Anda di halaman 1dari 15

Permintaan Tenaga Kerja

Erlyn Yuniashri
206020102111007
Konsep Permintaan Tenaga Kerja
Permintaan tenaga kerja adalah hubungan antara upah dan jumlah pekerja
yang akan dipekerjakan oleh para pengusaha. Definisi dari permintaan tenaga
kerja yaitu sebagai jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan seorang
pengusaha di setiap kemungkinan tingkat upah dalam kurun waktu tertentu.
Konsep sederhana dari permintaan tenaga kerja adalah:

Ketika upah naik, maka permintaan tenaga kerja menurun (begitu pula
sebaliknya)
Scale Effect and Substitution Effect
Scale effect, ketika upah mengalami kenaikan, maka perusahaan akan
menaikkan harga produksi sehingga menyebabkan daya beli suatu barang
menurun, ketika daya beli suatu barang menurun maka perusahaan
mengalami penurunan pendapatan yang menyebabkan pengurangan tenaga
kerja.
Substitution effect, ketika terjadi kenaikan upah maka perusahaan akan
mengganti tenaga kerja dengan input lainnya misalnya teknologi. Sehingga,
jumlah tenaga kerja yang dipergunakan akan berkurang dan bergeser menjadi
produksi yang lebih padat modal (capital intensive).
Faktor yang Bisa Menggeser
Kurva Permintaan Tenaga
Kerja
1. Permintaan akan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan meningkat, dengan
asumsi teknologi dan semua faktor produksi lain termasuk modal adalah konstan.
2. Perkembangan teknologi dapat mengakibatkan perubahan dalam permintaan sejalan
dengan perubahan dalam metode produksi yang dipakai.
3. Fasilitas modal. Industri padat modal biasanya kebutuhan tenaga kerjanya tidak terlalu
banyak.
4. Produktivitas kerja. Produktivitas kerja adalah sebuah indikator yang menunjukkan
berapa besarnya output yang dapat dihasilkan dari mempekerjakan seorang tenaga
kerja.
Permintaan tenaga kerja adalah sebuah permintaan turunan (derived demand),
dikarenakan pekerja yang bekerja akan berkontribusi dalam proses produksi
untuk kemudian dapat memberikan manfaat bagi pemberi kerja. Asumsi dasar
dari teori permintaan tenaga kerja adalah bahwa pemberi kerja atau
perusahaan akan berusaha untuk memaksimalkan keuntungannya (profit-
maximizing).
Potret Tenaga Kerja di Indonesia
Jenis Kegiatan 2016 2017 2018 2019 2020
Penduduk Usia >15 tahun 189.096.722 192.079.416 198.126.553 201.185.014 203.972.460

Angkatan Kerja 125.443.748 128.062.746 133.355.571 135.859.695 138.221.938

Partisipasi Angkatan Kerja (%) 66,34% 66,67% 67,31% 67,53% 67,77%

Bekerja 118.411.973 121.022.423 126.282.186 128.755.271 128.454.184

Pengangguran Terbuka 7.031.775 7.040.323 7.073.385 7.104.424 9.767.754


Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,61% 5,50% 5,30% 5,23% 7,07%
Bukan Angkatan Kerja 63.652.974 64.016.670 64.770.982 65.325.319 65.750.522
Sekolah 15.922.029 16.492.370 16.524.382 15.943.345 15.352.639
Mengurus Rumah Tangga 39.335.203 39.918.919 40.382.209 40.949.704 40.960.652
Lainnya 8.395.742 7.605.381 7.864.391 8.432.270 9.437.231
Tingkat Kesempatan Kerja (%) 94,39% 94,50% 94,70% 94,77% 92,93%
Kebijakan Upah Minimum

Kebijakan upah minimum merupakan sistem pengupahan yang telah banyak diterapkan di
beberapa negara, yang pada dasarnya bisa dilihat dari dua sisi, yaitu:

1. Upah minimum merupakan alat proteksi bagi pekerja untuk mempertahankan agar nilai
upah yang diterima tidak menurun dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
2. Sebagai alat proteksi bagi perusahaan untuk mempertahankan produktivitas pekerja
Dalam Pasal 1 Ayat 1 dari Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No. 1/1999, upah minimum didefinisikan
sebagai ” Upah bulanan terendah yang meliputi gaji
pokok dan tunjangan tetap…”.
Sejarah Penetapan Upah Minimum

KFM (Kebutuhan Fisik Dasar awal penentuan upah


Minimum) minimum

KHM (Kebutuhan Hidup


Minimum) Ditetapkan saat era otonomi daerah

Standart terbaru yang direview


KHL (Kebutuhan Hidup Layak)
setiap 5 tahun sekali
Upah Minimum Rata-rata Nasional
2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0
2012 2013 2014 2015 2016
Dalam penerapannya, upah minimum di Indonesia hingga pada
tahun 2015 masih banyak pekerja sektor formal yang
mendapatkan gaji di bawah upah minimum.
Pengaruh Upah Minimum terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja

Suryahadi et al (2003) Sektor formal perkotaan di


Indonesia

Comola and De Mello Sektor informal di


(2011) Indonesia Upah minimum terhadap
penyerapan tenaga kerja
Del Carpio et al Sektor manufaktur di pengaruhnya negatif.
(2012) Indonesia Ketika terjadi kenaikan upah
maka akan berpotensi untuk
menurunkan penyerapan
tenaga kerja.
Terutama pekerja dengan
produktivitas yang rendah.
Sulistiawati (2016) Pengaruh di Indonesia
Padahal secara teori, menurut BAPPENAS upah minimum yang ditetapkan lebih
banyak ditentukan oleh aspek kenaikan tingkat harga dibandingkan dengan
kenaikan produktivitas. Karena dalam penentuan upah, produktivitas belum
menjadi determinan utama.
Produktivitas Tenaga Kerja

Secara nasional, tenaga kerja yang mempunyai mempunyai produktivitas paling


rendah terjadi di sektor primer yang didominasi oleh pekerja berpendidikan
rendah, sementara sektor sekunder merupakan sektor yang paling sedikit
menyerap tenaga kerja tetapi mempunyai produktivitas pekerja yang paling
tinggi.
Thanks.

Anda mungkin juga menyukai