NIM : 01022681721028
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar dalam secara umum didefinisikan sebagai tempat bertemunya antara penjual
dan pembeli untuk melakukan transaksi ekonomi yaitu membeli atau menjual barang dan jasa
atau sumber daya ekonomi atau faktor faktor produksi lainnya. Dalam ilmu ekonomi pasar
didefinisikan sebagai besarnya permintaan dan penawaran pada suatu jenis barang atau jasa
tertentu.
Jadi pasar merupakan permintaan dan penawaran secara keseluruhan untuk barang
atau jasa tertentu. Pasar dalam ekonomi makro meliputi; pasar barang atau jasa, pasar tenaga
kerja, pasar uang dan modal.
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum Say mengatakan bahwa supply creates its own demand, berdasarkan logika
bahwa setiap proses produksi mempunyai dua akibat :
a) menghasilkan barang/jasa sebagai hasil produksi, dan
b) memberikan penghasilan kepada pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi tersebut, yang jumlahnya senilai dengan nilai dari hasil produksi tersebut.
Jadi secara total di dalam suatu masyarakat pada suatu waktu selalu terdapat cukup
penghasilan untuk dibelanjakan pada hasil-hasil produksinya. Kekurangan permintaan akan
suatu barang tertentu masih bisa terjadi, tetapi bahwa secara agregat permintaan masyarakat
tidak cukup untuk membeli hasil-hasil produksinya sendiri adalah tidak masuk akal.
Kelebihan produksi secara umum adalah tidak mungkin. Harga-harga cukup fleksibel
untuk menampung tarik menarik permintaan dan penawaran, maka bila seandainya barang A
yang telah diproduksi tidak bisa terjual, mekanisme harga akan mengakibatkan harga barang
A turun, dan akan mengakibatkan sesuai dengan hukum permintaan, kenaikan dari jumlah
barang A yang diminta konsumen. Kalau harga barang A cukup fleksibel, maka harga
tersebut akan terus turun sampai semua kelebihan produksi barang A habis terjual.
Perekonomian sekali lagi ada pada posisi keseimbangan antara permintaan dan penawaran
baik secara makro maupun secara mikro (full employment). Jadi bagi suatu perekonomian
(laissez faire) posisi di luar posisi keseimbangan ini selalu merupakan keadaan sementara
saja. Posisi keseimbangan (full employment) inilah yang merupakan posisi yang normal
bagi perekonomian.
Investasi
Investasi otonomus meningkat
otonomus
menurun
0 Y
Pasar Tenaga Kerja dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual
dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini ialah para pencari
kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya yaitu orang-orang / lembaga
yang memerlukan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk
mengkoordinasi pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga
yang membutuhkan tenaga kerja.
Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan, maka pasar
tenaga kerja ini dirasakan bisa memberikan jalan keluar bagi perusahaan untuk memenuhinya.
Dengan demikian tidak terkesan hanya pencari kerja yang mendapat keuntungan dari adanya
pasar ini. Untuk menciptakan kondisi yang sinergi antara kedua belah pihak, yakni antara
penjual dan pemberi tenaga kerja maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak
yang terkait, yaitu penjual tenaga kerja, pembeli tenaga kerja, dan pemerintah.
Fungsi Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja memiliki fungsi yang sangat luas, baik dalam sektor ekonomi
maupun sektor-sektor yang lain. Fungsi Pasar Tenaga Kerja yakni sebagai berikut :
Berfungsi untuk Sarana Penyaluran Tenaga Kerja,
Berfungsi untuk sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan,
Berfungsi untuk sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembaga
yang membutuhkan tenaga kerja.
Pasar tenaga kerja utama (primary labour market) yaitu pasar tenaga kerja yang
mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
o Terjadi pada lingkungan perusahaan besar,
o Manajemen perusahaan sangat baik,
o Tingkat pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan sangat tinggi,
o Gaji dan upah tinggi,
o Jaminan sosial yang baik,
o Disiplin pegawai sangat tinggi,
o Jumlah perpindahan pegawai sedikit.
Pasar tenaga kerja biasa (secondary labour market) yaitu pasar tenaga kerja yang
mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
o Terjadi pada lingkungan perusahaan kecil,
o Manajemen perusahaan kurang baik,
o Tingkat pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan rendah,
o Gaji dan upah rendah,
o Jaminan sosial kurang baik,
o Disiplin pegawai rendah,
o Sering terjadi perpindahan pegawai.
Pasar tenaga kerja intern yaitu pasar yang mendahulukan para pegawai yang sudah ada
untuk mengisi lowongan kerja yang dibutuhkan. Ini berarti berkaitan dengan pemberian
promosi (kenaikan jabatan) bagi pegawai yang bersangkutan. Pasar tenaga kerja ekstern
yaitu pasar yang mempersilakan orang luar untuk mengisi lowongan kerja yang dibutuhkan.
Dalam pasar tenaga kerja persaingan sempurna terdapat banyak sekali perusahaan.
Oleh karena itu, para tenaga kerja dapat menawarkan jasanya secara perseorangan pada
perusahaan yang diinginkan. Pada pasar ini, setiap tenaga kerja bertindak demi kepentingan
masing-masing dan tidak mendirikan perserikatan seperti serikat pekerja demi mewakili
kepentingan bersama. Pada pasar ini berlaku pula hukum permintaan dan hukum penawaran
seperti pada pasar barang dan jasa (pasar output). Itu berarti, semakin tinggi upah tenaga
kerja, semakin sedikit permintaan terhadap tenaga kerja. Sebaliknya, semakin rendah upah
tenaga kerja, semakin banyak permintaan terhadap tenaga kerja. Hal demikian berlaku pula
pada penawaran, yakni semakin tinggi upah tenaga kerja semakin banyak penawaran tenaga
kerja. Sebaliknya, semakin rendah upah tenaga kerja semakin sedikit penawaran tenaga kerja.
Berbeda dengan pasar tenaga kerja persaingan sempurna, pada pasar ini seluruh
tenaga kerja bersatu, menyatukan kekuatan dan kepentingan dengan bergabung dalam serikat
pekerja atau serikat buruh. Serikat pekerja bertugas mewakili para pekerja dalam menuntut
upah dan fasilitas-fasilitas lain kepada perusahaan demi meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Karena bergabung dalam satu kekuatan, yakni serikat pekerja maka para tenaga kerja
memiliki hak monopoli dalam menjual atau menawarkan tenaganya.
Dalam pasar tenaga kerja monopoli, penentuan tingkat upah bisa dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
Menuntut upah lebih tinggi dari upah ekuilibrium.
Membatasi penawaran tenaga kerja.
Menambah permintaan tenaga kerja.
Pasar tenaga kerja monopsoni terjadi jika di satu wilayah tertentu hanya ada satu
perusahaan yang bersedia meminta tenaga kerja, sedangkan para tenaga kerja tidak
mempunyai organisasi seperti serikat pekerja. Ini berarti, kekuatan perusahaan jauh lebih
besar dibanding tenaga kerja. Akibatnya upah yang terjadi umumnya di bawah upah
ekuilibrium atau upah keseimbangan.
8. Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral
Pasar tenaga kerja monopoli bilateral terjadi jika terdapat dua kekuatan yang saling
bertentangan. Kekuatan pertama berasal dari para tenaga kerja yang bersatu dalam serikat
pekerja, dan kekuatan kedua berasal dari satu perusahaan yang merupakan satu-satunya
perusahaan yang memakai tenaga kerja. Serikat pekerja yang memberikan penawaran tenaga
kerja mempunyai posisi yang sama kuat dengan perusahaan yang melakukan permintaan
tenaga kerja, sehingga terjadilah keadaan saling memonopoli, yang disebut monopoli bilateral
S
F
D1
D2
O NU NF Orang
Frequency of Auction 86 5
3. Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka dimana bukti simpananya dapat diperjual
belikan.
4. Call Money
Call Money adalah pinjaman singkat antar bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik
dengan jangka waktu berkisar antara 1 hari s/d 1 minggu.
5. Commercial Paper
Commercial Paper adalah surat utang tanpa jaminan dengan jangka waktu 2 hari s/d 270
hari.
6. Repurchase Agreement
Repurchase Agreement adalah penjualan suatu surat berharga disertai komitmen dari
penjual bahwa penjual akan membeli kembali surat berharga tersebut pada waktu dan harga
tertentu.
7. Treasury Bills
Treasury Bills adalah surat utang yang diterbitkan oleh negara dengan jangka waktu 90
hari - 1 tahun
8. Promissory Notes
Promissory Notes adalah surat sanggup bayar yang membuktikan adanya utang piutang
jangka pendek antara.
Antarbank Individu
Banks Bursa efek Perusahaan
Perusahaan Asuransi Pasar uang Pemerintah pusat
Individu Dana Pensiun Pasar obligasi Pemerinmtah daerah
Perusahaan Reksadana Valuta asing Perusahaan public
Pemberi Pinjaman
Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka
meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti misalnya:
1. Menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito di bank ;
2. Menjadi peserta program dana pensiun;
3. Membayar premi asuransi ;
4. Investasi dalam obligasi pemerintah; atau
5. Investasi dalam saham perusahaan.
Peminjam
1) Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek maupun
panjang guna pembiayaan pembelian rumah.
2) Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun panjang
guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis.
3) Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih
besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan
pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha milik
negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik lainnya. Peminjaman ini
dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
4) Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya dengan
penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
5) Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri nasional
dalam layanan publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik negara, air
minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya.
Persamaan ini bisa ditafsirkan, bahwa kalau volume uang yang beredar (Md) ditambah
dengan, misalnya 10%, maka tingkat harga umum (P) akan naik dengan 10% pula, kecuali
bila k dan Q berubah (yang dalam jangka pendek dianggap tidak berubah).
Secara ringkas : pasar uang mempertemukan permintaan akan uang (teori Kuantitas)
dan penawaran akan uang. Selanjutnya permintaan dan penawaran akan uang ini
menentukan tingkat harga umum.
Dari Gambar tersebut tampak bahwa saat pendapatan sebesar Y0, permintaan uang untuk
berjaga-jaga sebanyak M0. Ketika pendapatan naik menjadi Y1, permintaan uang untuk
berjaga-jaga juga naik sebanyak M1.
Permintaan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga adalah fungsi dari pendapatan L= kY
Permintaan uang untuk motif spekulasi adalah fungsi dari tingkat suku bunga L= f (i)
Permintaan total dari uang adalah L = kY hi
Pada saat suku bunga sebesar r0, permintaan uang untuk berspekulasi sebanyak M0. Dan
ketika suku bunga bertambah atau meningkat menjadi r1, permintaan uang untuk spekulasi
turun menjadi M1.
Penawaran uang
Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu
perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk
mengatur penawaran uang / mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang
merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia). Yang dimaksud dengan
penawaran uang disini adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Perubahan jumlah
uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang. Besarnya
uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah
khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku
bank sentral juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum
dan masyarakat domestic.
Sangat perlu dipahami bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep likuiditas.
Suatu asset likuid adalah asset yang dengan mudah dapat diuangkan dengantanpa kehilangan
risiko rugi. Pada satu sisi ekstrim dari spectrum likuiditas, uang tunai adalah asset yang
paling likuid dengan daya beli penuh. Pada tingkat spektrum likuiditas moderat kita
mengenal uang kuasi yang secara definitive tidak secara langsung berfungsi sebagai medium
of exchange. Pada sisi ekstrim lainnya kita mengenal asset-aset fisik yang sangat tidak likuid
sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka panjang dan sebagainya.
Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slope positif. Seperti halnya kurva
permintaan uang, jumlah uang yang beredar juga dipengaruhi oleh tingkat bunga. Faktor-
faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran uang, adalah:
1. Tingkat Bunga
Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam
perekonomian. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan lesu.
2. Tingkat Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi
rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan jasa yang ditawarkannya.
3. Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional
Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan
memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia
perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).
4. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang cukup untuk menjaga dana
nasabah agar tetap aman. Bank Indonesia menetapkan tingkat sadangan tertentu, yang
sekaligus menjadi pengukur kesehatan bank.
5. Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang
beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat
bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat.
Md = P [k.Q + (r)]
di mana : Md = permintaan total akan uang dalam arti riil (Liquidity Preference), kQ =
permintaan akan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga, (r) = permintaan akan uang untuk
motif spekulasi yang dinyatakan sebagai fungsi dari tingkat bunga yang berlaku (r).
Permintaan untuk berjaga-jaga diabaikan. Fungsi permintaan akan uang ini disebut juga
sebagai fungsi Liquidity Preference
Kemiringan kurva LM
Derevasi Kurva LM. Panel disebelah kanan memperlihatkan pasar uang penawaran
saldo riil adalah garis vertical. Penawaran uang nominal M adalah ditentukan oleh Bank
Sentral, sedangkan tingkat bunga P dianggap sudah tertentu. Kurva-kurva permintaan
uang, L1dan L2, bersesuaian dengan tingkat pendapatan adalah Y1, maka yang berlaku
adalah L1, sedangkan suku bunga keseimbangan adalah i1 ini menciptakan titik E1pada kuva
LM pada panel (a). Pada tingkat pendapatan Y2, yang lebih besar dari Y1, tingkat suku bunga
keseimbangan adalah i2, yang melahirkan titik E2 pada kurva LM.
BAB III
KESIMPULAN
1. Keseimbangan pasar barangjasa terjadi jika tingkat tabungan (saving) yang mewakili sisi
penawaran agregrat, telah sama dengan investasi (invesment) yang mewakili sisi permintaan
agregrat.
2. Menurut Teori Keynes pasar tenaga kerja mengikuti pasar barang. Apabila output (Q) naik maka
jumlah orang yang mendapat pekerjaan atau tingkat employment (N) juga naik. Sebaliknya, N
turun apabila Q turun.
3. Dalam Pasar Uang dan modal Kurva LM menggambarkan hubungan di antara tingkat
pendapatan dan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi
permintaan terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga
keseimbangan.
Daftar Pustaka
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung Jakarta 2001. Teori Ekonomi Makro Suatu
Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Suryani. Ekonomi Makro http://suryani-unis.blogspot.co.id/2013/06/ekonomi-makro.html
(diakses tanggal 13 Agustus 2017)
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131405899/pendidikan/EKO.+MAKRO+-
+Pasar+Barang+dan+Pasar+Uang.pdf (diakses tanggal 13 Agustus 2017)
http://www.gurupendidikan.co.id/pasar-tenaga-kerja-pengertian-fungsi-jenis-dan-ciri-beserta-
kelebihan-kekurangannya-lengkap/ (diakses tanggal 13 Agustus 2017)
http://www.gurupendidikan.co.id/pasar-barang-pengertian-ciri-dan-macam-beserta-contohnya-
secara-lengkap/ (diakses tanggal 13 Agustus 2017)
http://sahatsijabat22.blogspot.co.id/2013/04/makalah-ekonomi-makro-pasar-uang-di.html (diakses
tanggal 13 Agustus 2017)
http://ekonomisku.blogspot.co.id/2015/04/kurva-permintaan-dan-penawaran-uang.html (diakses
tanggal 13 Agustus 2017)