Disusun oleh :
NPM : 20012010327
KONSEP DASAR TEORI EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang semua tingkah laku manusia yang
tujuannya untuk mendapatkan dan mengelola sumber daya yang terbatas atau usaha dalam
membuat suatu alternatif barang atau jasa, untuk memuaskan kebutuhan hidup manusia yang
tidak terbatas. Ilmu ekonomi dianggap sebagai suatu disiplin ilmu baru mulai tahun 1776,
yaitu sejak ditulis dan diterbitkannya buku yang terkenal yang berjudul The Wealth of
Nation tahun 1776 karya Adam Smith. Sejak saat itu ekonomi sebagai ilmu mengalami
perkembangan yang begitu pesat dari waktu ke waktu. Munculnya ekonomi sebagai disiplin
ilmu terlihat dari kegiatannya di mana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka
dengan proses produksi konsumsi dan pertukaran barang maupun jasa.
Ilmu Ekonomi Teori merupakan kumpulan asas atau hukum ekonomi yang
digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kebijakan ekonomi, atau bagian dari
ilmu ekonomi yang bertugas menerapkan hubungan antara peristiwa-peristiwa
ekonomi dan merumuskan hubungan-hubungan tersebut dalam suatu hukum atau
teori ekonomi.
Ekonomi teori terbagi atas :
a. Ekonomi Mikro merupakan ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian (dalam lingkup kecil) Contoh :
prilaku konsumen / produsen, permintaan, penawaran, biaya produksi dll
b. Ekonomi Makro merupakan ilmu ekonomi yang menganalisis perubahan
perekonomian Rp, perusahaan dan pasar secara luas (secara keseluruhan) Contoh :
Pendapatan nasional, laju inflasi, pengangguran dan kebijakan moneter.
Ilmu Ekonomi Terapan Merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang
menganalisis ekonomi teori untuk merumuskan kebijakan, pedoman atau standar
yang tepat dalam mengatasi masalah ekonomi tertentu. Ilmu ekonomi Terapan
lebih bersifat praktis yang dapat diterapkan dalam bidang manajemen, bisnis atau
pemerintah dan juga dapat diterapkan dalam bidang lain seperti kesehatan,
geografi, politik dan pendidikan. Contoh ilmu ekonomi terapan adalah ekonomi
yang berlangsung di perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dan lain-
lain.
Kerangka ekonomi makro adalah bentuk kerangka dan rencana pemerintah untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi global dan domestik dalam beberapa tahun terakhir dan
prospek ekonomi domestik dan global ke depan. Kerangka ekonomi makro biasanya
disampaikan oleh kementrian keuangan kepada DPR untuk menjelaskan rencana
pembangunan ekonomi dan langkah-langkah kebijakan fiksa. Kerangka ekonomi makro di
Indonesia diusulkan pemerintah untuk digunakan sebagai dasar penyusunan RUU APBN
2021 adalah sebagai berikut. Pertumbuhan ekonomi diasumsikan berkisar antara 4,5%-5,5%
dengan tingkat inflasi antara 2,0%-4,0%. Kemudian, tingkat suku bunga SBN 10 tahun antara
6,67% hingga 9,5%.
Permasalahan ekonomi makro timbul ketika ekonomi tidak mencapai tujuannya secara
penuh, berikut ini beberapa permasalahan yang sering terjadi pada ekonomi makro :
Kenaikan harga barang merupakan dampak dari terjadinya inflansi yang akan mempengaruhi
perekonomian dan daya beli masyarakat. Tinngi dan lajunya inflansi mengakibatkan BI
melakukan pengetatan moneter. Namun, pengetatan moneter ini tidak dapat dilakukan secara
drastis karena akan mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program
restuksiasi perusahaan.
Krisis mata uang yang telah mengguncangkan negara-negara Asia pada awal tahun 1997
akhirnya menerpa perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan dengan
dolar Amerika Serikat, menyebabkan keguncangan pada perekonomian Indonesia.
Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi dipasar untuk
menyelamatkan cadangan devisa yang semakin menyusut, pemerintah menerapkan kebijakan
nilai tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang
mengembang terkendali.
Turunya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar AS menyebabkan
sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung nilai. Sehingga
pada saat terjadi krisis dalam sekejap niali utang tersebut membengkak, untuk mengatasi
masalah ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak
peminjam.