Anda di halaman 1dari 13

®

Ruang Lingkup
dan
Pengertian Ekonomi Makro

Dr. Jakfar, SE, MM

Chapter Six 1
PENGERTIAN EKONOMI MAKRO
Pengertian ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari
tentang perekonomian sebuah negara secara menyeluruh. Dengan kata
lain, dalam ilmu ekonomi makro dijelaskan tentang perubahan ekonomi
sebuah negara yang berdampak pada masyarakatnya dan pasar.
Menurut Samuleson dan Nordhaus pengertian ekonomi makro adalah
cabang ilmu ekonomi yang mempelajari dan mengamati kinerja
perekonomian secara keseluruhan dan komprehensif.
Menurut Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld pengertian
ekonomi makro adalah sebuah ilmu ekonomi yang menangani variabel
agregat ekonomi, seperti: tingkat dan rata-rata pertumbuhan produksi
nasional, angka pengangguran, suku bunga dan inflasi
TUJUAN EKONOMI MAKRO

Ekonomi makro dapat membantu memahami dan menyelesaikan masalah


terkait perekonomian, dan juga sebagai alat untuk menentukan arah
kebijakan yang akan diambil.
Berikut ini adalah tujuan kebijakan ekonomi makro:
• Membantu meningkatkan kapasitas produksi
• Membantu meningkatkan kesempatan kerja pada masyarakat
• Mengendalikan laju inflasi pada suatu negara
• Membantu meningkatkan pendapatan nasional
• Menjaga kestabilan perekonomian
• Menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri
• Membantu pemerataan distribusi pendapatan
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara
RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO
Teori ekonomi makro membahas tentang beberapa hal, diantaranya; penentuan kegiatan
perekonomian, inflasi, tingkat pengangguran, kebijakan pemerintah, dan hal lain yang
berkaitan dengan perekonomian secara keseluruhan.
Mengacu pada pengertian ekonomi makro di atas, berikut ini adalah ruang lingkup ekonomi
makro:
1. Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian Negara
Pada analisis ini, teori ekonomi makro akan menjelaskan sejauh mana suatu
perekonomian dapat menghasilkan produk dan jasa. Analisis makro ekonomi ini akan
memberikan rincian pengeluaran secara agregat atau keseluruhan, meliputi:
a. Pengeluaran dari rumah tangga (konsumsi rumah tangga)
b. Pengeluaran Pemerintah
c. Pengeluaran perusahaan atau investasi
d. Eksport dan import
2. Kebijakan Pemerintah
Perekonomian suatu negara tidak akan terlepas dari masalah pengangguran dan inflasi.
Pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini melalui
serangkaian kebijakan, baik itu kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal. Kebijakan
moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang
yang beredar di masyarakat atau money suplay dalam perekonomian. Sedangkan
kebijakan fiskal merupakan langkah pemerintah dalam mengubah struktur dan jumlah
pajak serta pengeluaran yang tujuannya untuk mempengaruhi kegiatan perekonomian.
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO

Bentuk – bentuk kebijakan ekonomi makro yang dapat dijalankan yakni: kebijakan
fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan segi penawaran. Kebijakan makroekonomi
dilakukan untuk pencapaian tujuan sebagai berikut:
a. Menstabilkan kegiatan ekonomi
b. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
c. Menghindari masalah inflasi
d. Menciptakan pertumbuhan ekonomi
e. Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing
FOKUS PEMBAHASAN EKONOMI MAKRO

Adapun fokus pembahasan Ilmu Ekonomi Makro meliputi :


1. Proses penentuan tingkat kegiatan dalam perekonomian dilihat dari segi demand dan
supply;
2. Masalah-masalah utama yang seringkali dihadapi dalam setiap perekonomian
3. Peranan policy dan campur tangan pemerintah dalam upaya mengatasi masalah ekonomi
yang dihadapi negara;
4. Perilaku para agen ekonomi dalam konteks agregat (keseluruhan).
ALIRAN PEMIKIRAN DALAM EKONOMI MAKRO

• Setelah ekonomi mikro populer dan kemudian mengalami kegagalan dalam mengatasi
persoalan perekonomian, sejarah kembali memunculkan urgensi akan kajian ilmu baru
berupa ilmu ekonomi makro. Teori ekonomi makro ini dipicu oleh peristiwa Great Depression
yang pertama kali terjadi di Amerika Serikat. Great Depression (1929-1933) membuat
perekonomian di berbagai negara besar mengalami berbagai masalah besar. Rentetan
masalah ekonomi terjadi seperti angka pengangguran yang meningkat, output perekonomian
yang berkurang drastis, serta investasi yang merosot tajam.
• Kelesuan ekonomi menimpa negara-negara besar karena penerapan liberalisasi ekonomi.
Depresi yang berlangsung lama ini pun membuyarkan keyakinan dunia terhadap hipotesis
ekonomi klasik yang beranggapan bahwa invisble hand akan bertindak secara otomatis untuk
menyeimbangkan pasar. Nyatanya, asumsi ekonomi klasik ini tidak terbukti.
• Menyusul peristiwa ini, muncul revolusi Keynes yang ditandai dari terbitnya buku berjudul
“The General Theory of Employment, Interest and Money” pada 1936, karya ekonom Inggris,
John Maynard Keynes. Dalam bukunya tersebut, Keynes melontarkan pendapatnya untuk
memperbaiki keadaan depresi ekonomi yang berlangsung di banyak negara dunia ini.
ALIRAN PEMIKIRAN DALAM EKONOMI MAKRO
General Theory Keynes
General Theory yang diungkapkan Keynes terdiri dari dua hal pokok, yakni :
1. kritik terhadap kelemahan Teori Klasik yang idealis (utopian) mengenai asumsi pasar, dan
terlalu ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran.
2. usulan untuk pemulihan perekonomian dengan memasukkan peran Pemerintah dalam
perekonomian sebagai langkah untuk menstimulir sisi permintaan.
Kedua pokok pikiran Keynes inilah yang kemudian membawa pembaruan radikal dalam ilmu
ekonomi. Adapun pembaharuan ilmu ekonomi tersebut meliputi :
1. Mulai diperhatikannya dimensi global atau AGREGAT (MAKRO) dalam analisis ilmu ekonomi.
Hal inilah yang memicu perkembangan ilmu ekonomi menjadi ilmu ekonomi Makro.
2. Dimasukkannya peranan pemerintah ke dalam analisis ilmu ekonomi sehingga hal ini telah
menimbulkan asumsi terhadap pentingnya peranan analis kebijakan (Policies Analysis).
3. Diperlukannya analisis kebijakan, maka diperlukan pula studi-studi empiris terkait, dalam hal
ini adalah terkait kajian kebijakan ekonomi makro.
Dari sejarah inilah, Keynes kemudian dikenal sebagai “Bapak” Ilmu Ekonomi Makro sekaligus
sebagai ekonom perintis studi induktif. Sebab, dasar pemikiran analisa ekonomi disempurnakan
menjadi tidak hanya pada analisa deduktif, melainkan juga pada analisa induktif.
ALIRAN PEMIKIRAN DALAM EKONOMI MAKRO
Aliran-aliran Pemikiran Dalam Teori Ekonomi Makro

Teori ekonomi makro lahir dari kritik Keynes terhadap Teori


Ekonomi Kalsik. Sebaliknya, kritik Keynes mendapat
tanggapan dari kaum klasik sehingga melahirkan aliran
pemikiran yang dikenal sebagai Moneteris (Monetarism). Begitu
seterusnya saling perdebatan anata kaum penerus ajaran klasik
dengan para penerus ajaran Keynes (Keynesian).
Kendatipun teori-teori ekonomi makro begitu banyak jumlahnya,
namun semuanya berakar pada dua aliran pemikiran, yaitu
klasik dan Keynes (Keynesian). Perbedaan mendasar antara
klasik dan Keynesian sebenarnya hanya terletak pada
perbedaan pandangan mereka tentang pasar dan fungsi
uang.
MODEL DALAM EKONOMI MAKRO
Model dalam ekonomi makro diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Model Klasik Versus Keynesian
Telah ditemukan di muka bahwa akar munculnya ekonomi makro adalah
kritik Keynes terhadap klasik, di mana substansi kritikan Keynes yang
pertama adalah kekurangyakinannya terhadap kemampuan mekanisme
pasar jika tidak dicampurtangani pemerintah. Kedua adalah kritik Keynes
terhadap pandangan klasik tentang uang.
Model Keynesian atau model klasik adalah dengan melihat asumsi tentang
pasar dan uang. Bila pasar diasumsikan berstruktuk persaingan sempurna,
campur tangan pemerintah relative kecil, sementara uang bersifat netral,
maka model tersebut adalah model klasik, karena dibangun atas dasar
pemikiran klasik. Sebaliknya jika pasar diasumsikan berstruktur bukan
persaingan sempurna, uang tidak bersifat netral dan campur tangan
pemerintah diperlukan, maka model ekonomi tersebut adalah model
Keynesian.
MODEL DALAM EKONOMI MAKRO
b. Model Tiga Pasar
Model-model ekonomi makro, baik klasik maupun Keynesian,
dibangun berdasarkan asumsi bahwa perekonomian terdiri atas
tiga pasar, yaitu; pasar tenaga kerja, pasar barang dan jasa,
serta pasar uang (pasar financial). Keseimbangan makro tercapai
ketika pasar, baik secara individu maupun bersama, telah
mencapai keseimbangan.

c. Model Keseimbangan dan Ketidakseimbangan


Model keseimbangan (equilibrium model) adalah model
analisisnya berlandaskan asumsi perekonimian akan senantiasa
mencapai keseimbangan. Sebaliknya model ketidakseimbangan
(disequilibrium model) model analisisnya berdasarkan asumsi
bahwa perekonomian tidak selalu berada dalam keseimbangan.
MODEL DALAM EKONOMI MAKRO
d. Model Statis, Statis Komparatif, dan Dinamis
Model statis (static model) adalah model ekonomi maro yang mengabaikan
dimensi waktu. Analisis ekonomi (keseimbangan atau ketidakseimbangan)
dilakukan pada satu keadaan tertentu. Model statis komperatif (comparative
static modle) adalah model ekonomi yang membandingkan kondisi
keseimbangan dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Sedangkan model
dinamis (dynamic modle) adalah model ekonomi yang analisisnya
mempertimbangkan perubahan dari waktu ke waktu.

e. Model Ekonomi Tertutup dan Terbuka


Model ekonomi tertutup (closed economy model) adalah model ekonomi
yang mengasumsikan bahwa perekonomian tidak melakukan transaksi
dengan perekonomian lain atau dunia (rest of the world). Sebaliknya model
ekonomi terbuka (open economy model) mengasumsikan bahwa
perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain/ dunia.
Yang harus diperhatikan dalam studi ekonomi makro adalah agar para
mahasiswa tidak terjebak dalam pandangan bahwa model yang baik adalah
model yang canggih (misalnya model dinamis, terbuka, dan menggunakan
ekonometrika).
Referensi
• Frederic S, Mishkin, Macroeconomics, Policy and Practice,
Pearson, 2012
• Parkin, Michael, Macroeconomics, Tenth Edition, Pearson,
2012
• Mandel, Michael, Economics, The Basic, Third Edition, Mc
Grawhill, 2018
• Sumber lainnya via internet

Anda mungkin juga menyukai