KELOMPOK 1
DISUSUN OLEH:
1. Miftahul Choiriah (2130604129)
2. Siti Hamalnah Hanifah (2130604120)
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
3.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia yang berkembang terus dengan jumlah penduduk yang
semakin banyak menimbulkan berbagai macam permasalahan dalam
kehidupan manusiasehari-hari. Termasuk dalam hal ini masalah
bagaimana cara manusia untuk dapatmencukupi berbagai kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Masalah ini dapatdikategorikan sebagai masalah-
masalah perekonomian. Perkembangan ekonomi sangatlah terkait
dengan kebijakan suatu pemerintahan, maka dalam prakteknya pada
setiap masa pemerintahan sistemekonomi ini memiliki wajah yang
beragam. Adanya keragaman ini, kiranya dapatmenjadi pelajaran
berharga bagi setiap orde pemerintahan dalam perumusan suatukebijakan
yang sedapat mungkin bisa merujuk pada cita-cita mulia dari
sistemekonomi itu sendiri.
Dalam Islam dikenal dua macam kebijakan ekonomi yaitu,
kebijakanekonomi fiskal dan kebijakan ekonomi moneter. Dalam sejarah
kebijakan ekonomiIslam banyak cendekiawan yang menyumbangkan
pemikiran mengenai cara-caramengatasi permasalahan ekonomi. Salah
satunya yang paling terkenal adalah IbnuKhaldun dengan teorinya konsep
perpajakan. Alasan suatu negara menerapkan konsep kebijakan ekonomi
Islam adalahuntuk memaksimalkan penggunaan sumber daya ekonomi
yang adadan mengatasi masalah ekonomi antara lain semakin
meningkatnya angka pengangguran, menurunnya daya beli masyarakat,
menurunnya nilai investasi, dansebagainya. Selain itu dalam
melaksanakan kebijakan ekonomi sangat diperlukan peran serta
pemerintah supaya tidak terjadi penyelewengan anggaran
sehinggakesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
5 M.AbdulMannan,1997,TeoridanPraktekEkonomiIslam,ter.IkhwanAbidinBisri,Yogyakar
ta:DanaBhaktiPrimaYasa,hal. 63-64.^'AbulHasan Bani-Sadr,"IslamicEconomic;
Ownership andTawhid"dalam John J.Donohue dan John L. Esposito (ed.),1982,Islam
in Transition MuslimPerspectives,New York:OxfordUniversityPress,hal. 230.
6 Mubyarto,2002, "Penerapan Ajaran Ekonomi Islam di Indonesia"
dalamShari'ahEconomicsDays, Jakarta: Forum Studi Islam SenatMahasiswaFE-UI
7 ShahrukhRafiKhan, 2002, "Sistem Ekonomi Politik dalam Negara Islam"
dalamJurnalMillah, Vol.,II,No. 1 Januari
tanpa memperhatikan terjamin tidaknya tiap orang menikmati kehidupan
tersebut. Ketika mensyariatkan hukum-hukum ekonomi pada manusia. Islam
telah mensyariatkan hukum-hukum tersebut kepada pribadi. Dengan itu,
hokum-hukum syara’ telah menjamin tercapainya pemenuhan seluruh
kebutuhan primer tiap warga Negara Islam secara menyeluruh, sebagai
sandang, pangan, dan papan. Jelaslah bahwa Islam tidak memisahkan antara
manusia dan eksistensinya sebagai manusia, serta antara eksistensinya
sebagai manusia dan pribadinya.
8 https://jurnal.iainambon.ac.id/index.php/amal/article/download/
1709/896#:~:text=Politik%20ekonomi%20Islam%20memberikan
%20kekuatan,kesejahteraan%20masyarakat%20demi%20terwujudnya
%20keadilan.
pertanian, perkebunan, flat, uang, saham, real Politik Ekonomi Ziswaf
Sebagai Kontrak Sosial Jaminan Kesejahteraan. Secara terminologis, politik
ekonomi adalah tujuan yang akan dicapai oleh kaedah-kaedah hukum yang
dipakai untuk berlakunya suatu mekanisme pengaturan kehidupan
masyarakat. Dalam konteks Indonesia, politik ekonomi Islam pemerintah RI
diejawantahkan dalam bentuk “intervensi” pemerintah dalam berbagai
bentuknya (termasuk meregulasi, masuk ke industri, menginisiasi suatu
gerakan, dan lainlain). Intervensi ini bermakna positif karena bukan kooptasi
terhadap ekonomi Islam tetapi justru mendorong perkembangan ekonomi
Islam. Secara politik ekonomi Islam, ada beberapa rasional yang
mengharuskan pemerintah RI melakukan intervensi terhadap pengembangan
ekonomi Islam, yaitu:
2. Stabilisator perekonomian.
9 https://sg.docworkspace.com/l/sIAuAiJROzIrmnwY
PENUTUP
KESIMPULAN