Anda di halaman 1dari 150

Perekonomian

Indonesia
SEJARAH
PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Masa Penjajahan (Kolonialisasi)


2. Masa Orde Lama
3. Masa Orde Baru
4. Masa Transisi
5. Masa Reformasi
1. Masa Penjajahan
Laju pertumbuhan ekonomi cukup baik
Inflasi sangat rendah dan stabil

2. Masa Orde Lama


•Keadaan ekonomi sangat buruk (stagflasi)
•Defisit neraca pembayaran sangat besar
•Defisit keuangan pemerintah sangat besar
•Kegiatan produksi terhenti (pertanian dan industri)
•Tingkat inflasi 500%
3. Masa Orde Baru
• Perhatian pemerinatah lebih ditujukan kepada peningkatan
kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi
• Pemerintah melakukan pemulihan stabilitas ekonomi,
sosial dan politik,dan rehabilitasi ekonomi dalam negeri
• Menyusun rencana pembangunan lima tahun (Repelita)
secara bertahap dan target yang jelas dari masing-masing
Repelita

•Kelompok konsorsium (Bank Dunia, IMF dan ABD)


dengan nama IGGI (Intergoverment Group on Indonesia)
Sasaran dari Kebijakan Pemerintah
Menekan tingkat inflasi
Mengurangi defisit keuangan Pemerintah
Menghidupkan kembali kegiatan produksi dan
kegiatan ekspor
Tujuan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintahan Transisi
Terjadi krisis ekonomi:
1. Krisis Tahap I : 14 Mei – 18 November 1997
2. Krisis Tahap II : 8 Januari – 23 Mei 1998

Pemerintahan Reformasi
1. Tahun 1999 kondisi ekonomi mulai membaik
2. Tahun 2000 proses pemeliharaan ekonomi dengan tingkat
pertumbuhan hampir mencapai 5%
3. Laju inflasi dan tingkat suku bunga rendah
PERMASALAHAN EKONOMI
DI INDONESIA
1. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi.
2. Kemiskinan
3. Pengangguran
4. Kesenjangan Penghasilan.
5. Inflasi
SISTEM PEREKONOMIAN
INDONESIA
1. Definisi Sistim Ekonomi adl cara suatu negara
mengatur kehidupan ekonominya dlm rangka
mencapai kemakmuran.
2. Macam – Macam Sistem Ekonomi
 Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis/Pasar
 Sistem Ekonomi Sosial/Komando/Terpusat
 Sistem Ekonomi Campuran
3. Sistem Perekonomian Indonesia :
Sistim Ekonomi Sebelum Orde Baru(Koperasi)
Sistim Ekonomi Berdasarkan Demokrasi Pancasila
yang tercermin dalam pasal 23,27,33 dan 34
 Sistim Perekonomian Indonesia sangat menentang adanya :
- Free Fight Liberalisem : adalah kebebasan usaha yg
tidak terkendali shg memungkinkan terjadinya
eksploitasi kaum ekonomi lemah.
- Etatisme : Pemerintah terlalu dominan shg mematikan
motivasi dan kreasi masy utk berkembang dn bersaing
secara sehat.
- Monopoli: Pemusatan kekuatan ekonomi pd suatu kelompk
tertentu.
Sistim Ekonomi Liberal/Kapitalis
Ekonomi diatur oleh Kekuatan Pasar
Ada kebebasan individu utk melakukan kegiatan
ekonomi
Banyak dianut oleh negara eropa dan Amerika serikat
Ciri sistim Ekonomi Liberal:
. Hak individu diakui
. Peranan pemerintah dibatasi
. Peranan modal sangat penting
. dll
Sistim Ekonomi Sosialis
Ekonomi datur oleh Negara
Jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tangg.jawab
negara atau pemerintah pusat
Banyak diterapkan oleh Negara2 Eropa Timur

Ciri2 Sistim Ekonomi sosial:


. Hak milik individu tidak diakui
. Seluruh sumber daya dikuasai negara
. Kegiatan ekonomi direncanakan dan diatur pemerin
. Produksi dilakukan untuk Kebutuhan masy.
Sistim Ekonomi Campuran
Merupakan gabungan dari sistim kapitalis dan sosialis
Dalam menjlnkan kegiatan ekonomi pemerintah bekerjasama
dengan swasta
Banyak diterapkan dinegara2 sedang berkembang

Ciri2 Sistim Ekonomi Campuran :


. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan
swasta
. Ada persaingan tp msh dikontrol pemerintah
. Transaksi ekonomi melalui mekanisme pasar tp masih
ada campur tangan pemerintah.
Bab 1
DASAR ANALISIS LINGK EKONOMI
DAN BISNIS.
1. Lingk Bisnis adalah semua pengaruh eksternal terhdp
organisasi atau perusahaan.
2. Pentingnya Analisa Lingkungan ,adalah :
- Kaidah link.bisnis scr fundamental berpengruh terhdp
aktivitas bisnis.
- Aktivitas operasional membuthkn identifikasi faktor2 lingk dan
perubahn dlm rangka utk memastikn kesuksesan bisnis.
- Laba dan organisasi yg baik merupakan hal yg penting dlm kaitannya dngn
kondisi lingkungan.
- Renc strategis hrs mempertimbngkan kemungkinan adanya perubahan dlm link. bisnis
3. Lingkungan Eksternal
4. Analisis Lingkungan Bisnis

Lingkungan Eksternal :
1.Lingk. Umum
2.Lingkungan Industri
3.Lingkungan Operasional
Lingkungan Umum (Global & Domestik)

Lingkungan Industri (Global & Domestik)

Lingkungan Operasional (Global & Domestik)

Tenaga Kerja
Pesaing
Perusahaan Pemasok
Kreditor
Pelanggan
Analisis Lingkungan Bisnis:
1.PEST
2.LE PES C

Legal Ecological
(hukum) (ekologi)

Competetive Political
(kompetitif) (politik)
Technological Organisasi Economic
(teknologi) (ekonomi)

Social
(sosial)
Model Dart Boart . Ada delapan Faktor Lingkungan :

Ekonomi Sektor
Teknologi

Pemerintah Sektor psr


bahan baku
industri
Organisasi

Sektor Sosio
Budaya SDM

Sektor
Sektor finansial
Internasional
BAB 2
SISTIM EKONOMI INDONESIA: QUOVADIS?
 Quovadis dlm bahasa latin berarti mau kemana.
2.1 Sistim Sosialisme: Menuju free market socislism.

A. Perestroika (Reformasi Ekonomi)


Pelopor: Mikhail Gorbachev, 1985 ingin melakukan
revormasi radikal diUnisoviet dan Eropa timur terhadap :
1. Struktur politik (demokrasi)
2. Masyarakat /sosial (Glasnost)
3. Ekonomi (Perestroika)

B. Revormasi di Eropa Timur.


Pola revormasinya sebagai berikut :
Revormasi Politik

Program Revormasi
Ekonomi

Privatisasi
Kebijakan transisi
Fokus: Pasar dan
fokus: Stabilitas
Infrastruktur

Jk pendek: perush. kecil


Mikro: Mikro:
-Uang -Harga Jk panjang: perush. besar
- APBN - Upah
- Pendapatan - Pedoman
Perusahaan
2.2. Kapitalisme Dilanda Privatisasi
Privatisasi : PN menjadi Milik pribadi/swasta
Margareth Thacher : Meluncur ide Privatisasi di
Inggris dan tahun 1980-1988 : lebih dari 40%
perusahaan publik (Negara) diubah menjadi Persh
Swasta.

Sebab-sebab Utama Privatisasi:


. Gagalnaya program pemerintah sejak PD II
. Adanya keterbatsn Pajak dan Pengel.pemerintah
. Ada ktrbatasn Pem. Utk meningkatkn
pendapatannya
2.3. Sistim Ekonomi Pancasila (SEP)
Penggagasnya : Mubyarto (1980-1981)
Pelopor-pelopor : Emil Salim,Mubyarto dan Sumitro
Djojohadikusumo.
Ada dua Cara Pandang SEP :
1. Jalur Yuridis Formal : Landasn hukum SEP yaitu pasal
33 UUD,45 dan dilengkapi oleh pasal 23,27 ayat 2 dan
pasal 34.
2. Jalur Orientasi : SEP sebagai suatu sistim ekonomi yg
berorientasi pada sila I,II,III,IV dan V
2.4 Quovadis Sistim Ekonomi Indonesia
 Kapitalis?
 Sosialis?
 Campuran?
 Demokrasi Ekonomi?
 SEP?
Bab 3
Sudahkah Kita Merdeka??
Merdeka dlm arti: tidak hanya bebas dari penjajahan Belanda, tetapi bebas dari:
 Kemiskinan?
 Kebodohan?
 Pengangguran?
 Ketimpangan?
1. Pengertian Nasionalisme.
Dari dimensi Ekonomi,Nasionalisme ekonomi sering diartikan sebagai upaya
untuk mengisolasikan perekonomian dari pengaruh asing.
2. Nasionalisme dlm sejarah ekonomi Indonesia.
1. Kutub Moderat: Mengundang modal dan investasi asing masih diperlukan
utk mempercepatlaju pertumbuhan ekonomi. Intervensi negara sebatas
memberikan subsidi suku bunga.Contoh Rencana Urgensi Perekonomian dari
Sumitro.
2.Pribumisasi Nasionalisme yg mementingkan pada memajukan bisnis para
pengusaha pribumi dan nasionalisasi persh.asing.Contoh Program banteng
oleh Djuanda
Dimasa Orde Baru Warna Nasionalisme juga terlihat Jelas. Kebijakan
yang diambil Pemerintah pada saat itu menerapkan kebijakan Pintu
terbuka Bagi Modal Asing. Sebagai negara yang menganut Sitim
Ekonomi Terbuka,maka berbagai perkembangan yg terjadi di dunia
internasional membawa dampak kepada perekonomian indonesia.
Ada tiga macam Krisis pada saat itu ,yaitu:
1. Krisis minyak
2. Krisis Utang Luar Negri
3. Krisis peran Negara
Dari tiga macam krisis tersebut,nampaknya krisis minyak yang paling
memukul perekonomian indonesia karena harganya anjlok pada saat
itu (1982) dan 1986 yg mempengaruhi penerimaan negara.
3. Kinerja Ekonomi Pasca Krisis

Indikator Tahun

1999 2000 2001 2002 2004 2005 2006

1.Pertumb Ekonomi -13,1 0,8 4,9 4,4 5,1 5,6 5,3


2. Laju Investsi(%) NA NA 6,5 4,7 14,6 9,9 0,9
3. Tkt Pengagran(%) 6,4 6,1 8 9,1 9,9 11,2 10,3
4. Tkt Inflasi (%) 20,1 14,4 11,3 14,3 14,8 13,4 15,3
4. Growth With Equity
Dalam nota keuangan tahun 2009,SBY menyampaikan strategi
pembangunan ekonomi dibawah pemerintahan nya adalah :
1. Strategi pembangunan yang digariskan adalah
Pertumbuhan yang disertai pemerataan (growth with
equity).
2. Ditengah Ancaman Krisis pangan global, untuk pertama kali
produksi beras indonesia lebih tinggi dari pada konsumsi
beras.
3. Tema pembangunan pada rencana kerja pemerintah yaitu
Peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengurangan
kemiskinan.
Ada tiga Prioritas Pembangunan
1. Peningkatan Pelayanan dasar dan pembangunan
pedesaan
2. Percepatan pertumbuhan yang berkualitas dengan
memperkuat daya tahan ekonomi yang didukung oleh
pembangunan pertanian,infrastruktur dan energi.
3. Peningkatan upaya anti korupsi,reformasi
birokrasi,pemantapan demokrasi,pertahanan dan
keamanan dalam negri.
4. Untuk pertama kali sejak indonesia merdeka APBN
mencapai angka 1.000 triliun
5. Kesenjangan Ekonomi Pasca Krisis
Kesenjangan ekonomi dapat dilihat dari tiga dimensi :
1. Berdasarkan tingkat kemoderenan yaitu antara
sektor modrn dengan sektor tradisional dimana
modern umumnya ada dikota dan sektor industri
sementara sektor tradisional ada dipedesaan dan
sebagian besar sektor tradisional (pertanian)
2. Berdasarkan kesenjangan regional antara kawasan
indonesia timur dengan kawasan indonesia barat
3. Kesenjangan menurut etnis yaitu antara pribumi dan
non pribumi
6. Pembangunan Manusia
Salah satu indikator untuk mengukur kinerja pembangunan
adalah H D I (Human Development Index) atau Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). IPM merupakan indexs
gabungan dari tiga indikator yaitu :
1. Longevity sebagai ukuran harapan hidup
2. Knowledge (Pengetahuan) diukur oleh kombinasi melek
huruf dewasa(berbobot ¾) dan gabungan dari ratio
pendidikan tinggi primer,sekunder,tersier
bruto(berbobot 1/3)
3. Standard hidup layak(desent standard of living) yang
diukur oleh PDB riil perkapita
Bab 4
Menuju Pertumbuhan Ekonomi
yang Berkualitas
BPS : kuartal I 2007, Pertumbuhan Ekonomi 6 % di
bandingkan sebelumnya hanya 2%.
Apakah Pertumbuhn sebesar itu berarti semakin
Berkualitas?
Apakah ada perubahan pola pertumbuhan ekonomi
dilihat dari Dimensi :
. Sektoral
. Pengeluaran
. Spasial
Dimensi Sektoral
Dari dimensi sektoral pertumbuhan ekonomi masih
didominasi oleh sektor pertanian sebear 16,8%
dbandingkan dengan sektor2 lainya. Misalnya sektor jasa
hanya 2,1%,sektor keuangan dan real estate hanya 1%,sektor
perdagangan,hotel dan restouranta hanya 0,9%,dan lain2.
Jadi pertumbuhan belum merata pada semua sektor.
Dilihat dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi indonesia
digerakan oleh sektor industri peng0lahan nonmigas
sebesar 24,65 -28,65%. Sedangkan sektor pertanian dalam
arti luas(peternakan,perikanan,kehutanan),sektor
perdangan,hotel dan restouran sebesar 12,90-16,50%
Dimensi Pengeluaran
Dari aspek pengeluaran masih didomonasi oleh
pengeluaran konsumsi,ekspor impor dan
pembentukan modal tetap.
Misalnya. 1. Pengeluaran Konsumsi
- Pengeluran R.Tangga : 4,5%
- Pengeluaran Pemerintah : 4,3%
2. Modal Tetap Bruto : 7,5%
3. Export : 8,9% dan Import : 8,4%
Dimensi Spasial
Dari dimensi spasial Pulau jawa masih mendominasi dalam
menyumbang pembentukan PDB indonesia terutama oleh
sektor industri pengolahan,perdaganagan,hotel dan
restouran dan pertanian. Dari PDRB perkapita perpropinsi
masih terpusat pada propinsi yang kaya sumber alam
seperti Kaltim,Riau,NAD dan daerah ibu kota. Dominasi
aktivitas industri manufaktur modern ada dipulau
jawa,sumatra. Jadi grativikasi ekonomi indonesia masih
bias dikawasan barat indonesia. Dari uraian2 diatas dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi
indonesia masih jauh dari berkualitas.
Bab 8
Krisis,Resesi Dan Gejolak Ekonomi Global
Keamanan Energi Dan Pangan

1. Krisis/Resesi Ekonomi Global :


Berawal Dari AS yang ditandai dengan melambatnya
pertumbhan ekonomi Negara tsb. Hal ini dpt kita liht :
o. Tahun 2006 pertumb.Eko. AS : 2,8%
o. Tahun 2007,pertumb.Eko.AS : 2,0%
o. Tahun 2008,pertumb.Eko.AS : 1,1%
2. Dampak Resesi Ekonomi Global:
. Mempengaruhi Proyeksi perekonomian Asia
termasuk Indonesia.
. Perekonomian Global pertumb.nya akan menurun
sebesar 0,4%.
3. Krisis Ekonomi di AS disebabkan Oleh:
. Macetnya kredit property (KPR di Indonesia)
. Ambruknya lembaga-lembaga keuangan diAS
4. Strategi Negara Maju Untuk Mengatasi Krisis
Keuangan global.
Ada beberapa kebijakan antara lain :
1. Kebijakan The FED di US,tapi gagal
2. Kebijakan Penanggulangan krisis dikawasan eropa
dengan cara :
o. Menurunkan suku bunga
o. Mensosialisasikan perusahaan
o. Memberi dana talangan (Bailout)
o. Penutupan bursa
o. Meningkatkan jaminan deposito
o. Melarang short selling
3. Kebijakan Penanggulangan Krisis di kawasan Asia
Pasifik :
o. Menaikan suku bunga
o. Menurunkan suku bunga
o. Mengambil alih untuk kesehatan
o. Memberi dana talangan(bailout)
o. Membeli kembali saham (buy back)
o. Memberi insentip bagi eksportir
o. Penutupan bursa
o. Meningkatkan jaminan deposito
o. Melarang short selling

Dampak Resesi Global Terhadap Neraca Pembayaran


Indonesia :
1. Pertumb.eko dibeberapa negara mitra dagang utama
indonesia(Amerika,jepang,uni eropa),singapura dan
Cina menurun
2. Ditengah melemahnya ekonomi dinegara-negara
maju,tekanan inflsi msh ada,sehingga beberapa bank
sentral mulai menurunkan tkt bunga utk menahn laju
perlambatan ekonomi akibat krisis
3. Harga minyak turun : menurunnya permintaan
minyak akibat krisis global
STRATEGI PEMERINTAH DALAM IMPRES NO.5 TH 2008
UNTUK MENCAPAI KETAHANAN ENERGI:

Meningkatkan produksi sektor migas dan


pertambangan non migas.
Merubah paradigma pengelolaan energi yg berbasis
energi berkelanjutan.
Menyempurnakan peraturan2 utk mempercepat
penyediaan dan pemanfaatan energi alternatif.
Mendorong diversifikasi pemanfaatan energi.
Menetapkan harga energi menurut keekonomiannya.
Mendorong investasi swasta.
Meningkatkan kemandirian desa dibidang energi.
Fokus kebijakannya
Kebijakan Programnya
1. Peningkatan industri sektor migas 1. Penyederhanaan prosedur dan
dan pertambangan perbaikan iklim usaha
2. Peningkatan produksi sektor 2. a. Penyederhanaan prosedur iklim
kelistrikan usaha sektor ketenagalistrikan.
b. Perluasan akses listrik
pedesaan.
3. Perbaikan tata kelola sektor migas 3. Peningkatan transparansi dlm
dan pertambangan pengelolaan migas dan pertambangan
4. Diversifikasi energi 4. a. Program percepatan
pengembangan energi alternatif
b. Pengembangan bahan dasar/ BB
nabati
c. Pengembangan desa
2. Kebijakan Pangan
Isu Pangan paling penting: kemampuan mengontrol suplai pangan dunia
dan mempengaruhi harga disebut Era Perang Pangan (Ford Wars).

Strategi kebijakan pangan:


1. Productionist Approach (produksi pangan)
2. Krisis lingkungan atau pemanasan global
3. Visi / ideologi pangan
4. Pola makan (diet)
5. Kesehatan / keamanan pangan dan pencegahan penyakit
Ketahanan Pangan
UU No.7/1996 Pangan, ketahanan pangan : kondisi terpenuhnya pangan
bagi setiap rumah tangga, yg tercermin dr tersedianya pangan yg cukup,
baik jumlah, mutu, aman, merata, dan terjangkau.
Idealnya: kebutuhan pangan dipenuhi dari hasil dlm negeri dan impor
sebagai menambah yg kurang, tp produksi dlm negeri mengalami
masalah yaitu produksi menurun karena:
1. Penggunaan pupuk dan obat intensif dlm dosis yg tidak terukur dan
terus menerus.
2. Penggunaan pupuk dan obat bersifat diskriminatif dlm distribusi
manfaat.
3. Skala usaha petani di Indonesia sangat kecil (penggunaan lahan
kurang dari 0,5ha per rumah tangga.
STRATEGI REFITALISASI

Strategi Revitalisasi terdiri Dari :


1. Strategi Dan Kebijakan Pembangunan Ketahanan
Pangan.
2. Strategi Dan kebijakan Pembiayaan Pertanian
3. Strategi Dan Kebijakan Pengembangan Ekspor Produk
pertanian
4. Strategi Dan Kebijakan Pendayagunaan Sumber Daya
lahan Pertanian
5. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Produk
Pertanian Baru
Strategi Dan Kebijakan Pembngaunan
Ketahanan Pangan.
Ketahanan pangan mempunyai peran strategis dalam
pembangunan nasional antara lain:
1. Akses terhadap pangan dan gisi yang cukup
merupakan hak asasi manusia
2. Pangan memiliki peran penting dlm membentuk
SDM yang berkualitas
3. Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama
dalam menopang ketahanan ekonomi dan
ketahanan nasional yang berkelanjutan.
Strategi Dan Kebijakan Pembiayaan
Pertanian.
Ada beberapa Permasalahan :
1. Sistim dan Prosedur penyaluran kredit masih
rumit,birokratis dan kurang memperhatikan
kondidisi lingk.,sosio budaya pedesaan.
2. Kemampuan petani dlm mengakses sumber2
pembiayaan sangat terbatas.
3. Usaha pertanian msh dianggap beresiko tinggi oleh
pihak investor
4. Belum berkembangnya lembaga penjamin usaha
pertanian
5. Blm ada lembaga keuangan yang khusus membiayai
usaha pertanian
6. Skim kredit pada umumnya msh membiayai usaha
produktif.
7. Blm berkembangnya lembaga keuangan
pedesaan/lembaga kredit mikro.

Strategi Yang diTempuh :


1. Menyempurnakan kebijksanaan pembiayaan yg ada
sehingga dpt meningktkan aksesibilitas petani dan
pelaku agrribisnis terhadap sumber pembiayaan
2. Mengembangkan pola subsidi bunga kredit agar kredit
perbankan terjangkau oleh petani kecil dipedesaan
3. Mengembangkn pola penjaminan kredit dan pola
pendampingan bagi UMKM agribisnis
4. Mengembangkan pola pembiayaan bagi hasil utk
pembiayaan sektor pertanian
5. Mengembangkan lembaga keuangan khusus
pertanian dan lembaga keuangan mikro pedesaan utk
pembiayaan UMKM agribisnis
6. Mensosialisasikan lembaga-lembaga keuangan
7. dll
Strategi Dan Kebijakan Pengembangan
Ekspor Produk Pertanian.
Strategi pengembangan Ekspor :
1. Meningkatkan Daya saing Produksi Dlm
Negri,melalui:
. Pemberdayaan petani dn pelaku usaha pertanian utk
mampu mengakses teknologi pengolahan hasil dan
informasi pasar.
. Menumbuhkembangkan industri pengolahan hasil
pertanian dipedesaan utk meningktkn daya saing dan
nilai tambah hsl pertanian,menciptakan lapangan
kerja baru dan meningktkan kesejahteraan masyarakat
. Meningktkn volume,nilai dan keragaman produk ekspor baik segar maupun olahan
. Penumbuhan kawasn argoindustri melalui pelayanan pengolahan dan pemasaran
hasil pertanian
. Pengembangan sarana dan prasarana pasar termasuk cold storage dan paching
house
. Harmonisasi tarif pajak/pungutan ekspor dan standardisasi mutu.
2. Strategi Peningkatan Pangsa Pasar Ekspor,melalui :
. Pengembangan informasi pasar & Market Intelligence
. Penguatan diplomasi,negoisasi dlm membuka pasar
. Perluasan akses pasr melalui promosi dan pengembangan
free trade area
. Peningkatan kerja sama internasional
. Peningkatan kemampuan negoisasi dan diplomasi
. Sosialisasi hasil-hasil negoisasi & diplomasi
Strategi Dan Kebijakan Pendayagunaan
Sumber Daya Lahan.
Sektor pertanian dihadapkan berbagai masalah :
1. Sempitnya lahan pertanian perkapita penduduk
indonesia
2. Makin banyak petani gurem dengan luas lahan
garapan kurang dari 0,5 ha/keluarga
3. Cepatnya konversi lahan pertanian menjadi non
pertanian dan tidak amannya status penguasaan
lahan
Ada 4 kebijakan yg dpt dilakukan Pemerintah utk
Membangun sektor Pertanian dan Memberikan Nilai
Tambah :
1. Meningkatkan akses pasar Dan membangun rantai
nilai yang efisien
2. Meningkatkan daya saing petani kecil dan
memfasilitasi market entry.
3. Meningkatkn mata pencaharian di pertanian
subsisten dan pekerjaan yg membutuhkan
ketrampilan rendah dipedesaan
4. Membuka kesempatan Dan Lapangan Kerja Baru
disektor pertanian non perkebunan di pedesaan dan
meningkatkan ketrampilan
Strategi Dan Kebijakan Pengembangan
Produk Pertanian Baru.
Untuk mempercepat peningkatan nilai tambah agar
kesejahteraan dapat meningkat,maka strateginya adalah
Mengembangkan produk hilir yang mempunyai nilai
tambah besar,investasinya tdk terlalu besar,psr
produknya cukup luas,penggunaan SDM yg
mencukupi,tersedianya persyaratan normatif lain yg
bisa dipenuhi. Komoditi-komoditi yg bisa
dikembangkan :
• Padi,jagung,kedelai,pisang,jeruk ,bawang
merah,anggrek
• Kelapa sawit,karet,kakao,kelapa,tebu,sapi dan ayam
Bab 9
ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 PEMAIN
ATAUKAH PENONTON?

Cetak Biru Asean Economic Community (AEC)


dideklarasikan pada KTT ke 13 tahun 2007 Di
Singapura. Pada tahun 2015 ditargetkan ASEAN
menjadi suatu Negara,dimana mobilitas :
. Mobilitas Barang dan jasa bebas
. Mobilitas investasi bebas
. Mobilitas Tenaga kerja bebas
. Mobilitas Modal bebas
Lalu kita,Menjadi Pemain ataukah Penonton Dalam
AEC 2015?
1. Blue Print AEC 2015
Cetak biru AEC,memuat ambisi ASEAN sebagai :
Pusat Perdagangan Kawasan Yg Terintegrasi. AEC
sejajar dengan EU (uni Eropa).
Harapan : Investor akan terangsang ke ASEAN ,krn
menjadi salah satu pasar terbesar dunia.
Beda AEC dengan EU :
Aec masih menggunakan :
• Mata uang sendiri-sendiri
• Belum bebas paspor
• Belum punya bank sentral
Ada 3 pilar Dalam Membangun Masyarakat ASEAN:
1. Asean Economic Community (AEC)
2. Asean Security Community (ASC)
3. Asean Sosio Cultural Community (ASCC)

Ciri-ciri Utama AEC :


2. Pasr dan Basis Produksi Tunggal
2. Economi Kawasan yg Kompetitif
3. Kawsn dgn Pemb.Eko Yang merata
4. Suatu kawasan yang Terintegrasi penuh dengan
Economi global
1. PASAR Dan Basis Produksi Tunggal
Ket Liberalisasi Fasilitas

1. Arus barang bebas •Haps bea mask(tarif) dn •Integrasi standar pabean


hmbtan perdag diluar bea dan penghalang teknis
masuk (non trade barries) perdagangan
•Sincronisasi bea masuk
ekstrnal
2. Arus Jasa Bebas •Akses penuh ke psr dan •MRA(Mutual
menghpus semua Recognigtion
larangan yg substansial Arrangemen) pd jasa
pd perdagangan jasa prof.,pertukarn T.KProf.
3. Arus Investasi bebas Semua industri dn jasa Transparnsi,prosedur yg
tesedia utk investor ramping,menghindri pjk
ASEAN ganda,pemasran brsama
2. Economi Kawasan Yang Kompetitif :
. Mengembangkan Kebijakan Kompetisi
. Memperkuat proteksi kepada konsumen
. Kerja sama regional dlm hak kekayaan intelktual
. Kerja sama regional Pengembangan infrastruktur
. Perjanjian bilateral tentang penghapusan pjk ganda

3. Pembangunan Ekonomi Yang Adil :


. Mempercepat pengembangan UKM
. Meningkatkan inisiatif trbentknya integrasi ASEAN
untk memperkecil kesenjangan pembangunan
4. Integrasi Ke Perekonomian Global :
• Mencapai pendekatan yg kohern menuju hubungan
ekonomi eksternal termask negosiasi free trade Area
(FTA) dan kemitraan ekonomi yg komprehensif
• Meningkatkan partisipasi dalam jaringan suplai
global.

Common Efective Prefential Tariffs


( CEPT )
CEPT : merupakan mekanisme agar AFTA dapat berjln
dengan baik.
Syarat-syarat Produk Dapat Diperdagangkan
Melalui Program CEPT:
1. Produk tersebut hars terdaftar dalam inclution list
baik dinegara ekspor maupun negara pengimpor dan
Memiliki rentang tarif yg sama diats/dibawh 20%.
2. Produk tersebut mempunyai program pengurangan
tarif yang disetujui dewan AFTA.
3. Produk tersebut harus produk ASEAN yaitu harus
memenuhi muatan lokal ASEAN minimum 40%.
Syarat-syarat Produk Dapat Diperdagangkan
Melalui Program CEPT:
1. Produk tersebut hars terdaftar dalam inclution list
baik dinegara ekspor maupun negara pengimpor dan
Memiliki rentang tarif yg sama diats/dibawh 20%.
2. Produk tersebut mempunyai program pengurangan

tarif yang disetujui dewan AFTA.


3. Produk tersebut harus produk ASEAN yaitu harus
memenuhi muatan lokal ASEAN minimum 40%.
Produk CEPT,ada 4 golongan :
1. Inclusion List (IL) : produk yang harus mengalami
liberalisasi secepatnya dalm hal penurunan tarif
dibawah program CEPT dan Menghapus hambatan
kuantitatif dan hambatan non tar if lainnya.
2. General Exeption List (GEL) : daftr produk yg
dikecualikn dari program CEPT oleh suatu negara
krn dianggp penting ats perlindungan,keamanan
nasional,moral masy.,kehidupan dn kesehatan,nilai
barang seni dan bersejarh.
3. Temporary Exclusions List (TEL) : daftr yg berisi
produk-produk sensitf yg dikecualikn semntara utk
dimasukn dlm skema CEPT krn dinilai blm siap
4. Sensitive List (SL) : daftr yg berisi produk-produk
pertanian bukan olahan.

Barang-barang Yg Termasuk Dalm Inclusion List :


5. Kelompok Jalur cepat (Fast Track) :
. Minyak nabati . Produk dari karet
. Semen,produk kimia . Produk dari kulit
. Produk farmasi . Pulp
. Pupuk,plastik . Tekstil,kramik
. Elektronik . Kaca,batu mulia
. Prabot dri kayu dn rotan
2. Kelompok Normal
Barang-barang Yg Termasuk Exclusion List :
1. Produk-produk pertanian yg tunduk pd perjanjian
GAAT
2. Produk sensitif yang ditentukan berdasarkan
negosiasi
3. Semua barang dibawah program PTA yang tidak
diperdagangkan dalam program AFTA.

2. Kendala-Kendala AEC Untuk ASEAN


Ada kesenjangan besar diantara 10 negara anggota
ASEAN :
 Dari sisi bea masuk :
Misalnya : tarif impor (Singapura) : 0 %
tarif impor (Fitnam) : 17 %
 Iklim Bisnis Bervariasi Diantara Negara ASEAN
 Kesenjangan PDB perkapita Negara-negara ASEAN
Rata-rata negara Asean memiliki PDB percapita
US $ 2.227
Misalnya : Terendah (Myanmar) : us$ 215
Ditengah (Indonesia) : us$ 1.919
Brunai : us$ 31.076,1
Singapura : us$ 35.206,1
Kendala AEC bagi Indonesia

 Dilihat dari sektor Integrasi: ada 8 sektor prioritas


barang Indonesia memiliki 4 sektor yg terintegrasi
dgn negara ASEAN lainnya (msh dbwh Malaysia)
semua sektor.
 Indonesia negara plg bnyk memiliki hambatan
non tarif drpd anggota ASEAN lainnya.
 Koordinasi yg baik perlu didukung oleh sistim yg
terintegrasi secara nasional.
Kebijaksanaan Pelaksanaan Komitmen AEC
Dalam Impres No.5 th 2008 oleh SBY-JK
Ada 3 program dan tindakan utk melaksanakan AEC secara
penuh:
1. Komitmen AEC utk arus jasa sec.bebas dgn tindakan
melakukan koordinasi penerbitan peraturan utk
liberalisasi bidang jasa.
2. Komitmen AEC utk menuju kawasan ekonomi yg
kompetitif dgn tindakan menerbitkan peraturan dlm
rangka melaksanakan komitmen menuju kawasan
ekonomi yg kompetitif.
3. Sosialisasi pelaksanaan komitmen masy.eko.ASEAN 2015
dgn melakukan tindakan koordinasi pelaksanaan cetak
biru masyarakat ekonomi ASEAN 2015.
Untuk melaksanakan program komitmen AEC arus jasa scr
bebas dilakukan.
Tindakan, Keluaran, dan Sasaran Program Komitmen AEC utk
Arus Jasa secara Bebas:
TINDAKAN
Melakukan koordinasi
penerbitan peraturan utk
liberalisasi bid.jasa

KELUARAN SASARAN

Koordinasi Memberikan
kesatuan sikap
penerbitan dan konsistensi
peraturan utk dlm perdagangan
liberalisasi Intenasional di
bidang jasa. bidang jasa.
Untuk melaksanakan komitmen AEC menuju kawasan
ekonomi yang kompetitif, melakukan:
Tindakan, keluaran dan sasaran program komitmen AEC
untuk menuju kawasan ekonomi yang kompetitif
TINDAKAN
Menerbitkan peraturan dlm rangka
melaksanakan komitmen menuju kawasan
ekonomi yg kompetitif.

KELUARAN KELUARAN
Peraturan Presiden ttg Peraturan Presiden ttg
ratifikasi protocol to ratifikasi Protocol to
ImplementThe Third Implement the Fourth
Package Of commitments Package Of Commitment
Of Financial Service Under The ASEAN Frame
Under the ASEAN Frame Work Agreement On
Work Agreement on Services (AFS)
Services (AFS).

SASARAN
Pemenuhan Komitmen AEC
Program Sosialisasi Pelaksanaan Komitmen Masy.Ekonomi ASEAN
2015 Melalui Tindakan:

TINDAKAN
Koordinasi Pelaksanaan Cetak Biru
Masy.Ekonomi ASEAN 2015.

SASARAN
Mewujudkan Integrasi
Regional Dlm Rangka
KELUARAN Meningkatkan Daya Saing
Global Dan Memudahkan
Lap 6 Bulanan Bisnis Dan Konsumen
Memanfaatkan Peluang
Pasar.
BAB 10
URGENSI STIMULAN KEBIJAKAN DITENGAH
KRISIS
Krisis 1998
Yang terkena dampaknya:
 Perusahaan skala besar, perbankan pasar modal,
properti.
 Sektor publik yang banyak berhutang di luar negeri.
 Importir/ pelaku bisnis yg kandungan impor bahan
baku tinggi.
Perbandingan Indikator Krisis 1998 dengan Krisis 2008
Perbandingan Indikator Ekonomi 1997 2008 1929 2008
Indonesia
• Depresiasi Rupiah 100% 5%
• Inflasi 20% 11,14%
• NPL Perbankan 60% 1%
• Suku bunga SBI
• Suku bunga PUAB
• Giro Bank Terhadap GWM Minus 26,6 T, Surplus 3 T
• Cadangan Devisa U$ 21,1 M U$ 57 M
Perbandingan Ekonomi Amerika Serikat
• Pengangguran 25% 6%
• NPL Property (1934) 40% 4%
• Penurunan Produksi 54% 2%
Krisis keuangan Global memiliki
pengaruh langsung (Indirect Effect)
• Mempengaruhi momentum pertumbuhan eko.indo dlm
bentuk pengeringan likuiditas, lonjakan suku bunga.
Anjloknya harga komoditas dan melemahnya pertumb.
Sumber dana.
• Menurunnya tingkat kepercayaan konsumen investor dan
pasar thd berbagai institusi keuangan yg ada.
• Flight to quality, psr modal Indonesia terkoreksi akibat
melemahnya mata uang rupiah.
• Kurangnya pasokan likuiditas disektor keuangan karena
kebangkrutan.
• Menurunnya tkt permintaan dan harga komoditas utama
ekspor Indonesia tanpa diimbangi dgn peredaman laju impor.
• Defisit perdagangan akan menyulitkan penggalangan capital
inflow dlm jml besar utk menutup devisit sendiri.
Respon Kebijakan Pemerintah
Memelihara momentum pertumbuhan.
Optimalkan pasar domestik.
Penanggulangan kemiskinan.
Dunia usaha tetap bergerak, agar penerimaan negara
tetap terjaga dan pengangguran tak bertambah.
Tingkatkan nilai tambah produk RI agar lebih
kompetitif.
Kampanye konsumsi produk dlm negri sehingga psr
domestik akan bertambah kuat.
Perkokoh kemitraan antara pemerintah BI, perbankan
dan dunia usaha.
Usulan Stimulan Kebijakan lebih Lanjut
1. Perlunya insentif fiskal dan non fiskal bgi industri yg
berorientasi ekspor dan menyerap banyak T.Kerja. Mis:
menurunkan pajak ekspor dan bea masuk B.baku.
2. Usulan memberikan stimulan bagi UMKM layak utk
diperhatikan. Mis: turunkan pajak pertambahan nilai
impor kapas, turunkan suku bunga
3. Menggarap alternatif pasar diluar AS dan Eropa
sec.serius. Mis: timur tengah, cina, india
4. Kedubes dan konsulat RI diluar negri di fungsikan mjd
market intilegensi.
BAB 11
REFORMASI IKLIM INVESTASI
1. Pengertian
Iklim investasi: semua kebijakan kelembagaan dan
lingk.baik yg sedang berlangsung maupun yg diharapkan
terjadi di masa yang akan datang yg dpt mempengaruhi
tkt pengembalian dan resiko suatu investasi.
Lingkungan bisnis sehat
Faktor utama yg mempengaruhi lingkungan sehat:
 Tenaga Kerja
 Perekonomian daerah
 Infrastruktur fisik
 Kondisi Ekonomi daerah
 Produktifitas tenaga kerja
Mengapa investor msh kuatir melakukan bisnis di
Indonesia??
Alasan utama:
1. Ketidakstabilan ekonomi makro
2. Ketidakpastian kebijakan
3. Korupsi (oleh pemda-pem.pusat)
4. Perizinan usaha
5. Requlasi pasar tenaga kerja
Apa yang menyebabkan memperburuk
investasi Indonesia??
1. Pelaksanaan otonomi daerah sejak 2001 memperburuk
iklim investasi di Indonesia.
2. Masih rendahnya pelayanan publik.
3. Kurangnya kepastian hukum dan berbagai perda yg tdk
pro-bisnis sbg bukti iklim bisnis yg tdk kondusif
4. Masih adanya grease dlm bentuk pungutan liar, upeti, dan
biaya ekstra yg dikeluarkan perusahaan mulai dari
mencari bahan baku, proses, maupun ekspor.
Paket Perbaikan Iklim Investasi di era
SBY
Impres No.3 tahun 2006, ttg program dan tindakan utk
memperbaiki iklim investasi di Indonesia.
Impres No.6 tahun 2007, ttg: paket kebijakan percepatan
pembangunan sektor riil dan pengembangan UKM.
Paket ini terdiri dari 4 bidang:
1. Bidang perbaikan investasi
2. Revormasi sektor keuangan
3. Percepatan pembangunan infrastruktur
4. Pemberdayaan UKM
Paket Kebijakan Iklim Investasi Dlm Impres No.5 tahun 2008
Tentang Fokus Pembangunan Ekonomi 2008-2009
Bidang Kebijakan Program
 Kelembagaan,
penyederhanaan perijinan
ijin usaha dan pendaftaran
tanah.
Keterbatasan Impres No.3 tahun 2006
1. Serangkaian langkah yg di tempuh pemerintahan sbgmn
tercantum dlm paket kebijakan merupakan pending
matteri yg seharusnya sdh jauh2 hari di selesaikan.
2. Belum mencantumkan skala prioritas sektral maupun
spesial.
3. Paket kebijakan tdk menggunakan pendekatan yang
mengacu pada masalah utama yang menghadang gerak
maju perekonomian, kecuali Investasi.
Akhir paceklik Investasi?
Total investasi yg disetujui th 2007 (jan-mrt)= Rp
204,3T/ 447,2%
Realisasi= Rp 40,59 T/ 20%, yg terdiri dari:
(2007)
1. PMDM : Rp 23,17 T masih dibwh target th 2007:
248,5 T
2. PMA : Rp 59,91 T

Apakah ini pertanda ada perbaikan iklim investasi dan


berakhirnya paceklik investasi di Indonesia?
BAB 12
HABIS BBM, TERBITLAH KRISIS LISTRIK
Krisis listrik terjadi karena:
1. Terbatasnya kapasitas pembangkit dan menyangkut
keterbatasan kemampuan membeli energi.
2. Sejak terjadi kenaikan harga BBM, bnyk industri
menghasilkan konsumsi listrik ke PLN krn biaya
operasional pembangkit listrik scr swadaya dgn solar mjd
mahal.
Pertumbuhan Konsumsi
Kap. Produksi listrik PLN
Listrik
Penghemat Listrik
1. Kebijakan tarif subsidi dikurangi efisiensi mengurangi
beban negara
2. Kebijakan non tarif subsidi.
Dampak kenaikan tarif listrik terhadap sektor industri.

 Industri2 selama ini (alat angkut, msn peralatan&pupuk


kimia) merupakan Sunrise Industry mengalami
penderitaan yaitu pertumbuhannya menurun
(pertumbuhan minus)
Mis: Industri tekstil, barang kulit dan alas kaki (-7,10%)
dan 2007 (-3,68%). Banyak yang menutup usaha.
 Potensi meningkatnya PHK karyawan paska pemberlaku
SKB
 Pengalihan waktu kerja sektor industri (satu/ dua hari
kerja sebulan ke hr sabtu dan minggu)
 Keterbatasan kondisi pasokan PLN menyebabkan
terjadinya defisit daya rata2 sebesar 600 MW/hari.

Dampak Kenaikan Tarif Listrik Pada Sektor Industri


1. Tahun 2007 (sejak krisis): pertumbuhan sektor industri
manufaktur kurang dari 10%
2. Tahun 2008 (Awal): Industri tumbuh sekitar 5,69% atau
menurun 2% sejak tahun 2004 (7,69%)
3. Pengalihan jam kerja (1-2 hari kerja dlm sebulan): Mis
sabtu-minggu
padahal jml pelanggan listrik non subsidi tertinggi
adalah sektor bisnis (226,8 ribu pelanggan) ditambah
usulan kenaikan tarif listrik utk industri sehingga
semua menjadi beban dunia industri.

Industri Yang Terkena Dampak


1. Industri Alat Angkut. Mesin. Peralatan (laju pertumbuhan
tertinggi= 12,9%)
2. Industri pupuk, kimia, barang dari karet (laju
pertumbuhan= 6,23%)
Tingkat pengangguran meningkat cepat
Thn 2000 : 6,1%
2005 : 10,3%
2007 : 9,11%
2008 : 8,46%
Regulasi ketenaga kerjaan & kontrak
Bank Dunia:
- Regulasi ketenaga kerjaan dan penetapan kontrak di
Indonesia tdk kompetitif di banding dengan negara Asia
lain.
- Biaya pemecatan (pesangon) di Indonesia lbh tinggi
dibandingkan dgn negara2 lain di Asia
- Para pengusaha mengeluhkan bahwa pesangon yg hrs
dibayar kalau melakukan PHK. 9x gaji.
BAB 13
MASALAH KETENAGAKERJAAN DAN QUOVADISREVISI
RUU KETENAGA KERJAAN

Masalah dasar ketenaga kerjaan Indonesia:


• Tingkat pengangguran meningkat pesat stlh krisis
ekonomi.
• Regulasi ketenaga kerjaan dan penetapan kontrak
• PHK pada industri padat karya terus terjadi
Sekarang pengusaha lbh suka menerima karyawan kontrak
daripada karyawan tetap.
Contoh negara yg menetapkan pesangon:
1. India : 1x gaji
2. Jepang: 2x gaji
3. Korea : ± 3x gaji
4. Malaysia : ± 4x gaji
5. China : ± 5x gaji
6. Banglades : ± 6x gaji
7. Philipines : ± 7x gaji
8. Thailand : ± 8x gaji
Ada 3 bidang yang kontroversi dlm regulasi dan
penetapan kontrak dan revisi UU No.13/2013
Aturan main ttg perekrutan khususnya ttg out sourcing
dan penggunaan pekerja kontrak.
 Rambu2 ttg out sourcing utk produk atau jasa
 Aturan ttg pekerja kontrak apakah tdk berlaku bagi
industri manufaktur.
 Pembatasan waktu dan perlindungan bagi pekerja
Aturan main ttg upah minimum.
 Siapa yg berwenang menentukan upah minimum?
 Apakah masih de..... Pengupahan (tri.........)
 Apakah upah minimum hanya berlaku utk pekerja
formal/ nonformal
 Berapa sering kenaikan upah minimum
Aturan main tentang PHK dan pesangon
 Perlu didiskusikan sampai ditingkat berapa pesangon
cukup kompetitif dari Asia.
Mis: Jepang : 1,5 bulan gaji, Malaysia : 2,4 bulan gaji,
China: 3 bulan gaji, India : 2 bulan gaji, Korea : 2
bulan gaji.
Penentuan Upah Minimum
Jml upah yg diberikan perush kpd karyawan : Dasarnya UMK.
Dasar perhitungan UMK : KHL (kebutuhan hidup layak)
paling rendah.
Rumus jumlah UMK dibuat oleh Dewan Pengupahan, yg
terdiri dari:
 Kaum Akademisi
 Serikat Buruh Masing-masing diwakili 7
 Pengusaha (Apindo) orang

 Fasilitatori (depnakertrans)
BAB 14
Industri dibawah Bayang2 Krisis Jilid II dan
Revormasi Kebijakan Industri dan Visi 2003

1. Krisis jilid I (1997-1999): Peranan industri manufaktur


thd total ekspor mengalami penurunan dr tahun ke
tahun.
 Banyak industri melakukan PHK.
 Kap prod. Dikurangi.
 Banyak yg menutup usaha.
2. Krisis jilid II (2008):
 Ketidak pastian pasokan gas/ BBM.
 Kenaikan harga BBM.
 Melemahnya rupiah.
 Tarip Tol mahal, listrik mahal.

Dengan kondisi semacam ini, apakah industri mampu


bangkit, tumbuh dan bersaing dan menopang
pertumbuhan ekonomi, ekspor dan pertambahan
lapangan kerja.
Peranan Sektor Industri Manufaktur
Pola perubahan struktur ekonomi Indonesia:
 Kontribusi sektor pertanian menurun.
 Kontribusi sektor industri dan lainnya meningkat.

th
1968 1978 1983 1988 1993 1998 2000 2005 2006 2009 2008
Sektor/lap
usaha
Pertanian 51,0 30,5 22,9 24,1 17,9 17,4 15,6 13,4 13,6 13,83 14,58
Industri
manufaktur 8,5 10 12,8 18,5 22,3 23,9 27,8 27,41 28 27,01 27,10

Jadi, peranan sektor industri cukup pesat sejak 1968-triwulan I th


2008 ±27,01% dari PDB.
Pada th 1997-1999 (krisis): peranan industri manufaktur
menurun karena:
• banyak usaha yang tutup
• kap prod. Dikurangi
• PHK banyak

Tahun 2008 terjadi krisis keuangan global. Banyak usaha


tutup, PHK. Jumlah yang di PHK tahun 2009: 150.000 orang
Masalah Struktural

Ada beberapa masalah struktural pada industri di Indonesia:


 Tingginya tingkat konsentrasi dlm perekonomian dan
banyaknya monopoli (terang2an & terselubung).
 Dominasi kelompok bisnis pemburu rente.
 Lemah nya hubungan intra industri.
 Struktur industri Indonesia masih dangkal dengan minim
nya industri menengah.
 Masih kakunya BUMN sebagai pemasok input maupun
sebagai pendorong kemajuan teknologi.
 Investor asing masih cenderung pada orientasi pada pasar
domestik.
 Masalah struktur lainnya yaitu terkonsentrasinya lokasi
industri manufaktur di Jawa dan Sumatra.
Dalam rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJM) era SBY-JK.
Industri manufaktur Indonesia menghadapi masalah
struktural:
 Kandungan impor BB BSJ komponen utk industri tinggi.
 Lemahnya penguasaan dan penerapan teknologi.
 Meningkatnya upah minimum di berbagai daerah,
sehingga Indonesia mulai kehilangan pijakan untuk
industri yg berbasis Buruh Murah.
 Hengkangnya perusahaan2 asing ke Cina dan Vietnam.
 Belum terintergrasinya UKM di Indonesia dlm satu mata
rantai pertamb.nilai dgn industri skala besar dan iklim
persaingan kurang sehat.
 Pelaksanaan otonomi daerah sejak th 2001 telah
memperburuk iklim investasi di Indonesia.
Urgensi Reformasi Mendasar
Karena lemahnya perencanaan dan koordinasi peraturan
perundangan baik vertikal (pusat-daerah) maupun
horizontal (antara kementrian, dep.lain), maka diperlukan
reformasi mendasar utk perbaikan iklim investasi di
Indonesia era SBY-JK:
 Reformasi pelayanan investasi.
 Tiga hal utama yg diinginkan investor dan pengusaha
yaitu: penyederhanaan sistem dan perijinan, pungutan yg
tumpang tindih (pusat-daerah) diturunkan/ dikurangi dan
transparansi biaya perijinan.
 Para birokrat dan pejabat di pusat maupun daerah masih
berperilaku sbg predator dan blm mjd fasilitator bagi
dunia bisnis.
Reformasi Kebijakan Industri dan Visi 2030
Arah kebijakan industri nasional:
Industri masa depan:

Industri Industri Industri


Agro Telematika Alat Angkut Industri andalan masa depan

Basis Industri Manufaktur

Industri Barang
Modal
Petrokimia TPT
Semen Sepatu
Baja, dll Elektonik
Industri Komponen dll
(Basis ikm)

SDA terbarukan SDA tidak terbarukan

SDM
Pengembangan Industri Versi Pemerintah:
Terpilih 32 Industri Prioritas yaitu:
 Argo Industri:  Alat-alat angkut:
 Turunan minyak kelapa sawit  Otomotif
 Pengolahan ikan  Perkapalan
 Karet dan barang karet  Kedirgantaraan
 Pengolahan kayu  Telematika
 Pengolahan gula  Basis Industri Manufaktur:
 Ikm tertentu:  Tekstil, produk tekstil
 Kerajinan dan barang seni  Alas kaki
 Batu mulia dan perhiasan  Keramik
 Garam rakyat  Elektronika konsumsi
 Pulpen dan kertas
 Petrokimia, semen baja, mesin
listrik, alat listrik, alat/mesin
pertanian
Reformasi Kebijakan Industri

Kebijakan Industri di era Soeharto yg diformulasikan


kedalam repelita, menitik beratkan pada:
 Industri yg menghasilkan devisa dengan cara
memproduksi barang2 substitusi impor.
 Industri yg memproses barang2 mentah.
 Industri padat karya.
 BUMN utk tujuan strategis dan politis.
Visi Industri Manufaktur Indonesia 2030

Struktur Industri
yg kokoh
Berdaya saing
global

Visi Industri
Manufaktur
2030

Ramah lingkungan

Berbasis kompetensi
daerah
BAB 15
Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan Dengan
Akselerasi Sekto Riil Dan UMKM
UMKM berjalan karena :
1. UMKM yang berorientasi ekspor justru berpesta pora
ketika nilai Rp ambruk hingga mencapai Rp 17000/dollar
AS. Mereka mendapat windfall profit akibat depresiasi
rupiah karena mendapatkan penghasilan .... dollar.
2. Mayoritas UMKM umumnya dianggap unbaukable, tidak
layak mendapat kredit dari Bank komersial sebagai tidak
terpengaruh dengan Credit Crunch yang melanda sektor
korporat. Dan UMKM menjadi pilar utama ekonomi
kerakyatan di Indonesia.
Ada 2 Konsep yang Berkaitan Dengan Ekonomi
Kerakyatan dan Ekonomi Rakyat
1. Ekonomi Kerakyatan : adalah gagasan tentang cara,
sifat dan tujuan pembangunan dengan sasaran
utama perbaikan nasib rakyat, atau sistem-sistem
ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi
yang ..... pada kepentingan ekonomi rakyat
2. Ekonomi Rakyat : merupakan sektor yang mencakup
UMKM dan koperasi sebagai pilar utama
pembangunan nasional.
UMKM Perlu Dikembangkan
1. UMKM Menyerap Banyak Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Perubahan TK Rata-rata
2000 2006 2000-2006 Pertumbuhan per
(%) tahun (%)

UK 68791152 80933384 17.7 2.7


91.23 91.14
UM 3913264 4483109 14.6 2.3
5.19 5.05
UKM 72704416 85416493 17.5 2.7
96.42 96.18
UB 2695766 3388462 25.7 3.9
3.58 3.82
Total 75400182 88804955 17.8 2.8
100 100
2. UMKM memegang peranan penting dalam ekspor
non migas pd th 1990 mencapai us$ 1.031 jt.
3. Ada urgensi untuk struktur ekonomi yang bebentuk
piramida yang menunjukan ketimpangan uang lebar
antara pemain kecil dan pemain besar dalam ekonomi
Indonesia.
Perbandingan daya serap tenaga kerja/unit usaha dan
persentase jumlah usaha :

108 9.6%
0.2 Besar
14 5.9%
0.7 Menengah
3 21.9%
15.8 Kecil
2
62.5%
83.3 Mikro
Profil Dan Sebaran UMKM
Ada 2 defenisi usaha kecil :
1. Definisi Usaha Kecil menurut UU No.9 Th 1995
adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil
penjualan tahunan maksimal 1 milyar Rupiah dan
memiliki kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha paling banyak 200 jt rupiah.
2. Definisi Usaha Kecil atau menurut BPS adalah
identik dengan industri kecil dan industri Rumah
Tangga
Klasifikasi Industri Menurut Jumlah Pekerja
1. Industri RT, dengan pekerja : 1-4 orang
2. Industri Kecil, dengan pekerja : 5-19 orang
3. Industri Menengah, dengan pekerja : 22-99 orang
4. Industri Besar, dengan pekerja : 100 orang/lebih

UU No.20 Th 2008, tentang UMKM membedakan


beberapa jenis usaha di Indonesia:
5. Usaha Mikro adalah usaha yang memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp 50 jt tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil
penjualan tahunan paling banyak Rp 300 jt.
2. Usaha Kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan
bersih lebih dari Rp 50 jt samapai paling banyak
Rp 500 jt tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp 300 jt sampai dengan Rp 2,5 milyar.
3. Usaha Menengah adalah usaha yang memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp 500 jt sampai dengan
Rp 10 milyar tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan
sebesar Rp 2,5 jt dengan paling banyak Rp 50 milyar.
Karakteristik UMKM
1. Tidak ada pembagian tugas yang jelas .....bidang
admin dan operasi.
2. Sebagian besar UMKM belum memiliki status badan
hukum data : 1994 perusahaan kecil yang tidak
berakte notaris 124.990 perusahaan kecil ternyata
90.6% tidak memiliki sertifikat surat ijin usaha.
3. Dari penggolongan industri terlihat bahwa hampir 1/3
bagian dari seluruh industri kecil bergerak pada usaha
makanan, minuman,dan tembakau diikuti oleh
kelompok industri barang galian bukan logam,
industri tekstil, industri kayu, bambu, rotan, rumput,
dan sejenisnya termasuk perabot RT masing-masing
berkisar antara 21%-22% dari industri kecil yang ada.
Masalah Dasar UMKM
1. Kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan
memperbesar pasar.
2. Kelemahan dalam struktur permasalahan dan
keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-
sumber promo .
3. Kelemahan dibidang organisasi dan manajemen SDM.
4. Latar belakang jaringan usaha kerjasama antara
perusahaan kecil (sistem informasi pemasaran).
5. Iklim usaha kurang kondusif karena persaingan saling
mematikan.
6. Pembinaan yang telah dilakukan masih kurang terpadu
dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat
terhadap usaha kecil
Peran UMKM
Pengembangan industri kecil memiliki peran besar
dalam pengembangan industri manufaktur karena
industri kecil sangat membantu dalam :
1. Memecahkan masalah pengangguran dan
pemerataan distribusi pendapatan.
2. Memperbesar lapangan kerja dan kesempatan usaha
Tantangan Yang Dihadapi UMKM
1. Bagi usaha mikro dengan omset kurang dari Rp 300
jt/thn akan mengahadapi tantangan yaitu
bagaimana menghadapi kelangsungan hidup usaha.
2. Bagi usaha kecil dengan omset antara Rp 300 jt
hingga Rp 2,5 milyar, tantanganya adalah bagaimana
ekspansi usaha selanjutnya.
Menurut pusat konsultasi usaha kecil UGM,bahwa
urutan prioritas permasalahan yang dihadapi usaha
kecil adalah :
3. Belum memiliki sistem administrasi keuangan dan
manajemen yang baik
2. Menyusun proposal dan membuat studi kelayakan
untuk memperoleh pinjaman baik dari bank
maupun dari modal ventura
3. Menyusun perencanaan bisnis.
4. Akses terhadap teknologi terutama bila pasar
dikuasai oleh grup, selera konsumen cepat berubah.
5. Memperoleh bahan baku dan harga bahan baku
terlalu tinggi.
6. Masalah perbaikan kualitas barang dan efisiensi
7. Masalah tenaga kerja.
Tantangan UMKM Di Tengah Krisis
1. Tidak ada pembagian tugas yang jelas antara bidang
administrasi dan operasi.
2. Akses industri kecil terhadap lembaga kecil formal rendah.
3. Sebagian besar UMKM tidak memiliki status badan hukum.
4. Tren nilai ekspor menunjukan betapa berfluktuasi dan
berubahnya komoditas ekspor Indonesia selama 1999-2006
5. Mahalnya harga bahan baku,terbatasnya ketersediaan, jarak
relatif jauh.
6. Tenaga kerja yang tidak terampil dan mahalnya biaya tenaga
kerja.
7. Banyaknya pesaing yang bergerak dalam industri yang sama,
minimnya kemampuan bahasa asing sebagai suatu hambatan
dalam melakukan negosiasi dan penetrasi pasar luar negeri.
Paket Kebijakan UMKM
Inpres No.6 th 2007 : Mempercepat dan
memberdayakan UMKM.
Bidang Kebijakan
1. Peningkatan akses UMKM pada a.Meningkatan kapasitas kelembagaan
sumber pembiayaan dan akses UMKM pada sumber
pembiayaan.
b.Memperkuat sistem penjaminan
kredit bagi UMKM.
c.Mengoptimalkan pemanfaatan dana
non-perbankan untuk pemberdayaan
UMKM
2. Pengembangan kewirausahaan dan a.Meningkatkan mobilitas dan kualitas
SDM. SDM.
b.Mendorong tumbuhnya
kewirausahaan yang berbasis teknologi

3. Peningkatan peluang pasar produk a.Mendorong berkembangnya industri


UMKM. promosi dan kreasi produk UMKM.
b.Mendorong berkembangnya pasar
tradisoinal dan tata hub dagang antara
pelaku psr yang berbasis kemitraan.
c.Mengembangkan sistem informasi
angkutan kapal untuk UMKM.
d.Mengembangkan sinergitas pasar.

4. Reformasi regulasi a.Menyediakan insentif perpajakan


untuk UMKM.
b.Menyusun kebijakan dibidang
UMKM

Prioritasnya : pada bidang peningkatan akses UMKM pada sumber pembiayaan.


Pasar Modern dan Tradisional
Industri ritel merupakan sala satu industri strategis di
Indonesia. Ada2 jenis industri ritel:
 Ritel Tradisional: pasar-pasar tradisional, warung-
warung dipinggir jalan.
 Ritel Modern: Carrefour, Indomart, Alfamart, Surabaya
Plaza, Matahari, Sogo, dll
Keunggulan Ritel Tradisional:
 Kemudahan akses bagi pemasok kecil termasuk petani.
 Dapat terjadi tawar menawar , barangnya segar dan dekat
dengan rumah.

Kelemahan:
 Tidak memiliki tempat-tempat senyaman pasar ritel
modern.
Agar tidak terjadi persaingan antara pasar ritel tradisional
dan pasar ritel modern maka perlu untuk menetapkan
zoning (jarak).
Keunggulan Pasar ritel Modern:
 Tempatnya nyaman.
 Barang-barangnya berkualitas dan memiliki standar
tinggi.
 Pelayanannya bagus dan barang-barangnya lengkap, dari
elektronik sampai dairy product.

Kelemahan:
barang tidak dapat ditawar.
Industri Ritel di Indonesia
Perkembangan pasar ritel modern di Indonesia sangat pesat.
Keuntungan dari perkembangan ritel modern di Indonesia:
 Konsumen dimanjakan dengan tempat yang nyaman,
aman.
 Produk bervariasi.
 Harga produk bersaing.
Pada awalnya, pasar ritel Indonesia dikuasai:
• Hero
• Indomart
• Ramayana
• Matahari
• Alfa
Sekarang:
• Hypermart
• Makro
• Giant
• Carrefour
Persaingan Usaha Pasar Modern dan Pasar
Tradisional

Dengan semakin meningkatnya pasar ritel modern, maka


Pasar Ritel Tradisional semakin tersingkir dari arena
persaingan.
Dari survei yang dilakukan (ESS(1998)) menemukan: tempat
yang lebih nyaman merupakan faktor utama konsumen
dalam memilih pasar, baru harga dan kebebasan untuk
melihat-lihat.
Alasan konsumen kurang berminat datang ke Pasar Ritel Tradisional:

 Becek  Kurang aman (copet)


 Kotor  Sulit menemukan kios
 Bau  Harga tidak pasti
 Terlalu Ramai  Kehigenisan produk tidak
terjamin
 Panas  Harus bawa kantong sendiri

Alasan konsumen tetap datang ke Pasar Ritel Tradisional:


• Harga lebih murah
• Bisa ditawar
• Lokasi dekat dengan rumah
• Banyak pilihan makanan segar
• Suasana hidup dan damai
• Beragam produk segar
• Pembelian dalam jumlah fleksibel
• Buka dari pagi hari
Strategi pemberdayaan Pasar Tradisional
Ada dua strategi:
• Strategi jangka pendek
• Strategi jangka panjang

Strategi Jangka Pendek:


Pembangunan fasilitas dan renovasi fisik pasar
Peningkatan kompetensi pengelolaan pasar
Melaksanakan program pendampingan pasar
Penataan dan pembinaan pasar (perpres No.112/2007)
Optimalisasi pemanfaatan lahan pasar
Strategi Pembinaan Jangka Panjang
Pengembangan konsep koridor ekonomi pasar
tradisional
Perbaikan jaringan suplai barang ke pedagang pasar
Pengembangan konsep pasar selagi koridor ekonomi
(pasar wisata) dan kompetisi pasar bersih
(penghargaan dan sertifikasi)
BAB 16
OTONOMI DAN MEMBANGUN DAERAH
Hubungan keuangan pusat dengan daerah berdasarkan 3 asas
desentralisasi:
Dekonsentrasi
Desentralisasi
Tugas pembantuan

Hubungan APBN dan APBD


Dana perimbangan adl dana yg bersumber dr penerimaan
APBN yg dialokasikan kpd daerah utk membiayai kebutuhan
daerah dlm rangka pelaksanaan desentralisasi.
Menurut UU No.33 th 2004 pasl 10: Dana Perimbangan
Terdiri Dari:
Dana bagi hasil dari PBB, BPHTB, PPh, dan SDA
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus (DAK)

MASALAH DAN ISU SENTRAL DALAM IMPLEMENTASI OTODA


Isu sentral dlm otoda:
Pembagian urusan
Pelayanan publik
Lemahnya koordinasi antar sektor dan daerah
Pembagian sumber pendapatan
Fanatisme daerah (Putra daerah-Aset daerah)
Disintegrasi
Masalah dalam implementasi otoda
Bergesernya egoisme sektoral menjadi fanatisme daerah
Dengan otoda, ada tendensi msg2 daerah mementingkan
daerahnya sendiri bahkan saling bersaing (dlm PAD)
Masalah Timing dan Political Will
Dalam tahap awal otoda, msh terasa adanya Grey-Area
kewenangan antara Pusat-Propinsi, kabupaten/kota
Tujuan otoda adl utk meningkatkan pelayanan publik
Lemahnya koordinasi antar sektor dan antar daerah
Dlm pelaksanaan dekonsentrasi dan tgs pembantuan bbrp
persoalan muncul dan perlu di antisipasi secara arif utk
masa2 mendatang
Banyaknya dana daerah ditempatkan di BPD dlm bentuk
sertifikat BI yg tdk disalurkan utk sektor riil.
Perubahan paradigma dalam era otoda
Pembangunan di daerah Pembangunan di daerah

Perubahan
Nilai

Sentralistik Desentralistik
Top Down Bottom Up
Keseragaman Keberagaman
Budaya Petunjuk Prakarsa/inisiatif
Ketergantungan Kemandirian
Hirarki Keterkaitan
Kesenjangan Perimbangan
Daya Saing dan Reformasi Tata Kelola
Daerah (Regional Governance)

Daya saing Indonesia ditingkat dunia cukup lemah, karena:


Masalah infrastruktur
Ketidakefisisenan birokrasi
Ketidakstabilan penentu kebijakan
Konsep dan Deferensiasi Daya Saing Daerah
Konsep daya saing.
Menurut Kruqman (1994:30): yaitu mengacu pd kapasitas
suatu perusahaan utk bersaing, tumbuh dan dpt
menghasilkan laba.
Menurut Bank Dunia: mengacu pd besaran serta laju
perusahaan nilai tambah per unit input yg dicapai oleh
perusahaan.
Deferensiasi Daya Saing Daerah:
1. Menurut UK.DTI (Deperindek): kemampuan suatu daerah
dlm menghasilkan pendapatan dan kesempatan kerja yg
tinggi dgn tetap terbuka thd persaingan domestik maupun
internasional.
2. Abdullah (2002), daya saing daerah sebagaimana
kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai
pertumbuhan tingkat kesejahteraan yg tinggi dan
berkelanjutan dgn tetap terbuka pada persaingan
domestik dan internasional.
Pemetaan Daya Saing Daerah
Daya saing daerah dihasilkan oleh:
1. Interaksi antara: input ->output ->outcome
2. Terkait dengan faktor-faktor non ekonomi:
 Kondisi politik
 Sosial
 Budaya masyarakat
Target
Outcome
Pertumb. Yg
brkelnjutan

Kinerja eko. Daerah


PDRB per kapita
Output
daya
saing
daerah Tingkat
Produktivitas TK kesempatan kerja

Infrastruktur SDA dan Perbankan dan lembaga


lingkungan keuangan
Input
faktor2
utama
pembentuk
daya saing Lingkungan usaha Perekonomian Ketenagakerjaan dan
produktif Daerah SDM
daerah
BAB 17
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
Dengan Revitalisasi Strategi Pengembangan
Kawasan

Perbedaan laju pembangunan antar daerah menyebabkan


terjadinya kesenjangan kemakmuran dan kemajuan antar
daerah terutama antara Jawa dengan luar Jawa, antara KBI
dengan KTI.
Untuk mempersempit ketimpangan Regional itu,dengan
kebijakan pembangunan daerah melalui onsep kawasan
andalan yg dilakukan berdasarkan potensi yang dimiliki
daerah.
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
• KAPET: Kawasan Pembangunan Ekonomi Terpadu.
• KPS: Kawasan Pengembangan Strategis.

KAPET:
Ciri mencolok aktifitas ekonomi secara geografis:
 Konsentrasi Industrialisasi
 Ketimpangan

Prinsip dasar pengembangan KAPET:


 Pemerataan, pertumbuhan, dan pengembangan wilayah.
 Landasannya pertumbuhan ekonomi tinggi dlm wkt
singkat dan merupakan input pemb.minimal dgn hasil
maksimal.
KPS (Kawasan Pengembangan Strategis)

Pengertian: adalah kawasan pengembangan yg memiliki


sumber daya produktif utk dikembangkan baik tingkat
regional maupun nasional.
KPS meliputi: area pertumbuhan dan pembatasan potensial
yg memiliki akselerasi pertumbuhan yg berbeda sehingga
dikembangkan secara efektif.

Faktor2 yg menentukan lokasi KPS:


 Lokasi geografi
 Sumber Daya Alam
 Infrastruktur Regional
 Keterkaitan antar daerah
Strategi Percepatan Daerah Tertinggal
Penyebab ketrtinggalan:
1. Keijakan pembangunan terlalu bertumpu pd sektoral.
2. Mengabaikan dimensi spesial membuat warna
pemb.daerah ditentukan oleh mekanisme pasar yg
akibatnya modal dan orang cenderung memilih daerah yg
menawarkan return lebih tinggi dan menarik, sehingga
daerah maju tambah maju dan tertinggal tetap tertinggal.
Strategi Percepatan Daerah Tertinggal:
1. Strategi pembangunan ekonomi lokal perlu menekan
pada dimensi spesial.
2. Ketertinggalan karena mayoritas kelurahan/ desanya
masih termasuk kawasan pedesaan => mengembangkan
karakter desa dengan kota.
3. Diperlukan big push bagi percepatan pembangunan
daerah tertinggal.
4. Perlu visi dan strategis nasional percepatan pemb.daerah
tertinggal diintegrasikan secara eksplisit dalam RPJMD
kabupaten, kota, dan profinsi di Indonesia.
BAB 18
REFORMASI DI PERSIMPANGAN JALAN
Sejarah Refomasi
Orde lama, reformasi diterjemahkan revolusi.
Orde baru, reformasi diterjemahkan: Tahap-tahap
pembangunan.
Era pasca Soeharto: Rombakan tatanan lama yg otoriter,
korup dan timpangmenuju tatanan baru yg lebih
demokratik, pro rakyat, dan berkeadilan.
Orde Soekarno 1966
Dalam pengembangan strategi industri, pemerintah sgt
mengintervensi dan memilih berorientasi kedalam (inward
looking)
Perhatian pmerintah fokus pada BUMN yg bergerak dlm
bidang manufaktur dgn kucuran kredit perbankan, subsidi,
dan valas.
Namun minimnya cadangan devisa nasional menyebabkan
langkanya bahan baku dan suku cadang impor.
Selama periode ini, ketidak stabilan politik, defisit
anggaran, inflasi tinggi, campur tangan pemerintah dlm
pasar sangat kuat. Menghasilkan lingkungan yg tdk
menguntungkan bagi perkembangan industri nasional.
Orde Soeharto

Periode kebijakan industri meliputi periode rehabilitasi


dan stabilisasi (1967-1972)
Periode bonanza minyak (boom minyak) th 1973-1981
Periode penurunan harga minyak (1982-1996)
Periode krisis th 1997
Kebijakan Industri yg diformulasikan kedalam
REPELITA, titik berat pada:

Industri-industri tg menghasilkan devisa dgn cara


memproduksi barang-barang substitusi impor.
Industri-industri yg memproses bahan-bahan mentah
(industri dasar) dlm negri dlm jumlah yg besar.
Industri-industri padat karya.
Perusahaan-perusahaan negara untuk tujuan strategis dan
politik.
Orde Habibie 1998

Orientasi kebijakan industri berubah menjadi periode


pemulihan krisis.

Era abdurrahman Wahid dan Megawati


Kebijakan Industri yg diterapkan:
• Revitalisasi
• Konsolidasi dan
• Rustrukturisasi Industri
• Dimulainya pendekatan kluster
Era Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan Industri: pada th 2020 = Industri baru dlm
perkembangan industri nasional ada 2 sasaran:
• Sasaran kualitatif jangka menengah (2004-2009).
• Sasaran kualitatif jangka panjang (2010-2020).

Sasaran Industri dlm Jangka Panjang:


• Kuatnya industri yg memiliki daya saing berkelanjutan.
• Kuatnya struktur industri manufaktur terutama antara IKM
dan industri-industri besar.
• Seimbangnya sumbangan IKM thd PDB dibandingkan
sumbangan dr industri besar.
• Terdistribusinya industri keseluruh tanah air.
Sasaran dan prioritas pembangunan era SBY th 2004-
2009 adl:
Menciptakan Indonesia yg aman dan damai.
Mewujudkan Indonesia yg adil dan demokrasi.
Meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia

Strategi SBY untuk mengatasi pembangunan dan kemiskinan


dikenal dengan nama Triple Track Strategy yaitu:
1. Pro Growth
2. Pro Job
3. Pro Poor
Track 1: Dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan
dengan mengutamakan expor dan investasi.

Track 2: Menggerakkan sektor riil untuk menciptakan


lapangan kerja.

Track 3: - Merevitalisasi pertanian.


- Kehutanan, kelautan, dan ekonomi pedesaan
untuk mengurangi kemiskinan.

Anda mungkin juga menyukai