Anda di halaman 1dari 15

RESUME

RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI


(disusun untuk memenuhi mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro)
Dosen Pengempu : I Nyoman Rindra Hanjaswara, M.Si.

Disusun oleh
MANAJEMEN 1 N MALAM
Desak Made Puspita Dewi (2202612010932)
I Made Dedy Dwi Suputra (2202612010938)
Ni Luh Evi Febriani (2202612010939)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2022
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO
(Ruang Lingkup Pemateri 1)

Teori atau analisis dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua
bentuk mikroekonomi dan makroekonomi. Analisis - analisis dalam teori
mikroekonomi pada umumnya meliputi bagian- bagian kecil dari keseluruhan
kegiatan perekonomian. Dalam teori mikroekonomi yang dianalisis adalah kegiatan
seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar.

Analisis- analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih


menyeluruh sifatnya, dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan
konsumen secara keseluruhan, kegiatan- kegiatan keseluruhan pengusaha dan
perubahan- perubahan keseluruhan bagian ekonomi. Secara rinci dapat dijelaskan
ruang lingkup dan fokus analisis mikroekonomi lebih menitikberatkan kepada
analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk :
1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya ( resources).
2. Mencapai kepuasan yang maksimal.

Sedangkan analisis- analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang :


1. Bagaimanakah segi permintaaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan
dalam perekonomian.
2. Masalah- masalah utama yang selalu dihadapi perekonomian,
3. Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah
ekonomi yang dihadapi.

Analisis- analisis teori mikroekonomi bertitik tolak dari pandangan yang


menganggap bahwa faktor- faktor sumber- sumber daya yang terbatas, sementara
keinginan manusia yang tidak terbatas. Sehingga masyarakat harus membuat
pilihan- pilihan yang meliputi dua aspek yaitu:
a. Dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa.
b. Dalam kegiatan menggunakan barang dan jasa.
Dalam menganalisis teori mikroekonomi terdapat 3 pertanyaan dikemukakan yaitu:
1. Apakah jenis- jenis barang dan jasa yang harus diproduksi ?
2. Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai macam barang dan jasa yang
dibutuhkan tersebut ?
3. Untuk siapakah berbagai barang dan jasa tersebut diproduksi ?

ISU- ISU UTAMA DALAM ANALISIS MAKROEKONOMI

Makroekonomi membahas isu- isu penting yang selalu dihadapi dalam suatu
perekonomian. Analisis ini berusaha memberikan jawaban kepada pertanyaan-
pertanyaan yang dikemukakan yaitu :

1. Faktor- faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian?


2. Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu teguh ?
3. Mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil ?
4. Mengapa pengangguran dan kenaikan harga- harga selalu berlaku ?

Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan dalam perekonomian perlu


dibedakan kepada tiga bentuk abstraksi atau penyederhanaan, yaitu:

• Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga


tetap dan suku bunga tetap.
• Analisis penetuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga
mengalami perubahan.
• Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga dan
suku bunga mengalami perubahan.

Menentukan Jenis Barang Yang Perlu Diproduksi


Pernyataan pertama, yaitu apakah jenis barang dan jasa yang harus
diproduksikan,merupakan persoalan yang menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi
yang dijalankan dalam perekonomian. Dengan perkataan lain, pilihan-pilihan
konsumen (pembeli) merupakan faktor penting dalam menentukan jenis-jenis
kegiatan memproduksi yang harus di jalankan.

Menentukan Cara Memproduksikan Yang Paling Efisien


Untuk mewujudkan barang dan jasa yang diperlukan faktor-faktor produksi
yang sering dinamakan juga sebagai sumber-sumber daya atau resources. sebelum
menjalankan kegitan memproduksi, setiap pengusaha harus menyelesaikan
persoalan kedua yang di nyatakan sebelum ini, yaitu:
1. bagaimanakah caranya memproduksi barang yang akan dijualnya untuk
memenuhi kebutuhan para konsumen?
2. Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi yang menerangkan tentang
teori produksi (fungsi produksi), biaya produksi, struktur pasar (penentuan
harga dan jumlah produksi di berbagai pasar) bertujuan untuk menerangkan
bagaimana seorang produsen memecahkan persoalan tersebut.

Untuk Siapa Barang Akan Diproduksi?

Sifat interaksi di antara pengusaha (pembeli faktor produksi) dan rumah


tangga (pemilik faktor produksi) dalam pasaran faktor diterangakan dalam teori
distribusi. Teori ini menerangkan tentang sifat umum dari interaksi di antara
pengguna dan penjual faktor produksi (upah, sewa, bunga dan keuntungan)
ditentukan di pasar. Sebagai akibat penggunaan faktor-faktor produksi dalam
kegiatan menghasilkan barang dan jasa yang di butuhkan masyarakat, akan
tercipta aliran pendapatan kepada faktor produksiyang digunakan. Aliran ini akan
menentukan corak distribusi pendapatanmengapa masyarakat.

Tumpuan Analisis Mazhab klasik


Para ahli tidak menyediakan analisis ekonomi serta pengangguran hal itu
menyebabkan Kekurangan perhatian karena menurut keyakinan mereka sistem
pasar bebas akan mewujudkan tingakat kegiatan ekonomi yang efisiensi dalam
jangka panjang. Penggunaan tenaga kerja penuh (kesempatan kerja penuh) akan
selalu tecapai akan selalu tercapai dan perekonomian akan mengalami
pertumbuhan yang teguh.
MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI

Salah satu aspek penting dari ciri kegiatan perekonomian yang menjadi titik
tolak analisis dalam teori makroekonomi adalah pandangan bahwa sistem pasar
bebas tidak selalu dapat mewujudkan:

1. penggunaan tenaga kerja penuh.


2. kestabilan harga- harga.
3. pertumbuhan ekonomi yang teguh (konsisten).
Masalah- masalah ini mengakibatkan dampak buruk bagi masyarakat dan
harus dihindari atau dapat dikurangi. Aspek- aspek penting yang dapat dipelajari
dalam makroekonomi adalah kebijakan fiskal (kebijakan pemerintah dalam
perpajakan dan penggunaannya), kebijakan moneter (kebijakan pemerintah dalam
mengatur penawaran uang dan suku bunga), dan kebijakan ekonomi terbuka.

MASALAH UTAMA DALAM PEREKONOMIAN


(Permasalahan Ekonomi Makro Pemateri 2)

Dari uraian secara ringkas di atas diterangkan masalah makroekonomi


utama yang selalu dihadapi oleh suatu negara dapat dirincikan sebagai berikut :

1. Masalah Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai : perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi
dalam masyarakat bertambah. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena
faktor- faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan
kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal, teknologi yang
digunakan, tenaga kerja bertambah akibat perkembangan penduduk dan
perkembangan tingkat pendidikan.
2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi.
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke
periode lainnya, karena selalu mengalami masa naik turun. Pergerakan naik turun
kegiatan perusahaan- perusahaan di dalam jangka panjang dinamakan konjungtor
atau siklus kegiatan perusahaan. Kemunduran yang serius akan menimbulkan
masalah pengangguran, sedangkan perkembangan ekonomi yang terlalu pesat akan
menimbulkan kenaikan harga- harga atau inflasi.
Ahli- ahli ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang
sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil,
siklus kegiatan ekonomi seperti ini dapat menyebabkan akibat buruk kepada
perekonomian dan masyarakat.

3. Masalah pengangguran.
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seorang yang tergolong dalam
angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pengeluaran
agregat. Selain itu terdapat faktor- faktor lain yang menimbulkan pengangguran,
antara lain :
1. Menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik.
2. Pengusaha menggunakan peralatan produksi modern yang mengurangi
penggunaan tenaga kerja.
3. Ketidaksesuaian di antara ketrampilan pekerja yang sebenarnya dengan
ketrampilan yang diperlukan dalam industri- industri.

Akibat buruk dari pengangguran adalah Tingkat pendapatan, merupakan


faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat. Pendapatan
masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
dapat diwujudkan. Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat sehingga
mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai.

4. Masalah kenaikan harga- harga (inflasi).


Inflasi dapat didefisikan sebagai suatu proses kenaikan harga- harga yang
berlaku dalam perekonomian.
Faktor- faktor penyebab Inflasi :
1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Pekerja- pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.

Akibat buruk Inflasi-Inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk bagi


individu masyarakat dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Inflasi
cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat. Bila tidak
dikendalikan inflasi akan bertambah serius dan cenderung untuk mengurangi
investasi yang produktif, mengurangi ekspor dan menaikkan impor. Sehingga akan
memperlambat pertumbuhan ekonomi.

5. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran.


Istilah perekonomian terbuka berarti suatu perekonomian dengan
menjalankan kegiatan ekspor dan import dengan negara- negara lain.
Ketidakseimbangan diantara ekspor dan impor dalam aliran keluar/ masuk modal
dapat menimbulkan masalah serius dalam kestabilan suatu perekonomian.

ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI

Beberapa jenis data makroekonomi dapat digunakan untuk menilai prestasi


kegiatan perekonomian pada suatu tahun tertentu dan perubahannya dari suatu
periode ke periode lainnya. Alat pengamat prestasi perekonomian atau indikator
makroekonomi yang utama adalah:
1. Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita.
Pendapatan Nasional adalah istilah yang menerangkan tentang nilai barang
dan jasa yang diproduksikan suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Produk
Nasional Bruto (PNB) produk nasional yang diwujudkan oleh faktor- faktor
produksi milik warga negara. Produk Domestik Bruto (PDB) diwujudkan oleh
faktor- faktor produksi dalam negeri. PNB dan PDB merupakan ukuran mengenai
besarnya kemampuan sesuatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa dalam
suatu tahun tertentu. Data produk nasional dapat digunakan untuk menilai prestasi
pertumbuhan ekonomi dan bisa untuk menentukan tingkat kemakmuran masyarakat
dan perkembangannya.

2. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran.


Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan di antara angkatan
kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Angkatan kerja adalah
jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu
tertentu. Tingkat partisipasi angkatan kerja dapat dihitung menggunakan cara:

Jumlah angkatan kerja : jumlahpenduduk usia kerja x 100 %

3. Tingkat perubahan harga- harga atau inflasi


Untuk mengukur tingkat inflasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah
indeks harga konsumen/ Consumer Price Indek (CPI) yaitu indeks harga dari
barang- barang yang selalu digunakan para konsumen.

4. Kedudukan neraca perdagangan dan neraca pembayaran.


Neraca pembayaran merupakan data yang memberi gambaran tentang lalu
lintas perdagangan dan dana dari satu negara ke berbagai negara lain dalam satu
tahun tertentu. Dua komponen penting dari neraca pembayaran yang perlu
diperhatikan adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan (overall balance).

5. Kestabilan nilai mata uang domestik.


Perbandingan antara nilai suatu mata uang asing dengan nilai mata uang
domestik disebut kurs valuta asing. Kurs ini akan menunjukkan banyaknya uang
dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu.
KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
(Peran Pemerintah di Bidang Ekonomi Pemateri 3)

Kebijakan- kebijakan makroekonomi yang akan dilakukan suatu negara


tergantung kepada tujuan- tujuan yang ingin dicapai, tujuan - tujuan kebijakan
makroekonomi dapat dibedakan kepada lima aspek berikut :
1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
Pengertian kestabilan ekonomi meliputi kewujudan dari 3 hal berikut ini :
- Tingkat penggunaan tenaga kerja adalah tinggi.
- Tingkat harga- harga tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
- Terdapat keseimbangan di antara ekspor dan impor dan lalu lintas modal
dari atau ke luar negeri.
Tujuan menstabilkan ekonomi berarti pula keinginan untuk menghindari fluktuasi
yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu.

2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa


inflasi.
3. Menghindari masalah inflasi.
4. Menciptakan pertumbuhan yang teguh.
Ada 2 alasan yang menyebabkan suatu negara harus berusaha mencapai
pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang, yaitu:
- Untuk menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang selalu
bertambah.
- Untuk menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat.
- Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing.

BENTUK KEBIJAKAN MAKROEKONOMI


(Lanjutan Pemateri 3)

1. Kebijakan Fiskal, meliputi langkah- langkah pemerintah membuat


perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluran pemerintah dengan
maksud mempengaruhi pengeluran agregat dalam perekonomian.
2. Kebijakan Moneter, meliputi langkah- langkah pemerintah yang
dilaksanakan oleh Bank Sentral (BI) untuk mempengaruhi (mengubah)
penawaran uang dalam perekonomian atau menbuah suku bunga, dengan
maksud untuk mempengaruhi pengeluran agregat.
3. Kebijakan segi penawaran, salah satunya adalah kebijakan pendapatan
(income policy) yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan
tuntutan kenaikan pendapatan pekerja.

TUJUAN DAN INSTRUMEN EKONOMI MAKRO


(Pemateri 4)

Selain menciptakan perekonomian yang seimbang dan ideal, tentunya


masih ada banyak tujuan lainnya. Beberapa tujuan dari kebijakan makro ekonomi
adalah sebagai berikut.
1. Menciptakan pertumbuhan ekonomi
Tujuan pertama dari kebijakan ekonomi makro adalah untuk menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal tersebut akan meningkatkan pendapatan
nasional secara otomatis. Sehingga kegiatan perekonomian pun akan meningkat
dalam jangka panjang.

2. Meningkatkan pendapatan nasional


Tingginya pendapatan nasional menunjukkan adanya peningkatan pula dalam
kegiatan produksi suatu negara. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada
meningkatnya kesejahteraan dan pendapatan per kapita negara tersebut.

3. Menstabilkan keadaan perekonomian


Selanjutnya, tujuan ekonomi makro adalah untuk menstabilkan perekonomian
negara. Dapat dikatakan stabil adalah ketika ekonomi suatu negara bisa mencapai
keseimbangan pada neraca pembayaran dan permintaan persediaan barang.
Kestabilan ekonomi ini penting karena akan menjadi cerminan kondisi dan
kemampuan ekonomi negara di mata pelaku ekonomi dari negara lainnya.
4. Meratakan distribusi pendapatan
Distribusi pendapatan yang merata bisa dikatakan sebagai impian semua negara,
sebab ketika distribusi pendapatan ini merata, maka kemakmuran masyarakat juga
akan tercapai.

5. Mengembangkan kapasitas produksi nasional


Dengan mengembangkan kapasitas produksi, negara juga akan mampu
meningkatkan pertumbuhan serta pembangunan ekonominya.

6. Membuat neraca pembayaran seimbang


Tujuan selanjutnya dari analisis ekonomi makro adalah membuat neraca
pembayaran luar negeri seimbang agar tidak terjadi defisit, serta meningkatkan
devisa negara lewat peningkatan kegiatan ekspor.

7. Meningkatkan kesempatan kerja


Peningkatan produktivitas nasional tidak hanya berpengaruh pada kapasitas
produksi, namun juga membuka peluang kesempatan kerja yang lebih tinggi.

8. Mengendalikan inflasi
Tujuan terakhir dari analisis ekonomi makro adalah sebagai upaya untuk
mengendalikan inflasi. Hal tersebut dilakukan dengan menekan harga yang berlaku
seminimal mungkin lewat beberapa kebijakan, seperti cash ratio politik pasar
terbuka, hingga politik diskonto.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT


(Pemateri 5)

Model penawaran agregat (Aggregate Supply/AS) dan permintaan agregat


(Aggregate Demand/AD) sering kali digunakan untuk membantu menganalisis
fluktuasi ekonomi dalam jangka pendek. Model AS-AD ini merupakan turunan dari
model IS-LM, dimana pada model IS-LM menggunakan asumsi bahwa tingkat
harga bersifat konstan. Kurva permintaan agregat pada dasarnya melambangkan
jumlah dari seluruh barang dan jasa yang diminta dalam suatu perekonomian pada
tiap tingkat harga. Aprtinya, jika hal lain tetap sama, penurunan tingkat harga
keseluruhan dalam perekonomian cenderung meningkatkan jumlah barang dan jasa
yang diminta. Sedangkan kurva penawaran agregat menyatakan jumlah
keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi serta dijual pada setiap tingkat harga
oleh berbagai produsen. Artinya, dalam periode satu atau dua tahun, naiknya tingkat
harga keseluruhan dalam perekonomian cenderung manaikkan jumlah penawaran
Barang dan jasa dan penurunan tingkat harga cenderung mengurangi jumlah
Penawaran barang dan jasa.

Kerangka kerja penawaran dan permintaan agregat bertujuan untuk


mengevaluasi bagaimana kebijakan makroekonomi dapat menanggapi guncangan
yang terjadi pada penawaran dan permintaan agregat. Para pembuat kebijakan
memiliki dua kelompok besar alternatif kebijakan yang digunakan untuk
mempengaruhi kehidupan ekonomi, yaitu kebijakan moneter yang diatur oleh bank
sentral. Instrumen kebijakan monoter adalah perubahan cadangan uang yang
beredar, perubahan tingkat suku bunga – tingkat diskonto dan pengawasan terhadap
sistem perbankan.

Kebijakan fiskal adalah bidang kewenangan parlemen dan biasanya


diprakarsai oleh lembaga eksekutif. Instrumen kebijaksanaan fiskal adalah tarif
pajak dan besarnya tingkat pengeluaran pemerintah. Permintaan Agregat adalah
kumpulan permintaan jumlah kuantitas barang dan jasa yang ingin dibeli dari
seluruh rumah tangga, perusahaan dan pemerintah dalam sebuah negara. Penawaran
Agregat adalah kuantitas barang dan jasa yang diproduksi dan dijual pada setiap
tingkat inflasi di sebuah negara.
Terdapat 2 jenis penawaran agregat, yaitu jangka pendek dan jangka panjang :
• Pada jangka panjang, kurva akan berbentuk vertikal ke atas, tidak ditentukan atau
dipengaruhi oleh tingkat inflasi, ditentukan oleh faktor produksi yaitu SDA, SDM,
kewirausahaan dan modal. Kurva jangka panjang akan bergeser apabila faktor-
faktor tersebut terpenuhi yaitu tenaga kerja, modal, kemajuan teknologi, investasi
serta edukasi.
• Pada jangka pendek, jika inflasi naik maka kuantitas supply akan meningkat dan
kurva berbentuk dari kiri bawah ke kanan atas.
Beberapa hal yang mencakup aggregate demand adalah seluruh barang konsumsi,
barang modal yang digunakan untuk proses produksi, kegiatan ekspor impor, dan
program pembelanjaan pemerintah negara. Setiap variabel ini nantinya akan
dianggap sama selama diperdagangkan pada nilai pasar yang sama. Dalam dunia
ekonomi, terdapat beberapa faktor yang mampu mempengaruhi aggregate demand,
yaitu:
• Perubahan Suku Bunga Naik atau turunnya nilai suku bunga mampu
mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh setiap konsumen dan para pebisnis.
Menurunnya suku bunga akan berdampak pada menurunnya biaya pinjaman untuk
barang yang berharga, seperti keperluan rumah tangga, kendaraan, dan juga rumah.
• Tingkat Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat Saat pendapatan nasional
memang sedang meningkat, maka pendapatan setiap rumah tangga akan turut
meningkat. Di saat seperti inilah permintaan agregat akan turut meningkat.
Sebaliknya, penurunan pendapatan nantinya akan berimbas pada menurunnya
jumlah aggregate demand.
• Perubahan Ekspektasi Inflasi Bila suatu negara sedang mengalami peningkatan
laju inflasi, maka umumnya akan terjadi pula peningkatan harga barang dan jasa
dalam negeri. Bila masyarakat merasa negaranya sedang mengalami inflasi, maka
mereka akan melakukan pembelian sebelum harga komoditas menjadi meningkat
tinggi.
• Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Nilai mata uang pun akan turut memberikan
dampak besar pada aggregate demand. Bila nilai mata uang dalam suatu negara
sedang anjlok, maka harga barang tentu akan semakin mahal, khususnya barang
impor. Sebaliknya, bila mata uang sedang meningkat, maka harga barang impor
pun akan cenderung lebih murah. Naik turunnya harga ini pun akan turut
mempengaruhi nilai aggregate demand. Komponen di dalamnya adalah komponen
permintaan agregat, konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor
bersih. Bila Anda perusahaan Anda fokus pada kegiatan impor ekspor, maka
perusahaan Anda turut mempengaruhi nilai aggregate demand negara.
SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN DAN INTEGRASI PASAR
(Pemateri 6)

1. Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow)


Siklus aliran pendapatan (circular flow) seperti ditunjukan oleh diagram 2.1 adalah
sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi para pelaku ekonomi
menghasilkan pendapatn yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya
memaksimalkan nilai kegunaan masing-masing pelaku ekonomi. Model circular
flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:

a. Sektor Rumah Tangga (householde sector)


Sektor luar negeri yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen
dan identik.

b. Sektor Perusahaan (Firms Sector)


Sektor perusahaan yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi
barang dan jasa.

c. Sektor Pemerintah (Goverment Sector)


Sektor pemerintah yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan
masyarakat dan perusahaan.

d. Sektor Luar Negri (Foreign Sector )


Sektor luar negeri yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian
melakukan transaksi ekspor-impor.

2. Tiga Pasar Utama (Three Basic Markets)


Uraian di atas berdasarkan asumsi bahwa tingkat harga ditentukan lewat
mekanisme pasar. Untuk analisis ekonomi makro, pasar-pasar yang begitu banyak
di kelompokan menjadi tiga pasar utama(three basic markets) :
a) Pasar Barang dan Jasa (Goods and Services Market)
Pasar barang dan jasa adalah interaksi antara penawaran dan permintaan barang dan
juga jasa. Penawaran umumnya dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi
produk dalam bentuk barang maupun jasa sedangkan permintaan umumnya berasal
dari pemerintah dan juga dari sektor rumah tangga.

b) Pasar Tenaga Kerja (Labour Market)


Pasar tenaga kerja adalah interaksi antara permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Penawaran tenaga kerja pada perekonomian tertutup dilakukan oleh rumah tangga,
sedangkan pada perekonomian terbuka penawaran tenaga kerja dapat berasal dari
asing atau luar negri. Permintaan tenaga kerja berasal dari sektor pemerintah dan
sektor perusahaan.

c) Pasar Uang dan Modal (Money and Capital Market)


Pasar uang dan modal adalah interaksi antara permintaan serta penawaran uang
dalam arti hak penggunaan uang di mana yang membutuhkan uang adalah pihak
yang akan mengelola dana yang didapat untuk menghasilkan lebih banyak
keuntungan. Pihak yang menawarkan uang dan modal adalah pihak yang rela
menunda penggunaan uang untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang
dikeluarkannya untuk dikelola.

Anda mungkin juga menyukai