pikirannya menyatakan bahwa dalam persoalan ekonomi, bila
dibiarkan mengembangkan kepentingan pribadinya maka setiap individu
akan dibimbing oleh suatu “kekuatan yang tak terlihat / invisible hand “
yaitu pasar persaingan sempurna.
Jika semua orang dibiarkan bebas, itu akan memaksimalkan
kesejahteraannya secara agregate. Jadi pemerintah tidak perlu campur
tangan.
Aliran Klasik menekankan pada pertumbuhan jangka panjang dan
meninggalkan kebijakan pada keadaan siklis bisnis.
- Menurut aliran ekonomi Neo Klasik
Bila terjadi akumulasi modal (capital deepening) dalam jangka panjang
maka semuanya dalam keadaan constant (upah riil, return on capital, dan
tingkat bunga).
- Menurut aliran Keynes
Peran campur tangan pemerintah sangat diperlukan dalam perekonomian
suatu Negara.

3. Teori Pengangguran:
- Menurut Aliran Klasik:
a. Dalam jangka panjang hanya ada pengangguran suka rela dan hanya
bersifat sementara;
b. Fullemployment terjadi karena adanya fleksibilitas di pasar tenaga
kerja.
- Menurut Aliran Keynes:
Unfullemployment terjadi karena system pasar bebas tidak akan dapat
membuat penyesuaian-penyesuaian yang akan menciptakan tingkat
kesempatan kerja penuh.

4. Pasar
- Menurut Aliran Klasik
Keseimbangan perekonomian berpondasi pada keseimbangan individu
(konsumen, produsen).
Para individu mencapai keseimbangnannya bila seluruh sumber dayanya
habis digunakan dalam rangka mencapai target maksimal.
Pasar merupakan alat alokasi sumber daya yang efisien, selama struktur
pasar adalah persaingan sempurna, informasi sempurna dan simetris,
tidak ada barang public yang memunculkan eksternalitas, input dan
output yang diperdagangkan masing-masing bersifat homogeny.

- Menurut aliran Keynes


Pasar dalam kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan kaum Klasik.
Dimana struktur pasar cenderung monopolistic, informasi tidak sempurna
dan asimetris. Output dan input yang dipertukarkan juga heterogen.
Kondisi ini menyebabkan harga cenderung kaku (rigid) dalam arti sulit
berubah dalam tempo seketika. Kekakuan harga menyebabkan pasar
tidak mampu membentuk keseimbangan. Akibatnya gangguan
perekonomian cenderung memunculkan resesi.
5. Uang
- Menurut Aliran Klasik
Peranan uang tidak lebih sebagai alat transaksi (medium of exchange)
karena itu uang tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel-variabel riil
(output dan kesempatan kerja). Uang hanya mempengaruhi variabel-
variabel moneter, misalnya harga barang.
Dengan kata lain, ada dikotomi (pemisahan) antara sector riil dengan
sector moneter. Dikotomi inilah yang disebut dikotomi Klasik (Classical
Dichotomy).
Implikasi pandangan Klasik tentang uang adalah tidak diperlukannya
peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian, sebab fleksibilitas
harga akan mendorong terjadinya alokasi sumber daya yang efisien.
Dalam perkembangannya ada dua pandangan ekstrem tentang
perlu/tidaknya peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian, yaitu:
- Pandangan pertama adalah sangat menolak peran pemerintah; pandangan
ini diwakili oleh aliran Klasik yang terbaru yaitu aliran Siklus ekonomi
riil.
- Pandangan yang lainnya adalah pandangan yang masih dapat menerima
peranan pemerintah, misalnya aliran moneter.

- Menurut aliran Keynes

Keynes mewariskan pandangan revolusioner tentang uang. Menurutnya


uang bukan hanya untuk alat transaksi, tetapi juga berfungsi sebagai
penyimpan nilai. Fungsi penyimpan nilai inilah yang memungkinkan
uang digunakan sebagai alat memperoleh keuntungan melakukan
tindakan spekulasi. Karena itu uang tidak bersifat netral, dalam arti uang
dapat mempengaruhi varabel-variabel riil. Implikasi pandangan ini
adalah diperlukannya peranan pemerintah dalam pengelolaan
perekonomian, baik melalui kebijakan fiscal maupun moneter.

Memahami Model Ekonomi Makro

a. Model Klasik vs Keynesian


Beberapa kritik Keyenesian terhadap Klasik:
1. Kekurang-yakinnya terhadap keampuhan mekanisme pasar jika tidak ada
campur-tangan pemerintah
2. Uang tidak hanya sekedar alat transaksi, melainkan juga sebagai alat
penyimpan nilai atau penyimpan kekayaan. Fungsi inilah yang
memungkinkan uang dapat digunakan sebagai alat untuk mencari
keuntungan (spekulasi).

b. Model Tiga Pasar


Model-model ekonomi makro, baik Klasik maupun Keynesian dibangun
berdasarkan asumsi bahwa perekonomian terdiri atas tiga pasar, yaitu:
Pasar tenaga kerja; pasar barang/jasa; dan pasar uang (pasar financial).
Keseimbangan makro tercapai ketika pasar, baik secara individu maupun
bersamaan telah mencapai keseimbangan.

c. Model Keseimbangan dan Ketidak-seimbangan


Equilibrium Model adalah model yang analisisnya berlandaskan asumsi
perekonomian akan senantiasa mencapai keseimbangan.
Model Ketidak-seimbangan adalah model yang analisisnya berlandaskan
asumsi perekonomian tidak selalu berada dalam keseimbangan.
d. Model Statis, Statis Komparatif, Dinamis.
- Model statis adalah model ekonomi makro yang mengabaikan dimensi
waktu. Analisis ekonomi dilakukan pada waktu keadaan tertentu.
- Model Statis Komparatif, adalah model ekonomi makro yang
membandingkan kondisi keseimbangan dari satu kondisi ke kondisi lain.
- Model Dinamis adalah model ekonomi makro yang analisisnya
mempertimbangkan perubahan dari waktu ke waktu.

e. Model Ek Tertutup dan Terbuka


- Model Ekonomi Tertutup adalah model ekonomi yang mengasumsikan
bahwa perekonomian tidak melakukan transaksi dengan perekonomian lain.
- Model Ekonomi Terbuka adalah model ekonomi yang mengasumsikan
bahwa perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain.

Studi Ekonomi Makro

Dalam studi ekonomi makro harus memperhatikan model-model yang canggih


(misalnya: model dinamis, terbuka, dan menggunakan ekonometrika). Selanjutnya
yang perlu diperhatikan adalah model apa yang dapat dikembangkan agar dapat
membantu kita memahami dunia nyata. Sebab, model ekonomi disusun untuk
memahami dunia nyata, bukan untuk menggantikannya.

Contoh kasus yang perlu direnungkan:

1. Mengapa inflasi dapat menyebabkan kegagalan dalam suatu Negara?


2. Mengapa inflasi di Negara-negara maju malah menguntungkan?
TOKOH ALIRAN-ALIRAN/PEMIKIRAN EKONOMI

Penganut/Tokoh-tokoh Aliran Klasik:


Adam Smith; Thomas Robert Malthus; David Ricardo; Jean
Baptise Say; John Struart Mill
Penganut Aliran Neo Klasik:
William Stanley Jevons; Carl Menger; Leon Walras; Alfred
Marshall
Penganut Aliran Historis:
Frederich List; Karl Butcher; Bruno Hilderbrand; Warner Sombart
Penganut Aliran Sosialisme:
Sebelum Marx dan aliran Marx
Aliran Keynes:
John Maynard Keynes
Penganut Aliran Neo Keynesian:
Harvey Hansen; Simont Kuznet; John R. Hick; Paul Samuelson
Pemikiran Klasik:
1. Mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah
2. Teori nilai
3. Teori akumulasi capital
4. Teori pembagian kerja
Teori Nilai:

Menurut Adam Smith barang memiliki dua nilai yaitu:


1. Nilai riil atau nilai alamiah
2. Nilai pasar atau nilai yang tidak alami.

Menurut Jean Baptise Say:


Setiap penawaran menciptakan permintaannya sendiri (supply creates its
own demand)

Menurut aliran Neo klasik:


Harga ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu penawaran dan permintaan.

Tokoh Neo Klasik generasi kedua berpendapat bahwa:

Harga barang juga ditentukan oleh harga barang lain, yaitu barang substitusi
dan barang komplementer.

Teori Keynes

- Mengkritik teori perekonomian Klasik karena dalam kenyataannya


penawaran tidak selalu menciptakan permintaan.
- Mendukung dan mengembangkan teori-teori yang berhubungan dengan
dengan usaha untuk menjaga stabilisasi ekonomi dan mengantisipasi
fluktuasi ekonomi, serta teori yang berhubungan dengan pertumbuhan
dan pendapatan nasional.
- Dalam mengatasi ekonomi, peran pemerintah dituntut secara aktif dan
sadar mengendalikan perekonomian ke arah posisi full employment.
- Keynessian beranggapan kebijakan fiskal lebih efektif dalam usaha
menstabilkan perekonomian.
- Pemikiran Keynesian terus dikembangkan oleh beberapa ahli ekonomi
yang kemudian tergabung dalam aliran Neokeynessian.
- Full employment (lapangan kerja penuh)
adalah suatu perkonomian yang memanfaatkan sepenuhnya sumber daya
produktifnya. Jadi setiap pekerja yang ada memiliki pekerjaan (semua
orang dalam angkatan kerja memiliki pekerjaan).
Pekerjaan penuh bukan berarti nol pengangguran, karena faktor
struktural dan friksional. Hanya pengangguran siklis yang bisa mencapai
nol persen.
Pada kondisi ini ekonomi menghasilkan pada output potensial, dan
tingkat pengangguran berada pada tingkat alami.

Anda mungkin juga menyukai