NIM : 185020500111031
Maka kontribusi yang mendasari pemikiran ekonomi saat ini dari tiga pemikiran
tersebut, yaitu kita dapat menggunakan pemikiran-pemikiran itu sebagai dasar
pengambilan langkah/kebijakan yang akan diterapkan dalam model ekonomi saat ini.
Dari segi merkantilisme, dalam hal ini kebijakan yang diambil tidak boleh
hanya untuk kepentingan nasional namun untuk mensejahterakan warga negara.
Lalu komoditas harus diprioritaskan untuk warga negara dahulu sebelum
dilakukannya ekspor. Dan untuk menghasilkan komoditas yang berkualitas
maka dibutuhkan SDM yang berkualitas pula (kreatif dan inivotif), maka dalam
hal ini pendidikan mempunyai peran yang sangat penting. Walaupun
menggunakan kebijakan merkantilisme, negara tetap perlu melakukan kegiatan
impor komoditas ke negara lain yang dirasa belum dapat diproduksi secara
efektif oleh negara kita. Dan disini pemerintah juga harus berperan perting
untuk menggunakan atau mengelola serta menjaga potensi ekonomi dan SDA
yang ada secara optimal dan efektif bukan untuk mengeksploitasinya.
Dari segi pemikiran klasik, spesialisasi produksi sangat penting untuk terjadinya
efisiensi dalam pasar, yaitu dalam hal faktor produksi yang merupakan tenaga
kerja. Dengan adanya spesialisasi ini akan menciptakan distribusi yang
sempurna dan dapat disebut dengan invisible hand. Dan tidak lupa inovasi dan
efisiensi menjadi keharusan olehe produsen untuk memenuhi kebutuhan barang
dan jasa konsumen. Maka disini pun peran peran pemerintah masih diperlukan
walaupun hanya sebatas pengawas bukan untuk turut ikut campur dalam pasar.
Dan yang terakhir dari segi pemikiran neo-klasik, pemikiran ekonomi ini sendiri
kurang cocok untuk diterapkan di negara berkembang, salah satunya adalah
Indonesia. Karena setelah dipelajari pemikiran ekonomi yang ideal adalah
pemikiran ekonomi yang holistic, multidisiplin, dan berorientasi untuk
kesejahteraan masyarkat/rakyat.