Anda di halaman 1dari 54

Indonesia economic update

The stabilization year


PT MANDIRI SEKURITAS
Subsidiary of PT Bank Mandiri Tbk.
PLAZA MANDIRI, 28TH FLOOR
JL. JEND GATOT SUBROTO KAV.36-38
JAKARTA 12190 – INDONESIA

 INVESTMENT BANKING
 INVESTMENT MANAGEMENT
 EQUITY & DEBT CAPITAL MARKETS
1  RESEARCH

1
1
Pertemuan 1

2
I. EKONOMI MAKRO
 Apa gunanya mempelajari Ilmu Ekonomi?

 Ekonomi Makro merupakan bagian dari Ilmu


Ekonomi

 Masalah (penyakit) Ekonomi Makro:


 Jk Pendek: Inflasi, Pengangguran, Neraca
Pembayaran
 Jk Panjang: Pertumbuhan Ekonomi

3
Kebijakan Ekonomi Makro Jk
Pendek
 Mengatur jumlah uang beredar
 Menurunkan bunga kredit bank
 Mengenakan pajak impor
 Menurunkan pajak pendapatan / penjualan
 Menambah pengeluaran pemerintah
 Mengeluarkan obligasi negara
 dll

4
Contoh Masalah Struktural Ekonomi Makro
 Perbandingan kapasitas produksi vs jumlah penduduk
tenaga kerja
 Masalah sepanjang masa: kelebihan jumlah penduduk
 Lembaga sosial / ekonomi yang “brengsek”:
 Banyak penyelewengan
 Cara kerja lambat
 Obat sementara:
 Pengendalian jumlah uang beredar
 Perubahan pajak
 Perubahan pengeluaran rutin

5
Kerangka Analisa Makro
 Apa
 Bagaimana
 Di mana
 Siapa

6
4 (Empat) Pasar Besar Makro
 Pasar Barang
 Pasar Uang
 Pasar Tenaga Kerja
 Pasar Luar Negeri

7
8
9
Pasar Luar Negeri
 Neraca Perdagangan
 Dasar Penukaran Luar Negeri (Term of Trade): Harga
Rata-rata Ekspor dibagi Harga Rata-rata Impor
 Cadangan Devisa: Persedian Devisa + Saldo Neraca
Pembayaran

10
Pertemuan 2

12
TEORI MAKRO KLASIK
 Mazhab Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith ( 1732-1790)
yang tercermin dalam bukunya yang diterbitkan th. 1776 dengan
judul An Inquary into the Nature and Causes of the Wealth of
Nation, dianggap sebagai ibu dari kelahiran ilmu ekonomi.

 Prinsip utama dalam mazhab Klasik adalah kepentingan pribadi


(self interest) dan semangat individualisme ( laissez faire).
Kepentingan pribadi merupakan kekuatan pendorong
pertumbuhan ekonomi dan kekuatan untuk mengatur
kesejahteraannya sendiri.

 Berdasarkan prinsip tersebut para penganut mazhab Klasik


percaya bahwa sistem ekonomi liberal atau sistem dimana setiap
orang betul-betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apa
saja bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara otomatis.
13
Teori Ekonomi Klasik
 Dasar filsafat; perekonomian yang didasarkan pada sistem bebas
berusaha (Laissez Faire) adalah self-regulating, artinya
mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangan
secara otomatis. Pemerintah tidak perlu campur tangan dalam
perekonomian.

 Di Pasar Barang sifat self-regulating ini dicerminkan oleh adanya


proses yang otomatis membawa kembali ke posisi GDP yang
menjamin full-employment, apabila karena sesuatu hal
perekonomian tidak pada posisi ini. Landasan dari keyakinan ini
adalah;
1) Berlakunya hukum Say yang menyatakan bahwa “Supply creates its
own demand,”
2) Anggapan bahwa semua harga fleksibel
 Sistem ekonomi liberal, dimana campur tangan
pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat kecil
(dapat dianggap tidak ada), menurut mazhab Klasik
dapat menjamin tercapainya :
1) Tingkat kegiatan ekonomi nasional optimal (full
employment level of activity).
2) Alokasi sumberdaya, baik sumberdaya alam maupun
faktor-faktor produksi lainnya di dalam berbagai
kegiatan ekonomi, secara efisien.

15
 Dengan demikian peranan pemerintah harus dibatasi
seminimal mungkin, karena apa yang bisa dikerjakan oleh
pemerintah bisa dikerjakan oleh swasta dengan lebih
efisien.

 Pemerintah diharapkan hanya mengerjakan kegiatan yang


betul-betul tidak dapat dilakukan oleh swasta secara
efisien, seperti di bidang pertahanan, hukum,
kepamongprajaan, dan sebagainya.

 Kaum Klasik mengatakan bahwa yang mengatur adalah


“tangan pengendali yang tidak kentara” atau “ tangan gaib”
( the invisible hand).

16
Pasar Barang
 Menurut kaum Klasik di pasar barang tidak mungkin akan
kekurangan produksi atau kelebihan produksi dalam
jangka waktu lama, sehingga selalu terjadi pasar bersih
(clearing market) atau pasar dalam kondisi ekuilibrium.

 Jika pada suatu waktu terjadi kelebihan atau kekurangan


produksi, maka mekanisme pasar akan secara otomatis
mendorong kembali perekonomian tersebut pada kondisi
di mana tingkat produksi total masyarakat (penawaran
agregat) akan memenuhi permintaan total masyarakat
secara tepat (full employment level of activity).

17
Pasar Barang
1. Berlaku hukum Say (Say’s Law) yang mengatakan
bahwa “ setiap barang yang diproduksikan selalu ada
yang membutuhkannya” (“supply creates its own
demand”)
2. Harga-harga dari hampir semua barang-barang dan
jasa-jasa adalah fleksibel, yaitu bisa dengan mudah
berubah (naik atau turun) sesuai dengan daya tarik-
menarik antara permintaan dan penawaran.

18
Pasar Barang
 Setiap proses produksi mempunyai 2 akibat:
1. Menghasilkan barang / jasa sebagai hasil produksi
2. Memberikan penghasilan kepada pemilik faktor-
faktor produksi yang terlibat dalam proses
produksi tersebut, yang nilainya setara dengan
hasil produksi tersebut...

19
Pasar Tenaga Kerja
Di Pasar Tenaga Kerja, dalam jangka pendek hanya
ada pengangguran sukarela. Tetapi pengangguran
inipun hanya bersifat sementara, karena apabila
harga-harga turun (termasuk upah), maka konsumsi
dan produksi akan kembali lagi ke tingkat semua
(yaitu full employment).
F
Upah (W) S
W1
W2

D1

D2
0 NU NF Jml Pekerja
Pasar Uang
 Di Pasar Uang, terdapat teori kuantitas yang menyatakan
bahwa permintaan akan uang adalah proporsional dengan
nilai transaksi yang dilakukan masyarakat. Di Pasar ini
ditentukan tingkat harga umum; apabila jumlah uang yang
beredar (penawaran akan uang) naik maka tingkat
hargapun naik.
MS = MD = kP.Q
MS = Penawaran Uang
(Kebijakan Moneter)
MD = Permintaan Uang
K = Konstanta
P = Harga Umum
Q = GDP
21
 Dalam sistem standar kertas, tidak ada proses otomatis yang
menstabilkan tingkat harga. Disini kaum klasik melihat satu-
satunya peranan makro pemerintah, yaitu mengendalikan jumlah
uang beredar sesuai dengan kebutuhan transaksi masyarakat.
 Di dalam sistem standar emas, ada mekanisme otomatis yang
menjamin kestabilan harga. Disini peranan pemerintah tidak
dianggap perlu, sebab jumlah uang (emas) yang beredar akan
otomatis menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat.
 Di Pasar Luar Negeri, mekanisme otomatis menjamin
keseimbangan neraca perdagangan melalui:
1) Mekanisme Hume, dalam sistem standar emas, atau
2) Mekanisme kurs devisa mengambang, dalam sistem standar
kertas.
Campur tangan pemerintah tidak diperlukan.
Teori Klasik dan Realita Sejarah
 GDP meningkat drastis
 Distribusi pendapatan tidak merata
 Pengangguran meningkat
 Koreksi automatis tidak kunjung datang (lambat)

23
Pertemuan 3
 Teori Ekonomi Modern (Keenz)....

24
Teori Ekonomi Keynes
Keynes berpendapat bahwa sistem Leissez Faire murni tidak bisa
dipertahankan. Pada tingkat makro, pemerintah harus secara aktif
dan sadar mengendalikan perekonomian ke arah posisi “Full
Employment”-nya, sebab mekanisme otomatis ke arah posisi
tersebut tidak bisa diandalkan secara otomatis.
Menurut Keynes, situasi makro suatu perekonomian ditentukan
oleh apa yang terjadi dengan permintaan agregat masyarakat
apabila permintaan agregat melebihi penawaran agregat (atau
output yang dihasilkan) dalam periode tersebut, maka akan terjadi
situasi “kekurangan produksi”. Pada periode berikutnya output
akan naik atau harga akan naik, atau keduanya terjadi bersama-
sama.
Apabila permintaan agregat lebih kecil daripada penawaran
agregat, maka situasi “kelebihan produksi” terjadi. Pada periode
berikutnya output akan turun atau harga akan turun, atau
keduanya terjadi bersama-sama.
Teori Ekonomi Keynes (Lanjutan)
 Inti dari kebijakan makro Keynes adalah bagaimana pemerintah bisa
mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian, mempengaruhi
situasi makro), agar mendekati posisi “Full Employment”-nya.
 “Permintaan Agregat” adalah seluruh jumlah uang yang dibelanjakan
oleh seluruh lapisan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dalam
satu tahun. Barang dan jasa diartikan sebagai barang dan jasa yang
diproduksikan dalam tahun tersebut (barang bekas atau barang yang
diproduksikan tahun-tahun sebelumnya atau barang yang tidak
diproduksikan seperti tanah, tenaga kerja dan faktor produksi lain, tidak
termasuk dalam pengertian “barang dan jasa” dimaksud disini).
 Dalam perekonomian tertutup permintaan agregat terdiri dari 3 unsur:
1) Pengeluaran Konsumsi oleh Rumah Tangga (C)
2) Pengeluaran Investasi oleh Perusahaan (I)
3) Pengeluaran Pemerintah (G), Pemerintah bisa mempengaruhi permintaan
agregat secara langsung melalui pengeluaran pemerintah dan secara tidak
langsung terhadap pengeluaran konsumsi dan pengeluaran investasi.

Z=C+I+G
Proses Produksi dan Pendapatan Masyarakat
Proses Penghasilan Ditabung (S)
Produksi Rumah tangga (Y)

Dibelanjakan di
Merencanakan

Pasar Barang (C)


Produksi

Supply Barang &


Jasa (Q)

Melihat situasi pasar Pasar


Barang
Produsen
Y=Q ; Y=C+S ; Q>C
Fungsi Konsumsi, Saving C, S
Bentuk umum fungsi konsumsi;
C = a + cY
C = besarnya konsumsi
a = konstanta
C = MPC = hasrat konsumsi (∆C/∆Y)
Y = Pendapatan

Fungsi saving diperoleh;


Y=C+S a}
S=Y–C 0-a } Y
= Y – (a + MPC.Y)
S = -a + (1 – MPC).Y
S = besarnya saving MPC = Marginal Propincity to Consume
MPS = hasrat saving (∆S/∆Y) MPS = Marginal Propincity to Save
1 – MPC
Fungsi Investasi
Variabel ekonomi ini ditentukan oleh tingkat bunga dan
marginal effisiency of capital (MEC)/hasrat investasi.
 Bila MEC < tingkat bunga, maka Investasi tidak dilaksanakan;
 Bila MEC > tingkat bunga, maka Investasi dilaksanakan
Tingkat Bunga (r) r S
5%

4%

3%

2% MEC
MEC
0 100 200 300 400 0 I
Investasi (I)
Konsep Pelipat (Multiplier)
Multiplier adalah angka pengganda dari suatu variabel
untuk menghasilkan besarnya perubahan variabel
pendapatan nasional (permintaan agregat).
1
Z  I
1 c

Karena o < c < 1, maka 1 / 1-c > 1. jadi ∆I akhirnya


mengakibatkan ∆Z > ∆I.
Contoh: MPC = 0,8. kenaikan pengeluaran investasi
(∆I) = Rp. 1 juta akan meningkatkan permintaan agregat
(∆Z ) sebesar
1
Z Rp1 juta  Rp5 juta
1  0,8
Bekerjanya angka pengganda:
Multiplier Effect
Z
(C + I + G) + ∆I
1150
∆Z = 200 C + I + G

950 C = 100 + 0,8Y


230
190

100

50 I
40 G

0 950 1150 Y
500
∆I = 40 maka ∆Z = 200 dan Z = 190 + 200 = 390
Keseimbangan Pasar Barang
(Keynes)
Z P

B
Z1 L
∆I K
A
Z0
R S
Z1

Z0

0 Y0 Y1 Y 0 M T Q
Keseimbangan Pasar Barang (keynes) Lanjutan…
P S
P
S

Z1 Z1
Z0 P S Z0

0 Q 0 Q
Gambar A Gambar B

Z1

Z0

0 Q
Gambar C
Pasar Uang (Keynes)
Pasar Uang adalah pertemuan antara permintaan
akan uang (MD) dengan penawaran uang (MS). MD
adalah kebutuhan masyarakat akan uang tunai untuk
menunjang kegiatan ekonominya. MS adalah jumlah
uang yang disediakan oleh pemerintah dan bank-
bank, yaitu seluruh uang Kartal dan uang Giral yang
beredar.
Sumber permintaan uang, 3 macam kebutuhan akan
uang:
 Kebutuhan transaksi,
 Kebutuhan berjaga-jaga,
 Kebutuhan berspekulasi,
Pasar Uang (Keynes) Lanjutan …
 Permintaan uang untuk transaksi ditentukan oleh:
Volume output yang ditransaksikan (yaitu GDP riil), dan
Tingkat harga umum.
MD = k.P.Q
Keynes tidak berbeda dengan Klasik. Permintaan uang untuk berjaga-
jaga relatif kecil dan dalam analisis bisa diabaikan.
 Permintaan untuk spekulasi (yang membedakan teori keynes
dengan teori kuantitas) adalah permintaan akan uang tunai untuk
tujuan memperoleh keuntungan. Caranya adalah dengan
“berspekulasi” dalam pasar obligasi (surat berharga). Apabila harga
obligasi diharapkan untuk naik untuk naik di masa mendatang,
maka orang akan membeli obligasi dengan uang tunainya hari ini.
Ini berarti uang tunai yang saat ini untuk berspekulasi akan
berkurang. Sebaliknya, apabila harga obligasi diharapkan turun,
maka permintaannya akan uang tunai saat ini akan bertambah
(obligasi dijual).
K = r.P atau P = K/r

Halaman 36
Pasar Uang (Keynes) Lanjutan …
 Hubungan antara harga obligasi dan tingkat bunga yang berlaku
adalah berkebalikan. Harga obligasi naik sama saja artinya dengan
tingkat bunga turun. Sebaliknya, harga obligasi turun berarti
tingkat bunga naik.
 Bila harga obligasi diharapkan naik, ini berarti bahwa harga
obligasi saat ini dianggap terlalu rendah. Bila harga obligasi
diharapkan turun, ini berarti bahwa harga obligasi saat ini dirasa
terlalu tinggi.
 Keynes mengatakan bahwa permintaan akan uang untuk
spekulasi saat ini tinggi apabila tingkat bunga saat ini (dirasa)
rendah dan permintaan untuk spekulasi saat ini rendah apabila
tingkat bunga untuk spekulasi mempunyai hubungan yang
berkebalikan dengan tingkat bunga (saat ini). Ini adalah inti teori
moneter Keynes.

Halaman 37
Pasar Uang (Keynes) Lanjutan …
 Permintaan masyarakat total akan uang
MD akan uang tunai adalah r MS M’S
permintaannya untuk transaksi
ditambah permintaannya untuk
spekulasi.
MD ∕ P= [k.Q + Ls.r]

Permintaan uang untuk berjaga-jaga r0


diabaikan r1 MD = (Q,r)
 Permintaan total ini disebut “Liquidity
Preference”. Di Pasar Uang, Liquidity
Preference bertemu dengan penawaran
akan uang dan menentukan “harga” dari 0 M
penggunaan uang, yaitu Tingkat Bunga

Halaman 38
Pasar Tenaga Kerja (Keynes)
 Pasar Tenaga Kerja mengikuti pasar barang
apabila output (Q) naik maka jumlah orang
yang mendapat pekerjaan atau tingkat P
employment (N) juga naik. Sebaliknya, N turun
apabila Q turun.
 Keynes menekankan bahwa proses makro E
adalah proses menuju keseimbangan umum
(general ekuilibrium). Apabila terjadi suatu
perubahan (misalnya, I atau G atau MS Z0
berubah), maka akan mempunyai pengaruh G F
berantai terhadap semua pasar. Perekonomian S0
akan menyesuaikan diri (terhadap perubahan Z1
ini) sehingga tercapai posisi keseimbangan S1
umum yang baru. Posisi keseimbangan umum
diartikan sebagai posisi semua pasar ada dalam
posisi keseimbangannya secara bersama-sama 0 Q1 QF Q
(simultan). Suatu perekonomian akan selalu
bergerak menuju posisi keseimbangan
umumnya.

Halaman 39
Proses Teori Makro Keynes
 Saling keterkaitan dan mempengaruhi diantara
macam-macam pasar untuk menuju keseimbangan
umum (general ekuilibrium).
Q
Q = Produksi (GDP)
Z
Y = Pendapatan

Y Z = Pengeluaran/permintaan
agregat

Halaman 40
Keterkaitan
Pasar
A. Kurva Permintaan Aggregat
Konsep Pelipat Multiplier
B. Kurva Marginal Efficiency Capital
C. Pertemuan Kurva Permintaan
& Penawaran Agregat
D. Kurva Pasar Uang
E. Fungsi Produksi

41
Pendekatan IS-LM
 Analisis keseimbangan umum pada pasar barang dan
pasar uang, pada teori makro Keynes, Oleh John Hicks
(1937).
 Keseimbangan Pasar Barang (Model IS), variabel-
variabel ekonomi terdiri; Y, C, I, G, X, M, i, Tx, Tr.
 Keseimbangan Pasar Uang )Model LM), terdiri
variabel-variabel ekonomi; Lt, Lj, Ls, i, Liquidity, M
(JUB), Uang Kartal, Giral dan Uang Quasi.

Halaman 42
Kurva IS
 Kurva IS berslope negatif, sebab pada tingkat bunga (i)
tinggi maka investasi (I) rendah sehingga permintaan
agregat (Z) rendah maka P dan Q juga rendah. Atau
sebaliknya.
i

i1
i2

in
IS

0 Q1 Q2 Qn Q atau Y

Halaman 43
Kurva LM
 Kurva LM berslope positif, melalui mekanisme “pasar
uang” diketahui adanya hubungan searah antara output
produksi (Q) dengan tingkat bunga (i).
i LM
i1

i2

in

0 Qn Q2 Q 1 Q atau Y

Halaman 44
Keseimbangan umum IS - LM
 Merupakan titik pertemuan IS dan LM yang
menggambarkan keseimbangan pasar barang dan pasar
uang secara bersama-sama (simultan).
i LM

E
ie

IS

0 Qe Q atau Y

Halaman 45
Uang Beredar
Jumlah Uang Beredar (JUB) ditentukan oleh
pemerintah, perilaku bank-bank dan masyarakat
umum

Dua pengertian tentang uang beredar;


 Narrow money, uang kartal dan uang giral
 Broad money: narrow money ditambah uang quasi

Quasi money mencakup saldo deposito berjangka dan


simpanan tabungan di bank.
Uang dalam arti Sempit
• Uang dalam Arti Sempit (narrow money): daya beli
yang langsung bisa digunakan untuk pembayaran

• Narrow Money biasanya dinotasikan dengan MS


MS = K+ D

Dimana:
K = uang kartal: kertas dan logam
D = uang giral: rekening koran/giro (demand deposits)
Uang dalam arti Luas
 Uang beredar dalam arti luas (Broad Money)  MS
didefinisikan sebagai K ditambah dengan deposito
berjangka dan tabungan milik masyarakat pada bank-bank.
MS = K + D + T
Dimana:
T = Time deposits (deposito berjangka)
SD = Savings Deposits (Saldo Tabungan)
Uang Inti (Reserve Money)
Proses penciptaan uang beredar berawal dari timbulnya uang inti
(reserve money).
Contoh: Eksportir menerima pembayaran $ 1 juta, kurs Rp13.000

Jumlah uang inti di masyarakat meningkat karena tiga sebab-sebab;


 Surplus neraca pembayaran,
 Defisit APBN yang dibiayai dengan pencetakan uang baru,
 Kenaikan kredit bank sentral kepada bank-bank dan kepada
lembaga-lembaga lain.

Keadaan sebaliknya menyebabkan kondisi jumlah uang inti berkurang.

H=K+R

H = uang inti
K = uang kartal
R = reserve (giro di BI)
Uang Inti (reserve money)

Uang yang dikeluarkan oleh Saldo Rekening Koran (Giro)


+
Bank Sentral (Pemerintah) Pada Bank Sentral
Di Masyarakat Umum Di Bank Umum + Milik Bank-Bank

Uang Kartal Cadangan Bank

Sebagai Jaminan

Rekening Giro pada Bank


Milik Masyarakat

Jumlah Uang Beredar (JUB)


Secara lengkap, Perubahan Uang Inti disebabkan:

 H = (X – M) + A + B1 + B2

 A = DEFISIT APBN
 B1 = KENAIKAN KREDIT LANGSUNG BI KE BADAN USAHA
 B2 = KREDIT LIKUIDITAS KE BANK UMUM

 H = K + R
Money Multiplier (Ms)
H=K+R
Nilai dari money multiplier tergantung kepada:
 Kecenderungan masyarakat memegang uangnya dalam
bentuk uang kartal (u = K/Ms) => K
 Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk menjamin
uang giral (v = R/D) =>R

Semakin besar u dan v, semakin kecil nilai money multiplier.


Nilai money multiplier biasanya lebih besar dari satu, artinya
setiap Rp. 1 uang inti bisa menimbulkan lebih dari Rp.1 uang
beredar.

1
Ms  H
u  v(1  u )
Kebijakan Moneter
1
M S  [( X  M )  A  B1  B2
u  v(1  u )
uang kartal (u = K/Ms) => K

uang giral (v = R/D) =>R

 A = DEFISIT APBN
 B1 = KENAIKAN KREDIT LANGSUNG BI
KE BADAN USAHA
 B2 = KREDIT LIKUIDITAS KE BANK UMUM

Anda mungkin juga menyukai