Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu : H. AAN SUBHAN, SE, MM, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 6
Muchamad Gani (20220101139)
Alamsyah
Nita Sari (20220101171)
Neni Mulyani (20220101063)

Kelas / Semester : I / I
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS CIPASUNG TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul

“PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA ”ini tepat pada waktunya.Adapun

tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak dosen pada

mata kuliah Ekonomi Mikro. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang teori produksi dan kegiatan perusahaan untuk para pembaca dan juga

penulis.Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak H.Aan Subhan,SE.,MM.,M.Pd ,

selaku dosen mata kuliah Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat

menambah ilmu pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami

tekuni.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

kami dalam penyelesaian makalah ini.Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang

dapat membangun kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 27 Oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upah masih menjadi salah satu masalah yang selalu menjadi sorotan terutama di negara-
negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini mengingat bahwa upah merupakan
komponen terbesar dari pendapatan seseorang jadi tingkat upah merupakan salahsatu
indicator yang dapat mencerminkan kesejahteraan masyarakat suatu negara.
Sehubungan dengan ini upah dipasar tenaga kerja, pasti Sebagian dari kita masih
mempertanyakan mengapa suatu perusahaan dapat menetapkan upah para pekerjanya.
Berbagai masalah sosial sering terjadi misalnya menentukan upah tenaga kerja menurut
perbedaan kemampuan, Pendidikan dan pengalaman. Jika suatu perusahaan dapat
mengatur antara upah tenaga kerja serta tingkat produktivitasnya , maka perusahaan
dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Berbagaihal dapat mempengaruhi upah
tenaga kerja. Salah satu contoh adalah dalam menentukan upahnyata dan upah minimum.

a. Definisi upah
Tenaga kerja merupakan factor produksi kedua yang di anggap paling
penting,sebab melalui jasa tenaga kerja inilah sumber daya alam dapat berubah
menjadi hasil produksi yang bernilai. Untuk itu, atas pengorbanan dan kerjanya
tenaga kerja berhak mendapatkan balas jasa dari majikan atau perusahaannya
berupa penghasilan dalam bentuk upah.
Dalam teori ekonomi, upah secara umum dimaknai sebagai harga yang
dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam produksi kekayaan seperti faktor
produksi lainnya . Tenaga kerja diberikan imbalan atas jasanya yang disebut
upah,sementara sadono soekirno mendefinisikan upah sebagai pembayaran yang
diperoleh sebagai bentuk jasa yang di sediakan dan diberikan oleh tenaga kerja
kepada pengusaha,. Sedang T. Gilarso memaknai upah sebagai balas karya
untuk factor produksi tenaga kerja manusia, yang secara luas mencakup
gaji,honorarium,uang lembur, tunjangan dan lain-lain
b. System Upah
Ada beberapa cara atau sistem yang digunakan untuk memperhitungkan
besaranya upah dan cara pembayaranya, yang terpenting adalah :
1. Upah menurut prestasi (upah potong)
Dengan cara ini besarnya balas karya langsung dikaitkan dengan prestasi
kerja, karena besarnya upah tergantung dari banyak sedikitnya hasil yang
dicapai dalam waktu tertentu. Cara ini hanya dapat diterapkan kalau hasil
kerja dapat di ukur secara kuantitif
2. Upah Waktu
System ini mendasarkan upah pada lamanya waktu pekerja melakukan
pekerjaan bagi majikan, bisa dihitung perjam, perhari, perminggu atau
perbulan.
3. Upah Borongan
System upah Borongan adalah balas jasa yang dibayar untuk satu pekerjaan di
borongkan. Cara menghitungkan upah ini kerap kali dipakai pada suatu
pekerjaan yang di selesaikan oleh suatukelompok kerja.
4. Upah Premi
System upah ini merupakan kombinasi antara upah waktu dan upah potongan.
Upah dasar untuk prestasi normal berdasarkan waktu atau jumlah hasil.
Apabila seorang karyawan mencapai prestasi yang lebih dari itu, ia diberi
premi. Premi dapat juga diberikan misalnya untuk penghematan waktu dan
bahan baku, kualitas produk yang baik dan lain sebagainya
5. Upah Bagi Hasil
System ini banyak di pakai di bidang pertanian dan dalam usaha keluarga,
namun juga di kenal di luar kalangan itu, yang mana karyawan ikut
menerima bagian dari keuntungan bersih perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penentuan upah?
2. Apa yang di maksud dengan upah uang dan upah riil?
3. Apa yang di maksud dengan hubungan antara produktivitas dan upah?
4. Apa itu penentuan upah di berbagai bentuk pasasr tenaga kerja?
5. Apasaja yang menjadi factor-faktor yang menimbulkan pembedaan upah?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami system upah di pasarb tenaga kerja
2. Untuk mengetahui dan memahami yang di maksud dengan upah uang dan upah
rill
3. Untuk mengetahui dan memahami yang di maksud dengan hubungan antara
produktivitas dan upah
4. Untuk mengetahui dan memahami yang di maksud dengan penentuan upah di
berbagai bentuk pasasr tenaga kerja
5. Untuk mengetahui dan memahami factor-faktor apa saja yang menimbulkan
pembedaan upah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Upah Uang dan Upah Riil


1. Pengertian Upah
Upad dalam teori ekonomi adalah pembayaran yang diperoleh dari jasa-jasa
fiksi maupun mental yangn disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha.
2. Perbedaan Upah Uang dan Upah Riil
a. Upah uang dalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha
sebagai pembayaran ke atas tenaga mentau atau fisik para para pekerja yang
digunakan dalam proses produksi
b. Upah Riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari susut kemampuan upah
tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan para pekerja.
Nur Waasi OSF Preprints, 2022

B. Hubungan Antara Produktifitas dan Upah


Produktivitas adalh kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana
dan prasarana dengan menghasilkan keluaran yang optimal. Dalam suatu perusahaan,
produktivitas tidak hanya masalah bagaimana karyawan harus bekerja keras saja, tapi
yang penting bekerjasama dengan manajemen, dengan pemimpin yang luwes, membuat
pekerjaan lebih mudah, sederhana, cepat, dan efisien.
Produktivitas dan pemberian upah memiliki hubungan yang erat, ketika seorang pekerja
bekerja secara produktif sehingga memberikan kontribusi besar pada perusahaan dan
menghasilkan keuntungan yang besar maka sudah selayaknyya perusahaan memberikan
penghargaan, namun akan berlaku sebaliknya.

C. Penentuan Upah Di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja


Seperti juga dengan pasar barang, pasar tenaga kerja dapat dibedakan dalam berbagai
jenis. Bentuk-bentuk pasar tenega kerja yang terpenting adalah :
a. Pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna
Kurva [permintaan keatas tenega kerja, seperti juga kurva permintaan keatas suatu
barang, bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Berarti permintaan keatas
tenaga kerja bersifat : semakin tinggi / rendah upah tenaga kerja, semakin sedikit /
banyak permintaan keatas tenaga kerja.
Gambar persaingan sempurna dalam pasar tenaga kerja

Gambar diatas menunjukan penentuan tingkat upah dipasar tenaga kerja dan di
dalam suatu perusahaan. Dalam gambar, kurva MRP – D adalah permintaan kurva
tenaga kerja dan kurva SS adalah penawaran tenaga kerja. Dengan demikian
keseimbangan dicapai pada titik E, yang berarti jumlah tenaga kerja yang digunakan
adalah L dan tingkat upah adalah W. di gambar ini ditunjukan permintaan dan
penawaran di suatu perusahaan. Oleh karena sifat pasar adalah persaingan sempurna,
maka tidak dapat mempengaruhi tingkat upah.
b. Pasar tenaga kerja monopsony
Monopsony berarti hanya terdapat suatu pembeli di pasar sedangkan penjual
jumlahnya banyak. Berarti pasar tenaga kerja seperti ini bersifat monopoli di pihak
perusahaan. Untuk menerangkan penentuan upah di pasar monopsony di gunakan
dua pendekatan yaitu :
1) Penentuan Upah : Contoh Angka
Upah dan penggunaan tenaga kerja dalam pasar tenaga kerja monopsony
Biaya Hasil
Tingkat Biaya Total
Jumlah Marjinal Penjualan
Upah Tenaga Kerja
Pekerja Tenaga Produksi
Pekerja (Jumlah Upah)
Kerja Marjinal
1 2 3 4 5
1 Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 15.000
2 Rp 4.000 Rp 8.000 Rp 5.000 Rp 14.000
3 Rp 5.000 Rp 15.000 Rp 7.000 Rp 13.000
4 Rp 6.000 Rp 24.000 Rp 9.000 Rp 12.000
5 Rp 7.000 Rp 35.000 Rp 11.000 Rp 11.000
6 Rp 8.000 Rp 48.000 Rp 13.000 Rp 10.000
7 Rp 9.000 Rp 63.000 Rp 15.000 Rp 9.000

Kolom (1) da (2) berturut-turut menentukan jumlah tenaga kerja dan tingkat
upah. Dapat dilihat bahwa makin besar jumlah tenaga kerja pekerja makin
tinggi tingkat upah yang yang dibayar kepada setiap pekerja. Sebagai contoh
apabila 2 tenaga kerja digunakan, upah setiap pekerja adalah Rp 4.000 dan
apabila 3 tenaga kerja digunakan upah setiap pekerja adalah Rp 5.000 kolom
(3) menunjukan biaya total tenaga kerja. Angka dalam kolom tersebut
diperoleh dari mengalikan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah. Kolom (4)
biaya marginal tenaga kerja atau tambahan biaya tenaga kerja apabila suatu
unit tenaga kerja baru digunakan adalah Rp 7.000 untuk memudahkan
analisis dimisalkan MRP untuk berbagi penggunaan tenaga kerja kepada
kolom (5).
2) Penentuan Upah: Analisis Secara Grafik
Upah Dan Tenaga Kerja Dalam Pasar Monopoli

Kurva SS – W adalah kuva penawaran tenaga kerja dan tingkat upah, yaitu di
satu pihak ia menggunakan besarnya upah pada berbagai tingkat penggunaan
tenaga kerja, dan lain pihak ia menggambarkan jumlah penawaran tenaga
kerja pada berbagai tingkat upah. Kurva MCL adalah kurva biaya marjinal
tenaga kerja, Ia akan selalu terletak diatas SS – W dan semakin lama semakin
menjauhi kurva tersebut. Sifat kurva MCL yang seperti itu berarti biaya
marjinal tenaga kerja selalu lebih besar dari tingkat upah, dan perbedaan
diantara upah dengan biaya marjinal tenaga kerja semakin lama semakin
besar. Kurva DD – MRP yang merupakan kurva permintaan tenaga kerja dan
hasil penjualan produksi marjinal.
c. Pasar tenaga kerja monopoli di pihak pekerja
Dengan tujuan agar mereka dapat memperoleh upah danfasilitas keuanganyang lebih
baik, tenaga kerja dapat menyatukan diri di dalam serikat buruh atau persatuan
tenaga kerja. Serikat buruh adalah organisasi yang didirikan dengan tujuan agar para
pekerja dapat, sebagai suatu kesatuan, membicarakan atau menuntut syarat-syarat
kerja tertentu dengan para pengusaha. Setelah bermufakat dengan anggota-
anggotanya. Pimpinan persatuan pekerja akan menuntuk upah dan syarat-syarat
kerja lain kepada para pengusaha. Tindakan seperti ini menyebabkan tenaga kerja
mempunyai kekuasaan monopoli ke atas tenaga kerja yang di tawarkan. Penentuan
upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli pihak pekerja dibedakan
menjadi tiga keadaan yaitu :
1) Menuntut upah yang lebih tinggi
Kalau organisasi serikat buruh dapat meliputi dan mewakili sebagian besar
tenaga klerja dalam suatu industri, kemampuannya untuk menentukan tingkat
upah adalah sangat besar. Apabila tuntutan serikat buruh tersebut tidak dapat
dipenuhi para pengusaha, serikat buruh tersebut dapat membuat ancaman
(missal mogok kerja) yang akan menimbulkan implikasi yang sangat buruk
kepada perusahaan-perusahaan.

2) Membatasi penawaran tenaga kerja


Terdapat organisasi serikat buruh / persatuan pekerja yang bersifat sangat
khusus misalnya persatuan sekretaris, persatuan ahli teknik, persatuan dokter
dan sebagainnya. Persatuan-persauan seperti ini dapat mempengaruhi upah
yang mereka terima dengan cara membatasi penawaran mereka. Salah satu
caranya adalah dengan membatasi keanggotaan mereka, dan melarang bukan
anggota untuk menjalankan kegiatan di daerah yang diliputi oleh persauan
tersebut.

3) Menambah permintaan tenaga kerja


Kedua-dua cara serikat buruh menaikan upah diatas, mencapai tujuannya
dengan membuat suatu pengorbanan yang cukup serius, yaitu dengan
mengurangi penggunaan tenaga kerja. Kekuatan monopoli yang dimiliki
pekerja menyebabkan setiap pekerja memperoleh upah yang lebih tinggi dari
upah yang didalam pasar persaingan sempurna, akan tetapi tenaga kerja yang
digunakan perusahaan-perusahaan adalah lebih sedikit daripada apabila pasar
tenaga kerja berbentuk pasar persaingan sempurna.
Kelemahan diatas dapat dihindari apabila penekanan dari usaha serikat buruh
dalam memperbaiki nasib anggota-anggotanya ialah dengan berusaha
menambah permintaan keatas. Apabila usaha itu berhasil, bukan saja upah
akan menjadi bertambah tinggi tetapi jumlah tenaga kerja yang akan
digunakan akan bertambah banyak pula.

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh serikat buruh untuk
menaikan permintaan keatas tenaga kerja salah satu cara yangn saling
bermanfaat adalah dengan berusaha menaikan produktifitas tenaga kera,
tujuan ini dapat dicapai dengan :
a) Membuat seminar-seminar mengenai masalah pekerjaan yang mereka
hadapi dan memberikan kesadaran tentang tanggung jawab para
pekerja dalam perusahaan.
b) Mengadakan latihan atau penyuluhan terhadap pekerja guna untuk
meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
d. Pasar monopoli di kedua belah pihak yaitu pengusaha dan pekerja ( monopoli
bilateral).
1) Menentukan tingkat upah apabila pasar tenaga kerja adalah monopsoni.
2) Penentuan tingkat upah apabila pasar tenaga kerja adalah monopoli.

Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa dalam pasar monopsony upah adalah lebih
rendah dibandingkan di pasar persaingan sempurna, sedangkan di pasar monopoli
upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. Dengan demikian upah
mencapai tingkat yang berbeda sekali di dalam dua pasar tersebut.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBUKAN PERBEDAAN UPAH


1. Permintaan dan penawaran tenaga kerja
2. Perbedaan corak pekerja
3. Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan
4. Pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerja
5. Mobilitas pekerja
Selain itu upah dari sudut pekerjaan di berbagai wilayah tidak selalu sama, adapun
faktor nyang menjadi penyebabnya yaitu :
a) Faktor Geografis
Adakalanya di tempat-tempat tertentu terdapat masalah kekeurangan buruh
walaupun tingkat upah lebih tinggi, sedangkan ditempat lain terdapat
pengangguran dan tingkat upahnya relatif rendah, dalam keadaan seperti itu
adalah wajar apabila para pengangguran tersebutberpindah ketempat yang
lebih banyak lowongan pekerjaan yang lebih menjamin.
b) Faktor-faktor institusional
Dipekerjaan-pekerjaan tertentu terdapat organisasi-organisasi yang
professional yang berusaha membatasi masuknya tenaga-tenaga kerja baru,
dengan tujuan untuk menjamin supaya pendapatan mereka tetap berada pada
tingkat yang tinggi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
a. Upah dalam teori ekonomi adalah pembayaran yang diperoleh dari jasa-jasa fiksi
maupun mental yangn disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha
b. Upah uang dalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha
sebagai pembayaran ke atas tenaga mentau atau fisik para para pekerja yang
digunakan dalam proses produksi
c. Upah Riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari susut kemampuan upah
tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan para pekerja
d. Produktivitas adalh kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari
sarana dan prasarana dengan menghasilkan keluaran yang optimal
e. Penentuan Upah Di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja dapat di bedakan menjadi :
- Pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna
- Pasar tenaga kerja monopsony.
- Pasar tenaga kerja monopoli di pihak pekerja
- Pasar monopoli di kedua belah pihak yaitu pengusaha dan pekerja ( monopoli
bilateral).
f. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBUKAN PERBEDAAN UPAH
1. Permintaan dan penawaran tenaga kerja
2. Perbedaan corak pekerja
3. Perbedaan kemampuan, keahlian dan Pendidikan
4. Pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerja
5. Mobilitas pekerja

B. SARAN
Tulisan hanyalah bersifat pendahuluan. Untuk itu perlu dilakukan penyempurnaan
oleh semua pihak yang berkecimpung dalam bidang akademik. Demikian pula
penyempurnaan dari segala aspek perlu dilakukan demi kesempurnaan tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA

1) Nur Waasi OSF Preprints, 2022


2) Ghofur, R. A. (2020). Konsep Upah Dalam Ekonomi Islam. Arjasa Pratama
3) Heidjrahman dan Suad Husnan. Menejemen Personalia. Yogyakarta : BPFE, 2005
4) http://www.academian.edu/33417234/
5) Makalah_Upah_di_Tenaga_Kerja_docx

Anda mungkin juga menyukai